KLP 7 Manajemen Biaya Fix
KLP 7 Manajemen Biaya Fix
KLP 7 Manajemen Biaya Fix
MAKALAH
Disusun oleh:
MBS 5I Kelompok 7
NOVEMBER 2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas ke hadirat Allah SWT karena telah
memberikan kelancaran dan kemurahan-Nya terhadap penulis, sehingga dapat
menyelesaikan tugas mata kuliah “Manajemen Biaya” dalam bentuk makalah,
Sholawat serta salam semoga senantiasa terlimpahkan kepada Nabiyullah
Muhammad, SAW.
Dalam penulisan makalah, penulis menyadari bahwa sesuai dengan
kemampuan dan pengetahuan yang terbatas, maka makalah yang berjudul “Stategi
dan Anggaran Induk”, masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu kritik dan saran
dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan
makalah, penulis berharap dari makalah yang penulis susun ini dapat bermanfaat
dan menambah wawasan bagi penulis maupun pembaca. Amin.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL............................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................1
C. Tujuan Penelitian...................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
A. Peran Anggaran......................................................................................3
A. Kesimpulan..........................................................................................10
B. Saran.....................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perusahaan tumbuh dan berkembang seiring dengan meningkatnya
aktivitas yang dijalankan oleh perusahaan. Pertumbuhan perkembangan suatu
perusahaaan menuntut kemampuan dan kecakapan para pengelola dalam
menjalankan perusahaan. Salah satu tujuan perusahaan adalah untuk
mendapatkan laba atau keuntungan yang optimal sebagai pembiayan
kelangsungan hidup perusahaan. Pendapatan yang dapat dihasilkan oleh
perusahaan adalah dalam bidang penjual, baik dalam hal penjualan jasa
ataupun barang sesuai dengan bidang masing-masing perusahaan.
Upaya yang dapat dilakukan agar kegiatan perusahaan berjalan dengan
apa yang diharapkan oleh manajemen maka diperlukan sistem perencanaan,
koordinasi dan pengendalian yang memadai, dengan adanya sistem
perencanaan, koordinasi dan pengendallian yang baik sehingga perusahaan
dapat mengkoordinasi dan mengendalikan kegiatan-kegiatan operasi
perusahaan tersebut. Untuk itu anggaran diperlukan oleh manajemen sebagai
alat untuk mewujudkan rencana perusahaan. Penyusunan anggaran berurusan
dengan masa depan. Tujuan penyususnan anggaran bagi perusahaan adalah
memprediksi aktivitas operasi dan keuangan dimasa yang akan datang.
Anggaran membantu manajemen dalam melakukan koordinasi dan
penerapan dalam upaya memperoleh tujuan yang tertuang dalam anggaran.
Anggaran memberikan gambaran kepada manajemen tentang sumberdaya
yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk melaksanakan kegiatan yang telah
ditentukan dalam anggaran.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana peran anggaran?
2. Bagaimana strategi rencana jangka pendek dan anggran induk?
3. Bagaimana ketidakpastian dan proses anggaran?
1
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui peran anggaran.
2. Untuk mengetahui strategi rencana jangka pendek dan anggran induk.
3. Untuk mengetahui ketidakpastian dan proses anggaran.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Peran Anggaran
1
Nyoman Mariantha, Manajemen Biaya (Cost Management) (Makassar: Celebes Media
Perkasa, 2018), hlm. 31.
2
Mohammad Nizarul Alim, Sasaran dan Evaluasi Anggaran: Ketidakpastian Lingkungan dan
Pengalaman Manajer sebagai Variabel Kontinjensi, Ekuitas (Jurnal Ekonomi dan Keuangan).
Vol. 10 No. 01, 2017, hlm. 25.
3
B. Strategi Rencana Jangka Pendek dan Anggaran Induk
2. Perumusan Strategi
Perumusan strategi dimulai dengan menganalisis faktor-faktor eksternal
dan menilai kemampuan internal. Faktor-faktor eksternal perusahaan seperti
faktor ekonomi, politik, peraturan, masyarakat, lingkungan, dan persaingan
membantu perusahaan mengidentifikasi peluang, keterbatasan, dan ancaman.
Peluang yang tersedia pada saat kondisi ekonomi sedang sangat baik akan
sangat berbeda dengan peluang yang tersedia pada saat kondisi ekonomi tidak
terlalu baik. Situasi politik dan peraturan sering kali menentukan tindakan
terbaik bagi perusahaan dan organisasi. Penilaian kondisi internal seperti
keuangan yang terdapat pada organisasi, kekuatan dan kemampuan manajemen,
serta struktur, moral, dan budaya dari organisasi dapat membantu perusahaan
untuk mengenali kekuatan, kelemahan, dan keunggulan kompetitif yang
dimilikinya.3
3. Tujuan Strategi dan Sasaran Jangka Panjang
Organisasi mencapai tujuan strategis dan sasaran jangka panjangnya
melalui anggaran modal dan anggaran induk. Strategi memberikan kerangka
kerja bagi pengembangan rencana jangka panjang. Rencana jangka panjang
(long-range plan) mengidentifikasi tindakan-tindakan yang dibutuhkan dalam
periode 5 sampai 10 tahun untuk mencapai tujuan strategis perusahaan. Contoh,
karena mengharapkan permintaan yang lebih tinggi atas produk-produknya,
suatu perusahaan mulai merencanakan membangun satu pabrik baru sejak tiga
tahun sebelumya.4
4. Sasaran Jangka Pendek dan Anggaran Induk
a. Sasaran Jangka Pendek
3
Blocher, Stout, Cokins, Manajemen Biaya Penekanan Strategis (Jakarta: Salemba Empat, 2007),
hlm. 451.
4
Ibid.
4
Sasaran jangka pendek adalah tujuan dari periode selanjutnya, dapat
berupa jangka waktu satu bulan, satu kuartal, satu tahun, atau jangka waktu
tertentu yang diinginkan oleh organisasi untuk maksud perencanaan.
Perusahaan menentukan sasaran jangka pendek pada suatu periode anggaran
berdasarkan tujuan strategis, sasaran dan rencana jangka panjang, hasil
operasi periode yang lalu, serta faktor-faktor operasional dan lingkungan
yang diharapkan di masa datang yang meliputi kondisi ekonomi, industri,
dan pemasaran. Sasaran-sasaran ini menjadi dasar untuk mempersiapkan
anggaran induk untuk suatu periode. Setelah mengetahui bahwa sasaran dari
suatu organisasi adalah multidimensi, semakin banyak perusahaan yang
menggunakan balance scorecard untuk menerjemahkan strategi ke dalam
bentuk sasaran perusahaan.5
b. Anggaran Induk
6
Ibid, hlm. 153.
7
Nyoman Mariantha, Manajemen Biaya (Cost Management) (Makassar: Celebes Media Perkasa,
2018), hlm. 32.
6
Anggaran produksi (production budget) manunjukkan rencana
produksi untuk suatu periode tertentu. Anggaran produksi
dideskripsikan berdasarkan persamaan berikut ini:
Anggaran produksi (dalam unit) = anggaran penjualan (dalam unit)
+ persediaan akhir yang dinginkan (dalam unit) - persediaan awal
(dalam unit).
b) Anggaran Pemakaian dan Pembelian Bahan Baku Langsung
Anggaran pemakian bahan baku langsung (direct materials
usage budget) menunjukkan jumlah dan biaya bahan baku langsung
yang dianggarkan vang dibutuhkan oleh produksi. Anggaran pembelian
bahan baku langsung (direct materials usage budget)
menunjukkanjumlah bahan baku langsung yang akan dibeli selama
periode tersebut untuk memenuhi produksi dan persyaratan persediaan
akhir bahan baku.
c) Anggaran Tenaga Kerja Langsung
Anggaran tenaga kerja yang bagus membantu perusahaan
menghindari perekrutan secara mendadak, mencegah kekurangan
tenaga kerja, dan mengurangi atau menghapus kebutuhan untuk
memberhentikan karyawan.
d) Anggaran Overhead Pabrik
Anggaran overhead pabrik mencakup seluruh biaya produksi
selain biaya bahan baku dan tenaga kerja langsung.
e) Anggaran Harga Pokok Produksi dan Harga Pokok Penjualan
Informasi dari Anggaran harga pokok produksi dan harga
pokok penjualan untuk satu periode muncul pada dua anggaran lain
untuk memperoleh yang sama, laporan laba rugi dan neraca.8
Anggaran Pembelian Barang Dagang
Anggaran Pembelian Barang Dagang (merchandise
purchase budget) perusahaan menunjukkan jumlah barang dagang
yang perlu dibeli selama periode yang bersangkutan. Bentuk dasar
8
Ibid, hlm. 33
7
anggaran pembelian barang dagang sama dengan anggaran
produksi.
Anggaran Beban Penjualan Dan Administrasi Umum
Banyak pengeluaran penjualan dan administrasi umum
merupakan hasil dari aktivitas serta program penjualan dan
pemasaran. Perusahaan yang terkenal mengurangi atau
menghapuskan beban penjualan dan administrasi untuk
meningkatkan laba operasi selama periode yang bersangkutan.
Anggaran Penerimaan (Pengumpulan) Kas
Anggaran penerimaan kas menyediakan perincian mengenai
antisipasi pengumpulan kas dari operasi yang suatu periode yang
akan datang. Penerimaan kas dari aktivitas investasi dan
pembiayaan ditunjukkan pada tempat lain di anggaran kas.
Anggaran Kas
Anggaran kas (cash budget) memuat implikasi kas dari
seluruh aktivitas yang dianggarkan. Pada umumnya, anggaran kas
mencakup tiga bagian utama : (1) arus kas bersi dari aktivitas
operasi, (2) arus kas beris dari aktivitas investasi, serta (3) arus kas
bersih dari aktivitas pembiayaan.
Anggaran Penerimaan (Pengumpulan) Kas
Anggaran penerimaan kas menyediakan perincian mengenai
antisipasi pengumpulan kas dari operasi yang suatu periode yang
akan datang. Penerimaan kas dari aktivitas investasi dan pembiayaan
ditunjukkan pada tempat lain di anggaran kas.
Anggaran Kas
Anggaran kas (cash budget) memuat implikasi kas dari
seluruh aktivitas yang dianggarkan. Pada umumnya, anggaran kas
mencakup tiga bagian utama : (1) arus kas bersi dari aktivitas operasi,
(2) arus kas beris dari aktivitas investasi, serta (3) arus kas bersih dari
aktivitas pembiayaan.9
Laporan Laba Rugi yang Dianggarkan
9
Ibid.
8
Laporan laba rugi rang dianggarkan (pro forma)
mendeskripsikan laba bersih yang diharapkan untuk periode yang
akan datang.
Neraca Yang Dianggarakan
Tahap akhir dalam siklus penyusunan anggaran biasanya
adalah menyiapkan neraca yang dianggarkan (pro forma). Neraca
yang dianggarkan menyertakan implikasi dari seluruh operasi dan
arus kas selama periode anggaran dan menunjukkan saldo yang
diproyeksikan pada akhir periode anggaran.
10
Ibid, hlm. 34.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Peran Anggaran adalah sebagai alat komunikasi dimana manajemen puncak
mendefinisikan rencana dan tujuannya untuk periode agar manajer lainnya dan
karyawan memiliki akses terhadap informasi tersebut.
Proses penganggaran biasanya mencangkup pembentukan komite anggaran
penentuan periode anggaran, spesifikasi pedoman anggaran, penyusunan proposal
anggaran awal, negosiasi, peninjauan ulan, serta revisi anggaran.
Anggaran induk terdiri dari anggaran penjualan, anggaran produksi,
anggaran pembelian barang dagang, anggaran beban penjualan dan administrasi
umum, anggaran penerimaan (pengumpulan) kas, anggaran kas, laporan laba rugi
yang dianggarkan, dan nera yang dianggarkan.
B. Saran
Hendaknya makalah dapat dijadikan sebagai salah satu sumber
pembelajaran bagi pembaca. Dan bisa bermanfaat bagi banyak pihak, utamanya
bagi penyusun dan pembaca.
Bagi para pembaca jika ingin menambah wawasan dan ingin mengetahui
lebih jauh maka penulis mengharapkan dengan rendah hati agar membaca buku-
buku yang berkaitan dengan judul “Strategi dan Anggaran Induk”.
10
DAFTAR PUSTAKA
11