Materi Kuliah Pertemuan 4 Ekologi Geografi

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 10

MATERI KULIAH PERTEMUAN 4

MATA KULIAH: EKOLOGI GEOGRAFI


DOSEN: IRMA LUSI NUGRAHENI

Cabang-Cabang Ekologi
Ekologi terbagi kepada dua bagian yaitu sebagai berikut :
1. Autekologi yaitu ilmu yang mempelajari individu dari suatu jenis organisme atau ekologi
dari satu jenis makhluk hidup (termasuk ekologi manusia), tentang bagaimana cara hidup dan
beradaptasi diri dengan lingkungannya.
2. Sinekologi yakni ilmu yang mempelajari suatu komunitas organisme yang hidup sebagai
suatu kesatuan. Misalnya penelitian tentang pengaruh iklim atau tanah terhadap produksi
hutan.
Karena sifatnya yang masih sangat luas, maka ekologi mempunyai beberapa cabang ilmu yang
lebih fokus, yaitu:

1. Ekologi Tingkah Laku


Perilaku adalah aktivitas suatu organisme akibat adanya suatu stimulus. Dalammengamati
perilaku, kita cenderung untuk menempatkan diri pada organisme yang kitaamati, yakni
dengan menganggap bahwa organisme tadi melihat dan merasakan sepertikita. Ini adalah
antropomorfisme (Y: anthropos = manusia), yaitu interpretasi perilakuorganisme lain seperti
perilaku manusia. Semakin kita merasa mengenal suatu organisme,semakin kita menafsirkan
perilaku tersebut secara antropomorfik.

2. Ekologi Bahasa

Ekologi bahasa merupakan sebuah paradigma yang dirumuskan oleh Einar Haugen pada
1970 untuk mengacu pada kajian ekologis yang baru tentang interelasi antara bahasa dalam
pikiran manusia dan bahasa dalam masyarakat multilingual (Fill dan Miihlhaiisler, 2001: 1).
Sebagai sebuah paradigma baru, ranah dan ruang lingkup penerapan konsep ekologi dalam
linguistik berkembang secara dramatis pada dekade berikutnya. Pragmatik dan analisis
wacana, linguistik anhopologi, linguistik teoretis, penelitian pengajaran bahasa, dan
beberapa cabang linguistik yang lain memperoleh manfaat dari penggunaan parameter
ekologis seperti interelasi lingkungan dan kepadatan.
Proses berlansungnya interaksi dalam suatu masyarakat ditandai dengan adanya pengunaan
bahasa. Segala kegiatan masyarakat berlangsung dengan baik karena adanya proses
interkasi dan komunikasi. Terjadinya proses interaksi dan komunikasi ini terjadi karena
adanya bahasa sebagai alat komunikasi yang digunakan oleh setiap anggota masyarakat.
Bahasa digunakan dalam setiap kegiatan kemasyarakatan. A.chaer dan L. Agustina (2010)
mengatakan bahwa Setiap kegiatan kemasyarakatan manusia, mulai dari upacara
pemberian nama bayi yang baru lahir sampai upacara pemakaman jenaza tentu tidak akan
terlepas dari penggunaan bahasa.
Kemampuan seseorang dalam berinteraksi dengan lingkungannya akan dipengaruhi oleh
kemampuannya dalam menggukan sistem bahasa yang berekembang dalam lingkungan
dimana dia berada. Bahasa menjadi sangat penting ketika seseorang hendak menyampaikan
fikiran dan perasaanya serta ingin memahami fikiran dan perasaan orang lain.
Sementara itu, kemampuan seseorang mengunakan sistem bahasa merupakan hasil
pendalaman seseorang terhadap lingkungan dan komunitas atau masyarakat sekitarnya.
Setiap individu yang terlahir ataupun berada dalam suatu masyarakat, akan mempelajari
system yang berkembang di masyarakt tersebut dan mengadaptasinya. Tidak seorangpun
dalam masyarakat yang terlahir dan membawa bahasanya. Sebuah masyarakat
mengembangkan suatu system bahasa yang dapat dipelajari dan dipahami oleh setiap
anggotanya dan kemudian diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Dalam mempelajari bahasa yang berkembang dalam masyarkat, terdapat berbagai
persoalan yang muncul karena perbedaan yang nampak dalam bahasa-bahasa yang
dipergunakan oleh masyarakat. Nampak bahwa bahasa berbeda dari suatu tempat dengan
tempat yang lainnya, dari suatu masyarakat dengan masyarakat lainnya, bahkan dalam satu
tempat dan mayarakat yang sama juga terdapat perbedaan sistem bahasa yang digunakan.

3. Ekologi Komunitas

kumpulan dari berbagai populasi yang hidup pada suatu waktu dan daerah tertentu yang
saling berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lain. Komunitas memiliki derajat
keterpaduan yang lebih kompleks bila dibandingkan dengan individu dan populasi.

Cara yang paling baik untuk menamakan komunitas itu adalah dengan mengambil
beberapa sifat yang jelas dan mantap, baik hidup maupun tidak. Ringkasannya pemberian
nama komunitas dapat berdasarkan :
1) Bentuk atau struktur utama seperti jenis dominan, bentuk hidup atau indikator lainnya
seperti hutan pinus, hutan agathis, hutan jati, atau hutan Dipterocarphaceae, dapat juga
berdasarkan sifat tumbuhan dominan seperti hutan sklerofil
2) Berdasarkan habitat fisik dari komunitas, seperti komunitas hamparan lumpur, komunitas
pantai pasir, komunitas lautan,dll
3) Berdasarkan sifat-sifat atau tanda-tanda fungsional misalnya tipe metabolisme komunitas.
Berdasarkan sifat lingkungan alam seperti iklim, misalnya terdapat di daerah tropik dengan
curah hujan yang terbagi rata sepanjang tahun, maka disebut hutan hujan tropik.

Macam-macam Komunitas. Di alam terdapat bermacam-macam komunitas yang secara garis


besar dapat dibagi dalam dua bagian yaitu (1) Komunitas akuatik, komunitas ini misalnya yang
terdapat di laut, di danau, di sungai, di parit atau di kolam, (2) Komunitas terrestrial, yaitu
kelompok organisme yang terdapat di pekarangan, di hutan, di padang rumput, di padang pasir,
dll.

4. Ekologi Fisiologi
ekologi fisiologis adalah disiplin biologi yang mempelajari respon dari suatu organisme
fisiologi terhadap kondisi lingkungan. Ini berkaitan erat dengan fisiologi komparatif dan
fisiologi evolusioner. Ekologi hewan merupakan cabang ekologi dengan fokus kajian pada
hewan, sehingga didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari hubungan interaksi antara
hewan dengan lingkungannya. Ekofisiologi tumbuhan sebagian besar berkaitan dengan dua
topik: mekanisme (bagaimana tumbuhan merasakan dan menanggapi perubahan
lingkungan) dan penskalaan atau integrasi (bagaimana tanggapan terhadap kondisi yang
sangat bervariasi — misalnya, gradien dari sinar matahari penuh hingga 95% naungan dalam
tajuk pohon — dikoordinasikan satu sama lain), dan bagaimana efek kolektifnya pada
pertumbuhan tanaman dan pertukaran gas dapat dipahami atas dasar ini.
Dalam banyak kasus, hewan dapat melarikan diri dari faktor lingkungan yang tidak
menguntungkan dan berubah seperti panas, dingin, kekeringan atau banjir, sementara
tanaman tidak dapat bergerak dan oleh karena itu harus menanggung kondisi yang
merugikan atau binasa (hewan pergi ke suatu tempat, tumbuhan tumbuh di tempat). Oleh
karena itu, tanaman secara fenotip plastik dan memiliki rangkaian gen yang mengesankan
yang membantu menyesuaikan diri dengan kondisi yang berubah. Ada hipotesis bahwa
sejumlah besar gen ini sebagian dapat dijelaskan oleh kebutuhan spesies tanaman untuk
hidup dalam kondisi yang lebih luas.

5. Ekologi Ekosistem
Ekologi ekosistem adalah studi terpadu dari komponen ekosistem yang hidup ( biotik ) dan
tidak hidup ( abiotik ) dan interaksinya dalam suatu kerangka ekosistem. Ilmu ini meneliti
bagaimana ekosistem bekerja dan menghubungkannya dengan komponennya seperti bahan
kimia , batuan dasar , tanah , tumbuhan , dan hewan
Ekologi ekosistem mengkaji struktur fisik dan biologi dan menelaah bagaimana karakteristik
ekosistem tersebut berinteraksi satu sama lain. Pada akhirnya, ini membantu kami
memahami cara menjaga air berkualitas tinggi dan produksi komoditas yang layak secara
ekonomi. Fokus utama ekologi ekosistem adalah pada proses fungsional, mekanisme ekologi
yang menjaga struktur dan jasa yang dihasilkan oleh ekosistem. Ini termasuk produktivitas
primer (produksi biomassa ), dekomposisi , dan interaksi trofik .
Jasa ekosistem adalah proses fungsional yang dimediasi secara ekologis yang penting untuk
mempertahankan masyarakat manusia yang sehat. Penyediaan dan penyaringan air,
produksi biomassa di bidang kehutanan , pertanian , dan perikanan , dan penghilangan gas
rumah kaca seperti karbon dioksida (CO 2 ) dari atmosfer adalah contoh jasa ekosistem yang
penting bagi kesehatan masyarakat dan peluang ekonomi. Siklus hara adalah proses
mendasar untuk produksi pertanian dan hutan.

6. Ekologi Evolusi
Ekologi evolusioner terletak di persimpangan antara ekologi dan biologi evolusioner . Ini
mendekati studi ekologi dengan cara yang secara eksplisit mempertimbangkan sejarah
evolusi spesies dan interaksi di antara mereka. Sebaliknya, ini dapat dilihat sebagai
pendekatan studi evolusi yang menggabungkan pemahaman tentang interaksi antara spesies
yang dipertimbangkan. Subbidang utama ekologi evolusioner adalah evolusi sejarah
kehidupan , sosiobiologi ( evolusi perilaku sosial), evolusi hubungan antar spesifik (
kerjasama , interaksi predator-mangsa , parasitisme , mutualisme ) dan evolusi
keanekaragaman hayati dan komunitas .

7. Ekologi Global
mencakup ruang lingkup pertukaran energi regional dan pengaruh material terhadap fungsi
dan distribusi organisme di seluruh biosfer.

8. Ekologi Manusia
mempelajari hubungan timbal balik antara manusia dengan lingkungan hidupnya. Ekologi
manusia disatu pihak dapat dilihat sebagai bagian dari autekologi, yaitu ekologi dari spesies
tunggal (homo sapiens). Saat manusia dilihat sebgai makhluk sosial maka ekologi manusia
dapat menggunakan sinekologi sehingga ekologi manusia bersifat sebagai social. Ekologi
manusia adalah studi yang mengkaji interaksi manusia dengan lingkungan. Sebagai bagian
dari ekosistem, manusia merupakan makhluk hidup yang ekologik dominan. Hal ini karena
manusia dapat berkompetensi secara lebih baik untuk memenuhi kebutuhan hidupnya
9. Ekologi Populasi
menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi ukuran populasi serta bagaimana dan
mengapa hal tersebut berubah seiring berjalannya waktu.

10. Ekologi Akuatik


Konsep dasar Ekologi Akuatik diberikan untuk diterapkan dalam kehidupan manusia dan
kelesatarian organisme perairan, baik perairan tawar, laut dan laut, dengan
mengidentifikasi komponen abiotik dan biotik sehingga bermanfaat bagi lingkungan.
Karakteristik organisme perairan tawar, estuari dan laut.

11. Ekologi Api


Ekologi kebakaran adalah disiplin ilmu yang berkaitan dengan proses alam yang
melibatkan api dalam ekosistem dan efek ekologi , interaksi antara api dan komponen
abiotik dan biotik suatu ekosistem, dan peran sebagai proses ekosistem. Banyak
ekosistem, terutama padang rumput , sabana , hutan chaparral dan pohon jarum , telah
berevolusi dengan api sebagai penyumbang penting bagi vitalitas dan pembaruan
habitat . Banyak spesies tanaman di lingkungan yang terkena kebakaran membutuhkan
api untuk berkecambah, tumbuh, atau berkembang biak.

12. Ekologi Polinasi


Polinasi atau penyerbukan adalah proses jatuhnya serbuk sari ke permukaan kepala
putik pada bunga yang sama atau bunga yang lainnya. Peristiwa penyerbukan ini
merupakan bagian penting dari proses reproduksi tumbuhan berbiji. Salah satu interaksi
antara hewan dan tumbuhan yang sangat berperan penting adalah interaksi berupa
polinasi atau penyerbukan bunga oleh hewan. Proses penyerbukan sangatlah penting
karena tanpa adanya penyerbukan, tumbuhan tidak dapat bereproduksi dan
menghasilkan buah. tumbuhan-tumbuhan primitif melakukan menyerbukan dengan
perantara angin. Namun dikarenakan banyak polen yang terbuang karena hanya 1 atau
bahkan bisa hanya 0.01% dari total pollen yang sampai ke stigma dan mengalami
penyerbukan. Secara evolusioner, tumbuhan kemudian memanfaatkan hewan sebagai
pollinator atau agen penyerbukan. Untuk menarik perhatian pollinator, ada mekanisme
plant-pollinator mutualisme, dimana baik bunga maupun serangga mendapatkan
keuntungan dari adanya polinasi. Dalam hal ini, bunga terbantu dalam mediasi
reproduksi seksual sedangkan hewan mendapatkan makanan dan nektar.
Beberapa polinator yang berperan dalam menyerbukan bunga antara lain adalah lebah,
ngengat, kumbang kotoran, lalat, burung, kelelawar, lemur, hingga kecoak. Masing-
masing dari mereka memiliki karakteristik polinasi yang berbeda-beda. Sebagai contoh
adalah lalat yang menyerbuki bunga yang memiliki bau yang menyerupai bau bangkai
maupun bau feses. Beberapa bunga juga mengalami spesialisasi polinator. Sebagai
contoh adalah anggrek Ophrys yang memiliki kelopak bunga yang menyerupai lebah
betina sehingga menarik perhatian lebah jantan untuk menyerbukinya. Namun, pada
beberapa kasus, terdapat bunga yang mengalami spesialisasi berlebih sehingga ketika
polinator spesifiknya punah atau terbatas jumlahnya, akhirnya bunga tersebut
mengalami evolusi untuk dapat melakukan polinasi sendiri dan dapat menjaga
keberlangsungan hidupnya.

13. Ekologi Hutan


Ekologi adalah suatu studi tentang struktur dan fungsi ekosistem atau alam dan manusia
sebagai bagiannya. Struktur ekosistem menunjukkan suatu keadaan dari sistem ekologi
pada waktu dan tempat tertentu termasuk keadaan densitas organism, biomassa,
penyebar materi, energi, serta faktor-faktor fisik dan kimia lainnya yang menciptakan
keadaan sistem tersebut. Fungsi hutan menunjukkan hubungan sebab akibat yang
terjadi secara keseluruhan antar komponen dalam sistem. Adapun ekologi hutan cabang
dari ekologi yang khusus mempelajari ekosistem hutan. Hutan adalah kesatuan
ekosistem berupa hamparan lahan berisis sumber daya alam hayati yang didominasi
pepohonan dalam persekutuan alam lingkungan, yang satu dengan yang lainnya tidak
dapat dipisahkan.

14. Ekologi Laut


Ekologi laut merupakan ilmu yang mempelajari tentang Ekosistem air laut. Ekosistem
laut merupakan suatu kumpulan integral dari berbagai komponen abiotik (fisika-kimia)
dan biotik (organisme hidup) yang berkaitan satu sama lain dan saling berinteraksi
membentuk suatu unit fungsional. Komponen- komponen ini secara fungsional tidak
dapat dipisahkan satu sama lain. Apabila terjadi perubahan pada salah satu dari
komponen-komponen tersebut maka akan menyebabkan perubahan pada komponen
lainnya . Perubahan ini tentunya dapat mempengaruhi keseluruhan sistem yang ada,
baik dalam kesatuan struktur fungsional maupun dalam keseimbangannya.

15. Ekologi Laut Tropis


Ekologi laut tropis merupakan ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik makhluk
hidup dengan lingkungannya yaitu lingkungan laut tropis. Dikatakan laut tropis karena
ekosistem ini memiliki karakteristik laut yang berbeda dengan ekosistem laut lainnya
(laut subtropis dan laut kutub).
16. Ekologi Pangan dan Gizi
memusatkan perhatian pada hubungan timbal balik antar manusia (baik individu
maupun kelompok) maupun anatra manusia dengan lingkungan dalam rangka
memenuhi kebutuhan pangan-gizi untuk hidup sehat dan produktif sehingga tercapai
kualitas hidup manusia dan sumberdaya alam-lingkungan (SDA-L) secara berkelanjutan.

17. Ekologi Hutan Mangrove


Hutan mangrove atau hutan bakau adalah tipe hutan yang berada di daerah pasang
surut air laut. Saat air pasang, hutan mangrove digenangi air laut. Saat air laut surut,
hutan mangrove bebas dari genangan air laut. Umumnya, hutan mangrove berkembang
dengan baik di pantai yang terlindung, muara sungai atau laguna. Fungsi ekologis hutan
mangrove adalah sebagai habitat (tempat hidup) binatang laut untuk berlindung,
mencari makan, dan berkembang biak. Fungsi ekologis yang lain adalah untuk
melindungi pantai dari abrasi air laut.

18. Ekologi Kesehatan


segala sesuatu interak-si antara lingkungan alam dan kondisi kesehatan masyarakat
Faktor alam: sinar matahari, kondisi atmosfer, air & tanah pengaruhi lingk. masyarakat
Lingkungan td: lingk buatan dan lingk alami (dipengaruhi kondisi alam/iklim)

19. Ekologi Antariksa


pengembangan ekosistem yg dapat melakukan regenerasi sebagian atau seluruhnya
untuk menyokong kehidupan manusia selama penerbangan ruang angkasa yg lama.

20. Ekologi Pedesaan


Mempelajari interaksi antara berbagai ekosistem perdesaan. Mempelajari bahan
makanan, kesehatan dan ekologi manusia secara umum. Identifikasi dan evaluasi
pengetahuan tradisional dan kearifan serta implikasi untuk perencanaan pembangunan
Identifikasi dan evaluasi pengetahuan tradisional dan kearifan serta implikasi untuk
perencanaan pembangunan.

21. Ekologi Serangga


adalah studi ilmiah tentang bagaimana serangga , secara individu atau sebagai
komunitas, berinteraksi dengan lingkungan atau ekosistem sekitarnya. Serangga
memainkan peran penting dalam ekologi dunia karena keanekaragaman bentuk, fungsi
dan gaya hidupnya yang sangat beragam; biomassa mereka yang cukup besar; dan
interaksinya dengan kehidupan tumbuhan, organisme lain, dan lingkungan. Karena
mereka adalah penyumbang utama keanekaragaman hayati di sebagian besar habitat,
kecuali di laut, mereka memainkan berbagai peran ekologis yang sangat penting dalam
banyak fungsi ekosistem. Mengambil kasus daur ulang nutrisi ; serangga berkontribusi
pada fungsi vital ini dengan merendahkan atau memakan serasah daun , kayu , bangkai
dan kotoran dan dengan penyebaran jamur .

22. Ekologi Habitat


Habitat adalah tempat fisik di mana komunitas organisme tertentu hidup, baik itu
hewan, jamur, tumbuhan atau bahkan mikroorganisme (mikrohabitat). lingkungan yang
kondisinya sesuai untuk komunitas yang bersangkutan untuk tumbuh, berkembang dan
bereproduksi.

23. Ekologi Pelestarian


cabang ekologi yang berkaitan dengan pengelolaan wajar dari sumber daya alam, misal,
air, tanah, dan laut untuk kesejahteraan manusia. kehadiran ekologi sangat
mempengaruhi pemikiran manusia dalam hal pelestarian lingkungan. Setelah
munculnya ekologi, manusia tidak lagi melakukan perburuan liar dan tentunya hal
tersebut berimbas pada populasi hewan tersebut selamat. Hal tersebut membuktikan
bahwa ekologi memiliki hubungan erat dengan pelestarian lingkungan.

24. Ekologi Hewan


Kajian Ekologi Hewan mencakup kajian tentang makhluk hidup (khususnya hewan) dan
lingkungannya yang terdapat dalam suatu ekosistem. Makhluk hidup dan lingkungannya
tersusun dari unit- unit kehidupan yang merupakan suatu sistem biologi yang kompleks,
yang membentuk spektrum biologi.

25. Ekologi Produksi


adalah cabang ekologi yang berhubungan dengan produksi kasar dan produksi bersih
berbagai macam ekosistem sehingga pengelolaan yang sewajarnya dapat dilakukan
untuk mendapatkan hasil maksimum.

26. Ekologi Purbakala


cabang ekologi yang berhubungan dengan makhluk purbakala dan membantu melacak
lubang-lubang garis evolusi dan asal-usul (tempat dan waktu) kelompok tumbuhan dan
hewan
27. Ekologi Sosial
Ilmu yang mempelajari tentang hubungan timbal balik yang bersifat adaptif diantara
lingkungan alamiah dan sosial
28. Ekologi Radiasi
Ekologi Radiasi berhubungan erat dengan zat-zat radioaktif, radiasi dan lingkungan. Ada
dua fase radio ekologi yang memrlukan pendekatan yang berbeda-beda. Sebaliknya kita
hubungkan dengan efek radiasi pada individu, populasi, komunitas dan ekosistem

29. Ekologi Tumbuhan Penganggu


ilmu tentang hubungan timbal balik antara tumbuhan pengganggu dan lingkungannya

30. Ekologi Lanskap.


fokus terhadap faktor yang mengendalikan pertukaran energi, materi, dan organisme di
berbagai ekosistem. Lanskap adalah sebuah area yang heterogen yang terbentuk dari
berbagai tipe ekosistem yang saling berinteraksi, sedangkan Ilmu Ekologi lanskap adalah
ilmu yang mempelajari struktur, fungsi dan perubahan lanskap di sebuah area yang
heterogen, yang berisi ekosistem yg saling berinteraksi. Struktur lanskap berkaitan
dengan tipe, distribusi, dimensi, dan bentuk komponen penyusun lanskap. Fungsi
lanskap berkaitan dengan barang dan jasa lingkungan yang disediakan oleh lanskap yang
meliputi fungsi produksi (pangan, sandang, papan, energi), habitat (tempat hidup
biodiversitas), regulator (berbagai siklus di biosfer dan atmosfer) dan informasi
(keindahan/rekreasi/kultural). Fungsi lanskap dalam hal distribusi energi, materi, dan
spesies ditentukan oleh perbedaan struktur lanskap.

31. Ekologi Molekuler


Ekologi molekuler adalah bidang mikrobiologi, studi biologi molekular mikroba ekologi.
Ekologi molekuler secara luas mengacu pada studi ekologi yang menggunakan alat-alat
molekuler biologi. Namun, studi di bidang muda ini lebih spesifik lagi tentang keragaman
dan struktur genetik populasi dalam konteks ekologis. Sama seperti perilaku ekologi
mengeksplorasi konsekuensi evolusioner dari interaksi antara organisme dan
lingkungannya dari perilaku perspektif, ekologi molekuler mengeksplorasi interaksi yang
sama dalam konteks aliran gen, drift genetik, dan alam pilihan. Mamalia di lingkungan
laut telah beradaptasi tantangan hidup akuatik dengan beberapa perubahan dramatis
Anatomi, fisiologi, dan perilaku.

32. Ekologi Industri


Ekologi industri menjadikan industri sebagai ekosistem buatan manusia yang beroperasi
dengan cara yang mirip dengan ekosistem alami, limbah atau produk antara dari satu
proses digunakan sebagai masukan ke dalam proses lain untuk menghasilkan produk.
Ekologi industri menggunakan prinsip ekosistem alami dan mengubah dari sistem linear
ke siklus tertutup. Ekologi industri digunakan sebagai perangkat menuju pembangunan
berkelanjutan.

Anda mungkin juga menyukai