Karya Ilmiah - Riski Hidayati - 031374542
Karya Ilmiah - Riski Hidayati - 031374542
Karya Ilmiah - Riski Hidayati - 031374542
Diajukan Oleh:
Nama : Riski Hidayati
Nomor Pokok Mahasiswa : 031374542
Alamat Email : [email protected]
Program Studi : Fakultas Ekonomi - Manajemen
UPBJJ UT : Jakarta
2019
PERAN MANAJEMEN KINERJA DALAM PENINGKATAN KINERJA
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
ABSTRAK
1. PENDAHULUAN
1
menyelenggarakan tugasnya, Kementerian Keuangan Republik Indonesia memiliki visi
“Menjadi penggerak utama pertumbuhan ekonomi Indonesia yang produktif, kompetitif,
inklusif, dan berkeadilan di abad ke-21”. Visi tersebut dicapai melalui Pencapaian tingkat
pendapatan negara yang tinggi melalui pelayanan prima serta pengawasan dan penegakan
hukum yang efektif; penerapan kebijakan fiskal yang responsif dan berkelanjutan;
Pengelolaan neraca keuangan pusat yang inovatif dengan risiko minimum; Belanja negara
yang berkeadilan, efektif, efisien, dan produktif; Pengembangan proses bisnis inti berbasis
digital serta Pengelolaan Sumber Daya Manusia yang adaptif sesuai kemajuan teknologi.
Penerapan manajemen kinerja di lingkungan Kementerian Keuangan Republik
Indonesia erat kaitannya dengan pelaksanaan reformasi birokrasi. Reformasi birokrasi
Kementerian Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari reformasi nasional
yang dipicu krisis ekonomi 1998 yang berimbas pada seluruh lapisan kehidupan masyarakat.
Pelaksanaan reformasi birokrasi pada Kementerian Keuangan dilaksanakan melalui 3 Pilar
Utama yaitu Pilar Organisasi, Pilar Proses Bisnis dan Pilar SDM. Penerapan manajemen
kinerja pada Kementerian Keuangan Republik Indonesia berhubungan dengan reformasi
birokrasi pada pilar SDM. Reformasi birokrasi pada Kementerian Keuangan Republik
Indonesia diantaranya dilakukan pada Pilar SDM, melalui peningkatan disiplin,
pembangunan assessment center, Diklat berbasis Kompetensi, pelaksanaan merit system,
penataan sumber daya manusia, pembangunan SIMPEG, dan penerapan reward and
punishment secara konsisten.
Penerapan manajemen kinerja pada instansi vertikal di lingkungan Kementerian
Keuangan Republik Indonesia secara lebih spesifik dijabarkan pada Keputusan Kementerian
Keuangan Republik Indonesia Nomor 467/KMK.01/2014 tentang Pengelolaan Kinerja di
Lingkungan Kementerian Keuangan. KMK ini diharapkan dapat menjadi pedoman Penilaian
kinerja organisasi dan pegawai guna mewujudkan early warning system bagi Kementerian
Keuangan Republik Indonesia untuk dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan, bersaing
menghadapi tantangan organisasi dan proaktif terhadap kesempatan yang ada dalam
mencapai tujuan reformasi birokrasi.
Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peran manajemen kinerja yang
diterapkan pada Kementerian Keuangan Republik Indonesia, bagaimana model pengelolaan
kinerja yang diterapkan, permasalahan apa yang dihadapi, dan bagaimana sistem kinerja
berkaitan langsung peningkatan kinerja organisasi secara keseluruhan. Metode penelitian
2
menggunakan analisa desktriptif melalui studi literatur dan pengamatan langsung di instansi
vertikal Kementerian Keuangan Republik Indonesia.
2. PEMBAHASAN
2.1 Permasalahan
Pengelolaan kinerja berperan sangat penting dalam keberhasilan reformasi birokrasi
di lingkungan Kementerian Keuangan Republik Indonesia. Reformasi birokrasi diharapkan
dapat menciptakan organisasi pemerintah yang efisien, transparan, akuntabel, dan sejalan
dengan peraturan perundang-undangan. Kementerian Keuangan Republik Indonesia
menerapkan pengelolaan kinerja dengan berpedoman pada Keputusan Kementerian
Keuangan Republik Indonesia Nomor 467/KMK.01/2014 tentang Pengelolaan Kinerja di
Lingkungan Kementerian Keuangan. KMK ini diharapkan dapat menjadi:
1. pedoman dalam menyusun perencanaan dan penilaian kinerja organisasi dan pegawai
dalam rangka memacu kontribusi maksimal organisasi dan pegawai;
2. alat pengendali strategis bagi manajemen secara berjenjang mulai dari level kantor pusat
hingga kantor operasional;
3. standar metode penilaian kinerja organisasi dan pegawai;
4. alat manajemen SDM untuk pengembangan kompetensi dan karir pegawai.
Penerapan Keputusan Kementerian Keuangan Republik Indonesia Nomor
467/KMK.01/2014 tentang Pengelolaan Kinerja di Lingkungan Kementerian Keuangan ini
mulai berlaku sejak tanggal 01 Oktober 2014, dan merupakan pembaruan dari Keputusan
Menteri Keuangan Nomor 454/KMK.01/2011.
Karya tulis ini akan membahas tentang bagaimana peran manajemen kinerja yang
diterapkan pada Kementerian Keuangan Republik Indonesia, bagaimana model pengelolaan
kinerja yang diterapkan, permasalahan apa yang dihadapi, dan bagaimana sistem kinerja
berkaitan langsung peningkatan kinerja organisasi secara keseluruhan
3
profesional, amanah, dan tepat arah (good governance) serta membangun kepercayaan publik
melalui peningkatan pelayanan publik.
4
2. Keadilan, yaitu:
a. Tugas yang diemban adalah merupakan pembagian tugas yang disesuaikan dengan
jabatan setiap pegawai;
b. Penilaian terhadap keberhasilan tugas pegawai didasarkan pada kontribusi pegawai
terhadap keberhasilan kinerja organisasi;
c. Penilaian dilakukan secara objektif dan terukur serta didukung data dan informasi
yang diperlukan dan dapat dipertanggungjawabkan.
3. Transparan, yaitu:
Indikator, metode, dan sumber data penilaian yang digunakan dipahami oleh penilai
dan pegawai yang dinilai.
5
1. Tahapan perencanaan
Tahap perencanaan dimulai dengan penyusunan komitmen kinerja/kontrak
kinerja tahun yang bersangkutan. Komitmen kinerja sejalan dengan visi, misi dan
strategi organisasi. Penyusunan komitmen kinerja berpedoman pada Indikator Kinerja
Utama (IKU) pegawai dan organisasi. Penetapan IKU menggunakan prinsip SMART-
C, yakni;
a. Specific
mampu menyatakan sesuatu secara definitif (tidak normatif), tidak bermakna
ganda, relevan dan khas/unik dalam menilai serta mendorong kinerja suatu
unit/pegawai.
b. Measurable
mampu diukur dengan jelas dan jelas cara pengukurannya. Pernyataan IKU
seharusnya menunjukkan satuan pengukurannya.
c. Agreeable
disepakati oleh pemilik IKU dan atasannya.
d. Realistic
ukuran yang dapat dicapai dan memiliki target yang menantang.
e. Time-bounded
memiliki batas waktu pencapaian.
f. Continously Improved
kualitas dan target disesuaikan dengan perkembangan strategi organisasi dan selalu
disempurnakan.
2. Tahapan monitoring
Berdasarkan komitmen kinerja/kontrak kinerja yang telah ditetapkan,
dilaksanakan monitoring secara berkala untuk melihat kemajuan pencapaian kinerja
pada setiap semester. Selain itu, juga dilakukan penilaian perilaku pegawai pada
setiap semester. Penilaian perilaku dilakukan melalui pengisian kuesioner dengan
metode 360 derajat yang meliputi penilaian dari atasan langsung, peer,dan bawahan.
Aspek yang dinilai dalam Penilaian Perilaku meliputi aspek Orientasi Pelayanan,
Integritas, Komitmen, Disiplin, Kerjasama, dan Kepemimpinan. Hasil monitoring ini
dijadikan sebagai bahan bimbingan dan konsultasi pegawai.
Bimbingan dan konsultasi pegawai dilakukan melalui diskusi antara atasan
langsung dan pegawai, bertujuan untuk menemukan permasalahan yang dapat
6
menghambat kinerja pegawai, dan memberikan apresiasi, motivasi serta saran dan
masukan untuk perbaikan kinerja periode selanjutnya.
3. Tahapan penetapan hasil kinerja dan evaluasi
Penetapan hasil kinerja dan evaluasi dilakukan setelah tahun pelaksanaan
komitmen kinerja/kontrak kinerja berakhir. Hasil kinerja ini dijadikan sebagai acuan
dalam evaluasi kinerja dan pemberian reward and punishment bagi pegawai.
Keseluruhan tahapan manajemen kinerja dimulai dari tahap perencanaan,
monitoring, sampai pada penetapan hasil kinerja dan evaluasi, dilakukan dengan
bantuan teknologi informasi berupa aplikasi berbasis web. Pengisian komitmen
kinerja dan capaian kinerja dilakukan melalui laman http://e-
performance.kemenkeu.go.id menggunakan akun pegawai masing-masing.
7
F. Peran Manajemen Kinerja di Kementerian Keuangan Republik Indonesia
Terlepas dari permasalahan yang dihadapi, penerapan Manajemen Kinerja di
Kementerian Keuangan Republik Indonesia sangat mendukung berjalannya Reformasi
Birokrasi di Kementerian Keuangan Republik Indonesia. Penerapan Manajemen kinerja
juga mampu meningkatkan kinerja organisasi secara keseluruhan. Berdasarkan artikel
Jaringan Pemberitaan Pemerintah (JPP), Kementerian Keuangan meraih penghargaan
sebagai kementerian terbaik yang menerapkan sistem merit dengan perolehan nilai
sangat baik yaitu 382,5 dari 400. Penghargaan ini ditetapkan melalui Keputusan Komisi
Aparatur Sipil Negara (KASN) No-01/KEP KASN/ C/IX/2019 tanggal 25 September
2019.
Sistem merit adalah kebijakan dan manajemen Aparatur Sipil Negara (ASN) yang
disusun berdasarkan kualifikasi, kompetensi dan kinerja yang diberlakukan secara adil
dan wajar tanpa diskriminasi.
3. PENUTUP
8
DAFTAR PUSTAKA
Kemenkeu.go.id. (2019, 25 November). Visi dan Misi. Diakses pada 25 November 2019, dari
https://www.kemenkeu.go.id/profil/visi-dan-misi/