BRYOPHYTA
BRYOPHYTA
BRYOPHYTA
BRYOPHYTA
3
Gembong Tjitrosoepomo, Taksonomi Tumbuhan, (Yogjakarta : UGM Press, 2005), hal. 69
4
Hasan dan Arriyanti, Mengenal Bryophyta (Lumut) di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango,
(Cibodas : Balai Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, 2004), hal. 57.
Gambar Struktur Tumbuhan Lumut
2. Daun
Tersusun atas satu lapis sel. Sel-sel daunnyakecil, sempit, panjang, dan
mengandung kloroplas yang tersusun seperti jala. Lumut hanya dapat tumbuh
memanjang tetapi tidak membesar, Karena tidak ada sel sekunder yang
berfungsi sebagai jaringan penyokong.
3. Rhizoid
Rhizoid terdiri dari selapis sel kadang dengan sekat yang tidak sempurna,
mebentuk seperti benang sebagai akar untuk melekat pada tempat tumbuhnya
dan menyerap garam-garam mineral.
4. Sporofit
Sporofit terdiri atas bagian-bagian :
a. Vaginula : kaki yang dilindungi oleh sisa arkegonium.
b. Setae : tangkai.
c. Apofisi : ujung setae yang membesar yang merupakan peralihan dari
tangkai dan sporangium.
d. Sporangium : kotak spora.
e. Kaliptra : tudung yang berasal dari arkegonium sebelah atas
5. Gametofit
Gametofit terdiri atas :
a. Anteridum (sel kelamin jantan) yang menghasilan sperma.
b. Arkegonium (sel kelamin betina) yang menghasilkan sel telur.5
7
Bande Kumar, Botany Practical, (New Delhi India : Rastogi Publication, 2010), hal.167
8
Najmi Indah, Taksonomi Tumbuhan Tingkat Rendah (Schizophyt, Thallophyta, Bryophyta,
Pteridophyta), (Jurusan Biologi : FMIPA IKIP PGRI Jember, 2009), hal. 49
oleh daun-daun khusus yang disebut bract (daun pelindung) atau oleh tipe
struktur pelindung lainnya.9
Gametangium jantan (anteridium) berbentuk bulat sedagkan betina
(arkegonium) berbentuk seperti botol dengan bagian lebar disebut perut dan
bagian yang sempit disebut leher. Gametangia jantan dan betina dapat dihasilkan
pada tanaman yang sama (monoceous) atau pada tanaman berbeda (dioceous).
Fertilisasi sel telur oleh anterezoid menghasilkan zigot dengan dua set
kromosom (diploid). Zigot merupakan awal generasi sporofit. Selanjutnya
pembelahan zigot membentuk sporofit dewasa yang terdiri dari kaki sebagai
pelekat pada gametofit, seta atau tangkai dan kapsul (sporangium) di bagian
ujungnya. Kapsul merupakan tempat dihasilkannya spora melalui meiosis.
Setelah spora masuk dan dibebaskan dari dalam kapsul berarti satu siklus hidup
telah lengkap.10
9
Gradstein, Ecology of Bryophyta, (Bogor : Seameo Biotrop, 2003), hal. 95
10
Hasan dan Arriyanti, Mengenal Bryophyta (Lumut) di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango,
(Cibodas : Balai Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, 2004), hal. 60.
11
Campbell Reece, dkk., Biologi Edisi Kedelapan Jilid 2, (Jakarta : Erlangga, 2008), hal.174)
Lumut hati umumnya banyak ditemukan menempeldi bebatuan, tanah, atau
dinding tua yang lembab. Bentuk tubuhnya berupa lembaran mirip bentuk hati
dan banyak lekukan. Tubuhnya memiliki struktur yang menyerupai akar,
batang dan daun. Hal ini menyebabkan banyak yang menganggap kelompok
lumut hati merupakan peralihan dari tumbuhan Thalophyta menuju
Cormophyta. Lumut hati mempunyai rhizoid yang berfungsi untuk menempel
dan menyerap zat-zat makanan. Tubuhnya terbagi menjadi dua lobus sehingga
tampak seperti lobus pada hati. Berkembangbiak secara generative dengan
oogami, dan secara vegetative dengan fragmentasi, tunas, dan kuncup eram.
Lumut hati melekat pada substrat dengan rizoid uniseluler.
Reproduksi pada lumut hati terbagi atas dua, yaitu :
a. Reproduksi Aseksual
1) Fragmentasi
Pada saat bagian yang tua dari lembaran talus mati, bagian talus yang
muda berkembang dan kemudian terpisah-pisah membentuk beberapa
individu baru.
b. Reproduksi Seksual
Berbeda dengan perkembangbiakan aseksual yang terjadi melalui
pembelahan mitosis, perkembangbiakan seksual melibatkan peranan
gamet-gamet yang dibentuk melalui pembeahan mitosis gamet-gamet pada
tumbuhan lumut dihasilkan oleh struktur khusus. Gamet jantan dibentuk
dalam anteridium, sedangkan gamet betina dihasilkan oleh struktur
menyerupai botol yang disebut arkegonium. Beberapa anteridia didukung
oleh bangunan seperti payung yang disebut anteridiofor, sedangkan
kumpulan arkegonia terdapat pada suatu pendukung yang disebut
arkegoniofor. Bentuk arkegoniofor sangat mirip dengan anteridiofor,
namun pada bagian atap payung terdapat belahan-belahan yang dalam.
Marchantia termasuk tumbuhan berumah dua; talus tertentu hanya
membentuk anteridiofor, sedangkan arkegoniofor terdapat pada talus yang
berbeda.
Pada saat matang, setiap arkegonium menghasilkan sebuah sel telur,
sedangkan anteridium membentuk sel sperma berflagela dalam jumlah
sangat banyak. Percikan air hujan membantu melepaskan sel sperma dari
anteridium. Air hujan juga merupakan medium yang memungkinkan sel
sperma berenang menuju sel telur dalam arkegonium. Dengan bantuan air
hujan sel sperma dapat menempuh jarak sampai 0,5 m dari tempat asalnya.
Setelah sel sperma mecapai arkegonium masak serta bertemu dengan sel
telur terjadi proses fertiisasi. Zigot hasil fertilisasi selanjutnya akan
berkembang membentuk embrio multiseluler yang merupakan sporofit.
Gametofit menyediakan seluruh makanan serta air yang diperlukan dalam
tahap awal perkembangan sporofit muda tersebut.
Pada tahap berikutnya sel-sel sporofit mengalami diferensiasi. Suatu
struktur menyerupai knop pintu menancapkan sporofit pada jaringan
arkegoniofor. Struktur tersebut disebut kaki. Sporofit memiliki semacam
tangkai pendek tebal yang disebut seta. Bagian utama sporofit adalah suatu
kapsul yang merupakan tempat perkembangan spora. Selapis sel pada
bagian paling luar kapsul membentuk jaket pelindung yang merupakan
jaringan steril. Lapisan terluar tersebut menyelubungi sel-sel di bagian
dalam ini membelah secara mitosis hingga membentuk massa sel padat,
sel-sel ini dikenal dengan sporofit. Setiap sporofit selanjutnya mengalami
pembelahan meiosis menghasilkan empat sel haploid yang akan
berkembang menjadi spora.
Pada saat sporofit masak, terjadi robekan pada dinding kapsul sehingga
spora tersebar dengan bantuan angin. Pada kondisi yang sesuai spora
berkecambah membentuk gametofit. Dalam kehidupan tumbuhan lumut
generasi sporofit yang bersifat diploid akan dilanjutkan dengan generasi
gametofit yang bersifat hapoid. Hal ini biasa dikenal dengan pergiliran
keturunan.
ض َكانَتَا َر ْتقًا فَفَتَ ْقنَاهُ َما ۖ َو َج َع ْلنَا ِمنَ ْال َما ِء
َ ْت َواأْل َر
ِ أَ َولَ ْم يَ َر الَّ ِذينَ َكفَرُوا أَ َّن ال َّس َما َوا
َُك َّل َش ْي ٍء َح ٍّي ۖ أَفَاَل ي ُْؤ ِمنُون