Tugas 11 Irba Kelompok
Tugas 11 Irba Kelompok
Tugas 11 Irba Kelompok
Disusun Oleh, :
02º 55‘ 00” LU – 03º 20’ 00” LU dan 117º 15’ 00” BT – 117º 21’ 00” BT
Evapotranspirasi (Eto)
Data terukur :
maka :
= 5,36 mbar
2. Mencari nilai F (u) Diketahui :
U = 3,91 Knot
= 0,28 m/detik
T rerata = 26,90 0C
Maka :
Nilai ( 1 –W ) = ( 1 – 0,75 )
= 0,25
4. Mencari nilai ( Rn ) Diketahui : Lokasi studi terletak pada koordinat 02º 55‘ 00” LU – 03º 20’
00” Lintang Utara dan 117º 15’ 00” – 117º 21’ 00” Bujur Timur.
Maka :
= 6,31 mbar
Rns = ( 1 – a ) Rs
= ( 1 – 0,25 ) 6,31
= 4,73 mm/hari
Albendo ( a ) = 0,25 terhadap perbandingan sinar matahari maksimum sebenarnya (n/N).
Maka :
= 0,345
Rns = (1-α) x Rs
= (1-0.25) x 6.316
= 4,737 mm/hari
Rn = Rns – Rn1
= 4,737 – 0,345
= 4,392 mm/hari
6. Menghitung Eto
= 1,1[0,757x4,392+(1-0,757)x0,281x(34.586-52,294)]
= 1,1 [ 3,325+(0,243)x(4.968)]
Untuk Daerah Irigasi Rawa Salim Batu ditetapkan jangka waktu penyiapan lahan ( T ) 30 dan 45
hari, karena daerah irigasinya ditetapkan S = 250 mm dan S = 300 mm, sehingga diperoleh
kebutuhan air untuk penyiapan lahan ( LP ) adalah sebagai berikut
Eo = 1,1 x Eto
= 1,1 x 2.192
= 2,411 mm/hari
Menghitung kebutuhan air untuk mengganti kehilanga akibat evaporasi dan perkolasi disawah
yang sudah di jenuhkan (M) :
M = Eo + P
= 2.411 + 3
= 5,411 mm/hari
Lamanya penyiapan lahan selama 30 hari dan angka penjenuhan tanah digunakan 250 mm dan
300 mm.
k =MxT:S
= 5.411 x 30 : 250
= 0.649
k =MxT:S
= 5.411 x 30 : 300
= 0.541
Lamanya penyiapan lahan selama 45 hari dan angka penjenuhan tanah digunakan 250 mm dan
300 mm.
k =MxT:S
= 5.411 x 45 : 250
= 0.974
k =MxT:S
= 5.411 x 45 : 300
= 0.812
Kebutuhan air untuk penyiapan lahan (LP) untuk 30 hari dan angka kejenuhan 250 mm dan
300 mm.
LP = ( M x e^K ) / ( e ^K ) (mm/hari)
= (5.411x 2.718^0.649)/(2.718^0.649) – 1
= 11,331mm/hari
LP = ( M x e^K ) / ( e ^K ) (mm/hari
= (5.411x 2.718^0.541)/(2.718^0.541) – 1
= 12.951 mm/hari
Kebutuhan air untuk penyiapan lahan (LP) untuk 45 hari dan angka kejenuhan 250mm dan
300mm.
LP = ( M x e^K ) / ( e ^K ) (mm/hari)
LP = ( M x e^K ) / ( e ^K ) (mm/hari)
Kebutuhan air untuk mengganti kehilangan air akibat evaporasi dan perkolasi
Curah hujan efektif adalah jumlah hujan selama periode tanaman dan hujan itu berguna untuk
memenuhi kebutuhan air tanaman (KAT). Jumlah curah efektif pada areal tanaman tergantung
pada intensitas hujan, topografi lahan, sistem pengolahan tanah serta tingkat pertumbuhan
tanaman (oldeman dan Syarifuddin, 1977 dalam Sari, N, Y, 2004).
Curah hujan efektif (Re) dapat dihitung secara empiris yaitu dinyatakan dengan.
Curah hujan efektif untuk padi pada bulan Januari pada periode I dan II: Periode I :
Re = 0.7 x R80 : 15
Re = 0,7 x R80 : 15
Jadi, curah hujan efektif untuk padi pada bulan Januari pada periode I dan II adalah 5,495
mm/hari dan 5.392 mm/hari.:
Kebutuhan Air Irigasi
Penggantian lapisan air (WLR) setinggi 50 mm dilakukan satu bulan setelah transplantasi
dan diberikan jangka waktu setengah bulan, jadi kebutuhan air tambahan 3,3 mm/hari. Jangka
waktu penyiapan lahan 45 hari, air irigasi diberikan secara terus menerus dan merata untuk
seluruh areal.
Efesiensi Irigasi ( e )
Sebelum air mengalir sampai ke petak-petak sawah, haruslah dialirkan dari sumber air
melewati saluran-saluran. Dalam pengaliran air, banyak terjadi kehilangan air yang disebabkan
oleh rembesan, eksploitasi, serta penguapan dari permukaan air.
Jaringan tersier = 80 %
Jaringan sekunder = 90 %
Jaringan primer = 90 %
Perkolasi adalah suatu proses bergeraknya air dari daerah tidak jenuh menuju permukaan air
tanah (daerah jenuh). Proses perkolasi antara lain dipengaruhi oleh tekstur tanah, permeabilitas
tanah, tebal lapisan tanah bagian atas dan letak permukaan air tanah. Karena tidak ada
penyelidikan perkolasi secara detail, maka dalam hal ini perkolasi di ambil 3 mm/hari.
Pola Tanam
Dengan keterbatasan persediaan air, pengaturan pola tanam perlu dilaksanakan untuk dapat
mengurangi banyaknya air yang diperlukan atau efisiensi pemakaian air irigasi dapat
ditingkatkan. Pola tanam adalah suatu sistem dalam menentukan jenis-jenis tanaman atau
penggiliran tanaman pada daerah tertentu yang disesuaikan dengan persediaan air yang ada dan
dilaksanakan sesuai dengan jadwal penanaman yang ditetapkan dalam periode musim hujan dan
musim kemarau.
1. Penentuan Pola tanam Pola tanam yang ditentukan adalah padi-padi-palawija. Pola tanam
yang direncanakan dengan memperhatikan kebiasaan turunnya hujan dan ketersediaan air di
sungai. Kondisi cuaca juga sangat mempengaruhi pola tanam rencana, seperti kelembaban,
penyinaran matahari, kecepatan angin dan suhu. 2. Menetapkan evapotranspirasi tanaman acuan
(Eto untuk bulan Okt = 2.175 mm/hari 3. Perkolasi ( P ) ditetapkan 3 mm/hari. 4. Curah hujan
efektif (Re) tanaman padi = 1.198 mm/hari 5. Kebutuhan air untuk penyiapan lahan (LP) 6.
Menetapkan koefisien tanaman padi ( C ) Untuk : C1 = 1,0 C2 = 0,75 C3 = 0,50 Menghitung
rerata koefisien padi (kc) C1 + C2 + C3 = (1,0 + 1,1 + 1,05)/3 = 0.75
7. Evapotranspirasi tanaman
Etc = kc x Eto
= 0.75 x 2.175
= 2.036 mm/hari
= 2.036 + 3 + 0 – 1.198
= 3.838 mm/hari
= 3.838 / ( 5,616 )
= 0.683 liter/detik/ha
= 3.838 / ( 6.221 )
= 0.617 liter/detik/ha
= 3.838 / ( 6.912)
= 0,555 liter/detik/ha
Debit Saluran
Dimana :
Perhitungan 1 :
Maka :
Q rencana = A x a
= 1 x 4,07
= 4,07 liter/detik
Perhitungan 2 :
Maka :
Q rencana = A x a
= 428 x 4,07
= 1741 l/dt
Q rencana = 0,0174 m3/detik
Perhitungan 3 :
Maka :
Q rencana = A x a
= 227 x 3,60
= 817,2 l/dt
Perhitungan 4 :
Maka :
Q rencana = A x a
= 80 x 3,30
= 264 l/dt
v = k . R2/3 . l1/2
Q=A.a
A = bh + mh2 = h2 (n + m)
P=
R=
A = 80 Ha
I = 0,000802
brencana = 0,65 m
K = 35 ( pasangan tanah )
Perhitungan :
Coba h0 = 0,61 m
= 0,65 m/dt
A0 =
h1 =
A = 80 ha
Q = 0,184 m3/dt
V = 0,246 m/dt
b = 0,65 m
h = 0,59 m
i = 0,000802
m=1:1
K = 35 ( pasangan tanah )
Data :
A = 428 Ha
i = 0,00054
brencana = 1 m
m = 1 : 1 ( pasangan tanah )
K = 35 ( pasangan tanah )
Perhitungan :
Coba h0 = 1 m
b =1m n=1/1=1
h1 =
Coba h0 diulang- ulang sehingga h1 – h0 < 0,005
A = 428 ha
Q = 1,215 m3/dt
V = 0,654 m/dt
b = 0,97 m
h = 0,96 m
i = 0,00054
m=1:1
K = 35 ( pasangan tanah )
Data :
A = 227 Ha
i = 0,000585
brencana = 1 m
m = 1 : 1 ( pasangan tanah )
K = 35 ( pasangan tanah )
Perhitungan :
Coba h0 = 1 m
b =1m n=1/1=1
v0 =
A0 =
h1 =
A = 227 ha
Q = 0,58 m3/dt
V = 0,52 m/dt
b = 0,75 m
h = 0,74 m
i = 0,000585
m=1:1
K = 35 ( pasangan tanah )
Setelah diselesaikannya penyusunan tugas irigasi dan bangunan air ini, yang meliputi teori dan
perhitungan tentang, evapotranspirasi, kebutuhan air untuk penyiapan lahan, curah hujan, efektif,
kebutuhan air irigasi dan rencana saluran , maka dapat kami simpulkan sebagai berikut :
1. Pola Tanam yang cocok untuk padi - palawija– padi adalah : Alternatif I = Padi = 1,501
lt/dt/ha
Pada Perbandingan 6 macam Alternatif Pola Tanam , Pola tanam Alternatif I yang cocok untuk
memnuhi Kebutuhan pola tanam Padi dan Palawija , karena disesuaikan dengan Perhitungan
Kebutuhan Air dan Pola Tanam
= 2.036 + 3 + 0 – 1.198
= 3.838 mm/hari
debit air saluran primer, sekunder, dan tersier yang dibutuhkan masing-
1.300 liter/detik/ha.
Dari rincian perhitungan Kebutuhan Air Irigasi di atas Air yang dibutuhkan untuk mengaliri
Daerah Rawa Salim Batu dapat memenuhi kebutuhan air tersebut
h = 0,96 m
H = 1,456 m
h = 0,74 m
H = 1,240 m
c. Saluran Tersier C1 Kr = b = 0,65 m
h = 0,59 m
H = 0,894 m
h = 0,55 m
H = 0,854 m
h = 0,79 m
H = 1,286 m
h = 0,59 m
H = 0,894 m
h = 0,62 m
H = 0,920 m
h = 0,84 m
H = 1,340 m
h = 0,60 m
H = 0,896 m
h = 0,62 m
H = 0,920 m
SARAN
a. Pada mata kuliah ini akan lebih baik bila dilakukan tinjauan lapangan sehingga lebih
mengetahui sistim irigasi yang direncanakan dengan baik dan tidak, yang pada akhirnya dapat
meningkatkan serta memperbaiki sistim jaringan irigasi yang ada.
b. Mengingat kompleksnya permasalahan dalam skripsi ini maka diharapkan ada penulis yang
terinspirasi untuk melanjutkan tulisan ini.
c. Mata kuliah irigasi dan bangunan air sebaiknya ditambah sks nya agar ilmu tentang irigasi dan
bangunan air dapat diterima seluruhnya dan dapat serap dengan baik, sehingga benar-benar
menghasilkan sumber daya manusia yang mempunyai kompetensi tinggi.