Laporan Kunjungan Industri - Bandung
Laporan Kunjungan Industri - Bandung
Laporan Kunjungan Industri - Bandung
Disusun oleh :
Nama : Ndonik Setiawan
NIM : 1600016027
B. Tujuan
Ada beberapa tujuan diadakannya kunjungan industri bagi
mahasiswa/mahasiswi sebagai berikut:
1. Menunjukkan dan memberi wawasan dalam lingkungan dunia kerja
2. Memfasilitasi mahasiswa untuk melihat segala aktivitas yang diterapkan
perusahaan
3. Dapat memotivasi mahasiswa dan dapat diimplementasikan selama
melaksanakan perkuliahan.
4. Memberi informasi tentang cara kerja dan tenaga kerja perusahaan.
5. Mengetahui proses bisnis di perusahaan yang di kunjungi
6. Melihat secara langsung proses produksi dari awal sampai akhir.
C. Isi Laporan
Kunjungan industri ini dilaksanakan pada tanggal 24 September – 27 September
2019 dengan mengunjungi perusahaan sebagai berikut :
1. PT. Primarindo Asia Infrastructure Tbk (Tomkins)
2. Bandung Techno Park
3. CV. Cyberlabs Bandung
4. Lembaga Ilmu Pengengetahuan Indonesia (LIPI) Bandung
Proses pemasaran
Pemasaran dilakukan pertama kali yakni tanggal 28 Mei 2002,sehingga tanggal itu
selalu diperingati sebagai hari ulang tahun Tomkins .pembelian langsung di outlet produksi
akan mendapatkan diskon sebesar 5%. Untuk proses pengiriman barang jadi biasanya
menggunakan jalur darat.sedangkan untuk produk ekspor menggunakan jalur laut(container).
Didalam proses pengiriman barang ada suatu ruangan yang bernama ruang crispin
yakni software yang digunakan untuk pembentukan komponen secara komputerisasi . Yang
keunggulannya akan mendapatkan hasil yang baik secara efektif dan efisien ,serta
mendaptkan potongan kerja. Dan untuk oulet sendiri berfungsi untuk memudahkan pembeli
untuk membeli langsung dari pabrik dan mendapatkan potongan.
2. Bandung Techno Park
Bandung Techno Park yang didirikan atas kerjasama antara Institut Teknologi Telkom
dan Kementerian Perindustrian Republik Indonesia untuk menjawab itu semua. Pendirian
Bandung Techno Park diawali dengan pendirian lembaga UPT Telematika dan Pusat Disain
Telekomunikasi sebagai wadah inovasi bagi dosen, mahasiswa dan masyarakat umum serta
Inkubator Bisnis sebagai ajang masyarakat untuk belajar berbisnis.Pendirian Bandung
Techno Park ini merupakan wujud mimpi dari civitas akademika IT Telkom yang ingin
mengembangkan Teknopark sebagai jembatan antara Institusi pendidikan bidang ICT dan
energi dengan dunia Industri. IT Telkom sebagai salah satu lembaga pendidikan tinggi dalam
bidang Teknologi Informasi dan Telekomunikasi nasional memiliki kemampuan dan jumlah
Sumber Daya Manusia yang cukup untuk mengembangkan Riset terapan yang dapat
dimanfaatkan oleh masyarakat luas.
Sejak awal 2007, Institut Teknologi Telkom dipercaya Kementerian Perindustrian RI
untuk mengembangkan UPT Telematika dalam rangka menumbuhkan dan membina Industri
Kecil dan Menengah (IKM) di bidang ICT (Informasi dan Telekomunikasi). Sejak tahun
2007 sampai sekarang, Departemen Perindustrian memberikan sejumlah perangkat modern,
sedangkan kegiatan UPT Telematika didukung oleh Disperindag Jabar. Kegiatan yang telah
dilakukan antara lain adalah pelatihan bidang ICT dalam rangka membina IKM, dengan
maksud untuk mengangkat Industri Nasional. Sejak tahun 2009, Institut Teknologi Telkom
dipercaya Kementerian Perindustrian RI untuk mengembangkan Pusat Disain
Telekomunikasi (PDT). PDT diresmikan oleh Menteri Perindustrian RI pada tanggal 12
Januari 2010. Pada tanggal 12 Januari 2010 tersebut juga akan dilakukan peletakan batu
pertama kawasan Bandung Techno Park di lingkungan Kampus Institut Teknologi Telkom.
Kedua lembaga tersebut sebagai cikal bakal dari Teknopark dengan nama Bandung Techno
Park yang diresmikan oleh Mentri Perindustrian pada tanggal 19 Januari 2010. Dan pada
tahun 2009 Kementerian Diknas mempercayakan pengembangan Inkubator Bisnis di bawah
Bandung Techno Park.
Seiring dengan perkembangan waktu dan kebutuhan akan peran yang lebih besar lagi
dari Bandung Techno Park serta berbagai pertimbangan, maka mulai bulan November 2011
Bandung Techno Park terpisah secara manajemen dari ITTelkom. Dengan demikian
diharapkan Bandung Techno Park lebih memberikan peran nyata dan lebih luas kepada
masyarakat baik Jawa Barat maupun Nasional.
3. CV. Cyberlabs Bandung
CyberLabs adalah perusahaan teknologi yang berdiri pada tahun 2014 yang berfokus
untuk menyediakan solusi marketing berbasis teknologi.Solusi Online yang disediakan
diantaranya adalah konsultasi online marketing, jasa pembuatan website, jasa pembuatan
Aplikasi Mobile Android/IOS dan beberapa layanan lainnya.Saat ini CyberLabs telah
memiliki lebih dari 500 portfolios dalam proses pengembangan website dan aplikasi mobile
Android dan IOS, disamping itu CyberLabs juga telah banyak memberikan edukasi seputar
digital marketing ke para pelaku akademisi dan juga perusahaan.
Dalam perjalannya CyberLabs telah mendapatkan banyak prestasi dan publikasi baik
itu publikasi yang berasal dari media lokal atau nasional. Memiliki visi untuk menjadi
perusahaan marketing berbasis teknologi terbaik, maka CyberLabs telah menelurkan
beberapa produk unggulan diantaranya adalah sbb :
a. HYDRO
Hydro adalah Marketing Affiliate Platform berbasis website dan mobile aplikasi
Android dan IOS. Hydro mempertemukan para pemilik produk dengan ribuan digital
marketer yang siap mempromosikan produk mereka dengan sistem komisi.
b. ATOM
Atom adalah Sales Management sistem yang dapat membantu memonitor performa
team sales dari para pemilik usaha. Fitur yang disediakan diantaranya adalah KPI monitoring,
Schedule Follow Up hingga Tracking Lokasi.
c. MOLECULE
Molecule adalah Stock Management sistem berbasis Cloud yang dapat membantu para
pemilik usaha untuk dapat memonitor jumlah stock secara online dimanapun dan kapanpun.
Sistem ini sudah terintegrasi dengan HYDRO sebagai platform marketing.
Disamping itu CyberLabs memiliki beberapa program unggulan diantaranya adalah sbb :
a. CyberLabs Academy
CyberLabs Academy adalah lembaga pendidikan nonformal yang menyediakan
pelatihan Digital Marketing dan Programming berbasis bisnis. CyberLabs Academy cocok
bagi Anda yang ingin meningkatkan kompetensi sebagai seorang pemasar online atau
programmer.
b. Disabilitas Mandiri
Disabilitas Mandiri adalah program khusus untuk mengedukasi sahabat disabilitas
mengenai digital marketing.
4. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia ( LIPI )
Kegiatan ilmiah di Indonesia dimulai pada abad ke-16 oleh Jacob Bontius, yang
mempelajari flora Indonesia dan Rompius dengan karyanya yang terkenal berjudul
Herbarium Amboinese. Pada akhir abad ke-18 dibentuk Bataviaasch Genotschap van
Wetenschappen. Dalam tahun 1817, C.G.L. Reinwardt mendirikan Kebun Raya Indonesia
(S\'land Plantentuin) di Bogor. Pada tahun 1928 Pemerintah Hindia Belanda membentuk
Natuurwetenschappelijk Raad voor Nederlandsch Indie. Kemudian tahun 1948 diubah
menjadi Organisatie voor Natuurwetenschappelijk onderzoek (Organisasi untuk Penyelidikan
dalam Ilmu Pengetahuan Alam, yang dikenal dengan OPIPA). Badan ini menjalankan
tugasnya hingga tahun 1956.
Pada tahun 1956, melalui UU no. 6 tahun 1956 pemerintah Indonesia membentuk Majelis
Ilmu Pengetahuan Indonesia (MIPI) dengan tugas pokok:
1. Membimbing perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
2. Memberi pertimbangan kepada pemerintah dalam hal kebijaksanaan ilmu pengetahuan.
Kemudian pada tahun 1962 pemerintah membentuk Departemen Urusan Riset Nasional
(DURENAS) dan menempatkan MIPI didalamnya dengan tugas tambahan: membangun dan
mengasuh beberapa Lembaga Riset Nasional. Dan tahun 1966 pemerintah mengubah status
DURENAS menjadi Lembaga Riset Nasional (LEMRENAS).
Pada bulan Agustus 1967 pemerintah membubarkan LEMRENAS dan MIPI dengan SK
Presiden RI no. 128 tahun 1967, kemudian berdasarkan Keputusan MPRS no. 18/B/1967
pemerintah membentuk Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan menampung
seluruh tugas LEMRENAS dan MIPI, dengan tugas pokok sebagai berikut:
1. Membimbing perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berakar di Indonesia
agar dapat dimanfaatkan bagi kesejahteraan rakyat Indonesia pada khususnya dan umat
manusia pada umumnya.
2. Mencari kebenaran ilmiah di mana kebebasan ilmiah, kebebasan penelitian serta
kebebasan mimbar diakui dan dijamin, sepanjang tidak bertentangan dengan
Pancasila dan UUD 1945.
3. Mempersiapkan pembentukan Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (sejak 1991 tugas
pokok ini selanjutnya ditangani oleh Menteri Negara Riset dan Teknologi dengan
Keppres no. 179 tahun 1991).
Sejalan dengan perkembangan kemampuan nasional dalam bidang ilmu pengetahuan dan
teknologi, organisasi lembaga-lembaga ilmiah di Indonesia telah pula mengalami
pertumbuhan dan perkembangan. Oleh sebab itu dipandang perlu untuk mengadakan
peninjauan dan penyesuaian tugas pokok dan fungsi serta susunan organisasi LIPI sesuai
dengan tahap dan arah perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka Keppres no.
128 tahun 1967, tanggal 23 Agustus 1967 diubah dengan Keppres no. 43 tahun 1985, dan
dalam rangka penyempurnaan lebih lanjut, tanggal 13 Januari 1986 ditetpkan Keppres no. 1
tahun 1986 tentang Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, dan terakhir dengan Keppres no.
103 tahun 2001
Lampiran