LK KMB Post Op Herniotomy
LK KMB Post Op Herniotomy
LK KMB Post Op Herniotomy
2. Riwayat Kesehatan
1) Riwayat Kesehatan Sekarang
a) Keluhan Utama (PQRST)
Pasien mengatakan nyeri pada bagian bekas luka operasi. Pasien
meringis kesakitan.
dalam 1 hari ini usus klien tidak dapat dibalikkan lagi, dan terasa
dalam
keluarga tidak ada yang menderita penyakit yang sama seperti klien
4) Riwayat Psikososial dan spiritual
Genogram
Keterangan :
: Laki-laki
:Laki-laki meninggal
:Perempuan
:Perempuanmeninggal
: Pasien
: Tinggal dalam satu rumah
a. Data Psikologis
Wajah klien terlihat sedih dengan penyakit yang diderita saat ini
(2). Kecemasan
b. Konsep Diri
nafkah
kekurangan
terhadap keluarganya
hidung mancung
c. Data Sosial
Klien sering ikut serta dalam kegiatan masyarakat dan sering ikut
d. Data Spiritual
b. BAK
Frekuensi 5-6 kali Terpasang cateter
Jumlah 1000 ml 1000-1500 ml
Warna Kuning jernih Kuning jernih
Keluhan - Tidak nyaman
3 Pola Istirahat
Siang 1-2 jam 2 jam
Malam 6-8 jam 8 jam
Keluhan
4 Personal Hygine
a. Mandi 2 x sehari Dilap
b. Gosok gigi 2x sehari 1x/hari
c. Keramas Setiap hari Tidak ada
d. Gunting
kuku 1x/2 mggu Tidak ada
e. Ganti
Pakaian 2x/hr 2x/hari
5 Pola Aktivitas Klien bekerja Klien tidak dapat
Pekerjaan sehari- disawah dari jam bekerja seperti
hari 6-jam 12.00 dan biasanya
kemali kerja jam
14-17.00
3. Pemeriksaan Fisik
1) Keadaan umum
Kesadaran : Compos mentis
Penampilan :lemah, bersih dan rapi
2) Pemeriksaan tanda – tanda vital
Tekanan darah: 137/84 mmhg
Nadi : 95x/menit
Raspirasi : 18 x/menit
Suhu : 36,7° ∁
TB : 162 cm
BB : 68 kg
IMT : 25.96
Status Gizi : Baik
3) Pemeriksaan fisik persistem
a) Sistem pernapasan
Inspeksi: Dada simetris, tidak ada lesi, respirasi 18x/m, ada batuk
sedikit.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
Auskultasi: Bunyi nafas vesikuler
Perkusi: Sonor
b) Sistem kardiovaskular
Inspeksi: ictus cordis tidak terlihat
Auskultasi: S1 dan S2 reguler.
Palpasi:ictus cordis tidak teraba.
Perkusi: Batas jantung normal.
c) Sistem pencernaan
Inspeksi: Simetris, tidak ada lesi, terdapat luka insisi bedah
tanggal 10 Agustus 2020 di abdomen inguinalis kanan dengan
karakteristik panjang luka 6-8 cm jumlah hecting 7 jahitan tidak
ada tanda-tanda infeksi (rubor, dolor, kalor, tumor).
Auskultasi:Bising usus 6 x/menit.
Perkusi: Timpani
Palpasi: ada nyeri tekan di sekitar luka post operatif di abdomen
inguinalis kanan, skala 5-6 (nyeri sedang), teraba hangat di
daerah sekitar luka.
d) Sistem genitourinaria
Tidak dikaji, hanya terpasang cateter urine
e) Sistem endokrin
Tidak ada pembesaran kelenjar
f) Sistem Pesarafan
Kesadaran: Compos mentis
Reflex patologis (-), babynsky ( normal;fleksi plantar semua jari
kaki).
Test Nervus kranial:
(1). Nervus I (Olfaktorius)
Baik, klien dapat membedakan bau busuk, wangi dan bau
benda yang berbeda-beda
(2). Nervus II (Optikus)
Test lapangan pandang klien baik, dan dapat melihat
dengan jelas
(3). Nervus III (Okulomotorius), IV (Trochlearis), VI
(Abducen)
Respon pupil baik terhadap cahaya, dan klien dapat
menggerakkan bola matanya kekiri dan kekanan tanpa
menoleh
(4). Nervus V (Trigeminus)
Refleks kornea langsung: gerakan mengedip ipsilateral.
Refleks kornea consensual : gerakan mengedip
kontralateral.
Klien dapat merasakan adanya sentuhan pada maxilaris dan
mandibula dengan mata tertutup
(5). Nervus VII (Facialis)
klien dapat membedakan rasa asam,manis, asin dan pahit.
kontrol ekspresi muka baik, klien dapat: tersenyum,
mengerutkan dahi, menutup mata
(6) Nervus VIII (Auditorius)
Klien dapat mendengar dengan baik, dan dapat mendengar
suara yang dibisikkan dengan jelas dan mempunyai
keseimbangan yang baik
(7). Nervus IX (Glossofaringeus)
Saat klien mengucapkan “ah”inspeksi gerakan ovula
simetris dan tertarik keatas.
(8). Nervus X (Vagus)
Refleks menelan klien normal
(9). Nervus XI (Assesorius)
Klien menoleh kesamping dan dapat melawan tahanan
dengan baik.Dan klien dapat mengangkat bahu ,test otot
trapezius normal
(10). Nervus XII (Hipogolosus)
Gerakan lidah saat bicara dan menelan normal dan posisi
lidah normal
g) Sistem integumen
Warna kulit normal dan tidak ada penyakit kulit dan kelainan
pada klien, hanya saja terdapat luka bekas operasi pada daerah
abdomen bawah, tidak ada perubahan warna kulit pada luka
operasi
h) Sistem musculoskeletal
Kekuatan otot :
Kanan 5555 5555 Kiri
5555 5555
Pengkajian Fungsional
No Aktivitas Mandiri Ketergantungan SKOR
(1 poin) (poin 0)
Tidak perlu Memerlukan supervisor,
supervisor, arahan arahan, bantuan personal
atau bantuan atau asuhan penuh
personal
1 Mandi Mandi dilakukan oleh orang 0
lain
2 Memakai Perlu bantuan dipakaikan baju 0
baju secara komplit
Toileting Memerlukan pispot atau popok 0
4 Berpindah Memerlukan bantuan 0
tempat berpindah secara penuh
Furnitur 30 ……
Terganggu 20 ……
6 Status mental :
Orientasi sesuai kemampuan diri 0 0
Lupa keterbatasan diri 15 …..
Total Skor 10
Pasien tidak beresiko (0-24), resiko rendah-sedang (25-45),resiko tinggi (>45)
1 2 3 4 Skor
Persepsi- Keterbatasan Sangat Keterbatasan Tidak ada 3
sensori penuh terbatas ringan keterbatasan
Kelembaban Lembab terus Sangat Kadang- Tidak ada 3
menerus lembab kadang lembab
lembab
Aktivitas Di tempat Di atas kursi Kadang- Sering 1
tidur kadang berjalan
berjalan
Mobilisasi Tidak dapat Pergerakan Keterbatasan Tidak ada 3
bergerak sangat ringan keterbatasan
terbatas
Status nutrisi Sangat buruk Tidak Adekuat Baik sekali 4
adekuat
Friksi/gesekan Bermasalah Potensi Tidak ada 4
bermasalah masalah
Total Skor 18
Definisi Resiko :
< 10 = resiko sangat tinggi, 10-12 = resiko tinggi, 13-14 = resiko sedang, 15-18 =
beresiko, 19> = resiko rendah/tidak beresiko
4. Pemeriksaan Penunjang
1) Hasil Laboratorium
Hasil Laboratorium
Jenis
Hasil Nilai Rujukan Satuan Interpretasi
Pemeriksaan
1 2 3 4 5
Hb 10.0 Lk = 14-16 gr% Normal
Pr = 12-14 gr%
Ada
Leucosid 18.700 5.000-10.000 mm3/drh
Infeksi
Lk = 47-54
Hematokryt 49 % %, Normal
Pr = 42-46
Eritrocyt 4,71 4,6-6 Jt mm3/drh Normal
6. Analisa Data
No Analisa Data Etiologi Problem
1. DS: Proses Nyeri akut
-Ps mengatakan nyeri dibagian pembedahan
bekas luka
P : saat ditekan dan beraktivitas
Q : seperti ditusuk jarum
R :dibagian abdomen bawah luka Luka insisi
operasi pembedahan
S : 5-6
T : intermitten
DO:
-Ps tampak meringis kesakitan Nyeri
TTV
Terpapar organisme
TD : 137/84 mmHg
RR : 18x/menit
N : 95x/menit
S : 36,7oC Resiko infeksi
- Leukosit 18.700 mm3/drh
1 Nyeri akut b/d Nyeri akut adalah sensasi - kerusakan akibat suhu panas,
luka post operasi. normal yang dicetuskan sistem suhu dingin, atau akibat terkena
saraf agar kita menyadari bahan kimia.
kemungkinan adanya cedera - Cedera, terutama cedera yang
yang memerlukan menyebabkan kerusakan atau
perawatan.Nyeri muncul tekanan pada sistem saraf, seperti
sebagai sistem yang melindungi cedera saraf tulang belakang.
tubuh dari kerusakan jaringan - Komplikasi akibat prosedur
lebih lanjut, atau dari aktivitas bedah, misalnya amputasi,
yang dapat menyebabkan herniotomy, laparotomy,
kerusakan tubuh. Nyeri akut appendiktomy dll
timbul secara tiba-tiba, dan
biasanya penyebabnya dapat
diketahui dengan jelas.
2002)
8. Intervensi Keperawatan
DS:
-Ps mengatakan nyeri dibagian
bekas luka
P : saat ditekan dan beraktivitas
Q : seperti ditusuk jarum
R : dibagian abdomen bawah
(kandung kemih) luka
operasi.
S : 5-6
T : intermitten
DO:
-Ps tampak meringis kesakitan
2. Resiko infeksi b/d kerusakan
jaringanefek sekunderdari
prosedur pembedahan ditandai
dengan :
DS:
- Ps mengatakan tidak bisa
melakukan aktifitas secara
mandiri
- Ps mengatakan luka terasa
nyeri saat melakukan aktifitas
DO:
- Ps tampak lemah.
- Ps tampak kesakitan jika
melakukan aktivitas.
- Ps terpasang kateter urine
- Ps terpasang infus RL 20 tpm.
9. Catatan Tindakan Keperawatan
Nama Pasien : Tn. H No. Diagnosa keperawatan
No. Medrec : 23.56.76 1. Nyeri akut b/d luka post operasi
Dx. Medis : post op 2. Resiko infeksi b/d kerusakan jaringanefek sekunderdari prosedur
herniotomy scrotalis pembedahan
3. Intoleran aktivitas b/d nyeri akibat luka bekas operasi.
Ruang : P. Bedah
Nama Mahasiswa:
Diagnosa
Tanggal/
keperawata Impelementasi Respon Paraf
Jam
n
10. Catatan perkembangan