Kliping Pendapatan Nasional

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 16

KLIPING PENDAPATAN NASIONAL

NAMA : FATIMAH AZZAHRA


KELAS : XII IPS 1
BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latarbelakang
Seorang manusia membutuhkan materi (uang) untuk memenuhi kebutuhan hidupnya
yang begitu banyak. Materi (uang) sangat berkaitan dengan pendapatan, dalam hal ini materi
(uang) merupakan salah satu bentuk pendapatan. Lalu apa itu pendapatan? Dalam pengertian
umum, pendapatan adalah hasil pencaharian berupa uang atau materi lainnya yang didapat
dari suatu usaha, yang kemudian akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Jadi,
pendapatan memegang peranan penting dalam kehidupan seorang manusia, dengan
pendapatan yang berupa materi mereka dapat membuat peramalan, perencanaan, dan
pengaplikasian yang lebih baik dalam kehidupannya, terutama yang berkaitan dengan
kebutuhan hidupnya. Contoh, seorang pegawai negeri memperoleh pendapatan (gaji) setiap
bulan, dari jumlah pendapatannya itu dia akan membuat suatu anggaran pengeluaran seperti
biaya makan, listrik, air, dan lain-lain untuk jangka waktu satu bulan. Dia akan berusaha
untuk memenuhi kebutuhannya sesuai dengan banyaknya pendapatan yang diperoleh.
Pendapatan menjadi aspek yang sangat penting dari setiap bentuk usaha. Di Negara
kita ini, berbagai sektor usaha seperti pertanian, perkebunan, industri, pariwisata, perbankan
dan masih banyak sektor yang lain berlomba-lomba menghasilkan pendapatan yang tinggi
guna menghidupi usaha yang mereka jalani agar tetap bisa bertahan. Di lain sisi, kegiatan
perekonomian yang dilakukan oleh berbagai sektor tersebut juga akan memberikan
pendapatan nasional bagi Negara.
Pendapatan nasional adalah ukuran nilai output berupa barang dan jasa yang
dihasilkan suatu Negara dalam periode tertentu atau jumlah seluruh pendapatan yang diterima
oleh masyarakat dalam suatu Negara dalam satu tahun. Pendapatan nasional memiliki peran
yang sangat vital bagi sebuah Negara, karena pendapatan nasional merupakan salah satu
tolok ukur keberhasilan perekonomian suatu Negara. Dengan pendapatan nasional, akan
terlihat tingkat kemakmuran suatu Negara, semakin tinggi pendapatan nasional suatu Negara
maka dapat dikatakan semakin tinggi juga tingkat kesejahteraan rakyatnya.
Namun, sesungguhnya pendapatan nasional suatu Negara tidak dapat sepenuhnya
dijadikan sebagai indikator naiknya tingkat kesejahteraan rakyat di suatu negara. Sebagai
contoh, meskipun pendapatan nasional Indonesia pada tahun 2010 naik dari tahun
sebelumnya, tetapi tetap saja masih (sangat) banyak rakyat Indonesia yang sampai saat ini
hidup di bawah garis kemiskinan. Mengapa hal itu bisa terjadi? Tentu kita harus mencermati
bahwa pendapatan nasional merupakan kumpulan pendapatan dari setiap kegiatan
perekonomian berbagai sektor yang terdapat pada suatu negara dalam periode satu tahun, jadi
ada kemungkinan terjadinya kesenjangan pendapatan antar daerah di Negara ini.
Kesenjangan pendapatan antar daerah terjadi dapat disebabkan oleh letak geografis suatu
daerah, tingkat kecerdasan rakyat pada suatu daerah, dan jumlah lapangan kerja di suatu
daerah. Nah, kesenjangan pendapatan antar daerah inilah yang menyebabkan tingkat
kemiskinan di Indonesia masih sangat tinggi.

B.     Rumusan Masalah


Bertolak dari latar belakang masalah di atas maka ada beberapa rumusan masalah
yang akan dibahas lebih lanjut pada BAB berikutnya. Rumusan masalah yang dimaksud
adalah sebagai berikut:
1.      Pendapatan nasional yang meliputi:
a.       Pengertian pendapatan nasional
b.      Konsep pendapatan nasional
c.       Penghitungan pendapatan nasional
d.      Manfaat penghitungan pendapatan nasional
e.       Faktor-faktor yang mempengarhi pendapatan nasional
2.      Pengeluaran agregat
C.     Tujuan Penulisan               
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah selain untuk memenuhi tugas dari dosen
mata kuliah Pengantar Ilmu Ekonomi juga sebagai tambahan referensi dan wacana bagi
teman-teman yang ingin mencari informasi tambahan mengenai materi pendapatan nasional
dan pengeluaran agregat.
BAB II
PEMBAHASAN
A.   Pendapatan Nasional

Berikut akan dijelaskan beberapa penjelasan mengenai segala hal yang


menyangkut pendapatan nasional.

a.       Pengertian Pendapatan nasional


Pendapatan nasional adalah ukuran nilai output berupa barang dan jasa yang dihasilkan suatu
Negara dalam periode tertentu atau jumlah seluruh pendapatan yang diterima oleh
masyarakat dalam suatu Negara dalam satu tahun. Pendapatan nasional memiliki peran yang
sangat vital bagi sebuah Negara, karena pendapatan nasional merupakan salah satu tolok ukur
keberhasilan perekonomian suatu Negara. Dengan pendapatan nasional, akan terlihat tingkat
kemakmuran suatu Negara, semakin tinggi pendapatan nasional suatu Negara maka dapat
dikatakan semakin tinggi juga tingkat kesejahteraan rakyatnya. Namun, sesungguhnya
pendapatan nasional suatu Negara tidak dapat sepenuhnya dijadikan sebagai indikator
naiknya tingkat kesejahteraan rakyat di suatu Negara. Sebagai contoh, meskipun pendapatan
nasional Indonesia pada tahun 2010 naik dari tahun sebelumnya, tetapi tetap saja masih
(sangat) banyak rakyat Indonesia yang sampai saat ini hidup di bawah garis kemiskinan
b.      Konsep Pendapatan Nasional
Berikut adalah beberapa konsep pendapatan nasional
·         Produk Domestik Bruto (GDP)
Produk domestik bruto (Gross Domestic Product) merupakan jumlah produk berupa barang
dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu negara
(domestik) selama satu tahun. Dalam perhitungan GDP ini, termasuk juga hasil produksi
barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan/orang asing yang beroperasi di wilayah
negara yang bersangkutan. Barang-barang yang dihasilkan termasuk barang modal yang
belum diperhitungkan penyusutannya, karenanya jumlah yang didapatkan dari GDP dianggap
bersifat bruto/kotor.

·         Produk Nasional Bruto (GNP)


Produk Nasional Bruto (Gross National Product) atau PNB meliputi nilai produk berupa
barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara (nasional) selama satu tahun;
termasuk hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga negara yang berada di
luar negeri, tetapi tidak termasuk hasil produksi perusahaan asing yang beroperasi di wilayah
negara tersebut.

·         Pendapatan Nasional Neto (NNI)


Pendapatan Nasional Neto (Net National Income) adalah pendapatan yang dihitung menurut
jumlah balas jasa yang diterima oleh masyarakat sebagai pemilik faktor produksi. Besarnya
NNI dapat diperoleh dari NNP dikurang pajak tidak langsung. Yang dimaksud pajak tidak
langsung adalah pajak yang bebannya dapat dialihkan kepada pihak lain seperti pajak
penjualan, pajak hadiah, dll.
·         Pendapatan Perseorangan (PI)
Pendapatan perseorangan (Personal Income)adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh
setiap orang dalam masyarakat, termasuk pendapatan yang diperoleh tanpa melakukan
kegiatan apapun. Pendapatan perseorangan juga menghitung pembayaran transfer (transfer
payment). Transfer payment adalah penerimaan-penerimaan yang bukan merupakan balas
jasa produksi tahun ini, melainkan diambil dari sebagian pendapatan nasional tahun lalu,
contoh pembayaran dana pensiunan, tunjangan sosial bagi para pengangguran, bekas pejuang,
bunga utang pemerintah, dan sebagainya. Untuk mendapatkan jumlah pendapatan
perseorangan, NNI harus dikurangi dengan pajak laba perusahaan (pajak yang dibayar setiap
badan usaha kepada pemerintah), laba yang tidak dibagi (sejumlah laba yang tetap ditahan di
dalam perusahaan untuk beberapa tujuan tertentu misalnya keperluan perluasan perusahaan),
dan iuran pensiun (iuran yang dikumpulkan oleh setiap tenaga kerja dan setiap perusahaan
dengan maksud untuk dibayarkan kembali setelah tenaga kerja tersebut tidak lagi bekerja).
·         Pendapatan yang siap dibelanjakan (DI)
Pendapatan yang siap dibelanjakan (Disposable Income) adalah pendapatan yang siap untuk
dimanfaatkan guna membeli barang dan jasa konsumsi dan selebihnya menjadi tabungan
yang disalurkan menjadi investasi. Disposable income ini diperoleh dari personal income (PI)
dikurangi dengan pajak langsung. Pajak langsung (direct tax) adalah pajak yang bebannya
tidak dapat dialihkan kepada pihak lain, artinya harus langsung ditanggung oleh wajib pajak,
contohnya pajak pendapatan.

c.       Penghitungan Pendapatan Nasional


Pendapatan negara dapat dihitung dengan tiga pendekatan, yaitu:
·         Pendekatan pendapatan, dengan cara menjumlahkan seluruh pendapatan (upah, sewa,
bunga, dan laba) yang diterima rumah tangga konsumsi dalam suatu negara selama satu
periode tertentu sebagai imbalan atas faktor-faktor produksi yang diberikan
kepada perusahaan.
                                         
·         Pendekatan produksi, dengan cara menjumlahkan nilai seluruh produk yang dihasilkan
suatu negara dari bidang industri, agraris, ekstraktif, jasa, dan niaga selama satu periode
tertentu. Nilai produk yang dihitung dengan pendekatan ini adalah nilai jasa dan barang
jadi (bukan bahan mentah atau barang setengah jadi).
·         Pendekatan pengeluaran, dengan cara menghitung jumlah seluruh pengeluaran untuk
membeli barang dan jasa yang diproduksi dalam suatu negara selama satu periode tertentu.
Perhitungan dengan pendekatan ini dilakukan dengan menghitung pengeluaran yang
dilakukan oleh empat pelaku kegiatan ekonomi negara, yaitu: Rumah tangga (Consumption),
pemerintah (Government), pengeluaran investasi (Investment), dan selisih antara nilai ekspor
dikurangi impor ( )
Rumus menghitung pertumbuhan ekonomi adalah sebagai berikut :
g = {(PDBs-PDBk)/PDBk} x 100%
g = tingkat pertumbuhan ekonomi PDBs = PDB riil tahun sekarang PDBk = PDB riil tahun
kemarin
Contoh soal :
PDB Indonesia tahun 2008 = Rp. 467 triliun, sedangkan PDB pada tahun 2007 adalah = Rp.
420 triliun. Maka berapakah tingkat pertumbuhan ekonomi pada tahun 2008 jika diasumsikan
harga tahun dasarnya berada pada tahun 2007 ?
jawab :
g = {(467-420)/420}x100% = 11,19%

d.      Manfaat Penghitungan Pendapatan Nasional


Bila data pendapatan nasional diketahui, maka akan memberikan dampak bagi kondisi
perekonomian dalam suatu Negara. Berikut ini beberapa dampak diketahuinya pendapatan
nasional bagi kondisi perekonomian dalam negeri :
·         Dengan mengetahui data pendapatan nasional, pemerintah dapat menelaah kembali
struktur perekonomian yang kemudian dapat dijadikan bahan untuk membuat kebijakan guna
meningkatkan kondisi perekonomian di Negara ini.
·         Dengan data pendapatan nasional, pemerintah dapat mengetahui tingkat penyebaran
pendapatan yang kurang merata antar daerah, dengan begitu pemerintah dapat membuka
lapangan kerja baru di daerah yang berpendapatan rendah dengan tujuan mengurangi
pengangguran dan kemiskinan serta pendapatan antar daerah juga akan lebih merata.
Sehingga kondisi perekonomian di Negara ini dapat ditingkatkan.
·         Dengan data pendapatan nasional, pemerintah dapat menentukan besarnya kontribusi
berbagai sektor perekonomian terhadap pendapatan nasional. Maksudnya, pemerintah dapat
meningkatkan sektor-sektor tertentu yang kurang memberikan kontribusi bagi pendapatan
nasional agar dapat lebih berkontribusi terhadap pendapatan nasional untuk masa yang akan
datang, serta dapat menentukan sektor mana saja yang menjadi andalan untuk meningkatkan
pendapatan nasional.
·         Dengan data pendapatan nasional, pemerintah dapat membandingkan kemajuan
perekonomian dari waktu ke waktu, sehingga dapat dijadikan sebagai landasan perumusan
kebijakan untuk meningkatkan kondisi perekonomian di Negara ini untuk masa yang akan
datang.
Semua hal di atas bermuara pada satu tujuan bersama yaitu peningkatan kondisi
perekonomian Negara ini dan peningkatan kesejahteraan rakyat. Semoga dengan segala
perbaikan yang akan dilakukan pemerintah, Negara kita dapat meningkatkan pendapatan
nasionalnya di masa yang akan datang dan dibarengi dengan kenaikan tingkat kesejahteraan
rakyat.
e.       Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Nasional
·         Permintaan dan penawaran agregat
Permintaan agregat menunjukkan hubungan antara keseluruhan permintaan terhadap barang-
barang dan jasa sesuai dengan tingkat harga. Permintaan agregat adalah suatu daftar dari
keseluruhan barang dan jasa yang akan dibeli oleh sektor-sektor ekonomi pada berbagai
tingkat harga, sedangkan penawaran agregat menunjukkan hubungan antara keseluruhan
penawaran barang-barang dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan dengan
tingkat harga tertentu.
Jika terjadi perubahan permintaan atau penawaran agregat, maka perubahan tersebut akan
menimbulkan perubahan-perubahan pada tingkat harga, tingkat pengangguran dan tingkat
kegiatan ekonomi secara keseluruhan. Adanya kenaikan pada permintaan agregat cenderung
mengakibatkan kenaikan tingkat harga dan output nasional (pendapatan nasional), yang
selanjutnya akan mengurangi tingkat pengangguran. Penurunan pada tingkat penawaran
agregat cenderung menaikkan harga, tetapi akan menurunkan output nasional (pendapatan
nasional) dan menambah pengangguran.

·         Konsumsi dan tabungan


Konsumsi adalah pengeluaran total untuk memperoleh barang-barang dan jasa dalam suatu
perekonomian dalam jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun), sedangkan tabungan
(saving) adalah bagian dari pendapatan yang tidak dikeluarkan untuk konsumsi. Antara
konsumsi, pendapatan, dan tabungan sangat erat hubungannya. Hal ini dapat kita lihat dari
pendapat Keynes yang dikenal dengan psychological consumption yang membahas tingkah
laku masyarakat dalam konsumsi jika dihubungkan dengan pendapatan.
·         Investasi
Investasi, atau secara lebih spesifik investasi domestik swasta bruto, adalah belanja pada
barang kapital baru dan tambahan untuk persediaan.
Contohnya : bangunan dan mesin baru yang dibeli perusahaan untuk menghasilkan barang
dan jasa. Pengeluaran untuk investasi merupakan salah satu komponen penting dari
pengeluaran agregat.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
            Bertolak dari latar belakang di atas maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai
berikut:
1.      Pendapatan nasional adalah ukuran nilai output berupa barang dan jasa yang dihasilkan
suatu Negara dalam periode tertentu atau jumlah seluruh pendapatan yang diterima oleh
masyarakat dalam suatu Negara dalam satu tahun.
2.      Konsep pendapatan nasional adalah sebagai berikut produk domestik bruto (GDP), produk
sasional bruto (GNP), pendapatan nasional netto (NNI), pendapatan perseorangan (PI),
Pendapatan yang siap dibelanjakan (DI).
3.      Cara untuk menghitung pendapatan nasional dengan cara pendekatan produksi, pendekatan
pendapatan, dan pendekatan pengeluaran.
4.      Manfaat penghitungan pendapatan nasional adalah agar pemerintah dapat menelaah
kembali struktur perekonomian yang kemudian dapat dijadikan bahan untuk membuat
kebijakan, dapat mengetahui tingkat penyebaran pendapatan yang kurang merata antar
daerah, dengan begitu pemerintah dapat membuka lapangan kerja baru di daerah yang
berpendapatan rendah, pemerintah dapat menentukan besarnya kontribusi berbagai sektor
perekonomian terhadap pendapatan nasional. Maksudnya, pemerintah dapat meningkatkan
sektor-sektor tertentu yang kurang memberikan kontribusi bagi pendapatan nasional, dapat
membandingkan kemajuan perekonomian dari waktu ke waktu, sehingga dapat dijadikan
sebagai landasan perumusan kebijakan.
5.      Faktor yang mempengaruhi pendapatan nasional adalah permintaan dan penawaran agregat,
konsumsi dan tabungan, dan investasi.
6.      Pengeluaran Aggregate dapat dikelompokkan atas empat komponen, yaitu pengeluaran
konsumsi rumah tangga, pengeluaran invesatasi oleh pengusaha (bisnis), pengeluaran
pemerintah, dan permintaan luar negeri.
ARTIKEL 1

Pendapatan nasional adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh seluruh rumah tangga
keluarga (RTK) di suatu negara dari penyerahan faktor-faktor produksi selama satu tahun.

Konsep pendapatan nasional pertama kali dicetuskan oleh Sir William Petty dari Inggris yang
berusaha menaksir pendapatan nasional Inggris pada tahun 1665. Dalam perhitungannya, ia
menggunakan anggapan bahwa pendapatan nasional merupakan penjumlahan biaya hidup
(konsumsi) selama setahun.

Namun, pendapat tersebut tidak disepakati oleh para ahli ekonomi modern, sebab menurut
pandangan ilmu ekonomi modern, konsumsi bukanlah satu-satunya unsur dalam perhitungan
pendapatan nasional.

Menurut mereka, alat utama sebagai pengukur kegiatan perekonomian adalah Produk
Nasional Bruto (Gross National Product, GNP), yaitu seluruh jumlah barang dan jasa yang
dihasilkan tiap tahun oleh negara yang bersangkutan diukur menurut harga pasar.

Berikut adalah beberapa konsep pendapatan nasional

Produk domestik bruto (Gross Domestic Product) merupakan jumlah produk berupa


barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu negara
(domestik) selama satu tahun. Dalam perhitungan GDP ini, termasuk juga hasil produksi
barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan/orang asing yang beroperasi di wilayah
negara yang bersangkutan.

Barang-barang yang dihasilkan termasuk barang modal yang belum diperhitungkan


penyusutannya, karenanya jumlah yang didapatkan dari GDP dianggap bersifat bruto/kotor.

Produk Nasional Bruto (Gross National Product) atau PNB meliputi nilai produk berupa
barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara (nasional) selama satu tahun;
termasuk hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga negara yang berada di
luar negeri, tetapi tidak termasuk hasil produksi perusahaan asing yang beroperasi di wilayah
negara tersebut.

Produk Nasional Neto (Net National Product) adalah GNP dikurangi depresiasi atau
penyusutan barang modal (sering pula disebut replacement). Replacement penggantian
barang modal/penyusutan bagi peralatan produski yang dipakai dalam proses produksi
umumnya bersifat taksiran sehingga mungkin saja kurang tepat dan dapat menimbulkan
kesalahan meskipun relatif kecil.

Pendapatan Nasional Neto (Net National Income) adalah pendapatan yang dihitung


menurut jumlah balas jasa yang diterima oleh masyarakat sebagai pemilik faktor produksi.
Besarnya NNI dapat diperoleh dari NNP dikurang pajak tidak langsung. Yang dimaksud
pajak tidak langsung adalah pajak yang bebannya dapat dialihkan kepada pihak lain seperti
pajak penjualan, pajak hadiah, dll.

Pendapatan perseorangan (Personal Income) adalah jumlah pendapatan yang diterima


oleh setiap orang dalam masyarakat, termasuk pendapatan yang diperoleh tanpa melakukan
kegiatan apapun. Pendapatan perseorangan juga menghitung pembayaran transfer (transfer
payment).

Transfer payment adalah penerimaan-penerimaan yang bukan merupakan balas jasa


produksi tahun ini, melainkan diambil dari sebagian pendapatan nasional tahun lalu, contoh
pembayaran dana pensiunan, tunjangan sosial bagi para pengangguran, bekas pejuang, bunga
utang pemerintah, dan sebagainya.

Untuk mendapatkan jumlah pendapatan perseorangan, NNI harus dikurangi dengan pajak
laba perusahaan (pajak yang dibayar setiap badan usaha kepada pemerintah), laba yang tidak
dibagi (sejumlah laba yang tetap ditahan di dalam perusahaan untuk beberapa tujuan tertentu
misalnya keperluan perluasan perusahaan), dan iuran pensiun (iuran yang dikumpulkan oleh
setiap tenaga kerja dan setiap perusahaan dengan maksud untuk dibayarkan kembali setelah
tenaga kerja tersebut tidak lagi bekerja).

Pendapatan yang siap dibelanjakan (Disposable Income) adalah pendapatan yang siap


untuk dimanfaatkan guna membeli barang dan jasa konsumsi dan selebihnya menjadi
tabungan yang disalurkan menjadi investasi. Disposable income ini diperoleh dari personal
income (PI) dikurangi dengan pajak langsung. Pajak langsung (direct tax) adalah pajak yang
bebannya tidak dapat dialihkan kepada pihak lain, artinya harus langsung ditanggung oleh
wajib pajak, contohnya pajak pendapatan.

Keseimbangan Pendapatan Nasional

Suatu keadaan dimana keinginan masyarakat untuk melakukan perbelanjaan-yang


digambarkan oleh pengeluaran agregat atau permintaan agregat adalah sama dengan
penawaran agregat-yaitu keinginan para pengusaha untuk memproduksikan barang dan jasa.

Sukirno, Sadono. 2004.  Makroekonomi Teori Pengantar. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Pendapatan Nasional

Nilai produksi barang-barang dan jasa yang dihasilkan (diwujukan) dalam suatu negara
dalam suatu tahun tertentu. Pendapatan nasional dapat dibedakan kepada tiga konsep
(pengertian), PDB, PNB, dan Pendapatan Nasional (PNN harga faktor).
Nilainya dapat dihitung pada harga tetap dan harga yang berlaku. Seterusnya pada harga tetap
dan harga berlaku, ia dapat pula dihitung menurut harga pasar dan harga faktor.

Pendapatan Nasional (Produk  Nasional)

Nilai barang-barang dan jasa-jasa yang dihasilkan sesuatu negara dalam suatu tahun tertentu.
Pendapatan nasional pada harga berlaku adalah pendapatan negara yang dihitung menurut
harga-harga pada tahun yang produksi nasionalnya dihitung. Pendapatan nasional riil atau
menurut harga tetap adalah pendapatan nasional yang dihitung pada harga-harga di sesuatu
tahun tertentu yang berbeda dengan tahun di mana produksi nasionalnya dihitung.
Pendapatan nasional potensial adalah pendapatan nasional yang diciptakan apabila
perekonomian mencapai tingkat kesempatan kerja penuh. Manakala pendapatan nasional
sebenarnya adalah nilai produk nasional yang sebenarnya diwujudkan oleh kegiatan ekonomi
pada suatu tahun tertentu.

Data pendapatan nasional mengambarkan tingkat produksi negara yang dicapai dalam suatu
tahun tertentu dan perubahannya dari tahun ke tahun. Maka ia mempunyai peranan penting
dalam menggambarkan (i) tingkat kegiatan ekonomi yang dicapai, dan (ii) perubahan dan
pertumbuhannya dari tahun ke tahun.

Keseimbangan pendapatan nasional

Suatu keadaan dalam perekonomian di masa pengeluaran agregat (keinginan masyarakat


untuk berbelanja) adalah sama dengan penawaran agregat (keinginan perusahaan-perusahaan
dalam perekonomian untuk mengeluarkan barang).

Pengeluaran (perbelanjaan) agregat

Perbelanjaan yang akan dilakukan dalam perekonomian pada suatu waktu tertentu (biasanya
dalam satu tahun) pada berbagai tingkat pendapatan negara.

Permintaan agregat

Perbelanjaan yang akan dilakukan dalam suatu perekonomian dalam suatu periode tertentu,
misalnya satu tahun, pada berbagai tingkat harga.

Permintaan efektif

Perbelanjaan-perbelanjaan yang sebenarnya akan dilakukan dalam suatu perekonomian pada


suatu waktu tertentu.
ARTIKEL 2

1. Produk Domestik Bruto (GDP)


Produk Domestik Bruto (Gross Domestic Product) adalah jumlah total barang dan jasa yang
berhasil diproduksi oleh unit-unit eknomi di dalam negeri atau domestik dalam satu periode,
yaitu dalam satu tahun.

GDP = Pendapatan Masyarakat Dalam Negeri + Pendapatan Asing Dalam Negeri

Barang dan jasa yang diproduksi oleh badan usaha asing di dalam negeri juga termasuk di
dalam Gross Domestic Product (GDP). Sebagai contoh, perusahan Y milik Jepang memiliki
cabang di Indonesia, maka hasil produksinya termasuk dalam GDP.

2. Produk Nasional Bruto (GNP)

Produk Nasional Bruto (Gross National Product) adalah total jumlah produk, baik barang
maupun jasa, yang diproduksi oleh masyarakat suatu negara dalam periode tertentu,
umumnya dalam satu tahun. Produksi tersebut termasuk yang dihasilkan oleh warga negara
tersebut di luar negeri, misalnya pengusaha Indonesia yang beroperasi di negara lain.

GNP = Pendapatan WNI Dalam Negeri + Pendapatan WNI Luar Negeri – Pendapatan
Asing Dalam Negeri

3. Produk Nasional Netto (NNP)

Produk Nasional Netto (Net National Product) jumlah total Produk Nasional Bruto dikurangi
dengan penyusutan barang modal. Penyusutan merupakan penggantian barang modal bagi
peralatan yang digunakan untuk kegiatan produksi. Biasanya berupa taksiran sehingga bisa
terjadi kekeliruan walaupun relatif kecil.

NNP = GNP – depresiasi (penyusutan barang modal)

4. Pendapatan Nasional Netto (NNI)

Pendapatan Nasional Netto (Net National Income) adalah pendapatan yang dihitung
berdasarkan jumlah balas jasa yang diperoleh masyarakat pemilik faktor produksi.

NNI = NNP – Pajak Tidak Langsung

5. Pendapatan Perseorangan (PI)

Pendapatan perseorangan (Personal Income) adalah jumlah total pendapatan yang diperoleh


oleh masing-masing orang dalam masyarakat, termasuk penghasilan yang didapatkan tanpa
harus bekerja, misalnya PNS yang mendapatkan uang pensiun.
PI = NNI – Pajak Perusahaan – Iuran – Laba Ditahan + Transfer Payment

Transfer Payment adalah semua penerimaan yang bukan dari hasil balas jasa produksi, tapi
diambil dari pendapatan nasional tahun sebelumnya. Misalnya dana pensiun, tunjangan
pengangguran, dan lain-lain.

6. Pendapatan yang Siap Dibelanjakan (DI)

Pendapatan yang Siap Dibelanjakan (Disposable Income) adalah penghasilan yang sudah


dikurangi dengan pajak langsung sehingga dapat dibelanjakan atau disimpan dalam bentuk
investasi.

DI = PI – Pajak Langsung

Pajak langsung adalah yang pajak yang tidak bisa dialihkan kepada pihak lain, misalnya
pajak penghasilan.

Baca juga: Pengertian Pertumbuhan Ekonomi

Pendekatan Perhitungan Pendapatan Nasional

Perhitungan Pendapatan Nasional dapat dilakukan dengan 3 pendekatan. Adapaun


pendekatan perhitungan Pendapatan Nasional adalah sebagai berikut:
1. Pendekatan Produksi

Pendekatan produksi dilakukan dengan cara menambahkan nilai produksi akhir dari setiap
sektor. Sebagai contoh, suatu negara memiliki sektor perikanan, dengan hasil utama yaitu
ikan tuna.

Misalnya harga ikan tuna adalah Rp2000,- per ekor. Ikan tuna tersebut kemudian dijual ke
perusahaan A untuk diolah menjadi produk lain dan diberi harga Rp5000,-. Ikan tuna yang
telah diolah tersebut kemudian dijual ke perusahaan B dengan harga Rp10.000,- untuk
dijadikan produk baru.

Dari penjelasan ilustrasi tersebut, maka jumlah Pendapatan Nasional adalah Rp10.000,- yang
merupakan nilai akhir dari ikan tuna tersebut. Nilai yang sama akan didapatkan dengan
menjumlahkan nilai akhir dari produksi ikan tuna.

Berikut ilustrasinya:

Unit Ekonomi Nilai tambah Harga

Nelayan 2000 2000

Perusahaan A 3000 5000

Perusahaan B 5000 10000

Total Nilai Tambah 10.000

Jika Y = Nilai akhir, maka

Y = nilai tambah 1 + Nilai tambah 2 + … + Nilai tambah N

2. Pendekatan Pendapatan

Pendapatan Nasional dapat dihitung dengan menjumlahkan total imbal hasil dalam bentuk
upah, sewa, bunga, dan laba.

Y = upah + sewa + bunga + laba


3. Pendekatan pengeluaran

Pendekatan pengeluaran dapat dihitung dengan cara menjumlahkan semua pengeluaran


berupa konsumsi, investasi, pengeluaran pemerintah, dan selisih ekspor dikurangi dengan
impor.

Y = konsumsi + investasi + pengeluaran pemerintah + (ekspor – impor)

Baca juga: Pengertian Motif Ekonomi

Manfaat Perhitungan Pendapatan Nasional

Perhitungan Pendapatan Nasional tentunya memiliki manfaat bagi suatu negara. Adapaun
manfaat perhitungan Pendapatan Nasional adalah sebagai berikut:

 Mendapatakan informasi mengenai tingkat kemakmuran suatu negara.


 Membantu proses evaluasi kinerja perekonomian dalam skala tertentu.
 Kemudahan dalam mengukur perubahan perekonomian suatu negara secara
berkala.
 Kemudahan dalam membandingkan kinerja ekonomi dari setiap sektor.
 Sebagai ukuran kualitas hidup masyarakat suatu negara.
 Sebagai ukuran perbandingan kinerja setiap negara.
 Sebagai alat ukur perbandingan kualitas standar hidup suatu negara.
 Sebagai indikator dan perbandingan tingkat pertumbuhan ekonomi dari waktu ke
waktu.
 Sebagai indikator dan perbandingan pertumbuhan ekonomi dan kekayaan suatu
negara.

Anda mungkin juga menyukai