Makalah Viskositas & Rheologi Kel 9

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

RHEOLOGI DAN VISKOSITAS

Disusun oleh :
1) Muhamad Rahim 1943050052
2) Ismi Ardilla Khoirotun 1943050020
3) Yayang Lupita Sari 1943050010
4) Mifta Damayanti 1943050034
5) Regina 1943050041

MATA KULIAH FARMASI FISIKA


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945
2019

i
Daftar isi
Cover...............................................................................................................................................i

Daftar isi..........................................................................................................................................ii

Kata Pengantar...............................................................................................................................iii

I. Pendahuluan..................................................................................................................1

I.I Latar belakang..........................................................................................................1

I.II Tujuan Pembelajaran..............................................................................................2

II. Tinjauan Pustaka...........................................................................................................3

II.I Dasar teori...............................................................................................................3

II.II Material dan Metode Kerja....................................................................................8

A. Material............................................................................................................8

B. Metode Kerja....................................................................................................9

C. Hasil & Pembahasan.......................................................................................11

III. Penutup........................................................................................................................13

III.I Kesimpulan..........................................................................................................13

III.II Saran...................................................................................................................13

Daftar Pustaka...............................................................................................................................14

ii
Kata Pengantar

Puji Tuhan, terima kasih Kami ucapkan atas bantuan Tuhan yang telah
mempermudah dalam pembuatan tesis ini, hingga akhirnya terselesaikan tepat
waktu. Tanpa bantuan dari Tuhan, Kami bukanlah siapa-siapa.Selain itu, Kami
juga ingin mengucapkan terima kasih kepada orang tua, keluarga yang sudah
mendukung hingga titik terakhir ini.

Banyak hal yang akan disampaikan kepada pembaca mengenai “Pengetahuan di


masa sekarang”. Dalam hal ini, Kami ingin membahas mengenai teori fisika
farmasi, salah satunya adalah teori viskositas dan rheologi yang mana merupakan
bahan ajar mata perkuliahan untuk program studi farmasi. Zaman sekarang, tidak
sedikit kaum milennials yang berminat dalam mata pelajaran fisika khususnya
program studi farmasi yang mempunyai metode khusus dalam proses
pembelajarannya .Namun, di antara mereka masih banyak yang belum mengerti
tentang pentingnya ilmu fisika sehingga mereka kesulitan dalam mencerna
pelajaran secara mendasar. Untuk membaca lebih lengkap, Anda dapat membaca
hasil tesis kami yang membahas mengenai teori viskositas dan rheologi

Kami menyadari jika mungkin ada sesuatu yang salah dalam penulisan, seperti
menyampaikan informasi berbeda sehingga tidak sama dengan pengetahuan
pembaca lain. Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya jika ada kalimat atau kata-
kata yang salah.Tidak ada manusia yang sempurna kecuali Tuhan.

Demikian Kami ucapkan terima kasih atas waktu Anda telah membaca hasil karya
ilmiah .

iii
BAB I
Pendahuluan
I.I Latar belakang

Rheologi berasal dari bahasa yunani (Rheo) yang artinya mengalir dan
(logos) yang artinya ilmu, istilah ini di gunakan untuk pertama kalinya oleh
Bingham dan Crawford untuk menggambarkan aliran cairan dan deformasi
padatan. Viskositas adalah suatu pernyataan yahanan dari suatu cairan
mengalir ; makin tinggi viskositasnya maka akan makin besar pula
tahanannya, seperti cairan biasa yang dapat di uraikan dalam istilah
viskositas absolute, tetapi sifat-sifat Rheologi dari disperse heterogen lebih
kompleks, dan tidak dapat di nyatakan dalam satu satuan tunggal.

Beberapa tahun terakhir ini, prinsip dasar rheologi telah di gunakan


dalam penyelidikan cat, tinta, berbagai adonan, bahan-bahan untuk membuat
jalan, kosmetik, produk, hasil peternakan, serta bahan-bahan lainnya.
Penyelidikan viskositas dari cairan sejati, larutan, dan sistem koloid baik
yang encer maupun yang kental jauh lenih bersifat praktis dari pada menilai
teoritis, hal ini telah di ungkap, yang berhubungan dengan koloid. Scoot
blair mengenali pentingnya rheologi dalam farmasi dan menyarankan
penerapannya dalam formulasi dan analisis dan produk farmasi tersebut
seperti emulsi, pasta, suppoditorian dan penyalutan tablet, pabrik pembuat
krim obat dank rim kosmetik, pasta, lotion harus sanggup menghasilkan
suatu produk yang mempunyai konsistensi dan kelembutan yang dapat di
terima oleh pemakai krim tersebut, pabrik pembuat juga harus sanggup
memproduksi kembali sediaan dengan kualitas yang sama untuk tiap beth,
dalam kebanyakan industri umumnya, kebijaksanaan mengenai konsistensi

1
yang tepat di buat oleh orang yang telah di latih dan berpengalaman lama
yang dapat menangani bahan tersebut secara periodic selama pembuatan
untuk menentukan rasa kelembutan dan konsistensinya.

I.II Tujuan Pembelajaran

1. Pelajar dapat memahami definisi dari viskositas dan juga rheologi

2. Dapat mengenal macam-macam aliran yang terdapat pada viskositas dan


rheologi

3. Mengenal beberapa metode pengukuran viskositas dan juga alat-alat yang


di gunakan

4. Mengatahui penentuan beberapa cairan dengan viscometer Ostwald dan


Brookfield

2
BAB II

Tinjauan Pustaka

II.I Dasar Teori

Viskositas adalah ukuran resistensi zat cair untuk mengalir, semakin


besar resistensi suatu zat cair untuk mengalir, mak makin besar pula viskositasnya.
Rheologi adalah imlu yang mempelajari sifat-sifat aliran cair atau deformasi zat
padat, viskositas mula-mula di selidiki oleh newton, yaitu dengan mensimulasikan
zat cair dalam bentuk tumpukan kartu.

Zat cair di asumsikan terdiri dari lapisan-lapisan molekul yang sejajar


satu sama lain, lapisan terbawah tetap diam, sedangkan lapisan diatasnya bergerak
dengan kecepatan konstan sehingga setiap lapisan memiliki kecepatan gerak yang
berbanding langsung dengan jaraknya terhadap lapisan terbawah, perubahan
kecepatan (dv) antara dua lapisan yang di pisahkan dengan jarak (dx) adalah
kecepatan geser (dv/dx)a. gaya persatuan luas yang di perlukan untuk mengalirkan
zat cair tersebut adalah tekanan geser (F/A).Menurut newton, tekanan geser
berbanding lurus dengan kecepatan geser.

Cairan yang mengikuti hukum newton, viskositasnya tetap pada suhu


dan tekanan tekanan tertentu dan tidak tergantung pada kecepatan geser, oleh
karena itu, viskositasnya dapat di tentukan pada suatu kecepatan geser. Viscometer
yang dapat di gunakan untuk mengukur viskositas cairan newton adalah
viscometer kapiler (Brookfield) dan viscometer bola jatuh (Ostwald)

3
Alat penentuan Viskositas dan rheologi :

1. Viskometer satu titik


Viscometer ini hanya bekerja pada satu titik kecepatan geser hanya
dihasilkan satu titik pada rheogram, alat ini hanya dapat di gunakan untuk
menentukan viskostas cairan newton, yang temasuk dalam jenis ini adalah
viscometer kapiler, bola jatuh dll.

2. Viskometer banyak titik


Viskometer ini banyak digunakan untuk mengukut beberapa harga
kecepatan geser sehingga di peroleh rheogram yang sempurna, viscometer
ini dapat mengukur viskositas cairan newton dan cairan non-newton, yang
termasuk dalam jenis ini adalah viscometer stormer, Brookfield, dll.

Berdasarkan hokum newton tentang sifat aliran cairan , maka tipe aliran di
bedakan menjadi dua, yaitu cairan newton dan cairan non-newton :

1. Cairan Newton
Yaitu cairan yang mengalir mengikuti aturan-aturan viskositasnya.
Newton adalah orang yang pertama kali mempelajari sifat-sifat aliran
dari cairan secara kumulatif, dia yang menemukan bahwa makin besar
viskositas suatu cairan, maka makin besar pula gaya persatuan luas yang
di perlukan untuk menghasilkan suatu rate of shear tertentu, oleh karena
itu, rate of shear harus berbanding langsung dengan shearing stress atau
di mana n adalah koefisien viskositasnya, biasanya hanya dinyatakan
sebagai viskositas saja.

4
2. Carian non-Newton
Ahli farmasi kemungkinan besar lebih sering menghadapi cairan non-
newton di banding dengan cairan biasa, oleh karena itu mereka harus
mempunyai metode untuk mempelajari zat-zat komplek ini, non-
newtonian bodies adalah zat-zat yang tidak mengikuti persamaan aliran
newton disperse heterogen cairan dan padatan seperti larutan koloid,
emulsi, suspense cair, salep dan produk-produk serupa masuk dalam
kelas ini, jika bahan-bahan non-newton di analisis dalam suatu
viscometer putar dan hasilnya di plot, di peroleh bagian kurva konsistensi
yang menggambarkan adanya tiga kelas aliran yakni, plasti,
pseudoplastit, dan dilatan, cairan non-newton tidak mengikutiaturan
viskositas, cairan biasa memiliki ukuran molekul yang paling besar atau
mempunyai struktur tambahan, misalnya koloid, untuk mengalirkan
cairan bukan cairan newton sehingga di perlukan tambahan gaya atau jika
perlu memecah strukturnya,

5
Cairan yang sifat alirnya tidak di pengaruhi oleh waktu tebagi menjadi aliran
plastis, pseudoplastis, dan dilatan, diperoleh berbagai kurva konsistensi yang
menggambarkan adanya tiga kelas cairan yakni :

1. Aliran plastis
Kurva aliran plastis tidak melalui titik (0,0) tepapi memotong sumbung
shearing stress pada titik tertentu yang di kenal dengan harga yield
tersebut
2. Aliran pseudoplastis
Viskositas cairan pseudoplastis akan berkurang dengan meningkatnya
dari rate of shear, kurva aliran konsistensi untuk bahan pseudoplastis
mulai pada titik asal (0,0) atau paling tidak mendekati titik asal pada laju
geser yang rendah
3. Aliran Dilatan
Aliran dilatan adalah kebalikan dari aliran pseudoplastis, bahan-bahan
aliran dilatan di kenal dengan istilah shear of thickeningsystem, za-zat
yang mempunyai sifat-sifat aturan dilatan adalah suspense-suspensi yang
berkonsentrasi tinggi dari partikel kecil yang mengalami deflokulasi

6
Cairan yang sifat alirnya di pengaruhi oleh waktu, kelompok ini tebagi atas
tiga aliran yaitu, cairan tiksotropi, rheopeksi, antitiksotropi :

1. Aliran Tiksotropi
Tiksotropi bias di definisikan sebagai suatu pemulihan yang isotern
dan lambat pada pendiaman suatu bahan yang kehilangan
konsistensinya karena shearing

2. Aliran Rheopeksi
Rheopeksi adalah suatu gejala dimana suatu sol membentuk suatu gel
lebih cepat jika di aduk dengan perlahan-lahan atau kalau di shear jika
di biarkan membentuk gel tersebut tanpa pengadukan

3. Aliran Antitiksotropi
Antitiksotropi yang menyatakan kenaikan bukan pengurangan
konsistensi pada kurva menurun, kenaikan dalam hal kekentalan atau
hambatan (resistensi) mengalir dengan berhambatnya waktu shear ini
telah di selidiki oleh chong et, Al.

7
II.II Material dan Metode Kerja

A. Material
Alat:
Viskometer Ostwald

Viskometer Brookfield

Batang pengaduk

Gelas ukur

Stopwatch

Gelas Kimia

Timbangan

Piknometer

Bahan:

Aquadest

Propilen Glikol

Olium Ricini/Minyak sejati

Sorbitol

Gliserol

8
B. Metode Kerja

Cara Ostwald

1. Membersihkan viskometer dengan menggunakan pelarut yang sesuai sampai


semua pelarutnya habis/hilang.

2. Mengisi viskometer dengan sampel yang akan dianalisa melalui tabung G


sehingga reservoir terbawah, sampel cukup hingga level antara garis J dan K.

3. Menempatkan jari pada tabung B dan memasukkan penghisap pada tabung A


sampai larutan mencapai tengah bulp C. memindahkan penghisap dari tabung
A. memindahkan jari dari tabung B dan dengan cepat memindahkannya pada
tabung A sampai sampel jatuh dari kapiler bagian bawah akhir ke bulb I. kemudian
memindahkan jari dan mengukur waktu refflux.
4. Untuk mengukur waktu refflux, membiarkan sampel mengalir bebas memasuki
bagian D, mengukur waktu saat larutan D sampai F.
5. Menghitung viskometer kinematik sampel dengan mengalikan waktu refflux
dengan viskometer konstan.
6. Melakukan percobaan secara duplo.
7. Mengulangi percobaan untuk sampel yang berbeda.
8. Menghitung masing-masing viskositas masing-masing sampel.

9
Cara Brookfield

1. Pasang spindel pada gantungan spindel

2. Turunkan spindel sedemikina rupa sehingga batas spindle tercelup ke dalam


cairan yang akan di ukur viskositasnya

3. Pasangkan stop kontan agar alat menyala

4. Nyalakan motor sambil menekan tombol

5. Biarkan spindel berputar dan lihatlah jarum merah pada skala

6. Tetapkan angka yang di tunjukkan oleh jarum tersebut, untuk menghitung


viskositasnya maka angka pembacaan tersebut di kalikan dengan skala yang
dapat di lihat pada table yang terdapat pada brosur

7. Ubah RPM sampai mendapatkan viskositasnya

10
C. Hasil dan pembahasan

A. Hasil

Viskositas Brookfield

No Sampel Faktor Spindle Skala Terbaca Viskositas


1 Olium ricini 40 8 320/poise
2 Gliserol 40 6 280/poise
3 Propilen 40 3 120/poise
4 Sorbitol 40 2,5 100/poise

B. Pembahasan

Viskositas merupakan cara pengukuran resistensi suatu cairan yang


sedang mengalir, dengan kata lain vskositas ini mungkin di anggap
sebagai penetuan derajat kekentalan suatu cairan, meskipun tidak semua
kekentalan suatu cairan juga di tentukan oleh sifat-sifat lain seperti
elasticity maupun cohesiveness, sedangkan rheologi adalah ilmu yang
mempelajari menganai perubahan sifat-sifat fisik larutan yang berkaitan
dengan penerapan suatu energy atau gaya pada benda cair tersebut
(Soekardi, 2004)

Penetuan viskositas emulsi dengan menggunakan alat viscometer


brookfield karena viscometer Brookfield dapat menetukan kekentalan
suatu cairan dan rheologi cairan newton maupun cairan non-newton
dengan menentukan kecepatan geser sehingga dapat di peroleh hasil
rheogram yang sempurna

11
Dalam penentuan viscometer Brookfield dapat kita tetapkan factor
spindel dengan jumlah 40 dari semua cairan, skala terbaca untuk ollium
ricini/minyak sejati adalah 8, gliserol 6, propilen glikol 3, dan sorbitol
2,5, sedangkan viskositas yang di dapat dari ollium ricini/minyak sejati
adalah 320/poise, gliserol 280/poise, propilen glikol 120/poise, dan
sorbitol 100/poise

12
BAB III
Penutup

III.I Kesimpulan
Dari hasil praktikum yang telah di lakukan dapat kita simpulkan bahwa
viskositas dari cairan-cairan tersebut dapat di emulsikan dengan metode praktikum
dan alat-alat seperti viscometer Brookfield melalui metode cairan Newton maupun
non-Newton dengan menggunakan aliran tiksotropi dan dapat kita pahami bahwa
viskositas penting dalam bidang kefarmasian serta menjadikan pemahaman yang
matang dalam melakukan emulsi serta kekentalan cairan

III.II Saran

Demikian saran untuk metode pengerjaan Viskositas dan Rheologi adalah


berhati-hati dalam melakukan pengerjaan pada saat praktikum agar terhindari dari
kecelakaan selama proses pengemulsian dan metode yang dijalankan, kemudian
perlunya pembelajaran yang efektif dalam melakukan tatap muka supaya pelajar
dapat memahami teori viskositas dan rheologi yang baik dan benar

13
Daftar Pustaka
- Martin, Alfred. 1990. Farmasi Fisika Edisi ke 3 jilid 2. Jakarta : Universitas
Indonesia Press
- Moechtar. 1989. Farmasi Fisika Bagian Larutan. Yogyakarta : Gadjah
Mada University Press
- Ansel, H.C. 1989.Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi Edisi ke 4. Jakarta :
Universitas Indonesia Press
- Bird, T. 1993. Kimia Fisik Untuk Universitas. Jakarta : Penerbit Buku
Gramedia
- Sinko, Patrick. 2011. Farmasi Fisika dan Ilmu Farmasetika Martin Edisi ke
5. Jakarta. Universitas Indonesia Press
- Dirjen POM. 1995. Farmakope Indonesia Edisi ke 4. Jakarta : Departemen
Kesehatan Indonesia

14

Anda mungkin juga menyukai