Makalah Viskositas & Rheologi Kel 9
Makalah Viskositas & Rheologi Kel 9
Makalah Viskositas & Rheologi Kel 9
Disusun oleh :
1) Muhamad Rahim 1943050052
2) Ismi Ardilla Khoirotun 1943050020
3) Yayang Lupita Sari 1943050010
4) Mifta Damayanti 1943050034
5) Regina 1943050041
i
Daftar isi
Cover...............................................................................................................................................i
Daftar isi..........................................................................................................................................ii
Kata Pengantar...............................................................................................................................iii
I. Pendahuluan..................................................................................................................1
A. Material............................................................................................................8
B. Metode Kerja....................................................................................................9
III. Penutup........................................................................................................................13
III.I Kesimpulan..........................................................................................................13
III.II Saran...................................................................................................................13
Daftar Pustaka...............................................................................................................................14
ii
Kata Pengantar
Puji Tuhan, terima kasih Kami ucapkan atas bantuan Tuhan yang telah
mempermudah dalam pembuatan tesis ini, hingga akhirnya terselesaikan tepat
waktu. Tanpa bantuan dari Tuhan, Kami bukanlah siapa-siapa.Selain itu, Kami
juga ingin mengucapkan terima kasih kepada orang tua, keluarga yang sudah
mendukung hingga titik terakhir ini.
Kami menyadari jika mungkin ada sesuatu yang salah dalam penulisan, seperti
menyampaikan informasi berbeda sehingga tidak sama dengan pengetahuan
pembaca lain. Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya jika ada kalimat atau kata-
kata yang salah.Tidak ada manusia yang sempurna kecuali Tuhan.
Demikian Kami ucapkan terima kasih atas waktu Anda telah membaca hasil karya
ilmiah .
iii
BAB I
Pendahuluan
I.I Latar belakang
Rheologi berasal dari bahasa yunani (Rheo) yang artinya mengalir dan
(logos) yang artinya ilmu, istilah ini di gunakan untuk pertama kalinya oleh
Bingham dan Crawford untuk menggambarkan aliran cairan dan deformasi
padatan. Viskositas adalah suatu pernyataan yahanan dari suatu cairan
mengalir ; makin tinggi viskositasnya maka akan makin besar pula
tahanannya, seperti cairan biasa yang dapat di uraikan dalam istilah
viskositas absolute, tetapi sifat-sifat Rheologi dari disperse heterogen lebih
kompleks, dan tidak dapat di nyatakan dalam satu satuan tunggal.
1
yang tepat di buat oleh orang yang telah di latih dan berpengalaman lama
yang dapat menangani bahan tersebut secara periodic selama pembuatan
untuk menentukan rasa kelembutan dan konsistensinya.
2
BAB II
Tinjauan Pustaka
3
Alat penentuan Viskositas dan rheologi :
Berdasarkan hokum newton tentang sifat aliran cairan , maka tipe aliran di
bedakan menjadi dua, yaitu cairan newton dan cairan non-newton :
1. Cairan Newton
Yaitu cairan yang mengalir mengikuti aturan-aturan viskositasnya.
Newton adalah orang yang pertama kali mempelajari sifat-sifat aliran
dari cairan secara kumulatif, dia yang menemukan bahwa makin besar
viskositas suatu cairan, maka makin besar pula gaya persatuan luas yang
di perlukan untuk menghasilkan suatu rate of shear tertentu, oleh karena
itu, rate of shear harus berbanding langsung dengan shearing stress atau
di mana n adalah koefisien viskositasnya, biasanya hanya dinyatakan
sebagai viskositas saja.
4
2. Carian non-Newton
Ahli farmasi kemungkinan besar lebih sering menghadapi cairan non-
newton di banding dengan cairan biasa, oleh karena itu mereka harus
mempunyai metode untuk mempelajari zat-zat komplek ini, non-
newtonian bodies adalah zat-zat yang tidak mengikuti persamaan aliran
newton disperse heterogen cairan dan padatan seperti larutan koloid,
emulsi, suspense cair, salep dan produk-produk serupa masuk dalam
kelas ini, jika bahan-bahan non-newton di analisis dalam suatu
viscometer putar dan hasilnya di plot, di peroleh bagian kurva konsistensi
yang menggambarkan adanya tiga kelas aliran yakni, plasti,
pseudoplastit, dan dilatan, cairan non-newton tidak mengikutiaturan
viskositas, cairan biasa memiliki ukuran molekul yang paling besar atau
mempunyai struktur tambahan, misalnya koloid, untuk mengalirkan
cairan bukan cairan newton sehingga di perlukan tambahan gaya atau jika
perlu memecah strukturnya,
5
Cairan yang sifat alirnya tidak di pengaruhi oleh waktu tebagi menjadi aliran
plastis, pseudoplastis, dan dilatan, diperoleh berbagai kurva konsistensi yang
menggambarkan adanya tiga kelas cairan yakni :
1. Aliran plastis
Kurva aliran plastis tidak melalui titik (0,0) tepapi memotong sumbung
shearing stress pada titik tertentu yang di kenal dengan harga yield
tersebut
2. Aliran pseudoplastis
Viskositas cairan pseudoplastis akan berkurang dengan meningkatnya
dari rate of shear, kurva aliran konsistensi untuk bahan pseudoplastis
mulai pada titik asal (0,0) atau paling tidak mendekati titik asal pada laju
geser yang rendah
3. Aliran Dilatan
Aliran dilatan adalah kebalikan dari aliran pseudoplastis, bahan-bahan
aliran dilatan di kenal dengan istilah shear of thickeningsystem, za-zat
yang mempunyai sifat-sifat aturan dilatan adalah suspense-suspensi yang
berkonsentrasi tinggi dari partikel kecil yang mengalami deflokulasi
6
Cairan yang sifat alirnya di pengaruhi oleh waktu, kelompok ini tebagi atas
tiga aliran yaitu, cairan tiksotropi, rheopeksi, antitiksotropi :
1. Aliran Tiksotropi
Tiksotropi bias di definisikan sebagai suatu pemulihan yang isotern
dan lambat pada pendiaman suatu bahan yang kehilangan
konsistensinya karena shearing
2. Aliran Rheopeksi
Rheopeksi adalah suatu gejala dimana suatu sol membentuk suatu gel
lebih cepat jika di aduk dengan perlahan-lahan atau kalau di shear jika
di biarkan membentuk gel tersebut tanpa pengadukan
3. Aliran Antitiksotropi
Antitiksotropi yang menyatakan kenaikan bukan pengurangan
konsistensi pada kurva menurun, kenaikan dalam hal kekentalan atau
hambatan (resistensi) mengalir dengan berhambatnya waktu shear ini
telah di selidiki oleh chong et, Al.
7
II.II Material dan Metode Kerja
A. Material
Alat:
Viskometer Ostwald
Viskometer Brookfield
Batang pengaduk
Gelas ukur
Stopwatch
Gelas Kimia
Timbangan
Piknometer
Bahan:
Aquadest
Propilen Glikol
Sorbitol
Gliserol
8
B. Metode Kerja
Cara Ostwald
9
Cara Brookfield
10
C. Hasil dan pembahasan
A. Hasil
Viskositas Brookfield
B. Pembahasan
11
Dalam penentuan viscometer Brookfield dapat kita tetapkan factor
spindel dengan jumlah 40 dari semua cairan, skala terbaca untuk ollium
ricini/minyak sejati adalah 8, gliserol 6, propilen glikol 3, dan sorbitol
2,5, sedangkan viskositas yang di dapat dari ollium ricini/minyak sejati
adalah 320/poise, gliserol 280/poise, propilen glikol 120/poise, dan
sorbitol 100/poise
12
BAB III
Penutup
III.I Kesimpulan
Dari hasil praktikum yang telah di lakukan dapat kita simpulkan bahwa
viskositas dari cairan-cairan tersebut dapat di emulsikan dengan metode praktikum
dan alat-alat seperti viscometer Brookfield melalui metode cairan Newton maupun
non-Newton dengan menggunakan aliran tiksotropi dan dapat kita pahami bahwa
viskositas penting dalam bidang kefarmasian serta menjadikan pemahaman yang
matang dalam melakukan emulsi serta kekentalan cairan
III.II Saran
13
Daftar Pustaka
- Martin, Alfred. 1990. Farmasi Fisika Edisi ke 3 jilid 2. Jakarta : Universitas
Indonesia Press
- Moechtar. 1989. Farmasi Fisika Bagian Larutan. Yogyakarta : Gadjah
Mada University Press
- Ansel, H.C. 1989.Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi Edisi ke 4. Jakarta :
Universitas Indonesia Press
- Bird, T. 1993. Kimia Fisik Untuk Universitas. Jakarta : Penerbit Buku
Gramedia
- Sinko, Patrick. 2011. Farmasi Fisika dan Ilmu Farmasetika Martin Edisi ke
5. Jakarta. Universitas Indonesia Press
- Dirjen POM. 1995. Farmakope Indonesia Edisi ke 4. Jakarta : Departemen
Kesehatan Indonesia
14