Makalah Peranan Evaluasi Dalam Penyuluhan Pertanian

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

EVALUASI PENYULUHAN

( PERANAN EVALUASI DALAM PENYULUHAN PERTANIAN )

OLEH :

ALFIAN SALAMA SAMSUL


05.03.18.1553

PROGRAM STUDI PENYULUHAN PETERNAKAN DAN


KESEJAHTERAAN HEWAN
JURUSAN PETERNAKAN
POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN ( POLBANGTAN ) GOWA
KEMENTERIAN PERTANIAN
2020
1. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Evaluasi merupakan suatu komponen sebagai bagian integral dalam sistem


instruksional bidang ilmu pertanian. Maka dalam setiap kegiatan diawali dam diakhiri
dengan evaluasi. Jadi evaluasi merupakan suatu kegiatan terencana dan sistematis
yang meliputi pengamatan untuk proses pengumpulan data dan fakta, pengolahan,
penggunaan pedoman yang telah ditetapkan, pembuatan pertimbangan dengan
membandingkan hasil pengamatan dengan pedoman-pedoman yang telah ditetapkan
lebih dulu dan pembuatan keputusan serta penilaian tentang tercapainya suatu
kegiatan. Selain itu pengertian lain menyebutkan bahwa evaluasi harus obyektif dalam
arti evaluasi harus dilakukan berdasarkan data atau fakta bukan berdasarkan pada
praduga atau intuisi seseorang.

. Evaluasi penyuluhan pertanian dapat digunakan untuk memperbaiki


perencanaan kegiatan/program penyuluhan, dan  kinerja penyuluhan, mempertanggung
jawabkan kegiatan yang dilaksanakan, membandingkan antara kegiatan yang dicapai
dengan tujuan yang telah ditetapkan. Seorang Penyuluh Pertanian Ahli untuk dapat
melakukan kegiatan tersebut dengan benar harus merencanakan/menyusun instrumen
dan melaksanakannya dengan metoda ilmiah, untuk itu, maka tahapan-tahapan yang
dilakukan harus jelas, sistematis dan mengikuti kaidah berfikir ilmiah.

Setiap kegiatan yang ingin maju pasti tidak luput dari adanya evaluasi, evaluasi
ini dalam kegiatan penyuluhan pertanian berkaitan erat dengan pengembangan
kelembagaan pertanian melalui kelompok tani dan gabungan kelompok tani serta
tanggapan terhadap berbagai kegiatan dan rencana kegiatan yang akan sedang dan
telah berjalan. Untuk mendapatkan hasil evaluasi yang dapat dipercaya perlu adanya
prinsip-prinsip sebagai landasan dalam pelaksanaan supervisi, monitoring, evaluasi dan
pelaporan penyuluhan pertanian yaitu berdasarkan fakta, bagian integral dari proses
penyuluhan, berhubungan dengan tujuan program penyuluhan, menggunakan alat ukur
yang sahih, dilakukan terhadap proses dan hasil penyuluhan serta dilakukan terhadap
kuantitatif maupun kualitatif.
B. Tujuan Evaluasi

Tujuan evaluasi yang dilaksanakan yaitu mengetahui sejauh mana tingkat


pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam melakukan kegiatan penyuluhan. Serta
memperbaiki program sehingga mampu meningkatkan pengetahuan, sikap dan
keterampilan dari sasaran.

C. Manfaat Evaluasi

Manfaat melaksanakan evaluasi ini adalah:

1. Menentukan tingkat perubahan perilaku setelah evaluasi penyuluhan


dilaksanakan
2. Perbaikan program penyuluhan pertanian.
2. PEMBAHASAN

A. Pengertian Evaluasi

Evaluasi adalah suatu tindakan untuk menilai (to decide the value of) sesuatu
keadaan, peristiwa, atau kegiatan tertentu yang sedang diamati (Hornby dan Parnwell,
1972 dalam Mardikanto dan Sutarni, 2008).

Evaluasi merupakan upaya penilaian atas hasil suatu kegiatan melalui


pengumpulan dan penganalisaan informasi/data secara sistematis serta mengikuti
prosedur tertentu yang secara ilmu diakui kebenarannya. Evaluasi  bisa dilakukan
terhadap perencanaan, pelaksanaan maupun pada hasil serta dampak suatu kegiatan.
Evaluasi pembinaan kelompok tani perlu dilaksanakan secara teratur, baik awal,
evaluasi proses, evaluasi akhir maupun evaluasi dampak (DEPTAN, 2007).

Evaluasi merupakan suatu kegiatan yang penting bila dilihat dari segi manfaat
sebagai upaya memperbaiki dan penyempurnaan program atau kegiatan penyuluhan
pertanian sehingga lebih efektif, efisien dan dapat mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Evaluasi penyuluhan pertanian dapat digunakan untuk memperbaiki
perencanaan kegiatan atau program penyuluhan dan kinerja penyuluh,
mempertanggungjawabkan kegiatan yang dilaksanakan, membandingkan antara
kegiatan dan tujuan yang telah ditetapkan (Erwin, 2012). Evaluasi merupakan suatu
proses untuk melakukan pengamatan atau pengumpulan fakta dan menggunakan
beberapa standar atau kriteria pengamatan tertentu.

B. Tujuan Evaluasi

Tujuan evaluasi adalah memperbaiki program/kegiatan yang sedang berjalan


maupun umpan balik untuk perbaikan program yang akan datang dan pengambilan
keputusan. Dalam tulisan ini tujuan evaluasi dibagi menjadi tiga tujuan (Cerbea and
Tepping, 1977; FAO, 1984, dalam Werimon A., 1992), Berikut ini dijelaskan beberapa
aspek atau cakupan tujuan evaluasi.

a. Tujuan Kegiatan (activity objective)


1) Mengumpulkan data yang penting untuk perencanaan program (keadaan umum
daerah, sosial, teknis, ekonomis, budaya, masalah, kebutuhan dan minat, sumber daya,
faktor-faktor pendukung).
2) Mengetahui sasaran/tujuan program/kegiatan telah tercapai.
3) Mengetahui perubahan-perubahan yang telah terjadi sebagai akibat intervensi
program/kegiatan penyuluhan
4) Mengetahui strategi yang paling efektif untuk pencapaian tujuan program.
5) Mengidentifikasi “strong dan weak points” dalam perencanaan dan pelaksanaan
program.
6) Mengetahui kemajuan pelaksanaan kegiatan.

b. Tujuan Managerial (managerial objective)


1) Memberikan data / informasi sebagai dasar pertimbangan untuk pengambilan
keputusan.
2) Memperbaiki perencanaan dan pelaksanaan program
3) Berkomunikasi dengan masyarakat dan penyandang dana/stake holder.
4) Menimbulkan rasa persatuan dan motivasi untuk bekerja lebih baik.

c. Tujuan Program (Program objective)


Menilai efisiensi, efektifitas, dan manfaat dari program selain untuk memenuhi beberapa
tujuan tersebut di atas, alasan lain mengapa perlu dilakukan evaluasi adalah karena
mungkin:
1) Telah terjadi perubahan dalam sifat dari masalah
2) Telah terjadi perubahan struktur dan program dari lembaga-lembaga terkait
3) Telah terjadi perubahan kebutuhan, aspirasi, dan harapan dari masyarakat.

C. Jenis-Jenis Evaluasi

a. Evaluasi Penyuluhan Pertanian


Merupakan alat untuk mengambil keputusan dan menyusun pertimbangan-
pertimbangan. Dari hasil evaluasi penyuluhan pertanian dapat diketahui sejauh mana
perubahan perilaku petani, hambatan yang dihadapi petani, efektivitas program
penyuluhan pertanian serta seberapa jauh pemahaman masalah dan penyempurnaan
kegiatan. Evaluasi Penyuluhan Pertanian juga dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
Dalam evaluasi dikenal beberapa klasifikasi evaluasi seperti : Evaluasi Formatif dan
sumatif, Evaluasi Formal dan Informal, Evaluasi Internal dan Eksternal, Evaluasi Proses
dan Produk (out put), Evaluasi Deskriptif dan Inferensial, Evaluasi Holistik (misal CIPP)
dan Analitik, Evaluasi on going, terminal dan ex post evaluation, Evaluasi Teknis dan
Ekonomis, Evaluasi Program, Monitoring dan Evaluasi Dampak.

b. Evaluasi Program Penyuluhan


Setiap program kegiatan yang direncanakan seharusnya diakhiri dengan
evaluasi dan dimulai dengan hasil evaluasi kegiatan sebelumnya. Evaluasi yang
dilakukan dimaksudkan untuk melihat kembali apakah suatu program atau kegiatan
telah dapat dilaksanakan sesuai dengan perencanaan dan tujuan yang diharapkan. Dari
kegiatan evaluasi tersebut akan diketahui hal-hal yang telah dicapai, apakah suatu
program dapat memenuhi kriteria yang telah ditentukan. Berdasarkan hasil evaluasi itu
kemudian diambil keputusan, apakah suatu program akan diteruskan, atau direvisi, atau
bahkan diganti sama sekali. Hal ini didasarkan pada pengertian evaluasi, yaitu suatu
proses pengumpulan informasi melalui pengumpulan data dengan menggunakan
instrumen tertentu untuk mengambil suatu keputusan. Jadi, pada dasarnya evaluasi
adalah suatu kegiatan yang menguji atau menilai pelaksanaan suatu program.
Evaluasi program biasanya dilakukan untuk kepentingan pengambilan keputusan
dalam rangka menentukan kebijakan selanjutnya. Dengan melalui evaluasi suatu
program dapat dilakukan secara sistematis, rinci dan menggunakan prosedur yang
sudah diuji secara cermat. Dengan metode tertentu akan diperoleh data yang handal,
dapat dipercaya sehingga penentuan kebijakan akan tepat, dengan catatan apabila
data yang digunakan sebagai dasar pertimbangan tersebut benar, akurat dan lengkap.
Adapun program itu sendiri diartikan segala sesuatu yang dilakukan dengan
harapan akan mendapatkan hasil atau pengaruh. Jadi evaluasi program merupakan
suatu rangkaian kegiatan yang dilakukan dengan sengaja untuk melihat tingkat
keberhasilan program. Untuk melihat tercapai atau tidaknya suatu program yang sudah
berjalan diperlukan kegiatan evaluasi.

c. Evaluasi Hasil Penyuluhan Pertanian


Tujuan penyuluhan pertanian adalah perubahan perilaku petani (kognitif, afektif,
dan psikomotor).
1) Kognitif : Kemampuan mengembangkan intelegensia (pengetahuan, pengertian,
penerapan, analisis, sintesis)
2) Afektif : Sikap, minat, nilai, menanggapi, menilai/tata nilai dan menghayati
3) Psikomotor : Gerak motor : kekuatan, kecepatan, kecermatan, ketepatan, ketahanan
dan keharmonisan
Jadi evaluasi penyuluhan pertanian adalah mengevaluasi sampai seberapa jauh tingkat
pencapaian tujuan, berupa perubahan perilaku petani dan keluarganya.

d. Evaluasi Metode
Evaluasi metode yaitu evaluasi semua kegiatan penyuluhan pertanian yang
dilakukan penyuluh pertanian dalam rangka mencapai perubahan perilaku sasaran.

e. Evaluasi Sarana Prasarana.


Sarana dan prasarana adalah pendukung penyuluhan pertanian, sangat penting
dalam kegiatan penyuluhan pertanian, efektifitas penyuluhan pertanian sebagian
tergantung pada alat bantu penyuluh, perlengkapan, peralatan, bahan-bahan sarana
prasarana yang digunakan. Evaluasi sarana-prasarana pada dasarnya mengevaluasi
kesiapan perangkat sarana-prasarana yang menunjang kegiatan penyuluhan.

f. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan Penyuluhan Pertanian dan Evaluasi Dampak


Penyuluhan
Dalam prakteknya pelaksanaan evaluasi penyuluhan pertanian dapat merupakan
kombinasi dari beberapa macam/cara evaluasi, hal ini dimaksudkan untuk
mendapatkan hasil yang lebih baik, lebih akurat, dan lebih sahih dari pada evaluasi
dengan menggunakan cara tunggal.
Evaluasi Pelaksanaan kegiatan Penyuluhan Pertanian merupakan proses yang
sistematis, sebagai upaya penilaian atas suatu kegiatan oleh evaluator melalui
pengumpulan dan analisis informasi secara sistematik mengenai perencanaan,
pelaksanaan, hasil dan dampak kegiatan penyuluhan pertanian. Hasil evaluasi ini untuk
menilai relevansi, efektifitas/efisiensi pencapaian / hasil suatu kegiatan, untuk
selanjutnya digunakan sebagai pertimbangan dalam pengambilan kebijakan pada
perencanaan dan pengembangan kegiatan selanjutnya.

D. Peranan Evaluasi

Evaluasi merupakan suatu kegiatan yang penting, namun sering dikesampingkan


dan konotasinya negatif, karena dianggap mencari kesalahan, kegagalan dan
kelemahan dari suatu kegiatan penyuluhan pertanian.Sebenarnya evaluasi harus dilihat
dari segi manfaatnya sebagai upaya memperbaiki dan penyempurnaan
program/kegiatan penyuluhan pertanian sehingga lebih efektif, efisien dan dapat
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Adapun peranan evaluasi yaitu ;

1. Untuk menentukan sejauh mana kegiatan penyuluhan pertanian dapat dicapai


yang ditandai dengan perubahan perilaku petani yang menjadi sasaran didik dari
kegiatan penyuluhan pertanian.
2. Mendapatkan keterangan-keterangan dari lapangan yang dapat digunakan untuk
penyesuaian program penyuluhan pertanian yang sedang berjalan.
3. Untuk mengukur keefektifan dari metode dan alat bantu yang digunakan dalam
melaksanakan penyuluhan pertanian.
4. Untuk mendapatkan data/laporan tentang hal-hal yang terjadi dilapangan.
5. Untuk memperoleh landasan bagi program penyuluhan pertanian.
6. Memberikan kepuasan bagi psikologis orang-orang yang terlibat di dalam
program penyuluhan pertanian.
3. PENUTUP

A. Kesimpulan

Evaluasi penyuluhan pertanian sangat penting untuk kegiatan program


penyuluhan pertanian, bukan hanya untuk program itu sendiri melainkan bermanfaat
bagi pelaksanaan kegiatan penyuluhannya dan bagi petugas pelaksana evaluasi
penyuluhan pertanian. Evaluasi yang baik akan didapat strategi atau rancangan
kegiatan selanjutnya untuk dilakukan agar program penyuluhan pertanian berjalan lebih
baik dan mencapai tujuan yang maksimal. Walaupun kegiatan evaluasi penyuluhan
pertanian membutuhkan waktu, biaya, tenaga dan sering dirasakan sangat melelahkan
namun evaluasi ini dapat digunakan untuk mengetahui suatu perubahan keadaan
benar-benar disebabkan oleh kegiatan penyuluhan atau adanya faktor-faktor penyebab
lain yang mempengaruhinya.

B. Saran
Penulis tentunya masih menyadari jika makalah diatas masih terdapat banyak
kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut
dengan berpedoman pada banyak sumber serta kritik yang membangun dari para
pembaca.

 
DAFTAR PUSTAKA

 Erwin SP, (2012). Bahan Diklat Sertifikasi Penyuluh Pertanian Level Supervisor
Bapeltan Jambi.
 Mardikanto, Totok dan Sri Sutarni. Petunjuk Penyuluhan Pertanian. Surabaya:
Usaha Nasional.
 Padmowihardjo S. 2002. Evaluasi Penyuluhan Pertanian, Universitas Terbuka
Jakarta.
 Sukandar Wiraatmaja,M.A., dkk (1983). Penyuluhan Pertanian. Jakarta:
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
 Werimon A. (1992) Diktat Monitoring dan Evaluasi APP Yogyakarta (tidak
diterbitkan).

Anda mungkin juga menyukai