BAB II Standar Penilaian Pendidikan

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 6

BAB II

STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN

Menurut Undang-undang No. 20/2003 Bab I Pasal 1 ayat (17), dikemukakan bahwa
“standar nasional pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh
wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia”. Standar nasional pendidikan dapat
digunakan sebagai acuan pengembangan kurikulum, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana,
pengelolaan dan pembiayaan. Berdasarkan Undang-undang ini, maka pemerintah menetapkan
Peraturan Pemerintah No.19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Bab II Pasal 2
ayat (1), ada delapan standar nasional pendidikan, yaitu

 Standar isi Standar isi, adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan
dalam kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian, kompetensi mata
pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan
jenis pendidikan tertenu.
 Standar Proses, adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan pelaksanaan
pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk mencapai standar kompetensi lulusan.
 Standar kompetensi lulusan, adalah kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup
sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
 Standar pendidik dan tenaga kependidikan, adalah kriteria pendidikan prajabatan dan
kelayakan fisik maupun mental, serta pendidikan dalam jabatan.
 Standar sarana dan prasarana, adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan
kriteria minimal tentang ruang belajar, tempat berolahraga, tempat beribadah,
perpustakaan, laboratirum, serta sumber belajar lain yang mendukung proses
pembelajaran.
 Standar pengelolaan, adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan
perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan
pendidikan, kabupaten/kota, provinsi, atau nasional agar tercapai efisiensi dan efektifitas
penyelenggaraan pendidikan.
 Standar pembiayaan, adalah standar yang mengatur komponen dan besarnya biaya
operasi satuan pendidikan yang berlaku selama satu tahun.
 Standar Penilaian pendidikan, adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan
mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik.

alat yang digunakan untuk mengumpulkan informasi tentang proses dan hasil
belajar peserta didik. Untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah, pelaksanaan
penilaian pendidikan dilakukan oleh:
1. Pendidik, yaitu tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen,
konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, dan sebutan lain yang
berhubungan dalam penyelenggaraan pendidikan. Penilaian hasil belajar
dilakukan untuk memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil dalam bentuk
ulangan harian, uts, uas.
2. Satuan pendidikan, kelompok layanan pendidikan yang menyelenggarakan
pendidikan pada jalur formal, non formal, dan informal pada setiap jenjang dan
jenis pendidikan. Penilaian hasil belajar bertujuan untuk menilai pencapaian
standar kompetensi lulusan untuk semua mata pelajaran.
3. Pemerintah, yaitu pemerintah pusat (Departemen Pendidikan Nasional),
tujuannya untuk menilai pencapaian kompetensi lulusan secara nasional pada
mata pelajaran tertentu dalam bentuk ujian nasional.

B. Standar Penilaian IPA

Agar penilaian terhadap pembelajaran IPA di kelas dapat dilaksanakan dengan


baik, maka setiap pihak yang peduli terhadap kualitas sekolah dan siswa di negeri ini
harus berjuang bersama-sama untuk mengembangkan kemampuan menilai. Pemahaman
akan makna penilaian yang baik saja tidaklah cukup. Kita juga harus memahami
bagaimana penilaian menghubungkan kualitas pembelajaran dengan upaya untuk
mempertahankan alternatif penilaian yang seimbang. Kita harus patuh dan berupaya
memenuhi standard yang ditetapkan, dan saling membantu jika penilaian yang dilakukan
gagal memenuhi standard ini. Standar penilaian menjelaskan bahwa kualitas sebuah
penilaian yang sudah ditetapkan untuk guru di setiap negara atau lembaga adalah untuk
mengukur prestasi siswa dan kesempatan siswa untuk mempelajari sains.
Penilaian pendidikan adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk
menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik. Berdasarkan pada PP. Nomor 19
tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan bahwa penilaian pendidikan pada
jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri atas:
1. Penilaian hasil belajar oleh pendidik;
2. Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan;
3. Penilaian hasil belajar oleh Pemerintah
Komponen dalam proses Penilaian menurut National Science EDUCATion
Standard (National Research Council, 1996: 77) yang terlihat seperti bagan berikut:

Terdapat pula 5 standar penilaian bagi pendidikan IPA menurut National Science
EDUCATion Standard, yaitu sebagai berikut:
1. Standar Penilaian A
Penilaian harus bersifat konsisten atau tetap, terutama dalam membuat
keputusan yang di desain untuk diinformasikan.
2. Standar Penilaian B
Penilaian dan kesempatan untuk mempelajari sains harus dinilai atau dapat
dinilai.
3. Standar Penilaian C
Kualitas teknik dan pengumpulan data harus cocok dengan putusan dan
pelaksanaan yang berdasarkan pada sebuah interpretasi
4. Standar Penilaian D
 Penilaian tugas harus ditinjau dengan penggunaan stereotip, dengan
asumsi, dapat menggambarkan pengalaman dari sebuah kelompok,
menghindari penggunaan bahasa yang tidak baik, dan untuk
mengalihkan siswa dari tugas yang diberikan.
 Penilaian skala besar harus menggunakan statistik , sebagai teknik
untuk mengidentifikasi potensi bias antara subkelompok.
 Penilaian tugas harus dimodifikasi dengan tepat untuk
mengakomodasi kebutuhan siswa dengan cacat fisik, kelemahan dalam
belajar atau keterbatasan dalam kemahiran berbahasa Inggris.
 Penilaian tugas harus diatur dalam berbagai konteks, karena siswa
memiliki kepentingan dan pengalaman yang berbeda, dan tidak boleh
mengasumsikan dari karakter khusus seperti jenis kelamin, ras, atau
kelompok etnis.
5. Standar Penilaian E
Kesimpulan dari penilaian tentang prestasi siswa dan kesempatan untuk
belajar ilmu pengetahuan, harus dikemukakan. Ketika membuat
kesimpulan mengenai hasil penilaian mengenai prestasi siswa dan
kesempatan mempelajari sains, acuan yang eksplisit perlu dibuat dengan
asumsi di mana kesimpulan tersebut didasarkan. Walaupun ketika sebuah
penilaian direncanakan dengan baik dan kualitas dari hasil yang dicapai
tinggi, tetapi sebuah interpretasi dari petunjuk yang sudah didapatkan
dapat dihasilkan kesimpulan yang berbeda.
C. Perubahan Peran Dalam Penilaian IPA

Perubahan peran dalam penilaian IPA terjadi seiring dengan terus berkembangnya inovasi pada
bidang pendidikan. Secara spesifik tentang perubahan dalam penilaian IPA yang diungkap NESC
(1996:100) sebagai berikut:

Tabel 1. Paradigma Penilaian IPA


Ditinggalkan Diupayakan
 Mengukur hal-hal yang mudah diukur  Mengukur pencapaian siswa yang
sulit diukur
 Mengukur pengetahuan terputus  Mengukur pengetahuan yang
satu dengan lainnya terstruktur baik
 Mengukur pengetahuan ilmiah saja  Mengukur pemahaman dan penalaran
ilmiah
 Mengukur hal yang tidak dipelajari  Mengukur hal yang dipelajari siswa
Siswa
 Mengukur pencapaian siswa saja  Mengukur pencapaian dan
kesempatan belajar
 Pengukuran ditentukan guru tanpa  Serta siswa menentukan pengukuran
negosiasi dengan siswa. dalam kerja praktikum.

D. Perbedaan Standar Penilaian Di Amerika Serikat dengan Di Indonesia Tabel 2.


Perbedaan penilaian NSES dan Indonesia

National Science Education Standards Standar Pendidikan Nasional di Indonesia


Penilaian harus konsisten dengan Prinsip Penilaiaan, meliputi: valid, reliabel,
keputusan-keputusan yang dirancang mendidik, berorientasi pada kompetensi,
untuk memberikan informasi adil dan objektif, terbuka, menyeluruh,
berkesinambungan dan bermakna.
Prestasi dan kesempatan untuk belajar Teknik dan instrumen penilaian, meliputi:
sains harus dinilai  Penilaian oleh pendidik
 Teknik penilaian
 Aspek yang diukur dalam penilaian
Praktek-praktek penilaian harus adil Penilaian oleh pendidik
Kesimpulan-kesimpulan yang dibuat dari Penilaian oleh satuan pendidikan
penilaian tentang prestasi siswa dan
kesempatan untuk belajar harus logis
E. Penilaian Pendidikan IPA di Indonesia

Penilaian pendidikan adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk


menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik (BSNP).

 Penilaian oleh pendidik


 Penilaian oleh satuan pendidik
 Penilaian oleh pemerintah

Anda mungkin juga menyukai