Satuan Acara Penyuluhan Diabetes Melitus
Satuan Acara Penyuluhan Diabetes Melitus
Melitus
Materi : Terlampir
1|Page
Latar Belakang
Kemajuan teknologi dewasa yang serba canggih ini terbukti membawa dampak negatif
dalam hal pola kesehatan.Orang-orang masa kini lebih cenderung memiliki kesadaran yang
rendah terhadap pola makan yang sehat.Ketika dihadapkan pilihan dalam menentukan
makanan,orang lebih banyak mencari makanan yang “enak” dan terkesan cuek dengan komposisi
makanan tersebut (Ingredients) dibandingkan dengan makanan yang kaya nutrisi.Padahal
makanan yang “enak” biasanya banyak mengandung gula,kadar lemak yang tinggi,kadar nutrisi
yang sedikit apalagi menggunakan bahan pengawet dan pewarna makanan.Apalagi dalam zaman
tekonologi yang serba canggih ini yang memudahkan manusia dalam bekerja sehingga
kebanyakan orang memilih yang serba instan dalam hal makanan ataupun aktivitas
fisik.Akhirnya pola makan yang tidak sehat dan didukung dengan kurangnya aktivitas fisik
mengakibatkan mudahnya terserang penyakit di masyarakat.
Fenomena saat ini khususnya remaja yang biasanya dikenal dengan istilah Remaja
Zaman Now kebanyakan memiliki kebiasaan berpetualang di dunia maya (main game ataupun
media sosial) dan jarang beraktivitas fisik di luar rumah seperti sepakbola,futsal,renang dan lain-
lain.Apalagi remaja zaman sekarang kebanyakan mengonsumsi makanan berlemak dan makanan
cepat saji seperti junk food dan soft drink.Bahkan kehidupan malam menjadi bagian dari
sebagian remaja sehingga membuat pola tidur mereka kurang dari 8 jam.Sayangnya mereka
beranggapan bahwa mereka muda,dalam masa pertumbuhan,dan menyangka DM adalah
penyakit genetik yang diturunkan oelh orang tua sehingga mereka menganggap enteng terhadap
masalah tersebut.Padahal kebiasaan itulah yang memicu risiko terkena DM dan penyakit lainnya
tinggi.
Tujuan Umum
2|Page
Tujuan Khusus
Setelah diadakannya penyuluhan ,diharapkan siswa SMA mampu :
3|Page
Setting Tempat
MODE
PENYAJI
RATOR
P P
E E
S S
E E
R PESERTA R
T T
A A
4|Page
Materi
1.Pengertian
Diabetes melitus adalah kelainan heterogen yang ditandai oleh kenaikan kadar glukosa
dalam darah atau hiperglikemia ( Brunner & Suddarth, 2002 ). Diabetes Melitus (DM) atau
disingkat diabetes adalah gangguan kesehatan yang berupa skumpulan gejala yang disebabkan
oleh peningkatan kadar gula (glukosa) darah akibat kekurangan ataupun resistensi insulin.
Penyakit ini sudah lama dikenal, terutama di kalangan keluarga, khususnya keluarga berbadan
besar (kegemukan) bersama dengan gaya hidup “tinggi”. Kenyataannya kemudian, DM menjadi
penyakit masyarakat umum, menjadi beban kesehatan masyarakat, meluas dan membawa banyak
kematian.
DM ini semakin meningkat, terutama pada kelompok umur dewasa keatas pada seluruh
status sosial ekonomi. Saat ini upaya penanggulangan penyakit DM belum menempati skala
prioritas utama dalam pelayanan kesehatan, walaupun diketahui dampak negatif yang
ditimbulkannya cukup besar antara lain komplikasi kronik pada penyakit jantung kronis,
hipertensi, otak, system saraf, hati, mata dan ginjal.
Diabetes tipe I ditandai oleh penghancuran sel-sel beta pankreas. Kombinasi faktor genetik,
imunologi dan mungkin pula lingkungan diperkirakan turut menimbulkan destruksi sel
beta.Faktor-faktor genetik. Penderita diabetes tidak mewarisi diabetes tipe I itu sendiri, tetapi
mewarisi suatu kecenderungan atau predisposisi genetik ke arah terjadinya diabetes tipe I.
kecenderungan ini ditemukan pada individu yang memiliki tipe antigen HLA(human leucocyt
antigen) tertentu. HLA merupakan kumpulan gen yang bertanggung jawab atas antigen
transplantasi dan proses imun lainnya. Resiko terjadinya diabetes tipe I meningkat tiga hingga
lima kali lipat pada individu yang memiliki salah satu dari kedua tipe HLLA tersebut.
Faktor-faktor imunologi. Pada diabetes tipe I terdapat bukti adanya suatu respon otoimun.
Respon ini merupakan respon abnormal dimana antibodi terarah pada jaringan normal tubuh
dengan cara bereaksi pada jaringan tersebut yang dianggapnnya seolah-olah jaringan asing.
Factor-faktor ;lingkungan. Adanya faktor eksternal yang dapat memicu proses otoimun yang
menimbulkan destruksi sel beta. (Irawan Susilo Imim, dkk, 2000)
2. Diabetes tipe II
5|Page
Faktor genetik diperkirakan memegang peranan dalam proses terjadinya resistensi insulin. Selain
itu terdapat pula faktor-faktor resiko tertentu yang berhubungan dengan proses terjadinya
diabetes melitus II. Faktor-faktor ini adalah :
o Obesitas
o Riwayat keluarga
a. Keturunan
b. Usia
c. Kegemukan
d. Kurang gerak
e. Kehilangan insulin
f. Alkoholisme
g. Obat-obatan
a. Kelainan genetika
Diabetes dapat menurun menurut silsilah keluarga yang mengidap diabetes, kelainan gen yang
mengakibatkan tubuhnya tak dapat menghasilkan insulin dengan baik. Tetapi resikonya terkena
diabetes juga tergantung pada faktor kelebihan berat badan stres dan kurang bergerak.
b. Usia
Umumnya manusia mengalami perubahan fisiologi yang secara drastis menurun dengan cepat
setelah seseorang memasuki usia rawan tersebut, terutama setelah usia 45 tahun pada mereka
yang berat badannya berlebih sehingga tubuhnya tidak peka lagi terhadap insulin.
c. Gaya hidup stres
Stres kronis cenderung membuat seseorang mencari makanan yang manis-manis dan berlemak
tinggi untuk meningkatkan kadar serotonin otal. Serotonin ini memiliki efek penenang sementara
untuk meredakan stresnya. Terapi gula dan lemak itulah yang berbahaya bagi mereka yang
beresiko terkenan diabetes.
d. Pola makan yang salah
6|Page
Pola makan pada penderita diabetes harus benar-benar diperhatikan. Baik jadwal, jumlah,
maupun jenis makanan yang dikonsumsi. Mengingat, penderita diabetes biasanya memiliki
kecenderungan kandungan gula darah yang tidak terkontrol. Kadar gula darah akan meningkat
drastis setelah mengkonsumsi jenis makanan tertentu. Oleh sebab itu, pola makan dan jenis
makanan penyakit diabetes ini harus diatur sedemikian rupa. Kebutuhan makanan bagi penderita
penyakit diabetes tidak hanya sekedar mengisi lambung. Tetapi, makanan tersebut harus mampu
menjaga kadar gula darah dan memberikan terapi bagi penderita diabetes itu sendiri. Oleh sebab
itu, jadwal, jumlah dan jenis makanan yang masuk ke dalam tubuh penderita harus benar-benar
diatur sedemikian rupa sehingga mampu memberikan terapi bagi kesembuhan penyakit gula
tersebut.
4.RESIKO TERKENA DM
a. Anak-anak
b. Remaja
c. Orang tua
d. Obesitas
7|Page
6.GAYA HIDUP SEHAT DALAM MENCEGAH DM
Bergerak
Lakukan aktivitas fisik seperti berjalan santai atau berolahraga ringan namun rutin. Selain
mampu kurangi bobot tubuh, bergerak juga mampu memperlancar peredaran darah.
Berhenti merokok
Diabetes tipe II memiliki daftar panjang berkaitan dengan rokok. Perokok memiliki 50 persen
potensi diabetes daripada mereka yang tidak merokok.
8|Page
DAFTAR PUSTAKA
Brunner & Suddart, 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, Edisi 8 Volume 2 .EGC: Jakarta.
Irawan Susilo Imim, dkk, 2000, Waspadai Diabetes Mellitus, Cahaya Remadja Bandung.
Sarwono, W, DKK, 2001, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I, Balai Penerbit , FKUI, Jakarta
9|Page