Jurnal Pneumonia 3
Jurnal Pneumonia 3
ABSTRAK
LatarBelakang : Tuberkulosis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh kuman
Mycobacterium tuberculosis dengan gejala yang sangat bervariasi. Dinas kesehatan
menunjukkan bahwa data pada wilayah Polokarto tercatat sekitar 53 penderita TB
Paru pada bulan Januari hingga Februari 2017, yang mana penderita TB Paru pada
usia 0 hari – 19 tahun mencapai sekitar 10 penderita pada tahun 2016 dan sekitar 3
penderita pada tahun 2017. Penanganan ketidakefektifan bersihan jalan nafas dapat
dilakukan dengan inhalasi aromaterapi peppermint. Minyak peppermint mengandung
bahan aktif menthol 50%. Berguna sebagai bahan antiseptik dan penyegar mulut serta
pelega tenggorokan.
Tujuan : Menyusun resume asuhan keperawatan medikal bedah dalam upaya
peningkatan ketidakefektifan bersihan jalan nafas melalui inhalasi aromaterapi
peppermint pada penderita Tuberculosis.
Metode penelitian : Kajian Asuhan Keperawatan ini dilakukan dengan cara
deskriptif menggunakan metode case study research. Instrumen : SOP inhalasi,
lembar observasi peningkatan ketidakefektifan bersihan jalan nafas, media
aromaterapi peppermint.
Hasil: Frekuensi pernafasan 4, irama pernafasan 4, kedalaman inspirasi 4, suara
auskultasi nafas 3, dengan hasil skala Bates-Jansen Wound Assessment Tool sebelum
dilakukan inhalasi aromaterapi peppermint skore 2 menjadi 4.
Kesimpulan: Pemberian inhalasi aromaterapi peppermint dapat meningkatkan
ketidakefektifan bersihan jalan nafas pada penderita tuberculosis.
Kata kunci : Ketidakefektifan bersihan jalan nafas, tuberculosis, aromaterapi
peppermint, pemberian inhalasi
ABSTRACT
Background: Tuberculosis is an infectious disease caused by Mycobacterium
tuberculosis with very varied symptoms. The health office shows that data in the
Polokarto region recorded around 53 people with pulmonary TB in January to
February 2017, of which people with pulmonary TB at the age of 0 days - 19 years
reached around 10 patients in 2016 and around 3 patients in 2017. Handling
ineffectiveness airway cleaning can be done by peppermint aromatherapy inhalation,
peppermint oil contains 50% menthol active ingredient, useful as an antiseptic and
mouth freshener and lozenges.
Objective: To compile a medical surgical nursing care resume in an effort to increase
the ineffectiveness of airway clearance through inhalation of peppermint
aromatherapy in Tuberculosis patients.
Methods of research: The Nursing Care Study was carried out in a descriptive
manner using a case study research method. Inhalation SOP instrument, observation
sheet increases the effectiveness of airway cleaning, peppermint aromatherapy media.
Result: Frequency of breathing 4, rhythm of limitation 4, depth of inspiration 4,
sound of breath auscultation 3, with the Scale results Bates Janson Wound Assesment
Tool before peppermint score 2 aromatherapy 2 inhalation was carried out to 4.
Conclusion: Peppermint aromatherapy inhalation can increase airway ineffectiveness
in patients tuberculosis.