Salinan Dari P27824420044-MILLA OCTAVIANA KOMPRE & SOAP
Salinan Dari P27824420044-MILLA OCTAVIANA KOMPRE & SOAP
Salinan Dari P27824420044-MILLA OCTAVIANA KOMPRE & SOAP
Dosen Pembimbing :
Evi Pratami, M.Keb
OLEH :
Nama Mahasiswa : Milla Octaviana
NIM : P27824420044
Puji syukur kita panjatkan kehdirat Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua sehingga dapat terselesaikannya
Laporan Asuhan Kebidanan Remaja yang berjudul “Laporan Praktik Asuhan
Kebidanan Holistik Pada Remaja Di Wilayah Kerja Puskesmas Singgahan, Tuban,
Jawa Timur”, sebagai salah satu syarat menyelesaikannya tugas pada mata kuliah
Askeb Remaja Program Studi Sarjana Terapan Kebidanan Politeknik Kesehatan
Kemenkes Surabaya.
Dalam penelitian ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak, karena itu pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan banyak
terimakasih kepada :
1. Ibu Dwi Purwanti, S.ST.,S.Kp.,M.Kes, selaku Ketua Program Studi Sarjana
Terapan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Surabaya
2. Ibu Evi Pratami, M.Keb, selaku Dosen Pengajar Mata Kuliah Asuhan
Kebidanan Remaja Poltekkes Kemenkes Surabaya
3. Nn. S selaku pasien remaja yang telah bersedia meluangkan waktu untuk
proses penyusunan laporan ini
4. Serta semua pihak yang terlibat dalam pembuatan laporan ini
Semoga Allah SWT memberikan balasan pahala atas segala amal yang telah
diberikan dan semoga laporan ini berguna bagi semua pihak yang
memanfaatkannya.
(Milla Octaviana)
NIM. P27824420044
BAB 1
PENDAHULUAN
Ekstremitas
Atas : bergerak aktif, tidak ada oedema, tidak ada lesi
Bawah : bergerak aktif, tidak ada oedema, tidak ada lesi,
tidak ada varises
Berat Badan : 51 Kg
Tinggi Badan : 159 cm
LILA : 23,6 cm
Pada bab ini akan dijelaskan kesenjangan konsep asuhan kebidanan dengan
tinjauan kasus meliputi data subjektif, data objektif, analisa dan penatalaksanaan
pada Nn.S usia 14 tahun pada asuhan kebidanan remaja.
Berdasarkan hasil pengkajian pada kunjungan pertama tanggal 2 November
2020 pukul 15.00 WIB di rumah Nn.S, Nn.S mengeluh keputihan selama 3 hari
pengeluaran cairan keputihan, tidak berbau, tidak gatal, warna jernih. Sedangkan
hasil pemeriksaan fisik dalam batas normal, tidak ada kelainan, dengan TB 159 cm
dan BB 51 Kg diperoleh IMT yaitu 20,16 kg/m2 (kategori normal). Pemeriksaan
penunjang yang dilakukan adalah pengukuran kecerdasan majemuk dengan nilai
tertinggi pada kecerdasan interpersonal (skor 36), kedua yaitu kecerdasan kinestetik
(skor 33), dan ketiga adalah kecerdasan natural (skor 29). Hasil pengukuran
Kuesioner PSC dengan total skor yaitu 1 (normal atau tidak ditemukan masalah
psikososial).
Sehingga diperoleh diagnosa remaja putri usia 14 tahun dengan flour albus
fisiologis. Penatalaksanaan yang diberikan yaitu menjelaskan hasil pemeriksaan,
menjelaskan keluhan keputihan yang dialami, penyebab, dampak serta cara
mengatasi keluhan. memberikan Health education (HE) mengenai Pendidikan
Keterampilan Hidup Sehat (PKHS) meliputi definisi, aspek dalam kecerdasan
majemuk dan hasil pengukurannya, motivasi pengembangan minat dan
kemampuan, hasil kuesioner PSC, dan melakukan sosialisasi dan penanaman 10
kompetensi PKHS, dilanjutkan dengan penjadwalan kunjungan ulang.
Keputihan atau fluor albus merupakan kondisi fisiologis yang dapat terjadi
pada masa wanita usia subur salah satunya adalah remaja. Hal ini ditandai dengan
pengeluaran secret dari vagiana yang berwarna jenrih hingga putih kental, tidak
berbau dan tidak gatal. Keputihan dapat disebabkan karena personal hygiene yang
kurang baik, stress maupun kelelahan.
Hal ini sesuai dengan teori menurut (Marhaeni, 2016), bahwa beberapa
faktor penyebab terjadinya keputihan yaitu masa di sekitar ovulasi karena produksi
kalenjar – kalenjar rahim dan pengaruh dari hormon esterogen serta progesterone,
ketika terangsang secara seksual. Hal ini berkaitan dengan kesiapan vagina untuk
menerima penetrasi senggama, vagina mengeluarkan cairan yang digunakan
sebagai pelumas dalam senggama. Selain itu akibat kelelahan fisik sehingga
mengakibatkan pengeluaran energi untuk bekerja berlebihan dan menguras fisik
menekan sekresi hormone estrogen. Adanya ketegangan psikis akibat
meningkatnya beban pikiran memicu meningkatnya hormon adrenalin
menyebabkan penyempitan pembuluh darah, hingga aliran estrogen ke organ
tertentu termasuk vagina menjadi terhambat sehingga asam laktat yang dihasilkan
berkurang. Berkurangnya asam laktat vagina menyebabkan keasaman vagina
berhurang sehingga bakteri, jamur, dan parasite penyebab keputihan mudah
berkembang. Selain itu juga dipengaruhi oleh kebersihan diri, penggunaan pembilas
atau pengharum vagina dapat menjadi penyabab terjadinya keputihan.
Penatalaksanaan yang dapat dilakukan untuk mencegah keputihan menurut
(Anggraini, 2016). Menjaga organ intim agar tidak lembab setelah buang air kecil
atau air besar, bilas sampai bersih, kemudian keringkan sebelum memakai celana
dalam. Saat membersihkan vagina, membilas dilakukan dari arah depan ke
belakang untuk menghindari kuman dari anus ke vagina. Menghindari pakaian
dalam yang ketat. Saat menstruasi mengganti pembalut beberapa kali dalam sehari.
Berdasarkan pernyataan diatas tidak terdapat kesenjangan antara fakta dan teori.
Dilanjutkan asuhan pada remaja kunjungan kedua hingga keempat berjalan
dengan normal, pemberian penatalaksanaan dilakukan sesuai dengan target PKHS
pada remaja, sehingga tidak ada kesenjangan antara kenyataan dan teori meliputi
Pendidikan tentang NAPZA, Isu kesehatan lain seperti penerapan perilaku #M
selama Panemi COVID-19, kuesioner PSC dalam deteksi dini masalah psikologis,
kecerdasan majemuk dan gizi seimbang pada remaja.
BAB 5
PENUTUP
5.1 Simpulan
Setelah dilakukan asuhan kebidanan secara menyeluruh dengan menggunakan
manajemen kebidanan SOAP maka penulis dapat menyimpulkan bahwa pada
pengkajian didapatkan keluhan keputihan atau fluor albus fisiologis yang
didapatkan dari data subjektif dan objektif. Data subjektif diperoleh dari wawancara
atau anamneses dengan pasie yang mengeluh terdapat pengeluaran lendir dari
vagina berwarna jernih, cair, tidak gatal, dan tidak berbau sehingga mengganggu
kenyamanan pasien. Data objektif diperoleh dari hasil pemeriksaan. Sehingga
diperoleh analisa kebidanan yaitu remaja usia 14 tahun dengan fluor albus
fisiologis. Maslah yang timbul adalah ketikdaknyamanan dan cemas. Sehingga
diperlukannya penanganan yang tepat melalui pehamannya terhadap kondisinya,
penyebab keluhan,dampak hingga solusi pencegahannya. Dan pada kunjungan
kedua maslaah dapat teratasi.
Selain itu, pentingnya Pendidikan kesehatan reproduksi remaja untuk
mengetahui jenis kecerdasan majemuk yang dimilikinya untuk terus diasah dan
dikembangkan melalui pengukuran kuesioner kecerdasan majemuk remaja.
Pengukuran masalah psikologis remaja melalui kuesioner Pediatric Symptom
Chevcklist (PSC) juga penting dilakukan untuk mendeteksi dini maslaah yang
terjadi sehingga dapat dilakukan penanganan yang efektif dan efisien.
Pendidikan mengenai jenis penyakit tidak menular hingga pendidikan
mengenai pola hidup sehat supaya tubuh tetap sehat dan bugar melalui penerapan
perilaku CERDIK. Singkatan dari C (Cek Kesehatan rutin), E (Enyahlah Asap
Rokok), R (rajin Aktivitas Fisik), D (Diet Seimbang), I (Istirahat Cukup), dan K
(Kelola Stres). Pendidikan Napza, gizi seimbang remaja, hingga isu kesehatan yang
terjadi saat ini perlu diketahui oleh remaja sebagai generasi penerus bangsa yang
berkualitas. Hal ini dapat dilakukan mengenai penerapan perilaku 3M yaitu
Memakai Masker, Menjaga jarak dan Mencuci Tangan dalam pencegahan
penularan COVID-19.
5.2 Saran
1. Saran Teoritis
Untuk laporan selanjutnya dapat lebih menyempurnakan laporan yang ada,
meliputi lampiran teori terupdate atau sumber-sumber terbaru.
2. Saran Praktis
Remaja perlu diberikan sarana yang positif dan kreati dalam menyalurkan
dorongan kemampuan, minat, dan bakatnya dalam memaksimalkan kecerdasan
yang dimiliki. Seperti kegiatan ekstrakulikuler, metode pembelajaran yang
berbeda masa pandemic COVID-19, kegiatan mencintai alam, kegiatan
kreativitas dan pengembangan potensi dan bakat. Serta perlunya peran orang
tua dalam segala aktivitas remja dalam proses tumbuh kembangnya khususnya
di masa pandemic ini.
DAFTAR PUSTAKA
BKKBN. (2020, November 16). Kajian Profil Penduduk Remja (10-24 tahun).
Retrieved from www.BKKBN.go.id: http://www.BKKBN.go.id/
Kusmiran. (2016). Kesehatan Pers Remaja dan Wanita. Jakarta: Salemba Medika.
Marhaeni. (2016). Keputihan Pada Wanita. Jurnal Skala Husada, Vol.13, No.1 :
30-38.
Dosen Pembimbing :
Evi Pratami, M.Keb
OLEH :
Nama Mahasiswa : Milla Octaviana
NIM : P27824420044
KUNJUNGAN KEDUA
Hari/Tanggal : Minggu, 8 November 2020
Pukul : 16.00 WIB
Tempat : Virtual Via Whatsapp
Oleh : Milla Octaviana
Data Subjektif
1. Keluhan Utama
Tidak ada keluhan apapun.
2. Riwayat Kesehatan Sekarang / Riwayat Keluhan Sebelumnya
Nn.T mengatakan keluhan nyeri yang dialami ketika haid sudah sedikit
mendingan dengan pemberian kompres hangat pada daerah nyeri. Saat ini
masih menstruasi hari ke-7 dengan pengeluaran sedikit darah menstruasi.
Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Analisa
Remaja Putri Usia 16 Tahun
Penatalaksanaan
1. Menjelaskan hasil pemeriksaan kondisi umum pasien dalam keadaan baik.
Nn.T mengetahui kondisinya.
2. Memberikan apresiasi kepada Nn.T bahwa bersedia dan mampu melakukan
anjuran bidan dengan baik sehingga keluhan nyeri yang terjadi dapat berkurang
dengan kompres hangat, sehingga mampu melakukan aktivitas sehari hari
dengan nyaman. Nn.T senang terhadap apresiasi yang diberikan oleh bidan.
3. Mengevaluasi pengembangan pada kecerdasan majemuk yang dimiliki
berdasarkan hasil pengkajian. Nn.T mengikuti les vokal bersama teman-
temannya ketika sore hari, dan kadang mengikuti olah raga bola volley di
lapangan dekat rumah.
4. Mengapresiasi semangat Nn.T untuk terus mengembangkan minat dan
kemampuan yang dimiliki dan mengingatkan Nn.T untuk tetap menjaga pola
istirahat, aktivitas, personal hygiene, serta menghindari stress, olah raga teratur
dan makan makanan dengan gizi seimbang. Nn.T merasa senang dan bersedia
melakukan anjuran bidan.
5. Memberikan Pendidikan mengenai kesehatan reproduksi dan gizi remaja,
meliputi :
a. Definisi masa pubertas, tanda-tanda primer dan sekunder pubertas pada
perempuan beserta fungsinya, cara merawat kesehatan organ reproduksi.
b. Tentang pemenuhan nutrisi yang seimbang serta pola hidup sehat.
c. Pentingnya aktivitas fisik secara rutin minimal 30 menit/hari.
Nn.T mengetahui dan mengerti penjelasan bidan dan akan lebih bersemangat
dalam menjalani aktivitas.
6. Menyepakati untuk dilakukan penjadwalan kunjungan ulang yaitu 3 hari yang
akan datang yaitu tanggal 11 November 2020. Nn.T bersedia melakukan
kunjungan ulang.
7. Melakukan pendokumentasian. Telah dilakukan
KUNJUNGAN KETIGA
Hari/Tanggal : Rabu, 11 November 2020
Pukul : 18.30 WIB
Tempat : Virtual Via Whatsapp
Oleh : Milla Octaviana
Data Subjektif
Keluhan Utama
Tidak ada keluhan apapun.
Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Analisa
Remaja Putri Usia 16 Tahun
Penatalaksanaan
1. Menjelaskan hasil pemeriksaan kondisi umum pasien dalam keadaan baik.
Nn.T mengetahui kondisinya.
2. Memberikan Helath education terkait Narkoba , Psikotropika, dan Zat Adiktif
(NAPZA). Pasien mengerti dengan penjelasan yang diberikan oleh bidan.
3. Menjelaskan tentang penyakit tidak menular (Diabetes Mellitus dan
Hipertensi) dan pencegahan kekerasan pada remaja guna tidak terjerumus pada
Tindakan kekerasan seksual dan dapat mencegah penularan penyakit. Nn.S
mengetahui dan mengerti penjelasan bidan.
4. Memberikan Health Education mengenai pola hidup sehat supaya tubuh tetap
sehat dan bugar melalui penerapan perilaku CERDIK. Singkatan dari C (Cek
Kesehatan rutin), E (Enyahlah Asap Rokok), R (rajin Aktivitas Fisik), D (Diet
Seimbang), I (Istirahat Cukup), dan K (Kelola Stres). Remaja mengetahui dan
bersedia melakukan anjuran bidan
5. Menjadwalkan untuk kunjungan ulang 3 hari lagi atau apabila ada keluhan.
Nn.T bersedia melakukan kunjunag ulang 3 hari lagi yaitu tanggal 14
November 2020.
6. Melakukan pendokumentasian. Telah dilakukan.
KUNJUNGAN KEEMPAT
Hari/Tanggal : Jumat, 14 November 2020
Pukul : 19.00 WIB
Tempat : Virtual Via Whatsapp
Oleh : Milla Octaviana
Data Subjektif
Keluhan Utama
Tidak ada keluhan apapun.
Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Analisa
Remaja Putri Usia 16 Tahun
Penatalaksanaan
1. Menjelaskan hasil pemeriksaan kondisi umum pasien dalam keadaan baik.
Nn.T mengetahui kondisinya.
2. Memberikan pelayanan lain terkait isu kesehatan guna mendapatkan informasi
dan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan nondiskriminatif karena
perilaku dan keputusan yang diambil oleh remaja pada masa ini akan
mempunyai pengaruh yang sangat penting dalamkehidupan masa depan seoran
individu. Bukan hanya sebatas pada kesehatan reproduksi melainkan juga
kehidupan social ekonomi. Selain itu bagaimana cara menjaga diri sendiri dan
keluarga selama Pandemi COVID-19 ini dengan penerapan 3M yaitu memakai
masker, menjaga jarak dan mencuci tangan . Pasien mengerti dan bersedia
berhati-hati dalam berperilaku serta mengambil keputusan dalam bertindak
serta tetap waspada dan mengingat pesan 3M selama Pandemi COVID-19.
3. Melakukan evaluasi terkait pelayanan yang telah diberikan. Pasien dapat
menjelaskan ulang terhadap apa yang telah diberikan meliputi jenis
kecerdasarn yang dimilikinya untuk terus dikembangkan dan diasah, menjaga
gizi seimbang, olahraga teratus, istirahat cukup, manajemen stress, keluhan
yang pernah dirasakan yaitu keputihan hingga pencegahan yang dapat
dilakukan, perilaku CERDIK, serta PKHS.
4. Melakukan pendokumentasian. Telah dilakukan.
LAMPIRAN
KARTU KECERDASAN MAJEMUK
KUESIONER PEDIATRIC SYMPTOM CHECKLIST
DOKUMENTASI