Hubungan Asupan Zat Gizi Makro Dan Pola Makan DG Status Gizi Siswa SDN 85 PLG
Hubungan Asupan Zat Gizi Makro Dan Pola Makan DG Status Gizi Siswa SDN 85 PLG
Hubungan Asupan Zat Gizi Makro Dan Pola Makan DG Status Gizi Siswa SDN 85 PLG
Oleh:
SARI RACHMA
Nomor Induk Mahasiswa: PO.71.31.1.11.057
Karya Tulis Ilmiah berjudul “Hubungan Asupan Zat Gizi Makro dan Pola
Makan dengan status gizi siswa SD Negeri 85 Palembang ” telah memperoleh
persetujuan.
ii
PANITIA SIDANG
UJIAN KARYA TULIS ILMIAH
Ketua,
iii
PANITIA SIDANG
UJIAN AKHIR PROGRAM
SARI RACHMA
PO.71.31.1.11.057
Telah dipertahankan di depan Tim Penguji pada tanggal :
24 Juli 2014
Dan dinyatakan telah memenuhi syarat untuk di terima.
Ketua,
iv
Motto:
- Keberhasilan adalah sebuah proses. Niatmu adalah awal
keberhasilan. Peluh keringatmu adalah penyedapnya. Tetesan air
matamu adalah pewarnanya. Doamu dan doa orang-orang di
sekitarmu adalah bara api yang mematangkannya. Kegagalan di
setiap langkahmu adalah pengawetnya. Maka dari itu, bersabarlah!
Allah selalu menyertai orang-orang yang penuh kesabaran dalam
proses menuju keberhasilan. Sesungguhnya kesabaran akan
membuatmu mengerti bagaimana cara mensyukuri arti sebuah
keberhasilan
- Saat kau tak dihargai orang lain disitu ada pesan "perbanyaklah
prestasimu sehingga orang tahu siapa dirimu
Ku persembahkan Kepada:
Allah SWT
Orangtuaku (M.Yusuf dan Sastri)
Kakak dan Adikku (M. Saribi dan Khodijah Shafaria)
Keluarga Besarku
Dosen-dosen gizi
Sahabat dan Keluarga gizi tahun 2011
Keluarga Akipolstar
Almamaterku
Poltekkes Kemenkes Palembang
v
ABSTRAK
JURUSAN GIZI
POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG
KARYA TULIS ILMIAH, 24 JULI 2014
SARI RACHMA
vi
ABSTRACT
NUTRITIONDEPARTMENT
HEALTH POLITECHNIC OF PALEMBANG
SCIENTIFIC PAPERS, 24 JULY 2014
SARI RACHMA
vii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkat
rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang
berjudul “Hubungan Asupan Zat Gizi Makro dan Pola Makan Dengan
Status Gizi Siswa SD Negeri 85 Palembang”.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya pada berbagai pihak yang telah memberikan bantuan kepada penulis
untuk dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini, antara lain:
1. Ibu drg. Nur Adiba Hanum, M.Kes selaku Direktur Politeknik Kesehatan
Kemenkes Palembang.
2. Bapak Podojoyo, SKM, M.Kes. selaku Ketua Jurusan Gizi Poltekkes
Kemenkes Palembang.
3. Ibu Dra. Nyimas Nur Khotimah, M.Kes. selaku Pembimbing Utama yang
telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, saran, nasihat,
pengarahan, motivasi serta ilmu yang telah diberikan.
4. Bapak Muzakar, S.ST, M.PH. selaku Pembimbing Pendamping yang telah
banyak memberikan pengarahan, bimbingan, nasihat, saran serta ilmu yang
telah diberikan.
5. Ibu Hana Yuniarti, SKM, M.Kes selaku Penguji I yang telah banyak
memberikan pengarahan, bimbingan, nasihat, saran serta ilmu yang telah
diberikan.
6. Ibu Susyani, S.SiT, M.Kes selaku Penguji II yang telah banyak memberikan
pengarahan, bimbingan, nasihat, saran serta ilmu yang telah diberikan.
7. Dosen-dosen dan staf pengajar dan karyawan Jurusan Gizi Poltekkes
Palembang yang telah banyak memberikan bantuan selama ini.
8. Orangtuaku, adik, kakak, serta keluargaku yang telah memberikan doa,
semangat, motivasi dan dukungan baik secara moril maupun materil.
9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terimakasih telah
memberikan bantuan yang sangat berguna dalam menyelesaikan Karya Tulis
Ilmiah ini.
viii
Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari sempurna dan masih
banyak kekurangannya. Untuk itu penulis mengharapkan masukan dan saran
untuk kesempurnaan KaryaTulis Ilmiah ini.
Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat memberikan manfaat bagi penulis
sendiri maupun bagi pembaca pada umumnya.
Penulis,
ix
DAFTAR ISI
BAB Halaman
HALAMAN JUDUL......................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN ............................................................ ii
PANITIA SIDANG UJIAN KARYA TULIS ILMIAH ................ iii
PANITIA SIDANG UJIAN AKHIR PROGRAM......................... iv
LEMBAR PERSEMBAHAN .......................................................... v
ABSTRAK......................................................................................... vi
ABSTRACT ...................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ...................................................................... viii
DAFTAR ISI ..................................................................................... x
DAFTAR TABEL ............................................................................. xii
DAFTAR BAGAN ............................................................................ xiii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................... xiv
x
D. Jenis dan Cara Pengumpulan Data ......................................... 28
E. Pengelolaan dan Analisis Data ............................................... 29
DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 51
LAMPIRAN................................................................................................ 374754
xi
DAFTAR TABEL
Nomor Halaman
xii
DAFTAR BAGAN
Nomor Halaman
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Halaman
xiv
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu agenda pembangunan nasional adalah mewujudkan kualitas
Sumber Daya Manusia (SDM) yang sehat, cerdas, produktif dan mandiri. Basis
pembentukan sumber daya manusia yang berkualitas salah satunya adalah
melalui peningkatan status gizi penduduk. Upaya peningkatan kualitas SDM
dimulai dengan pemenuhan kebutuhan dasar manusia dengan perhatian utama
pada proses tumbuh kembang anak sejak pembuahan sampai mencapai dewasa
muda. Pada masa tumbuh kembang ini pemenuhan dasar anak-anak seperti
perawatan dan makanan bergizi yang diberikan secara baik dan benar sehingga
nantinya dapat membentuk SDM yang sehat dan produktif (Depkes, 2004
dalam Amelia, 2013).
Pada umunya anak usia sekolah mempunyai pola makan dan asupan
gizi yang tidak terlalu berbeda dengan teman sebayannya. Anak laki-laki
mengkonsumsi makanan lebih banyak dengan demikian energi dan zat – zat
gizi yang diserapnya lebih besar daripada anak perempuan (Soetardjo dalam
Gizi dalam Daur Kehidupan, 2012).
1
2
Menurut data riskesdas 2010, status gizi umur 6-12 tahun (IMT/U) di
Indonesia, yaitu prevalensi sangat kurus sebesar 4,6 %, kurus sebesar 7,6%,
gemuk sebesar 9,2% dan normal sebesar 78,6%. Sedangkan di Sumatera
Selatan, prevalensi sangat kurus sebesar 5,1 %, kurus sebesar 5,6 %, gemuk
sebesar 11,4 % dan normal sebesar 77,8 %. Sementara prevalensi status gizi di
wilayah kerja Puskesmas 7 Ulu sangat kurus sebesar 2.2%, kurus sebesar
4.13%, normal sebesar 89.7 dan gemuk sebesar 7.5% (Data Puskesmas 7 Ulu,
2013).
dan terletak di daerah pinggiran sungai Musi serta di kawasan pasar, oleh
karena letak lokasinya yang strategis sehingga akses untuk mendapatkan
makanan yang mudah dan sanitasi lingkungan yang kurang baik maka peneliti
berminat meneliti mengenai hubungan asupan gizi makro (energi, protein,
lemak dan karbohidrat) dan pola makan dengan status gizi pada siswa SD
Negeri 85 Palembang Kecamatan Sebrang Ulu I.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan prevalensi status gizi di wilayah kerja Puskesmas 7 Ulu
sangat kurus sebesar 2.2%, kurus sebesar 4.13%, normal sebesar 89.7 dan
gemuk sebesar 7.5%.
Masih terdapatnya angka kejadian gizi sangat kurus dan letak lokasi
SD Negeri 85 Palembang Kecmatan Sebrang Ulu I merupakan wilayah kerja
Puskesmas 7 Ulu yang terletak didaerah yang padat penduduk dan terletak di
daerah pinggiran sungai Musi serta di kawasan pasar, oleh karena letak
lokasinya yang strategis sehingga akses mendapatkan makanan yang mudah
dan sanitasi lingkungan yang kurang baik. Maka peneliti berminat meneliti
mengenai hubungan asupan gizi makro (energi, protein, lemak dan
karbohidrat) dan pola makan dengan status gizi pada siswa SD Negeri 85
Palembang.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Diketahui hubungan asupan zat gizi makro (energi, protein, lemak dan
karbohidrat) dan pola makan dengan status gizi siswa SD Negeri 85
Palembang.
2. Tujuan Khusus
a. Diketahui status gizi siswa di SD Negeri 85 Palembang.
b. Diketahui asupan zat gizi makro (energy) siswa di SD Negeri 85
Palembang.
4
D. Hipotesis
1. Ada hubungan antara asupan zat gizi makro (energy) dengan status gizi.
2. Ada hubungan antara asupan zat gizi makro (protein) dengan status gizi.
3. Ada hubungan antara asupan zat gizi makro (lemak) dengan status gizi.
4. Ada hubungan antara asupan zat gizi makro (karbohidrat) dengan status
gizi.
5. Ada hubungan antara pola makan dengan status gizi.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
Menambah pengetahuan dan pengalaman penelitian dibidang Gizi
Masyarakat, sekaligus sebagai media untuk menerapkan ilmu yang telah
diperoleh di bangku perkuliahan.
5
4. Bagi masyarakat
Dapat dijadikan sebagai acuan untuk perubahan perilaku masyarakat agar
dapat ikut berperan serta dalam penanggulangan masalah gizi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Telaah Pustaka
6
7
BAGAN 1
PENILAIAN STATUS GIZI
Status Gizi
1) Pengertian Antopometri
Antropometri berasal dari kata anthtropos yang artinya tubuh
dan metros artinya ukuran. Jadi antropometri adalah ukuran dari tubuh.
Pengertian antropometri dari sudut pandang gizi adalah berhubungan
dengan berbagai macam pengukuran dimensi tubuh dan komposisi
tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi .
b) Tinggi Badan
Tinggi badan merupakan parameter ukuran panjang dan dapat
merefleksikan pertumbuhan skeletal (tulang) (Hartriyanti dan
Triyanti,2007 dalam Khairina, 2008).
Berikut ambang batas status gizi dalam IMT menurut Umur
(IMT/U) dalam Kemenkes RI (2011):
TABEL 1
AMBANG BATAS STATUS GIZI DALAM IMT/U
Zat gizi makro adalah zat gizi yang dibutuhkan dalam jumlah besar
dengan satuan gram (gr). Kelompok zat gizi makro terdiri dari karbohidrat,
lemak dan protein (Sulistyoningsih, 2011).
a. Energi
Manusia membutuhkan energi untuk mempertahankan hidup
guna menunjang proses pertumbuhan dan melakukan aktivitas harian.
Energi yang masuk melalui makanan harus seimbang dengan
kebutuhan energi seseorang (Departemen Gizi dan Kesehatan
Masyarakat FKM UI, 2012).
b. Protein
Seperlima bagian tubuh adalah protein, separuhnya ada dalam
otot, seperlima di dalam tulang dan tulang rawan, sepersepuluh di
dalam kulit, dan selebihnya di dalam jaringan lain dan cairan tubuh.
Semua enzim, berbagai hormon, pengangkut zat-zat gizi dan darah,
matriks intraseluler dan sebagainya adalah protein (Almatsier, 2009).
c. Lemak
Lemak merupakan sumber kalori tinggi (1 gram lemak
menghasilkan 9 kilo kalori). Kebutuhan lemak yang dianjurkan 15 – 20
% dari energi total berasal dari lemak (PERSAGI, 2008).
d. Karbohidrat
Karbohidrat merupakan zat gizi yang diperlukan tubuh dalam
jumlah besar untuk menghasilkan energi atau tenaga. Kebutuhan yang
besar akan karbohidrat terjadi karena zat gizi ini terpakai habis dan
tidak didaur ulang (Hartono, 2006).
karbohidrat bagi usia anak sekolah dasar menurut umur dan jenis
kelamin sebagai berikut:
Tabel 2
Kecukupan Zat Gizi Anak Menurut Kelompok Umur (AKG 2012)
TABEL 3
AMBANG BATAS KONSUMSI BERDASARKAN AKG
4. Pola Makan
a. Pengertian pola makan
Menurut Lie Goan Hong dalam Santoso dkk (1999)
mengungkapkan bahwa pola makan merupakan berbagai informasi
yang memberi gambaran mengenai macam dan jumlah bahan makanan
yang dimakan tiap hari oleh suatu orang dan merupakan ciri khas untuk
suatu kelompok masyarakat tertentu.
1) Faktor ekonomi
Variabel ekonomi yang cukup dominan dalam
mempengaruhi konsumsi pangan adalah pendapatan keluarga dan
harga. Meningkatnya pendapatan akan meningkatkan peluang untuk
membeli pangan dengan kuantitas dan kualitas yang lebih baik,
maupun sebaliknya.
3) Agama
Adanya pantangan terhadap makanan/minuman tertentu
dari sisi agama dikarenakan makanan/minuman tersebut
membahayakan jasmani dan rohani bagi yang mengkonsumsinya.
4) Pendidikan
Pendidikan dalam hal ini biasanya dikaitkan dengan
pengetahuan, akan berpengaruh terhadap pemilihan bahan makanan
dan pemenuhan kebutuhan zat gizi.
5) Lingkungan
Lingkungan cukup besar pengaruhnya terhadap
pembentukan perilaku makan. Lingkungan yang dimaksud dapat
berupa lingkungan keluarga, sekolah, serta adanya promosi melalui
media elektronik maupun cetak.
B. Kerangka Konsep
Bagan 2: hubungan asupan zat gizi makro dan pola makan dengan status gizi
siswa sekolah dasar.
Status Gizi
Pola Makan
C. Variabel Penelitian
Variabel Dependen : status gizi
Variabel Independen : asupan zat gizi makro, pola makan,
D. Definisi Operasional
1. Status gizi
Keadaan tubuh yang diukur secara antropometri dengan cara
menimbang berat badan menggunakan bathroom scale dan tinggi badan
menggunakan microtoise. Kemudian hasil tersebut di analisis
menggunakan komputerisasi dengan program WHO Anthroplus
berdasarkan IMT/U.
Alat ukur :Bathroom Scale dengan ketelitian 0,1 kg dan
Microtoise dengan ketelitian 0,1 cm.
Cara pengukuran : Antropometri.
24
3. Pola makan
Gambaran dari frekuensi dan jenis bahan makanan yang digunakan
atau dikonsumsi oleh responden yang diperoleh melalui wawancara
dengan menggunakan kuesioner.
Alat ukur : Kuesioner
Cara Pengukuran : Wawancara
Hasil ukur :
Baik : Bila terdiri dari hidangan nasi, lauk – pauk (dari
pangan nabati dan hewani), sayur, dan atau buah
serta ditambah selingan 1-2 kali, atau dengan
frekuensi makan 3-5 kali dalam sehari.
25
Kurang Baik : Bila terdiri dari hidangan nasi dan sayur, nasi dan
lauk- pauk (dari pangan hewani), nasi dan lauk-
pauk (dari pangan nabati), dengan frekuensi < 3
kali dalam sehari ditambah selingan 1-2 kali.
Skala Ukur : Ordinal
BAB III
METODE PENELITIAN
2. Sampel
Menurut Arikunto (2010) Sampel adalah sebagian atau wakil
populasi yang diteliti. Sampel dalam penelitian ini adalah bagian dari
populasi yang duduk di kelas IV dan V Sekolah Dasar Negeri 85
Palembang.
26
27
Kreteria sampel:
a. Terdaftar sebagai siswa di SD Negeri 85 Palembang.
b. Duduk di kelas IV dan V (umur 9 – 12 tahun).
c. Bersedia menjadi sampel penelitian.
3. Besar sampel
Perhitungan besar sampel dihitung menggunakan rumus yang
dikemukakan Notoadmojo (2005) sebagai berikut :
. −
= zα
−1
Keterangan :
d = persentase kesalahan yang dikehendaki 5 %
zα = derajat kepercayaan 95 % (1,96)
p = proporsi (5,1%)
q = 1-p
N = jumlah populasi (325)
n = jumlah sampel
Keterangan : I = Interval
N = jumlah populasi
n = jumlah sampel
b. Status Gizi
Data mengenai tinggi badan yang diperoleh dengan pengukuran
tinggi badan dan data berat badan yang dilakukan dengan
penimbangan berat badan, kemudian dihitung diolah menggunakan
komputerisasi dengan program WHO Antroplus. IMT menurut umur
selanjutnya dikelompokkan kedalam 5 kategori yaitu Obesitas > 2
SD , Gemuk > 1 SD sampai dengan 2 SD, Normal - 2 SD sampai
dengan < 1 SD, Kurus - 3SD sampai dengan < -2 SD, Sangat Kurus
< -3 SD. Kemudian untuk mempermudah dalam uji statistik data
status gizi dikelompokkan menjadi 2 kategori yaitu normal jika nilai
-2 SD sampai dengan >2 SD dan kurus jika nilai < -2 SD dan > 1
SD.
.
c. Pola Makan
Data yang didapat dari kuesioner yang diperoleh dengan
wawancara. Data mengenai pola makan yang diperoleh dari
kuesioner,didapatkan hasil frekuensi, dan susuan hidangan yang
31
2. Analisis Data
a. Analisis Univariat
Analisis ini digunakan untuk mendeskripsikan variabel
dependen yaitu status gizi dan variabel independen yaitu asupan zat
gizi makro (energi, protei, lemak dan karbohidrat) dan pola makan
yang kemudian masing-masing dari variabel tersebut dibuat tabel
distribusi frekuensi.
b. Analisis Bivariat
Untuk membuktikan ada atau tidaknya hubungan asupan zat
gizi makro (energi, protein, lemak dan karbohidrat) dan pola makan
dengan status gizi siswa Sekolah Dasar Negeri 85 Palembang, uji
statistik yang digunakan Chi-Square.
Dengan Rumus Sebagai Berikut :
( )
X2 = ∑
Keterangan :
X2 = Nilai pada distribusi frekuensi
E = Frekuensi nilai yang diterapkan
O = Frekuensi nilai obervasi
32
1. Sarana Fisik
Sarana fisik yang dimiliki SD Negeri 85 Palembang antara lain terdapat 26
ruangan sekolah, yaitu:
a. Ruang Kelas : 12 ruang kelas
b. Ruang Kepala Sekolah : 1 ruang
c. Ruang Guru : 1 ruang
d. Ruang perpustakaan : 1 ruang
e. Ruang Gugus : 1 ruang
f. WC :10 ruang
2. Kondisi Ketenagaan
Jumlah tenaga pengajar maupun pegawai SD Negeri 85 Palembang
yaitu sebanyak 52 orang yang terdiri dari 1 orang kepala sekolah, 34 guru
PNS, 8 orang Guru tidak tetap, 1 orang penjaga sekolah PNS, 2 orang
pustakawan, 1 orang tata usaha, 1 orang penjaga sekolah honor, 2 orang
petugas kebersihan, 1 orang petugas keamanan dan 1 orang pelatih pramuka
3. Jumlah Siswa
Jumlah siswa SD Negeri 85 Palembang tahun 2013/2014 yaitu
sebanyak 993 orang yang terdiri dari 175 kelas I, 186 kelas II, 175 kelas III,
163 kelas IV, 162 kelas V dan 132 kelas VI.
33
34
TABEL 4
JUMLAH SISWA SD NEGERI 85 PALEMBANG
TAHUN 2013/2014
C. Analisis Data
1. Analisis Univariat
a. Distribusi Frekuensi Status Gizi Responden
Menurut hasil pengukuran antropometri dengan
menggunakan indeks IMT menurut Umur ada 5 kategori status
gizi yaitu sangat kurus, kurus, normal, gemuk dan obesitas. Untuk
lebih jelas dapat dilihat pada tabel 6.
TABEL 6
DISTRIBUSI FREKUENSI STATUS GIZI
SISWA SD NEGERI 85 PALEMBANG
Status Gizi n %
Sangat Kurus 6 9.5
Kurus 12 19
Normal 40 63.5
Gemuk 2 3.2
Obesitas 3 4.8
Total 63 100.0
TABEL 7
DISTRIBUSI FREKUENSI STATUS GIZI
SISWA SD NEGERI 85 PALEMBANG
Status gizi n %
Normal 45 71.4
Kurus 18 28.6
Total 63 100.0
TABEL 8
DISTRIBUSI FREKUENSI ASUPAN ENERGI
SISWA SD NEGERI 85 PALEMBANG
Asupan Energi n %
Baik 0 0
Sedang 37 58.7
Kurang 19 30.2
Defisit 7 11.1
Total 63 100.0
TABEL 9
DISTRIBUSI FREKUENSI ASUPAN ENERGI
SISWA SD NEGERI 85 PALEMBANG
Asupan Energi n %
Baik 37 58.7
Kurang 26 41.3
Total 63 100.0
TABEL 10
DISTRIBUSI FREKUENSI ASUPAN PROTEIN
SISWA SD NEGERI 85 PALEMBANG
Asupan Energi n %
Baik 6 9.5
Sedang 28 44.4
Kurang 13 20.6
Defisit 16 25.4
Total 63 100.0
TABEL 11
DISTRIBUSI FREKUENSI ASUPAN PROTEIN
SISWA SD NEGERI 85 PALEMBANG
Asupan Protein n %
Baik 34 54
Kurang 29 46
Total 63 100.0
39
TABEL 12
DISTRIBUSI FREKUENSI ASUPAN LEMAK
SISWA SD NEGERI 85 PALEMBANG
Asupan Lemak n %
Baik 17 27
Sedang 33 52.4
Kurang 11 17.5
Defisit 2 3.2
Total 63 100.0
TABEL 13
DISTRIBUSI FREKUENSI ASUPAN LEMAK
SISWA SD NEGERI 85 PALEMBANG
Asupan Lemak n %
Baik 50 79.4
Kurang 13 20.6
Total 63 100.0
TABEL 14
DISTRIBUSI FREKUENSI ASUPAN KARBOHIDRAT
SISWA SD NEGERI 85 PALEMBANG
Asupan Karbohidrat n %
Baik 5 7.9
Sedang 37 58.7
Kurang 9 14.3
Defisit 12 19
Total 63 100.0
TABEL 15
DISTRIBUSI FREKUENSI ASUPAN KARBOHIDRAT
SISWA SD NEGERI 85 PALEMBANG
Asupan Karbohidrat n %
Baik 42 66.7
Kurang 21 33.3
Total 63 100.0
TABEL 16
DISTRIBUSI FREKUENSI POLA MAKAN
SISWA SD NEGERI 85 PALEMBANG
Pola Makan n %
Baik 21 33.3
kurang baik 42 66.7
Total 63 100.0
42
2. Analisis Bivariat
a. Hubungan Asupan Zat Gizi Makro dengan Status Gizi
1) Hubungan Asupan Energi dengan Status Gizi
Dalam analisis asupan energi menjadi dua kategori yaitu asupan
energi baik dan kurang. Dilihat dari jumlah siswa yang asupan
energinya dalam kategori kurang sebanyak 50% terjadi pada siswa
dengan status gizi kurus.
TABEL 17
HUBUNGAN ASUPAN ENERGI DENGAN STATUS GIZI
SISWA SD NEGERI 85 PALEMBANG
Status Gizi
Asupan Total
Normal Kurus p value
Energi
n % n % n %
baik 32 86.5 5 13.5 37 100
kurang 13 50 13 50 26 100 0.004
Total 45 71.4 18 28.6 63 100
TABEL 18
HUBUNGAN ASUPAN PROTEIN DENGAN STATUS GIZI SISWA
SD NEGERI 85 PALEMBANG
Status Gizi
Asupan Total
normal kurus p value
Protein
n % n % n %
baik 26 76.5 8 23.5 34 100
kurang 19 65.5 10 34.5 29 100 0.497
Total 45 71.4 18 28.6 63 100
dengan status gizi. Sejalan dengan penelitian yulni (2013) dan juga fidiani
(2007) di SDIT Ar-Raihan Trirenggo Bantul Yogyakarta (Fidiani, 2007)
menyatakan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara asupan
protein dengan status gizi. Tetapi tidak sejalan dengan penelitian yang
menyebutkan bahwa terdapat hubungan antara asupan protein di SD
Arjowinangun I Pacitan (Isdaryanti, 2007) dan juga penelitian yang
dilakukan oleh Nasution (2003), dimana menurut penelitiannya terdapat
hubungan antara konsumsi pangan hewani dengan status gizi anak sekolah
dasar.
TABEL 19
HUBUNGAN ASUPAN LEMAK DENGAN STATUS GIZI
SISWA SD NEGERI 85 PALEMBANG
Status Gizi
Asupan Total
normal Kurus p value
Lemak
n % n % n %
baik 40 80 10 20 50 100
kurang 5 38.5 8 61.5 13 100 0.009
Total 45 71.4 18 28.6 63 100
TABEL 20
HUBUNGAN ASUPAN KARBOHIDRAT DENGAN STATUS
GIZI SISWA SD NEGERI 85 PALEMBANG
Status Gizi
Asupan Total
Normal kurus p value
Karbohidrat
n % n % n %
Baik 37 88.1 5 11.9 42 100
Kurang 8 38.1 13 61.9 21 100 0.00
Total 45 71.4 18 28.6 63 100
TABEL 21
HUBUNGAN ASUPAN POLA MAKAN DENGAN STATUS
GIZI SISWA SD NEGERI 85 PALEMBANG
Status Gizi
Total
Pola makan Normal Kurus p value
n % n % n %
Baik 16 76.2 5 23.8 21 100
Kurang 29 69 13 31 42 100 0.767
Total 45 63.5 18 28.6 63 100
bagi status gizi siswa, seperti cepat merasa kelelahan di saat menjalankan
aktifitas diakibatkan kekurangan energi, dan badan kurus atau gemuk.
Menurut para siswa, makanan yang baik bagi tubuh mereka yang
mencakup karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral dan zat besi untuk
memberikan energi bagi tubuh di saat mereka beraktifitas di sekolah.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian di lapangan mengenai hubungan asupan zat
gizi makro (energy, protein, lemak dan karbohidrat) dan pola makan dengan
status gizi siswa di SD Negeri 85 Palembang, dapat disimpulkan:
1. Sebagian besar siswa SMA Negeri 85 Palembang memiliki status gizi
normal yaitu 40 responden (63.5%).
2. Sebagian besar siswa SD Negeri 85 Palembang memiliki asupan energi
baik yaitu 37 responden (58.7%).
3. Sebagian besar siswa SD Negeri 85 Palembang memiliki asupan protein
baik yaitu 34 responden (54%).
4. Sebagian besar siswa SD Negeri 85 Palembang memiliki asupan lemak
baik yaitu 50 responden (79.4%).
5. Sebagian besar siswa SD Negeri 85 Palembang memiliki asupan
karbohidrat sedang yaitu 42 responden (66.7%).
6. Sebagian besar siswa SD Negeri 85 Palembang memiliki pola makan
kurang baik yaitu 42 responden (66.7%).
7. Ada hubungan yang bermakna antara asupan energi dengan status gizi
siswa SD Negeri 85 Palembang (p value = 0.004< 0.05).
8. Tidak ada hubungan yang bermakna antara asupan protein dengan status
gizi siswa SD Negeri 85 Palembang (p value = 0.497>0.05).
9. Ada hubungan yang bermakna antara asupan lemak dengan status gizi
siswa SD Negeri 85 Palembang (p value = 0.009< 0.05).
10. Ada hubungan antara asupan karbohidrat dengan status gizi siswa SD
Negeri 85 Palembang (p value = 0.00<0.05).
11. Tidak ada hubungan antara pola makan dengan status gizi siswa SD
Negeri 85 Palembang (p value = 0.767<0.05)
49
50
B. Saran
1. Bagi Siswa dan orang tua:
a. Untuk orang tua agar orang tua lebih memperhatikan konsumsi
anaknya untuk mencapai tumbuh kembang yang optimal.
b. Untuk mencukupi asupan protein, siswa dapat mengkonsumsi
sumber protein seperti protein hewani maupun protein nabati dan
juga perlu diperhatikannya asupan energi yang cukup.
DAFTAR PUSTAKA
Aeni, N.(2008). Hubungan Antara Asupan Energi, Protein dan Faktor Lain
dengan Status Gizi Baduta (0-23 Bulan) di Wilayah Kerja Puskesmas
Depok Jaya Tahun 2008. http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q
=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&uact=8&ved=0CBkQFjAA&
rl=http%3A%2F%2Flontar.ui.ac.id%2Ffile%3Ffile%3Ddigital%2F124101
-S-5339-Hubungan%2520antara-HA.pdf&ei=AXfGU-ytLMm8ug
TphICgCw&usg=AFQjCNH3dCX1Qprc5EFg653AB3yHP5rP8Q&bvm=
bv.71126742,d.c2E. (Diakses tanggal 16 Juli 2014)
Almatsier, S. (2009). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT Gramedia.
Amelia, K. (2013). Hubungan Pengetahuan Makanan Dan Kesehatan Dengan
Frekuensi Konsumsi Makanan Jajanan Pada Anak Sekolah Dasar
Pembangunan Laboratorium Universitas Negeri Padang.
http://ejournal.unp.ac.id/index.php/jhet/article/view/890/744. (Diakses
tanggal 6 Febuari 2014).
Ipa A, Sirajuddin. 2010. Status Gizi Anak Sekolah Keluarga Nelayan Di SDN 40
Lumpangang Desa Biangkeke Kabupaten Bantaeng. Media Gizi Pangan,
Vol. IX, Edisi 1, Januari-Juni 2010 :Jurusan Gizi, Politeknik
Kesehatan,Makassar. Https://Jurnalmediagizipangan.Files.Wordpress.Com
/2012/03/10-Status-Gizi-Anak-Sekolah-Keluarga-Nelayan-Di-Sdn-40-
Lumpangang-Desa-Biangkeke-Kabupaten-Bantaeng.Pdf. (Diakses : 9 Juli
2014)
Kemenkes RI. (2007). LAPORAN RISKESDAS Tahun 2007.;
http://www.litbang.depkes.go.id. (Diakses tanggal 27 Januari 2014).
Kemenkes RI. (2010). LAPORAN RISKESDAS Tahun 2010.;
http://www.litbang.depkes.go.id. (Diakses tanggal 27 Januari 2014).
Khairina, D (2008.) Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Status Gizi
Berdasarkan IMT Pada Pembantu Rumah Tangga (Prt) Wanita Di
Perumahan Duta Indah Bekasi Tahun 2008. http://www.lontar.ui.ac.id
/file?file=digital/ 122525-S+5254-Faktor-faktor.pdf. (Diakses tanggal 17
Febuari 2014).
Leiliana, I. (2008). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Konsumsi Suplemen
Makanan pada Anak Sekolah Kelas IV dan V di SD Islam AL-Husna
Bekasi Selatan Tahun 2008.http://lontar.ui.ac.id/file?file=digital/126593-
S-5364-Faktor-faktor+yang-HA.pdf. (Diakses tanggal 6 Febuari 2014).
Moehji, S. (1992). Ilmu Gizi Jilid 2. Jakarta: Bhratara.
Moehji, S. (2003). Ilmu Gizi 2 Penanggulangan Gizi Buruk. Jakarta: Penerbit
Papas Sinar Papasan.
Nasution M. 2003. Konsumsi Pangan Hewani Dan Status Gizi Siswa SD Negeri
105349, Lubuk Pakam-Deli Serdang. Jurnal Pendidikan Science, Vol.27
No.3, September 2003, Jurusan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri
Medan.http://digilib.unimed.ac.id/public/UNIMEDJournal21461pendidika
n%20science%20vol%2027%20no%203%20sep%202003M.%20Yusuf%
20Nasution.pdf. Diakese : 9 Juli 2014
Notoatmodjo, Soekidjo. (2005). Metodologi Penelitian Keshatan. Jakarta:
Penerbit Rineka Cipta.
Pusungulaa, N., Bolang, A., Purba, R B. (2013). Hubungan Antara Asupan Energi
Dengan Status Gizi Anak Sekolah Dasar Kelas 4 Dan Kelas 5 SD Katolik
St, Malayang Kota Manado. http://fkm.unsrat.ac.id/wp-
content/uploads/2013/08/Jurnal-Natalia-Pusungulaa-091511108.pdf.
Diakses Tanggal 17 Febuari 2014).
RSCM dan PERSAGI. (2008). Penuntun Diit Anak. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama.
53
Ryadinency, R., Hadju, V., Syam, A. (2012). Asupan Gizi Makro, penyakit infeksi
dan Status Pertumbuhan Anak Usia 6-7 Tahun di Kawasan Pembuangan
Akhir Makassar. Jurnal Media Gizi Masyarakat Indonesia : Universitas
Hasanuddin. http://journal.unhas.ac.id/index.php/mgmi/article/view/441.
(Diakses Tanggal 6 Febuari 2014).
Santoso, S dan Anne .L.R. (1987). Kesehatan dan Gizi. Jakarta:Penerbit Rineka
Cipta.
Soekarti, M (2011). Dalam Gizi Seimbang dalam Daur Kehidupan. Jakarta: PT.
Gramedia.
Soetardjo, S. (2011). Dalam Gizi Seimbang dalam Daur Kehidupan. Jakarta: PT.
Gramedia.
Sirajuddin, S., Najamuddin, U., Permana, A.G., Faisal, M. (2012). Hubungan
Asupan Zat Gizi Dengan Status Gizi Siswa SD Inpres 2 Pannampu
Kecamatan Tallo Kota Makassar. Jurnal Media Gizi Pangan : Universitas
Hasanuddin. http://share.pdfonline.com/7571c46ec79d49a0beaa92513bbbf
448/13.%20SAIFUDDIN%20UNHAS%201.pdf. (Diakses Tanggal 17
Febuari 2014).
Sostroasmoro, S dan Sofyan, I. (2011). Dasar-Dasar Metodologis Penelitian
Klinis. Jakarta: Sagung Seto.
Suhardjo., Harper, L.J., Deaton,B.J., Driskel, J.A., (1986). Pangan, Gizi dan
Pertanian. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia.
Sulistyoningsih, H. (2011). Gizi Untuk Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta : Graha
Ilmu.
Supariasa, I.D.N., Bakri, B., Fajar, I. (2012). Penilaian Status Gizi. EGC:Jakarta.
WNPG X. (2012). Penyempurnaan Kecukupan Gizi untuk Orang Indonesia,
2012. Jakarta : Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi X. available :
https://dl.dropboxusercontent.com/s/zji1wbi5ld0qwu1/akg%202012.pdf?dl
=1&token_hash=AAHjw2bIGlsPFuiGWqdaahsWn_KLGRjuD5rfN_To7d
YxEQ. (Diakses : 19 Desember 2013).
Yulni., Hadju, V., Virani, D. (2013). Hubungan Asupan Zat Gizi Makro dengan
Status Gizi pada Anak Sekolah Dasar di Wilayah Pesisir Kota Makassar
Tahun 2013. http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789
/5823/jurnal%20mkmi%20yulni.pdf?sequence=1. (Diakses : 19 Desember
2013).
54
LAMPIRAN 1
. √
d = Zc
√ . . . √
0.05 = 1.96
0.2509 = 15.73
= 62.69
n = 63
55
LAMPIRAN 2
PROPORTIONAL STRATIFIED RANDOM SAMPLING
Kelas IV A = × 63 = 6 siswa
Kelas IV B = × 63 = 6 siswa
Kelas IV C = × 63 = 7 siswa
Kelas IV D = × 63 = 7 siswa
Kelas IV E = × 63 = 6 siswa
Kelas V A = × 63 = 7 siswa
Kelas V B = × 63 = 6 siswa
Kelas V C = × 63 = 6 siswa
Kelas V D = × 63 = 6 siswa
Kelas V E = × 63 = 6 siswa
56
LAMPIRAN 3
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini telah mendapat penjelasan tentang
tindakan yang akan dilaksanakan untuk ikut serta dalam penelitian:
“Hubungan asupan zat gizi makro dan pola makan dengan status gizi pada
siswa SD Negeri 85 Palembang”
Tindakan yang akan dilakukan adalah:
1. Penimbangan berat badan
2. Pengukuran tinggi badan
Palembang, 2014
Yang menyatakan
( )
57
LAMPIRAN 4
FORM RECALL 24 JAM
Kode Sampel :
Nama Responden : .................................
Usia : .................................
Jenis Kelamin : Laki-laki / Perempuan
HARI/TANGGAL : /
WAKTU
BERAT
MAKAN MENU
URT GRAM
PAGI
SELINGAN
SIANG
SELINGAN
MALAM
58
LAMPIRAN 5
KUESIONER PENELITIAN
HUBUNGAN ASUPAN ZAT GIZI MAKRO DAN POLA MAKAN
DENGAN STATUS GIZI SISWA SD
NEGERI 85 PALEMBANG
Kode Sampel :
A. Identitas Siswa
1. Nama : ....................................................................................
2. Usia : .............th ............. bln
3. Jenis kelamin : Laki-laki / Perempuan
4. Tempat/tanggal lahir :…………………….………………………...……….
5. Alamat :……………………………………………………….
.....................................................................................
6. No. Hp :....................................................................................
7. Asupan energi : ...................................................................................
8. Asupan protein : ...................................................................................
9. Asupan lemak : ....................................................................................
10. Asupan karbohidrat : ...................................................................................
11. Berat badan :…………kg
12. Tinggi badan :…………cm
13. Status gizi (IMT/U)*:
a. Sangat Kurus (< -3 SD) (…….. )
b. Kurus (-3 SD s/d <-2 SD) (…….. )
c. Normal (-2 SD s/d <1 SD) (…….. )
d. Gemuk(> 1 SD s/d 2 SD) (…….. )
e. Obesitas (> 2 SD) (……...)
59
B. Pola Makan
1. Frekuensi makan
1. Berapa kali dalam sehari adik makan makanan lengkap
a. 4 kali c. 2 kali
b. 3 kali d. 1 kali
2. Kapan adik makan makanan lengkap :
a. Pagi hari d. a, b dan c
b. Siang hari e. b dan c
c. Malam hari f. Lain – lain
2. Jenis makanan
3. Terdiri dari apa saja makanan lengkap tersebut
a. Nasi, lauk-pauk (hewani dan nabati), sayur atau buah
b. Nasi, lauk (hewani), sayur atau buah
c. Nasi, lauk (nabati), sayur atau buah
d. Nasi dan sayur atau buah
e. Nasi, lauk, sayur atau buah
f. Lain - lain
Jenis IMT/ Status Persen Persen Persen Persen Asupan Asupan Asupan Asupan
No Nama TB BB Umur Pola Makan Energi
Kelamin U Gizi Protein Lemak KH Energi Protein Lemak KH
1 TW Perempuan 120.1 13.1 -2.37 kurus 10.17 kurang baik 56.05 61.28 61.84 51.64 kurang kurang kurang kurang
2 DP Laki-laki 123.6 14.1 -1.65 normal 10.07 kurang baik 64.7 68.75 93.9 99.3 kurang kurang baik baik
3 DN Perempuan 119 12.6 -2.59 kurus 9.48 baik 77.19 80.47 80.04 70.01 kurang baik baik kurang
4 YA Perempuan 126.5 14.6 -0.94 normal 9.28 kurang baik 84.08 71.02 88.65 87.55 baik kurang baik baik
5 ST Laki-laki 119.9 14.5 -1.15 normal 9.4 kurang baik 73.17 87.96 79.96 84.91 kurang baik kurang baik
6 AP Laki-laki 133.7 16.8 -0.07 normal 10.96 kurang baik 83.1 72.68 103.57 75.81 baik kurang baik kurang
7 IB Laki-laki 134.1 16.5 -0.16 normal 10.73 kurang baik 86.95 89.82 97.19 83.47 baik baik baik baik
8 FD Laki-laki 135.6 23.1 2.1 normal 11.16 baik 87.36 68.52 80.86 97.81 baik kurang baik baik
9 SW Perempuan 119 14.1 -1.43 normal 9.62 baik 96.96 113.88 103.51 81.98 baik baik baik baik
10 MR Laki-laki 135.2 15.4 -0.66 normal 9.94 kurang baik 82.28 86.47 70.79 90.14 baik baik kurang baik
11 AD Laki-laki 121.4 13.6 -2.03 kurus 9.74 baik 99.24 97.61 85.42 97.76 baik baik baik baik
12 AH Perempuan 128.7 14 -1.48 normal 9.64 kurang baik 80.9 79.04 103.93 91.77 baik kurang baik baik
13 AS Laki-laki 118.9 12.6 -3.21 kurus 10.07 kurang baik 65.59 51.71 70.33 63.53 kurang kurang kurang kurang
14 DW Perempuan 128.3 19.6 1.29 normal 9.64 kurang baik 92.18 84.76 100.93 99.07 baik baik baik baik
15 DA Perempuan 130.3 14.4 -1.71 normal 11.2 baik 75.08 61.22 96.87 66.75 kurang kurang baik kurang
16 MS Laki-laki 137.5 13 -3.23 kurus 11.61 kurang baik 83.71 81.55 88.9 65.48 baik baik baik kurang
17 TA Perempuan 117.2 13.8 -1.47 normal 9.13 kurang baik 80.49 64.82 85.14 73.66 baik kurang baik kurang
18 DR Perempuan 125 15.8 -0.49 normal 10.25 kurang baik 88.78 88.34 95.12 87.13 baik baik baik baik
19 RH Laki-laki 118.7 15.3 -0.72 normal 9.86 kurang baik 80.18 108.71 82.92 93.81 baik baik baik baik
20 JP Laki-laki 126.6 14 -1.7 normal 9.68 baik 77.8 90 71.01 114.5 kurang baik kurang baik
21 RN Laki-laki 119 14.5 -1.59 normal 10.83 kurang baik 76.86 72.14 99.61 67.28 kurang kurang baik kurang
22 IP Perempuan 122.3 15.8 -0.43 normal 9.97 kurang baik 91.33 75.57 87.74 90.35 baik kurang baik baik
23 NS Perempuan 124.5 12.8 -2.39 kurus 9.44 kurang baik 87.42 71.9 99.31 66.23 baik kurang baik kurang
24 IL Perempuan 119.5 15.6 -0.56 normal 10.11 kurang baik 76.18 59.05 97.57 70.58 kurang kurang baik kurang
25 FP Laki-laki 126.6 18.3 0.96 normal 9.84 kurang baik 99.79 88.63 114.39 84.41 baik baik baik baik
26 ZA Laki-laki 122.6 15 1.43 normal 11.7 baik 74.23 88.5 74.47 93.16 kurang baik kurang baik
27 CN Laki-laki 129 13.6 -2.69 kurus 10.87 kurang baik 67.12 62.98 83.1 61.1 kurang kurang baik kurang
62
Jenis IMT/ Status Persen Persen Persen Persen Asupan Asupan Asupan Asupan
No Nama TB BB Umur Pola Makan Energi
Kelamin U Gizi Protein Lemak KH Energi Protein Lemak KH
28 RO Laki-laki 115.6 14.9 -1 normal 9.91 kurang baik 90.35 109.18 91.07 104.97 baik baik baik baik
29 MK Laki-laki 127 14.8 -1.26 normal 10.47 kurang baik 84.27 77.68 71.47 96.13 baik kurang kurang baik
30 AH Laki-laki 137.7 15 -0.88 normal 9.68 baik 97.62 83.73 89.76 103.45 baik baik baik baik
31 MG Laki-laki 127 15.4 -0.57 normal 9.56 kurang baik 91.46 84.76 98.15 89.17 baik baik baik baik
32 WA Perempuan 128.5 12.1 -3.22 kurus 9.9 kurang baik 82.95 91.76 91.09 80.56 baik baik baik baik
33 AV Laki-laki 131.5 14.7 -1.2 normal 10.09 kurang baik 91.73 81.73 103.76 89.68 baik baik baik baik
34 DA Perempuan 128 12.5 -2.9 kurus 10.1 kurang baik 77.01 91.22 101.09 61.83 kurang baik baik kurang
35 LK Laki-laki 128 18.3 0.99 normal 9.74 kurang baik 95.91 84.84 97.04 94.95 baik baik baik baik
36 RZ Laki-laki 131.4 15.1 -1.02 normal 10.45 baik 84.16 89.11 101.19 92.32 baik baik baik baik
37 FP Laki-laki 128.5 13.9 -2.14 kurus 11.06 kurang baik 82.94 68.27 90.71 83.18 baik kurang baik baik
38 AA Laki-laki 121 16.4 -0.22 normal 10.69 baik 87.88 78.75 87.71 92.25 baik kurang baik baik
39 PM Perempuan 149.1 14.4 -1.36 normal 10.21 baik 75.26 71.05 100.79 82.61 kurang kurang baik baik
40 RF Laki-laki 122.5 16.7 -0.08 normal 10.77 kurang baik 85.85 81.02 86.43 89.96 baik baik baik baik
41 JS Laki-laki 137.1 15.4 -0.85 normal 10.77 baik 69.87 72.98 89.39 101.26 kurang kurang baik baik
42 AN Laki-laki 144.3 24.5 2.3 normal 10.39 baik 84.97 83.27 86.19 90.51 baik baik baik baik
43 GR Laki-laki 131.9 16.1 -0.33 normal 10.48 kurang baik 89.04 82.91 97 90.84 baik baik baik baik
44 TS Laki-laki 115.2 12.8 -3.22 kurus 10.94 kurang baik 54.02 51.43 75.61 59.63 kurang kurang kurang kurang
45 MJ Perempuan 146.4 18.7 0.64 normal 10.82 kurang baik 85.11 89.23 94.63 80.64 baik baik baik baik
46 PF Perempuan 126.1 13.8 -2.07 kurus 11.08 kurang baik 77.39 59.93 90.55 77.95 kurang kurang baik kurang
47 LP Laki-laki 132.3 13.7 -2.25 kurus 10.79 baik 53.48 63.57 89.14 95.35 kurang kurang baik baik
48 PE Perempuan 134.6 15.5 -0.75 normal 10.45 kurang baik 98.44 84.5 102.88 90.46 baik baik baik baik
49 AS Laki-laki 127.6 14.7 -1.21 normal 10.25 kurang baik 78.32 113.04 111.96 91.25 kurang baik baik baik
50 NB Perempuan 126.7 14.3 -1.53 normal 10.58 kurang baik 83.97 69.5 96.46 87.28 baik kurang baik baik
51 RR Laki-laki 131.5 15.6 -1.18 normal 12.19 baik 82.25 84.29 98.14 95.49 baik baik baik baik
52 FJ Laki-laki 133.7 13.4 -2.63 kurus 11.08 baik 73.94 94.7 71.47 76.29 kurang baik kurang kurang
53 DM Perempuan 122 14.8 -1.2 normal 10.53 baik 92.4 104.95 112.64 82.19 baik baik baik baik
54 FR Laki-laki 132.3 27.4 3.15 normal 10.31 baik 89.75 73.33 97.29 103.42 baik kurang baik baik
63
Jenis IMT/ Status Persen Persen Persen Persen Asupan Asupan Asupan Asupan
No Nama TB BB Umur Pola Makan Energi
Kelamin U Gizi Protein Lemak KH Energi Protein Lemak KH
55 SY Perempuan 124 13.7 -2.08 kurus 10.71 kurang baik 71.95 60.28 78.85 67.03 kurang kurang kurang kurang
56 AD Laki-laki 132.3 17.1 0.3 normal 10.31 kurang baik 74.49 118.52 109.86 84.6 kurang baik baik baik
57 PR Perempuan 148.4 15.9 -0.72 normal 11.11 baik 78.66 68 117.42 84.19 kurang kurang baik baik
58 DI Laki-laki 132 12.6 -3.44 kurus 11.08 kurang baik 74.37 81.38 78.19 75.58 kurang baik kurang kurang
59 HM Laki-laki 139.4 18.5 0.73 normal 11.06 baik 89.13 65.84 109.29 79.98 baik kurang baik kurang
60 AF Laki-laki 126.2 13.2 -2.8 kurus 10.85 baik 76.3 80.54 66.39 84.7 kurang baik kurang baik
61 SA Perempuan 123.8 12.4 -3.17 kurus 10.65 kurang baik 76.49 72.88 77.72 78.57 kurang kurang kurang kurang
62 NR Perempuan 122.5 14 -1.76 normal 10.55 kurang baik 83.95 92.22 100.9 66.92 baik baik baik kurang
63 YN Perempuan 125 15.4 -0.73 normal 10.18 kurang baik 73.53 79.55 109.75 60.3 kurang kurang baik kurang
64
LAMPIRAN 7
Analisis Univariat
jenis kelamin
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
kat_stgizi
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
status gizi
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
pola_makan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
energi
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
energi1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
protein
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
protein1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
lemak
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
lemak1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
KH
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
KH1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
LAMPIRAN 8
Analisis Bivariat
status gizi
kurang Count 13 13 26
Total Count 18 45 63
d
Chi-Square Tests
N of Valid Cases 63
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 7.43.
d. For 2x2 crosstabulation, exact results are provided instead of Monte Carlo results.
68
Crosstab
status gizi
kurang Count 10 19 29
Total Count 18 45 63
d
Chi-Square Tests
Asymp.
Sig. (2- Exact Sig. Exact Sig. Point
Value df sided) (2-sided) (1-sided) Probability
a
Pearson Chi-Square .920 1 .337 .407 .248
b
Continuity Correction .462 1 .497
N of Valid Cases 63
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 8.29.
d. For 2x2 crosstabulation, exact results are provided instead of Monte Carlo results.
69
Crosstab
status gizi
kurang Count 8 5 13
Total Count 18 45 63
d
Chi-Square Tests
Asymp.
Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. Point
Value df sided) sided) (1-sided) Probability
a
Pearson Chi-Square 8.723 1 .003 .006 .006
b
Continuity Correction 6.806 1 .009
N of Valid Cases 63
a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 3.71.
d. For 2x2 crosstabulation, exact results are provided instead of Monte Carlo results.
70
Crosstab
status gizi
kurang Count 13 8 21
Total Count 18 45 63
d
Chi-Square Tests
Asymp. Exact
Sig. (2- Exact Sig. Sig. (1- Point
Value df sided) (2-sided) sided) Probability
a
Pearson Chi-Square 17.150 1 .000 .000 .000
b
Continuity Correction 14.788 1 .000
N of Valid Cases 63
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 6.00.
d. For 2x2 crosstabulation, exact results are provided instead of Monte Carlo results.
71
Crosstab
status gizi
Total Count 18 45 63
d
Chi-Square Tests
Exact Point
Asymp. Sig. Exact Sig. Sig. (1- Probabili
Value df (2-sided) (2-sided) sided) ty
a
Pearson Chi-Square .350 1 .554 .768 .389
b
Continuity Correction .088 1 .767
N of Valid Cases 63
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 6.00.
d. For 2x2 crosstabulation, exact results are provided instead of Monte Carlo results.