Repeatabilitas Dan Reprodusibilitas 2012
Repeatabilitas Dan Reprodusibilitas 2012
Repeatabilitas Dan Reprodusibilitas 2012
Reproduksibilitas
Oleh: Chandra Risdian, S.Si
Dasar-Dasar Statistik
• Beberapa parameter yang sering digunakan untuk analisis
mikrobiologi:
• 1. Mean ( ) : merupakan nilai rata-rata suatu data.
• 2. Range : nilai rentang suatu data antara nilai terbesar dan
terkecil.
• 3. Median: nilai tengah suatu data.
• 4. Varians sampel (s2) : merupakan estimasi dari suatu varians
populasi (σ2). n = jumlah data
xi = data ke-i
= mean
1
Dasar-Dasar Statistik
• 5. Standar deviasi (s) : merupakan akar kuadrat dari
varians ( )
• 6. Relatif Standar Deviasi (RSD) : rasio antara standar
deviasi dengan mean dikalikan 100%. (100% x ( ))
Presisi
• Presisi merupakan ukuran suatu ketelitian
atau kecermatan pengukuran yang ditandai
dengan kedekatan nilai dari data yang
diperoleh.
• Presisi suatu pengamatan dapat dilihat dari
nilai standar deviasi atau lebih tepatnya dari
nilai RSD (Relative Standard Deviation).
• Nilai RSD kurang dari 5% menyatakan bahwa
presisi data tersebut sangat tinggi.
2
Pengukuran Ketidakpastian
(Uncertainty)
• Pengukuran ketidakpastian sangat erat hubungannya
dengan pengukuran presisi.
• Parameter pengukuran ketidakpastian dalam analisis
mikrobiologi di antaranya adalah repeatability,
reproducibility, dan intermediate reproducibility.
• Repeatability, reproducibility, dan intermediate
reproducibility ditentukan dari nilai standar deviasi,
sehingga ketiganya dinotasikan dengan Sr
(repeatability), SR (reproducibility), dan SRi
(intermediate reproducibility) .
Repeatability
• Repeatability merupakan pengukuran
keberagaman data yang diperoleh apabila
data tersebut diperoleh dari sebuah
laboratorium dengan menggunakan sampel
yang sama, analis yang sama, peralatan dan
media yang sama dalam waktu yang relatif
singkat ( dalam 1 hari yang sama).
3
Reproducibility
• Reproducibility merupakan pengukuran
keberagaman data yang diperoleh apabila
data tersebut diperoleh dari beberapa
laboratorium yang berbeda yang tentunya
melibatkan peralatan, media, atau analis yang
berbeda, serta dilakukan di waktu yang
berbeda pula (berbeda hari), namun
menggunakan sampel yang identik dan
metode yang sama.
RCChem Learning Centre 7
Intermediate Reproducibility
• Intermediate Reproducibility merupakan
pengukuran keberagaman data yang diperoleh
apabila data tersebut diperoleh dari sebuah
laboratorium dengan menggunakan sampel
yang sama, namun melibatkan analis yang
berbeda, atau media yang berbeda merk
ataupun batch dalam selang waktu yang
berbeda pula (berbeda hari).
4
Pengolahan Data
• Analit dalam pengujian mikrobiologi secara
kuantitatif (TPC atau MPN) bukanlah benda mati,
melainkan benda hidup.
• Data yang dihasilkan akan sangat beragam, dan
tidak memenuhi kaidah normalitas.
• Untuk itu sebelum dilakukan analisis statistik,
hendaknya data yang diperoleh harus
ditransformasi ke dalam bentuk log10 . Sehingga
dengan demikian variasi akan dipersempit dan
data akan memenuhi kaidah normalitas.
RCChem Learning Centre 9
Contoh
• Data hasil MPN sebagai berikut : 200, 250, 300, 330, 340, 350,
360, 400, 450, 500
• Dari data di atas, maka :
Data Data log10
200 range 300 2.30103 range 0.39794
250 median 345 2.39794 median 2.537773
300 mean 348 2.4771213 mean 2.52807
330 varians 7840 2.5185139 varians 0.013619
340 sd 88.54377 2.5314789 sd 0.116702
350 RSD 25.44361 2.544068 RSD 4.616258
360 2.5563025
400 2.60206
450 2.6532125
500 2.69897
10
RCChem Learning Centre
5
Perhitungan Standar Deviasi Repeatability (Sr)
dan Reproducibility (SR)
• Menentukan Sr (repeatability), dan SR
(reproducibility) menggunakan rumus yang
sama seperti penentuan standar deviasi pada
umumnya. Yakni
6
Contoh Perhitungan Intermediate
Reproducibility
• Dalam sebuah laboratorium, dengan
menggunakan analis yang berbeda dan
pengerjaan sampel pada hari yang berbeda
didapat data sebagai berikut:
7
Contoh Perhitungan Intermediate
Reproducibility (lanjutan)
• Average Mean log 10 = 2.460
• Total S2Ri = 0.066
• Maka total SRi
Analisis Ketidakpastian
(Uncertainty) Secara Statistik
• Analisis mikrobiologi menggunakan expanded
uncertainty (U)
• Nilai U diperoleh dengan mengalikan faktor k
dengan standar deviasi. Sehingga didapatkan
rumus U = k. sd. Dalam menentukan
ketidakpastian dalam uji mikrobiolgi nilai k
untuk menentukan uncertainty adalah 2
(tingkat kepercayaan 95%). Sehingga bisa
dirumuskan bahwa U= 2 x sd.
RCChem Learning Centre 16
8
Penentuan Outlier Data
• Outlier data merupakan nilai yang muncul dari suatu
perhitungan atau pengamatan yang berbeda secara
signifikan dari data lainnya.
• Outlier data perlu “dibuang” karena bisa mempengaruhi
hasil dari perhitungan statistika selanjutnya.
• Tidak semua data yang paling kecil atau paling besar
merupakan outlier
• Untuk menghitung nilai outlier secara singkat dan
mudah, bisa kunjungi website
http://www.graphpad.com/quickcalcs/Grubbs1.cfm
9
RCChem Learning Centre 19
10
Referensi
• Jarvis B. 2008. Statistical Aspects of the
Microbiological Examination of Foods.
Academic Press.
• Paulson DS. 2008. Biostatistics and
microbiology: a survival manual. Springer
Science.
• http://www.graphpad.com/quickcalcs/Grubbs
1.cfm
11