Bab Iv-Vi

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 12

BAB IV

LAPORAN IMPLEMENTASI
DI RUANG HCU ANAK RSUP DR. M. DJAMIL PADANG

A. DOKUMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN

1. Tahap Persiapan

Tahap persiapan dimulai pada tanggal 10 Agustus 2015 meliputi pembuatan

preplanning kegiatan. Sebelumnya juga sudah dipersiapkan booklet tentang

cara pembuatan asuhan keperawatan dengan 12 diagnosa keperawatan

terbanyak ditemukan di ruang HCU Anak untuk perawat ruangan, dan format

pendokumentasian askep berdasarkan standar RSUP Dr. M.Djamil yang

terdiri dari kolom data subjektif/objektif, diagnosa keperawatan, intervensi,

implementasi, dan evaluasi, mempersiapkan lembar penilaian pre dan post

implementasi, dalam pelaksanaan pendokumentasian asuhan keperawatan.

2. Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan dimulai pada tanggal 13-15 Agustus 2015 meliputi :

 Sosialisasi melalui booklet ( individu perawat)

Tahap sosialisasi dilakukan pada tanggal 13- 15 Agustus 2015 dimana

kelompok memberikan penjelasan menggunakan media booklet tentang cara

pembuatan askep menggunakan acuan NANDA NOC NIC.

` Sosialisasi kepada perawat dinas shift pagi dilakukan setelah morning

care atau melakukan tindakan, sosialisasi kepada perawat dinas shift sore

34
dilakukan pada pukul 14.30 sebelum melakukan tindakan. Untuk yang dinas

malam dilakukan pada pagi hari sebelum perawat pulang, sosialisasi

dilakukan dengan 2 tahap yaitu latihan pendahuluan oleh mahsiswa selama

satu hari dan latihan mandiri –ada hari kedua implementasi.

 Latihan Pendahuluan

Tahap latihan pendahuluan dilakukan oleh mahasiswa selama 1 hari

dimana mahasiswa menjelaskan cara penggunaan lembar asuhan

keperawatan sesuai NANDA NOC NIC. Untuk shift pagi

pendokumentasian dilakukan sesuai jadwal dinas, sedangkan untuk

shift sore, mahasiswa melanjutkan pendokumentasian pada pukul

19.00-20.00, untuk shift malam melanjutkan pendokumentasian pada

pukul 06.00-07.00.

 Latihan Mandiri

Latihan mandiri dilakukan oleh perawat pada hari kedua. Untuk latihan

mandiri ini, perawat pelaksana di HCU Anak melakukan pengisian askep

sendiri dengan diawasi dan diarahkan oleh mahasiswa.

3. Tahap Evaluasi

Format askep dan panduan intervensi NANDA NIC NOC di

ruang HCU anak sedang dalam proses pembuatan oleh pihak komite

keperawatan rumah sakit M. Djamil Padang .

35
Selama proses implementasi pendokumentasian dan patient

safety dilakukan untuk setiap perawat sesuai jadwal dinasnya mulai

tanggal 17-18 Agustus 2015 dan dilakukan evaluasi selama dua hari.

Evaluasi ini dilakukan melalui penilaian pada poin-poin di lembar

observasi.

B. PATIENT SAFETY

1. Tahap Persiapan
Tahap persiapan dimulai pada tanggal 13 agustus 2015 meliputi

pembuatan preplanning kegiatan role play penerapan patient safety.

Sebelumnya juga sudah dipersiapkan lembar balik dan leaflet tentang mencuci

tangan 6 langkah, dan lembar balik dan leaflet infeksi nasokomial. Segitiga

kuning untuk pasien resiko jatuh.

2. Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan dimulai pada tanggal 14-16 agustus 2015 meliputi :

 Role Play & Latihan Mandiri

Mahasiswa berperan sebagai role model yang memberikan contoh

tentang identifikasi pasien, memberikan contoh tentang komunikasi SBAR,

memberikan contoh 6 benar obat. Selanjutnya perawat dapat melakukan

sendiri sambil saling mengingatkan.

36
 Pendidikan Kesehatan

Mahasiswa memberikan pendidikan kesehatan kepada keluarga pasien

mengenai pencegahan infeksi nasokomial dan 6 langkah cuci tangan, dengan

cara memberikan penkes secara personal terhadap keluarga pasien.

3. Tahap Evaluasi

Peralatan (lembar balik, leaflet, segitiga kuning resiko jatuh) belum

tersedia diruangan sebelum implementasi. Untuk proses implementasi

dilakukan pendidikan kesehatan dan role play secara sekaligus selama 3

hari diruang HCU Anak. Dan evaluasi dilaksanakan selama 2 hari dengan

melakukan penilaian terhadap masing-masing perawat sesuai poin pada

lembar observasi: pelaksanaan identifikasi pasien, komunikasi SBAR dan

6 benar pemberian obat.

37
BAB V

PEMBAHASAN

A. PELAKSANAAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN


BERDASARKAN NANDA NOC NIC

Dari pelaksanaan implementasi pendokumentasian asuhan keperawatan

berdasarkan NANDA NOC NIC di ruangan HCU Anak dari tanggal 13-16

Agustus 2015 pada shift pagi, sore dan malam, kelompok mengalami kendala

dalam mensosialisasikan penggunaan askep Nanda Noc Nic dengan

menggunakan Booklet bagi semua perawat dikarenakan waktu untuk

mensosialisasikan tidak cukup, dimana perawat memiliki beban tugas yang

sangat tinggi dan jumlah ketenagaan tidak sebanding dengan jumlah pasien yang

melebihi kapasitas HCU Anak. sehingga perawat tidak memiliki waktu yang

cukup untuk melakukan pendokumentasian. Jumlah perawat yang dinas di

ruangan HCU Anak rata-rata tiap harinya 1 orang ketua tim, 1 orang perawat

pelaksana pada dinas pagi, 1 orang perawat pelaksana dinas sore dan 1 orang

perawat yang dinas malam. Sedangkan jumlah pasien rata-rata di ruangan HCU

Anak berkisar 10-13 orang, dimana tingkat ketergantungan pasien lebih kurang 8

orang total care dan 4 orang pasien dengan tingkat ketergantungan partial care.

Berdasarkan rumus Douglass kebutuhan tenaga perawat untuk melaksanakan

perawatan shift pagi membutuhkan tenaga sebanyak 4 orang perawat, untuk shift

sore 3 orang perawat dan shift malam 2 orang perawat.

38
Setelah dilakukan evaluasi pada hari Senin-Selasa (17-18 Agustus 2015)

ternyata perawat melakukan pendokumentasian asuhan keperawatan di dalam

catatan terintegrasi dalam bentuk SOAP, tetapi belum dalam bentuk format

pendokumentasian asuhan keperawatan berdasarkan Nanda Noc Nic.

Dari hasil observasi dapat dilihat bahwa terdapat peningkatan pengetahuan

perawat mengenai asuhan keperawatan berdasarkan metode Nanda Noc Nic.

Namun pelaksanaannya belum optimal, dikarenakan belum tersedianya format

asuhan keperawatan berdasarkan Nanda Noc Nic di ruangan.

B. PATIENT SAFETY

Mahasiswa melakukan role play selama 2 hari yaitu dengan melakukan

identifikasi pasien, komunikasi SBAR, dan 6 benar cara pemberian obat. Namun

mahasiswa terkendala dengan jumlah perawat yang sedikit tidak sebanding

dengan jumlah pasien di ruang HCU Anak, perawat juga sudah mengenal pasien

HCU Anak dikarenakan interaksi yang sering terhadap pasien diruangan. Selama

observasi tidak semua tindakan keperawatan yang bisa dilihat oleh mahasiswa,

sehingga mahasiswa kesulitan dalam melakukan evaluasi.

Dari hasil evaluasi yang dilakukan pada tanggal 17-18 Agustus 2015 dapat

dilihat sebanyak 5 orang perawat (60 %) telah mengidentifikasi keselamatan

pasien sesuai SOP, sebanyak 5 dari 8 perawat (65 %) telah melaksanakan

komunikasi SBAR. Sebanyak (71 %) perawat telah menggunakan prinsip 6 benar

pemberian obat. Sebanyak (82 %) perawat mencuci tangan dengan prinsip 6

39
benar. Sebanyak (41 %) perawat melakukan assesmen ulang pasien resiko jatuh

2x sehari.

Dari hasil pengamatan dan evaluasi, dapat dilihat adanya peningkatan

grafik dalam pelaksanaan patient safety. Namun masih ada perawat yang belum

menerapkan patient safety terutama dalam mencuci tangan dengan prinsip 6 benar

dan melaksanakan komunikasi SBAR. Hal ini disebabkan karena kesibukan

perawat ruangan dan banyaknya tindakan yang harus diselesaikan sehingga

banyak perawat yang akhirnya ingin cepat dan terlupa untuk melaksanakan cuci

tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan.

Untuk mengantisipasi hal ini, ada baiknya di ruangan terdapat kerja sama

antar perawat untuk saling mengingatkan selain juga diadakan “Pengingat

tertulis” yang ditempel di beberapa tempat strategis di ruangan HCU Anak.

40
BAB VI
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Pengkajian telah dilakukan dari 27-30 Juli 2015 dengan hasil yang

didapat berupa masalah:

 Pendokumentasian:

o Sebagian besar perawat (78%) sudah melakukan pengkajian lengkap

pada pasien baru masuk di ruang HCU Anak.

o Sebagian besar perawat (89%) sudah menentukan diagnose

keperawatan berdasarkan hasil pengkajian di ruang HCU Anak.

o Sebagian besar perawat (78 %) sudah menentukan rencana tindakan

yang akan dilakukan berdasarkan diagnose prioritas di ruang HCU

Anak.

o Hampir keseluruhan perawat (89%) sudah melakukan

pendokumentasian dari tindakan yang telah dilakukan di ruang HCU

Anak.

o Hampir keseluruhan perawat (93%) sudah mendokumentasikan

catatan keperawatan berkelanjutan oleh shift berikutnya di ruang HCU

Anak.

41
 Patient Safety:

o Lebih dari sebagian perawat (60 %) identifikasi keselamatan pasien

sesuai SOP di ruang HCU Anak.

o Lebih dari sebagian perawat (65 %) melaksanakan komunikasi SBAR

saat overran di ruang HCU Anak.

o Lebih dari sebagian perawat (71 %) menggunakan prinsip 6 benar

pemberian obat di ruang HCU Anak.

o Lebih dari sebagian perawat (82%) mencuci tangan dengan prinsip 6

benar di ruang HCU Anak.

o Hampir sebagian perawat (41%) melakukan assesmen ulang pasien

resiko jatu 2x sehari di ruang HCU Anak.

 Fungsi Manajemen:

o Kepala ruangan sudah melakukan tugas dengan baik namun belum

maksimal dalam melakukan fungsi pengarahan.

o Ketua tim belum menjalankan fungsi evaluasi sesuai standar.

o Perawat pelaksana belum menjalankan fungsi ketenagaan, fungsi

pengorganisasian dan fungsi evaluasi secara optimal.

Masalah tersebut telah diangkat melalui Lokakarya Mini I pada

tanggal 12 Agustus 2015 dengan kesepakatan dari hasil Lokakarya Mini

didapatkan prioritas masalah yang ada di ruangan HCU Anak adalah

42
Pendokumentasian asuhan keperawatan yang belum relevan dan akurat dan

penerapan kewaspadaan universal yang belum sesuai dengan standar.

Implementasi dilakukan pada tanggal 13-16 Agustus 2015 dan hasil

yang didapat adalah sebagai berikut :

Pendokumentasian

 Setelah implementasi dilakukan, masing-masing grafik meningkat

menjadi 80%.

 Setelah implementasi kesesuaian validasi data dan keakuratan

penentuan diagnosa meningkat menjadi 90%.

 Setelah implementasi dilakukan grafik meningkat menjadi 80%

perawat sudah menentukan rencana tindakan yang akan dilakukan

berdasarkan diagnose prioritas.

 Setelah implementasi dilakukan grafik meningkat menjadi 90%

perawat sudah melakukan pendokumentasian dari tindakan yang telah

dilakukan.

 Setelah implementasi dilakukan grafik tetap menjadi 90% perawat

sudah melakukan pendokumentasian catatan keperawatan klien yang

diberikan berkelanjutan oleh shift berikutnya.

43
Patient Safety

 Setelah dilakukan implementasi, 60 % perawat melakukan identifikasi

keselamatan pasien sesuai SOP.

 Setelah dilakukan implementasi, 65 % perawat melakukan komunikasi

SBAR saat melakukan overan.

 Setelah dilakukan implementasi, 71 % perawat menggunakan prinsip 6

benar dalam pemberian obat.

 Setelah dilakukan implementasi, 82 % perawat menggunakan prinsip 6

benar dalam mencuci tangan.

 Setelah dilakukan implementasi, 41 % perawat melakukan assessment

ulang pada pasien resiko jatuh 2x sehari.

B. SARAN

 Diharapkan ketua tim dapat melakukan evaluasi secara berkala terhadap

pendokumentasian asuhan keperawatan yang dilakukan oleh perawat

pelaksana.

 Diharapkan staff perawat di ruangan HCU Anak dapat meningkatkan kualitas

pendokumentasian keperawatan sehingga lebih lengkap dan akurat.

 Diharapkan Kepala ruangan, ketua tim, dan staff keperawatan di ruangan

HCU Anak dapat saling mengingatkan dalam melakukan kewaspadaan

universal (mencuci tangan sebelum dan sesudah tindakan menggunakan

teknik 6 langkah)

44
 Diharapkan kepada Kepala ruangan, ketua tim, dan staff keperawatan lebih

meningkatkan kedisiplinan dan manajemen waktu dalam pelaksanaan overan,

pre dan post conference sehingga perawat memiliki waktu yang cukup untuk

melaksanakan pendokumentasian asuhan keperawatan.

45

Anda mungkin juga menyukai