SP Komunikasi Pada Gangguan Fisik

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 3

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SP) PADA PASIEN GANGGUAN FISIK DENGAN

GANGGUAN PENGLIHATAN (KOMUNIKASI KEPERAWATAN II)

A. PROSES KEPERAWATAN

1. Kondisi Klien Klien berusia 19 Tahun bernama sovia mengalami gangguan penglihatan setelah
mengalami kecelakaan dan mengalami kecemasan karena akan melakukan operasi donor mata 2.
Diagnosa Keperawatan Anxietas karena akan melakukan operasi mata 3. Intervensi

Agar pasien tidak cemas ketika melakukan operasi mata 4. Implementasi Membujuk pasien agar mau
operasi mata

B. STRATEGI KOMUNIKASI

1. TAHAP ORIENTASI

a. Salam Perkenalan Perawat :

Assalamualaikum selamat pagi adik Klien : Waalaikumsalam,pagi suster Perawat : Perkenalkan saya
perawat Dina,adik bisa panggil kak Dina ya. kakak berasal dari mahasiswi fakultas keperawatan unand
yang akan merawat adik dari jam 8pagi sampai jam2 siang nanti.

Sebelumnya nama adik siapa ya?”

Klien : Nama saya Oliv kak b. Evaluasi/Validasi Perawat :

“Bagaimana perasaan

Oliv hari ini ?

“apakah
tidur Oliv nyenyak tadi malam

?”

Oliv : kurang nyenyak kak Perawat : Kenapa? Apa karna Oliv cemas operasi mata besok? Sovia : iya kak

c. Kontrak 1) Topik Perawat :

Bagaimana kalau kita berbincang-bincang tentang

penyakit yang Oliv alami ini? Dan akibat Oliv merasa takut dan kha

watir?”

Klien : Baik kak 2) Tempat Perawat :

“Dimana kita akan

berbincang-bincang Oliv ? Klien : Disini saja kak 3) Waktu Perawat :

“Kita akan bercakap

-cakap selama 15 menit ya Oliv Klien : Baik kak d. Tujuan Perawat : Tujuannya agar Oliv tidak merasa
cemas lagi ya ketika akan operasi

2. TAHAP KERJA

Perawat :

““Nah

Oliv belum mengetahui tentang penyebab buta yang oliv alami kan? Klien : belum kak Perawat : Baiklah
kakak akan menjelaskan tentang penyebab buta yang oliv alami sekarang, karena kepala oliv dulu waktu
kecelakaan itu terkena benturan selain itu gangguan penglihatan dapat terjadi karena kerusakan organ
misalnya kornea, lensa mata, serta kerusakan saraf penghantar impuls menuju otak. Semua ini
mengakibatkan penurunan visus hingga dapat menyebabkan kebutaan

Klien : oh begitu ya kak Perawat : iyaa oliv, tapi sekarang oliv sudah mendapatkan pendonor mata,
sebentar
lagi oliv bisa melihat. Disini dokter anastesi sudah menjadwalkan operasi untuk oliv,jadi oliv tidak perlu
khawatir. Karena operasi ini jalan terbaik untuk oliv dan inshaallah operasinya akan berjalan lancar. Klien
: Tapi oliv khawatir dan cemas kak Perawat : oliv tidak usah khawatir. Karena operasi ini jalan terbaik
untuk oliv dan pastinya operasinya akan berjalan lancar. Klien : Baik lah kak Perawat : Oliv harus berani,
karna keluarga dan teman teman Oliv pasti mendoakan yang terbaik, oliv mau melihat lagi kan? Klien :
iya kak

3. TAHAP TERMINASI

a. Evaluasi Subyektif Perawat :

“Bagaimana perasaan

Oliv setelah berbincang bincang dengan kakak? Klien : Oliv udah agak tenang kak b. Evaluasi Obyektif
Perawat :

“ Tampaknya

Oliv sudah lumayan tenang, nanti oliv banyak istirahat ya Klien : Baik kak c. Rencana Tindak Lanjut
Perawat :

“Baiklah,

oliv jangan merasa cemas lagi yaa, oliv harus berani ketika operasi nanti Klien : Baik kak d. Kontrak
Perawat :

Baiklah, nanti kakak akan kembali lagi nanti jam 10.00 ya Oliv untuk mengukur TTV Oliv Klien :

Anda mungkin juga menyukai