Modul In4

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 7

ILMU NEGARA:

Teori Hakekat Negara


Dhia Al Uyun, SH.MH
Fakultas Hukum, Universitas Brawijaya

A. Judul Pokok Bahasan : Teori Hakekat Negara


MODUL
B. Deskripsi Singkat

Hakekat negara adalah suatu penggambaran tentang sifat


negara. Negara merupakan wadah suatu bangsa yang diciptakan
oleh negara itu sendiri. Negara merupakan wadah bangsa untuk
mencapai cita-cita atau tujuan bangsa. Dengan kata lain, negara
adalah masyarakat atau wilayah yang merupakan kesatuan politis
atau lembaga pusat yang menjamin kesatuan politis dan menata
serta menguasai teritorial tersebut. Negara sebagai pemersatu
masyarakat menetapkan aturan-aturan yang sifatnya mengikat
seluruh rakyat dan dipimpin seorang atau sekelompok orang.
4
Menurut Padmo Wahyono teori bernegara bangsa Indonesia
haruslah bersumber pada alam dan budaya bangsa atau suasana
kebatinan bangsa Indonesia. Cara pandang ini kemudian secara
utuh mewujudkan Proklamasi Tanggal 17 Agustus Tahun 1945
(Alinea kedua Pembukaan Undang-undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945) yang berarti Perjuangan kemerdekaan
mempunyai peran dalam pembentukan ide dasar yang
dicitakan,Proklamasi hanya mengantarkan ke pintu gerbang
kemerdekaan, Negara yang dicita-citakan bukan sekedar
pemerintahan, rakyat dan wilayah tetapi harus diisi untuk menuju
keadaan merdeka, berdaulat, bersatu, adil dan makmur,
Terjadinya negara adalah kehendak seluruh bangsa, dan adanya
unsur religienitas kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

C. Tujuan Instruksional Khusus

Mahasiswa mengetahui alasan mempelajari hakikat negara,


dapat menjelaskan tinjauan historis, sosiologis dan yuridis serta SE
dapat membedakan teori satu segi, dua segi dan tiga segi. LF
D. Isi Pokok Bahasan
-
 Tinjauan secara historis adalah tinjauan dari perkembangan PR
penggunaan istilah dan dasar pemakaian istilah tersebut
O
mengenai apa yang kini disebut sebagai “negara”, yakni sejak
masa Yunani dan Romawi kuno, masa abad menengah, masa PA
permulaan abad modern, hingga masa kini.
G
 Masa Yunani Kuno : negara dikenal dengan istilah Polis, yang
kalau kita tinjau dari sudut pandang sekarang artinya “suatu AT
negara kota”(city state) dengan segala sifat khususnya, seperti IN
misalnya demokrasi langsung. Dari sini kemudian timbul
pengertian politik dan ilmu politik G
 Masa Romawi Kuno : negara dikenal dengan istilah “empiri, E
Empirio, Empirium”, dengan wilayah yang sudah sangat luas
(country state), dan penekanan pada segi pemerintahan N
(empire). Negara menjadi semacam milik suatu dinasti TR
EP
RE
Mata Kuliah / MateriKuliah Brawijaya University 2011
(wangsa, keturunan). Hal ini terus berkembang hingga jaman
modern dengan istilah : Kerajaan, Kekaisaran, Kesultanan,
Kesunanan, dll
 Masa Abad Menengah :Tinjauannya bersifat keagamaan,
sehingga negara disebut dengan istilah “civitas”(masyarakat).
Dalam hal ini oleh Augustinus, negara dipisahkan antara yang
bersifat keagamaan/keilahian (civitas Dei) dan negara yang
bersifat keduniawian (civitas terrena atau civitas diaboli),
dengan pandangannya yang bersifat teokratis-langsung,
Augustinus berpendirian bahwa civitas terrena harus
mendekati “civitas Dei” yang diatur oleh hukum-hukum Tuhan.
(teori ini sering dikenal sebagai “Teori Matahari-Rembulan”
yaitu bahwa Tuhan adalah matahari yang sinar keilahiannya
menerangi Raja/negara sebagai Rembulan).
 Dalam masa perkembangannya, dengan munculnya faham
untuk memisahkan soal duniawi dengan soal keagamaan
(sekularisme), timbulk teori yang oleh Thomas Aquino disebut
“Teori Dua Pedang”( Zwei Zwaaden Theorie) yaitu :
a) Pedang Tuhan (Penguasa Keagamaan) dipegang Gereja
b) Pedang Dunia (Penguasa Dunia) yang dipegang Raja,
dimana keduanya terpisah, berkedudukan sama/sederajat
 Sehingga dalam masyarakat dikenal tiga organisasi
masyarakat yaitu civitas Dei (keagamaan), Civitas
Terrena (Keduniawian) dan Civitas Academika
(Masyarakat Ilmiah)
 Selanjutnya dikenal pula istilah “La Stato” (staat, state)
yang dikemukakan oleh Machiavelli, yang mengandung
maksud bahwa negara itu sifat hakekatnya adalah
suatu ikatan tertentu atau status tertentu. Pemikiran ini
terus mengalami perkembangan terutama dengan
perkembangan teori hukum alam dimana bernegara
berarti suatu peralihan status dari status alamiah ke
status bernegara (dari status naturalis ke status civilis)
 Istilah lain kita jumpai dari perkembangan di Jerman
pada masa perang dunia I, yaitu istilah ‘Reich’ atau
‘Rijk’ yang timbul akibat adanya teori Kedaulatan
Negara. Istilah ini berasl dari kata “Regn-Regnum” yang
artinya memerintah, lalu menjadi Regering. Dengan
demikian penekanan ada pada unsur Pemerintah, yang
kemudian menimbulkan percampuradukan pengertian
“state” (negara) dengan Government (Pemerintah).
 Tinjauan secara SOSIOLOGIS ialah bertitik tolak dari
keberadaan manusia yang selalu bermasyarakat
(Aristoteles : Zoon Politicon, manusia ‘in concreto’)
sehingga negara pada hakekatnya adalah semacam
organisasi sosial yang ada dan berdampingan dengan
organisasi lain. Negara merupakan suatu kenyataan
atau gejala sosial. Pertanyaan dasarnya ialah
bagaimana bentuk pengelompokan manusia sebelum
adanya negara ?
 Pengelompokan sederhana : negara adalah kelanjutan
dari masyarakat keluarga -from the familiy to state
(Mac Iver). Negara adalah organisasi masyarakat yang
bertujuan untuk mengatur dirinya sendiri. Yakni

Page 2 of 7
Mata Kuliah / MateriKuliah Brawijaya University 2011
mengatur kekuasaan. Jadi negara hanyalah semata
sebagai alat. Sehingga sifat hakekat negara adalah
sebagai : Organisasi kekuasaan/kewibawaan, Dwang
Organisatie, Zwang ordnung, coersive instrument.
 Pengelompokan yang lebih komplek : negara
merupakan pengelompokan manusia yang merasa
dirinya senasib dan punya tujuan sama. Tetapi
bagaimana mereka berkelompok ? Ada beberapa
pandangan mengenai hal ini.
 Mac Dougall menggunakan kriteria
a. pengelompokan manusia yang terjadi secara
alamiah.
b. pengelompokan manusia yang sengaja dibuat.
c. pengelompokan manusia melalui campuran antara
alamiah dan sengaja dibuat.
d. pengelompokan manusia secara geneologis
 Ferdinand Tonnies mengelompokkan
Gemeninscaft/paguyuban dan Gesselscaft /pamrih
 Tinjauan sosiologis bersifat politis dikemukan oleh
Rudolf Smend yang mengatakan bahwa tugas/fungsi
negara yang terpenting adalah untuk integrasi
(mempersatukan). Jadi hakekat negara ialah sebagai
faktor pengintegrasi, yang meliputi persoonlijk (misal
rakyat), zakelijk (tanah/wilayah), dan functioneel(fungsi
memerintah dan diperintah). Oleh karena itu negara
ialah ikatan-ikatan keinginan dari manusia agar dalam
keadaan tetap (punya status), begitu lepas keninginan
itu negara tidak ada.
 Johan kaspar menggambarkan negara sebagai suatu
pribadi moral dan spiritual yang dapat dibandingkan
dengan manusia. Yang seolah-olah merupakan
badannya organisasi konstiusionalnya negara yang
seperti manusia yang juga tunduk pada hukum
pertumbuhan, kemunduran, dan akhirnya kematian.
Yang dapat dipandang sebagai nyawanya ialah
semangat nasional dari rakyatnya yang terjelma dalam
bentuk bahasa nasional dan adat kebiasaan serta
pandangan hidup rakyatnya.
 Teori organisme ini sebenarnya sudah dirintis oleh
Plato, Aristoteles, Thomas Aquino, dan Alfarabi. Kata
Alfarabi : negara sebetulnya adalah suatu tubuh yang
hidup sebagai halnya tubuh manusia ( the state is the
body politics as the body pysical)
 Tinjauan YURIDIS tentang sifat hakekat negara dimulai
dengan bertitik tolak pada manusia ‘in abstracto’/
manusia di alam bebas terlepas dari masyarakat yang
hanya dikuasai oleh hukum alam. Manusia bebas
tersebut dengan rasionya ingin mengikatkan diri
sehingga mempunyai status tertentu, yaitu status
‘civilis’(status bernegara). Metodenya bersifat fiksi,
spekulatif, tak peduli apakah dalam kenyataannya ada,
sehingga juga a histori. Sifat teori ini logis-rasional,
yakni memberi tempat pada logika dan rasio manusia.
 Negara sebagai wadah penerapan dan pelaksanaan

Page 3 of 7
Mata Kuliah / MateriKuliah Brawijaya University 2011
norma-norma hukum. Negara merupakan personifikasi
hukum. Negara diperlukan guna menegakkan hukum
sehingga tercipta ketertiban. Sehingga hubungan dalam
negara bersifat subordinasi antara pihak
pemerintah/pengatur dengan pihak yang diperintah
atau diatur.
 Ada 3 (tiga) pendapat yaitu Negara sebagai objek
hukum (rechts object). Negara dijadikan sebagai objek
dari orang-orang untuk bertindak. Negara sebagai alat
manusia untuk mencapai tujuan. Negara sebagai subjek
hukum (rechts subject), Rechts subjek sebagai
pendukung hak dan kewajiban dalam hukum; sebagai
person dari hukum atau badan hukum (rechts persoon).
Negara sebagai penghalusan hukum (rechts verhaltnis),
Negara merupakan hasil perjanjian dengan orang-orang
tertentu, dan orang-orang tertentu itu kemudian
membentuk bangunan yang dinamakan negara
 Teori satu segi tentang hakekat negara maksudnya
bahwa pandangan-pandangan teoritik tentang hakekat
negara baik yang bersifat sosiologis, maupun yang
bersifat yuridis menunjukkan bahwa pandangannya
tentang hakekat negara hanya terhadap satu
aspek/segi saja. Yaitu kalau tidak pada hakekat negara
dalam sosoknya sebagai suatu kenyataan sosial atau
institusi sosial, atau pada hakekatnya negara sebagai
suatu bangunan/bentukan hukum, suatu institusi
hukum. Pandangan yang demkian di sebut “Eine-seiten-
theorie” tentang hakekat negara, yang tentunya belum
dapat memberikan gambaran sesungguhnya tentang
negara secara lebih utuh. Sehingga mendorong lahirnya
teori dua segi
 Teori dua segi dikemukan oleh Jellinek yang membagi
ilmu negara umum dalam dua aspek yakni ilmu negara
sosiologis dan ilmu hukum negara atau ilmu negara
yuridis.
 Negara dalam pengertian sosiologis ialah kesatuan
ikatan yang hidup bersama dan kerjasama, yang
dilengkapi dengan kekuasaan memerintah yang asli,
pada suatu wilayah tertentu, maka pengertian negara
sosiologis mengandung empat unsur Wilayah Negara,
Bangsa Negara, Kewibawaan, Konstitusi Negara, Negara
dalam makna yuridis ialah badan wilayah yang
dilengkapi dengan kekuasaan untuk mengatur diri
sendiri.
 Menurut Jellinek, hakekat negara sosiologis ialah negara
sebagai ‘soziales factum’, yaitu negara dipandang dari
luar yang menampak sebagai suatu ‘ganzneiy’
(kebulatan/totalitas) dari suatu bentuk kehidupan
sosial.
 Sedangkan negara secara yuridis ialah pandangan
terhadap negara dari dalam yang menampak sebagai
suatu struktur atau organisasi yang terdiri dari
lembaga-lembaga kenegaraan yang adanya karena
penetapan didalam ketentuan hukum tertentu dan

Page 4 of 7
Mata Kuliah / MateriKuliah Brawijaya University 2011
melaksanakan tugasnya berdasarkan ketentuan hukum
pula.
 Atas jasanya dalam mengemukakan hakekat negara
secara lebih lengkap, baik dalam sosok sebagai
kenyataan sosial maupun sebagai bentukan hukum,
Jellinek digelari sebagai bapak Ilmu Negara.
 Teori tiga segi, pelopor teori ini adalah Han nawiasky
yang mengemukakan hakekat negara dilihat dalam tiga
segi, yakni :
1. Negara sebagai idea
2. Negara sebagai gejala sosial
3. Negara sebagai gejala/ pengertian hukum
 Negara sebagai idea/gagasan, dirangkum sebagai
persekutuan sosial yang membulat/organisasi, yang
berdaulat, mengatasi perhubungan pribadi individual,
dari tingkat yang tertinggi dengan tujuan duniawi yang
mencakup (terakhir). Jadi sebagai suatu gagasan
negara itu harus bersifat menyeluruh atau mengatasi
individu dan kolektifitas yang lain. Yang pertama ialah
gagasan bernegara dulu, setelah itu baru aspek
sosiologis dan yuridis.
 Negara sebagai gejala sosial, dapat diringkas dalam
rumusan sebagai suatu institusi sosial untuk
mewujudkan gagasan negara (modalita) dalam realita.
 Negara sebagai pengertian hukum ialah pengertian
yang menyeluruh dari organisasi yang merupakan suatu
ikatan duniawi yang memangku jabatan pengaturan
hukum yang tertinggi. Ini menuntut perhubungan
antara warga-warganya diperkuat dengan sanksi.

E. Referensi

- Basah, Sjachran. 1987. Ilmu Negara: Pengantar, Metode Dan


Sejarah Perkembangan. Jakarta: Alumni.
- Cholis, John M dan Hassan Shadily. 1975. Ilmu Negara.
Jakarta: Gramedia
- Djokosutono. 1958. Ilmu Negara. Jakarta: Ghalia Indonesia.
- Budiardjo, Miriam 1983. Dasar-dasar Ilmu Politik. Jakarta:
Gramedia.
- Fadjar, A Mukhtie dan Isrok. 2001. Ilmu Negara. Malang:
Fakultas Hukum Universitas Brawijaya
- Hutauruk. 1983. Azas-azas Ilmu Negara. Jakarta:Erlangga
- Hamzah, Teuku Amir dkk. 1966. Ilmu Negara. Jakarta: FH-UI.
- Isrok dan Dhia Al Uyun, 2010. Ilmu Negara. Malang: UB Press.
- Isjwara. 1999. Pengantar Ilmu Politik. Bandung: Putra Abardin.
- Kranenburg. 1982. Ilmu Negara Umum. Jakarta: Pradnya
Paramita
- Koesnardi dan Bintan R. Saragih. 1984. Ilmu Negara. Jakarta:
Perintis Press
Page 5 of 7
Mata Kuliah / MateriKuliah Brawijaya University 2011
- Ramdlon Naning, Gatra Ilmu Negara, 1983. Jakarta: Liberty
- Samidjo. 1984. Ilmu Negara. Jakarta: ARMICO
- Suryono, Hassan. 2005. Ilmu Negara. Surakarta: LPP-UNS
Press.
- Soetomo. 1993. Ilmu Negara. Jakarta: Usaha Nasional.
- Solly Lubis, Ilmu Negara, 1981, Alumni,
- Wahjono, Padmo. 1996. Ilmu Negara. Jakarta: Fakultas
Hukum Universitas Indonesia.
- Wiryono P. 1969. Ilmu Negara dan Politik. Jakarta: Grafindo

F. Propagasi

1. Evaluasi Diri
1. Buatlah bagan perbandingan tinjauan historis, sosiologis dan
yuridis! Jelaskan!
2. Buatlah bagan perbedaan dan persamaan teori satu segi,
dua segi dan tiga segi!
3. Bagaimana hakekat negara Indonesia pada awal
pembentukannya?

2. Pertanyaan
1. Jelaskan beda antara civitas dei dan civitas terena!
2. Jelaskan tentang teori pedang!
3. Jelaskan teori bulan dan matahari!
4. Bedakan antara teori satu, dua dan tiga segi!
5. Bagaimana pendapat anda sebagai warga negara yang
menilai hakikat negaranya berdasarkan fakta-fakta berikut
ini!
a) PT.PAL sukses membuat salah satu kapal terbaik di dunia
"Star 50" berbobot 50,000 ton. Salah satu Negara yang
memesan kapal ini adalah Singapura.
b) Di singapura, gamelan menjadi mata pelajaran wajib di
sekolah dasar pada hampir sebagian wilayahnya.
c) Pabrik/manufaktur Mattel (boneka Barbie USA) hanya
ada 2 di dunia. Pabrik pertama berada di China dan
lainnya di Jababeka, Cikarang, Jawa Barat.
d) Brand internasional yang amat prestisius, Gucci,
menggunakan kain tenun asli Indonesia sebagai bahan
bakunya.
e) Mobil terpopuler di Uni Emirat Arab adalah Toyota Kijang
Innova yang sepenuhnya diproduksi di Indonesia.
f) Bunga nasional Korea Utara yang amat popular
Kimilsungia berasal dari Indonesia dan diberi nama oleh
Presiden RI pertama Ir. Soekarno.
g) Airbridge –tangga belalai menuju pintu pesawat yang
ngetrend di bandara-bandara dunia kali pertama dibuat
oleh PT Bukaka, Indonesia.
h) Pejuang HAM legendaris dan bapak pembebasan Negara
Afrika Selatan, Nelson Mandela, setelah berhasil
menghapus Apartheid di negerinya, mengakui bahwa
perjuangannya itu diinspirasikan oleh perjuangan Syekh
Yusuf dari Makassar.
i) Tahun 2002, dalam Special Edition TIME magazine on

Page 6 of 7
Mata Kuliah / MateriKuliah Brawijaya University 2011
Asian Heroes, penyanyi Iwan Fals menjadi cover fullpage.
Begitu juga dengan Aa Gym di tahun 2006 (The Holy
Quran).
j) Mobil prestisius, Mercedes Benz, menggunakan knalpot
buatan Indonesia, yang pengerjaannya sepenuhnya
dilakukan di Purbalingga, Jawa Tengah.
k) Presiden RI ke-3, BJ Habibie adalah pemegang 46 paten
di bidang aeronautika dunia.
l) David Foster mengaku, lagu ciptaanya ‘To Love You
More’ yang dibawakan Celine Dion terinspirasi dari musik
Keroncong yang berasal dari Indonesia.
m) Menara Kuala Lumpur ternyata dirancang oleh putra
Indonesia, Ir.Achmad Murdijat alumni ITB.
n) Indofood merupakan produsen mie instan terbesar di
dunia.
o) Tiga jenis kopi andalan Starbucks di Seattle, AS, adalah:
Sumatera, Java Mocha dan Toraja Coffee. Ketiga jenis
kopi ini dipajang di etalase paling depan.
p) Koin Ringgit Malaysia dan passport Malaysia adalah
produksi PT PERURI.

Page 7 of 7

Anda mungkin juga menyukai