Konsep Dasar Ventilasi Mekanik Seminar 2019

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 27

KONSEP DASAR VENTILASI

MEKANIK

DISAMPAIKAN OLEH
Ns. AHMAD FAUZI, S.Kep

INTENSIVE CARDIOVASCULAR CARE UNIT


NATIONAL CARDIOVASCULAR CENTER HARAPAN KITA
Pendahuluan

• Ventilasi mekanik merupakan sebuah tatalaksana bantuan hidup


dasar. Sebuah mesin ventilator digunakan untuk membantu
seseorang agar dapat bernapas ketika mengalami gagal napas.
• Prevalensi penggunaan ventilator non surgical di USA meningkat
pada tahun 1993 sebanyak 178.8 kasus per 100 ribu populasi dewasa
dan pada tahun 2009 sebanyak 310.9 per 100,000 (723,310 cases).
(metha et al, 2015)
• Di ICVCU penggunaan ventilator terbanyak 33% dari total bed pada
periode tertentu. kasus dominan adalah cardiac etiologies, diikuti
pulmonary etiologies.
SISTEM RESPIRASI

MEMENUHI KEBUTUHAN METABOLISME SEL AKAN


O2 DAN MENGELUARKAN CO2 SEBAGAI SISA
METABOLISME SEL
STRUKTUR ANATOMI
ORGAN2 SISTIM RESPIRASI Rongga
hidung

Laring
Lubang
hidung

Trakea

Faring

Bronkus
VENTILASI PARU
PROSES MEKANIK, KELUAR MASUKNYA
UDARA DARI LUAR KE DALAM PARU DAN
SEBALIKNYA → YAITU BERNAFAS

EKSTERNA
PERTUKARAN GAS
TERJADI ANTARA UDARA DALAM ALVEOLUS
DENGAN DARAH DALAM KAPILER, PROSESNYA
DISEBUT DIFUSI
PROSES
RESPIRASI
UTILISASI O2
PEMAKAIAN OKSIGEN DALAM SEL PADA
REAKSI PELEPASAN ENERGI

INTERNA
PERTUKARAN GAS
PERTUKARAN GAS ANTARA DARAH DENGAN
SEL JARINGAN/TISUE
VENTILASI PARU
INSPIRASI EKSPIRASI

KONTRAKSI OTOT INTERKOSTALIS EKSTERNA RELAKSASI OTOT INTERKOSTALIS


→ IGA TERANGKAT EKSTERNA → IGA KE POSISI SEMULA

KONTRAKSI DIAFRAGMA →DIAFRAGMA RELAKSASI DIAFRAGMA → DIAFRAGMA


BERGERAK INFERIOR BERGERAK KE POSISI SEMULA

INSERT

VOLUME VOLUME
INTRATORAK PRESSURE
PRESSURE
VENTILASI PARU

AIRWAY RESISTANCE COMPLIANCE


(RAW) (COMPL)

RAW
AIRWAY

CL
LUNG
AIRWAY RESISTANCE
(RAW)
BRONKUS
NORMAL

PRESSURE
FLOW =
RESISTANCE
COMPLIANCE (COMPL)

BALON

Kaku
Elastis

LOW HIGH
COMPLIANCE COMPLIANCE
VENTILASI MEKANIK

NEGATIVE PRESSURE POSITIVE PRESSURE


VENTILATOR VENTILATOR
INDIKASI DAN TUJUAN VENTILASI MEKANIK

INDIKASI
TUJUAN
1. CARDIAC ARREST
1.MENGEMBALIKAN ASAM BASA
2. HENTI NAPAS DAN KADAR PO2 DALAM BATAS
3. HIPOKSEMIA NORMAL
4. ASIDOSIS RESFIRATORIK 2. MEMENUHI KEBUTUHAN
TIDAL VOLUME ATAU MENIT
5.KELELAHAN PERNAPASAN VOLUME DENGAN TEKANAN
6.TINDAKAN PEMBEDAHAN PUNCAK (PIP) DALAM BATAS
7.PENINGKATAN INTRA KRANIAL NORMAL
MODE VENTILATOR
TARGET UTAMA MODE VENTILATOR
1. TARGET VOLUME
2. TARGET TEKANAN
KURVA VENTILASI MEKANIK;
3 KOMPONEN
INITIATION / TRIGER
TARGET / LIMITED

CYCLED

PRESSURE

TIME
0 0

Inspirasi Ekspirasi
KURVA NAFAS SPONTAN
MODE VENTILATOR
1. MODE VOLUME CONTROL
2. MODE PRESSURE CONTROL
3. MODE PRVC
4. MODE SIMV
5. MODE PS
6. CPAP
SETTING

• VOLUME CONTROL • PRESSURE CONTROL


1. RR 1. RR
2. TV / MV 2. IPL
3. I:E RATIO 3. I:E RATIO
4. PEEP 4. PEEP
5. FIO2 5. FIO2
6. SENSITIVITY 6. SENSITIVITY
SETTING
PRVC SIMV + PS
1. RR 1. RR
2. TV / MV 2. TV / MV
3. I:E RATIO 3. I:E RATIO
4. PEEP
4. PEEP
5. FIO2
5. FIO2 6. IPL
6. TRIGER SENSITIVITY 7. TRIGER SENSITIVITY
MONITORING BERDASARKAN MODE VENTILASI

Volume target

Resistensi / Compliance ; Tube kinking,


bronkospasme, mukus plak, edema paru
akut, pneumonia lobaris, pneumotoraks
tension,

Pressure

Resistensi normal/ : compliance normal/


;Penyembuhan edema paru/pneumonia,
after suctioning, bronkodilatasi, cuff
tube/sirkuit bocor.
MONITORING BERDASARKAN MODE VENTILASI
Pressure target

Resistensi / compliance :penyembuhan


edema paru/pneumonia, bronkodilatasi, after
suction, release pneumotoraks.

Tidal Volume

Resistensi / compliance : Tube kinking,


bronkospasme, mukus plak, edema paru akut,
pneumonia lobaris, pneumotoraks tension.
MONITORING BERDASARKAN MODE VENTILASI
Minute volume

TV X RR TV X RR
Setting Pressure Bangun, Kebocoran Bradipneu/apneu pd
terlalu >> sirkuit setting mode
Nyeri
PS/CPAP
Cuff bocor
Demam
Konektor lepas
Autocycling
T I M E = WAKTU frekuensi
- Menentukan siklus respirasi
- Jika setting RR pd ventilator 10 x/menit → maka
60/10 = 6 dtk
- Jadi T (Total) = T (Inspirasi) + T (Ekspirasi) = 6 dtk
- Berarti inspirasi + ekspirasi harus selesai dalam
waktu 6 dtk. Jika I:E = 1:2 maka Ti =2, Te =4

6 dtk 6 dtk

Ins + Eksp Ins + Eksp


INSPIRATORY FLOW RATE
• Merupakan fungsi dari TV, RR dan I:E rasio
• Flow (l/menit) = TV/Tinsp x 60
Jika RR 20 x/menit maka:
Ttotal = 60/20 = 3 detik
Ratio 1:2 → Ti = 1 detik
• Jika TV 500 ml : maka Insp Flow rate =
(500 x 60 ) : 1 = 30 liter/menit
PEEP
(Positive End Expiratory Pressure)

PEEP 5

REDISTRIBUSI CAIRAN
EKSTRAVASKULAR PARU

MENINGKATKAN VOLUME MENGEMBANGKAN ALVEOLI YG


ALVEOLUS KOLAPS (ALVEOLI RECRUITMENT)
PEEP
(Positive End Expiratory Pressure)

0
+10

A
B
SETTING BATAS ALARM
1. UPPER PRESSURE LIMIT / PRESSURE HIGH = MAX < 35 cmH2O
2. EXPIRASI MENIT VOLUME =
• BATAS BAWAH < 100 ml/ kgBB
• BATAS ATAS > 100 ml/ kgBB
3. TIDAL VOLUME= BATAS BAWAH < 6 ml/kgBB, BATAS ATAS > 10
ml/kgBB
4. FREKUENSI NAPAS
• DISESUAIKAN DENGAN SETTING DARI RR YANG KITA HARAPKAN
5. APNEU TIME = 15 – 60 DETIK, BERFUNGSI PADA MODE NON
KONTROL.
Kesimpulan
• Ventilasi mekanik merupakan alat bantu hidup seseorang
yang mengalami kegagalan dalam mempertahankan fungsi
pernapasan..
• Perawat memiliki peran penting dalam adekuasi pemberian
terapi oksigenasi melalui ventilasi mekanik.
• Melalui pengetahuan dasar sistem kerja ventilator, tenaga
kesehatan dapat berkontribusi dalam peningkatan
keselamatan pasien dan perbaikan kualitas asuhan
keperawatan yang professional.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai