Proposal Ahmad Sahidin
Proposal Ahmad Sahidin
Proposal Ahmad Sahidin
USULAN PENELITIAN S1
Diusulkan Oleh:
Telah disetujui
Pada tanggal 28 Desember 2020
Pembimbing,
1
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN i
DAFTAR ISI ii
DAFTAR GAMBAR iv
DAFTAR TABEL v
A. PENDAHULIAN 1
1. Latar Belakang 1
2. Identifikasi Masalah 3
3. Rumus Masalah 3
4. Batas Masalah 3
6. Manfaat Penelitian 5
B. TINJAUAN PUSTAKA 7
C. LANDASAN TEORI 19
D. RANCANGAN PENELITIAN 50
1. Analisis Sistem 50
3. Gambaran Sistem 55
E. METODOLOGI PENELITIAN 75
2
1. Teknik Pengumpulan Data 75
3. Instrumen Penelitian 77
F. SISTEMATIKA PENULISAN 78
G. DAFTAR PUSTAKA 80
3
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
4
Tabel 1 Tinjauan Pustaka 14
Tabel 2 Tabel Range Penilaian 28
Tabel 3 Tabel Bobot Nilai Gap 29
Tabel 4 Komponen Use Case Diagram. 36
Tabel 5 Komponen Sequence Diagram 37
Tabel 6 Komponen Activity Diagram. 38
Tabel 7 Pengertian System Flowchart 41
Tabel 8 Keterangan Aktor 57
Tabel 9 Tabel Aktor 57
Tabel 10 Tabel Admin 67
Tabel 11 Tabel Siswa 67
Tabel 12 Tabel Kriteria 68
Tabel 13 Tabel Sub kriteria 68
Tabel 14 Tabel Bobot GAP 69
Tabel 15 Tabel nilai siswa 69
Tabel 16 Jenis CF dan SF jurusan 70
Tabel 17 Hasil SPK 70
Tabel 18 Jadwal Penelitian 77
5
A. PENDAHULIAN
1. Latar Belakang
Peserta didik adalah orang yang memiliki potensi dasar sebagai insan yang
terdidik dan perlu dikembangkan melalui pendidikan, baik secara fisik maupun
psikis, baik pendidikan di lingkungan keluarga, sekolah maupun di lingkungan
masyarakat dimana anak tersebut tinggal. Sedangkan di dalam pasal 1 ayat (4)
Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional yang
dimaksud peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan
potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan
jenis pendidikan tertentu.
Keberadaan organisasi siswa intra sekolah (OSIS) adalah salah satu nilai
strategis untuk memupuk jiwa kepemimpinan, keberanian mengungkapkan
pendapat serta keberanian dalam mengambil keputusan. Salah satu contohnya
adalah melalui kegiatan rapat.
Selain itu, OSIS juga dapat berperan sebagai penggerak dalam kehidupan
berorganisasi siswa, mengandung arti OSIS akan tampil sebagai penggerak apabila
para pembina, dan pengurus mampu menciptakan OSIS yang selalu dapat
menyesuaikan dan memenuhi kebutuhan yang diharapkan.
1
Proses penyeleksian untuk mendapatkan calon ketua OSIS yang berkualitas
bukan hal yang mudah, diperlukan penyeleksian dalam pemilihan seorang ketua
OSIS yang mampu membawa keberhasilan kegiatan kesiswaan. Seleksi merupakan
tahapan untuk memutuskan peserta pantas atau tidak menjabat di lembaga
organisasi tersebut. Keputusan yang diambil diharapkan lebih objektif agar kualitas
yang diperoleh sesuai dengan harapan sehingga tidak ada pihak yang dirugikan.
2. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang masalah yang diuraikan di atas, maka dapat
diidentifikasi beberapa masalah antara lain:
2
b. Proses pemilihan ketua menggunakan cara manual membutuhkan
waktu yang lama, sehingga waktu tidak efisien.
c. Belum adanya media berupa Sistem Pendukung Keputusan yang
dapat digunakan.
3. Rumus Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka dapat dibuat rumusan
masalah sebagai berikut :
4. Batas Masalah
Untuk membatasi penelitian agar cakupan yang dikerjakan lebih
jelas, maka penulis uraikan batasan masalah sebagai berikut yaitu :
3
f. Pengguna aplikasi ini yaitu Pembina OSIS sebagai orang yang
bertanggung jawab dalam pemilihan ketua OSIS.
g. Sistem dibuat dengan bahasa pemprograman PHP dan MySQL.
h. Metode yang digunakan sistem ini adalah metode profile matching.
a. Maksud
Berdasarkan permasalahan yang diteliti, maka maksud dari penulisan
ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk membantu pekerjaan sekolah khususnya pembina OSIS dalam
menjalankan pemilihan ketua OSIS dengan maksimal, efektif, dan
efesien.
2. Mempelajari cara membangun suatu sistem informasi berbasis web
dengan menggunakan metode profile matching.
3. Laporan Proposal ini dimaksudkan sebagai salah satu syarat untuk
menyelesaikan studi Strata Satu Teknik Informatika di Universitas
Muhammadiyah Cirebon.
b. Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah membangun aplikasi yang dapat
membantu proses pemilihan ketua OSIS, sehingga dapat menghasilkan
alternatif keputusan yang cepat walaupun banyak kriteria yang
diperhitungkan.
6. Manfaat Penelitian
Penelitian tentang sistem pendukung keputusan seleksi calon pemimpin
menggunakan metode profile matching diharapkan dapat memberikan manfaat bagi
berbagai pihak, seperti:
4
a. Bagi Penulis
1. Dapat dijadikan sebagai bahan studi kasus bagi pembaca dan acuan
bagi mahasiswa. Sebagai bahan referensi bagi pihak perpustakaan dan
bahan acuan yang dapat menambah ilmu pengetahuan bagi pembaca.
2. Sebagai tolak ukur keberhasilan akademik dalam mendidik dan
memberikan bekal ilmu untuk terjun ke masyarakat.
3. Membantu mahasiswa menambah wawasan yang lebih luas tentang
pembuatan aplikasi Sistem Pendukung Keputusan.
d. Bagi Lembaga
5
e. Bagi Pembaca atau Siswa
Pembaca dapat mengetahui langkah-langkah yang harus ditempuh
dalam membuat sistem pendukung keputusan pemilihan ketua OSIS.
6
B. TINJAUAN PUSTAKA
7
Pemilihan Salesman Terbaik (Studi Kasus : Peusahaan Dagang STB Motor)”
membahas tentang bagaimana cara mengimplementasikan metode profile
matching dalam mengambil keputusan untuk menentukan salesman terbaik,
sehingga didapat suatu keputasan yang tepat dan sesuai harapan.
Permasalahan yang ada sehingga dibuatnya jurnal ini yaitu Proses
pengmabilan keputusan pengangkatan jabatan karyawan masih mengalami
kendala yaitu sering terjadi pengambilan keputusan yang sifatnya
subyektifitas, terutama apabila beberapa pegawai memiliki kemampuan yang
tidak jauh berbeda, selain itu juga penilaian secara kauntitatif sering dianggap
mengecewakan karena terdapat kesulitan mengukur parameter yang ada.
Penggunaan sistem pendukung keputusan dengan metode profile
matching dapat membantu pihak manajemen dalam menentukan sales terbaik
yang nantinya akan dipromosikan untuk menjadi sales manajer.
8
subyektif peniliti sedikit lebih kompleks sehingga lebih menantang penilti.
Oleh karena itu peneliti ini berusaha membuat sistem informasi yang dapat
membantu dalam menentukan alternatif pemilihan siswa berprestasi.
Pembuatan aplikasi ini dibuat menggunakan software berbasis web
dengan bahasa pemrograman PHP, dan MySql untuk databasenya.
Kesimpulan dari jurnal ini yaitu Berdasarkan hasil penelitian yang
dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa sebuah aplikasi sistem pendukung
keputusan dengan metode profile matching untuk pemilihan siswa
berprestasi adalah salahsatu metoda pengukur tingkat keberhasilan proses
belajar mengajar di sekolah sehingga pihk sekolah dapat melakukan evaluasi
dan memutuskan tindakan apa yang akan diambil untuk memperbaiki mutu
pendidikan.
9
dilakukan dengan melihat kriteria vendor tersebut sehingga diharapkan dapat
meminimalkan resiko yang akan timbul.
10
Pembuatan aplikasi ini dibuat menggunakan berbasis web yang bisa
diakses menggunakan pc atau smartphone melalui web browser . Bahasa
pemprograman 5.4.27, dan MySql 5.5.36.
Profile Matching dapat digunakan sebagai metode untuk menghitung
nilainilai yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan Kelompok
Peminatan seperti yang dianjurkan dalam Kurikulum 2013, yaitu nilai raport,
nilai Ujian Nasional, dan nilai Kompetensi Umum. Nilai-nilai tersebut dicari
nilai gap, kemudian diubah menjadi nilai bobot.
11
Febri Pratama S (2014), dalam skripsinya yang berjudul “Sistem
Pendukung Keputusan Menentukan Siswa Berprestasi Pada Sma Institut
Indonesia Semarang Menggunakan Metode Profile Matching” membahas
tentang sistem informasi yang mengelola kegiatan penentuan siswa
berprestasi.
Permasalahan yang ada sehingga dibuat penelitian ini adalah
Aktivitas yang ada selama ini masih dilakukan dengan menggunakan
Microsoft Excel, dan belum terorganisir dalam tatanan database, hal ini
mengakibatkan proses yang ada memakan waktu lama. Maka diperlukan
suatu sistem pendukung keputusan yang akan membantu menentukan siswa
yang termasuk dalam kategori penerima beasiswa.
Pembuatan sistem informasi ini dibangun dengan software 2. Xampp
open project for Windows version 1.7.2
Xampp adalah software instalasi yang memuat MySQL Database
Version 5.0.45, dan PHP My Admin Database Manager Version 2.10.2.
Sistem Pendukung Keputusan Untuk Menentukan Siswa Berprestasi
Pada SMA Institut Indonesia Semarang , yang dapat melakukan pencarian
data siswa berprestasi sehingga dapat memudahkan pihak sekolah untuk
memberikan beasiswa secara tepat, efektif dan efesien.
12
sudah dilakukan perhitungan manual maka desain perancangan dimulai
dengan perancangan alur system.
13
Tabel 1 Tinjauan Pustaka
Perbedaan:
Penulis menggunakan
sistem pengambil
keputusan metode profile
matching.
2 Entin Sutinah Sistem Pendukung Penelitian yang dibuat
(2017) Keputusan Dengan studi kasus bertempat di
Menggunakan Perusahaan Dagang STB
Metode Motor dengan
Profile Matching menggunakan metode
Dalam Pemilihan profile matching.
Salesman Terbaik.
Perbedaan:
Penulis melakukan
penelitian
di SMK yang dimana
sistemnya berbeda.
3 Zulfahmi, Sistem Pendukung Penelitian ini membahas
Faradika Keputusan Pemilihan kasus Pemilihan siswa
(2019), Siswa Berprestasi; berprestasi.
14
Metode Profile
Matching Perbedaan:
Penulis membahas seleksi
pemilihan calon ketu
OSIS dan ketu OSIS.
4 Khoirun Nisa, Profile Matching Penelitian ini membahas
Entin Sutinah Untuk Sistem pemilihan vendor
(2018) Pendukung maintenance server dan
Keputusan Pemilihan jaringan.
Vendor Maintenance
Server dan Jaringan. Perbedaan:
Studi kasus pada PT. Penulis membahas seleksi
Gema Graha pemilihan calon ketu
OSIS dan ketu OSIS.
5 Muhammad Sistem Pendukung Peneliti ini menggunakan
Hafiz, Achmad Keputusan Seleksi metoda analytic hierarchy
Faiz, Nurcholis Calon Mahasiswa process (ahp) dan profile
Ali Sya'bana Kesehatan Dengan studi kasus pada
(2019) Metode Analytic Universitas.
Hierarchy Process
(Ahp) Dan Profile Perbedaan :
Matching (Studi Penulis melakukan
Kasus : Fakultas Ilmu penelitian dengan satu
Kesehatan metoda yaitu metoda
Universitas profile matching, dan
Muhammadiyah studikasus di SMK
Tangerang)
15
6 Liffindra Angga Rancang Bangun Peneliti ini menggunakan
Zaaldian (2014) Sistem Pendukung metoda Profile Matching
Keputusan Untuk Membantu
Menggunakan Peminatan Siswa Kelas X
Metode Profile (sepuluh) Pada Madrasah
Matching Untuk Aliyah Negeri Nganjuk.
Membantu Peminatan
Siswa Kelas X Perbedaan :
Berdasarkan Penulis melakukan
Kurikulum 2013 Pada penelitian di SMK yang
Madrasah Aliyah dimana aspek penilaian
Negeri Nganjuk sistemnya berbeda.
16
8 Febri Pratama S Sistem Pendukung Peneliti ini menggunakan
(2014) Keputusan Metode Profile Matching
Menentukan Siswa untuk menentukan siswa
Berprestasi Pada berprestasi studi kasus
SMA Institut pada SMA.
Indonesia Semarang
Menggunakan Perbedaan :
Metode Profile Penulis menggunakan
Matching metoda profile matching
untuk pemilihan ketua
OSIS, dan stud ikasus di
SMK
17
18
C. LANDASAN TEORI
a. Sistem
Pengertian sistem menurut Jogiyanto yang dikutip dari buku konsep
sistem informasi (2015:1) adalah :
“Kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu
tujuan tertentu. Sistem ini menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan
kesatuan yang nyata adalah suatu objek nyata, seperti tempat, benda dan
orang-orang yang betul-betul ada dan terjadi”.
b. Informasi
19
Informasi memiliki fungsi utama yaitu menambah pengetahuan
atau mengurangi ketidak pastian informasi, karena informasi berguna
memberikan gambaran tentang suatu permasalahan sehingga
pengambil keputusan dapat menentukan keputusan lebih cepat,
informasi juga memberikan standar, aturan maupun indikator bagi
pengambil keputusan.
c. Sistem Informasi
20
Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan
informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang
berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua
pemakai sistem.
21
membantu manajemen dalam memecahkan masalah yang sedang
dihadapinya.
Sistem Pendukung Keputusan adalah sistem yang
menampilkan informasi dari proses pengolahan data-data sehingga
informasi tersebut dapat digunakan oleh pengelola sebagai bahan
pertimbangan untuk mengambil sebuah keputusan,bukan untuk
menggantikan peran pengelola dalam mengambil keputusan.
Subakti (2002) membagi Sistem Pendukung Keputusan terdiri
dari tiga komponen, yaitu : (1) sistem bahasa yaitu mekanisme yang
menyediakan komunikasi antara pengguna dengan berbagai
komponen yang terdapat di dalam sistem pendukung keputusan, (2)
sistem pengetahuan yang merupakan tempat penyimpanan
pengetahuan tentang permasalahan yang dimasukkan ke dalam sistem
pendukung keputusan, baik sebagai data maupun sebagai langkah-
langkah atau prosedur, (3) sistem pemrosesan permasalahan
merupakan bagian yang mengandung kemampuan untuk mengolah
masalah yang dibutuhkan dalam pengambilan keputusan untuk
penentuan masalah yang sedang diselesaikan.
22
e. Peningkatan produktivitas. Membangun suatu kelompok
pengambil keputusan, terutama para pakar, bisa sangat
mahal. Pendukung terkomputerisasi bisa mengurangi ukuran
kelompok dan memungkinkan para anggotanya untuk berada
di berbagai lokasi yang berbeda-beda (menghemat biaya
perjalanan). Selain itu, produktivitas staf pendukung
(misalnya analisis keuangan dan hukum) bisa di tingkatkan.
Produktivitas juga bisa di tingkatkan menggunakan peralatan
optimasi yang menentukan cara terbaik untuk menjalankan
sebuah bisnis
f. Dukungan kualitas. Komputer bisa meningkatkan kualitas
keputusan yang di buat. Sebagai contoh, semakin banyak data
yang di akses, makin banyak juga alernatif yang bisa di
evaluasi. Analisis resiko bisa di lakukan dengan cepat dan
pandangan dari para pakar (beberapa dari mereka berada di
lokasi yang jauh) bisa dikumpulkan dengan cepat dan dengan
biaya yang lebih rendah. Keahlian bahkan bisa di ambil
langsung dari sebuah sistem komputer melalui metode
kecerdasan tiruan. Dengan komputer, para pengambil
keputusan bisa melakukan simulasi yang kompleks,
memeriksa banyak scenario yang memungkinkan, dan
menilai berbagai pengaruh secara cepat dan ekonomis.
Semua kapabilitas tersebut mengarah kepada keputusan yang
lebih baik.
g. Berdaya saing. Manajemen dan pemberdayaan sumber
daya perusahaan. Tekanan persaingan menyebabkan tugas
pengambilan keputusan menjadi sulit. Persaingan di dasarkan
tidak hanya pada harga, tetapi juga pada kualitas, kecepatan,
kustomasi produk, dan dukungan pelanggan. Organisasi
harus mampu secara sering dan cepat mengubah mode
operasi, merekayasa ulang proses dan struktur,
memberdayakan karyawan, serta berinovasi. Teknologi
23
pengambilan keputusan bisa menciptakan pemberdayaan
yang signifikan dengan cara memperbolehkan seseorang
untuk membuat keputusan yang baik secara cepat, bahkan
jika mereka memiliki pengetahuan yang kurang
h. Mengatasi keterbatasan kognitif dalam pemrosesan dan
penyimpanan. Menurut Simon (1977), otak manusia memiliki
kemampuan yang terbatas untuk memproses dan menyimpan
informasi. Orang-orang kadang sulit mengingat dan
menggunakan sebuah informasi dengan cara yang bebas dari
kesalahan
1. Pengertian OSIS
a. Secara Semantis
Di dalam Surat Keputusan Direktur Jendral Pendidikan
24
Dasar dan Menengah Nomor 226/C/Kep/0/1992 disebutkan
OSIS adalah
1) Organisasi
Secara umum adalah kelompok kerja sama Antara
2) Siswa
Siswa adalah orang yang datang ke suatu lembaga
pendidikan.
3) Intra
Berarti terletak di dalam dan di Antara. Sehingga
4) Sekolah
Sekolah adalah satuan pendidikan tempat
menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar yang dalam
hal ini Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah atau
Sekolah yang sederajat.
b. Secara Organis
25
OSIS adalah satu-satunya wadah organisasi siswa yang
sah di sekolah. Oleh karena itu, setiap sekolah wajib
membentuk Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) yang
tidak mempunyai hubungan organisatoris dengan OSIS di
sekolah lain dan tidak menjadi bagian dari organisasi lain
yang ada di luar sekolah.
c. Secara Fungsional
Dalam rangka pelaksanaan kebijakan pendidikan,
khususnya di bidang pembinaan kesiswaan, arti yang
terkandung lebih jauh dalam pengertian OSIS adalah sebagai
salah satu dari empat jalur pembinaan kesiswaan, di samping
ketiga jalur yang lain yaitu latihan kepemimpinan,
ekstrakurikuler, dan wawasan wiyatamandala.
d. Secara Sistemik
Apabila OSIS dipandang sebagai suatu sistem, berarti
OSIS sebagai tempat kehidupan berkelompok siswa yang
bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Dalam hal ini
OSIS dipandang sebagai suatu sistem, dimana sekumpulan
para siswa mengadakan koordinasi dalam upaya menciptakan
organisasi yang mampu mencapai tujuan. Oleh karena itu,
OSIS dipandang sebagai suatu sistem ditandai beberapa ciri
pokok, yaitu:
26
Profile Matching adalah sebuah mekanisme pengambilan
keputusan dengan mengasumsikan bahwa terdapat tingkat
variabel prediktor yang ideal yang harus dipenuhi oleh subyek
yang diteliti, bukannya tingkat minimal yang harus dipenuhi atau
dilewati. Contoh penerapanya seperti: Evaluasi kinerja karyawan
untuk promosi jabatan Manajemen football player Penerima
beasiswa yang layak.
Menurut Kusrini (2007) metode profile matching atau
pencocokan profil adalah metode yang sering digunakan sebagai
mekanisme dalam pengambilan keputusan dengan
mengasumsikan bahwa terdapat tingkat variabel prediktor yang
ideal yang harus dipenuhi oleh subyek yang diteliti, bukannya
tingkat minimal yang harus dipenuhi atau dilewati. Dalam proses
profile matching secara garis besar merupakan proses
membandingkan antara nilai data aktual dari suatu profile yang
akan dinilai dengan nilai profil yang diharapkan, sehingga dapat
diketahui perbedaan kompetensinya (disebut juga gap), semakin
kecil gap yang dihasilkan maka bobot nilainya semakin besar
(Handojo, 2011). Berikut adalah beberapa tahapan dan perumusan
perhitungan dengan metode profile matching (Kusrini, 2007)
seperti pembobotan, pengelompokan Core dan Secondary factor,
perhitngan Nilai total, perangkingan.
27
point penilaian calon tenaga kerja (pelamar) terhadap jabatan.
28
Tabel 3 Tabel Bobot Nilai Gap
29
Keterangan:
NCF = Nilai rata-rata core factor
NC(aspek) = Jumlah total nilai core factor
IC = Jumlah item core factor
(Kusrini, 2007: 62)
d.
30
e. Menghitung Hasil Akhir (Ranking)
Hasil akhir dari proses profile matching adalah ranking
dari kandidat yang dapat dijadikan calon tenaga kerja yang dapat
mengisi suatu jabatan tertentu. Penentuan ranking mengacu pada
hasil perhitungan tertentu, perhitungan tersebut dapat ditunjukan
pada rumus berikut ini:
………
…(5)
Keterangan:
N1(aspek1) = Nilai aspek 1
N2(aspek2) = Nilai aspek 2. Hasil Akhir = Nilai total
(Kusrini,
2007: 66)
31
g. Sekolah Menengah Kejuruan
32
2. Konsep Dasar Perancangan Sistem
33
Setelah proposal pengembangan sistem informasi disetujui maka
ditentukan hardware dan software yang akan digunakan dan
bagaimana cara mendapatkannya
6) Merancang sistem informasi baru
Kegiatan perancangan sistem informasi baru umumnya meliputi:
input, proses, output, bahan yang digunakan, metode dan prosedur
serta pengendalian intern
7) Mengkomunikasikan dan mengimplementasikan sistem informasi baru
Hasil penyusunan sistem informasi adalah sebuah software komputer
yang siap pakai digunakan sesuai dengan kebutuhan users, selanjutnya
analis harus memperkenalkan paket sistem informasi tersebut untuk
dioperasikan (pelatihan users dll)
8) Memelihara dan melakukan perbaikan/peningkatan sistem informasi
baru
Pemeliharaan yang dilakukan adalah dengan melakukan perbaikan-
perbaikan pada kesalahan atau kegagalan yang timbul dalam
penggunaan sistem informasi.
34
(UML) meliputi use case diagram, sequence diagram, dan
activity diagram.
2) Sequence Diagram
35
yang dikirimkan dan diterima antar objek. Gambaran sequence
memiliki proses sendiri atau yang penting semua use case yang
3) Activity Diagram
36
Tabel 6 Komponen Activity Diagram.
Data Flow Diagram (DFD) atau disebut juga Data Alir Diagram
(DAD), merupakan teknologi yang dapat menggambarkan proses bisnis dan
data yang sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
Meskipun nama DFD menyiratkan fokus pada data, namun bukan itu
maksudnya. Fokusnya adalah menekankan pada proses atau kegiatan yang
dilakukan. Pemodelan data menyajikan bagaimana data dibuat dan
digunakan oleh proses yang mengatur. Proses pemodelan dan
37
menggambarkan DFD adalah salah satu keterampilan yang paling penting
yang dibutuhkan oleh analisis sistem.
Ada 4 simbol dalam bahasa DFD, yaitu Proces, Data Flows, Data
Stores, dan External Entities. Masinng-masing diwakili oleh symbol grafis
yang berbeda. Ada 2 model yang umum digunakan, satu set dikembangkan
oleh Chris Gane dan Trish Sarson, dan yang lainya dikembangkan oleh Tom
DeMarco dan Ed Yourdon 2. Meskipun keduanya memiliki symbol yang
berbeda, tapi kedua model tersebut bisa diterima dan beberapa organisasi
mengembangkan proses bisnis mereka dengan menggunakan model symbol
dari Gane dan Sarson, ataupun DeMarco dan Yourdon.
d. System Flowchart
38
dalam Sistem. Bagian alir sistem menunjukkan apa yang dikerjakan di
sistem. Pembuatan System Flowchart memiliki aturan dan ketentuan yang
harus diikuti. Seperti halnya dalam pembuatan Dokumen Flowchart
sebelumnya, System Flowchart memiliki notasi – notasi sebagai representasi
dari proses kerja suatu sistem. Sebagian notasi dalam System Flowchart
memiliki kesamaan dengan notasi yang ada pada document flow seperti,
terminator (start/end), dan notasi laporan. Selain kedua notasi tersebut
terdapat perbedaan secara bentuk dan fungsinya. (Jogiyanto, 2005:701)
(Otomatis)
2. Gambar disamping adalah
representasi dai Database yang
39
Simbol Sub-Process difungsikan
utama.
dari aplikasi
Simbol disamping
difungsikan untuk
Input /
7.
Output menunjukkan masukan data
dihasilkan (output).
8. Connector (On Untuk menunjukkan hubungan
page simbol yang saling terkait dalam
Reference) System Flowchart. Selain itu juga
sebagai pengganti garis
Connector untuk menghubungkan
simbil yang saling berjauhan
40
Fungsinya hampir sama
a. Database
41
b. Sistem Basis Data
42
4. Kerusakan sistem basis data dapat mempengaruhi departemen yang
terkait.
1. Data Definition
DBMS harus dapat mengolah pendefinisian data.
2. Data Manipulation
43
DBMS harus dapat menangani permintaan-permintaan dari
pemakai untuk mengakses data.
3. Data Security dan Integrity
DBMS dapat memeriksa security dan integrity data yang
didefinisikan oleh DBA.
4. Data Recovery dan Concurrency
a. DBMS harus dapat menangani kegagalan-kegagalan
pengaksesan basis data yang dapat disebabkan oleh
kesalahan sistem, kerusakan disk, dan sebagainya.
b. DBMS harus dapat mengontrol pengaksesan data yang
konkuren yaitu bila satu data diakses secara bersama-
sama oleh lebih dari satu pemakai pada saat yang
bersamaan.
5. Data Dictionary
DBMS harus menyediakan data dictionary
a. Bahasa Pemrograman
44
2) PHP
PHP (PHP: Hypertext Preprocessor) adalah sebuah bahasa
pemrograman yang berbentuk scripting, sistem kerja dari program ini
adalah sebagai interpreter bukan sebagai compiler. Compiler yaitu
bahasa yang mampu megubah script-script program ke dalam source
code, selanjutnya akan diubah menjadi object code, dan akan
menghasilkan file yang lebih kecil dari file mentah sebelumya.
Intepreter yaitu script mentahnya tidak harus diubah menjadi source
code, sehingga saat menjalakan bentuk program kode dasar secara
langsung akan dijalankan tannda harus tanpa harus mengalami proses
perubaha kedalam source code. (Nugroho, 2004).
4) JavaScript
Microsytems tahun 1995. JavaScript adalah bahasa pemrograman
script untuk web bersifat open source dan open architecture yang diletakkan
dan berjalan pada komputer klien. Sedangan JavaScript di server disebut
LiveWire (Winantu dan Saputro, 2010).
b. Tools Program
45
sistem informasi ini adalah XAMPP yang didalamnya terdapat MySQL dan
Apache serta menggunakanVisual Studio Code.
1) XAMPP
Dalam pembangunan sebuah website pastinya setiap
programmer memerlukan bantuan web server untuk mengkoneksikan
file-file website ke basis data. Beberapa web server yang sering
digunakan diantaranya: Apache Web Server, Sun Java System Web
Server, Xampp Server,Wamp server, Xitami Web Server, dan
sebagainya. Dalam hal ini, penulis menggunakan Xampp Server
dalam membangun web tersebut.
Menurut Winpec Solution (2010:1) XAMPP merupakan
suatu paket instalasi Apache, PHP, dan MySQL. Dengan aplikasi ini,
anda dapat langsung melakukan instalasi Apache, PHP, dan MySQL
sekaligus Aplikasi XAMPP ini dapat diperoleh cukup dengan
melakukan download.
46
Ia juga memiliki fungsi yang baik, dengan intellisense dan autocomplete
bekerja dengan baik untuk JSON, CSS, HTML, {kurang}, dan Node.js.
Visual Studio Code telah dirancang untuk bekerja dengan alat-alat yang ada,
dan Microsoft menyediakan dokumentasi untuk membantu pengembang
bersama, dengan bantuan untuk bekerja dengan ASP.NET 5, Node.js, dan
Microsoft naskah, serta alat-alat yang dapat digunakan untuk membantu
membangun dan mengelola aplikasi Node.js. Visual Studio Code benar-
benar sedang ditargetkan pada pengembang JavaScript yang ingin alat
pengembangannya lengkap untuk scripting server-side mereka dan yang
mungkin ingin usaha dari Node.js untuk kerangka berbasis NET. Visual
Studio Code, adalah belum solid, lintas platform kode Editor ringan, yang
dapat digunakan oleh siapa saja untuk membangun aplikasi untuk Web.
3) MySql
MySQL merupakan sebuah database yang mampu
memanajemen database, MySQL dalam penggunaanya sering
dipadukan degan menggunakan program aplikas PHP. MySQL
memiliki query yang telah distandarkan oleh ANSI/ISO yaitu
menggunakan bahasa SQL sebagai bahasa permintaannya. Kelebihan
lain dari MySQL adalah mampu dalam menagani RDBMS
(Relational Database Management System) sehingga mampu
menangani data-data sebuah perusahaan yang berukuran sangat bersar
hingga berukura Giga Byte, lalu MySQL merupakan sebuah software
database yang bersifat free karena telah dilisensi dibawah GNU
General Public Lisence. (Nugroho, 2004).
47
D. RANCANGAN PENELITIAN
1. Analisis Sistem
Aplikasi sistem pendukung keputusan dalam penyeleksian dan
pengelolaan data seleksi calon pemimpin atau ketua, merupakan aplikasi
yang dirancang untuk membantu perusahaan atau lembaga khususnya SMK
PUI Jatibarang dalam melakukan menyeleksi calon ketua OSIS, selama ini
dengan cara manual penilaian terhadap calon ketua OSIS. Untuk dapat
melakukan proses perhitungan pertimbangan sebagai bahan acuan
pengambilan keputusan, maka perlu ditentukan beberapa variabel penilaian
sebagai dasar perhitungan. Variabel yang digunakan meliputi 6 faktor
yakni aspek prestasi kelas, prestasi lomba, kepemimpinan, kedisiplinan,
keaktifan dan pengetahuan osis..
1.1. Analisis Masalah
Proses pengambilan keputusan penyeleksian ketua OSIS yang
dilakukan oleh SMK PUI Jatibarang saat ini masih manual, sehingga
membutuhkan waktu yang lama untuk mendapatkan calon ketua OSIS yang
berkompeten. Kendala lain dari proses pengambilan keputusan secara
manual yaitu masih ditemukannya perhitungan nilai yang tidak akurat akibat
human eror.
1.2 Analisis Prosedur Sistem Berjalan
Analisis sistem yang berjalan dapat dilakukan dengan tujuan untuk
mengetahui proses kerja yang sedang dilakukan atau berjalan.
Permasalahan yang diteliti meliputi analisis dokumen, analisis prosedur
atau aliran data.
Untuk gambaran sistem yang sedang berjalan bisa di lihat pada
gambar dibawah ini:
48
Gambar 2 Use Case Diagram Gambaran Sistem Berjalan
49
1.3 Analisis Sistem Yang Akan Dikembangkan
50
Berikut ini adalah penjelasan yang akan dikembangkan penulis
seperti yang digambarkan sebelumnya :
Berikut alur arsitektur Data Flow Diagram Sistem Pemilihan Ketua Osis
tersebut :
51
Gambar 4 DFD Arsitektur Sistem
Pada DFD ini melibatkan tiga entitas luar meliputi pemilih tetap,
admin dan panitia pemilihan ketua OSIS. Pemilih tetap memasukan (input)
NIS dan password, maka akan menerima keluaran (output) berupa Daftar
Pilihan (Pasangan calon ketua dan wakil ketua yang sudah terdaftar). Admin
mengelola data user, data sekolah, data calon ketua, data calon wakil, data
pemilih tetap, data kriteria, data perhitungan GAP. Panitia pemilihan ketua
OSIS akan menerima keluaran (output) berupa daftar pemilih tetap, daftar
calon ketua, daftar calon wakil, daftar calon.
3. Gambaran Sistem
Sistem informasi pemilihan calon ketua osis ini menggunakan metode
profile maching merupakan aplikasi berbasis website yang dapat digunakan
oleh pembina OSIS/panitia pemilihan. Administrator menggunakan sistem
ini untuk memasukkan data master berupa data panitia, kandidat, data siswa
sebagai pemilih. Sistem dapat menyimpan data master tersebut sehingga
dapat dilakukan seleksi calon kandidat pemilihan ketua OSIS secara
otomatis dengan profile maching. Admin dapat mencetak laporan berupa
ranking hasil pemilihan.
52
1) Use case diagram
Pada tahap ini penulis melakukan penerapan permodelan UML
(Unified Modeling Language) dan merancang Hypertext. Metode
permodelan UML yang diterapkan antara lain adalah use case diagram,
class diagram, dan activity diagram. Hypertext yang didesain penulis
adalah desain hypertext admin. Pada gambar permodelan use case yang
menjelaskan bagaimana sistem bekerja. Dapat dilihat pada gambar 5.1 :
53
Tabel 8 Keterangan Aktor
N Aktor Keterangan
o
1 Admin Admin merupakan administrator aplikasi yang memiliki
hak
a. Use Case
yang terdapat pada gambar 5.1 dapat dilihat pada tabel 5.2
54
n
8 Hapus Kriteria Admi Admin dapat menghapus kriteria
n
9 Sub Kriteria Admi Admin dapat melihat Sub kriteria
n
1 Tambah Sub Admi Admin dapat menambah sub kriteria
0 Kriteria n
1 Edit Sub Kriteria Admi Admin dapat mengedit Sub kriteria
1 n
1 Hapus Sub Admi Admin dapat menghapus Sub kriteria
2 Kriteria n
1 Bobot Gap Admi Admin dapat melihat Bobot Gap
3 n
1 Hasil Admi Admin dapat melihat hasil
4 n
1 Edit Admi Admin dapat mengedit nilai siswa
5 n
55
2) Flowchart
56
Gambar 6 Flowchart proses SPK pemilihan calon ketua OSIS
57
3) Activity Diagram
a) Permodelan proses activity diagram
Terdapat gambar diagram activity pada sistem pendukung
keputusan ini yaitu sebagai berikut :
58
Gambar 8 Activity Diagram melihat Data Siswa
59
Gambar 9 Activity Diagram Pencarian, Edit dan Hapus Data Siswa
60
Terdapat gambar activity diagram kriteria seperti gambar berikut :
61
e) Activity Diagram Sub kriteria
Terdapat gambar activity diagram Sub kriteria seperti gambar
berikut:
62
Terdapat gambar activity diagram Bobot GAP seperti gambar
berikut :
63
Gambar 13 Activity Diagram Hasil
4) Desain Database
64
Rancangan database yang digunkan sebagai berikut tempat
1) Tabel Admin
pada tabel :
2) Tabel Siswa
Tabel Siswa dengan Primary key id_siswa : int(11) dapat
dilihat pada tabel berikut :
65
3) Tabel Kriteria
Tabel Kriteria dengan Primary key kode_kriteria :
varchar(11) dapat dilihat pada tabel berikut :
66
t
4 keterangan varcha 5 Keterang
r 0 an
67
5) Tabel Bobot GAP
Tabel Bobot GAP dengan Primary key Id_bobot : int(11) dapat dilihat
pada tabel 5.7 :
68
r 1 tes
3 kode_sub varcha 1 foreign
r 1 key
4 nil int 1 Nilai
ai 1
5 Periode varcha 2 Periode
r 0
69
7) Tabel Jenis CF dan SF jurusan
Tabel Jenis CF dan SF jurusan dengan Primary kd_jenis_cfsf
: int(11) dan Foreign key kode_sub : varchar(11),
kd_jurusan : varchar(11) dapat dilihat pada tabel 5.9 :
70
5 no_tes i 1 No
n 1 tes
t
6 nilai_ranking float 8,2 Nilai ranking
5) Desain Hypertext
71
Gambar 15 Desain interface Beranda
72
d) Desain Interface Halaman Input Data
Berikut ini rancangan untuk tampilan menu input data siswa
yang dapat dilihat pada gambar :
73
Gambar 18 Desain interface halaman input kriteria
74
Gambar 20 Desain Interface Halaman Hasil nilai siswa
75
E. METODOLOGI PENELITIAN
1. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini dilakukan
dengan berbagai cara, antara lain:
a. Observasi
Pengumpulan data dengan dengan melakukan pengamatan secara
langsung terhadap objek penelitian, dengan mencatat hal-hal penting
yang berhubungan dengan judul laporan, sehingga diperoleh data yang
lengkap dan akurat.
b. Wawancara
Pengumpulan data dengan cara melakukan komunikasi dan wawancara
secara langsung dengan pihak-pihak terkait seperti penulis melakukan
wawancara dengan Pembina OSIS dan Guru.
c. Studi Pustaka
Pengumpulan data dengan menggunakan atau mengumpulkan sumber-
sumber tertulis dengan cara membaca, mempelajari dan mencatat hal-hal
penting yang berhubungan dengan masalah yang sedang dibahas guna
memperoleh gambaran secara teoritis.
76
c. Jadwal Penelitian
Tabel 18 Jadwal Penelitian
2021
November Desember Januari Februari Mart
Jenis Kegiatan
(2020) (2020) (2021) (2021) (2021)
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Analisis Kebutuhan
Desain Sistem
Penulisan Kode
Program
Pengujian Program
Implementasi
Program
Penulisan Laporan
3. Instrumen Penelitian
Pengumpulan data sebuah penelitian yang dilakukan dengan berbagai
metode penelitian seperti observasi, wawancara, studi pustaka dan
dokumentasi, memerlukan alat bantu sebagai instrumen, instrumen yang
dimaksud antara lain:
1. Laptop, untuk menyimpan datadan mengolah data penelitian yang telah
diperoleh menjadi sebuah laporan, laptop yang digunakan adalah laptop
HP Samsung NP200.
2. Alat Tulis Kantor, digunakan untuk mencatat data dan informasi yang
diperoleh dari narasumber.
77
F. SISTEMATIKA PENULISAN
Uraian singkat mengenai struktur penulisan pada masing-masing bab yang
digunakan dalam penyusunan skripsi adalah sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Bab pendahuluan berisi
latar belakang, rumusan
masalah, batasan masalah,
maksud dan tujuan,
manfaat penelitian, teknik
penelitian, kerangka
berfikir, tempat dan
waktu penelitian dan
sistematika penulisan.
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
Bab tinjauan pustaka
berisi tinjauan pustaka
bagi teori-teori yang
mendasari, relevan dan
terkait dengan subyek dan
permasalahan yang
dihadapi dalam
penyusunan laporan
skripsi.
BAB III : LANDASAN TEORI
Bab landasan teori
memaparkan teori-teori
yang berhubungan dengan
pembuatan sistem didapat
dari sumber-sumber yang
relevan sebagai panduan
penelitian.
BAB IV : PERANCANGAN
SISTEM
Bab perancangan sistem
78
berisi tentang rancangan
data, rancangan tampilan,
dan rancangan alur
aplikasi.
BAB V : IMPLEMENTASI
Bab implementasi
sistem berisi tentang
kutipan-kutipan
potongan listing coding
dan keterangan dari
fungsi-fungsi yang
digunakan dalam
pembuatan aplikasi.
BAB VI : HASIL DAN
PEMBAHASAN
Bab hasil dan
pembahasan memuat
gagasan peneliti yang
terkait dengan apa yang
telah dilakukan dan apa
yang diamati,
dipaparkan dan
dianalisis di bab
terdahulu.
BAB VII : KESIMPULAN DAN
SARAN
Bab kesimpulan dan saran berisi tentang kesimpulan serta saran
untuk pengembangan dari aplikasi yang penulis buat.
79
G. DAFTAR PUSTAKA
Adriyendi and Yeni Melia (2013) ” DSS using AHP in Selection of
Lecturer”. International Journal of Advanced Science and
Technology. 52: 3-13 Arikunto, Suharsimi (2010). Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Budi Sutedjo Dharma Oetomo,S.Kom. 2002. Perencanaan & pembangunan
Sistem Informasi. Yogyakarta : Andi.
Efendy Rasjid, Fadjar. 2014. Bahasa Pemrograman Populer PHP. Tersedia
di
http://www.ubaya.ac.id/2014/content/articles_detail/144/Bahasa-
Pemrograman-opuler-PHP.html [diakses tanggal 27 Desember
2020].
Fahma Dwijaya, Ilman. 2010. “Sistem Pendukung Keputusan Kenaikan
Jabatan Pada PT.Sysmex menggunakan Metode Profile
Matching”, Skripsi. Jurusan Teknik Informasi Fakultas Teknik
dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.
Kusrini. 2007. Konsep dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan,
Yogyakarta : Andi
Murdina, Irma. 2014. Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Tenaga Kerja
Rektorat ITB Dengan Metode Profile Matching, Skripsi. Jurusan
Teknik Informasi Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer
Universitas Komputer Indonesia.
Nugroho, Bunafit. 2004. PHP & mySQL dengan Editor Dreamweaver MX,
Yogyakarta: Andi Offset
Nasullah et al, Sistem Pendukung Keputusan untuk Rekomendasi Promosi
Jabatan Menggunakan Metode Profile Matching dan Electre,
prosiding, ISBN 978- 602-99334-5-1, 2016.
Pressman, R. S. (2010). Rekayasa Perangkat Lunak (L. N.
Harnaningrum, Trans.).
Yogyakarta: Penerbit Andi.
Shaofeng, L, R.I.M Young dan L.Ding (2011) “An Integrated Decision
Support System for Global Manufacturing Co-Ordination in the
Automotive Industry”. International Journal of computer
integrated manufacturing. 1: 4- 27.
Imam Sunoto, Fiqih Ismawan, Ade Lukman Nulhakim (2017), “Sistem
Pendukung Keputusan Seleksi Ketua Osis Dengan Metode AHP
studi kasus di SMK PGRI 23 Jakarta”. Jurnal, Universitas
Indraprasta PGRI, Jakarta.
80
Entin Sutinah, 2017, “Sistem Pendukung Keputusan Dengan Menggunakan
Metode Profile Matching Dalam Pemilihan Salesman Terbaik”,
Jurnal, AMIK BSI Jakarta, Jakarta.
Zulfahmi, Faradika, 2019, “Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Siswa
Berprestasi; Metode Profile Matching”, Jurnal, Universitas
Dharma Andalas, Kota Padang.
81