MAKALAH TUGAS KLMPK 3 (Merintis Usaha Baru Dan Model Pengembangannya)

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH KEWIRAUSAHAAN

MERINTIS USAHA BARU DAN MODEL PENGEMBANGANNYA

Oleh Kelompok 3:
Ni Putu Sri Supita Dewi P07124217048
Theresia Rambu Melani M.P P0712421749
Ni Made Rita Antariningsih P0712421750
Ni Kadek Sri Ega D P07124217051
I G A A Trisna Widyasari P07124217052
Annisa Ar Rizqyah P07124217053
Ni Kadek Ayu Ade Lina D U P07124217054
Ni Luh Sarinadi P07124217055
Ni Putu Venida Manuari P07124217056
Made Linda Rusdyana D P07124217057
Ni Kadek Mita Indrayani P07124217058
Ni Wayan Rinayanti P07124217059
Ni Luh Putu Diana Puspita K. Y P07124217060
Ni Made Wahyu Mahendradani P07124217061
Ni Made Nia Lusyawati P07124217064
Ni Putu Mega Yuniari P07124217065
Ni Kadek Suparningsih P07124217067
Ni Putu Risha Marlita U P07124217068
Ni Luh Putu Mia A P P07124217070
Ni Luh Putu Indah P D P07124216028
Yunika Sulistyari P07124216037

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES DENPASAR
JURUSAN KEBIDANAN
DENPASAR
2021

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan, karena berkat rahmatNYA

kita masih diberikan kesehatan dan dapat beraktivitas sehari-hari. Makalah ini

dibuat untuk membantu mahasiswa sekaligus melengkapi referensi pengembangan

keilmuan dan pengetahuan sehingga mahasiswa dapat memahami tujuan dan

kegunaan pembelajaran mata kuliah Kewirausahaan

Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang

telah memberikan masukan dengan sumbangsih yang sifatnya untuk perbaikan

dan meningkatkan kualitas pembelajaran Mahasiswa, tentunya Makalah ini masih

banyak kelemahan - kelemahannya , Atas dukungan dan kerjasama yang baik

kami ucapkan terima kasih .

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL………………………………………………………………i

KATA PENGANTAR…………………………………………………………….ii

DAFTAR ISI……………………………………………………………………..iii

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………...1

A. Latar Belakang…………………………………………………………….1

B. Tujuan Masalah…………………………………………………………....2

BAB II PEMBAHASAN ………………………………………………………....3

A. Pengertian……………………………………….……………………..…..3

B. Beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam membangun sebuah

usaha (bisnis) baru…………………………………....................................3

C. Proses memulai bisnis ……….……………………………………............5

D. Hal yang harus di perhatikan dalam merintis usaha……………………….6

E. Profit usaha kecil dan pengembangannya………………………….……...8

F. Kelebihan dan Kelemahan starting buying franchising.............................12

BAB III KESIMPULAN………………………………………………………...16

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………17

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sebagai mana kita ketahui, untuk menjadi seorang wirausaha

atau kewirausahaan yang sukses tidak hanya mempunyai keterampilan di

bidang usaha tertentu akan tetapi juga mempunyai kemauan dan

kemampuan (Jiwa Kewirausahaan). Mampu dalam menangkap ide

peluang peluang bisnis dan manajerialnya, cakap untuk bekerja,

mengorganisir, kreatif serta mempunyai kemamuan yang kuat untuk

konsisten dan tidak mudah menyerah (menyukai tantangan).

Selanjutnya adalah tahap memasuki dunia usaha, ada tiga cara untuk

memulai atau memasuki dunia usaha atau kewirausahaan yaitu merintis

usaha baru, membeli perusahaan yang sudah ada di pasar dan kerja sama

manajemen.

Sebelum kita membahas mengenai usaha baru dan model

pengembangannya, alangkah baiknya kita mengetahui akan pengertian

dan tujuannya. Menurut Brown dan Protello, bisnis adalah suatu lembaga

yang menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat,

apabila kebutuhan masyarakat meningkat, maka lembaga bisnis inipun

akan meningkat pula perkembangannya dalam melayani masyarakat.

Sedangkan tujuan dari pembisinis itu adalah Untuk memasuki dunia

usaha, seseorang harus memiliki jiwa sebagai seorang wirausaha.

Wirausaha adalah orang yang mengorganisir, mengelola, dan memiliki

1
keberanian menghadapi resiko. Sebagai pengelola sekaligus pemilik

usaha, kita harus memiliki kecakapan untuk bekerja, mengorganisir,

kreatif, dan lebih menyukai tantangan.

B. Tujuan Masalah

1. Menggambarkan Langkah-Langkah memasuki Dunia usaha

2. Mengenal cara-cara merintis usaha baru dan model

pengembangannya

3. Mengidentifikasi profil usaha kecil dan cara pengembangannya

4. Mengetahui Kelebihan dan Kelemahan starting buying

franchising

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian

Pengertian lain dari bisnis menurut Hugnes dan Kapoor, adalah

suatu kegiatan usaha individu yang diorganisasi untuk menghasilkan atau

menjual barang dan jasa guna mendapatkan keuntungan dan memenuhi

kebutuhan masyarakat .Menurut hasil survey yang dilakukan oleh Peggy

Lambing (2000:90), 43% responden (wirausaha) memulai usaha atau

mendapatkan ide untuk berbisnis dari pengalaman yang diperoleh ketika

bekerja di beberapa perusahaan, 11% responden memulai usaha untuk

memenuhi peluang pasar, sedangkan 46% memulai usaha dikarenakan

hobi.

B. Beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam membangun

sebuah usaha (bisnis) baru.

Di antaranya adalah :

1) Jenis produk (barang) yang dibutuhkan dalam pasar,

2) konsumen terhadap produk (barang) yang diinginkan,

3) Daya beli konsumen dalam pasar tertentu, dan

4) usaha sejenis dalam pasar tersebut.

Dalam memasuki dunia bisnis, seseorang dituntut untuk tidak

hanya memiliki kemampuan tetapi juga ide dan kemauan. Ide dan

kemauan itulah yang akan diwujudkan dalam bentuk

penciptaan/pembuatan barang dan jasa yang laku di pasar.

Langkah-langkah dalam memulai usaha:

3
1) Mengenali Peluang Usaha Seseorang dalam menangkap peluang,

antara lain juga bisa dipengaruhi oleh pengetahuan atau informasi

yang dimilikinya. Menurut Shane dikemukakan bahwa akses

terhadap informasi dipengaruhi oleh pengalaman hidup dan

hubungan sosial.

2) Optimalisasi Potensi Diri

Untuk memulai usaha perlu dilakukan self evaluation atau self

assesment, yaitu penilaian atas kemampuan diri sendiri. Caranya

ialah dengan menanyakan pada diri sendiri, misalnya:

“Sesungguhya saya ini bisa apa ya?”.

3) Dan untuk menunjang keberhasilan seorang wirausaha perlu

mengoptimalkan motivasi diri.

4) Fokus dalam Bidang Usaha

 Fokus berarti memusatkan perhatian pada suatu usaha

tertentu yang sudah ditekuninya, yaitu fokus pada produk

dan fokus pada biaya rendahnya (efisien dalam

pebiayaan).

 Fokus, berarti pula ia menekuni bidang usahanya sampai

ia dikenal oleh pelanggan sebagai satu-satunya yang

terbaik di bidang itu.

 Fokus, juga bisa dimaknai bahwa memulai berwirausaha

berawal dari hal-hal yang kecil dan terfokus berdasarkan

sumberdaya yang dimilikinya.

4
5) Berani Memulai

Untuk memulai berusaha harus ada:

 Peluang

 Potensi diri

 Motivasi yang tinggi

 Keberanian memulai

C. Proses memulai bisnis

Apapun jenis dan bentuk bisnis yang akan kita jalani, pastinya

mempunyai proses. Proses-proses tersebut adalah;

1. Ide

Penemuan tidak sengaja dan pencarian ide dengan dasar

pertimbangan.

Banyak kalangan mencari ide baru dengan melakukan beberapa

usaha. Usaha ini dapat dilakukan dengan cara magang pada usaha

lain atau dengan cara membaca beberapa tabloid atau majalah

untuk dapat mengembangkan pikiran secara serius mengenai ide

membuka sebuah usaha baru. Majalah atau tabloid dapat

dijadikan sebagai pendukung untuk mencari sumber

pertimbangan ide baru.

2. Modal

Dalam hal ini, modal yang dimaksud bukan saja modal berupa

uang, tetapi juga berupa barang, orang (tenaga kerja/skill), dan

juga fasilitas. Modal berupa uang atau sumber dana tersebut dapat

diperoleh dari kekayaan sendiri, dari badan-badan keuangan

5
(seperti; bank, pegadaian, koperasi), dan juga dari orang-orang

yang bersedia menjadi penyandang dana (investor/penanam

modal).

3. Barang dan jasa

Menentukan barang dan jasa yang akan dijadikan sebagai objek

bisnis tentunya harus memiliki pasar (dibutuhkan konsumen dan

laku di pasaran).

4. Pasar

Mengamati peluang pasar sebelum menciptakan barang dan jasa

(barang dan jasa apa yang sedang banyak diminati oleh

konsumen).

5. Profit

Bila peluang pasar sudah tersedia, maka tinggal memproduksi

barang dan jasa yang telah ditentukan sebagai objek bisnis,

memasarkannya dan segera mendapatkan keuntungan dari

penjualan barang dan jasa yang ditawarkan.

D. Hal-hal yang diperhatikan dalam merintis usaha baru

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam merintis usaha baru, adalah

1. Bidang dan jenis usaha yang akan dimasuki,

Adanya pengenalan jenis usaha, diharapkan dapat memperoleh

gambaran secra sederhana sehingga menjamin proses pencapaian

tuuan dan sasaran usaha yang telah direncanakan. Secara umum,

bidang dan jenis usahanya adalah;

6
a) Bidang agraris, yaitu kegiatan usaha yang meliputi:

pertanian, perikanan, perkebunan.  Bidang ekstraktif,

yaitu kegiatan usaha yang bergerak dalam bidang

pengumpulan hasil alam, seperti pertambangan,

penggalian bahan baku dalam bumi dan pengambilan hasil

alam.

b) Bidang industri, yaitu kegiatan usaha yang bergerak

dalam bidang pengolahan bahan baku menjadi bahan

setengah jadi dan barang jadi, seperti industri makanan,

industri kayu dan industri tekstil.

2. Bentuk Usaha dan kepemilikan yang akan di pilih perusahaan

perseorangan (PO)

Bentuk usaha ini paling sederhana dan mudah

mengorganisasikannya karena pemiliknya hanya satu orang dan

langsung dikelola sendiri. Usaha persekutuan didirikan minimal

dua orang secara bersama membangun sebuah usaha dengan

menjadi pemilik bersama dari suatu perusahaan, dengan

mengumpulkan sejumlah kekayaan. Kekayaan yang dikumpulkan

itu dapt berupa dana, tenaga, keahlian dan sarana lain yang dapat

menunjang jalannya usaha. Keangotaan persekutuan terdiri dari

dua kelompok, yaitu anggota pasif persekutuan dan anggota aktif

persekutuan. Anggota pasif persekutuan, kedudukannya dalam

usaha ini adalah sebagai peserta yang hanya menyetorkan modal

saja.

7
3. Tempat usaha yang akan dipilih,

Para pengelola usaha sangat berkepentingan dalam mencari

tempat usaha yang strategis. Perusahaan yang akan didirikan

sudah barang tentu di tempat yang sangat potensial (strategis).

Tempat usaha harus berdekatan dengan tempat konsumen, agar

dapat menjamin penyerahan barang yang mudah dan cepat.

Tempat usaha yang strategis adalah tempat atau letak perusahaan

melakukan aktivitas berikut pemasarannya, serta penjualan

barang dagangan yang dapat memberikan keuntungan besar.

Selain itu, tempat usaha yang strategis juga memiliki berbagai

fasilitas, seperti; tempat parkir yang luas, transportasi yang

mudah dijangkau dan lancar.

4. Organisasi usaha yang akan dipilih,

Menurut George R. Terry, organisasi adalah mengalokasikan

seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan antara kelompok kerja

dan menetapkan wewenang serta tanggungjawab masing-masing

individu yang bertanggungjawab untuk setiap komponen

E. Profil Usaha Kecil dan Pengembangannya

1. Tahap Studi Kelayakan

Studi kelayakan usaha secara umum dapat dilakukan melalui

langkah-langkah sebagai berikut:

a) Tahap Penemuan ide. Pada tahap ini wirausaha memiliki

ide untuk merintis usaha barunya. Ide tersebut kemudian

dirumuskan dan diidentifikasi. Misalnya peluang bisnis

8
apa saja yang paling memberikan keuntungan, yaitu:

bisnis industri, perakitan, perdagangan, usaha jasa, atau

jenis usaha lainnya yang dianggap paling layak.

b) Memformulasikan Tujuan. Tahap ini adalah tahap

perumusan visi dan misi bisnis. Apa visi dan misi bisnis

yang hendak diemban setelah jenis bisnis tersebut

diidentifikasi? Apakah misinya untuk menciptakan barang

dan jasa yang sangat diperlukan masyarakat sepanjang

waktu ataukah untuk menciptakan keuntungan yang

langgeng?

c) Tahap Analisis. Proses sistematis yang dilakukan untuk

membuat suatu keputusan apakah bisnis tersebut layak

dilaksanakan atau tidak. Tahapan ini dilakukan seperti

prosedur proses penelitian ilmiah lainnya, yaitu dimulai

dengan mengumpulkan data, mengolah, menganalisis, dan

menarik kesimpulan. Kesimpulan dalam studi kelayakan

usaha hanya dua, yaitu dilaksanakan (go) atau tidak

dilaksanakan (no go).

d) Tahap Keputusan. Langkah berikutnya adalah tahap

mengambil keputusan apakah bisnis layak dilaksanakan

atau tidak. Karena menyangkut keperluan investasi yang

mengandung risiko, maka keputusan bisnis biasanya

berdasarkan beberapa kriteria investasi, seperti Pay Back

9
Period (PBP), Net Present Value (NPV), Internal Rate of

Return, dan sebagainya

Setelah ide untuk memulai usaha muncul, maka langkah

pertama yang harus dilakukan adalah membuat perencanaan.

Perencanaan usaha adalah suatu cetak biru tertulis (blue-print)

yang berisikan tentang misi usaha, usulan usaha, operasional

usaha, rincian finansial, strategi usaha, peluang pasar yang

mungkin diperoleh, dan kemampuan serta keterampilan

pengelolanya. Perencanaan usaha sebagai persiapan awal

memiliki dua fungsi penting, yaitu :

 Sebagai pedoman mencapai keberhasilan manajemen

usaha

 Sebagai alat untuk mengajukan kebutuhan permodalan

yang bersumber dan luar.

Di Indonesia sendiri belum ada batasan dan kriteria yang baku mengenai

usahakecil, Berbagai instansi menggunakan batasan dan knitenia

menunut fokus penmasalahan yang dituju. Dalam Undang-undang No.

9/1995 Pasal 5 tentang usaha kecil disebutkan beberapa kriteria usaha

kecil sebagai berikut:

1. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 200.000.000 (dua ratus

juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha, atau

2. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp 1.000.000.000

(satu miliar rupiah)

10
Pada usaha kecil, manajer yang mengoperasikan perusahaan adalah

pemilik, majikan, dan investor yang me-ngambil berbagai keputusannya

secaramandiri. Jumlah modal yang diperlukan juga biasanya relatif kecil

dan hanyadari beberapa sumber saja. Karena permodalan relatif kecil dan

dikelola secanamandiri, maka daerah operasinya juga adalah lokal,

majikan dan karyawan tinggal dalam suatu daerah yang sama, bahan

baku lokah dan pemasarannyapunhanya pada lokasi/daerah tertentu.

Akan tetapi, secara keseluruhan merupakan sektor yang mampu

menyerap tenaga kerja lokal yang cukup besar dan tersebar.

Kekuatan dan kelemahan Usaha Kecil :

Beberapa kekuatan usaha kecil antara lain:

a. Memiliki kebebasan untuk bertindak. Bila ada perubahan, misalnya

perubahan produk baru, teknologi baru, dan perubahan mesin baru,

usaha kecil bisa bertindak dengan cepat untuk menyesuaikan dengan

keadaan yang berubah tersebut. Sedangkan, pada perusahaan besar,

tindakan cepat tersebut susah dilakukan.

b. Fleksibel. Perusahaan kecil sangat luwes, ia dapat menyesuaikan

dengan kebutuhan setempat. Bahan baku, tenaga kerja dan pemasaran

produk usaha kecil pada umumnya menggunakan sumber-sumber

setempat yang bersifat lokal. Beberapa perusahaan kecil di antaranya

menggunakan bahan baku dan tenaga kerja bukan lokal yaitu

mendatangkan dari daerah lain atau impor.

c. Tidak mudah goncang. Karena bahan baku dan sumber daya lainnya

kebanyakan lokal, maka perusahaan kecil tidak rentan terhadap

11
fluktuasi bahan baku impor. Bahkan bila bahan baku impor sangat

mahal sebagai akibat tingginya nilai mata uang asing, maka kenaikan

mata uang asing tersebut dapat dijadikan peluang dengan

memproduksi barang-barang untuk keperluan ekspor.

F. Kelebihan Dan Kelemahan Starting Buying Franchising

1. Memulai usaha baru / starting

Kelebihan

 Gagasan Murni.

 Bebas Beroperasi

 Fleksibel dan mudah diatur

Kelemahan

 Belum dikenal

 Inefisiensi

 Penuh ketidak pastian

 Kurang daya saing

2. Membeli Usaha yang ada / Buying

Kelebihan

 Lokasi sudah cocok

 Karyawan dan pemasok sudah berpengalaman

 Sudah siap operasi

Kelemahan

 Perusahaan yang dijual biasanya lemah

 Peralatan tidak efisien

12
 Sulit Inovasi; baik sumber daya tenaga kerja atau

lingkungannya.

3. Waralaba atau Franchising

Kelebihan

 Penggunaan nama & merk terkenal

 Siap manajemen dan

 Siap Operasi

Kelemahan

 Tidak Mandiri

 Lebih menguntungkan Franchisor

 Interpendensi, Terdominasi

(Tiga) Cara Memulai Usaha Baru ini adalah:

1) Starting

Hambatan Dalam Memasuki Industri

 Sikap dan Kebiasan Pelanggan

Loyalitas kepada perusahaan yang sudah ada

 Biaya Perubahan (switching cost)

Biaya-biaya yang diperlukan untuk melatih kembali para

karyawan

 Respon Pesaing

Pesaing yang ada semakin agresif mempertahankan

pangsa pasar yang ada.

2) Buying

Aspek yang Harus Diperhatikan dalam Membeli Perusahaan

13
 Pengalaman apa yang dimiliki untuk menjalankan

perusahaan tersebut ?

 Mengapa perusahaan tersebut berhasil tapi kritis ?

 Dimana lokasi perusahaan tersebut?

 Apakah membeli perusahaan tersebut lebih menguntukan

ketimbang merintis sendiri usaha baru ?

3) Parent Company / Franchising

Franchaising (Waralaba)

Pelimpahan dari pabrik atau distributor suatu produk atau

jasa yang diberikan pada agen-agen lokal atau pengecer

membayar dengan membayar sejumlah royalty (Hisrich-Peters)

Peluang binis, dimana pemilik, produsen (Franchisor) dari barang

dan jasa atau merek tertentu memberi hak kepada individu

(Franchisee) untuk menjadi agen lokal dari barand dan jasa, dan

sebagai imbalannya menerima pembayaran atau royalti yang telah

ditentukan (Bygrave).

Dalam kerjasama yang dilakukan antara Franchisor

(pemilik barang/jasa) dengan Franchisee (pembeli barang/jasa)

memiliki tanggung jawab masing-masing yang mesti disepakati

oleh kedua belah pihak.

Dalam hal ini misalnya Franchisor bertanggungjawab

terhadap manajemen usaha, tekhnis pelaksanaan usaha, pelatihan

dan gagasan atas jenis usaha yang dijalankan, nama perusahaan,

logo serta bagaimana usaha harus dijalankan. Adapun pembeli

14
merek atau yang kita sebut Franchisee bertanggungjawab

terhadap tenaga, uang, lokasi serta pelaksanaan di lapangan.

Semua hak dan kewajiban tersebut dituangkan dalam PKS

(perjanjian kerjasama) yang mesti dipahami kedua belah pihak.

Dalam franchising ada beberapa jenis usaha yang dapat dijadikan

objek kerjasama antara franchisor dan franchisee adalah sebagai

berikut:

 Barang dan jasa yang telah mempunyai pasar dan diterima

oleh umum

 Nama dagang atau merek dagang

 Konsultan manajemen keuangan atau pengawasan

 Promosi advertaising dan pembelian

 Kantor pusat layanan

 Dll

15
BAB III

KESIMPULAN

Bagaimana cara dan apapun bidang/jenis usaha yang akan kita masuki

pastilah memiliki kelebihan dan kelemahan. Untuk itu kita harus dapat

menentukan bidang dan jenis usaha apa yang akan kita mulai, apakah kita

mempunyai keahlian di bidang usaha yang akan kita masuki tersebut, agar tidak

mengalami kejadian yang fatal dikemudian hari, yaitu usaha yang kita dirikan

hancur atau berhenti begitu saja karena kita tidak memiliki kompetensi di bidang

usaha yang kita mulai.

Kami dari seluruh anggota pemakalah, mengucapkan selamat dan

semoga sukses bagi anda yang akan memulai karir dengan memasuki dunia

usaha. Semoga makalah ini bisa dijadikan salah satu panduan untuk memulai

karir anda.

Sekian pembahasan mengenai “Merintis Usaha Baru dan Model

Pengembangannya”. Mungkin terdapat kesalahan dalam penulisan makalah ini.

Oleh karena itu, pemakalah mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca

sekalian, agar di waktu yang akan dating, makalah ini akan semakin

sempurna.                                             

16
DAFTAR PUSTAKA

Mardiyatmo. 2006, KEWIRAUSAHAAN. Jakarta: Yudhistira.


Suryana. 2006, KEWIRAUSAHAAN. Jakarta: Salemba Empat.
Budiarta, Kustoro, dkk. 2007, PENGANTAR BISNIS. Medan.
Manurung. 2005, KEWIRAUSAHAAN. Medan.
https://id.search.yahoo.com/search?
fr=mcafee&type=E210ID885G0&p=kelebihan+dan+kelemahan+starting+buyin
g+franchising diakses pada tanggal 20 februari 2021

17

Anda mungkin juga menyukai