Antropo Kit

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 3

UPT PUSKESMAS HAJI PEMANGGILAN

KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

No. Dokumen : 440/ /B.KAK/P.1805013201/ /2019


PROGRAM Revisi :-
GIZI Tgl Berlaku :
Halaman : 1/3

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


PENGAMBILAN ANTROPOMETRI KIT
A. Pendahuluan
Antropometri (ukuran tubuh) merupakan salah satu cara langsung menilai status gizi,
khususnya keadaan energi dan protein tubuh seseorang. Dengan demikian, antropometri
merupakan indikator status gizi yang berkaitan dengan masalah kekurangan energi dan
protein yang dikenal dengan KEP. Antropometri dipengaruhi oleh faktor genetik dan faktor
lingkungan. Konsumsi makanan dan kesehatan (adanya infeksi) merupakan faktor
lingkungan yang mempengaruhi antropometri.

Pengukuran antropometri lebih praktis untuk menilai status gizi (khususnya KEP) di
masyarakat. Ukuran tubuh yang biasanya dipakai untuk melihat pertumbuhan fisik adalah
berat badan (BB), tinggi badan (TB), lingkar lengan atas (LILA), lingkar kepala (LK), tebal
lemak dibawah kulit (TL) dan pengukuran tinggi lutut. Penilaian status gizi antropometri
disajikan dalam bentuk indeks misalnya BB/U, TB/U, PB/U, BB/TB.

B. Latar Belakang
Peningkatan derajat kesehatan masyarakat salah satunya dilakukan melalui peningkatan
peran serta masyarakat, termasuk swasta dan masyarakat madani. Kegiatan yang dilakukan
untuk meningkatkan peran serta masyarakat diantaranya adalah menggerakkan masyarakat
untuk memanfaatkan posyandu sebagai salah satu sarana pelayanan kesehatan dasar yang
tumbuh dan berkembang di masyarakat. Posyandu merupakan tempet untu mendeteksi
permasalahan gizi.

Permasalahan gizi yang bisa dideteksi di posyandu salah satunya adalah gizi buruk dan
gizi kurang. Menurut Nency (2007), posyandu sebagai ujung tombak dalam melakukan
deteksi dini dan pelayanan pertama kesehatan ibu dan anak, menjadi vital dalam pencegahan
kasus gizi buruk. Salah satu kegiatan untuk melakukan deteksi dini gizi buruk dan gizi
kurang adalah melalui pemantauan status gizi. Pemantauan status gizi yang biasa dilakukan
di posyandu adalah dengan melakukan pengukuran antropometri atau pengukuran ukuran
tubuh. Berbagai jenis ukuran fisik tubuh dan komposisi tubuh antara lain yaitu, berat badan,
tinggi badan, lingkar lengan atas, lingkar kepala, lingkar dada, lingkar pinggul dan tebal
lemak di bawah kulit. Berbagai jenis ukuran fisik tubuh dan komposisi tubuh tersebut mudah
sekali mengalami perubahan.
C. Tujuan Umum dan Tujuan Khusus
1. Tujuan Umum
Untuk membantu pemantauan pertumbuhan balita di wilayah kerja Puskesmas Haji
Pemanggilan

2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui status gizi balita
b. Mencegah adanya masalah gizi
c. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat

D. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan


1. Kegiatan Pokok
Pengambilan antropometri kit dilaksanakan di Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung
Tengah

2. Rincian Kegiatan
a. Menyiapkan kendaraan
b. Membawa cap puskesmas
c. Mengambil alat dan tanda tangan SBBK
d. Menyimpan alat di gudang puskesmas

E. Cara Melaksanakan Kegiatan


1. Menyiapkan kendaraan untuk berangkat ke Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung
Tengah
2. Membawa cap puskesmas
3. Mengambil alat dan menandatangani SBBK yang sudah disediakan
4. Menyimpan alat di gudang puskesmas

F. Sasaran
Tenaga Pelaksana Gizi mengambil alat antropometri kit di Dinas Kesehatan Kabupaten
Lampung Tengah

G. Jadwal Pelaksanaan
Kegiatan ini dilaksanakan di bulan November Tahun 2019

H. Penutup
Evaluasi proses dilakukan pada saat kegiatan masih berjalan, untuk melihat kekurangan
yang ada dan agar dapat segera diatasi. Pelaporan kegiatan dilakukan setelah kegiatan selesai
dilakukan.

Mengetahui,

Kepala UPT Puskesmas Pelaksana


Haji Pemanggilan

Sri Nurmayati, S.Tr,Keb Dwi Febri Handayani, Amd.Gz


NIP. 19700505 199012 2 001 NRPK. 08.7.0801492

Anda mungkin juga menyukai