Laporan PKL I PT NSM
Laporan PKL I PT NSM
Laporan PKL I PT NSM
Oleh :
NAMA NPM
Mengetahui,
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan
Geologi dan Pertambangan “AGP” Bandung. Praktik Kerja Lapangan ini dilakukan
laporan ini. Pada kesempatan ini, kami mengungkapkan rasa terima kasih kepada:
1. Kedua orang tua kami yang telah membantu dengan do’a dan
Bandung.
4. Bapak Ir. Rasdan Alimin Siregar, M.Sc., selaku Ketua Program Studi
“AGP” Bandung.
laporan PKL I.
ii
6. Bapak Ir. Moch. Eddy Tjahjono, selaku Direktur PT Nusantara Swadesi
Mining.
Kami menyadari laporan ini masih jauh dari sempurna, maka dari itu kami
Semoga laporan ini bermanfaat bagi kita semua, khususnya bagi penulis dan
Tim Penyusun
iii
SARI
adalah metode Kuari side hill type. Kegiatan pengeboran dilakukan dengan
menggunakan bahan peledak ANFO (Amonium Nitrat Fuel Oil). Power Gel
digunakan sebagai primer dan detonator elektrik sebagai pemicu. Kegiatan pemuatan
dilakukan dengan 4 unit excavator merk KOMATSU tipe PC200 sebanyak 3 unit
menghasilkan produk berupa batu split ukuran 1,4-2 cm, base coarse ukuran 0-2,5
cm, makadam ukuran 2-4 cm, dan abu batu 0-0,5 cm. Untuk pemasaran, umumnya
iv
DAFTAR ISI
PRAKATA .................................................................................................................... ii
SARI .............................................................................................................................. iv
v
3.2 Pembongkaran (Loosening) ................................................................................. 15
4.4 Pemuatan............................................................................................................... 41
vi
4.5 Pengangkutan ........................................................................................................ 43
4.9.2 Pemuatan................................................................................................... 58
LAMPIRAN .................................................................................................................. 64
vii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
di Lapangan .........................................................................................................39
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
ix
4.17 Geometri Peledakan Berdasarkan Teori R.L. Ash .............................................37
4.18 Geometri Peledakan yang Digunakan oleh PT Nusantara Swadesi Mining ......38
Rangkaian ..........................................................................................................40
4.22 Kegiatan Pengangkutan oleh Dump Truck Hino 500 tipe FM260TI .................43
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
xi
BAB I
PENDAHULUAN
keindahan alam dan kekayaan sumber daya mineral yang sangat melimpah.
Kekayaan alam yang tampak di permukaan bumi maupun yang diselimuti kerak
Salah satu sumber daya yang tersedia contohnya Batu Andesit, yang berguna
pertambangan Batu Andesit itu sendiri. Dengan tersedianya sumber daya mineral
yang sangat melimpah dan supaya tujuan pembangunan di Negara Indonesia berjalan
dengan lancar dan optimal, maka pada sektor pertambangan yang merupakan hal
utama dari suatu pembangunan harus memiliki visi dan misi untuk memajukan
industri kedepannya. Bukan hanya mengandalkan sumber daya yang tersedia saja,
namun pada tingkat sumber daya manusia diperlukan juga keterampilan dalam
1
2
Dalam kaitan itu, salah satu upaya yang dapat kami lakukan adalah
mengembangkan serta menerapkan bidang keilmuan yang kami miliki, bukan saja di
juga dapat mempraktikannya di lapangan, sehingga kami lebih siap dalam melakukan
keterampilan ilmiah dan bereksperimen serta menjadikan kami lebih siap dalam
masa.
Dalam melaksanakan praktik kerja lapangan 1 ini kami memiliki maksud dan
batasan masalah sesuai dengan yang kami tuangkan dalam laporan ini.
3
digunakan, yaitu:
dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Adapun sumber data yang diperoleh
sebagai berikut:
a. Objek penelitian
Swadesi Mining.
b. Data penelitian
1) Sumber data
b) Kegiatan lapangan
c) Wawancara/diskusi
2) Tipe data
a) Data Primer
b) Data Sekunder
Data yang diperoleh dari studi literatur atau jurnal-jurnal ilmiah yang
1) Alat tulis kantor (buku catatan, pensil, bolpoin dan alat ukur)
c) Alat komunikasi.
d) Kamera.
Laporan ini merupakan suatu penerapan langsung dari apa yang penulis alami
selama menjalankan Praktik Kerja Lapangan 1 (PKL 1), dengan berpedoman pada
materi dan teori yang didapat dari perkuliahan. Sistematika penyajian yang penulis
BAB I. PENDAHULUAN
Berisi profil dan sejarah perusahaan, visi dan misi perusahaan, lokasi dan
(K3).
Pada bab ini disajikan untuk membahas tentang simpulan dan saran
daripada kegiatan penambangan yang telah diamati dan telah dibahas pada
Waktu pelaksanan kegiatan Praktik Kerja Lapangan 1 ini dimulai dari tanggal 3
sampai dengan 17 Juni 2015. Adapun tempat Praktik Kerja Lapangan 1 yaitu di PT
TINJAUAN UMUM
berada di Desa Bandung Herang, secara administratif lokasi ini berada di Kecamatan
Plered, Kabupaten Purwakarta, Provinsi Jawa Barat pada jarak 10 Km dari kota
dengan kondisi jalan beraspal mulus (jalan Negara Kelas I), perjalanan menuju kuari
yang dibuat oleh PT NSM sehingga tidak menggunakan jalan desa. Adapun peta
2.1.2 Lokasi
Gambar 2.2). Luas areal penambangan yang dikelola oleh PT Nusantara Swadesi
Mining saat ini adalah 24,70 Ha dengan total cadangan 13.796.987,4 ton.
6
7
8
9
bidang pertambangan yang memproduksi berbagai jenis dan ukuran batu andesit
Provinsi Jawa Barat. PT Nusantara Swadesi Mining didirikan pada tahun 2008 dan
memulai kegiatan penambangan pada tahun 2011, maka baru beroperasi selama 4
tahun.
2.3.1 Visi
umum di Indonesia.
2.3.2 Misi
pengawas, operator, mekanik, tenaga kerja dan satpam (lihat Lampiran A).
10
Direktur
Ir. Moch. Eddy Tjahjono
dengan sistem tambang terbuka (open cut) dengan jenjang setinggi 12 m dan lebar 9
longsoran.
bentukan lelehan magma diorit. Peranan bahan galian ini penting sekali di sektor
11
batu belah, split dan abu batu. Sebagai negara yang sedang dalam proses
Jenis magma diorit merupakan salah satu magma terpenting dalam golongan
feldspar plagioklas jenis kalium feldspar natrium plagioklas, kuarsa, feldspatoid serta
mineral tambahan berupa hornblenda, biotit dan piroksen. Andesit bertekstur afanitik
Mineral yang ada pada batu andesit ini berupa kalium feldspar dengan jumlah
kurang dari 10% kandungan feldspar total, natrium plagioklas, kuarsa kurang dari
10%, feldspatoid kurang dari 10%, hornblenda, biotit dan piroksen. Penamaan
dan air. Andesit berwarna abu-abu kehitaman, sedangkan warna dalam keadaan
lapuk berwarna abu-abu kecoklatan. Berbutir halus sampai kasar, andesit mempunyai
kuat tekan berkisar antara 600-2.400 Kg/cm2 dan densitas antara 2,3-2,7 ton/m3,
12
bertekstur porofik, keras dan kompak. Adapun komposisi kimia batu andesit (lihat
Tabel 2.1):
LANDASAN TEORI
Kegiatan penambangan pada intinya dibagi atas tiga kegiatan yaitu menggali,
mining), sistem tambang bawah tanah (underground mining), dan sistem tambang
terbuka ditentukan berdasarkan pada jenis material yang ditambang, maka tambang
terbuka dibagi menjadi beberapa metode yaitu Open Pit, Quarry, Strip Mine, Alluvial
Mine.
Batu andesit merupakan salah satu bahan galian industri, maka metode
Gambar 3.1).
13
14
Berdasarkan letak endapan yang digali atau arah penambangan kuari dapat
dua, yaitu :
15
suatu daerah yang relatif mendatar. Jadi tempat kerjanya digali menuju ke
road) kepermukaan pit type memiliki tiga kemungkinan jalan masuk, yaitu :
a. Teknis
2. Tekstur.
3. Struktur.
b. Ekonomis
1. Harga alat-alat.
2. Nilai batuan.
1. Power shovel.
2. Back hoe.
3. Bulldozer.
lubang ledak dengan menggunakan alat bor, sehingga dihasilkan lubang ledak
dari batuan induknya. Unsur utama dalam peledakan adalah batuan, dimensi
berikut :
a. Batuan adalah massa yang terdiri dari satu atau lebih mineral yang
atas 3 jenis batuan yaitu batuan beku, batuan sedimen, dan batuan
1. Kekerasan
2. Abrasiveness
3. Tekstur
pengeboran.
4. Struktur
5. Sifat pemecahan
kenyal).
18
6. Rock drillability
yang apabila bereaksi dengan cepat satu sama lain maka campuran
3. Spasi
Spasi adalah jarak antara dua lubang ledak yang ada pada satu
baris.
4. Burden
face atau jarak terdekat antara dua lubang ledak pada satu
kolom.
19
5. Stemming
7. Tinggi jenjang
8. Sub drilling
kedalam alat angkut yaitu dump truck. Alat muat yang digunakan dalam
kegiatan pemuatan antara lain backhoe, power shovel, dan wheel loader.
PENGAMATAN DI LAPANGAN
Waktu kerja di PT Nusantara Swadesi Mining adalah 7,5 jam untuk hari
senin-kamis, dan sabtu. Sedangkan untuk hari jumat waktu kerja hanya 6,5 jam (lihat
Lampiran B).
berikut:
4.3 Penambangan
metode Quarry Tipe “Side Hill” (memotong dan mengupas perbukitan) dan
21
22
Pengeboran Peledakan
Pemuatan
Pengangkutan
Pengolahan
c. Pemuatan, kegiatan dengan menggunakan alat muat untuk memuat batuan hasil
e. Pengolahan, bentuk dan ukuran batuan akan diolah sesuai dengan permintaan
konsumen.
4.4 Pengeboran
Kegiatan ini bertujuan untuk membuat sejumlah lubang ledak yang nantinya
Kemampuan alat bor ditentukan oleh kecepatan penembusan alat bor dan
tergantung pada sifat-sifat fisik dan struktur dari batuan, ciri-ciri teknis, dan
operasional alat bor (lihat Gambar 4.2). Disamping faktor-faktor diatas tergantung
Swadesi Mining adalah Staggered Drill Pattern atau zig-zag pada pengeboran yang
mana jarak antara Burden dan Spacing sama dibuat selang-seling atau zig-zag.
pengeboran tegak lurus, bagian lantai jenjang akan menerima gelombang tekan
24
terbesar. Gelombang tekan tersebut selanjutnya akan dipantulkan pada bidang bebas
dan sebagian lagi akan diteruskan pada bagian bawah lantai jenjang.
Persiapan dilakukan terhadap para pekerja dan dari peralatan bor yang akan
teknis dan non teknis yang berarti. Hal-hal yang harus dilakukan sebelum kegiatan
pengeboran yaitu:
a. Mengecek kesiapan peralatan bor dan kelengkapanya seperti mesin bor (CRD),
2. Pemeriksaan oli.
5. Pengecekan selang.
3. Pengecekan panel-panel.
a. Alat bor
(Crawler Rock Drill) dengan gerakan pengeboran memutar dan menumbuk, sesuai
dengan kondisi front penambangan dengan tekanan udara 90-100 Psi. Pemakaian
udara 125 Cfm (Cubic Feet Minute).Kegiatan pengeboran diPT Nusantara Swadesi
Mining menggunakan4mesin bor CRD merk FURUKAWA PCR 200 (Gambar 4.3).
dengan cara memutar dan menumbuk alat bor searah jarum jam ke batuan
4. Lubang bor yang dihasilkan oleh empat mesin CRD perhari sebanyak
bergantian.
b. Kompresor
4.4) memiliki kapasitas bahan bakar sebanyak 300 liter solar dan memilik tekanan
c. Batang bor
Batang bor yang digunakan memiliki panjang 3 meter (lihat Gambar 4.5).
d. Mata bor
button bit yang terbuat dari baja dan berdiameter 3 inci. (lihat Gambar 4.6)
tambang terbuka untuk menghasilkan lubang ledak. Proses pengeboran terdiri atas
lokasi di lapangan oleh bagian drill dan blast engineering. Tahapan inti dalam
bor Crawler Rock Drill PCR 200 dengan 30 data pengamatan, didapatkan rata-rata
waktu edar adalah 20,45 menit dalam satu siklus pengeboran, sehingga dalam 1 jam
seling atau zig-zagdengan arah pengeboran tegak lurus dengan bidang bebas (free
FREEFACE
4.4.5 Kendala Dalam Pengeboran
B
Dalam kegiatan pengeboran di PT Nusantara Swadesi Mining terdapat
S
beberapa kendala yang sering dialami antara lain :
Biasanya
adalah dengan menggerakkan panel ke atas dan ke bawah agar batuan yang
adalah dengan mengganti rantai lifter yang putus dengan rantai lifter yang
baru.
d. Kekerasan batuan
e. Cuaca
petir.
f. Debu/Cutting
Debu dapat menghambat mata bor. Biasanya terjadi akibat adanya rekahan
bor.
31
4.4 Peledakan
proses pembuatan lubang ledak oleh CRD (Crawler Rock Drill) sesuai dengan yang
induknya.
sebagai berikut :
truck
peledak utama yaitu Amonium Nitrat dan Fuel Oil. Proses pencampuran
lapangan untuk setiap 1 karung Amonium Nitrat (AN = 25 kg), maka Fuel
AN = 25 kg
Ditanyakan : FO =?
Jawaban : FO = x 5,5
FO = x 5,5 = 1,45 Kg
Dengan demikian ANFO yang dibutuhkan untuk setiap satu lubang adalah 25 kg +
1,45 kg = 26,45 kg
Selain bahan peledak utama ANFO (Amonium Nitrat Fuel Oil), peralatan
yaitu detonator, power gel, blasting machine, blaster’s ohm meter, dan lead wire,
connecting wire.
detonator dan power gel disebut booster. Masukan booster ke lubang ledak dengan
posisi di dasar lubang (bottom priming) setelah itu masukan campuran ANFO. Tutup
connecting wire tiap baris secara seri dan setiap kolom dirangkai secara paralel.
Kemudian ikatkan connecting wire dengan lead wire yang kemudian diteruskan pada
36
blasting machine. Setelah semuanya sudah siap, juru ledak melakukan pengecekan
hambatan setiap lubang ledak dengan alat blaster’s ohm meter. Apabila hambatan
sudah selesai dengan yang diinginkan, maka kegiatan peledakan siap dilakukan.
Urutan waktu peledakan antara lubang ledak dalam satu baris dengan lubang
ledak pada baris berikutnya ataupun antara lubang ledak yang satu dengan lubang
ledak yang lainnya ditentukan berdasarkan urutan waktu peledakan serta arah
suatu pola yang menerapkan peledakan dengan waktu tunda (delay) 25 milisecond
Dari pengamatan yang dilakukan berdasarkan teori R.L Ash dapat dihitung
Dengan diamater bor 3 inch, maka perhitungan berdasarkan teori R.L. Ash adalah
sebagai berikut:
12 12 12
Untuk mencari volume dengan jumlah lubang ledak sebanyak 80 lubang dengan 4
baris dan 20 kolom (lihat Gambar 4.19), maka didapatkan data sebagai berikut:
a) p = (n-1) x S c) L = p x l
= (20 – 1) x 2 m = 38 m x 8 m
= 38 m = 304 m2
b) l = m x B d) V = K x L
=4x2m = 12 m x 304 m2
=8m = 3.648 m3
39
Tabel 4.1
B (Burden) 2,5 m 2m
S (Spacing) 3m 2m
T (Stemming) 1,75 m 3m
hasil peledakan yang kurang baik serta mengandung resiko bahaya terhadap
2. Flying rock
Rangkaian Seri-Paralel
41
4.4 Pemuatan
selesai. Pemuatan ini bertujuan untuk memuat hasil peledakan ke alat angkut dengan
menit. Pengecekan terdiri dari pengecekan oli, bahan bakar, radiator, panel-panel,
dan bucket.
42
Excavator/Backhoe merk Komatsu tipe PC200 3 unit dan PC400 1 unit dengan
masing-masing kapasitas Bucket 0,97m3 dan 3,2m3 (lihat Lampiran E) . Tahap awal
pemuatan tidak dapat beroperasi. Karena kondisi akses menuju front penambangan
data pengamatan dari Excavator KOMATSU PC400, didapatkan rata-rata waktu edar
adalah 0,58 menit dalam satu siklus pemuatan (lihat Lampiran C).
terlebih dahulu.
c. Crawler Excavator putus karena sudah terlalu tua dan sudah terlalu sering
digunakan.
43
4.5 Pengangkutan
Hino 500 tipe FM260TI (lihat Gambar 4.22) dan 8 unit merk Mitsubishi Fuso tipe
MRF6X4 220PS (lihat Gambar 4.23) yang diatur sedemikian rupa sehingga jam
kerja untuk Dump Truck ini dapat bekerja penuh. Namun kerja Dump Truck ini
kadang terhambat oleh medan jalan angkut yang kurang mendukung, seperti lebar
jalannya yang kurang memadai, banyaknya tanjakan yang memiliki kemiringan >300,
belokan yang sangat tajam sehingga Dump Truck tersebut memerlukan waktu yang
cukup lama untuk mendapatkan posisi pembelokan. Selain itu Dump Truck yang
sudah berusia tua memerlukan biaya perawatan yang tinggi. Terkadang juga mesin
Gambar 4.22 Kegiatan Pengangkutan oleh Dump Truck Hino 500 tipe FM260TI
44
220PS sebagai alat angkut lain di PT Nusantara Swadesi Mining. Selain mengangkut
material, Dump Truck ini juga digunakan untuk mengangkut peralatan untuk
kegiatan peledakan.
terlebih dahulu, meliputi oli, bahan bakar, rem, accu, radiator, tekanan ban, dan
menit. Waktu tempuh ini sangat berpengaruh pada cuaca, kondisi jalan, dan
keahlian operator.
pengamatan dan jarak angkut 900 meter, didapatkan rata-rata waktu edar adalah
b. Ban pecah
c. Akses jalan sempit, ketika di tengah jalan dump truck mogok, akan sangat
4.6 Pengolahan
Pengolahan merupakan suatu proses mengolah bahan galian yang berasal dari
grinding. Proses pengecilan ukuran batuan dapat dibagi dalam tiga tahap
1. Primary Crushing
dapat diremukan oleh mesin jaw crusher menjadi ukuran 0-20 cm yang
2. Secondary Crushing
crushing yang masih kasar, untuk mendapatkan ukuan yang lebih kecil.
3. Tetriary Crushing
Cone Crusher (Gambar 4.27). Pada tahap ketiga ini ada pengembalian
cm dan akan diayak lagi oleh dua unit vibrating screen yang dirangkai
Gambar 4.28.
51
(Hopper).
unit crushing plant, tetapi yang kita amati hanyalah 1 unit yaitu unit yang
hari efektif kerja, sehingga dalam 1 bulan dapat memproduksi batu andesit
114.400 ton. Jam kerja crusher mulai dari pukul 08.00 sampai dengan pukul
16.00 (8 jam/hari).
4.7 Pemasaran
yaitu terkait antara lokasi tambang dengan konsumen akhir oleh karena itu,
ditujukan bagi konsumen di Bekasi, Cikarang, dan DKI Jakarta. Seiring dengan
Di daerah ini terdapat banyak toko material bangunan dan proyek perumahan,
disamping itu di Kabupaten atau Kota banyak prasarana jalan yang rusak serta
53
pembangunan jalan tol, jalan by pass, jalan lingkar, jalan alternatif, saluran drainase,
memerlukan bahan galian terutama batu andesit dari ukuran besar hingga terkecil
adalah produk yang berkualitas namun dari segi harga, perusahaan ini menerapkan
Nusantara Swadesi Mining dipengaruhi dua faktor yaitu target produksi dan harga
jual bebas ke pasar dengan berbagai jenis produk. Berikut adalah tabel daftar produk
dan harga yang dipasarkan PT Nusantara Swadesi Mining (lihat Tabel 4.2).
Tabel 4.2
Untuk menjaga kelangsungan suatu kegiatan agar dapat berjalan lancar dan
sekiranya dapat menunjang dalam aktifitas yang sedang berjalan sehingga tidak
dengan halnya usaha pertambangan batu andesit yang dikelola oleh PT Nusantara
penunjang pada daerah yang aman dari kegiatan penambangan seperti yang
gudang alat berat (bengkel), gudang logistic dan gudang penyimpanan bahan
55
peledak yaitu gudang Amonium Nitrat (AN) (lihat Gambar 4.29), gudang
Power Gel (lihat Gambar 4.30), dan gudang Detonator (lihat Gambar 4.31).
sejauh 3 meter.
57
5. Diatas lantai diberi dudukan kayu agar jika terjadi banjir maka bahan
7. Ventilasi cukup.
penerangan.
untuk mencuci alat angkut, menyiram jalan tambang agar tidak berdebu.
Guna mendukung efisiensi kerja tambang pada masa yang akan datang aspek
4.9.1 Penambangan
perusahaan.
4.9.2 Pemuatan
dan kembali dari front tambang, dibuat jalan tambang dengan lebar 6-10
meter.
4.9.3 Pengolahan
“berm” pembatas roda dump truck agar tidak terjadi kecelakaan karena dump
kerja seperti helm, sarung tangan, sepatu lapangan, masker, dan lain-lain.
tersebut di atas selalu diawasi dengan ketat oleh petugas dibawah koordinasi kepala
teknik tambang, sehingga sampai periode ini belum terjadi kecelakaan tambang.
BAB V
5.3 Simpulan
adalah sistem tambang terbuka dengan metode kuari side hill type dan
60
61
pattern drill). Blasting machine yang digunakan adalah tipe T-200 buatan
5.4 Saran
berlebihan.
ditingkatkan.
62
kemarau.
DAFTAR PUSTAKA
Ariep dkk. 2014. "Kegiatan Penambangan Batu Andesit di Kuari Andesit Gunung
Kerud PT. Gunung Kecapi, Desa Liunggunung, Kecamatan Plered, Kabupaten
Purwakarta, Provinsi Jawa Barat" Laporan PKL 1, Politeknik Geologi dan
Pertambangan "AGP" Bandung.
Reza dkk. 2012. "Kegiatan Penambangan Batu Andesit di PT. Gunung Kecapi, Desa
Liunggunung, Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta, Provinsi Jawa Barat"
Laporan PKL 1, Politeknik Geologi dan Pertambangan "AGP" Bandung.
http://www.tradeearthmovers.com.au/spec/detail/excavators/excavators/komatsu/pc2
008/30101
https://jefrihutagalung.wordpress.com/2014/03/21/spesifikasi-alat-berat-excavator-
dan-shovel/
https://www.google.co.id/maps/@-6.619561,107.3781431,711m data=!3m1!1e3?hl=
en
https://www.google.co.id/maps/@-6.619561,107.3781431,17z?hl=en
63
LAMPIRAN A
64
LAMPIRAN B
1) Tanpa Lembur
2) Dengan Lembur
b. Hari Jumat
1) Tanpa Lembur
2) Dengan Lembur
65
LAMPIRAN C
Data Pengamatan Waktu Edar Pengeboran Menggunakan Alat Bor CRD Furukawa
PCR 200
Jumlah
Batang Batang Batang Batang Lama
Penambahan
No. Bor 1 Bor 2 Bor 3 Bor 4 Pengeboran
Batang Bor
(menit) (menit) (menit) (menit) (CT)
(menit)
1 0,87 2,2 6,6 8,9 0,96 19,53
2 0,86 3,23 9,01 8,43 0,76 22,29
3 1,91 2,45 3,08 7,78 0,89 16,11
4 1,26 1,81 7,61 8,55 0,71 19,94
5 1,33 2,43 8,01 8,78 0,81 21,36
6 1,21 4,7 8,7 7,6 0,66 22,87
7 1,25 3,8 8,58 10,35 0,91 24,89
8 3,18 5,06 5,65 0,86 0,65 15,4
9 3,81 5,06 5,78 5,5 0,9 21,05
10 2,65 4,48 5,28 5,06 0,85 18,32
11 2,68 7,16 5,58 6,11 0,68 22,21
12 5,31 5,08 5,58 5,65 0,7 22,32
13 4,31 5,01 5,9 5,08 1,16 21,46
14 3,15 4,75 4,43 4,8 1,13 18,26
15 2,37 4,3 6,12 7,46 0,46 20,71
16 3,25 5,1 5,14 6,3 0,4 20,19
17 2,5 4,5 5,47 7,03 0,46 19,96
18 3,1 4,55 5,58 7,1 0,38 20,71
19 4,19 5,03 5,05 5,16 0,66 20,09
20 3,06 4,52 4,48 4,49 0,58 17,13
21 3,16 4,39 5,44 6,42 0,48 19,89
22 2,35 5,22 6,41 7,13 0,63 21,74
23 2,09 5,22 6,49 6,2 0,41 20,41
24 4,47 4,42 5,24 6,05 0,4 20,58
25 3,39 5,37 5,16 7 0,35 21,27
26 3,22 5,58 5,19 7,22 0,54 21,75
27 4,2 5,01 5,19 5,48 0,31 20,19
28 5,04 5,32 5,24 6,08 0,43 22,11
29 5,19 5,05 5,35 5,39 0,42 21,4
30 2,46 5,11 5,46 6,09 0,37 19,49
Jumlah 87,82 135,91 176,8 194,05 19,05 613,63
Rata-rata 2,92 4,53 5,89 6,46 0,63 20,45
66
Dari data tersebut perhitungan waktu edar (cycle time) pengeboran untuk
menghasilkan satu lubang bor, dengan menggunakan alat bor Merk Furukawa
Keterangan:
Ct = T1 + B + T2 + B + T3 + B + T4 menit
Ct = 21,69 menit
Adapun jumlah lubang yang dapat dihasilkan selama satu jam, yaitu:
67
LAMPIRAN D
68
Total Waktu 11,667 3,592 2,339 3,766 21,364
Rata-rata 0,315 0,097 0,062 0,104 0,577
Keterangan:
WT = Waktu Total
Dari data pengamatan diatas, dapat kita ketahui rata-rata satu siklus sebagai berikut:
= = 0,577 menit
69
LAMPIRAN E
Ambil Ambil
Waktu
No posisi Pemuatan Pengankuatan posisi Dumping Jumlah
kosong
pemuatan dumping
1 0,55 2,88 4,43 0,28 0,60 4,68 13,42
2 0,61 2,46 4,21 0,28 0,40 4,43 12,39
3 0,48 2,28 4,41 0,41 0,61 4,65 12,84
4 0,63 3,83 3,83 0,33 0,45 3,51 12,58
5 0,40 2,61 3,80 0,50 0,46 3,66 11,43
6 0,33 2,51 3,61 0,51 0,63 3,66 11,25
7 0,48 2,08 4,36 0,56 0,51 4,18 12,17
8 0,43 2,50 4,23 0,41 0,63 3,31 11,51
9 0,43 2,68 3,83 0,36 0,38 3,53 11,21
10 0,43 3,73 3,96 0,36 0,35 4,15 12,98
11 0,41 2,40 4,91 0,28 0,46 4,81 13,27
12 0,67 3,83 3,75 0,46 0,30 4,56 13,57
13 0,65 2,70 4,41 0,23 0,28 4,36 12,63
14 0,48 3,98 4,61 0,30 0,33 3,88 13,58
15 0,35 3,16 4,25 0,31 0,33 3,13 11,53
16 0,26 2,63 4,63 0,41 0,35 3,98 12,26
17 0,45 2,73 4,28 0,30 0,30 3,80 11,86
18 0,25 3,21 3,86 0,36 0,31 3,61 11,60
19 0,40 2,48 3,68 0,28 0,26 3,51 10,61
20 0,67 2,67 3,68 0,36 0,36 3,43 11,17
21 0,83 3,63 4,43 0,35 0,28 3,16 12,68
22 0,36 4,53 4,18 0,45 0,38 3,48 13,38
23 0,36 5,98 4,61 0,30 0,33 3,88 15,46
24 0,86 3,93 4,23 0,43 0,28 3,25 12,98
25 0,65 2,80 3,75 0,28 0,30 3,28 11,06
26 0,48 1,85 3,35 0,35 0,28 4,35 10,66
27 0,26 2,25 3,67 0,28 0,30 4,25 11,01
28 0,33 7,75 3,50 0,33 0,30 4,15 16,36
29 0,33 2,63 4,25 0,28 0,33 4,50 12,32
30 0,60 2,86 3,83 0,30 0,26 4,45 12,30
Jumlah 14,41 95,56 122,53 10,64 11,34 117,58 372,07
Rata” 0,48 3,18 4,08 0,35 0,37 3,92 12,40
70
LAMPIRAN F
Spesifikasi Excavator
1. Merek : KOMATSU
3. Struktur : Baja
71
SpesifikasiExcavator
1. Merek : KOMATSU
3. Struktur : Baja
4. Kapasitasbucket : 3,2 m3
72
Spesifikasi Wheel Loader
3. Struktur : Baja
4. Kapasitasbucket : 5 m3
73
LAMPIRAN G
ALAT ANGKUT
1. Merek : HINO
2. Tipe : FM 260 TI
3. Penumpang : 3 Orang
5. Kapasitas vessel : 10 m3
74
Spesifikasi Alat Angkut ( Dump Truck )
3. Penumpang : 3 Orang
5. Kapasitas vessel : 10 m3
75
LAMPIRAN H
ALAT PENGEBORAN
2. Tipe : PCR200
3. Kecepatan : 16 m/jam
76
SpesifikasiKompresor
A. Kompresor
1. Merek : Airman
2. Tipe : PDS-750 S
3. Buatan : Japan
6. Sistempendingin : Oil-cooled
3. Panjang pipa : 60 m
77
LAMPIRAN I
PERLENGKAPAN PELEDAKAN
1. Merk : Dahana
2. Buatan : PT Dahana
3. Bentuk : Butiran
5. Berat : 25kg/karung
1. Merk : Dahana
2. Buatan : Indonesia
3. Berat : 200gram
78
Spesifikasi Detonator
1. Merk : Dahana
2. Buatan : PT Dahana
1. Merk : F.T.B.
79
Spesifikasi Blasting Machine
1. Tipe : T-200
3. Buatan : Jepang
1. Tipe : XR3
3. Merk : KOBLA
80