Bab Ii..

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 14

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian skalar dan vektor


Dalam mempelajari dasar-dasar fisika, terdapat beberapa macam kuantitas kelompok
besaran yaitu Vektor dan Skalar.
1. Skalar adalah besaran yang dicirikan sepenuhnya oleh besarnya (magnitude)
Contoh : masssa, panjang, waktu, suhu, intensitas cahaya, energi, muatan listrik
dsb.
2. Vektor adalah besaran yang dicirikan oleh besar (magnitude) dan arah
Contoh : berat, gaya, kecepatan, medan listrik, medan magnet, kuat medan listrik,
percepatan gravitasi dan sebagainya.

B. Notasi Vektor
Notasi vektor : dinyatakan dengan huruf besar yang ditulis tebal. Misal A Vektor
satuan adalah : vektor tersebut dibagi dengan nilai absolutnya.

Vektor yang dinyatakan dengan komponennya dalam ketiga sistim koordinat adalah

1
Besaran vektor dinotasikan dengan memakai simbol huruf tebal/huruf besar/huruf
besar atau kecil yang di garis atasnya, sedangkan untuk vektor satuan (vektor dengan
harga absolut/magnitude) dinyatakan dengan huruf kecil yang di tebalkan.
• Simbol vektor : A atau A atau  atau a
• Simbol vektor satuan : aA atau a atau ax
** note : permisalan vektor A
Secara grafis vector digambarkan dengan segmen garis berarah (anak panah).Panjang
segmen garis (pada skala yang sesuai) menyatakan besar vektor dan anak panah
menunjukkan arah vektor.

C. Aljabar Vektor

Hasil penjumlahan Vektor A dan B atau A + B ditunjukkan dengan hokum jajaran


genjang.

A
B A+B

Gambar 1.
Penggambaran vector secara grafis

Vektor satuan dalam arah vektor A dapat ditentukan dengan membagi A dengan
nilai absolutnya :

aA = 
 dimana |A| = A = 
x.


y

2
Pada Aljabar vektor, ada beberapa peraturan baik itu pada penjumlahan,
pengurangan maupun perkalian.Aturan operasi vektor direpresentasikan dalam
hukum mataematis sebagai berikut :
❖ Hukum komutatif € A+B=B+A
❖ Hukum asosiatif € A + (B+C) = (A+B) + C
❖ Hukum asosiatif distributif ( perkalian vektor dengan skalar)
€ (r + s)(A+B) = r(A+B)+ s(A+B)= rA + rB + sA + sB

D. Sistem koordinat
Vektor adalah besaran yang ditentukan oleh besar dan arahnya.Dalam aplikasinya
vector selalu menempati ruang.Untuk menjelaskan fenomena vektor di dalam ruang
dapat digunakan bantuan system koordinat untuk menjelaskan besar dan arah
vector.Ada banyak sistem koordinat yang dikembangkan tetapi dalam materi ini
hanya 3 koordinat yang akan dibahas.

1. Koordinat kartesian
Koordinat kartesian digunakan untuk menyatakan suatu benda yang memiliki
bentuk siku seperti garis lurus, bidang datar siku dan ruang siku-siku.Bentuk-
bentuk siku akan mudah digambarkan dalam koordinat kartesius baik 2 dimensi
maupun 3 dimensi.
Dalam koordinat kartesius 2 dimensi terdiri dari 2 sumbu yaitu sumbu
horizontal (mendatar) yaitu sumbu x dan sumbu tegak (vertical) yaitu sumbu y.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut ini :

Sumbu y

Titik A

Sumbu x
Gambar 2.
Koordinat kartesian 2 Dimensi

Koordinat kartesius 2 dimensi digunakan untuk menggambarkan objek 1 dimensi


dan 2 dimensi.Contoh objek satu dimensi yaitu garis baik garis lurus maupun
garis lengkung.Sedangkan contoh objek 2 dimensi yaitu bidang datar.Objek 1
dimensi dan 2 dimensi dapat digambarkan pada koordinat 3 dimensi dengan baik,
sedangkan untuk objek 3 dimensi harus digambarkan pada koordinat 3 dimensi.
Koordinat Kartesius 3 Dimensi
Koordinat kartesius 3 dimensi digunakan untuk menggambarkan suatu objek baik
1 dimensi, 2 dimensi maupun 3 dimensi. Koordinat kartesius 3 dimensi
mempunyai 3 sumbu koordinat yaitu sumbu x, y, dan z.Untuk lebih jelasnya
silahkan perhatikan gambar berikut :

P
(x,y,z) y
z
y x

Gambar 3.
Koordinat kartesian 3 Dimensi

Sudut yang dibentuk antar sumbu koordinat adalah 900 atau dengan kata lain
sumbu x tegak lurus dengan sumbu y dan sumbu z, demikian juga sumbu y tegak
lurus dengan sumbu x dan z dan juga sumbu z tegak lurus dengan sumbu x dan
sumbu y.

Gambar 4. koordinat kartesius 3 dimensi


Gambar 5. vector dalam koordinat kartesius 3 dimensi

2. Koordinat silindris
Tidak semua benda mempunyai bentuk siku-siku seperti balok, kubus, bujur
sangkar, dan bentuk-bentuk siku lainnya.Benda-benda seperti tabung, botol, pipa,
tampat sampah, kerucut memiliki bentuk lingkaran dengan simetri yang khas.
Bentuk-bentuk seperti ini akan susah untuk digambarkan pada koordinat kartesius
karena simetri lingkaran sulit untuk digambarkan.
Atas dasar inilah muncullah ide untuk mengembangkan system koordinat untuk
benda-benda seperti ini yaitu dengan membuat koordinat silinder. Koordinat
silinder terdiri dari 3 sumbu koordinat yaitu koordinat r, , dan z.

P (r, ,
z) y

 rz

Gambar 6. Koordinat silindris


Tiga unit vektor satuan kearah sumbu r,  dan z adalah sebagai berikut :
 ar = r a = az = z
 | ar | = 1 |a |=1 | az | = 1
Dengan operasi sebagai berikut :
 ar x a = az a x ar = -az
 a x az = ar az x a = -ar
 az x ar = a ar x az = -a

Gambar 7. koordinat silinder


Konversi dari koordinat silinder ke koordinat kartesius adalah
sebagai berikut : x = r cos , y = r sin , z=z
Konversi dari koordinat koordinat kartesius ke silinder adalah sebagai berikut :

r x2

1  y 
  tan y 2
x
 
zz

Contoh visualisi penggambaran objek dalam koordinat silinder untuk


kasus, r konstan,  konstan dan z konstan.Dari gambar ini dapat dibayangkan kira-
kira suatu objek yang menempati koordinat silinder akan seperti pada gambar di
bawah ini.
Gambar 8.
3. Koordinat bola
Koordinat bola digunakan untuk menyatakan suatu objek yang mempunyai
bentuk simetri bola.Sebagai contoh adalah bumi yang kita tempati. Posisi atau
kedudukan objek-objek yang berada dibumi akan sulit dijelaskan dengan
koordinat kartesius maupun tabung karena bentuk bumi yang bundar.Oleh karena
itu digunakan system koordinat bola agar mudah dibayangkan.Untuk menyatakan
besaran vektor, koordinat bola menggunakan 3 sumbu koordinat yaitu r, , dan .

P (r, ,
)
r
y

Gambar 9. Koordinat bola

Vektor satuan dalam arah r, , dan 


 aR = R a = a =
 | aR | = 1 |a |=1 |a|=1
Dengan operasi sebagai berikut :
 AR x a = a a x aR = -az
 a x a = aR a x a = -aR
 a x aR = a aR x a = -a
Gambar 10
Vektor pada koordinat bola dapat dinyatakan dengan
A = aR AR +a A + a A
Konversi koordinat bola ke koordinat kartesian
x = R sin cos
y = R sin sin
z = R cos

Konversi koordinat kartesian ke koordinat bola

R x 2
y2  x 2 y 2 
 R sin )

  tan ( z 2  tan   
1 1

z  z 
 
1  y 
  tan  
x
 

Gambar 11. suatu objek dalam koordinat bola

Contoh soal :
1. Gambarlah dalam koordinat kartesian besaran vektor berikut :
A = 2ax+ 3ay + 3az
Penyelesaian :
z

P (2,3,3)

y
x z
y

Gambar 12

E. Volume Diferensial Elemen-elemen Permukaan dan Garis pada


Sistem Koordinat Kartesian
Elemen garis (dl)
Elemen garis dl adalah diagonal yang melalui P, yaitu:
dl dx
2 2
aˆ x dy aˆ dz atau dl dx dy dz .
2 2
y aˆ z

Elemen permukaan (ds)


Elemen permukaan adalah suatu bagian yang terbentuk dari elemen-elemen
garis (dl), yaitu dS
dl1dl 2 .

-Permukaan depan : dy ây dz âz = dy dz âx
-Permukaan samping : dz âz dx âx = dz dx ây
-Permukaan alas : dx âx dy ây = dx dy âz

Elemen Volume (dV)


Elemen volume adalah suatu bagian yang terbentuk dari elemen-elemen
permukaan (dS), yaitu : dV dl dl dl
1 2 3

Ambil dS permukaan depan yaitu dS = dy dz âx maka dV =dx dy dz


Demikian pula permukaan-permukaan lain, didapat dV = dx dy dz

Contoh :
Hitunglah 2 , dengan B adalah kotak dengan batas-batas
x yz dV
B

A = x, y , z :1 2,0 1,1 z 2
x y

Penyelesaian :

2
x yz dV 2 1 2
2
x yz dx dy dz
B

0 0 1

2 1 2
1 1 1
3 2 2
3x 2y 2z
1 0 1
1 1 1 2 2
3 3 0 2 2 1
3 2 1 2 1
7 1 3
3 2 2

ƟΦΦ
1
¿ ¿ (23 – 13) ] [ ]
2

Anda mungkin juga menyukai