Bab Ii..
Bab Ii..
Bab Ii..
PEMBAHASAN
B. Notasi Vektor
Notasi vektor : dinyatakan dengan huruf besar yang ditulis tebal. Misal A Vektor
satuan adalah : vektor tersebut dibagi dengan nilai absolutnya.
Vektor yang dinyatakan dengan komponennya dalam ketiga sistim koordinat adalah
1
Besaran vektor dinotasikan dengan memakai simbol huruf tebal/huruf besar/huruf
besar atau kecil yang di garis atasnya, sedangkan untuk vektor satuan (vektor dengan
harga absolut/magnitude) dinyatakan dengan huruf kecil yang di tebalkan.
• Simbol vektor : A atau A atau atau a
• Simbol vektor satuan : aA atau a atau ax
** note : permisalan vektor A
Secara grafis vector digambarkan dengan segmen garis berarah (anak panah).Panjang
segmen garis (pada skala yang sesuai) menyatakan besar vektor dan anak panah
menunjukkan arah vektor.
C. Aljabar Vektor
A
B A+B
Gambar 1.
Penggambaran vector secara grafis
Vektor satuan dalam arah vektor A dapat ditentukan dengan membagi A dengan
nilai absolutnya :
aA =
dimana |A| = A =
x.
y
2
Pada Aljabar vektor, ada beberapa peraturan baik itu pada penjumlahan,
pengurangan maupun perkalian.Aturan operasi vektor direpresentasikan dalam
hukum mataematis sebagai berikut :
❖ Hukum komutatif € A+B=B+A
❖ Hukum asosiatif € A + (B+C) = (A+B) + C
❖ Hukum asosiatif distributif ( perkalian vektor dengan skalar)
€ (r + s)(A+B) = r(A+B)+ s(A+B)= rA + rB + sA + sB
D. Sistem koordinat
Vektor adalah besaran yang ditentukan oleh besar dan arahnya.Dalam aplikasinya
vector selalu menempati ruang.Untuk menjelaskan fenomena vektor di dalam ruang
dapat digunakan bantuan system koordinat untuk menjelaskan besar dan arah
vector.Ada banyak sistem koordinat yang dikembangkan tetapi dalam materi ini
hanya 3 koordinat yang akan dibahas.
1. Koordinat kartesian
Koordinat kartesian digunakan untuk menyatakan suatu benda yang memiliki
bentuk siku seperti garis lurus, bidang datar siku dan ruang siku-siku.Bentuk-
bentuk siku akan mudah digambarkan dalam koordinat kartesius baik 2 dimensi
maupun 3 dimensi.
Dalam koordinat kartesius 2 dimensi terdiri dari 2 sumbu yaitu sumbu
horizontal (mendatar) yaitu sumbu x dan sumbu tegak (vertical) yaitu sumbu y.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut ini :
Sumbu y
Titik A
Sumbu x
Gambar 2.
Koordinat kartesian 2 Dimensi
P
(x,y,z) y
z
y x
Gambar 3.
Koordinat kartesian 3 Dimensi
Sudut yang dibentuk antar sumbu koordinat adalah 900 atau dengan kata lain
sumbu x tegak lurus dengan sumbu y dan sumbu z, demikian juga sumbu y tegak
lurus dengan sumbu x dan z dan juga sumbu z tegak lurus dengan sumbu x dan
sumbu y.
2. Koordinat silindris
Tidak semua benda mempunyai bentuk siku-siku seperti balok, kubus, bujur
sangkar, dan bentuk-bentuk siku lainnya.Benda-benda seperti tabung, botol, pipa,
tampat sampah, kerucut memiliki bentuk lingkaran dengan simetri yang khas.
Bentuk-bentuk seperti ini akan susah untuk digambarkan pada koordinat kartesius
karena simetri lingkaran sulit untuk digambarkan.
Atas dasar inilah muncullah ide untuk mengembangkan system koordinat untuk
benda-benda seperti ini yaitu dengan membuat koordinat silinder. Koordinat
silinder terdiri dari 3 sumbu koordinat yaitu koordinat r, , dan z.
P (r, ,
z) y
rz
r x2
1 y
tan y 2
x
zz
P (r, ,
)
r
y
R x 2
y2 x 2 y 2
R sin )
tan ( z 2 tan
1 1
z z
1 y
tan
x
Contoh soal :
1. Gambarlah dalam koordinat kartesian besaran vektor berikut :
A = 2ax+ 3ay + 3az
Penyelesaian :
z
P (2,3,3)
y
x z
y
Gambar 12
-Permukaan depan : dy ây dz âz = dy dz âx
-Permukaan samping : dz âz dx âx = dz dx ây
-Permukaan alas : dx âx dy ây = dx dy âz
Contoh :
Hitunglah 2 , dengan B adalah kotak dengan batas-batas
x yz dV
B
A = x, y , z :1 2,0 1,1 z 2
x y
Penyelesaian :
2
x yz dV 2 1 2
2
x yz dx dy dz
B
0 0 1
2 1 2
1 1 1
3 2 2
3x 2y 2z
1 0 1
1 1 1 2 2
3 3 0 2 2 1
3 2 1 2 1
7 1 3
3 2 2
ƟΦΦ
1
¿ ¿ (23 – 13) ] [ ]
2