MATERI SKP 2021 Melalui SI'CANTIK Berbasis WEB Ok Ok
MATERI SKP 2021 Melalui SI'CANTIK Berbasis WEB Ok Ok
MATERI SKP 2021 Melalui SI'CANTIK Berbasis WEB Ok Ok
1. Kebijakan :
Penilaian Kinerja PNS dilaksanakan dalam suatu system menejemen kinerja PNS
antara lain :
1. Perencanaan 2. Pelaksanaan
Kinerja Perencanaan Kinerja
5. Pengembangan
3. Penilaian Kinerja 4. Tindak Lanjut Sistem Informasi
Manajemen Kinerja
1. Perencanaan Kinerja
a. Penyusunan SKP
1. Kinerja Utama
Jabatan Pengawas
Sub Kegiatan
2. Kinerja Tambahan
Kinerja tambahan merupakan tugas yang diberikan oleh
pimpinan unit kerja dengan karakteristik sebagai berikut: Pelaksana
1) Disepakati antara pimpinan Unit Kerja atau Pejabat Penilai Sub Sub Kegiatan
Kinerja PNS dengan yang bersangkutan;
2) Diformalkan dalam surat keputusan;
3) Di luar tugas pokok jabatan; SKP bagi Jabatan Fungsional Tertentu disusun berdasarkan
4) Sesuai dengan kapasitas yang dimiliki pegawai yang SKP atasan langsung dan organisasi/unit kerja dengan
bersangkutan; dan/ atau memperhatikan rencana kerja tahunan, perjanjian kinerja, organisasi
5) Terkait langsung dengan tugas atau output organisasi. dan tata kerja dan uraian jabatan, juga memperhatikan butir-butir
kegiatan pada masing-masing jabatan fungsional tertentu.
b. Penetapan SKP
a. SKP yang telah disusun dan disepakati bersama
ditandatangani oleh PNS dan ditetapkan oleh
Pejabat Penilai Kinerja PNS;
b. Dalam hal terjadi perpindahan pegawai setelah
SKP disetujui dan ditetapkan oleh Pejabat
Penilai PNS, maka PNS menyusun SKP pada
jabatan baru;
c. Perilaku Kerja
1. Oreientasi Pelayanan
2. Integritas
3. Komitmen
4. Disiplin
5. Kerjasama
6. Kepemimpinan
2. Pelaksanaan Perencanaan
Kinerja
b. Pemantauan
Pejabat Penilai Kinerja / Atasan Langsung
Kinerja
c. Pengukuran
Harian, Bulanan, Triwulanan dan Tahunan
Kinerja
d. Pembinaan
Bimbingan dan Konseling Kerja
Kinerja
c. Pengukuran
Harian, Bulanan, Triwulanan dan Tahunan
Kinerja
Jabatan Administrator
Kegiatan
Sub Kegiatan
Jabatan Pengawas
a. Penilaian kinerja PNS dilakukan dengan cara menggabungkan nilai SKP dan nilai
Perilaku Kerja;
Penilaian kinerja PNS dilakukan dengan memberikan bobot 60% untuk Penilaian SKP dan
40% untuk penilaian Perilaku Kerja;
b. Penilaian Kinerja PNS dinyatakan dengan angka dan sebutan atau predikat sebagai berikut :
1) 91 – 100 : Sangat Baik
2) 76 – 90 : Baik
3) 61 – 75 : Cukup
4) 51 – 60 : Kurang
5) 50 – ke bawah : Buruk
4. Tindak Lanjut
Pelaporan Kinerja, Pemeringkatan 5. Pengembangan Sistem Menejemen
Kinerja, Penghargaan Kinerja, Sanksi Kinerja
dan Keberatan
Aplikasi Si’Cantik
III. KETENTUAN LAIN :
1. PNS yang tidak menyusun SKP dijatuhi hukuman disiplin sesuai dengan ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun
2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil;
2. Ketentuan dalam kewajiban menyusun SKP berlaku juga bagi Calon PNS;
3. SKP bagi Calon PNS disusun dan ditetapkan oleh Pejabat Penilai Kinerja sesuai dengan Surat Perintah Melaksanakan
Tugas;
4. SKP bagi Pejabat Pimpinan Tinggi, Pejabat Administrator dan Pejabat Pengawas wajib wajib mencantumkan nominal
biaya;
5. Penyusunan SKP bagi PNS yang menjalani cuti bersalin atau cuti besar harus mempertimbangkan jumlah kegiatan dan
target serta waktu;
6. Penyusunan SKP bagi yang menjalani cuti sakit harus disesuaikan dengan sisa waktu dalam tahun berjalan;
7. Penyusunan SKP bagi PNS yang ditunjuk sebagai Pelaksana Tugas (Plt) maka tugas-tugas sebagai Plt nya dihitung sebagai
tugas tambahan;
8. Penyusunan SKP bagi PNS yang kegiatannya dilakukan dengan Tim kerja, maka berlaku ketentuan sebagai berikut :
a. Jika kegiatan yang dilakukan merupakan tugas jabatan, maka dimasukan kedalam SKP utama;
b. Jika kegiatannya bukan merupakan tugas jabatan, maka kinerja yang bersangkutan dinilai sebgai tugas tambahan.
9. Penyusunan SKP bagi PNS yang dipekerjakan/ diperbantukan maka penyusunan dan penilaiannya dilakukan ditempat yang
bersangkutan diperjakan dan diperbantukan;
10. Penilaian SKP apabila terjadi faktor-faktor diluar kemampuan PNS, maka penilaiannya disesuaikan dengan kegiatan-
kegiatan diluar SKP yang telah ditetapkan;
11. PNS yang melaksanakan tugas belajar tidak wajib menyusun SKP pada awal tahun, penilaian kinerja pada akhir tahun
dinilai dari prestasi akademik dan unsur perilaku kerja;
12. Guru yang dipekerjakan/diperbantukan pada badan-badan swasta yang ditentukan oleh Pemerintah dan tidak dibebaskan
dalam jabatan fungsional tertentu wajib menyusun SKP dan penilaiannya dinilai oleh pejabat pada instansi induk;
13. Berkas Penilaian Kinerja PNS yang terdiri dari: Cover, Data Pegawai, Sasaran Kinerja PNS (SKP), Capaian Sasaran
Kinerja PNS, Catatan Perilaku Kerja PNS dan Penilaian Kinerja PSN di cetak (Print out) pada ukuran kertas A4.
IV : AMANAT SURAT EDARAN SEKRETARIS DAERAH
Berdasarkan uraian diatas dan mengacu kepada Pedoman Umum Sistem Manajemen Kinerja PNS Tahun
2021 yang telah ditetap, dengan ini diminta kepada Kepala Perangkat Daerah untuk :
a. Menyusun dan menetapkan SKP Tahun 2021 dengan berpedoman pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor
30 Tahun 2019 tentang Penilaian Kinerja Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan teknisnya masih mengacu pada
Peraturan Kepala BKN Nomor 1 Tahun 2013 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor
46 Tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil, dan Surat Edaran ini;
b. Memastikan seluruh PNS disetiap Unit Kerja untuk menyusun SKP diawal tahun paling lambat tanggal 31
Januari tahun 2021;
c. Menetapkan target SKP triwulanan dari SKP tahunan dengan target yang meliputi aspek kuantitas, kualitas,
waktu dan biaya yang kemudian setiap 3 (tiga) bulan diukur pencapaiannya melalui Aplikasi Sistem
Informasi Catatan Kinerja (Si’Cantik);
d. Memastikan seluruh PNS disetiap Unit Kerja untuk menginput SKP Tahun 2021 pada Aplikasi Si’Cantik
dengan mengunjungi laman http://jelita.bogorkab.go.id/ Jendela Informasi Terpadu paling lambat
tanggal 26 Februari 2021. Petunjuk penggunaan Aplikasi Si’Cantik sebagaimana tercantum pada lampiran
II;
e. PNS yang tidak menyusun SKP tahunan pada Aplikasi Si’Cantik tidak dapat menginput laporan aktivitas
harian, sehingga akan menjadi penghitungan pemotongan tambahan penghasilan pada unsur pembobotan
sebesar 4,5% setiap hari dari unsur kinerja yang berlaku mulai tanggal 1 April 2021;
f. Seluruh PNS wajib menginput laporan aktivitas harian pada Aplikasi Si’Cantik dengan waktu minimal
300 menit setiap hari sampai dengan pukul 23:59 WIB;
g. Kepala Perangkat Daerah agar menyampaikan arsip SKP seluruh pegawai dari Pejabat Pimpinan Tinggi
Pratama, Pejabat Administrator, Pejabat Pengawas, Pelaksana dan Jabatan Fungsional Tertentu kepada
Sekretaris Daerah melalui Kepala BKPSDM Kabupaten Bogor paling lambat tanggal 26 Februari 2021.
SEKIAN
&
TERIMA KASIH
Tata Cara Penginputan SKP