Peran Robot Dan Kemajuan Teknologi Bagi Industri

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 6

Hitachi mengembangkan berbagai macam robot yang terintegrasi dengan platform IoT guna

meningkatkan kehidupan manusia.

IoT mempercepat penciptaan bersama antar perusahaan dan memberikan kontribusi dalam
menciptakan nilai baru. Tetapi, untuk memanfaatkan seluruh potensi IoT, pemrosesan data tidak dapat
berada di tingkat ruang maya saja. Layanan baru yang inovatif di dunia nyata akan bergantung pada
kemampuan kita dalam menggabungkan data dengan operasi fisik. Itulah mengapa robotika akan
memegang peranan penting di masa depan, karena robotikalah yang menjadi jembatan dunia nyata dan
maya kita.

Di Hitachi, kami telah mengembangkan berbagai macam robot untuk berbagai macam aplikasi dengan
memanfaatkan keahlian kami di teknologi operasional (OT). Dan kami mengembangkan teknologi ini
karena sebuah alasan. Kami berupaya menerapkan inovasi sosial. Kami secara aktif mendorong inisiatif
guna meningkatkan kehidupan manusia dengan cara mengintegrasikan robot dengan platform IoT dan
menggunakan teknologi tersebut di bidang infrastruktur sosial.

EMIEW3 adalah robot simbiotik manusia yang menggabungkan data yang didapat dari berbagai sensor
eksternal.

Informasi yang diperlukan untuk menyediakan layanan selanjutnya diproses melalui platform TI robotika
berbasis awan dan dikembalikan ke robot – membantu robot ini melakukan navigasi, berkomunikasi,
dan berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya.

Infrastruktur IT ini juga dapat diintegrasikan dengan sistem operasional yang ada untuk memberikan
kecerdasan bisnis dengan cara memproses berbagai macam informasi yang relevan. Kami juga
menawarkan solusi bisnis dengan robot yang saling terhubung.
Peran Robot dan Kemajuan Teknologi Bagi Industri

Jakarta - Robotika dalam industri sebenarnya sudah ada sejak lama, mulai sekitar abad 19 awal. Perlahan
tapi pasti, robot pun akhirnya jadi andalan untuk menggantikan peran yang tak mungkin bisa dikerjakan
manusia.

Robot pertama yang dikenal dibangun pada 1937, diprogram untuk menyusun balok-balok kayu. Robot
industri ini diciptakan dengan tujuan untuk mempercepat proses di pabrik, meningkatkan produktivitas
pabrik.

Seiring waktu, teknologinya bertumbuh semakin maju, aplikasi robotika juga semakin mutakhir dan
maju. Mulai dari sekadar memilih dan meletakkan, hingga pada proses perakitan dan pengelasan.

Pabrik yang otomatis berarti mengimplementasikan berbagai sistem kontrol yang mengelola peralatan
dan mesin. Tujuan otomatisasi adalah untuk mengoperasikan pabrik secara lebih efisien, produktif, dan
menghasilkan output yang memiliki kualitas lebih tinggi.

Menginstal robot ke dalam pabrik membantu bagian-bagian yang otomatis dalam lini produksi.
Pekerjaan-pekerjaan yang otomatis diselesaikan dalam waktu yang lebih singkat.

Pasalnya, robot tak hanya bergerak dengan cepat dan kecepatan yang konsisten, tapi juga mampu
berfungsi di luar jam kerja untuk memenuhi tenggat waktu produksi.

"Kekeliruan yang bisa saja terjadi dengan pekerjaan manual bisa diminimalisasi, sehingga memastikan
kualitas yang lebih tinggi," kata Shermine Gotfredsen, General Manager Universal Robots Asia Pacific,
Selasa (27/10/2015).

Menciptakan Lapangan Kerja

Tren teranyar dalam robot industri itu sama dengan saat bangkitnya komputer pada 1980-an. Walaupun
komputer mengotomatisasi tugas-tugas yang biasanya menjadi tanggung jawab para sekretaris, ini tidak
berarti bahwa pekerjaan sekretaris itu terancam keberadaannya.
Sebaliknya, komputer adalah alat yang dipakai oleh para sekretaris untuk menyelesaikan tugas-tugas
mereka secara lebih produktif. Seperti itu juga robot industri adalah alat yang bisa dipakai pabrik untuk
membantu para pekerjanya di lini produksi.

Mengingat manfaat yang bisa dihasilkan dari robot-robot, mereka juga akan membantu pabrik
menciptakan lapangan kerja. Sebuah laporan pada 2013 oleh Metra Martech telah memperlihatkan
bahwa robot industri diramalkan akan menciptakan antara 900.000 sampai 1,5 juta lapangan kerja dari
2012 sampai 2016.

Sebagai contoh, perusahaan-perusahaan yang merasakan manfaat menjadi perusahaan yang semakin
kompetitif sebagai hasil langsung karena memakai robot, cenderung juga akan mempekerjakan lebih
banyak pekerja di masa depan untuk mendukung ekspansi produksi mereka.

Robot tak hanya menciptakan lapangan kerja, tapi juga membuat tempat kerja makin atraktif. Robot
industri bisa diatur untuk membantu pekerja di tempat kerja yang berbahaya di pabrik, seperti adanya
bahan kimia berbahaya atau benda-benda berat.

"Ini tidak hanya sangat membantu mengurangi risiko kecelakaan, tapi juga meningkatkan kesehatan
mental dan motivasi para pekerja itu," kata Gotfredsen.

Belakangan ini, industri makanan dan minuman telah terkena dampak penurunan permintaan ekspor
dan depresiasi rupiah. Sebagai konsekuensi, manufaktur menghadapi peningkatan biaya operasional
sebab mereka sangat tergantung pada bahan-bahan impor seperti gula, susu, dan kacang kedelai.

"Untuk menghadapi tantangan ini, penting bagi 6.000 perusahaan manufaktur makanan dan minuman
di Indonesia untuk mempertimbangkan mengadopsi solusi robotika," ujar Gotfredsen.

Produktivitas dan Efisiensi

Produktivitas dan efisiensi pada sebuah pabrik bisa ditingkatkan saat robot industri dipakai untuk
menjalankan fungsi-fungsi pada lini produksi, seperti pengemasan dan palletizing, atau memilih dan
menempatkan.
"Sebagai contoh, pada lini produksi produk susu, robot berguna untuk mengangkat empat paket keju
krim sekaligus dari sabuk conveyor dan memindahkannya ke tray plastik," ucap Gotfredsen.

Mengingat besarnya volume produksi, meningkatkan efesiensi di lini akhir akan berkontribusi
mengurangi downtime, sementara mengoptimalkan produktivitas berarti bisa memenuhi permintaan
yang lebih besar.

Dengan robot-robot terkini yang memiliki antarmuka yang intuitif sehingga mudah untuk diprogram dan
tubuh yang ringan, manufaktur akan menikmati fleksibilitas produksi.

Ini sangat ideal di tengah kejenuhan di industri makanan dan minuman dengan makin beragamnya
produk, siklus produk makin pendek, dan variasi pengemasan makin beragam. Perusahaan bisa belajar
bagaimana memprogram dan memakai robot untuk mengotomatisasi lini produksi.

Saat robot diintegrasikan dengan baik ke dalam proses atau pengemasan lini produk makanan dan
minuman, operasional bisa makin dioptimalisasi untuk memenuhi berbagai variasi lini produk.

Robot industri diklaim akan memainkan peranan kunci dalam membantu meminimalisasi ongkos
produksi dan pada saat yang sama juga tetap kompetitif dengan pengurangan downtime.

"Dengan cara ini, manufaktur di Indonesia bisa menghadapi melemahnya permintaan ekspor dan
peningkatan ongkos produksi yang mempengaruhi performa bisnis industri makanan dan minuman,"
pungkas Gotfredsen.

Pengembangan Robot di ITB

Baik robot di udara, air, dan di darat, semuanya dikembangkan di ITB. Dijelaskan Prof. Bambang, untuk
robot drone, ITB sedang mengembangkan teknologi drone yang dapat memonitor wilayah pertanian,
dan people counting. “Misalnya ada kerumunan orang, itu bisa dihitung kisaran jumlahnya dengan
menggunakan drone yang dilengkapi kamera” tambahnya. Juga ada pengembangan drone yang terbang
sangat tinggi. Teknologi tersebut sedang dikembangkan oleh Pusat Studi Sistem Tak Berawak ITB.

Kemudian untuk jenis robot yang beroperasi di air (underwater robot), pengembangan yang dilakukan
yaitu teknologi remotely operated vehicle atau ROV. Ini merupakan robot yang dipakai di dalam laut
yang dikendalikan oleh manusia dan masih menggunakan kabel untuk perintah kendali oleh operator.
Fungsinya untuk eksplorasi dengan membawa kamera, sonar dan sensor lain. Pengembangannya antara
lain dikerjasamakan dengan Angkatan Laut.

“Masih dalam konteks underwater robot, kita juga mengembangkan underwater glider. Itu sebuah
robot di dalam air yang gerakannya menggunakan prinsip buoyancy yang bisa bergerak turun naik
dengan menghemat penggunaan baterai dan eksplorasi wilayah laut yang cukup luas. Ini bekerjasama
dengan BMKG dalam pengembangannya,” katanya.

Robot underwater glider tersebut dilengkapi dengan sensor temperatur, kedalaman, posisi koordinat,
dan salinitas air laut. Informasi-informasi yang didapat robot tersebut kemudian bisa dikirimkan ke
ground station ketika robot berada di permukaan air. “Masih terkait underwater robot, kita juga
mengembangkan otonomus underwater robot, yang mampu melakukan gerakan manuver di dalam
laut”, ucapnya.

Selanjutnya adalah robot di darat. Mahasiswa ITB banyak melakukan riset untuk teknologi ini yang
biasanya dikompetisikan di skala nasional maupun internasional. Disampaikan Prof. Bambang, ITB
bahkan mengembangkan robot yang bisa memetakan lingkungan baik dalam 2 dimensi atau 3 dimensi.
Robot tersebut dilengkapi sensor lidar yang bisa men-scan lingkungannya. ”Kita sudah pernah
melakukan pemetaan tersebut di Gedung STEI, hasilnya adalah sebuah peta 3 dimensi dari bangunan
yang ada di sekeliling robot,” katanya.

Pengembangan lainnya adalah human following robot. Ini merupakan mobile robot yang dipadukan
dengan IOT yang dipasang pada tubuh manusia, sehingga secara nirkabel robot tersebut akan mengikuti
kemana manusia bergerak. Selain itu, ITB juga sedang melakukan pengembangan terhadap humanoid
robot, yaitu robot yang menyerupai manusia secara bentuk. Salah satu riset yang dilakukan adalah
bagaimana membentuk formasi dari beberapa humanoid robot yang saling berkomunikasi dan
menghindari halangan.

“Saat ini sedang dikembangkan kerjasama antara robot di darat dan robot di udara, di mana di atas
robot adalah drone, dan drone tersebut akan take off, robot darat bergerak dan diikuti oleh drone dan
selanjutnya bisa landing di atas robot darat. Tujuan dibuat kerjasama robot tersebut untuk memonitor
wilayah yang terkontaminasi zat-zat berbahaya,” katanya.

Anda mungkin juga menyukai