Middle Range Theory

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 10

Teori Middle Range Dalam Keperawatan

1. Definisi
Middle range theories dapat didefinisikan sebagai serangkaian ide/ gagasan yang
saling berhubungan dan berfokus pada suatu dimensi terbatas yaitu pada realitas
keperawatan (Smith dan Liehr, 2008).
Teori ini lebih konkrit dan sempit dalam mendefinisikan fenomena. Gambaran,
penjelasan dan prediksi dalam teori ini ditujukan untuk menjawab pertanyaan tentang
Fenomena keperawatan.Middle Theory memberikan perspektif untuk menunjukkan
situasi yang kompleks dan petunjuk intervensi. Teori ini menganalisis situasi khusus
dengan jumlah variabel yang terbatas. Contoh penyusun teori ini : Swanson, Kolkaba,
Ramona T. Mercer, Beck, Barker, Cornelia M Ruland, dan Shirley M Moore.
(Teori Model Keperawatan Beserta Aolikasinya Dalam Keperawatan, Nur Aini, 2018)

2. Penggunaan Middle Range Theory


Middle range theory telah digunakan dalam bidang praktik dan penelitian. Teori
ini mampu menstimulasi dan mengembangkan pemikiran rasional dari penelitian.serta
membimbing dalam pemilihan variable dan pertanyaan penelitian.(Lenz,1998.p.26)
Middle range Teori dapat membantu praktik dengan memfasilitasi pemahaman terhadap
perilaku klien dan memungknkan untuk menjelaskan beberapa efektifitas dari intervensi.

Review terhadap beberapa penelitian yang dipublikasikan mengungkapkan


penggunaan Middle Range Teori dalam penelitian keperawatan masih cukup luas. Dan
sebagian besar Middle Range Teori berasal dari disiplin ilmu lain.Hal ini sangat jelas
ketika kita membandingkan seberapa sering Middle Range Teori dan Grand Teori dikutip
dalam literatur penelitian keperawatan. Dari 173 penelitian, yangdiidentifikasi
menggunakan teori adalah 79 (45%). Dan dari 79 penelitian tersebut diidentifikasi hanya
25 penelitian yang benar-benar menggunakan teori keperawatan dan 54 lainnya
menggunakan mengadopsi dari disiplin ilmu lainnya dan kebanyakan dari ilmu psikologi.
3. Kontroversi Tentang Middle Range Theory

Identifikasi Middle Range Teori telah cukup jelas. Disisi lain, Chenitz, seorang
penulis utama dari Entry into a Nursing as status passage, memasukkan teori ini ke dalam
praktikal teori ini, sedangkan tori lain memasukkan ke dalam middle range teori. Dalam
analisis dasar Middle Range Teory pernyataan tentang middle range teori bukanlah
merupakan sesuatu pernyataan hitam dan putih namun memiliki definisi yang jelas.
Middle range teori mengandung nilai abstrak, tidak terlalu luas namun juga tidak terlalu
sempit, tetapi berada pada kondisi dipertengahan. Untuk mencegah salah penafsiran
dalam pemahaman terhadap teori, para penemu teori harus memberikan identitas teori
terhadap komponen konsep dalam teori tersebut.

Ketidakakuratan dari middle range teori hanya salah satu dari sekian banyak kritik
terhadap teori ini. selain hal tersebut, ketidakjelasam definisi middle range teori telah
dikritisi untuk membedakannya dengan grand teori, karena mampu untuk diuji
menggunakan ide positif-logis.

4. Tokoh Tokoh Dalam Middle Range Theory

a. Theory Of Caring oleh Kristen Swanson

Asal teori Swanson dapat ditemukan dalam wawancara yang dilakukannya


pada wanita yang mengalami keguguran, orangtua yang memiliki anak di unit
perawatan intensif, dan ibu yang secara sosial berisiko dan telah melalui system untuk
menerima berbagai macam bentuk perawatan kesehatan (Potter et al. 2005).

Melalui wawancara ini, Swanson mampu memahami ruang lingkup caring


secara keseluruhan dan pada saat yang sama menguraikan dimensi spesifik dari apa
yang diperlukan seorang perawat untuk merawat pasien. Salah satu hal paling penting
yang memberikan kontribusi pada teori keperawatan dalam hal ini, yaitu argumen
bahwa pasien seharusnya tidak hanya dilihat sebagai individu yang terpisah,
melainkan sebagai manusia seutuhnya, yang saat ia menulis "berada di tengah-tengah
dan yang menjadi keutuhan dibuat nyata dalam pikiran, perasaan dan perilaku
"(Swanson, 1993). Hal yang menarik tentang pengertian pasien ini adalah bahwa
Swanson selalu menempatkan peran perawat dalam proses becoming tersebut. Jadi
dalam aspek kesehatan becoming tersebut, perawat tidak hanya menjadi dispenser
pengobatan medis, tetapi juga merupakan mitra dalam membantu pasien lebih dekat
dengan tujuannya (well-being).

Konsep Mayor dan Definisi :

- Caring adalah cara mengasihi orang lain dengan adanya komitmen dan
tanggungjawab terhadap orang tersebut (Swanson,1991).
- Knowing dalam hal ini dimaksudkan memahami arti sebuah peristiwa yang terjadi
dalam hidup orang lain, menghindari asumsi-asumsi, berfokus pada orang yang
dirawat / pasien, mengkaji, serta melibatkan orang yang memberi asuhan dan orang
yang diberi asuhan dalam proses “knowing” atau pengenalan (Swanson,1991).
- Being with dalam hal ini dimaksudkan mendukung orang lain secara emosional
termasuk keberadaannya untuk orang lain dan berbagi kesedihan dengan orang
tersebut (Swanson,1991).
- Doing for yang dimaksud adalah melakukan sesuatu demi kepentingan orang lain
termasuk memenuhi kebutuhan, kenyamanan, dan melindungi orang tersebut
(Swanson,1991).
- Enabling yaitu memfasilitasi orang lain untuk melalui masa-masa transisi dalam
hidupnya dan melewati setiap peristiwa hidupnya dengan berfokus pada peristiwa
tersebut, mendukungnya, memberi penjelasan, memvalidasi apa yang dirasakan,
menemukan alternatif penyelesaian, dan memberikan feedback / umpan balik
(Swanson,1991).
- Maintaining belief yaitu menumbuhkan keyakinan seseorang dalam melalui setiap
peristiwa hidup dan masa-masa transisi dalam hidupnya serta menghadapi masa
depan dengan penuh keyakinan, meyakini kemampuan orang lain, menumbuhkan
sikap optimis, membantu menemukan arti atau mengambil hikmah dari setiap
peristiwa, dan selalu ada untuk orang lain dalam situasi apa pun.
b. Katharine Kolkaba
Kolcaba mengembangkan Teori Kenyamanan melalui tiga jenis pemikiran logis
antara lain:
- Induksi
Induksi terjadi ketika penyamarataan dibangun dari suatu kejadian yang
diamati secara spesifik. Di mana perawat dengan sungguh-sungguh melakukan
praktek dan dengan sungguh-sungguh menerapkan keperawatan sebagai disiplin,
sehingga mereka menjadi terbiasa dengan konsep Implisit atau eksplisit, terminologi,
dalil, dan asumsi pendukung praktek mereka.
- Deduksi
Deduksi adalah suatu format dari pemikiran logis di mana kesimpulan spesifik
berasal dari prinsip atau pendapat yang lebih umum; prosesnya dari yang umum ke
yang spesifik.
- Retroduksi
Retroduksi adalah suatu format pemikiran untuk memulai ide. Bermanfaat
untuk memilih suatu fenomena yang dapat dikembangkan lebih lanjut dan diuji.
Pemikiran jenis ini diterapkan di (dalam) bidang di mana tersedia sedikit teori.
Teori ini melibatkan semua aspek (holistik) yang meliputi fisik, psikospiritual,
lingkungan dan sosial kultural. Namun untuk menilai semua aspek tersebut
dibutuhkan komitmen tinggi dan kemampuan perawat yang trampil dalam hal
melakukan asuhan keperawatan berfokus kenyamanan (pengkajian hingga evaluasi),
yang di dalamnya dibutuhkan teknik problem solving yang tepat.

c. Ramona T. Mercer
Ramona T. Mercer mengembangkan salah satu model konseptual keperawatan
yang mendasari keperawatan meternitas yaitu Maternal Role Attainment-Becoming a
Mother. Fokus utama dari teori ini adalah gambaran proses pencapaian peran ibu dan
proses menjadi seorang ibu dengan berbagai asumsi yang mendasarinya. Model ini
juga menjadi pedoman bagi perawat dalam melakukan pengkajian pada bayi dan
lingkungannya, digunakan untuk mengidentifikasi kebutuhan bayi, memberikan
bantuan terhadap bayi dengan pendidikan dan dukungan, memberikan pelayanan pada
bayi yang tidak mampu untuk melakukan perawatan secara mandiri dan mampu
berinteraksi dengan lingkungannya.
Konsep teori Mercer ini dapat diaplikasikan dalam perawatan bayi baru lahir
terutama pada kondisi psikososial dan emosional bayi baru lahir masih sering
terabaikan. Model konseptual Mercer memandang bahwa sifat bayi berdampak pada
identitas peran ibu. Respon perkembangan bayi baru lahir yang berinteraksi dengan
perkembangan identitas peran ibu dapat diamati dari pola perilaku bayi.
Model pencapaian peran maternal yang dikemukakan oleh Mercer dengan
menggunakan konsep Bronfenbrenner’s (1979) memperlihatkan bagaimana
lingkungan berpengaruh terhadap pencapaian peran ibu.

d. Cheryl Tatano Beck


Teori Depresi Postpartum/ Postpartum Depression Theory
Depresi Postpartum adalah gangguan mood yang secara historis sering
diabaikan dalam perawatan kesehatan, membiarkan ibu menderita dalam ketakutan,
kebingungan, dan keheningan. Jika hal ini tidak terdiagnosa, dapat mempengaruhi
hubungan ibu-bayi dan menyebabkan masalah emosional jangka panjang bagi anak.
Teori ini membedakan depresi postpartum dari gangguan mood dan kecemasan
postpartum lainnya dan aspek-aspek depresi postpartum: gejala, prevalensi, faktor
risiko, intervensi, dan efek pada hubungan dan perkembangan anak. Juga dibahas
tentang Instrumen yang tersedia yang digunakan untuk skrining depresi postpartum.
Cheryl menegaskan bahwa depresi merupakan hasil dari kombinasi stres fisiologis,
psikologis, dan lingkungan dan bahwa gejala bervariasi dan kemungkinan akan
muncul beberapa gejala.
Cheryl memperkenalkan NURSE program untuk menangani depresi
postpartum. NURSE program ini meliputi 5 aspek perawatan yang diperlukan untuk
menyembuhkan depresi postpartum, yaitu:
- Nourishment and needs (nutrisi dan kebutuhan lain)
- Understanding (pemahaman)
- Rest and relaxation (istirahat dan relaksasi)
- Spirituality (spiritualitas)
- Exercise (latihan)

Masing-masing aspek didiskusikan secara terpisah dan dikolaborasikan


dengan ibu yg bersangkutan. Mereka seringkali hanya bisa berfokus pada satu atau
dua aspek dalam satu waktu, namun program ini harus diselesaikan dalam setiap
tahap penyembuhan mereka.

e. Phil Barker
- Nilai Tidal model dapat diringkas menjadi sepuluh komitmen yang perlu
diperhatikan:
- Value the voice (menghargai suara). Mendengarkan cerita seseorang adalah yang hal
yang terpenting.
- Respect the language (hormati bahasa). Memungkinkan orang untuk
mengekspresikan, menggambarkan, dan mendeskripsikan pengalaman hidup mereka
menggunakan cara dan bahasa mereka sendiri.
- Develop genuine curiosity (mengembangkan rasa ingin tahu). Menunjukkan
ketertarikan dan rasa ingin tahu tentang cerita orang tersebut.
- Become the apprentice (menjadi apprentice). Menempatkan diri dalam cerita tersebut
dan belajar serta mengambil hikmah dari cerita orang yang anda bantu (klien).
- Reveal personal wisdom (mengungkapkan kebijaksanaan). Pada dasarnya setiap
orang memiliki sikap bijaksana dalam menghadapi setiap pengalaman hidupnya.
Praktisi atau tenaga penolong mempunyai tugas untuk membantunya mengungkapkan
kebijaksanaan tersebut yang akan membantu dalam proses pemulihannya.
- Be transparent (jadilah transparan atau terbuka). Baik klien maupun praktisi atau
tenaga penolong profesional berada dalam posisi istimewa dan harus menjadi model
yang percaya diri, dengan cara setiap saat menjadi transparan atau terbuka dan
membantu untuk memastikan klien tersebut memahami apa yang sebenarnya sedang
dilakukannya.
- Use the available toolkit (gunakan sumberdaya yang ada). Cerita seseorang berisi
informasi yang berharga untuk mengetahui sumberdaya mana yang dapat digunakan
untuk membantu proses pemulihan dan mana yang tidak dapat digunakan.
- Craft the step beyond (menentukan langkah). Praktisi atau tenaga penolong bersama-
sama dengan klien membangun sebuah apresiasi dan menentukan langkah apa yang
harus dilakukan "sekarang" karena langkah awal merupakan langkah yang penting.
- Give the gift of time (berikan waktu). Tidak ada yang lebih berharga daripada waktu
yang dihabiskan praktisi dan klien bersama-sama. Pertanyaan yang harus ditanyakan
bukan “Berapa banyak waktu yang masih kita punya?” melainkan "Bagaimana kita
menggunakan waktu yang ada saat ini?".

f. Shirley M Moore
Teori Hidup Damai
Sumber Teoritis 

Akhir Hidup Damai (EOL). Teori ini adalah informasi oleh sejumlah
kerangka teoritis. Hal ini didasarkan terutama pada model klasik Donabedians
struktur, proses dan hasil (Ruland & Moore, 1998) yang sebagian, dikembangkan dari
teori besar pengaruh systems. Dalam teori EOL, pengaturan struktur adalah sistem
keluarga (pasien sakit parah dan semua orang lain yang signifikan) yang menerima
perawatan dari profesional pada unit rumah sakit perawatan akut.
Proses didefinisikan sebagai tindakan-tindakan (intervensi keperawatan) yang
dirancang untuk mempromosikan positif hasil dari berikut:
- Bebas dari rasa sakit
- Mendapatkan penghiburan
- Endapatkan martabat dan rasa hormat
- Berada dalam kedamaian, dan
- Mengalami kedekatan kepada orang lain yang signifikan dan mereka perduli.
Penggunaan Bukti Empiris

Teori EOL damai didasarkan pada bukti empiris yang berasal dari kedua
pengalaman langsung dari perawat ahli dan mengkaji secara menyeluruh literatur
menangani beberapa komponen teori. Para standart perawatan terdiri dari praktek
terbaik berdasarkan bukti penelitian yang diturunkan di bidang nyeri, kenyamanan
gizi manajemen, dan teori preskriptif relaxation. Ruland dan Moore (1998)
mengidentifikasi enam pernyataan teoritis untuk teori mereka sebagai berikut:
- Monitoring dan mengelola rasa sakit dan menerapkan intervensi farmakologis dan
nonpharmacologic kontribusi dari pengalaman pasien tidak sakit.
- Mencegah, pemantauan dan menghilangkan ketidaknyamanan fisik, memfasilitasi
istirahat, relaksasi dan kepuasan, dan mencegah komplikasi berkontribusi dengan
pengalaman pasien kenyamanan.
- Termasuk yang lain pasien dan signifikan dalam pengambilan keputusan tentang
perawatan pasien, memperlakukan pasien dengan martabat, empati dan rasa hormat
dan menjadi perhatian terhadap pasien menyatakan kebutuhan, keinginan, dan
preferensi berkontribusi dengan pengalaman pasien martabat dan rasa hormat.
- Memberikan dukungan emosional, pemantauan dan pertemuan pasien menyatakan
kebutuhan untuk obat antiansietas, kepercayaan inspirasi, memberikan yang lain
pasien dan signifikan dengan bimbingan dalam masalah-masalah praktis dan
memberikan kehadiran fisik orang lain peduli apakah berkontribusi diinginkan untuk
pengalaman pasien merasa damai.
- Fasilitasi dan berpatisipasi signifikan dalam perawatan pasien, empati kesedihan
orang lain, kekhawatiran dan pertanyaan dan memfasilitasi peluang untuk kedekatan
keluarga kepada orang lain yang signifikan atau orang yang peduli.
- Pengalaman pasien tidak sakit, kenyamanan, martabat, dan rasa hormat yang damai,
kedekatan dengan orang lain yang signifikan atau orang-orang yang peduli
berkontribusi sampai akhir hidup damai.
Pengembangan Lebih Lanjut

Teori EOL damai adalah sebuah teori baru yang menggunakan sumber asli
dan dengan demikian, Ruland dan Moore mengakui. Sejumlah langkah dapat
digunakan untuk memajukan pembangunan. orang bisa mempertimbangkan
penggabungan beberapa kriteria proses dari tiga conceps (nyeri, kenyamanan, damai)
menciptakan sebuah konsep tunggal yang terkait dengan manajemen gejala fisik
psikologis. Konsep atau pemetaan analisis dapat digunakan untuk menentukan jika
beberapa kriteria proses yang berhubungan dengan tiga konsep (nyeri, kenyamanan,
damai). Misalnya :
- Kreteria proses dan konsep nyeri (monitoring dan mengelola rasa sakit dan
menerapkan intervensi farmakologis dan non phramlocological)
- Kriteria proses kenyamanan  (mencegah, pemantauan, dan menghilangkan
ketidaknyamanan fisik)
- Proses perdamaian kriteria (pemantauan dan pasien yang memenuhi kebutuhan obat
anti ansietas).
- Intervensi nonpharmacological (misalnya musik, humor, atau relaksasi) yang
berfungsi untuk distrac pasien sekarat yang berguna untuk menghilangkan nyeri,
kecemasan, dan ketidaknyamanan fisik secara umum. Revisi ini juga akan berfungsi
untuk menghubungkan Teori EOL Damai untuk berbagai teori tengah Baik dan
Moore (1996).
5. Perbandingan Dengan Teori Lain
Middle Range Theory jika dibandingkan dengan Grand Theory :
- Ruang lingkupnya lebih sempit
- Lebih konkrit, fenomena yang disajikan lebih spesifik
- Terdiri dari konsep dan proposisi yang lebih sedikit
- Merepresentasikan bidamg keperawatan yang lebih spesifik/terbatas
- Lebih dapat diuji secara empiris
- Lebih dapat diaplikasikan secara langsung dalam tatanan praktik
Daftar Pustaka

1. Middle Range Theory, Diana Rachmawati, 2015


2. Teori Model Keperawatan Beserta Aplikasinya Dalam Keperawatan, Nur Aini, 2018
3. Middle Range Theory, Sukma Widyandari, 2019

Anda mungkin juga menyukai