36 3939 1 SM
36 3939 1 SM
36 3939 1 SM
Abstrak
Abstract
The problem that was find based on observation in SD N 1 Selat is low of learning
capacity because lacking instructional media for increase student’s intention so that there
is a research abaut instructional video media product about introducing the fruit and
vegetable name in English Lesson. This research direct to product such as a instructional
video media that proper to use in English lesson for five grade in SDN 1 selat, according
to the requirements and follow the rules and be able to provide an incentive for the
students are able to absorb the contents for maximum. This research is about
development research. After pass production stage the early product was produce and
then validated by a subject matter content expert, subject design expert, and instructional
media expert. After that the product tested to the students through three stages such as
personal test, small group test and field test. Test subject of this study consisted of six
students for personal test, twelve students for small group test, and twenty students for
field test. Data that collected in this research are data from subject matter content expert,
subject design expert, instructional media expert and from students test. Data collection
instrument such as evaluation sheets for expert test and students test. Data analysis
using descriptive analysis of qualitative and quantitative descriptive. Valuation result of
media products carried by six aspects such as : (1) observed from subject matter content
aspect, this media qualify as very good, with percentage level of achievement 92.00%; (2)
observed from study design aspect, this media qualify as good, with percentage level of
achievement 85.00%; (3) observed from instructinal media aspect, this media qualify as
good, with percentage level of achievement 88.00%; (4) observed from personal test
aspect, this media qualify as very good, with percentage level of achievement 92.31%; (5)
observed from small group test aspect, this media qualify as very good, with percentage
level of achievement 92.24%; (6) observed from field test aspect, this media qualify as
very good, with percentage level of achievement 92.46%. So that, this instructional video
media product has good validity level and proper to use in English lesson.
fenomena ini antara lain adanya keluhan diharapkan dapat mengarahkan siswa
beberapa pengelola pembelajaran (guru) mendapatkan informasi yang utuh dan
terhadap rendahnya daya serap pembelajaran berlangsung secara efektif
pembelajaran. Misalnya dalam mengikuti serta efisien.
pembelajaran tampak nilai akhir siswa Dengan pertimbangan, media
dalam beberapa mata pelajaran video pembelajaran mampu memberikan
khususnya pelajaran Bahasa Inggris rangsangan yang bervariasi kepada otak
belum memuaskan secara merata. kita dan (1) Penelitian Fitria.
Berdasarkan hasil wawancara di 2005.“Pengembangan Media Audio Visual
SD Negeri 1 Selat, ditemukan nilai rata- Dalam Pembelajaran Kosakata Bahasa
rata pada mata pelajaran Bahasa Inggris Inggris Pada Siswa Kelas IV Madrasyah
untuk siswa kelas V masih belum Ibtidaiyyah Negeri (MIN) Bawu Kecamatan
memuaskan yaitu 64,35 (pada semester I Batealit Kabupaten Jepara” Jurusan
tahun pelajaran 2011/2012), Nilai tersebut Kurikulum dan Teknologi Pendidikan
kurang dari standar nilai ketuntasan untuk Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas
mata pelajaran Bahasa Inggris di SD Negeri Semarang. Setelah dilakukan
Negeri 1 Selat yaitu 70. Rendahnya nilai pengembangan dengan media VCD
rata-rata siswa ditenggarai karena proses diketahui bahwa siswa kelas IV MIN
pembelajaran yang dilaksanakan kurang Bawu Kecamatan Batealit Kabupaten
berkualitas. Beberapa permasalahan yang Jepara lebih mudah untuk memahami
menyebabkan rendahnya kualitas proses materi atau informasi yang disampaikan
pembelajaran mata pelajaran Bahasa oleh guru. (2) Penelitian Tegeh. 2006.
Inggris khususnya kelas V adalah antara “Pengembangan Paket Pembelajaran
lain minimnya sumber bacaan yang Dengan Model Dick & Carey Pada Mata
relevan. Permasalahan lain yang paling Kuliah Sinetron Pendidikan Jurusan
menonjol dirasakan adalah keterbatasan Teknologi Pendidikan Ikip Negeri
media pembelajaran yang menarik dan Singaraja” menarik kesimpulan bahwa
relevan pada mata pelajaran Bahasa hasil belajar sebelum dan sesudah
Inggris. Penggunaan media yang terdapat menggunakan paket pembelajaran tidak
di sekolah tersebut cenderung membuat sama. Dengan ungkapan lain dapat
proses belajar mengajar tidak berjalan dikatakan bahwa terdapat perbedaan yang
dengan efektif. Penggunaan media yang signifikan antara hasil belajar mahasiswa
masih sangat konvensional seperti papan sebelum dan sesudah menggunakan
tulis dirasakan sudah tidak menarik lagi. paket pembelajaran dalam kuliah. Melihat
Hal ini diduga sangat berpengaruh nilai atau rerata atau mean postes yang
terhadap minat dan motivasi siswa untuk lebih besar dari nilai rerata atau mean
belajar. Untuk itu, guru perlu merancang pretes, dapat diketahui bahwa paket
suatu bentuk media pembelajaran yang pembelajaran dapat mengingktkan hasil
sesuai dengan karakteristik siswa, belajar mahasiswa.
sehingga siswa dapat lebih mudah Berdasarkan paparan tersebut,
menyerap materi dalam pembelajaran maka dalam penelitian ini dicoba untuk
khususnya pelajaran Bahasa Inggris, mengembangkan Media video
media itu dapat digunakan di luar jam Pembelajaran dengan Model Addie
pelajaran mengingat keterbatasan jam Mata Pelajaran Bahasa Inggris Untuk
pelajaran di sekolah. Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 1
Seiring dengan kemajuan dan Selat.
berkembangnya teknologi di bidang Rumusan masalah dalam
komputer, maka kegiatan belajar mengajar penelitian ini adalah bagaimana
dapat dikemas dalam suatu media menciptakan media video pembelajaran
pembelajaran yang menarik, sehingga yang layak pakai pada mata pelajaran
siswa tidak monoton menerima materi bahasa inggris kelas V semester I di SD
yang disampaikan secara abstrak dari Negeri 1 Selat
konsep yang disajikan. Dengan Berdasarkan rumusan masalah
tersedianya media pembelajaran ini tersebut adapun tujuan yang ingin dicapai
e-Jurnal Edutech Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Teknologi Pendidikan (vol: 2 No: 1 Tahun: 2014)
METODE Development
Penelitian ini merupakan penelitian
pengembangan yang bertujuan untuk 1) Tahap analisis (analyze) meliputi
mengembangkan media video kegiatan sebangai berikut: (1) melakukan
pembelajaran untuk pengenalan nama- analisis kompetensi yang dituntut kepada
nama buah dan sayur dengan bahasa peserta didik; (2) melakukn analisis
inggris. Dalam pengembangan media ini karakteristik peserta didik tentang
menggunakan model ADDIE (dalam kapasitas belajar, pengetahuan,
Tegeh & Kirna, 2010). Pemilihan model ini keterampilan, sikap yang telah dimiliki
didasari atas pertimbangan bahwa model peserta didik serta aspek lain yang terkait;
ini mudah untuk dipahami, selain itu juga (3) melakukan analisis materi sesuai
model ini dikembangkan secara sistematis dengan tuntutan kompetensi.
dan berpijak pada landasan teoretis 2) Tahap II Perancangan (Design)
desain pembelajaran yang dikembangkan. dilakukan dengan kerangka acuan
Model ini disusun secara terprogram sebagai berikut: (1) untuk siapa
dengan kegiatan yang sistematis dalam pembelajaran dirancang? (pesert didik);
upaya pemecahan masalah belajar yang (2) kemampuan yang diinginkan untuk
berkaitan dengan media belajar yang dipelajri? (kompetensi); (3) bagaimana
sesuai dengan kebutuhan dan materi pelajaran atau keterampilan dapat
karakteristik anak. Tegeh & Kirna (2010) dipelajari dengan baik? (strategi
menyatakan tahapan penelitian pembelajaran); (4) bagaimana anda
pengembangan pada model ADDIE yaitu: menentukan tingkat penguasaan pelajaran
(1) Analis (Analysis), (2) yang sudah dicapai (asesmen dan
Desain/perancangan (Design) (3) evaluasi).
Pengembangan (Development), (4) 3) Tahap ketiga adalah kegiatan
Implementasi/eksekusi (Implementation), pengembangan (development) yang
dan (5) Evaluasi/umpan balik (Evaluation). meliputi kegiatan pengumpulan
Sesuai dengan model yang dipilih, bahan/materi media pembelajaran
analisis yang dilakukan meliputi: pebelajar, berbasis multimedia interaktif, pembuatan
mengenal nama-nama buah dan sayur gambar-gambar ilustrasi, pengetikan, dan
pada mata pelajaran bahasa inggris, dan lain-lain. Kemidian dilanjutkan dengan
lingkungan. Desain meliputi: anak, tujuan, kegiatan penyusunan media pembelajaran
metode, dan evaluasi. Pengembangan berbasis multimedia interaktif dengan
dilakukan dengan memproduksi produk bantuan software-software yang
berupa media video pembelajaran. dibutuhkan.
Implementasi dilakukan validasi para ahli 4) Kegiatan tahap keempat adalah
dan Uji Coba media pembelajaran implementasi (implementation). Hasil
audiovisual di Sekolah Dasar Negeri 1 pengembangan diterapkan dalam
Selat. Evaluasi dilakukan secara formatif pembelajaran untuk mengetahui
pada tahapan pengembangan produk pengaruhnya terhadap kualitas
sesuai dengan model yang digunakan. pembelajaran yang meliputi keefektifan,
Kelima tahap prosedur kemenarikan, dan efesiensi pembelajaran.
pengembangan tersebut dapat dilihat 5) Tahap terakhir adalah melakukan
pada bagan tahap-tahap pengembangan evaluasi (evaluation)yang meliputi
sebagai berikut. evaluasi formatif dan evaluasi sumatif.
Evaluasi formatif dilakukan untuk
mengumpulkan data pada setiap tahapan
Analyze
e-Jurnal Edutech Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Teknologi Pendidikan (vol: 2 No: 1 Tahun: 2014)
dengan tahap uji coba ahli media gambar dengan teks, kualitas sound
pembelajaran. Produk media video effect/fx, tingkat kemudahan penggunaan
pembelajaran diujicobakan kepada media, kejelasan petunjuk penggunaan
seorang ahli media pembelajaran atas media pada media video pembelajaran
nama Dr. Made Tegeh M.Pd. Setelah sehingga membuat materi yang
dikonversikan dengan tabel konversi PAP disampaikan menjadi lebih menarik,
tingkat pencapaian skala 5, persentase menyenangkan dan memotivasi siswa
tingkat pencapaiannya adalah 88.00% dalam pembelajaran. sehingga media ini
dengan kualifikasi/predikat baik/layak tidak perlu direvisi.
dikarenakan kualitas tampilan animasi, (6) Uji Coba Lapangan. Setelah
nilai estetika penyajian animasi, melalui tahap uji coba perorangan dan uji
kemudahan pengoprasian secara coba kelompok kecil, selanjutnya
keseluruhan pada video pembelajaran dilakukan uji coba lapangan yang
sehingga memudahkan siswa untuk melibatkan dua puluh orang siswa sebagai
belajar. sehingga dari segi media responden. Penilaian yang dilakukan tetap
pembelajaran, media ini tidak perlu difokuskan pada aspek materi dan media
direvisi. secara keseluruhan, baik fisik maupun
(4) Uji Coba Perorangan, Sebagai non-fisik, termasuk juga dari segi teknis
produk pengembangan yang telah direvisi pengoperasian. Setelah dikonversikan
berdasarkan penilaian dari ahli isi mata dengan tabel konversi PAP tingkat
pelajaran, ahli desain, dan ahli media pencapaian skala 5, persentase tingkat
pembelajaran, selanjutnya dilakukan uji pencapaiannya adalah 92.46% dengan
coba perorangan. Sebagai subyek dari uji kualifikasi/predikat sangat baik/sangat
coba perorangan ini adalah siswa SD layak kesesuaian tata letak gambar
Negeri 1 Selat sejumlah tiga orang. dengan teks, kualitas sound effect/fx,
Setelah dikonversikan dengan tabel tingkat kemudahan penggunaan media,
konversi PAP tingkat pencapaian skala 5, kejelasan petunjuk penggunaan media
persentase tingkat pencapaiannya adalah pada media video pembelajaran sehingga
92.31% dengan kualifikasi/predikat sangat membuat materi yang disampaikan
baik/sangat layak kesesuaian tata letak menjadi lebih menarik, menyenangkan
gambar dengan teks, kualitas sound dan memotivasi siswa dalam
effect/fx, tingkat kemudahan penggunaan pembelajaran., sehingga media ini tidak
media, kejelasan petunjuk penggunaan perlu direvisi.
media pada media video pembelajaran
sehingga membuat materi yang 2) Revisi Pengembangan Produk.
disampaikan menjadi lebih menarik, Pada sub bab ini dipaparkan
menyenangkan dan memotivasi siswa mengenai revisi produk media video
dalam pembelajaran., sehingga media ini pembelajaran berdasarkan komentar dan
tidak perlu direvisi. saran dari para ahli dan siswa sebagai
(5) Uji Coba Kelompok Kecil. responden. Revisi produk dipaparkan
Setelah melalui tahap uji coba secara berurutan mulai dari ahli isi mata
perorangan, selanjutnya dilakukan uji coba pelajaran, ahli desain pembelajaran, ahli
kelompok kecil yang melibatkan dua belas media pembelajaran, uji coba perorangan,
orang siswa sebagai responden. Penilaian uji coba kelompok kecil, hingga uji coba
yang dilakukan oleh dua belas orang lapangan. Berikut ini adalah pemaparan
siswa ini tetap difokuskan pada aspek revisi produk media video pembelajaran.
materi dan media secara keseluruhan, Berdasarkan penilaian dari ahli isi mata
baik fisik maupun non-fisik, termasuk juga pelajaran, media video pembelajaran
dari segi teknis pengoperasian. Setelah mencapai tingkat pencapaian sangat baik,
dikonversikan dengan tabel konversi pap sehingga tidak perlu direvisi. Berdasarkan
tingkat pencapaian skala 5, persentase penilaian dari ahli desain pembelajaran
tingkat pencapaiannya adalah 92.24% saat tahap uji coba ahli desain
dengan kualifikasi/predikat sangat pembelajaran, produk yang dihasilkan
baik/sangat layak kesesuaian tata letak telah mencapai tingkat pencapaian baik,
e-Jurnal Edutech Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Teknologi Pendidikan (vol: 2 No: 1 Tahun: 2014)
sehingga tidak perlu direvisi. Tetapi uji coba lapangan. Hasil penilaian tersebut
berdasarkan saran yang diberikan, antara lain: (1) ahli isi mata pelajaran
dipandang perlu untuk melakukan berada pada kategori sangat baik/sangat
perbaikan terhadap produk yang layak, dengan persentase 92%
dikembangkan. Hasil penilaian pada uji dikarenakan penyajian materi, dengan
coba perorangan, uji coba kelompok kecil tuntutan pencapaian standar kompetensi
dan uji coba lapangan menunjukkan tidak dan kompetensi dasar yang dimiliki
adanya saran untuk melakukan revisi sekolah; (2) ahli desain pembelajaran
terhadap produk media video berada pada katagori baik/layak, dengan
pembelajaran. Tiga orang siswa yang persentase 85.00% dikarenakan
ditunjuk sebagai responden tidak konsistensi penyajian materi antara
memberikan komertar. Maka dari itu, pada gambar, teks, audio dan animasi pada
uji coba perorangan tidak dilakukan revisi media video menjadi menarik, dan
terhadap produk media video memotivasi siswa untuk belajar; (3) ahli
pembelajaran. media pembelajaran berada pada katagori
baik/layak, dengan persentase 88.00%
dikarenakan kemudahan pengoprasian
3) Pembahasan Produk secara keseluruhan pada video
Pengembangan. pembelajaran sehingga memudahkan
Penelitian pengembangan ini siswa untuk belajar; (4) uji coba
menghasilkan sebuah media video perorangan berada pada katagori sangat
pembelajaran. Media ini terlebih dahulu baik/sangat layak, dengan persentase
dinilai oleh beberapa ahli, seperti 92.31%; (5) uji coba kelompok kecil uji
ahli isi, ahli desain pembelajaran, dan coba perorangan berada pada katagori
ahli media pembelajaran. Setelah sangat baik/sangat layak, dengan
mendapatkan riview/penilaian dari para persentase 92.24%; dan (6) uji coba
ahli, media pembelajaran direvisi lapangan uji coba perorangan berada
sesuai dengan masukan yang diberikan, pada katagori sangat baik/sangat layak,
selanjutnya media ini di uji cobakan di dengan persentase 92.46% dikarenakan
SD Negeri 1 Selat. Berdasarkan hasil materi yang disampaikan menjadi lebih
validasi oleh para ahli dan uji coba menarik, menyenangkan dan memotivasi
lapangan, dapat diketahui kualitas media siswa dalam pembelajaran. Dengan
video pembelajaran yang dikembangkan demikian produk media video
termasuk baik/layak. Memperhatikan pembelajaran tentang pengenalan nama
aspek-aspek tersebut dapat disimpulkan buah-buahan dan sayur-sayuran dalam
bahwa media video pembelajaran yang Bahasa Inggris memiliki tingkat validitas
dikembangkan termasuk dalam kriteria yang baik sehingga layak untuk digunakan
baik. Media yang berada pada tingkat dalam proses pembelajaran serta dapat
pencapaian baik tidak perlu direvisi. Akan menambah sumber belajar pada mata
tetapi berdasarkan tanggapan para ahli Bahasa Inggris
dan siswa pada saat uji coba produk, 2) Saran
perlu dilakukan beberapa perbaikan Adapun saran yang ingin
komponen media sesuai dengan disampaikan terkait pengembangan media
masukan yang diberikan demi ini, yaitu (1) kepada siswa, (2) kepada
kesempurnaan media yang dihasilkan. guru, (3) kepada kepala sekolah, (4)
kepada teknolog pembelajaran, dan (5)
SIMPULAN DAN SARAN Saran pengembangan produk lebih lanjut.
1) Simpulan Adapun pemaparannya sebagai berikut.
Penilaian terhadap produk media (1) Siswa. Media pembelajaran ini
dilaksanakan berdasarkan enam aspek, dikembangkan untuk memenuhi
yaitu aspek isi mata pelajaran, aspek kebutuhan siswa dalam mempelajari
desain pembelajaran, aspek media pengenalan nama buah-buahan dan
pembelajaran, aspek uji coba perorangan, sayur-sayuran dengan bahasa inggris.
aspek uji coba kelompok kecil, dan aspek Seluruh materi yang disajikan hanya
e-Jurnal Edutech Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Teknologi Pendidikan (vol: 2 No: 1 Tahun: 2014)