Tindakan keperawatan yang dilakukan adalah teknik relaksasi napas dalam untuk mengurangi nyeri pasca operasi fraktur tibia. Teknik ini dilakukan untuk menciptakan lingkungan yang nyaman agar pasien rileks serta menginstruksikan pasien menarik dan menghembuskan napas dalam untuk menurunkan intensitas nyeri. Hasilnya adalah nyeri pasien berkurang setelah melakukan teknik relaksasi napas dalam.
0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
58 tayangan3 halaman
Tindakan keperawatan yang dilakukan adalah teknik relaksasi napas dalam untuk mengurangi nyeri pasca operasi fraktur tibia. Teknik ini dilakukan untuk menciptakan lingkungan yang nyaman agar pasien rileks serta menginstruksikan pasien menarik dan menghembuskan napas dalam untuk menurunkan intensitas nyeri. Hasilnya adalah nyeri pasien berkurang setelah melakukan teknik relaksasi napas dalam.
Tindakan keperawatan yang dilakukan adalah teknik relaksasi napas dalam untuk mengurangi nyeri pasca operasi fraktur tibia. Teknik ini dilakukan untuk menciptakan lingkungan yang nyaman agar pasien rileks serta menginstruksikan pasien menarik dan menghembuskan napas dalam untuk menurunkan intensitas nyeri. Hasilnya adalah nyeri pasien berkurang setelah melakukan teknik relaksasi napas dalam.
Tindakan keperawatan yang dilakukan adalah teknik relaksasi napas dalam untuk mengurangi nyeri pasca operasi fraktur tibia. Teknik ini dilakukan untuk menciptakan lingkungan yang nyaman agar pasien rileks serta menginstruksikan pasien menarik dan menghembuskan napas dalam untuk menurunkan intensitas nyeri. Hasilnya adalah nyeri pasien berkurang setelah melakukan teknik relaksasi napas dalam.
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 3
ANALISA TINDAKAN KEPERAWATAN
1. Tindakan keperawatan yang dilakukan
Teknik relaksasi napas dalam. Ruang : Kumala II Nama klien : Ny. S Diagnosa medis : Post op fraktur tibia dextra Tanggal Tindakan : 12 Oktober 2019
2. Diagnosa keperawatan Nyeri akut berhubungan dengan cedera fisiologis (cedera post operasi).
3. Prinsip-prinsip tindakan dan rasional
No Prinsip tindakan Rasional 1 Persiapan lingkungan: Ciptakan lingkungan Agar pasien merasa tenang dan nyaman. semakin rileks. 2 Atur posisi klien agar rileks, tanpa beban Posisi rileks dan fisik. Posisi dapat duduk atau jika tidak memperlancar peredaran mampu dapat berbaring di tempat tidur. darah. 3 Instruksikan klien untuk menarik atau Merelaksasikan otot menghirup napas dalam dari hidung sehingga pernapasan. rongga paru-paru terisi oleh udara melalui hitungan 1, 2, 3, 4 kemudian ditahan sekitar 5 -10 detik. 4 Instruksikan klien untuk menghembuskan Pernapasan yang lambat napas, hitung sampai tiga secara akan mengaktifkan perlahan melalui mulut. endorfin (penghilang rasa sakit alami dari tubuh) dan otak bagian tengah yang bertanggung jawab untuk modulasi serta toleransi rasa sakit. Teknik ini membuat intensitas rasa sakit menjadi berkurang. 5 Instruksikan klien untuk berkonsentrasi dan Agar klien fokus dan lebih pusatkan pada rasa nyeri yang rileks dirasakannya, bisa dengan memejamkan mata. 6 Anjurkan untuk mengulangi prosedur hingga Agar pasien rileks dan nyeri terasa berkurang nyeri berkurang.
4. Bahaya-bahaya yang mungkin terjadi akibat tindakan dan cara
pencegahannya Bahaya : a. Lingkungan ramai, pasien susah konsentrasi. b. Pasien merasa malu saat diminta memejamkan mata. Pencegahan : a. Perhatikan keadaan lingkungan, ciptakan yang tenang dan nyaman, sehingga pasien dapat berkonsentrasi. b. BHSP, sehingga pasien tidak merasa malu dan latihan dapat berjalan dengan baik.
5. Tujuan tindakan tersebut dilakukan
Mengurangi stress baik stress fisik maupun emosional yaitu menurunkan intensitas nyeri dan menurunkan kecemasan.
6. Hasil yang didapat dan maknanya :
Hasil : a. Pasien mencoba teknik relaksasi napas dalam saat nyeri. Makna : b. Setelah dilakukan teknik relaksasi napas dalam nyeri berkurang. 7. Identifikasi tindakan keperawatan lainnya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah/diagnosa tersebut (mandiri dan kolaborasi) Mandiri : a. Ajarkan teknik non farmakologi yang lain; distraksi. Kolaborasi : a. Kolaborasi pemberian analgetik.