Laporan Skripsi
Laporan Skripsi
Laporan Skripsi
Disusun Oleh:
i
HALAMAN PENGESAHAN
TUGAS AKHIR
A
Diajukan guna melengkapi salah satu persyar atan untuk
Disusun Oleh:
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang senantiasa melimpahkan segala rahmat,
karunia, dan petunjuk-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “Pengaruh Kualitas Layanan dan Harga Terhadap Kepuasan Penumpang
Jasa Transportasi Ojek Online” ini dengan baik.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar
Sarjana Teknik Sipil pada Fakultas Teknik Universitas Janabadra. Oleh karena itu
dalam kesempatan ini, penulis dengan ketulusan dan kerendahan hati ingin
menyampaikan rasa terimakasih kepada semua pihak yang telah dengan ikhlas
memberikan masukan dan kontribusi berarti dalam proses penelitian dan
penyusunan skripsi ini, antara lain:
iii
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih terdapat
kekurangan dan keterbatasan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat
membangun sangat dibutuhkan. Namun demikian, merupakan harapan besar bagi
penulis bila skripsi ini dapat memberikan sumbangan pengetahuan dan menjadi
satu karya yang bermanfaat.
iv
DAFTAR ISI
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
DAFTAR TABEL
ix
INTISARI
Strategi bisnis dalam menunjang perusahaan sangatlah penting mengingat hampir semua bisnis
kurang efektif jika hanya dijalankan dengan konsep tradisional, seiring dengan perubahan ekonomi,
kondisi negara dan teknologi pada era saat ini. Salah satu bisnis jasa yang sedang berkembang saat
ini yaitu bisnis jasa transportasi roda dua atau sering disebut dengan nama ojek. Contoh bisnis jasa
ojek online yang menghadapi perubahan teknologi saat ini adalah Gojek, merupakan perusahaan
penyedia jasa transportasi ojek online yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan penumpang
serta selalu meningkatkan kualitas layanannya dan harga yang ditawarkan cukup bersaing dengan
penyedia jasa transportasi lain. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis
pengaruh kualitas pelayanan dan harga terhadap kepuasan penumpang jasa ojek online Gojek.
Variabel dalam penelitian ini adalah kualitas layanan dan harga sebagai variabel independen serta
kepuasan penumpang sebagai variabel dependen. Data dikumpulkan dengan metode survei melalui
kuesioner yang diisi oleh responden. Populasi dalam penelitian ini adalah jumlah penduduk di
padukuhan Blotan yang berjumlah 1543 jiwa. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 150
responden. Metode penelitian yang digunakan adalah Structural Equation Modeling (SEM). Teknik
pengambilan sampel menggunakan non-probability sampling dengan pendekatan accidental
sampling..
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) variabel harga mendapatkan hasil nilai estimasi sebesar
0.615; nilai C.R 3.395 dan mendapatkan nilai probabilitas 0.00<0.05. (2) variabel kualitas layanan
mendapatkan hasil nilai estimasi sebesar 0.297; nilai C.R 2.167 dan mendapatkan nilai probabilitas
0.03<0.05. Kesimpulan dalam penelitian ini bahwa variabel kualitas layanan dan harga berpengaruh
secara positif signifikan terhadap variabel kepuasan penumpang.
x
BAB 1. PENDAHULUAN
Di era modern ini masyarakat mempunyai aktivitas yang beragam dan untuk
memenuhi aktivitas tersebut masyarakat memerlukan adanya transportasi sebagai
alat penunjang/alat bantu dalam melakukan aktivitasnya. Oleh karena itu pengusaha
jasa transportasi berlomba-lomba menggaet konsumennya dengan peningkatan
pelayanan, kemudahan pemesanan, kenyamanan armada, ketepatan waktu dan lain
sebagainya. Di Indonesia banyak dijumpai sepeda motor juga melakukan fungsi
sebagai kendaraan umum yaitu mengangkut orang/barang dan memungut biaya
yang disepakati, moda transportasi jenis ini dikenal dengan nama ojek (Mar’ati
2016).
Seiring dengan berkembangnya teknologi saat ini terdapat aplikasi yang
mengenalkan layanan pemesanan ojek menggunakan teknologi dan memakai
standar pelayanan. Sebelumnya ojek memakai sistem pangkalan berbasis wilayah
di tikungan dan mulut-mulut gang. Pengendaran ojek dari wilayah lain tidak bisa
sembarangan “mangkal” di suatu wilayah tanpa ijin dari pengendara ojek di wilayah
tersebut. Untuk mengggunakan jasa ojekpun, pemakai jasa harus membayar kontan
dan tak jarang sering terjadi tawar-menawar (Zahra 2017).
Jika sebelumnya untuk memperoleh moda transportasi yang diinginkan,
masyarakat harus memperoleh dengan cara manual atau dapat menghubungi call
center dari moda transportasi tersebut, saat ini masyarakat dengan mudah dapat
memilih berbagai moda transportasi yang diinginkan dengan menggunakan
handphone berbasis android atau iOS. Dengan menggunakan aplikasi tersebut
masyarakat dapat memperoleh estimasi jumlah biaya yang dikeluarkan untuk
perjalanan yang akan dilakukannya, selain itu masyarakat merasa lebih aman
dengan menggunakan aplikasi karena data pengemudi dan kendaraan tertera dengan
jelas di aplikasi yang digunakan (Azizah 2018).
Saat ini sudah banyak penyedia jasa ojek online yang beroprasi antara lain
adalah Go-Jek, Grab Bike, Maxim, O-Jack, Call jack. Semua memberikan
pelayanan yang hampir sama mulai dari mengantarkan orang dengan biaya yang
1
berbeda-beda namun dengan sistem pemesanan yang sama yaitu pemesanan
melalui aplikasi telepon genggam maupun website. Dan salah satu peruahaan yang
sedang meningkat pesat adalah Gojek, Gojek merupakan perusahaan yang didirikan
oleh anak bangsa yang bernama Nadiem Makarim bersama temannya
Michaelangelo Moran pada bulan Maret 2010. Perusahaan yang menyediakan
transportasi berbasis online tersebut memberikan pelayanan utama yaitu GO-Ride
melayani pengantaran penumpang, selain pengantaran penumpang, Gojek juga
memberikan pelayanan seperti GO-Send (pengiriman barang), GO-Food
(pemesanan makanan), GO-Mart (pemesanan di outlet), GO-Tix (pemesanan tiket),
GO-Box (pengiriman barang dengan skala yang besar), GO-Clean (pembersihan
rumah atau kantor) (Kholis 2019).
Semakin banyaknya ojek online berdampak pada semakin ketatnya
persaingan. Faktor yang menjadi penyebab terjadinya hal tersebut yakni adanya
persaingan harga dan banyaknya alternatif pilihan jasa ojek online. Hal ini
menjadikan konsumen semakin selektif. Konsumen akan memilih salah satu
diantara pilihan alternatif yang menurutnya sesuai dengan yang diinginkan.
Mengantisipasi keadaan tersebut maka perusahaan ojek online harus bisa
menciptakan kualitas layanan dan harga yang sesuai agar dapat menciptakan
kepuasan pelanggan (Mar’ati 2016).
Kualitas layanan dan harga akan mempengaruhi tingkat kepuasan konsumen
dalam menikmati suatu produk dan jasa. Pendapat yang kuat disampaikan oleh
Irawan (2004) bahwa untuk menentukan tingkat kepuasan konsumen ada lima
faktor, yaitu: kualitas produk, harga, kualitas pelayanan, emosional factor, dan
kemudahan.
Dalam penelitian ini variabel kualitas layanan atau service quality sangat
bergantung pada tiga hal, yaitu sistem, teknologi, dan sumber daya manusia. Karena
faktor sumber daya manusia memberi kontribusi yang sangat besar (70%), maka
faktor ini sangat sulit ditiru oleh pesaing. Hal ini didukung penelitian oleh
Agyapong (2011) menyatakan dimensi kualitas layanan seperti tangibility,
kehandalan, responsiveness, assurance, dan empati secara signifikan
mempengaruhi sikap pelanggan dalam hal mendapatkan kepuasan.
2
Variabel harga secara umum bagi pelanggan yang sensitif harga murah
merupakan sumber kepuasan yang penting karena mereka akan mendapatkan value
for money yang tinggi (Irawan 2004). Sementara bagi pelanggan yang tidak sensitif
faktor harga relatif tidak begitu penting kontribusinya terhadap penciptaan
kepuasan pelanggan. Faktor harga juga tidak mampu menciptakan keunggulan
bersaing dalam kepuasan pelanggan, karena kebijaksanaan harga sangat rentan
terhadap duplikasi. Hal ini didukung penelitian yang dilakukan Lenzun (2014) yang
menyatakan harga berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan pelanggan.
Selain itu, dalam penelitian yang dilakukan oleh Putri (2013) menjelaskan bahwa
ada hubungan yang signifikan antara harga dengan kepuasan pelanggan.
Dari uraian diatas penulis ingin mengetahui apakah kualitas layanan dan
harga berpengaruh terhadap kepuasan penumpang yang kemudian akan dituangkan
dalam judul: “PENGARUH KUALITAS LAYANAN DAN HARGA TERHADAP
KEPUASAN PENUMPANG JASA TRANSPORTASI OJEK ONLINE ”.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat disusun
rumusan masalah sebagai berikut:
1) Apakah kualitas layanan berpengaruh terhadap kepuasan penumpang pada
jasa yang diberikan oleh transportasi ojek online (Gojek) ?
2) Apakah harga berpengaruh terhadap kepuasan penumpang pada jasa yang
diberikan oleh transportasi ojek online (Gojek) ?
Agar penelitian lebih terfokus dan pembahasan masalah tidak terlalu luas.
Berikut ini adalah pembatasan masalah yang dimaksud :
1) Penelitian mengenai faktor-faktor kepuasan penumpang meliputi kualitas
layanan dan harga.
2) Batasan pada sampel yang digunakan adalah penumpang ojek online yang
pernah menggunakan jasa Gojek di Kota Yogyakarta.
3
1.4. Tujuan Penelitian
1) Bagi perusahaan
Hasil penelitian ini dapat berguna sebagai bahan pertimbangan maupun
tambahan informasi bagi perusahaan dalam pengambilan keputusan oleh
perusahaan dalam meningkatkan pelayanan kepada pelanggan terkait aspek
yang di tinjau.
2) Bagi penulis
Hasil penelitian ini penulis menambah wawasan dan pengetahuan tentang
kepuasan penumpang yang diberikan oleh Gojek.
3) Bagi penelitian selanjutnya
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi untuk peneliti
selanjutnya.
4
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian ojek menurut J.S. Badudu dan Sutan Mohammad Zain dalam
Kamus Umum Bahasa Indonesia dalam Fawzi (2016), adalah sepeda motor yang
dibuat menjadi kendaraan umum untuk mengangkut penumpang ketempat
tujuannya. Peter Salim dan Yenny Salim dalam Fawzi (2016), menyebutkan bahwa
ojek adalah sepeda atau sepeda motor yang disewakan dengan cara mengangkut
penyewanya. Berdasarkan Pasal 1 angka 20 UU LLAJ, menyatakan bahwa “sepeda
motor adalah kendaraan bermotor beroda dua dengan atau tanpa rumah-rumah”.
5
2.1.4. Ojek Online sebagai Kendaraan Bermotor Umum
6
mempercepat dalam membuat spesifikasi, melihat serta melakukan modifikasi
model secara grafik dengan menggunakan tool yang sederhana.
7
2.2.2. Penelitian dari Nafisa Choirul Marati (2016)
8
manfaat yang didapatkan pelanggan, Harga/tarif Gojek sesuai dengan fasilitas
keselamatan yang di sediakan untuk pelanggan.
3) Variabel kepuasan pelanggan diukur menggunakan 3 indikator yaitu: Layanan
yang diberikan Gojek sesuai harapan, Akan menggunakan kembali Gojek
sebagai layanan transportasi, Akan merekomendasikan layanan yang diberikan
oleh Gojek kepada orang lain, Lebih memilih menggunakan layanan ini dari
pada layanan lainnya.
Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh kualitas layanan dan harga
terhadap kepuasan pelanggan jasa transportasi ojek online Gojek di Surabaya, maka
ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1) Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa variabel
kualitas layanan (X1) mempunyai pengaruh yang signifikan secara parsial
terhadap variabel terikat yaitu kepuasan pelanggan (Y) jasa transportasi ojek
online Gojek di Surabaya. Variabel harga (X2) mempunyai pengaruh yang
signifikan secara parsial terhadap variabel terikat yaitu kepuasan pelanggan (Y)
jasa transportasi ojek online Gojek di Surabaya. Dan variabel harga (X2)
memiliki pengaruh yang lebih dominan.
2) Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa variabel
kualitas layanan dan harga mempunyai pengaruh yang signifikan dan bersama-
sama (simultan) terhadap variabel terikat yaitu kepuasan pelanggan jasa
transportasi ojek online Gojek di Surabaya.
9
dengan pesaing, dan Harga sesuai dengan manfaat dan nilai yang diperoleh
pelanggan.
2) Variabel promosi diukur menggunakan 3 indikator, yaitu: Iklan produk yang
ditampilkan menarik, Gencarnya promosi yang dilakukan perusahaan, dan
Media promosi yang digunakan dapat memberikan informasi tentang produk.
3) Variabel kualitas layanan diukur menggunakan 5 indikator yaitu: Memiliki
peralatan dan teknologi yang mutakhir, Menyediakan layanan yang sesuai yang
dijanjikan, Karyawan tidak pernah merasa sibuk dalam menanggapi permintaan,
Karyawan mampu menanamkan kepercayaan terhadap pelanggan, dan
Karyawan memperhatikan terhadap kepentingan pelanggan (memberikan
konsultasi pelanggan).
Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh harga, promosi, kualitas
layanan terhadap kepuasan pelanggan jasa ojek online (om-jek) Jember, maka
ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1) Variabel Harga (X1) berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan Pelanggan (Y)
di Ojek Online “Om-Jek” Jember. Jika harga yang ditawarkan pengguna jasa
ojek online sesuai dengan pelayanan yang diterima, maka akan mempengaruhi
kepuasan pelanggan.
2) Variabel Promosi (X2) berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan Pelanggan
(Y) di Ojek Online “Om-Jek” Jember. Jika promosi yang ditawarkan pengguna
jasa ojek online itu menarik dan sesuai dengan kebutuhan pelanggan, maka akan
mempengaruhi kepuasan pelanggan.
3) Variabel Kualitas Layanan (X3) berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan
Pelanggan (Y) di Ojek Online “Om-Jek” Jember. Jika kualitas layanan pengguna
jasa ojek online yang diberikan baik, maka dapat meningkatkan kepuasan
pelanggan.
10
variabel pengukuran, yang masing-masing dari variabel tersebut memiliki indikator
sebagai alat ukurnya.
1) Variabel kualitas layanan diukur menggunakan 5 indikator yaitu: Kondisi
bangunan bengkel baik, Karyawan tanggap terhadap keluhan pelanggan,
Karyawan mampu mengetahui kerusakan dengan cepat, Karyawan cepat dalam
menyelesaikan pekerjaan, dan Karyawan memberikan perhatian individu dengan
baik pada pelanggan.
2) Variabel harga diukur menggunakan 3 indikator yaitu: Harga yang ditawarkan
sesuai dengan kualitas layanan bengkel, Harga sesuai dengan manfaat yang
diperoleh pelanggan, dan Harga yang ditawarkan relatif lebih murah dari pada
bengkel pesaing.
3) Variabel lokasi diukur menggunakan 3 indikator yaitu: Keamanan di sekitar
lokasi bengkel terjamin, Arus lalu lintas menuju lokasi bengkel lancer, dan
Kondisi lingkungan bengkel nyaman.
Hasil pengujian menunjukan bahwa pengaruh kualitas layanan, harga, dan
lokasi berpengaruh signifikan dan positif terhadap kepuasan pelanggan. Hasil ini
mengindikasikan model penelitian layak dilanjutkan pada analisa berikutnya. Hasil
pengujian diperoleh koefisien korelasi sebesar 65,3% yang menunjukan bahwa
korelasi atau hubungan antara variabel kualitas layanan, harga, dan lokasi terhadap
kepuasan pelanggan memiliki hubungan erat. Hasil pengujian secara parsial
menunjukan variabel yang digunakan dalam model penelitian yaitu kualitas
layanan, harga, dan lokasi masing-masing mempunyai pengaruh signifikan dan
positif terhadap kepuasan pelanggan di AHASS Z618 Surya Agung Motor
Bangkalan Madura. Kondisi ini ditunjukan dengan tingkat signifikan masing-
masing variabel tersebut dibawah α = 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
semua hubungan antar variabel signifikan.
11
beberapa variabel pengukuran, yang masing-masing dari variabel tersebut memiliki
indikator sebagai alat ukurnya.
1) Variabel kualitas layanan diukur menggunakan beberapa indikator yaitu:
Berwujud (tangibles), meliputi kendaraan yang layak jalan dan tidak di
modifikasi, perlengkapan keamanan berkendara untuk digunakan oleh
konsumen, penggunaan identitas perusahaan, cara berpakaian saat melakukan
pelayanan kepada konsumen. Keandalan (reliability), meliputi adanya
pemberitahuan secara jelas apabila terjadi keterlambatan pelayanan kepada
pelanggan, mengemudikan kendaraan dengan manaati peraturan tata tertib
berlalu lintas, tarif yang dibayarkan sesuai dengan harga yang tertera pada
aplikasi, memberikan pelayanan selama 24 jam dan memberikan kemudahan
dalam melakukan pemesanan (order). Daya tanggap (Responsiveness), meliputi
mengkonfirmasi order konsumen secara cepat dengan menelpon konsumen
untuk memastikan, Segera datang setelah pelanggan melakukan order melalui
aplikasi dan penyedia layanan cepat dalam menanggapi keluhan pelanggan.
Jaminan (Assurance), meliput terampil dalam mengemudikan kendaraan,
mempunyai pengetahuan informasi jalan/alamat yang akan dituju dan
menyediakan layanan pengaduan yang tersedia pada aplikasi. Empati
(Empathy), meliputi memberikan rasa nyaman terhadap pelanggan, membantu
mengangkut atau menaikkan barang ke kendaraan yang digunakan driver online,
membantu pelanggan pada saat akan menaiki kendaraan driver online,
memberitahukan penggunaan helm yang benar kepada pelanggan bermotor.
2) Variabel harga diukur menggunakan 4 indikator yaitu: Harga/tarif transportasi
online dapat dijangkau oleh pelanggan, Harga/tarif transportasi online dapat
bersaing dengan penyedia transportasi layanan transportasi konvensional,
Harga/tarif transportasi online sesuai dengan manfaat yang didapatkan
pelanggan, dan Harga/tarif transportasi online sesuai dengan fasilitas
keselamatan yang di sediakan untuk pelanggan.
Hasil penelitian ini yaitu kualitas layanan (X1) dan variabel harga (X2)
mempunyai pengaruh yang signifikan secara parsial terhadap variabel terikat yaitu
kepuasan pelanggan (Y) jasa transportasi online di Palembang.
12
variabel kualitas layanan (X1) memiliki pengaruh yang lebih dominan.
Selain itu, dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa variabel
kualitas layanan dan harga mempunyai pengaruh yang signifikan dan bersama-
sama (simultan) terhadap variabel terikat yaitu kepuasan pelanggan jasa
transportasi online di Palembang.
13
BAB 3. LANDASAN TEORI
14
2) Inseparability (tidak dapat dipisahkan)
Berbeda dengan barang yang biasanya diproduksi lebih dahulu kemudian dijual
lalu di konsumsi, jasa biasanya dijual terlebih dahulu baru kemudian
diproduksi dan dikonsumsi. Jadi, jasa pada umumnya diproduksi (dihasilkan)
pada saat yang bersamaan.
3) Variability/heterogeneity (berubah-ubah)
Jasa bersifat sangat variabel karena merupakan non-standardized, yang
artinya jasa banyak variasi bentuk, kualitas, dan jenis, tergantung kepada siapa,
kapan, dan dimana jasa itu diproduksi.
4) Perishability
Jasa tidak tahan lama dan tidak dapat disimpan. Misalnya kursi pesawat yang
kosong atau kamar hotel yang tidak dihuni akan berlalu atau hilang begitu saja
karena tidak bisa disimpan.
5) Lack of ownership (kurangnya kepemilikan)
Lack of ownership merupakan perbedaan dasar antara barang dan jasa. Pada
pembelian barang, konsumen memiliki hak penuh atas penggunaan dan
manfaat produk yang dibelinya. Mereka bisa mengonsumsi, menyimpan, atau
menjualnya. Sedangkan pada pembelian jasa, pelanggan mungkin hanya
memiliki akses personal atas suatu jasa untuk jangka waktu terbatas (misalnya
kamar hotel, bioskop, dan jasa transportasi). Pembayaran biasanya ditujukan
untuk pemakaian, akses atau penyewaan item-item tertentu berkaitan dengan
jasa yang ditawarkan.
Sedangkan menurut Lupiyoadi (2001), jasa memiliki karakteristik sebagai
berikut:
1) Intangibility (tidak berwujud)
Jasa tidak dapat dilihat, dirasa, diraba, didengar, atau dicium sebelum jasa itu
dibeli. Nilai penting dari hal ini adalah nilai tak berwujud yang dialami
konsumen dalam bentuk kenikmatan, kepuasan, atau kenyamanan.
2) Unstorability (tidak dapat disimpan)
15
Jasa tidak mengenal persediaan atau penyimpanan dari produk yang telah
dihasilkan. Karakteristik ini disebut juga inseparability (tidak dapat
dipisahkan), yaitu jasa dihasilkan dan dikonsumsi secara bersamaan.
3) Customization (kustomisasi)
Jasa jarang sekali didesain khusus untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.
Perbedaan karakteristik barang dan jasa membuat pemasaran untuk barang dan
untuk jasa juga berbeda. Pemasaran jasa dapat didefinisikan sebagai aktivitas
atau manfaat yang ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain, yang pada
dasarnya tanpa wujud dan tidak menghasilkan kepemilikan apapun dan
interaksi antara penyedia jasa dan penerima jasa mempengaruhi hasil jasa
tersebut (Kotler 2009).
Menurut Lupiyoadi (2006), pemasaran jasa adalah setiap tindakan yang
ditawarkan oleh salah satu pihak kepada pihak lain yang secara prinsip intangible
dan tidak menyebabkan perpindahan kepemilikan apapun.
Variabel penelitian adalah suatu atribut yang memiliki variasi tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Liana 2009).
Variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari variabel
dependen, dan variabel independen.
1) Variabel Dependen
Variabel dependen atau variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh
variabel bebas. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Kepuasan
Pelanggan.
2) Variabel Independen
Variabel independen atau variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi
variabel dependen. Variabel independen dalam penelitian ini adalah Kualitas
Layanan dan Harga.
16
3.2.1. Kepuasan Pelanggan
17
(2013) menyatakan bahwa kualitas layanan adalah sifat dari penampilan produk
atau kinerja yang merupakan bagian utama strategi perusahaan dalam rangka
meraih keunggulan yang berkesinambungan, baik sebagai pemimpin pasar ataupun
strategi untuk terus tumbuh. Dimensi SERVQUAL yang dikembangkan oleh
Zeithaml (1988) menjadi dasar pengembangan telaah terhadap kualitas layanan,
yaitu:
1) Berwujud (tangibles), meliputi fasilitas fisik perlengkapan, karyawan, dan
sarana komunikasi.
2) Keandalan (reabilty), yaitu kemampuan memberikan layanan yang dijanjikan
dengan segera, akurat, dan memuaskan.
3) Daya tanggap (responsiveness), yaitu keinginan para staff untuk membantu
pelanggan dan memberika pelayanan dengan tanggap.
4) Jaminan (assurance), mencakup pengetahuan, kompetensi, kesopanan dan sifat
dapat dipercaya yang dimiliki para staf.
5) Empati (empathy), meliputi kemudahan dalam menjalin relasi, komunikasi
yang baik, perhatia secara personal, dan pemahaman atas kebutuhan individual
para pelanggan.
3.2.3. Harga
Kotler (2009) menjelaskan bahwa “harga adalah salah satu elemen bauran
pemasaran yang menghasilkan pendapatan, elemen lain menghasilkan biaya”.
Sedang Tjiptono (2008) menjelaskan bahwa harga merupakan salah satu variabel
penting dalam pemasaran, dimana harga dapat mempengaruhi konsumen dalam
mengambil keputusan untuk membeli suatu produk, karena berbagai alasan.
menjelaskan bahwa “harga adalah jumlah uang (ditambah beberapa barang kalau
mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang
beserta pelayanannya”. Mengacu pada Kertajaya (2006) dalam Cahya (2015)
indikator dari harga dapat dinyatakan dalam penilaian konsumen terhadap besarnya
pengorbanan financial yang diberikan dalam kaitannya dengan spesifikasi yang
berupa kualitas produk. Selain itu penilaian harga dapat dilihat dari kesesuaian
antara suatu pengorbanan dari konsumen terhadap nilai yang diterimanya setelah
18
melakukan pembelian, dan dari situlah konsumen akan mempersepsikan dari
produk atau 4 jasa tersebut. Persepsi yang positif adalah hasil dari rasa puas akan
suatu pembelian yang dilakukannya, sedangkan persepsi yang negatif merupakan
suatu bentuk dari ketidakpuasan konsumen atas produk atau jasa yang dibelinya.
Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa indikator dari harga antara lain
adalah:
1) Kesesuaian harga dengan manfaat yang didapat, yaitu apabila penetapan akan
suatu harga produk/jasa memberikan manfaat yang cukup setara bagi
konsumen.
2) Kesesuaian harga produk dengan kualitas produk, yaitu dimana harga yang
ditetapkan sesuai dengan kualitas produk yang dirasakan oleh konsumen.
Sedangkan menurut Tjiptono (2008) ada beberapa indikator dalam
mengukur harga diantaranya adalah:
1) Jangkauan harga dengan daya beli konsumen, jangkauan harga dengan daya
beli konsumen, yaitu apabila harga yang ditetapkan oleh suatu produk masih
dapat dibeli atau dijangkau oleh konsumen (dalam artian tidak terlalu mahal).
2) Daya saing harga dengan produk sejenis, daya saing harga dengan produk
sejenis adalah ketika harga yang ditetapkan oleh produk tertentu dapat bersaing
di pasaran dengan produk sejenis.
3) Kesesuaian harga dengan kualitas, kesesuaian harga dengan kualitas yaitu
ketika harga yang ditawarkan kepada konsumen sesuai dengan kualitas yang
didapatkan konsumen, barang yang dibeli tidak mudah rusak dan awet dalam
jangka waktu lama.
Dari dua teori pengukuran harga menurut Kertajaya (2006) dan Tjiptono
(2008) dari kedua teori tersebut terdapat persamaan dari indikator pengukuran
harga diantaranya kesesuaian harga produk dengan kualitas produk. Tetapi dari
kedua teori tersebut terdapat perbedaan yaitu pada teori yang dikemukakan oleh
Kertajaya (2006) yang menambahkan kesesuaian harga produk dengan manfaat
yang didapat pengukuran harga. Sedangkan menurut Tjiptono (2008)
menambahkan daya saing harga dengan produk sejenis dan jangkauan harga dengan
daya beli konsumen untuk indikator pengukuran harga.
19
3.3. Alasan yang mempengaruhi pemilihan variabel penelitian
20
3) Variabel Kepuasan Penumpang
Variabel kepuasan penumpang merupakan variabel yang sangat penting
karena menjadi sebuah goal atau penentu dari kedua variabel sebelumnya
yaitu variabel kualitas layanan dan variabel harga, dimana penumpang akan
memberi penilaian atas apa yang telah dirasakan dan diberikan oleh sebuah
produk atau jasa tersebut, oleh karena itu variabel kepuasan penumpang bisa
dikatakan adalah suatu hasil dari persepsi seseorang pelanggan terhadap
kinerja yang diterima sesuai dengan harapan terhadap suatu jasa yang
digunakan. Dimana variabel kepuasan penumpang ini akan mengidikasikan
dampak yang signifikan terhadap beberapa aspek yang diantaranya adalah
Niat beli ulang, Loyalitas penumpang, Perilaku komplain, dan Gethok tular
positif.
Penggunaan variabel kepuasan penumpang didasarkan oleh beberapa
peneliti lain diantaramya: Musdalifah (2019), (Mar’ati 2016), Anggriana
(2017), Haromain (2016) dan (Oktarina et al. 2018).
Kemudian indikator pertanyaan dalam variabel kepuasan penumpang
ini didasarkan pada penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya oleh
(Mar’ati 2016) .
21
Gambar 3. 1 Kerangka Konseptual
Sumber: Di modifikasi dari Zahra (2017)
Skala Likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur persepsi, sikap
atau pendapat seseorang atau kelompok mengenai sebuah peristiwa atau fenomena
sosial, berdasarkan definisi operasional yang telah ditetapkan oleh peneliti. Skala
ini merupakan suatu skala psikometrik yang biasa diaplikasikan dalam angket dan
paling sering digunakan untuk riset yang berupa survei, termasuk dalam penelitian
survei deskriptif. Skala Likert merupakan metode skala bipolar yang mengukur baik
tanggapan positif ataupun negatif terhadap suatu pernyataan. Empat skala pilihan
juga kadang digunakan untuk kuesioner skala Likert yang memaksa orang memilih
salah satu kutub karena pilihan “netral” tak tersedia. Mengutip dari buku Nazir M.
“Metode Penelitian”, Ghalia Indonesia; Bogor; tahun 2005, dalam membuat skala
Likert, ada beberapa langkah prosedur yang harus dilakukan peneliti, antara lain:
1) Peneliti mengumpulkan item-item yang cukup banyak, memiliki relevansi
dengan masalah yang sedang diteliti, dan terdiri dari item yang cukup jelas
disukai dan tidak disukai.
2) Kemudian item-item itu dicoba kepada sekelompok responden yang cukup
representatif dari populasi yang ingin diteliti.
3) Responden di atas diminta untuk mengecek tiap item, apakah ia menyenangi
(+) atau tidak menyukainya (-). Respons tersebut dikumpulkan dan jawaban
yang memberikan indikasi menyenangi diberi skor tertinggi. Tidak ada
masalah untuk memberikan angka 5 untuk yang tertinggi dan skor 1 untuk yang
terendah atau sebaliknya. Yang penting adalah konsistensi dari arah sikap yang
22
diperlihatkan. Demikian juga apakah jawaban “setuju” atau “tidak setuju”
disebut yang disenangi, tergantung dari isi pertanyaan dan isi dari item-item
yang disusun.
23
persamaan yang ada pada SEM, dengan simbol lingkaran dengan anak
panah menuju keluar.
b) Endogen Variabel laten endogen dinotasikan dengan huruf Yunani adalah
“eta”. Variabel terikat (dependent latent variable) pada paling sedikit satu
persamaam dalam model, dengan simbol lingkaran dengan anak panah
menuju keluar dan satu panah ke dalam. Simbol anak panah untuk
menunjukkan adanya hubungan kausal (ekor anak panah untuk hubungan
penyebab dan kepala anak panah untuk variabel akibat).
Pemberian nama variabel laten pada diagram lintasan bisa mengikuti notasi
matematiknya (ksi atau eta) atau sesuai dengan nama dari variabel dalam
penelitian.
2) Variabel teramati (Observed atau Measured atau Manifest Variable)
Variabel teramati adalah variabel yang dapat diamati atau dapat diukur secara
empiris dan disebut sebagai indikator. Variabel teramati merupakan efek atau
ukuran dari variabel laten. Variabel teramati yang berkaitan dengan variabel
eksogen diberi notasi matematik dengan label X, sedangkan yang berkaitan
dengan dengan variabel laten endogen diberi label Y. Disimbolkan dengan
bujur sangkar atau kotak, variabel ini merupakan indikator. Pemberian nama
variabel teramati pada diagram lintasan bisa mengikuti notasi matematiknya
atau nama/kode dari pertanyaan-pertanyaan pada kuisioner.
Ada beberapa tahapan pokok yang akan dilalui untuk menggunakan SEM
dalam sebuah kegiatan penelitian:
24
Setelah model dibuat dan diuji, akan dilakukan pengujian asumsi-asumsi yang
seharusnya dipenuhi dalam SEM, perlakuan terhadap missing data (jika ada
dan cukup banyak), mengumpulkan data dan sebagainya.
3) Model Identification
Setelah sebuah model dibuat dan desain sudah ditentukan, pada model
dilakukan uji identifikasi, apakah model dapat dianalisis lebih lanjut.
Perhitungan besar degree of freedom menjadi bagian penting dalam tahap ini.
4) Menguji Model (Model Testing dan Model Estimation)
Setelah model dibuat dan dapat diidentifikasi, tahapan dilanjutkan dengan
menguji measurement model dan kemudian menguji structural model.
Dari pengujian measurement model, akan didapat keeratan hubungan antara
indikator dengan konstruknya. Jika measurment model dapat dianggap valid,
pengujian dilanjutkan pada structural model untuk memperoleh sejumlah
korelasi yang menunjukan hubungan antar konstruk. Termasuk dalam kegiatan
ini adalah kemungkinan dilakukannya model respecification pada sebuah
model SEM.
25
Perbedaan First Order CFA dan Second Order CFA adalah sebagai berikut:
1) First Order Confirmatory Factor Analysis, pada First Order Confirmatory
Factor Analysis suatu variabel laten diukur berdasarkan beberapa indikator
yang dapat diukur secara langsung.
2) Second Order Confirmatory Factor Analysis, pada Second Order
Confirmatory Factor Analysis digunakan apabila suatu permasalahan
memungkinkan untuk variabel laten tidak dapat langsung diukur langsung
melalui variabel-variabel indikatornya. Variabel laten tersebut memiliki
beberapa indikator-indikator dimana indikator-indikator tersebut tidak dapat
diukur secara langsung dan memerlukan beberapa indikator lagi.
27
Gambar 3. 2 Diagram Path Penelitian
Keterangan:
Kualitas Layanan
X1.1 : Kemudahan dalam memesan layanan Go-Ride pada aplikasi Gojek.
X1.2 : Mengkonfirmasi order kosumen dengan cepat.
X1.3 : Driver segera datang setelah konsumen melakuakan order melalui
aplikasi.
X1.4 : Ada pemberitahuan kepada konsumen saat terjadi keterlambatan
pelayanan.
28
X1.5 : Driver menggunakan identitas perusahaan berupa jaket berwarna hijau
dengan logo Gojek.
X1.6 : Menggunakan sepeda motor yang layak jalan dan tidak dimodifikasi.
X1.7 : Memberikan helm sebagai perlengkapan keamanan berkendara.
X1.8 : Memberitahukan penggunaan helm yang benar kepada konsumen.
X1.9 : Memberikan jas hujan kepada konsumen ketika dalam perjalanan
terjadi hujan.
X1.10 : Mengemudikan sepeda motor dengan tetap mentaati peraturan tata
tertib lalu-lintas.
X1.11 : Driver terampil dalam mengemudikan sepeda motor.
X1.12 : Mempunyai pengetahuan informasi jalan yang akan dituju dengan baik.
X1.13 : Estimasi waktu perjalanan sampai tujuan sesuai dengan harapan.
X1.14 : Cepat dalam menanggapi keluhan konsumen.
X1.15 : Menyediakan layanan pengaduan pada aplikasi Gojek.
Harga
X2.1 : Harga/tarif Gojek masih terjangkau oleh konsumen.
X2.2 : Harga/tarif Gojek dapat bersaing dengan layanan ojek online
sejenisnya.
X2.3 : Harga/tarif Gojek sesuai dengan manfaat yang didapatkan konsumen.
X2.4 : Harga/tarif Gojek sesuai dengan fasilitas keselamatan yang diberikan
kepada konsumen.
Kepuasan Penumpang
Y1 : Layanan yang diberikan Gojek sesuai harapan.
Y2 : Akan menggunakan kembali Gojek sebagai layanan transportasi.
Y3 : Akan merekomendasikan layanan yang diberikan oleh Gojek kepada
orang lain.
Y4 : Lebih memilih menggunakan layanan ini daripada layanan lainnya.
Dari proses analisis secara simultan didapat nilai uji kecocokan goodness of
fit (GOF), adapun uji kecocokan dalam penelitian ini adalah:
29
1) Uji Chi-Square merupakan alat uji yang paling fundamental untuk mengukur
seberapa dekat kecocokan antara matrik kovarian sampel S dengan matrik
kovarian model Σ(θ). Uji statistik χ2 adalah χ2 = (n-1) F(S, Σ(θ)). Yang
merupakan sebuah distribusi chi—square dengan degree of freedom (df)
sebesar c-p; dalam hal ini c = (nx + ny)(nx+ny+1)/2 adalah banyaknya matrik
varian-kovarian non-redundan dari variabel teramati. nx adalah banyaknya
variabel teramati x, ny banyaknya variabel teramati y. Adapun p adalah
banyaknya parameter yang terestimasi dan n adalah ukuran sampel.
2) RMSEA (The Root Mean Square Error of Approximation) merupakan nilai
Sebagai rule of tumb untuk melihat kelayakan model, cut of value adalah bila
RMSEA ≤ 0.08. Jika nilai RMSEA besarnya 0.08 atau lebih kecil maka
dianggap layak, sebaliknya jika nilainya di atas 0.08 maka model dianggap
tidak layak.
3) GFI (Goodness of Fit Index) merupakan Indeks kesesuaian (fit indexs) ini akan
menghitung proporsi tertimbang dari varians dalam matriks kovarians sampai
yang dijelaskan oleh matriks kovarians populasi yang terestimasikan.
4) AGFI (Adjusted Goodness of Fit) adalah perluasan dari GFI yang disesuaikan
dengan rasio antara degree of freedom dari null/independence/baseline model
dengan degree of freedom dari model yang dihipotesiskan atau diestimasi.
5) CMIN/DF (The Minimum Sample Discrepancy Function Devided with degrre
of Freedom) merupakan statistic chi square χ2 dibagi degree of freedom-nya
sehingga disebut χ2 relative.
6) TLI (Tucker Lewis Indeex) merupakan incremental index yang
membandingkan sebuah model yang diuji terhadap sebuah baseline model.
7) CFI (Comparative Fit Index) rentang nilai sebesar 0 sampai 1, dimana semakin
mendekati 1, mengindikasikan tingkat fit yang paling tinggi.
30
melakukan penelitian dengan menggunakan analisis faktor konfirmatori didapatkan
data yang valid dan reliabel. Dengan kata lain pengujian ini digunakan untuk
melakukan pengukuran model (model measurement) untuk menggambarkan sebaik
apa aspek-aspek dan indikator-indikator dapat digunakan sebagai pengukuran.
Konstruk mempunyai reliabilitas yang baik adalah jika nilai Construct Reliability
(CR) ≥ 0,70 dan nilai variance extracted ≥ 0,50. Hair et al. (2010) menambahkan
interpretasi terhadap ukuran konstruk reliabilitas sudah dapat dikatakan baik jika
nilainya lebih dari 0,40. Besarnya reliabilitas (Construct Reliability) maka
digunakan rumus dibawah ini Hair (2010), Wijanto (2008):
(∑ 𝑺𝑳𝑭)𝟐
𝑪𝑹 = (∑ 𝑺𝑳𝑭)𝟐 +∑ 𝐞 ......................................................................................... (3. 1)
(∑ 𝑺𝑳𝑭)𝟐
𝑽𝑬 = (∑ 𝑺𝑳𝑭)𝟐 +∑ 𝒆 ......................................................................................... (3. 2)
Keterangan:
CR (Construct Reliability) : Konsistensi suatu pengukuran
VE (Variance Ektracted) : Jumlah varian keseluruhan dalam variabel manifest
yang dapat dijelaskan oleh variabel laten
ΣSLF : Jumlah standar loading faktor masing-masing item
Σe : Jumlah error masing-masing item
31
3.7.1. Metode-Metode dalam AMOS
Metode-metode analisis dalam Amos yang ada saat ini diantranya Maximum
Likelihood, Unweighted Least Square, Generalized Least Square, Browne’s
Asymptotically Distribution-Free Criterion, Scale Free Least Square.
1) Program dapat melakukan analisis dengan menggunakan data yang berasal dari
beberapa populasi secara sekaligus.
2) Dapat menangani missing data secara baik, yaitu dengan membuat estimasi
yang didasarkan pada informasi maximum likelihood yang sempurna dan tidak
hanya bersandar pada metode yang sudah ada, yaitu listwise, pairwise deletion,
atau mean imputation.
3) Dapat membuat estimasi rata-rata untuk variabel-variabel exogenous dan
intercepts dalam persamaan regresi.
4) Amos dapat juga membuat bootstrapped standard errors dan confidence
intervals yang ada dalam semua estimasi parameter, rata-rata sampel, varian,
kovarian dan korelasi.
5) Dapat membuat percentile intervals dan bias-corrected percentile intervals
6) Model-model jamak dapat disesuaikan dengan menggunakan analisis tunggal.
7) Dapat melakukan pemeriksaan setiap pasangan model dimana satu model
diperoleh dengan membatasi parameter-parameter model lainnya.
8) Dapat membuat laporan beberapa angka statistik yang cocok untuk dilakukan
perbandingan untuk model-model tersebut.
9) Amos juga menyediakan pengujian normalitas univariat untuk masing-masing
variabel yang diobservasi dan juga pengujian normalitas multivariat serta dapat
mendetksi ouliers.
10) Amos dapat memahami diagram jalur sebagai spesifikasi model dan
memperlihatkan estimasi-estimasi parameter secara grafis dalam model
32
diagram jalur. Diagram-diagram jalur digunakan sebagai spesifikasi model dan
gambar-gambar diagram jalur tersebut dapat diimpor ke program Word.
Populasi adalah semua nilai yang mungkin baik hasil menghitung ataupun
hasil pengukuran kuantitatif maupun kualitatif dan karakteristik tertentu mengenai
sekumpulan objek yang lengkap dan jelas untuk dipelajari sifat-sifatnya (Sugiyono
2010). Menurut Arikunto (2002) pada dasarnya populasi merupakan keseluruhan
dari objek penelitian atau sasaran penelitian
Sedangkan sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi (Sugiyono 2010). Jadi pada dasarnya, jumlah sampel akan
lebih sedikit dari jumlah populasinya. Salah satu rumus pendekatan yang digunakan
untuk menentukan jumlah sampel atau jumlah responden dalam penelitian ini
digunakan rumus slovin:
................................................................................................. (3.3)
Dimana:
n = jumlah sampel.
N = jumlah populasi.
d = batas toleransi tingkat kesalahan 0,08 (8%).
Untuk menggunakan rumus ini, pertama ditentukan berapa batas toleransi
kesalahan. Batas toleransi kesalahan ini dinyatakan dengan persentase semakin
kecil toleransi kesalahan, semakin akurat sampel menggambarkan populasi.
Dengan jumlah populasi yang sama, semakin kecil toleransi kesalahan, semakin
besar jumlah sampel yang dibutuhkan.
Populasi dalam penelitian ini adalah jumlah penduduk di Padukuhan Blotan
yaitu sebanyak 1543 jiwa. Data jumlah penduduk diambil dari rekapitulasi jumlah
penduduk Desa Wedomartani, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Sleman Tahun
2020. Berdasarkan data tersebut maka jumlah sampel dapat digunakan dengan
rumus berikut:
33
𝑁
𝑛=
1 + 𝑁 (𝑑)2
Dimana :
n = jumlah sampel.
N = jumlah populasi.
d = batas toleransi tingkat kesalahan 0,08 (8%).
1543
𝑛=
1 + 1543 (0,08)2
n = 141,882 dan di bulatkan menjadi 150
Jadi sampel yang akan digunakan menjadi sebanyak 150 jiwa.
34
Teknik Sampling
3.10 Hipotesis
35
Berdasarkan kerangka pemikiran di atas, maka hipotesis penelitian dapat ditentukan
sebagai berikut:
1. Variabel (X1) kualitas layanan berpengaruh terhadap variabel (Y) kepuasan
penumpang pada jasa yang diberikan oleh transportasi ojek online (Gojek).
2. Variabel (X2) harga berpengaruh terhadap variabel (Y) kepuasan penumpang
pada jasa yang diberikan oleh transportasi ojek online (Gojek).
36
BAB 4. METODOLOGI PENELITIAN
Dalam penelitian ini teknik analisis data yang digunakan adalah SEM
(Structural Equation Modeling) yang dioperasikan melalui program AMOS. SEM
sendiri dianggap layak untuk digunakan dalam penelitian ini dikarenakan SEM
dapat menganalisis hubungan secara langsung antara satu variabel dependen
dengan beberapa variabel independen sehingga dapat membantu untuk mengambil
keputusan di dalam sebuah model yang telah dibuat dalam penelitian ini.
Data primer adalah data asli yang dikumpulkan oleh peneliti untuk
menjawab risetnya secara khusus. Data primer yang dibutuhkan dalam penelitian
ini seperti hasil dari kuesioner yang berkaitan dengan pelayanan jasa transportasi
ojek online (Gojek). Pertanyaan dalam kuesioner terkait dengan variabel kualitas
layanan, harga, dan kepuasan penumpang.
Selain data primer, sumber data yang dipakai peneliti adalah sumber data
sekunder, data sekunder dalam penelitian ini adalah jumlah populasi pada suatu
wilayah yang digunakan dalam penelitian ini.
37
2.2.2. Instrumen Penelitian
Instrumen atau alat ukur dalam penelitian ini berupa angket atau kuesioner
yang berisi butir-butir pertanyaan untuk diberi tanggapan oleh para responden
penelitian. Penyusunan angket berdasar atas konstruk teoritik yang telah disusun
sebelumnya dengan penilaian kriteria menggunakan skala Likert.
Penelitian ini dilakukan dalam kurung waktu 1 bulan dan dilaksanakan pada
bulan Agustus 2020.
38
Mulai
Latar Belakang
dan Rumusan
Masalah
Studi Pustaka
Pengumpulan Data
Hasil dan
Pembahasan
Selesai
39
BAB 5. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Laki-laki Perempuan
Perempuan
48% Laki-laki
52%
40
16-20 thn 21-25 thn 26-30 thn 31-35 thn > 35 thn
31-35 thn > 35 thn
2% 0%
26-30 thn 16-20 thn
16% 22%
21-25 thn
60%
Pegawai Negeri
3%
41
5.1.4. Berdasarkan Penghasilan
< 1 juta
53%
1-3 juta
29%
42
Pribadi Bersama Tidak Memiliki
Tidak Memiliki
4%
Bersama
23%
Pribadi
73%
Sering
27% Setiap Hari
57%
43
Tabel 5. 1 Karakteristik Responden
Presentase
Karakteristik Jumlah
(%)
Laki-laki 78 52%
Jenis Kelamin
Perempuan 72 48%
16-20 tahun 33 22%
21-25 tahun 90 60%
Usia 26-30 tahun 24 16%
31-35 tahun 3 2%
>35 tahun 0 0%
Pelajar 10 7%
Mahasiswa 74 49%
Pegawai Negeri 4 3%
Pekerjaan Pegawai Swasta 40 27%
Wirausaha 11 7%
TNI/POLRI 6 4%
Lain-lain 5 3%
<1 juta 80 53%
1-3 juta 44 29%
Penghasilan
3-5 juta 22 15%
>5 juta 4 3%
Pribadi 109 73%
Kepemilikan
Bersama 35 23%
Kendaraan
Tidak Memiliki 6 4%
Setiap Hari 85 57%
44
5.2. Uji Validitas dan Reabilitas
Berdasarkan Tabel 5.2. Maka dapat dilihat bahwa seluruh pertanyaan untuk
variabel kualitas layanan memiliki status valid, karena nilai rhitung (Corrected
Item-Total Correlation) > rtabel sebesar 0.210.
45
5.2.3. Uji Validitas Variabel Harga
Berdasarkan Tabel 5.3. Maka dapat dilihat bahwa seluruh pertanyaan untuk
variabel harga memiliki status valid, karena nilai rhitung (Corrected Item-Total
Correlation) > rtabel sebesar 0.210.
Berdasarkan Tabel 5.4. Maka dapat dilihat bahwa seluruh pertanyaan untuk
variabel kepuasan penumpang memiliki status valid, karena nilai rhitung
(Corrected Item-Total Correlation) > rtabel sebesar 0.210.
Penelitian ini harus dilakukan uji reliabilitas untuk mengukur konsisten atau
tidak konsisten kuesioner dalam penelitian yang digunakan untuk mengukur
pengaruh tidaknya variabel KL (Kualitas Layanan), H (Harga) dan KP (Kepuasan
Penumpang). Pengujian reliabilitas dilakukan dengan cara menguji coba instrument
sekali saja. Kemudian dianalisis dengan menggunakan metode alpha cronbach.
Sebelum dilakukannya pengujian reliabilitas harus ada dasar pengambilan
keputusan yaitu alpha sebesar 0.70. Variabel yang dianggap reliabel jika nilai
variabel tersebut >0.70 jika lebih kecil maka variabel yang diteliti tidak bisa
46
dikatakan reliabel karena <0.70. Adapun hasil dari uji reliabilitas dapat dilihat pada
table 5.5.
Tabel 5. 5 Hasil Uji Realibilitas Variabel Penelitian
Dari hasil pengujian kelayakan pada model pengukuran SEM yang belum
dimodifikasi mendapatkan hasil yang dapat dilihat pada gambar 5.7.
47
Hasil Estimasi pengukuran model atau measurent model pada gambar 5.7
dengan menggunakan metode estimasi Maximum Likehood pada AMOS dirangkum
dalam tabel 5.6. Hasil perhitungan menunjukan untuk kriteria Chi Square,
Probability, GFI, AGFI, CFI dan TLI memberikan indeks kesesuaian yang tidak fit
dengan batas yang direkomendasikan. Namun Pada RMSEA memeberikan indeks
kesesuian yang fit. Dari berbagai indeks kesesuaian tersebut dapat disimpulkan
bahwa model pengukuran measurent model pada konstruk tersebut yang diajukan
tidak fit sehingga perlu memodifikasi model dan mengeluarkan beberapa indikator
yang nilai Modification Indices besar atau sering muncul dikeluarkan dari konstruk
hingga pengukuran konstruk menjadi fit. Hasil perhitungan indeks kesesuaian dapat
dilihat pada tabel 5.6.
Karena model diatas tidak fit maka dilakukan modifikasi model dengan
melihat tabel Modification Indices pada tabel 5.7.
48
Indikator M.I. Par Change
e19 <--> e22 6.356 .060
e16 <--> e23 4.642 .057
e16 <--> e22 4.477 -.044
e16 <--> e19 11.152 -.088
e16 <--> e17 17.791 .115
e15 <--> e17 4.171 .062
e14 <--> e21 8.122 -.051
e14 <--> e18 4.476 .040
e13 <--> e23 11.624 .078
e13 <--> e22 16.951 -.074
e13 <--> e20 5.803 .043
e13 <--> e19 7.988 .066
e13 <--> e14 11.604 .067
e12 <--> e20 7.686 -.051
e12 <--> e15 4.499 -.049
e12 <--> e14 5.709 .049
e11 <--> Harga 7.942 -.048
e11 <--> e17 5.325 -.051
e11 <--> e15 4.931 -.046
e11 <--> e12 6.113 .041
e10 <--> e18 6.282 -.037
e10 <--> e14 16.279 -.069
e10 <--> e11 12.784 .050
e9 <--> e23 15.319 -.144
e9 <--> e22 7.564 .080
e9 <--> e19 7.578 .103
e9 <--> e16 4.245 -.067
49
Indikator M.I. Par Change
e8 <--> e21 6.815 -.069
e8 <--> e19 7.785 .107
e8 <--> e16 4.727 -.072
e8 <--> e14 7.955 .092
e8 <--> e9 23.696 .227
e7 <--> Harga 4.645 .054
e7 <--> e22 4.428 -.051
e7 <--> e15 5.811 .073
e7 <--> e11 5.740 -.052
e6 <--> e22 6.552 .051
e6 <--> e16 6.299 -.056
e6 <--> e14 4.720 -.047
e6 <--> e11 12.055 .062
e6 <--> e10 6.142 .041
e5 <--> e19 12.530 -.097
e5 <--> e16 8.072 .068
e5 <--> e15 6.274 .066
e5 <--> e14 4.383 -.049
e5 <--> e10 7.169 .048
e5 <--> e9 5.978 -.081
e5 <--> e8 10.473 -.111
e5 <--> e7 5.333 .064
e4 <--> e23 8.208 -.080
e4 <--> e6 4.555 -.051
e3 <--> e22 4.559 -.043
e3 <--> e16 14.660 .086
e3 <--> e4 8.683 .070
50
Indikator M.I. Par Change
e2 <--> Harga 6.154 .053
e2 <--> e24 4.643 .037
e2 <--> e14 4.320 -.048
e2 <--> e8 6.838 -.088
e1 <--> Harga 5.558 .054
e1 <--> e16 4.164 .051
e1 <--> e9 8.020 -.100
e1 <--> e8 13.302 -.132
e1 <--> e5 4.789 .056
e1 <--> e2 23.947 .124
Dengan melihat tabel diatas sehingga dikeluarkan e4, e6, e7, e8, e9, e10,
e11, e12, e13, e14, e15, e16 dan e22 yang mempunyai arti bahwa indikator KL 4,
KL 6, KL 7, KL 8, KL 9, KL 10, KL 11, KL 12, KL 13, KL 14 dan KL 15 dalam
variabel Kualitas Layanan dikeluarkan dari model, kemudian indikator H 1 dalam
variabel Harga juga dikeluarkan dari model, serta indikator KP 3 dalam variabel
Kepuasan Penumpang juga dikeluarkan dari model. Maka setelah mengeliminasi
beberapa indikator diatas didapatkan hasil yang dapat dilihat pada gambar 5.8.
Estimate
KL1 <--- KualitasLayanan .710
KL2 <--- KualitasLayanan .770
KL3 <--- KualitasLayanan .592
KL5 <--- KualitasLayanan .515
Dalam Tabel 5.9 dapat diketahui koefisien faktor dari indikator variabel
kualitas layanan yaitu, KL1 sebesar 0.710, KL2 sebesar 0.770, KL3 sebesar 0.592,
KL5 sebesar 0.515. Dari hasil nilai koefisien ini dapat digunakan sebagai bahan
evaluasi dan perbaikan guna meningkatkan nilai dari variabel kualitas layanan
terhadap kepuasan penumpang dengan meninjau kembali nilai koefisien yang
dianggap mempunyai nilai terendah, seperti dalam model ini adalah indikator KL5.
52
5.4.2. Harga
Estimate
H2 <--- Harga .538
H3 <--- Harga .798
H4 <--- Harga .664
Dalam Tabel 5.10 dapat diketahui koefisien faktor dari indikator variabel
harga yaitu, H2 sebesar 0.538, H3 sebesar 0.798, H4 sebesar 0.664. Dari hasil nilai
koefisien ini dapat digunakan sebagai bahan evaluasi dan perbaikan guna
meningkatkan nilai dari variabel harga terhadap kepuasan penumpang dengan
meninjau kembali nilai koefisien yang dianggap mempunyai nilai terendah, seperti
dalam model ini adalah indikator H2.
Estimate
KP1 <--- Kepuasan_Penumpang .780
KP2 <--- Kepuasan_Penumpang .815
KP4 <--- Kepuasan_Penumpang .754
Dalam Tabel 5.11 dapat diketahui koefisien faktor dari indikator variabel
kepuasan penumpang yaitu, KP1 sebesar 0.780, KP2 sebesar 0.815, KP4 sebesar
53
0.754. Dari hasil nilai koefisien ini dapat digunakan sebagai bahan evaluasi dan
perbaikan guna meningkatkan nilai dari variabel kepuasan penumpang dengan
meninjau kembali nilai koefisien yang dianggap mempunyai nilai terendah, seperti
dalam model ini adalah indikator KP4.
Hasil Estimasi pengukuran model atau measurent model dapat dilihat pada
gambar 5.9 dengan menggunakan metode estimasi Maximum Likehood pada
AMOS.
54
Tabel 5. 12 Indeks Kesesuaian Model Setelah di Modifikasi
Estimate
Kepuasan_Penumpang <--- Harga .508
Kepuasan_Penumpang <--- KualitasLayanan .281
Estimate
Kepuasan_Penumpang .517
Dapat dilihat dari tabel 5.13 bahwa terdapat satu persamaan struktural yang
dihasilkan oleh fit model melalui Standardized Regression Weights, yaitu:
Persamaan Struktural:
Y = b1X1 + b2X2
55
Keterangan :
Y = Kepuasan Penumpang
b1 = Koefisien regresi dari Kualitas Layanan
X1 = Variabel Kualitas Layanan
b2 = Koefisien regresi dari Harga
X2 = Variabel Harga
Persamaan Struktural
Kepuasan Penumpang = 0.281*Kualitas layanan + 0.508*Harga
Berdasarkan hasil regression weight yang terdapat dalam tabel 5.15 dapat
dijelaskan pengaruh antar variabel sebagai berikut:
56
a) Harga/tarif Gojek masih terjangkau oleh pelanggan.
b) Harga/tarif Gojek dapat bersaing dengan layanan ojek online sejenisnya.
c) Harga/tarif Gojek sesuai dengan manfaat yang didapatkan pelanggan.
d) Harga/tarif Gojek sesuai dengan fasilitas keselamatan yang diberikan
kepada pelanggan.
Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Mar’ati (2016)
yang menunjukan bahwa harga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
kepuasan pelanggan.
57
Pertama, berwujud (tangibles) dapat berupa kondisi fasilitas, perlengkapan
peralatan dan penampilan seragam staf. Berwujud (tangibles) yang diberikan
oleh jasa transportasi ojek online Gojek di Yogyakarta, meliputi:
a) Menggunakan sepeda motor yang layak jalan dan tidak di modifikasi.
b) Memberikan helm sebagai perlengkapan keamanan berkendara.
c) Menggunakan identitas perusahaan berupa jaket berwarna hijau dengan
logo Gojek.
58
a) Driver terampil dalam mengemudikan sepeda motor.
b) Mempunyai pengetahuan informasi jalan yang akan dituju dengan baik.
c) Menyediakan layanan pengaduan pada aplikasi Gojek.
59
BAB 6. KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
6.2. Saran
1) Kualitas layanan yang diberikan oleh Gojek selaku penyedia jasa transportasi
ojek online perlu ditingkatkan dalam berbagai aspek guna meningkatkan
kepuasan penumpang, walaupun hasil yang didapatkan dalam penelitian ini
mengenai hubungan antara kualitas layanan terhadap kepuasan penumpang
terbilang positif dan signifikan namun nilai hubungan yang dapat dilihat pada
model fit tidak terlalu tinggi. Oleh karena itu nilai koefisien variabel kualitas
layanan pada indikator KL 5 yang mendapat nilai koefisien terendah perlu
ditingkatkan lagi. Harga yang diberikan oleh Gojek selaku penyedia jasa
transportasi ojek online dalam penelitian ini mendapatkan nilai yang positif dan
signifikan, namun hal ini masih dapat ditingkatkan dengan meninjau kembali
60
nilai koefisien harga pada indikator H2 yang mendapatkan nilai terendah.
Kepuasan Penumpang dalam hasil penelitian ini dapat dievaluasi bahwa
indikator KP4 mendapatkan nilai koefisien yang terendah, sehingga indikator
tersebut dapat ditingkatkan kembali guna mendapatkan nilai yang lebih baik.
2) Untuk penelitian lebih lanjut disarankan agar penelitian dikembangkan kepada
variabel lain yang diduga mempengaruhi tingkat kepuasan penumpang untuk
memperluas lingkup penelitian, dengan analisis yang lebih mendalam dan agar
penelitian lebih lengkap dan bervariatif.
61
DAFTAR PUSTAKA
62
Kotler, P. 2009. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Erlangga.
Kotler, Philip, and Gary Armstrong. 2008. Prinsip-Prinsip Pemasaran. 12th ed.
Jakarta: Erlangga.
L Santi, Dina. 2020. “Keselamatan Dan Keamanan Angkutan Ojek Online Menurut
Persepsi Penumpang.”
Latan, H. 2012. Partial Least Square “Konsep, Metode Dan Aplikasi”
Menggunakan Program WarpPLS 2.0. Semarang: Badan Penerbit Universitas
Diponegoro.
Lenzun, Jesica dkk. 2014. “Pengaruh Kualitas Produk, Harga, Dan Promosi
Terhadap Kepuasan Pelanggan Kartu Prabayar Telkomsel.” Jurnal Emba
Vol.2 No.3: Hal.1237-1245.
Liana, Lie. 2009. “Penggunaan MRA Dengan Spss Untuk Menguji Pengaruh
Variabel Moderating Terhadap Hubungan Antara Variabel Independen Dan
Variabel Dependen.” XIV(2): 90–97.
Lupiyoadi, Rambat, and A. & Hamdani. 2001. Manajemen Pemasaran Jasa, Teori
Dan Praktek. Edisi Pert. Jakarta: Salemba Empat.
Lupiyoadi, Rambat, and Hamdani A. 2008. Manajemen Pemasaran Jasa, Jilid Dua.
Cetakan Ke. Jakarta: Salemba Empat.
Lupiyoadi, Rambat, and A Hamdani. 2001. Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta:
Salemba Empat.
Mar’ati, Nafisa Choirul. 2016. “Pengaruh Kualitas Layanan Dan Harga Terhadap
Kepuasan Pelanggan Jasa Transportasi Ojek Online (Studi Pada Konsumen
Gojek Di Surabaya).”
Mardikawati, Woro. 2013. “Pengaruh Nilai Pelanggan Dan Kualitas Layanan
Terhadap Loyalitas Pelanggan, Melalui Kepuasan Pelanggan Bus Efisiensi
(Studi PO Efisiensi Jurusan Yogyakarta-Cilacap).” 2(1): 64–75.
Morlok, Edwar K. 1978. Pengantar Teknik Dan Perencanaan Transportasi. (Alih
Bahasa Johan Kelanaputra). ed. Yani Sianipar. Jakarta: Erlangga.
Noor, M Fauzan, and Musdalifah. 2019. “Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Harga
Terhadap Kepuasan Pelanggan Jasa Transportasi Online ( Go-Jek ).” Sebatik
3(12): 498–504.
63
Oktarina, Tri et al. 2018. “Pengaruh Kualitas Layanan Dan Harga Terhadap
Kepuasan Pelanggan Transportasi Online Kota Palembang.” XVI: 146–50.
Pemerintah Pusat. 2009. “Undang-Undang (UU) Tentang Lalu Lintas Dan
Angkutan Jalan.” LN. 2009/ No. 96, TLN NO. 5025, LL SETNEG : 143 HLM:
22. https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/38654/uu-no-22-tahun-2009.
Riduwan. 2012. “Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru – Karyawan Dan Peneliti
Pemula.” In Bandung: CV. Alfabeta, 63.
Sarwono, Jonathan. 2010. “Pengertian Dasar Structural Equation Modeling ( Sem
).” Pengertian Dasar Structural Equation Modeling (SEM) 10(3): 173–82.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Dan
R&D). Bandung: CV. Alfabeta.
Sugiyono, Agus. 2001. “Renewable Energy Development Strategy in Indonesia :
Cdm Funding.” : 64–69.
Swastha, Basu. 1984. Azas-Azas Marketing. 3rd ed. Yogyakarta: Liberty.
Tjiptono. 2008. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Andi Offset.
Tjiptono, F. 2014. Pemasaran Jasa – Prinsip, Penerapan, Dan Penelitian.
Yogyakarta: CV. Andi Offset.
Tjiptono, Fandy. 2006. Pemasaran Jasa. Yogyakarta: Andi.
Wijanto, S. 2008. “Structural Equation Modeling Dengan Lisrel 8.8.” Open Journal
of Epidemiology.
Yuliarmi, I. 2007. “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan
Pelanggan Terhadap Pelayanan PDAM Kota Denpasar (Ni Nyoman Yuliarmi
Dan Putu Riyasa).” 12.
Zahra, Atika. 2017. “Pengaruh Kualitas Pelayanan, Persepsi Harga, Dan Citra
Merek Terhadap Kepuasan Pelanggan Pengguna Jasa Transportasi Ojek
Online (Studi Pada Pelanggan Gojek Di Kota Yogyakarta).” Journal of
Chemical Information and Modeling.
Zeithaml, Valarie A. 1988. “Consumer Perceptions of Price, Qualitye.” Journal of
Marketing 52(3): 2–22.
64