DMT Dari Asam Tereftalat Dan MeOH 60000
DMT Dari Asam Tereftalat Dan MeOH 60000
DMT Dari Asam Tereftalat Dan MeOH 60000
TUGAS AKHIR
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan
Ujian Sarjana Teknik Kimia
Disusun Oleh :
ANDHY JULIANTO W.
060405045
Puji dan syukur penulis ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas
berkat dan rahmatNya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul Pra
Rancangan Pabrik Dimetil Tereftalat dari Asam Tereftalat dan Metanol dengan
Kapasitas 60.000 Ton / Tahun.
Tugas akhir ini disusun untuk melengkapi tugas – tugas dan merupakan salah
satu syarat untuk mengikuti ujian sarjana pada Departemen Teknik Kimia, Fakultas
Teknik, Universitas Sumatera Utara.
Dalam menyelesaikan tugas akhir ini penulis banyak menerima bantuan,
bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan
terima kasih kepada :
1. Bapak Dr.Eng Ir. Irvan, M.Si, selaku dosen pembimbing dalam penyusunan tugas
akhir ini dan Ketua Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas
Sumatera Utara
2. Bapak Ir. Bambang Trisakti, M.Si selaku co – dosen pembimbing dalam
penyusunan tugas akhir ini
3. Ibu Dr. Ir. Fatimah, M.T., Sekretaris Departemen Teknik Kimia, Fakultas
Teknik, Universitas Sumatera Utara
4. Ibu Ir. Renita Manurung, M.T., Koordinator Tugas Akhir Departemen Teknik
Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara
5. Bapak dan Ibu dosen serta pegawai Program Studi Teknik Kimia, Fakultas
Teknik, Universitas Sumatera Utara
6. Orangtua dan Saudara Penulis, yang telah banyak memberikan dukungan moril
dan materiil kepada penulis
7. Christy atas kerjasamanya dalam penulisan tugas akhir ini
( Andhy Julianto W)
Pabrik Dimetil Tereftalat dari Asam Tereftalat dan Metanol ini direncanakan
akan berproduksi dengan kapasitas 60.000 ton/tahun dan beroperasi selama 330 hari
dalam setahun. Pabrik ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri, dan
juga membuka peluang ekspor. Lokasi pabrik yang direncanakan adalah di daerah
Kabupaten Plaju, Palembang, dengan luas tanah yang dibutuhkan sebesar 13150 m2.
Adapun pemilihan lokasi di Kabupaten Plaju, Palembang karena dekat dengan sumber
bahan baku, dekat dengan pelabuhan dan merupakan daerah lalu lintas perdagangan,
baik dalam maupun luar negeri. Bentuk badan usaha yang direncanakan adalah
Perseroan Terbatas (PT) yang dikepalai oleh seorang Direktur dengan jumlah total
tenaga kerja 158 orang. Adapun bentuk organisasi dari pabrik ini adalah organisasi
fungsionil dan staf. Dari hasil analisa ekonomi pabrik pembuatan dimetil tereftalat
ini didapat nilai Profit Margin (PM) 16,03 %, Return on Investment (ROI) sesudah
pajak sebesar 28,26 %, Pay Out Time (POT) sesudah pajak 3,54 tahun. Sedangkan
Break Even Point (BEP) adalah 47,49 %, dan Internal Rate of Return (IRR) adalah
30,79 . Hasil analisa ekonomi tersebut menunjukkan bahwa pabrik dimetil
tereftalat ini layak untuk didirikan.
Gambar 2.1 Reaksi Esterifikasi Asam Terephthalic dengan Metanol ....................... II-1
Gambar 2.2 Proses pembuatan DMT dengan Proses Witten .................................... II-5
Gambar 2.3 Esterifikasi Terephtalate Acid dalam Fase Cair .................................... II-7
Gambar 2.4 Esterifikasi Terephtalate Acid dalam Fase Gas ..................................... II-8
Gambar 2.5 Reaksi Esterifikasi Asam Terephthalic dengan Metanol ...................... II-9
Gambar 7.1 Skema Pengolahan Air ..................................................................... VII-26
Gambar 8.1 Tata Letak Pra Rancangan Pabrik Dimetil Tereftalat dari Asam
Tereftalat dan Metanol ...................................................................... VIII-6
Gambar 9.1 Bagan Struktur Organisasi Perusahaan Pabrik Dimetil Tereftalat dari
Asam Tereftalat dan Metanol ............................................................... IX-13
Gambar A.1 Aliran Proses pada Furnace (FU-01) .................................................... A-2
Gambar A.2 Aliran Proses pada Sublimator (SB-01) ................................................ A-3
Gambar A.3 Aliran Proses pada Cyclone (CN-01) .................................................... A-5
Gambar A.4 Aliran Proses pada Reaktor (R-01) ........................................................ A-6
Gambar A.5 Aliran Proses pada Cyclone (CN-03) .................................................... A-8
Gambar A.6 Aliran Proses pada Condensor (CD-01) .............................................. A-14
Gambar A.7 Aliran Proses pada Cooling Crystalizer (CR-01) ................................ A-17
Gambar A.8 Aliran Proses pada Centrifuge (CF-01) ............................................... A-20
Gambar A.9 Aliran Proses pada Tangki Separator (TS-03) ..................................... A-22
Gambar A.10 Aliran Proses pada Rotary Dryer (RD-01) .......................................... A-25
Gambar A.11 Aliran Proses pada Tangki Separator (TS-05) ..................................... A-27
Gambar A.12 Aliran Proses pada Menara Destilasi (MD-01) ................................... A-29
Gambar B.1 Condensor Partial ............................................................................... B-23
Gambar C.1 Pipa Berkelok Sublimator .................................................................... C-50
Gambar C.2 Rotary Double Pipe Heat Exchanger ................................................... C-53
Gambar C.3 Agitated Jacket-Vessel Crystalyzer With Draft-Tube .......................... C-66
Gambar C.4 Cake Dalam Centrifuge ....................................................................... C-72
Gambar C.5 Co-Current Rotary Dryer .................................................................... C-75
Gambar E.1 Harga Peralatan untuk Tangki Penyimpanan (Storage) dan Tangki
Pelarutan .................................................................................................E-5
Gambar E.2 Grafik Break Even Point (BEP) Pabrik Dimetil Tereftalat dari Asam
Tereftalat dan Metanol .........................................................................E-22
Pabrik Dimetil Tereftalat dari Asam Tereftalat dan Metanol ini direncanakan
akan berproduksi dengan kapasitas 60.000 ton/tahun dan beroperasi selama 330 hari
dalam setahun. Pabrik ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri, dan
juga membuka peluang ekspor. Lokasi pabrik yang direncanakan adalah di daerah
Kabupaten Plaju, Palembang, dengan luas tanah yang dibutuhkan sebesar 13150 m2.
Adapun pemilihan lokasi di Kabupaten Plaju, Palembang karena dekat dengan sumber
bahan baku, dekat dengan pelabuhan dan merupakan daerah lalu lintas perdagangan,
baik dalam maupun luar negeri. Bentuk badan usaha yang direncanakan adalah
Perseroan Terbatas (PT) yang dikepalai oleh seorang Direktur dengan jumlah total
tenaga kerja 158 orang. Adapun bentuk organisasi dari pabrik ini adalah organisasi
fungsionil dan staf. Dari hasil analisa ekonomi pabrik pembuatan dimetil tereftalat
ini didapat nilai Profit Margin (PM) 16,03 %, Return on Investment (ROI) sesudah
pajak sebesar 28,26 %, Pay Out Time (POT) sesudah pajak 3,54 tahun. Sedangkan
Break Even Point (BEP) adalah 47,49 %, dan Internal Rate of Return (IRR) adalah
30,79 . Hasil analisa ekonomi tersebut menunjukkan bahwa pabrik dimetil
tereftalat ini layak untuk didirikan.
Kebutuhan DMT tersebut semuanya dipenuhi dari impor karena bahan ini belum
diproduksi di dalam negeri. Berdasarkan data di atas diperkirakan kebutuhan akan
Dimetil Tereftalat pada tahun 2012 adalah sebanyak 231.105 kg dengan kenaikan
sebesar 19%.
Menurut CEH reports (Sesto, Barbara dan Masahiro Yoneyama, 2010),
konsumsi DMT/PTA di dunia mencapai 37 juta ton/tahun pada tahun 2006 dengan
kecepatan kenaikan konsumsi sebesar 5 % per tahun. Konsumsi DMT di masa yang
akan datang diperkirakan akan semakin meningkat seiring dengan meningkatnya
kebutuhan bahan-bahan polimer, sehingga perlu dilakukan prarancangan pabrik
DMT terlebih dahulu untuk menganalisa kelayakan pendirian pabrik DMT di
Indonesia.
1.3 Tujuan
Pra rancangan pabrik pembuatan dimetil tereftalat dari asam tereftalat dan
metanol ini bertujuan untuk menerapkan disiplin ilmu Teknik Kimia, khususnya pada
mata kuliah Perancangan Pabrik Kimia, Perancangan Proses Teknik Kimia, Teknik
Reaktor dan Operasi Teknik Kimia sehingga akan memberikan gambaran kelayakan
pra rancangan pabrik dimetil tereftalat.
Tujuan lain dari pra rancangan pabrik pembuatan dimetil tereftalat ini adalah
untuk memenuhi kebutuhan dimetil tereftalat dalam negeri yang selama ini masih
1.4 Manfaat
Pra rancangan pabrik pembuatan dimetil tereftalat dari asam tereftalat dan
metanol bermanfaat untuk memberikan informasi mengenai pabrik dimetil tereftalat
sebagai intermediet sehingga dapat dijadikan referensi untuk pendirian suatu pabrik
dimetil tereftalat. Pra rancangan pabrik ini juga memberikan manfaat bagi perguruan
tinggi sebagai suatu karya ilmiah yang dipergunakan sebagai bahan acuan, masukan
serta bahan perbandingan dalam riset dan pengembangan studi di kalangan akademis.
COOH COOCH3
Katalisator
+ 2 CH3OH + 2 H2O
COOH COOCH3
Ukuran : 5-300 m
Asam tereftalat dapat dihasilkan dan dapat diproses menjadi dimetil tereftalat
yaitu dengan proses esterifikasi dengan metanol dan dimurnikan dengan proses
destilasi. Proses ini membutuhkan umpan tereftalat yang mempunyai kemurnian
yang tinggi. Asam tereftalat yang murni dan metanol di mixing dan dipompakan ke
reaktor esterifikasi. O-xylene yang dihasilkan digunakan untuk meningkatkan proses
separasi berikutnya. Proses esterifikasi asam tereftalat dengan metanol berlangsung
pada temperatur 250 – 300 0C tanpa katalis, namun demikian katalis dapat
digunakan. Uap metanol terbawa dengan DMT dan O-xilene dari reaktor ke kolom
O-xilene scrubber, Over head dari reaktor esterifikasi masuk ke methanol kolom,
dalam kolom ini terjadi pemisahan methanol, dengan bottom produk yang terdiri dari
DMT, O-xilene dan impuritis. Pada kolom O-xilene recovery, purifikasi DMT terjadi
pada tekanan 10-20 kPa, dan temperatur 200-300 0C. O-xilene dipisahkan, sedangkan
produk tengah 4-formil benzoic dan P-toluic, produk bawah adalah DMT. Produk
tengah dari kolom ini dimasukan kedalam kolom stripper untuk memisahkan 4-
2. Esterifikasi AT dan metanol dalam fase gas dengan menggunakan katalis alumina
aktif pada reaktor fixed bed. Reaksi berlangsung pada suhu 300 – 330 oC dengan
tekanan 1 atm.( US. Patent 3,377,376 & US Patent 3,972,912 ).
Cooling Water
Udara Pembakaran
11
BE-02
Steam
B-01
SIMBOL KETERANGAN
Udara Pengering B Bin
20
14 BC Belt Conveyor
B-03
BC-02 BE Bucket Elevator
18
Fuel Oil BL Blower
F-03
B-04 CD Condenser
TC
17 CF Centrifugal Filtration
Metanol 10
BC- 12 DE-01 TC
CN-03
CN Cyclones
01 R -01
CD-01 CR Crystalyzer
CN-01
19 DE Desublimator
13
F Fan
BC-02
SB-01 FU Furnace
TS-02
Utilitas HE Heat Exchanger
15 21
MD Menara Distilasi
P Pompa
FC
P-02 R Reaktor
9 HE-01 RE Reboiler
43
RD Rotary Dryer
F-04 SB Sublimator
TC TC TA Tangki Akumulator
TP Tangki Penyimpan
TS Tangki Separator Vapour-Liquid
16
VP Vaporizer
LC Level Controller
PC LI Level Indicator
PC Pressure Controller
TC Temperature Controller
8 FC Flow Controller
FR Flow Recorder
FU-01 RC Ratio Controller
42 Nomor Alur
Butterfly Valve
Utilitas
F-01 Stream Splitting Valve
LC
Alur Proses
TC
31 Alur Utilitas
PC
TC
HE-03 24 Alur Pengendali
CR-01 CD-02
LC
TC
6 7 34
27 TS-03
Utilitas Atmosfer
FC Utilitas
38 26
32
PC
PC 35 P-06
BL-01 23 LC
TS-05
22
PC CD-03 1
P-04
TC
LC TS-01
5 Utilitas 4
HE-02 PC 5 33
36
P-07
TC TS-04 LC
RC
11
TC 12
FC F-02 FC
13
CF-01 BE-03
LI
FR VP-03 37
TP-01 FC 3 Steam
CN-02
FC dari 30
TP-01 utilitas
P-05 25 B-02
2 4 P-10 TC BC-03
P-03 1 23
P-08 40
P-01
28 RD-01
MD-01 LC
gas hasil 29
pembakaran BC-04
furnace 39 RE-01
P-09
Utilitas
41
Pengolahan
Limbah
AT 1832,8107 73,4796
AT 56,2055 1832,8107
AT padat 0 0 18,3599 0
AT uap 5,0731 0
Pendingin 0 9446,3601
Pendingin 0 711,0390
AT padat 0 0,0897
AT 0,1619 0,1619
Metanol cair 0 0
H2O cair 0 0
Pendingin 0 453,1834
SPESIFIKASI ALAT
Jumlah : 1
Tinggi : 30 ft
Diameter : 50 ft
Thickness : 3/8 in
2. Bin ( B-01 )
Fungsi : Menyimpan bahan baku Asam Tereftalat untuk cadangan
selama 2 minggu
Jumlah : 2
Diameter silinder : 30 ft
Tinggi cone : 30 ft
Thickness : ½ in
3. Bin ( B-02 )
Fungsi : Menyimpan hasil produk Dimetil Tereftalat untuk
cadangan selama 2 minggu
Jumlah : 3
Tinggi silinder : 42 ft
Diameter silinder : 28 ft
Tinggi cone : 28 ft
Thickness : ½ in
4. Bin ( B-03 )
Jumlah : 1
Tinggi silinder : 22 ft
Diameter silinder : 15 ft
Tinggi cone : 15 ft
Thickness : ¼ in
5. Bin ( B-04 )
Fungsi : Sebagai akumulator asam tereftalat padatan hasil recycle
dari desublimator
Jumlah : 1
Tinggi silinder : 8 ft
Diameter silinder : 6 ft
Tinggi cone : 6 ft
Thickness : 3/16 in
6. Cyclone ( CN-01 )
Fungsi : Memisahkan inert berupa logam-logam dan debu
yang tidak tersublimasi dari reaktan gas sebelum
masuk ke Reaktor ( RE-01 )
7. Cyclone ( CN-02 )
Fungsi : Memisahkan padatan DMT yang mengalami dusting
pada udara pengering Rotary Dryer ( RD-01 )
Jumlah : 1 buah
8. Cyclone ( CN-03 )
Fungsi : Memisahkan padatan AT yang sedikit basah hasil
desublimasi pada ( DE-01 )
Jumlah : 2 buah
Efisiensi : Efisiensi, %
10 70
20 90
30 92,5
40 95
50 96
75 97
100 98
9. Vaporizer ( VP-01 )
Fungsi : Menghasilkan uap metanol jenuh ( 79 oC, 1,7 atm, 99,4
% massa ) dengan memanfaatkan panas dari combustion
gas dari Furnace FU-01
Jenis : Shell – Tube Forced Circulation HE
Jumlah HE : 1 buah
Hot fluid : Jenis : Combustion gas dari FU-01
Posisi : Tube side
Suhu inlet : 527,5 oF
Suhu outlet : 225,98 oF
G : 23788,69 lb/jam
Cold Fluid : Jenis : Metanol Liquid
Posisi : Shell side- Vaporization
% Vaporization : 80
Suhu mix inlet : 96,44 oF
Suhu outlet : 174,2 oF
Jumlah : 1
Diameter : 2 ft
Ketinggian Liquid : 4 ft
L/D ratio : 4
Jumlah : 1
Diameter : 7,5 ft
Ketinggian Liquid : 5 ft
Ketinggian Disengagement : 15 ft
Jumlah : 1
Diameter : 5,42 ft
Ketinggian Liquid : 2 ft
Jumlah : 1
Diameter : 8,5 ft
Ketinggian Liquid : 15 ft
Jumlah : 1
Diameter : 5,5 ft
Ketinggian Disengagement : 11 ft
Jumlah HE : 1 buah
G / HE : 129367,2353 lb/jam
Dimensi : OD tube : 1 in
BWG : 13
ID tube : 0,81 in
Pt : 1,25 in
Clearance : 0,25 in
ID shell : 35 in
Shell passes : 1
Number of tube-passes : 1
Tube length : 8 ft
Jumlah HE : 1 buah
Dimensi : OD tube : 1 in
BWG : 13
ID tube : 0,81 in
Pt : 1,25 in
Clearance : 0,25 in
ID shell : 15,25 in
Shell passes : 1
Number of tubes : 91
Number of tube-passes : 1
Diameter ekivalen : 0,99 in
Baffle space : 30,5 in
Flow area per tube : 0,515 in2
Surface per lin ft : 0,2618 ft2/ft
Jumlah HE : 1 buah
G / HE : 14067,1268 lb/jam
Suhu inlet : 10 oC
Suhu outlet : 75 oC
G / HE : 23267,2962 lb/jam
Dimensi : OD tube : 1 in
BWG : 13
ID tube : 0,81 in
Pt : 1,25 in
Clearance : 0,25 in
Shell passes : 1
Number of tube-passes : 1
Tube length : 20 ft
Jumlah : 1 buah
Efisiensi : 75 %
Excess Air : 25 %
OD pipe : 42 in
Thickness : 0,375 in
Number of turn : 12
Jumlah : 1 buah
Thickness : 0,25 in
Isolator Asbestos : 10 in
Konversi : 96 %
Tebal : 0,25 in
Knuckle Radius : 9 in
Suhu outlet : 72 oC
G / HE : 143710,6022 lb/jam
Suhu inlet : 30 oC
Suhu outlet : 60 oC
G / HE : 597008,7727 lb/jam
Dimensi : OD tube : 1 in
BWG : 13
ID tube : 0,81 in
Pt : 1,25 in
Clearance : 0,25 in
ID shell : 37 in
Shell passes : 1
Number of tube-passes : 1
Tube length : 20 ft
Jumlah HE : 1 buah
Suhu outlet : 23 oF
G / HE : 36836,7324 lb/jam
Suhu inlet : 5 oF
Suhu outlet : 32 oF
G / HE : 70067,7575 lb/jam
Dimensi : OD tube : 1 in
BWG : 13
ID tube : 0,81 in
Pt : 1,25 in
Clearance : 0,25 in
ID shell : 37 in
Shell passes : 1
Number of tube-passes : 4
Baffle space : 37 in
Tube length : 20 ft
Jumlah HE : 2 buah
Suhu inlet : 77 oF
G / HE : 1091492,77 lb/jam
Dimensi : OD tube : 1 in
BWG : 13
ID tube : 0,81 in
Pt : 1,25 in
Clearance : 0,25 in
ID shell : 37 in
Shell passes : 1
Number of tube-passes : 2
Baffle space : 37 in
Tube length : 20 ft
Tekanan : 1 atm
Suhu operasi : 10 oC
Tinggi Vessel : 24 ft
Suhu input = 5 oC
Suhu output = 25 oC
Diameter Pengaduk : 3 ft
thickness 0,154 in
thickness 0,068 in
thickness 0,154 in
Diameter Bowl : 65 cm
Panjang Bowl : 50 cm
Tebal cake : 4 cm
Porositas cake : 10 %
Konsentrasi padatan , : 40 %
g padatan/ g slurry
L/D : 4
Hold up padatan : 10 %
Jumlah : 1 buah
Reflux : 1
Efisiensi ( estimasi ) : 45 %
YD = 98,94 % mol
XB = 0,56 % mol
Tinggi weir = 2 in
Tinggi weir = 2 in
Isolator Asbestos : 10 in
Jumlah HE : 2 buah
G / HE : 58576,3303 lb/jam
G / HE : 30543,083 lb/jam
Dimensi : OD tube : 1 in
BWG : 13
ID tube : 0,81 in
Pt : 1,25 in
Clearance : 0,25 in
ID shell : 76 in
Number of tube-passes : 2
Tinggi Weir : 43 in
Tube length : 20 ft
Jumlah : 1
Rpm : 3000
Efisiensi : 75 %
BHP : 1500 hp
Jumlah : 1
Efisiensi : 70 %
BHP : 150 hp
Jumlah : 1
Efisiensi : 70 %
BHP : 20 hp
Jumlah : 2
Efisiensi : 70 %
BHP : 30 hp
Jumlah : 1
Belt width : 14 in
Panjang : 1000 ft
Power : 1,75 hp
Elevation : 0
Jumlah : 1
Belt width : 14 in
Panjang : 1000 ft
Power : 1,5 hp
Elevation : 0
Jumlah : 1
Belt width : 14 in
Power : 1 hp
Elevation : 10 ft
Jumlah : 1
Belt width : 14 in
Panjang : 1000 ft
Power : 2 hp
Elevation : 0
Jumlah : 1
Tinggi : 75 ft
Panjang bucket : 12 in
Lebar bucket : 7 in
hp tambahan : 10,5
Lebar Belt : 13 in
Jumlah : 1
Tinggi : 50 ft
Panjang bucket : 6 in
Lebar bucket : 4 in
hp tambahan : 1
Lebar Belt : 7 in
Kapasitas : 14 ton/jam
Tinggi : 75 ft
Panjang bucket : 6 in
Lebar bucket : 4 in
hp tambahan : 0,28
Lebar Belt : 7 in
Jumlah : 1 buah
Motor : ¾ hp
Jumlah : 1 buah
Head : 5,9714 m
Motor : 1 hp
Jumlah : 1 buah
Head : 11,9581 m
Motor : 7½ hp
Jumlah : 1 buah
Head : 6,7788 m
Motor : 2 hp
Jumlah : 1 buah
Head : 6,4779 m
Motor : 1,5 hp
Jumlah : 1 buah
Motor : 0,5 hp
Jumlah : 1 buah
Head : 16,9818 m
Motor : 0,5 hp
Jumlah : 1 buah
Head : 6,1869 m
Motor : ½ hp
Jumlah : 1 buah
Motor : ½ hp
Jumlah : 1 buah
Head : 16,918 m
Motor : 15 hp
6.1 Instrumentasi
Instrumentasi adalah suatu alat yang dipakai di dalam suatu proses kontrol
untuk mengatur jalannya suatu proses agar diperoleh hasil sesuai dengan yang
diharapkan. Alat-alat pengendali tersebut dipasang pada setiap peralatan penting agar
dengan mudah dapat diketahui kejanggalan-kejanggalan yang terjadi pada setiap
bagian. Pada dasarnya tujuan pengendalian adalah untuk mencapai harga error yang
paling minimum.
Fungsi instrumentasi adalah sebagai pengontrol, penunjuk, pencatat, dan
pemberi tanda bahaya. Peralatan instrumentasi biasanya bekerja dengan tenaga
mekanik atau tenaga listrik dan pengontrolannya dapat dilakukan secara manual atau
otomatis. Penggunaan instrumen pada suatu peralatan proses tergantung pada
pertimbangan ekonomi dan sistem peralatan itu sendiri. Pada pemakaian alat-alat
instrumen juga harus ditentukan apakah alat-alat tersebut dipasang diatas papan
instrumen dekat peralatan proses (kontrol manual) atau disatukan dalam suatu ruang
kontrol yang dihubungkan dengan bangsal peralatan (kontrol otomatis).
Variabel-variabel proses yang biasanya dikontrol/diukur oleh instrumen
adalah:
1. Variabel utama, seperti temperatur, tekanan, laju alir, dan level cairan.
2. variabel tambahan, seperti densitas, viskositas, panas spesifik, konduktivitas, pH,
humiditas, titik embun, komposisi kimia, kandungan kelembaban, dan variabel
lainnya.
Pada dasarnya sistem pengendalian terdiri dari :
1. Sensing Elemen/Elemen Perasa (Primary Element)
Elemen yang merasakan (menunjukkan) adanya perubahan dari harga variabel
yang diukur.
2. Elemen pengukur (measuring element)
Elemen pengukur adalah suatu elemen yang sensitif terhadap adanya perubahan
temperatur, tekanan, laju aliran, maupun tinggi fluida. Perubahan ini merupakan
sinyal dari proses dan disampaikan oleh elemen pengukur ke elemen pengontrol.
LC FC
FR LI TC Steam
dari utilitas
TP-01 40 P-10
TC Pompa
LC
Tangki penyimpanan
Utilitas
Crystalizer
TC Reboiler
TC
TC
PC Heat exxchanger
PC
PC
BL-01
TC
Fuel oil
TC
Furnace Vaporizer
Desublimator
Detektor Kebakaran, merupakan alat yang berfungsi untuk mendeteksi secara dini
adanya suatu kebakaran awal. Alat ini terbagi atas:
Smoke detector adalah detector yang bekerja berdasarkan terjadinya
akumulasi asap dalam jumlah tertentu.
Gas detector adalah detector yang bekerja berdasarkan kenaikan konsentrasi
gas yang timbul akibat kebakaran ataupun gas-gas lain yang mudah terbakar.
Alarm Kebakaran, merupakan komponen dari sistem deteksi dan alarm
kebakaran yang memberikan isyarat adanya suatu kebakaran. Alarm ini
berupa:
Alarm kebakaran yang memberi tanda atau isyarat berupa bunyi khusus
(audible alarm).
Alarm kebakaran yang memberi tanda atau isyarat yang tertangkap oleh
pandangan mata secara jelas (visible alarm).
Panel Indikator Kebakaran
Panel Indikator Kebakaran adalah suatu komponen dari sistem deteksi dan alarm
kebakaran yang berfungsi mengendalikan kerja sistem dan terletak di ruang
operator.
100
Pakaian dan perlengkapan pelindung.
30
Pelindung mata.
Dalam suatu pabrik, utilitas merupakan unit penunjang utama dalam memperlancar
jalannya proses produksi. Oleh karena itu, segala sarana dan prasarananya harus
dirancang sedemikian rupa sehingga dapat menjamin kelangsungan operasi suatu
pabrik.
Berdasarkan kebutuhannya, utilitas pada pabrik pembuatan Dimetil Tereftalat
dari Asam Tereftalat dan Metanol adalah sebagai berikut :
1. Unit penyediaan dan pengolahan air (Water System)
2. Unit pembangkit steam (Steam Generation System)
3. Unit pembangkit dan pendistribusian listrik (Power Plant and Power
Distribution System)
4. Unit penyedia bahan bakar
5. Unit penyedia udara ( Air System)
6. Unit Refrigerasi
7. Unit pengolahan limbah
Sedimentasi
Setelah air disaring pada tahap screening, di dalam air tersebut masih terdapat
partikel-partikel padatan kecil yang tidak tersaring pada screening. Untuk
menghilangkan padatan-padatan tersebut, maka air yang sudah disaring tadi
dimasukkan ke dalam bak sedimentasi untuk mengendapkan partikel-partikel
padatan yang tidak terlarut.
Klarifikasi
Klarifikasi merupakan proses penghilangan kekeruhan di dalam air. Air dari
screening dialirkan ke dalam clarifier setelah diinjeksikan larutan alum,
Al2(SO4)3 dan larutan abu Na2CO3. Larutan Al2(SO4)3 berfungsi sebagai
koagulan utama dan larutan Na2CO3 sebagai koagulan tambahan yang
berfungsi sebagai bahan pembantu untuk mempercepat pengendapan dan
penetralan pH. Pada bak clarifier, akan terjadi proses koagulasi dan flokulasi.
Tahap ini bertujuan menyingkirkan Suspended Solid (SS) dan koloid
(Degremont, 1991).
Koagulan yang biasa dipakai adalah koagulan trivalent. Reaksi hidrolisis akan
terjadi menurut reaksi:
M3+ + 3H2O M(OH)3 +3H
Filtrasi
Filtrasi dalam pemurnian air merupakan operasi yang sangat umum dengan
tujuan menyingkirkan Suspended Solid (SS), termasuk partikulat BOD dalam
air (Metcalf, 1991).
Material yang digunakan dalam medium filtrasi dapat bermacam-macam:
pasir, antrasit (crushed anthracite coal), karbon aktif granular (Granular
Carbon Active atau GAC), karbon aktif serbuk (Powdered Carbon Active atau
Deaerator
Deaerator berfungsi untuk memanaskan air yang keluar dari alat penukar ion
(ion exchanger) dan superheated steam bekas sebelum dikirim sebagai air
umpan ketel. Pada deaerator ini, air dipanaskan hingga 90°C supaya gas-gas
yang terlarut dalam air, seperti O2 dan CO2 dapat dihilangkan, sebab gas-gas
tersebut dapat menyebabkan korosi. Pemanasan dilakukan dengan
menggunakan koil pemanas di dalam deaerator.
Boiler Process
Steam Reboiler-01 = 27305,64 kg/jam
Steam CR-02 = 6287,76 kg/jam
Kebutuhan steam proses = 33593,4 kg/jam
o
H steam pada suhu 115 C = = 2697,2 kJ/kg
o
Suhu BFW ( kondensat & fresh) = 90 C
h BFW = 376,9 kJ/kg
Beban panas Boiler
= 77946766,02 kJ/jam
= (2697,2-376,9) • 33593,4
= 21651,879 kWatt
= 73879271,7876 btu/jam
Kapasitas Boiler = 33593,4 kg/jam
Tipe = fire tube boiler
Total = 1805,32 hp
PU-01 15 hp
PU-02 3/4 hp
PU-03 10 hp
PU-04 3/4 hp
PU-05 7 1/2 hp
PU-06 1/2 hp
PU-07 1/2 hp
PU-08 1/2 hp
PU-09 1/2 hp
Penerangan
Pos jaga, musholla, kantin 10 kW
Ruang pertemuan, kantor 20 kW
Utilitas 10 kW
Area proses 15 kW
Area tangki 10 kW
Ruang parkir, klinik 5 kW
Ruang kontrol 40 kW
Laboratorium 10 kW
Bengkel 10 kW
Gudang 5 kW
Halaman dan jalan 10 kW
Lain-lain 20 kW
Total 165 kW
Efisiensi thermal diasumsi 30%. Bahan bakar yang dipakai adalah fuel oil.
Kebutuhan bahan bakar untuk pembangkit listrik :
Tenaga yang dihasilkan = 31846652,0013 btu/jam
= 10080000 kJ/jam
Energi yang dikandung fuel oil sebesar 17130 btu/lb.
ρ = 0,9 kg/Liter
Kebutuhan energi tiap bulan = 21400950144,86 btu/bulan
Kebutuhan fuel oil tiap bulan = 1249325,753 lb/bulan
= 566844,715 kg/bulan
= 843,519 kg/jam
kebutuhan per tahun = 6802136,585 kg
Kebutuhan steam :
Suhu superheated steam inlet turbin:
Superheated steam 500oC, 8600 KPa
H1 3391,6 kJ/kg
S1 6,6858 kJ/kg/K
= 2609,11 kg/jam
Kebutuhan bahan bakar :
1. Untuk boiler process = 5750,478 lb/jam
2. Untuk Furnace = 2323,13 lb/jam
3. Untuk boiler pembangkit listrik = 1859,1157 lb/jam
Total = 9932,7241 lb/jam
Over design, 10% = 10925,9966 lb/jam
= 4957,348712 kg/jam
= 39262201,8 kg/tahun
D =√ = 14,1 m
L = 0,5 D = 7,0 m
Tangki flat bottom dan conical roof
BHP = = 1,01 hp
1. Kompresor udara
Fungsi : Menaikkan tekanan udara dari lingkungan menjadi 3,721 atm
sebanyak 201,6 m3/jam (STP)
o
Suhu udara masuk, T1 = 30 C
= 303 K
o
= 546 R
Tekanan masuk, P1 = 1 atm
Vw = = 238,179 m3/jam
2. Tangki Udara
Fungsi : Menampung dan mengeringkan udara dengan silika gel
Jumlah air dalam udara = 238,179 • 6,06% = 14,425 m3/jam
= 10,385 kg/jam
Kemampuan absorbsi silika gel terhadap air = 0,5 kg air/kg silika
Kebutuhan silika = 20,769 kg/jam
Bulk density silika = 48 lb/ft3
Volume silika gel = 0,027 m3/jam
Regenerasi tiap = 24 jam
V silika = 0,6483 m3
Dianggap V silika adalah 15% volume tangki, H = 1,5 D
V tangki = V silika / 15% = 4,322 m3
D =√ = 1,5 m
H = 1,5 D = 2,3 m
2. Refrigerasi
Fungsi : Mensuplai pendingin brine pada CD-02, brine 32oF hasil make up +
dari process hasil recycle didinginkan menjadi 5oF
Limbah padat yang dihasilkan oleh pabrik Dimetil Tereftalat dari Asam
Tereftalat dan Metanol adalah limbah impuritis yang berupa logam-logam
yang berasal dari alur 13. Limbah ini termasuk limbah B3 (Bahan Berbahaya
dan Beracun) sehingga dalam penanganannya harus dikirim ke pengumpul
limbah B3 sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19
Tahun 1994 Tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun.
Dalam pengelolaan limbah B3 dikirim ke PPLI Cileungsi, Bogor.
Clarifier
PU-19 PU-20
Filtered
sungai Clear
Water Tank
Well
PU-01 Bak PU-02 Premixed PU-03 PU-04 Sand PU-05
Sedimentasi Tank Filter
sludge
Proses
Cold Basin
PU-13
PU-12
Cooling
Tower Hot Basin Proses
PU-14
PU-15
Bak Menara
Chlorinasi Air
PU-11
PU-16 housing
Tata letak peralatan dan fasilitas dalam suatu rancangan pabrik merupakan
syarat penting untuk memperkirakan biaya secara akurat sebelum mendirikan pabrik
yang meliputi desain sarana perpipaan, fasilitas bangunan, jenis dan jumlah peralatan
dan kelistrikan. Hal ini secara khusus akan memberikan informasi yang dapat
diandalkan terhadap biaya bangunan dan tempat sehingga dapat diperoleh
perhitungan biaya yang terperinci sebelum pendirian pabrik.
RAYA
22b 7 Areal Produk
19 6
8 Perkantoran
1 9 Laboratorium
8 10 Poliklinik
JALAN
17 11 Kantin
12 Ruang Ibadah
2
13 Gudang Peralatan
18
4 14 Bengkel
15 Gudang Bahan
16 Unit Pemadam Kebakaran
17 Unit Pengolahan Air
20 3b 23
18 Unit Pengolahan Udara Pendingin
19 Unit Pembangkit Uap
20 Pembangkit Listrik
21 Unit Pengolahan Limbah
22a Area Perluasan
22b Area Perluasan
23 Perumahan Karyawan
Gambar 8.1 Tata Letak Pra Rancangan Pabrik Dimetil Tereftalat dari Asam Tereftalat dan Metanol
Masalah organisasi merupakan hal yang penting dalam perusahaan, hal ini
menyangkut efektivitas dalam peningkatan kemampuan perusahaan dalam
memproduksi dan mendistribusikan produk yang dihasilkan. Dalam upaya
peningkatan efektivitas dan kinerja perusahaan maka pengaturan atau manajemen
harus menjadi hal yang mutlak. Tanpa manajemen yang efektif dan efisien tidak akan
ada usaha yang berhasil cukup lama. Dengan adanya manajemen yang teratur baik
dari kinerja sumber daya manusia maupun terhadap fasilitas yang ada secara
otomatis organisasi akan berkembang (Madura, 2000).
9.4.3 Direktur
Direktur merupakan pimpinan tertinggi yang diangkat oleh Dewan Komisaris.
Adapun tugas-tugas Direktur adalah :
1. Memimpin dan membina perusahaan secara efektif dan efisien.
2. Menyusun dan melaksanakan kebijaksanaan umum pabrik sesuai dengan
kebijaksanaan RUPS.
3. Mengadakan kerjasama dengan pihak luar demi kepentingan perusahaan.
4. Mewakili perusahaan dalam mengadakan hubungan maupun perjanjian-
perjanjian dengan pihak ketiga.
5. Merencanakan dan mengawasi pelaksanaan tugas setiap personalia yang bekerja
pada perusahaan.
Dalam melaksanakan tugasnya, Direktur dibantu oleh Manajer Produksi,
Manajer Teknik, Manajer Umum dan Keuangan, Manajer Pembelian dan Pemasaran.
9.4.5 Sekretaris
Sekretaris diangkat oleh Direktur untuk menangani masalah surat-menyurat
untuk pihak perusahaan, menangani kearsipan dan pekerjaan lainnya untuk
membantu Direktur dalam menangani administrasi perusahaan.
2. Karyawan Shift
Untuk pekerjaan yang langsung berhubungan dengan proses produksi yang
membutuhkan pengawasan terus menerus selama 24 jam, para karyawan diberi
pekerjaan bergilir (shift work). Pekerjaan dalam satu hari dibagi tiga shift, yaitu tiap
shift bekerja selama 8 jam dan 15 menit pergantian shift dengan pembagian sebagai
berikut :
Shift I (pagi) : 08.00 – 16.15 WIB
Shift II (sore) : 16.00 – 00.15 WIB
Shift III (malam) : 00.00 – 08.15 WIB
Jam kerja bergiliran berlaku bagi karyawan. Untuk memenuhi kebutuhan
pabrik, setiap karyawan shift dibagi menjadi empat regu dimana tiga regu kerja dan
satu regu istirahat. Pada hari Minggu dan libur nasional karyawan shift tetap bekerja
dan libur 2 hari setelah tiga kali shift.
3. Karyawan borongan
Apabila diperlukan, maka perusahaan dapat menambah jumlah karyawan
yang dikerjakan secara borongan selama kurun jangka waktu tertentu yang
ditentukan menurut kebijaksanaan perusahaan.
Dari hasil perhitungan pada Lampiran E diperoleh modal investasi tetap langsung
(MITL) sebesar Rp 169.271.889.774
Dari perhitungan pada Lampiran E diperoleh modal investasi tetap tak langsung,
MITTL sebesar Rp 71.377.780.349
Dari hasil perhitungan pada Lampiran E diperoleh biaya tetap / fixed cost adalah
sebesar Rp 144.451.913.715
Dari hasil perhitungan pada Lampiran E diperoleh biaya variabel / variable cost
adalah sebesar Rp 713.249.756.173
Total Biaya Produksi = Biaya Tetap + Biaya Variabel
= Rp 144.451.913.715 + Rp 713.249.756.173
= Rp 852.777.047.176
Rp 139.527.291.003
BEP = 100
Rp 991.296.742.091 Rp 713.249.756.173
BEP = 50,18 %
Kapasitas produksi pada titik BEP = 50,18 % 60.000 ton/tahun
= 30.108,72 ton/tahun
Nilai penjualan pada titik BEP = 50,18 % × Rp 991.296.742.091
= Rp 497.444.518.405
Dari perhitungan diperoleh BEP = 50,18 , maka pra rancangan pabrik ini layak.
Dari hasil perhitungan diperoleh ROI sebesar 25,07 %; sehingga pabrik yang akan
didirikan ini termasuk resiko laju pengembalian modal rata – rata.
Dari hasil perhitungan, didapat bahwa seluruh modal investasi akan kembali
setelah 3,99 tahun pabrik beroperasi.
Hasil analisa perhitungan pada Pra Rancangan Pabrik Dimetil Tereftalat dari
Asam Tereftalat dan Metanol dengan kapasitas produksi 60.000 ton/tahun atau
7578,7908 kg/jam, maka dapat diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Pabrik direncanakan beroperasi selama 330 hari dalam setahun.
2. Kapasitas produksi kalsium klorida 60.000 ton/tahun atau 7578,7908 kg/jam
menggunakan bahan baku asam tereftalat sebanyak 6582,2221 kg/jam dan
metanol sebanyak 2897,6909 kg/jam.
3. Produk utama dimetil tereftalat yang dihasilkan mempunyai kemurnian 99,7 %.
4. Lokasi pabrik yang direncanakan adalah di daerah kabupaten Plaju, Palembang
dengan luas tanah yang dibutuhkan sebesar 17765 m2.
5. Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan untuk mengoperasikan pabrik sebanyak 185
orang. Bentuk bahan usaha yang direncanakan adalah Perseroan Terbatas (PT) dan
bentuk organisasinya adalah organisasi garis dan staf.
6. Analisa ekonomi :
Total Modal Investasi : Rp 240.649.670.122
Biaya Produksi : Rp 852.777.047.176
Hasil Penjualan : Rp 991.296.742.091
Laba Bersih : Rp 103.370.322.330
Profit Margin : 13,9 %
Break Even Point : 50,18 %
Return on Investment : 25,07 %
Pay Out Time : 3,99 tahun
Return on Network : 41,78 %
Internal Rate of Return : 33,47 %
Dari hasil analisa aspek ekonomi dapat disimpulkan bahwa pabrik
pembuatan dimetil tereftalat dari asam tereftalat dan metanol ini layak untuk
didirikan.
Badan Pusat Statistik, 2007, Data Ekspor Indonesia, Badan Pusat Statistik
Bank Mandiri, 2012, Cicilan Ringan KPR dan Kredit Usaha, Jakarta
Brown, G.G., 1950, “Unit Operations”, John Wiley and Sons, Inc., New York.
Brownell, L.E. and Young, E.H., 1959, “Process Equipment Design”, John Wiley and
Sons, Inc., New York.
Butt, J.B., 1980, “Reaction Kinetics and Reactor Design”, Prentice-Hall, Inc., New York.
Coulson, J.M. and Richardson, J.F., 1983, “Chemical Engineering”, Vol 3, Pergamon
Press, Oxford.
Considine, Douglas M. 1985. Instruments and Controls Handbook. 3rd Edition. USA:
Mc.Graw-Hill, Inc.
Evans Jr, F.L., “Equipment Design Handbook for Refineries and Chemical Plants ”, Gulf
Publishing, Houston.
Gainer, A.B., etal, 1955, “ Vapor Phase Esterification of Terephthalic Acid in The
Presence of Alkali Metal Impregnated Catalyst”, United States Patent no :
3,377,376.
Geankoplis, C.J.2003. Transport Process amd Unit Operation. Ally and Bacon: New
York
Kern, D.Q., 1950, “Process Heat Transfer”, Mc.Graw Hill Book Company, Inc., New
York.
Kirk and Othmer, 1982, “Kirk-Othmer Encyclopedia of Chemical Technology”, Vol. 17,
John Wiley and Sons, Inc., Canada.
Levenspiel, O., 1999, “Chemical Reactor Engineering”, 3 ed., John Wiley and Sons, Inc.,
New York.
Mc.Cabe, W.L., Smith, J.C., and Harriot, P., 1985, “ Unit Operations of Chemical
Engineering” , 4 ed. , Mc.Graw Hill Book Company, Inc., New York.
Mc.Ketta, J.J. and Cunningham, W.A., 1982, “Encyclopedia of Chemical Processing and
Design”, Vol 16, Marcel Dekker Inc., NewYork.
Nagata, S. , 1975, “Mixing: Principles and Applications”, Kodansha Ltd. and John Wiley
and Sons, Inc., New York.
Perry, R.H., 1984, “Perry’s Chemical Engineers’ Handbook”, 6 ed., Mc.Graw Hill Book
Company, Inc., New York.
Perry, R.H., 1997, “Perry’s Chemical Engineers’ Handbook”, 7 ed., Mc.Graw Hill Book
Company, Inc., New York.
Peter, M.S. and Timmerhaus, K.D., 1968, ”Plant Design and Economic for Chemical
Engineers”, 2 ed., Mc.Graw Hill Book Company, Inc., Auckland.
Rase, H.F. and Barrow,M.H., 1957, “Chemical Reactor Design for Process Plants”, Vol
1., John Wiley and Sons, Inc., New York.
Smith, J.M. and Van Ness, H.C., 1959, “Introduction to Chemical Engineering
Thermodynamics”, 2 ed., Mc.Graw Hill Book Company, Inc., New York.
Smith, J.M., 1981, “Chemical Engineering Kinetics”, 3 ed., Mc.Graw Hill Book
Company, Inc., New York.
Winkle, M.V., 1967, “Distillation”, Mc.Graw Hill Book Company, Inc., New York.
Wulf, etal., 1976, “Process for The Esterification of Terephthalic Acid in The Gas
Phase”, United States Patent no : 3,972,912.
= 7575,7576 kg / jam
Kemurnian dari Dimetil Tereftalat (DMT) adalah 99,7%, maka :
Jumlah Dimetil Tereftalat (DMT) = 99,7% x 7575,7576 kg/jam
= 7553,0303 kg/jam
(10) (11)
AT 98,5% AT 83,933%
I 1,5% M 0,356%
W 0,029%
DMT 15,682%
M (aq) 99,4% (9) (12) AT
SB - 01 M
W(l) 0,6%
W
DMT
I
AT
AT
M (14)
W
(12) CN - 01 M
W
DMT
(13) DMT
I
I
Gambar A.2 Aliran Proses pada Ash Filter (CN-01)
AT AT
(15)
M (14) R - 01 M
W W
DMT DMT
Gambar A.3 Aliran Proses pada Reakor (R-01)
+2 → +2
P- C6H4( COOH )2 CH3OH P-C6H4( COOCH3 )2 H2O
XAT = 0,96
r1 = 0,96 x
= 0,96 x 40,5316
= 38,9103 kmol/jam
0,0009
=
15
15 NM 1743,2704
M = 15 = =0,9266
N 1881,4180
W: = + ( 2 x r1 x
= 352,3004 + (2 x 38,9103 x 18,016)
= 1754,3177 kg/jam
0,0518
DMT : = + ( r1 x
= 46,6990 + (38,9103 x 194,18)
= 7602,3084 kg/jam
N15
DMT 39,1508
DMT = 15 = =0,0208
N 1881,4180
TRIAL
T, Suhu
ZA,ZB,ZC,ZD
XA, XB, XC, XD
P
APAKAH NO
XA + XB +XC + XD=1 ?
YES T = T DEW
POINT
XAT = 0,9463
P YM
= XM =
PoM
=
874 0,9266
XM =
= 82095,5094 mmHg 82095,5094
XM = 0,0099
P Y→
= X→ =
Po→
=
874 0,0518
X→ =
= 35421,0933 mmHg 35421,0933
X→ = 0,0013
P YDMT
= XDMT = o
PDMT
=
XAT = 0,0433
= 1,0008
Suhu dew point berkisar 260oC , HE-01 digunakan terlebih dahulu untuk
mendinginkan produk gas dari reaktor sebelum produk gas didesublimasi. HE-01
akan menurunkan suhu gas produk dari 330 oC sampai suhu 270 oC .
Kesetimbangan
Diasumsikan bahwa produk yang keluar dari desublimator telah mencapai
kesetimbangan yaitu kesetimbangan 2 fase dan 4 komponen. Sehingga komposisi
dan jumlah komponen di fase gas dan fase padat bisa dihitung dengan alogaritma
Pio (
Zi 1 L
G
)
sebagai berikut : mi = dan Xi =
P mi L
G
APAKAH
XA + XB +XC + XD =1 ?
dan
NO
YA + YB + YC + YD =1?
Congratulation
YES
= Po→ y→ = m→ X→
m→ =
P
y→ = 0,0518
17097,0560
m→ = 0,0518 (1+0,0009485)
= 874 X→ =
19,5618+ 0,0009485
=17097,0560 m→ =19,5618
mmHg
Σ X = 1,0000 Σ Y = 1,0000
1881,4180 = 0,0009485
1881,4180 = 1,0009485
kmol
1879,6352 =
jam
11
AT = 0,8439 1,7828 166,128 18
AT = 0,0001 1879,6352 166,128
11
AT = 249,9455 kg/jam 18
AT = 19,3919 kg jam
18
19,3919 kmol
= AT
= =0,1167
MrAT 166,128 jam
0,0001
11 18
M: M= XM L11 MrM 18
M= y MrM
11
M= 0,0186 1,7828 32,042 18
M= 0,9274 1879,6352 32,042
11
M= 1,0607 kg/jam 18
M= 55856,8088 kg jam
18
M 55856,8088 kmol
=
MrM
= =1743,2373
32,042 jam
11
W: →= X L11 Mr→ 18
= y→ 18
Mr→
11
→= 0,0026 1,7828 18,016 18
= 0,0518 1879,6352 18,016
11
→= 0,0851 kg/jam 18
= 1754,2326 kg jam
18
1754,2326
=
Mr→
= =97,3708
18,016
0,0518
11 18
DMT : DMT = XAT L11 MrDMT 18
DMT = yDMT MrDMT
11
DMT = 0,1349 1,7828 194,18 18
DMT = 0,0208 1879,6352 194,18
11
DMT = 46,6989 kg/jam 18
DMT = 7555,6095 kg jam
18
DMT 7555,6095 kmol
= = = 38,9103
MrDMT jam
0,0207
(20) M
W
AT AT
M (19) TS - 02 (21) M
W W
DMT DMT
Gambar A.5 Aliran Proses pada Tangki Separator (TS-02)
Kesetimbangan
Trial T = 72oC (345,15 K) ; P = 1,1 atm (836mmHg) ; L/G = 0,281
mAT =0,0000
= PoM yM = mM XM
mM =
P
yM = 0,9645
1013,6529
mM = 0,9274 (1+0,281)
= 836 XM =
1,2125+ 0,281
= 1013,6529 mM =1,2125
mmHg
= Po→ y→ = m→ X→
m→ =
P
y→ = 0,0355
269,9709
m→ = 0,0518 (1+0,281)
= 836 X→ =
0,3229+ 0,281
Σ X = 0,9999 Σ Y = 1,0000
1879,6352 = 0,281
1879,6352 = 1,281
kmol 20
1467,3187 =
jam
21
AT = 0,0003 412,3165 166,128 20
AT = 0,0000 1467,3187 166,128
21
AT = 19,3919 kg/jam 20
AT = 0,0000 kg jam
21 20
M: M= XM L21 MrM 20
M= y MrM
21
M= 0,7955 412,3165 32,042 20
M= 0,9645 1467,3187 32,042
21
M= 10509,3580 kg/jam 20
M= 45347,4508 kg jam
21
→= 0,1099 412,3165 18,016 20
= 0,0355 1467,3187 18,016
21
→= 816,2171 kg/jam 20
= 938,0156 kg jam
21 20
DMT : DMT = XDMT L21 MrDMT 20
DMT = yDMT MrDMT
21
DMT = 0,0943 412,3165 194,18 20
DMT = 0,0000 1467,3187 194,18
21
DMT = 7555,6095 kg/jam 20
DMT = 0,000 kg jam
AT AT
M (21) CR - 01 (22) M
W W
DMT DMT
Gambar A.6 Aliran Proses pada Cooling Crystalizer (CR-01)
Data Kelarutan
Kelarutan Asam Terephthalic dalam g / 100 g metanol
Suhu, oC 25 160
Kelarutan 0,1 2,9
(Kirk & Othmer)
Kelarutan Dimethyl Terephthalate dalam g / 100 g metanol
Suhu, oC 25 60
Kelarutan 1,0 5,7
(Kirk & Othmer)
Persamaan Clausius-Clapeyron
d ln S H
=
dT RT 2
H
d ln S = dT
RT 2
H 1
ln S = C
R T
1,5
1 y = -3221.2219x + 8.5014
0,5
0
0 0,001 0,002 0,003 0,004
ln S
-0,5
-1
-1,5 Kelarutan AT dalam Metanol
-2
-2,5
1/T
0,5
Kelarutan DMT dalam Metanol
0
0,0029 0,003 0,0031 0,0032 0,0033 0,0034
1/T
Diperoleh persamaan :
1
AT : ln S = 3221,2219 8,5014
T
1
DMT : ln S = 4939,3770 16,5668
T
T = 72oC (345,15 K)
21
AT : 1 21 M M
ln S = 3221,2219 8,5014 AT 100
345,15
21 10537,6821
ln S = 0,8314 AT 100
21
AT
S = 0,4355
21 26
DMT : 1 21 M M
ln S = 4939,3770 16,5668 DMT 100
345,15
21 10537,6821
DMT (a )=9,5447
ln S = 2,2560 100
21
S = e 2, 2560 DMT (a )=670,5276
21 21 26 21
S = 9,5447 DMT (s)= DMT + DMT DMT
(a )
21
DMT (s)=7555,6095+27,0528 670,5276
21
DMT (s)=6912,1346
T = 10oC (283,15 K)
21 26
AT : 1 22 M M
ln S = 3221,2219 8,5014 AT 100
283,15
22 10537,6821
ln S = 2,8749 AT 100
22
S = e 2,8749 AT 34
22 21 26 22
S = 0,0564 AT (s)= AT + AT AT
(a )
22
AT (s)=19,3919+3,6707 3,9634
22
AT (s)=19,0992
21 26
DMT 1 22 M M
ln S = 4939,3770 16,5668 DMT 100
: 283,15
22 10537,6821
DMT (a )=0,4158
100
ln S = 0,8776
22
DMT (a )=29,2095
0,8776
S =e
22 21 21 22
DMT (s)= DMT (s)+ DMT DMT
(a )
S = 0,4158
22
DMT (s)=6912,1346+670,5276 29,2095
AT AT
M (22) CF - 01 (23) M
W W
DMT DMT
AT
(25)
M
W
DMT
M 10537,6821 0,9247
W 824,4093 0,0723
Σ=11395,2643 Σ=1
= 19,0992 + 7553,4527
= 7572,5520 kg/jam
90 10
=
Σ padatan Σ cairan
90 10
=
7572,5520 Σ cairan
Σ cairan = 841,3947 kg/jam
(27) M
W
AT AT
M (24) TS - 03 (26) M
W W
DMT DMT
Alur 24
Komponen
Fi Mri Ni = Zi=
Σ 347,1305
Kesetimbangan
Trial T = 75oC (348,15 K) ; P = 1 atm (760mmHg) ; L/G = 0,00434
= PoAT yAT = mAT XAT
mAT =
P
yAT = 0,0000
4,1406e 08
= mAT =
760 0,0001 (1+0,00434)
XAT =
5,45e 11+ 0,00434
=4,1406e-08 mAT =5,45e 11
mmHg
= PoM yM = mM XM
mM =
P
yM = 0,8787
1133,2285
= mM =
760 0,8777 (1+0,00434)
XM =
1,49109+ 0,00434
= 1133,2285 mM =1,49109
mmHg
= Po→ y→ = m→ X→
m→ =
P
y→ = 0,1213
304,1205
= m→ =
760 0,1218 (1+0,00434)
X→ =
0,400159+ 0,00434
= 304,1205 m→ =0,400159
mmHg
Σ X = 1,000 Σ Y = 1,0000
27 2
N2 =L
27
L26 = N
= 0,00434
= 0,00434
= 1,004346
kmol
345,6304 =
jam
26
AT = 0,0147 1,5001 166,128 27
AT = 0,0000 345,6304 166,128
26
AT = 3,6677kg/jam 27
AT = 0,0000 kg jam
26 27 27
M: M= XM L MrM M= y MrM
26
M= 0,5893 1,5001 32,042 27
M= 0,8787 345,6304 32,042
26
M= 19,2935 kg/jam 27
M= 9732,2075 kg jam
26 27 27
W: →= X L Mr→ = y→ Mr→
26
→= 0,3031 1,5001 18,016 27
= 0,1213 345,6304 18,016
26
→= 5,5814 kg/jam 27
= 755,5569 kg jam
26 27 27
DMT : DMT = XDMT L MrDMT DMT = yDMT MrDMT
26
DMT = 0,0929 1,5001 194,18 27
DMT = 0,0000 345,6304 194,18
26
DMT = 27,0303 kg/jam 27
DMT = 0,000 kg jam
AT AT
M (25) RD - 01 (29) M
W W
DMT DMT
AT 19,3919 0,0023
M 778,0732 0,0925
W 60,8721 0,0072
Σ = 8413,9466 Σ=1,0000
= 19,3919 + 7555,6095
= 7575,0014 kg/jam
99,95 0,05
=
Σ padatan Σ cairan
99,95 0,05
=
7575,0014 Σ cairan
Σ cairan = 3,7894 kg/jam
28
Udara pengering (0,3% W) = 4,3960 kg/s = 15825,6 kg/jam
28 28
→
M: = Σ cairan x (
= 774,5587 kg/jam
=
= 778,0732 – 774,5587
= 3,5150 kg/jam
W: = )+
= 778,0732 + 60,8721 – 774,5587 + 47,4768
= 108,0098
=
= 60,8721 + 47,4768 – 108,0098
= 0,2744 kg/jam
DMT =
= 7555,6095 kg/jam
M
(33) M
W (32) TS - 05 W
Udara
Σ 575,8824
Kesetimbangan
Trial T = -5oC (268,15 K) ; P = 1 atm (760mmHg) ; L/G = 0,03157
= PoM yM = mM XM
mM =
P
yM = 0,020595
21,7616
= mM = 0,0420 (1+0,03157)
760 XM =
0,028634+ 0,03157
= 21,7616 mM =0,028634
mmHg
y dara
=0,977523
Σ X = 1,0000 Σ Y = 1,0000
kmol
jam
34 33
N32 =L
34
L33 = N
= 0,03157
L33 = 575,8824 558,2581
= 0,03157 kmol
L33 17,6235
jam
575,8824 = 0,03157
575,8824 = 1,03157
kmol
558,2581 =
jam
33
M= 0,7192 17,6235 32,042 34
M= 0,020595 558,2581 32,042
33
M= 406,1685 kg/jam 34
M= 368,3902 kg jam
33
W: →= X L33 Mr→ 34
= y→ 34
Mr→
33
→= 0,2807 17,6235 18,016 34
= 0,001883 558,2581 18,016
33
→= 89,131 kg/jam 34
= 18,9429 kg jam
34 34
Udara : = yDMT MrDMT
34
= 0,977523 558,2581 26
34
= 15825,6 kg jam
M
W (20)
M
(27)
MD-01
W
M
W (33)
M
(41) W
M (7) FU - 01 (9) M
W W
LAMPIRAN B
PERHITUNGAN NERACA PANAS
Asam Tereftalat
Tabel LB.1 Penentuan Konstanta Asam Tereftalat
Ni Jenis Gugus Ni ai Ni bi Ni ci Ni di
2 -COOH 2(1,4055) 2(3,4632 10-2) 2(-0,2537 10-4) 2(0,6886 10-8)
1 -CH=CH- 1(-3,1210) 1(3,8060 10-2) 1(-0,2359 10-4) 1(0,5504 10-8)
Dimetil Tereftalat
Tabel LB.2 Penentuan Konstanta Dimetil Tereftalat
Jenis
Ni Ni ai Ni bi Ni ci Ni di
Gugus
2 -CH3 2(0,6087) 2(2,1433 10-2) 2(-0,0852 10-4) 2(1,1350 10-8)
2 -COO- 2(2,7350) 2(1,0751 10-2) 2(0,0667 10-4) 2(-0,0923 10-8)
1 -CH=CH- 1(-3,1210) 1(3,8060 10-2) 1(-0,2359 10-4) 1(0,5504 10-8)
2 -C=CH- 2(-1,4714) 2(3,3842 10-2) 2(-0,2371 10-4) 2(0,6063 10-8)
Sum 0,6236 17,011 10-2 -0,7471 10-4 2,187 10-8
Cp = A BT CT 2 DT 3
dengan Cp = kJ
kmol K
Metanol
T norm : 337,75 K
1 1 1
uap =A T+ B T2 + C T3 + D T4 +
2 3 4
Asam Tereftalat
T Sublim : 298,15 K
1 1 1
uap =A T+ B T2 + C T3 + D T4 +
2 3 4
solid = Cpsolid T
Dimetil Tereftalat
T fusion : 50 oC
T nm : 284 oC
1 1 1
uap =A T+ B T2 + C T3 + D T4 +
2 3 4
solid = Cpsolid T
AT AT
Metanol Metanol
H2O 597,15 K 602,9 K H2O
DMT DMT
Reaksi esterifikasi Asam Tereftalat dengan Metanol menjadi Dimetil Tereftalat dan
Steam :
COOH COOCH3
+ 2 CH3OH + 2 H2O
COOH COOCH3
Panas Reaksi
Δ r0 = 2 Δ o
CΔ o
D- 2Δ o
B-Δ o
A
T
ΔHr T = ΔHr0 cp dT
To = 298
Qreaksi =
= -12,327,874,805.0655 kJ/kmol
m= = 654,0538 kg/jam
Metanol Metanol
H2O H2O
Metanol
H2O
= 48937,7570 kJ/kmol
= 152712526371,3570 kJ/tahun
= 19281884,6428 kJ/jam
AT AT
I Metanol
H2O
DMT
Metanol AT
H2O Metanol
H2O
Tabel LB.9 Panas masuk Sublimator DMT
T
H H H
INPUT Source Input kmol/ tahun
o (kJ/kmol) (kJ/tahun) (kJ/jam)
C
25 Fresh pure fresh AT 309094,3829 4992,1464 1543044411 194828.8398
25 Fresh Impurities 0
25 Desublimator recycle AT 11915,9064 4992,1464 59485949.4 7510.852197
25 Desublimator recycle metanol 262,1702 2014,3075 528091.3475 66.67820044
25 Desublimator H2O recycle 37,3936 1882,8000 70404.73922 8.889487275
25 Desublimator recycle DMT 1904,7059 6796,3000 12944952.66 1634.463719
385 Furnace Metanol 14422778,9877 59209,8815 8.53971E+11 107824625.6
385 Furnace H2O 154837,1102 58334,2173 9032301635 1140442.126
SUM 14900830,6569 138221,7991 8.64619E+11 109169117,4514
= Cpsolid T
= 199,685856 25
= 4992,1464 kJ/kmol
= 1111345,3870 kJ/jam
M
W AT
AT HE-01 A M
M W
W DMT
DMT M
W
Tabel B.11 Panas masuk Heat Exchanger
T Input (K) Input kmol/tahun H (kJ/kmol) Q (kJ/tahun)
AT 12840,4116 163176,9059 2095258631,3318
Metanol 13806701,4023 55480,0686 765996740275,0500
603,15
H2O 771214,2594 56330,2509 43442692719,7602
DMT 310074,5836 195863,4514 60732278142,9066
Total 14900830,6569 872266969769,0480
= 56131321969,2235 kJ/tahun
= 7087288,1274 kJ/jam
= 56131319405,4847 kJ/tahun
= 7087287,8037 kJ/jam
AT
M M
W W
DMT
Tabel B.13 Panas masuk Desublimator
T Input
(K) Input kmol/tahun H (kJ/kmol) Q (kJ/tahun)
AT 12840,4116 159407,7312 2046860876,4828
Metanol 13806701,4023 51643,8547 713031281395,7800
543,15
H2 O 771214,2594 54162,0459 41770542093,8699
DMT 310074,5836 191202,2673 59286963433,6921
Sum 14900830,6569 8,1614 x 1011
T Output
Output (gas) kmol/tahun H (kJ/kmol) Q (kJ/tahun)
(K)
Metanol 14426454,4903 42130,3104 607791006219,1880
372,12
H2 O 783599,7588 48175,5497 37750349110,4403
T Output
Output (gas) kmol/tahun H (kJ/kmol) Q (kJ/tahun)
(K)
Metanol 14426454,4903 45173,5318 651693900369,0480
431,237
H2 O 783599,7588 50196,8981 39334277282,7416
Sum 15210054,2491 691028177651,7900
AT
M
W
DMT
AT
M
W
DMT
AT AT
M M
W W
DMT DMT
= 20273144760,4711 kJ/tahun
= 2559740,5001 kJ/jam
AT
M
W
DMT
AT
M
W
DMT
Tabel L.22 Panas masuk vaporizing crystalizer pada alur 21
T Input
Input kmol/tahun H (kJ/kmol) Q (kJ/tahun)
(oC)
AT Terlarut 174,9991 33596,85856 5879418,4717
Metanol 2412337,0217 805,7230053 1943675434,8369
10 H2 O 335658,0141 756,49184 253922548,6730
DMT
1103,3987 29848,4964 32934791,4560
Terlarut
Sum 2749273,4335 2236412193,4376
M
W
M
W
M
W
M
W
M
W
Tabel L.25 Panas masuk Menara Destilasi alur 18
T Input
Input kmol/tahun H (kJ/kmol) Q (kJ/tahun)
(K)
Metanol 11208782,5459 40830,0234 457654853226,3770
343,15
H2 O 412360,3056 47255,2049 19486170724,2394
Sum 11621142,8515 477141023950,6170
A. DATA TERMODINAMIKA
Kesetimbangan yang terjadi adalah sistem biner dengan dua fase. Data
kesetimbangan sistem metanol-air dengan fase uap-cair pada tekanan total
101.3 KPa diperoleh dari ( Perry, 1984 ) :
Xa, Ya,
T ,oC
Metanol Metanol
0.000 0.000 100.0
0.020 0.134 96.4
0.040 0.230 93.5
0.060 0.304 91.2
0.080 0.365 89.3
0.100 0.418 87.7
0.150 0.517 84.4
0.200 0.579 81.7
0.300 0.665 78.0
0.400 0.729 75.3
0.500 0.779 73.1
0.600 0.825 71.2
0.700 0.870 69.3
0.800 0.915 67.5
0.900 0.958 66.0
0.950 0.979 65.0
1.000 1.000 64.5
( Perry,1984 )
XA = f ( YA )
T = f ( XA )
H = f ( YA )
h = f ( XA )
A adalah tanda untuk metanol dan B adalah tanda untuk air
H dan h adalah entalphi uap jenuh dan entalphi cair jenuh dan didekati
dengan persamaan 1 dan 2
H = H A YA H B YB …………… (
1)
h = hA X A hB X B …………… (
2)
T
H A = Cpg A dT ATr …………… (
Tr
3)
T
H B = Cpg B dT BTr …………… (
Tr
4)
T
h A = Cpl A dT …………… (
Tr
5)
6)
1.00
0.80
0.60
Y-X
XA
Poly. (Y-X)
0.40
0.20
0.00
0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0
YA
120
100
80
T, OC
60
X-T
40 Poly. (X-T)
20
0
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1
XA
50000
Grafik YA-HV
30000
Linear (Grafik YA-HV)
10000
0
0 0.5 1
XA= -5.7553 YA5 + 12.989 YA4- 8.6821 YA3 + 2.523 YA2 - 0.0787 YA + 0.0003
(7)
T = -235.6 XA5 + 725.63 XA4 - 856.29 XA3 + 490.77 XA2 - 159.71 XA + 99.512
(8)
H = -7995.2 YA + 48540 …………… ( 9 )
h = -5522.1 XA3 + 10748 XA2 – 7486 XA + 7381.6 …………… ( 10 )
Data :
F1 = 1467,316 kmol/jam
ZF1 = 96,4516 %
F2 = 345,6304 kmol/jam
ZF2 = 87,8696 %
F3 = 17,6235 kmol/jam
ZF3 = 71,9276 %
Condenser :
Condenser partial untuk mendapatkan hasil atas dalam fasa uap
V1,Y1,H1
Lo,Xo,ho
V1 Lo
= 1
D D
æ Lo ö
V1 = ç1 ÷D
è Dø
V1 = (1 R ) D .………… ( 16 )
D YD Lo Xo
Y1 = .………… ( 18 )
V1
YD R Xo
Y1 = .………… ( 19 )
1 R
( ) H = V1 H1 Lo ho .………… ( 21 )
H = H D QCD .………… ( 22 )
H = H1 R ( H1 ho) .………… ( 23 )
Algoritma Perhitungan :
9
D,YD HD
7 10 23 22
Xo ho QCD
19 9
R Xo
Y1 H1
V1 Lo
Plate n
V2 L1
Lo Xo Y1 V1 = L1 X 1 V2 Y2 .………… ( 25 )
Lo ho V1 H1 = L1 h1 V2 H 2 .………… ( 26 )
Algoritma Perhitungan :
24 25 9
TRIAL
V2
L1 Y2 H2
26
Y1 X1 h1 V2
7 10
APAKAH
SAMA ?
HASIL PERHITUNGAN
Dengan bantuan program solver pada Microsoft Excell maka diperoleh hasil
perhitungan :
Total plate ideal yang dibutuhkan 9 buah + Condenser partial + Reboiler
partial
Reflux = 1
Beban Panas Condenser Partial = -17289136,9073 Watt
Beban Panas Reboiler Partial = 16454916,0107 Watt
Suhu condenser = 64,8569 oC
Suhu reboiler = 99,3076 oC
Feed 1 masuk pada plate 2 ( ideal )
Feed 2 masuk pada plate 5 ( ideal )
Feed 3 masuk pada plate 6 ( ideal )
D = 1749,7593 kmol / jam
B = 80,8105 kmol/jam
YD = 98,94 % mol
XB = 0,56 % mol
V1 = 3499,5186 kmol/jam
RD-01 AT
W M
Udara W
DMT
T Input
Input kg/jam H ( kJ/ kg) Q (kJ/tahun)
(K)
H2 O 376016,2560 2735,6 1028630069,9136
415
Udara 125338752 416,47 52199830045,4400
Sum 53228460115,3536
T Output
Input kg/jam H ( kJ/ kg) H ( kJ/tahun)
(K)
319 Udara 125338752 319,4520 40039715003,9040
M
W
M M
VP-03
W W
AT
M
W
DMT
= 45109,099 ft3
( ) ( )
H total = 40ft
Tebal dinding tangki :
ntuk Dtangki < 50 t , t harus ≥ 3 16 in
Untuk 50 ft < Dtangki < 120ft , t harus ≥ 1 4 in
ntuk 120 t < Dtangki < 200 t , t harus ≥ 5 16 in
ntuk Dtangki > 200 t , t harus ≥ 3 8 in
(Appendix E, Brownell & Young , 72-in. Butt-welded)
Tebal dinding tangki (untuk butt joint)
Tebal silinder (dt) = (Peters & Timmerhaus,
1991)
Dimana : t = tebal dinding tangki bagian silinder (in)
C = Corrosion allowance = 0,125
H = tinggi tangki (ft)
D = diameter tangki (ft)
ρ : 1510 kg/m3
H2
Vt = D 2 H1 D2
4 4 3 H2
æ 1ö
Vt = D 3 ç1.5 ÷
4 è 3ø Do
√ √ ≈ 30 ft
ρ : 1283 kg/m3
H2 H2
Vt = D 2 H1 D2
4 4 3
æ 1ö
Vt = D 3 ç1.5 ÷
4 è 3ø Do
√ √ ≈ 28 ft
√ √ ≈ 15 ft
√ √ ≈6 t
0,3032
Dc = = 1,741 m
0,1
Scaling Factor :
1
d 2 éæ Dc2 ö Q1 1 2 ù
3 2
= êç ÷ ú
d1 ëêè Dc1 ø Q 2 2 1 ûú
2
Perbedaan densitas solid-fluida pada desain, kg/m3
1
d 2 éæ 1,741 ö 223 2000 0,02 ù
3 2
= êç ÷ ú = 2,7637
d1 êëè 0,203 ø 16371 2500 0,018 úû
Pressure drop:
Area of inlet duct, A1 = 0,5 Dc x 0,2 Dc
= 0,1 x 1,741 x 1,741 m
= 0,3031 m2
Cyclone surface area, As = π x Dc x (1,5 Dc + 2,5 Dc)
= 3,14 x 4 x 1,7412
= 38,07 m2
= 0,628
ϕ = 0,95
{ [ ( )] }
{ [ ] }
0,3032
Dc = = 1,712 m
0,1
Scaling Factor :
1
d 2 éæ Dc2 ö Q1 1 2 ù
3 2
= êç ÷ ú
d1 êçè Dc1 ÷ø Q2 2 1 ú
ë û
d1 Diameter rata-rata partikel yang diseparasi pada kondisi standard dengan
tingkat effisiensi yang dipilih
d2 Diameter rata-rata partikel yang diseparasi pada desain dengan tingkat
effisiensi yang sama
Dc1 Diameter dari standard cyclones, 8 in ( 203 mm )
Dc2 Diameter dari cyclones yang didesain
Q1 Standard Flow rate;
2
Perbedaan densitas solid-fluida pada desain, kg/ m3
1
d 2 éæ 1,712 ö 2000 0,018 ù
3 2
223
= êç ÷ ú = 3,63
d1 êëè 0,203 ø 15825,6 1282 0,018 úû
Pressure drop:
Area of inlet duct, A1 = 0,5 Dc x 0,2 Dc
= 0,1 x 1,712 x 1,712
= 0,293 m2
Cyclone surface area, As = π x Dc x (1,5 Dc + 2,5 Dc)
= 3,14 x 4 x 1,7122
= 36,813 m2
= 0,628
ϕ = 0,95
{ [ ( )] }
{ [ ] }
0,302
Dc = = 1,738
0,1
Scaling Factor :
1
d 2 éæ Dc2 ö Q1 1 2 ù
3 2
= êç ÷ ú
d1 êçè Dc1 ÷ø Q2 2 1 ú
ë û
2
Perbedaan densitas solid-fluida pada desain, kg/m3
1
d 2 éæ 1,738 ö 223 2000 0,02 ù
3 2
= êç ÷ ú = 3,57
d1 êëè 0,203 ø 16308 1500 0,018 úû
Pressure drop:
Area of inlet duct, A1 = 0,5 Dc x 0,2 Dc
= 0,1 x 1,738 x 1,738
= 0,302 m2
Cyclone surface area, As = π x Dc x (1,5 Dc + 2,5 Dc)
= 3,14 x 4 x 1,7382
= 37,94 m2
= 0,628
ϕ = 0,95
{ [ ( )] }
Q = 3477915,2407 Btu
jam
Preheating Area :
Tujuan : untuk memanaskan metanol dari suhu 96,44 oF sampai suhu 174,2 oF.(
sensible heat ). Dari neraca panas diketahui pemanas gas masuk pada preheating
area pada suhu 343,1533 oF dan keluar pada suhu 235,987 oF. Panas yang
terlibat pada preheating area adalah
168,9533 139,547
LMTD preheating = = 153,7819 cF
æ 168,9533 ö
ln ç ÷
è 139,547 ø
Vaporizing Area :
Tujuan : untuk menguapkan metanol pada suhu 174,2 oF dan tekanan 1,7 atm. (
latent heat ). Dari neraca panas diketahui pemanas gas masuk pada preheating
area pada suhu 527,5oF dan keluar pada suhu 343,1533 oF. Panas yang terlibat
pada preheating area adalah 2838599,7291 Btu/jam.
431,0427 246,7133
LMTD vaporizing = = 330,3512 cF
æ 431,0427 ö
ln ç ÷
è 246,7133 ø
3477915,2407 Btu
jam
Weigthed Temperature =
639315,5116 Btu 2838599,7291 Btu
jam jam
o
o
153,7819 F 330,3512 F
Weigthed Temperature = 261,867 oF
Spesifikasi tube :
i. 1 in OD tube
ii. 0,810 in ID tube, 13 BWG ( Birminghan Wire Gage )
iii. Surface per lin ft = 0,2618 ft2/ft
iv. Flow area per tube = 0,516 in2
v. 1,25 in triangular pitch
vi. Diameter ekivalen = 0,99 in
Dicoba harga Ud = 50 Btu/(jam ft2 oF)
Dicoba jumlah vaporizer = 1 unit
Dicoba panjang tube = 8 ft
Jumlah Luas perpindahan panas yang dibutuhkan per Reboiler adalah :
3477915,2407 Btu
jam
A= = 265,6 ft 2
50 Btu 261,867 F
o
jam ft 2 oF
Jumlah tube yang dibutuhkan jika panjang tube = 8 ft ;
265,6 ft 2
= 2
= 126,8 tubes
0,2618 ft 8 ft
ft
Table 9 Kern ,1950
Dipakai 131 tubes ( standar )
Jumlah tube-pass = 1
Surface/HE = 274.3664 ft2
Clearance = 0,25 in
ID shell = 17,25 in
23788,69 lb
jam lb
G' = = 50775,525 2
131 0.515 1 / 144 ft jam
50775,525 0.0675 ft
Re = = 44429,948
0.07714
Fig 24 Kern ; jH = 225
Prandtl number =0,73
0,0265 Btu
jam ft oF
( 0,73 ) 3
1
ID 0,810
hio = hi = 79,5363 = 64,4244 Btu
OD 1 jam ft 2 oF
Gs = 99467,9785 lb
jam ft 2
Gs De
Re = = 8477,3845
Cp
Pr = = 2,4321
k
Fig 28 Kern, diperoleh jH = 50
ho = 324,3868 Btu
jam ft 2 oF
Ud dan Panjang tube
hio ho
Uc = = 53,7496 Btu
hio ho jam ft 2 oF
f Gs 2 Ds ( N 1)
( P ) = 1
2 5.22 1010 De s
lb
Gs Jumlah fluida pendingin,
jam ft 2
Ds Diameter shell, in
N+1 Jumlah crosses, = L/B
De Diameter ekivalen, in
s Specific gravity
f Friction factor dibaca pada Fig 29 Kern
( P )return = 4 n V
2
= 4 psi
s 2g
( P)Total = ( P)return ( P)t = 4,5854 psi
Perhitungan:
a. Vapor-liquid separation factor = √
= √
= 0,0123
Lv
Maximum design vapor velocity (Uv) = Kv
v
= √
= 7,0804ft/s
Untuk alasan keamanan terhadap factor tertentu seperti weight load, bahaya
gempa, angin dan ketersediaan alat maka dipakai diameter vessel design 24 in
atau 2 ft
Disengagament vessel = diameter vessel design x 1,5 = 2 ft x 1,5 = 3 ft
= 9,1351 x 10-3ft3/s
= 8,2216 ft3
Ketinggian liquid =
= 3,5303 ft
Untuk alasan keamanan di pakai ketinggian liquid design (T) = 4 ft
L/D = =4
= √
= 1,374 x 10-2
Lv
Maximum design vapor velocity (Uv) = Kv
v
= √
= 10,6943 ft/s
Laju alir volumetric vapor (Qv) =
= 401,1932 ft3/s
Vapour Volumetric overdesign 10% = 441,3126 ft3/s
41,2661 ft2
Untuk alasan keamanan terhadap factor tertentu seperti weight load, bahaya
gempa, angina dan ketersediaan alat maka dipakai diameter vessel design 90 in
atau 7,5 ft
Disengagament vessel = diameter vessel design x 2
= 7,5 ft x 1
= 15 ft
= 166,9 ft3
L/D = = 3,26
= √
= 2,1572 x 10-4
Lv
Maximum design vapor velocity (Uv) = Kv
v
= √
= 4,4560 ft/s
Laju alir volumetric vapor (Qv) =
=90,8958 ft3/s
Vapour Volumetric overdesign 10% = 99,9854 ft3/s
22,4386 ft2
Untuk alasan keamanan terhadap factor tertentu seperti weight load, bahaya
gempa, angina dan ketersediaan alat maka dipakai diameter vessel design 65 in
atau 5,42 ft
Disengagament vessel = diameter vessel design x 2
= 5,42 ft x 1
= 10,83 ft
= 23,75 ft3
L/D = = 2,91
= √
= 0,0378
Lv
Maximum design vapor velocity (Uv) = Kv
v
= √
= 11,3144 ft/s
Laju alir volumetric vapor (Qv) =
=473,9779 ft3/s
Vapour Volumetric overdesign 10% =521,3757 ft3/s
46,0806 ft2
in
Untuk alasan keamanan terhadap factor tertentu seperti weight load, bahaya
gempa, angina dan ketersediaan alat maka dipakai diameter vessel design 102 in
atau 8,5 ft
Disengagament vessel = diameter vessel design x 1,5
= 8,5 ft x 1
= 8,5 ft
= 612,4 ft3
L/D =
= 3,265
Bahan tangki : Carbon Steel SA-283 Grade D
f = 12650 ; E = 0,8 ; c = 0,125
Poperasi = 1 atm = 14,700 psi
Pdesign = 1,2 • Poperasi = 17,640 psi
Diameter Vessel = 102 in
Tebal plate minimum,adkasfjkakahskashfk
P.ri = 0,2140 in
t= c
Dipakai tebal plate standar f . 0,6.P = 0,3125 in
Tebal head minimum, 0,885.P.rc = 0,2037 in
th = c
Dipakai tebal plate standar f . 0.1P = 0,2500 in
= √
= 1,3039 x 10-3
Lv
Maximum design vapor velocity (Uv) = Kv
v
= √
= 5,1539 ft/s
Laju alir volumetric vapor (Qv) =
=109,1527 ft3/s
Vapour Volumetric overdesign 10% =120,0680 ft3/s
23,2964 ft2
in
Untuk alasan keamanan terhadap factor tertentu seperti weight load, bahaya
gempa, angina dan ketersediaan alat maka dipakai diameter vessel design 66 in
atau 5,5 ft
Disengagament vessel = diameter vessel design x 2
= 5,5 ft x 1
= 11 ft
= 65,554 ft3
L/D = = 3,075
C’ = PT – OD
= 1,25 – 1
= 0,25 in
Dirancang:
shell – tube passes = 1–1
N = 608
OD tube = 1 in
ID shell = 35 in
B = 10,5 in
PT (triangular) = in
L = 8 ft
Table
as = at’ = 0,5150 in2
10
= at =
= 0,51 ft2 =
Gs = Gt =
= =
253454,1752 66423,838
= =
lb/(jam)(ft2) lb/(jam)(ft2)
Fig. Fig.
μs = 0,595 cP μt = 0,02 cP
14 14
Fig. Table.
Ds = 0,99 in Dt = 0,81 in
28 10
= 0,0825 ft = 0,0675 ft
Res = Ret =
= =
= 14521,82 = 92636,55167
Fig.
jH = 60 jH = 380 Fig.24
28
Table.
0,067 0,0173
K = k =
4
Btu/(jam)(ft2)(oF/ft) Btu/(jam)(ft2)(oF/ft)
ho = √ hi = √
113,086 92,78
= =
Btu/(jam)(ft2)(oF) Btu/(jam)(ft2)(oF)
hio =
75,154
=
Btu/(jam)(ft2)(oF)
Uc =
= 33,38 Btu/(jam)(ft2)(oF)
A =
= 1273,3952 ft2
UD =
= 27,042 Btu/(jam)(ft2)(oF)
RD =
= 0,007 (jam)(ft2)(oF)/Btu
Pressure Drop
N+1 =
= 9,143
s = 0,8 s = 0,001
ΔP = ΔP1 =
= =
= 0,0001 Fig. 27
ΔP2 =
= 0,4 psi
1,40176 psi
=
(memenuhi)
527,48 519,4
LMTD = = 495,96 cF
æ 527,48 ö
ln ç ÷
è 519,4 ø
Dirancang:
shell – tube passes = 1–1
N = 91
OD tube = 1 in
ID shell = 15,25 in
B = 30,5 in
PT (triangular) = in
Table
as = at’ = 0,5156 in2
10
= at =
= 0,646 ft2 =
= 0,3255 ft2
Gs = Gt =
= =
53992,6431 73094,4382
= =
lb/(jam)(ft2) lb/(jam)(ft2)
Fig. Fig.
μs = 0,03 cP (T=513,5oF) μt = 0,03 cP
14 14
Fig. Table.
Ds = 0,99 in Dt = 0,81 in
28 10
= 0,0825 ft = 0,0675 ft
Res = Ret =
= =
= 57743,9037 = 63959,5956
Fig.
jH = 130 jH = 200 Fig.24
28
Table.
k = 0,067 k = 0,0173
4
ho = √ hi = √
37,5990 70,699
= =
Btu/(jam)(ft2)(oF) Btu/(jam)(ft2)(oF)
hio =
57,2662
=
Btu/(jam)(ft2)(oF)
Uc =
= 22,697 Btu/(jam)(ft2)(oF)
A =
= 190,5904 ft2
UD =
= 20,3546 Btu/(jam)(ft2)(oF)
RD =
= 0,0051 (jam)(ft2)(oF)/Btu
Pressure Drop
Shell Tube
Fig. 29
f = 0,0013 ft2/in2 f = 0,0001 Fig. 26
N+
=
1
= 3,1475
s = 0,001 s = 0,001
Δ
= ΔP1=
P
= 0,001 Fig. 27
Δ
=
P2
= 4 psi
Δ
= ΔP1 + ΔP2
PT
5,2131 psi
=
(memenuhi)
Tout = 75 oC
3932841,4561 watt
mc = = 1,772 kg
(2697,2 478,3) kj kg s
Dirancang:
shell – tube passes = 1–1
N = 199
OD tube = 1 in
ID shell = 21,25 in
B = 6,375 in
PT (triangular) = in
L = 20 ft
C’ = 0,25 in
(untuk
as = hio = 2 o
Btu/(jam)(ft )( F) steam)
= 0,1882 ft2
Gs =
123662,8615
=
lb/(jam)(ft2)
Fig.
μs = 0,4 cP
14
Fig.
Ds = 0,99 in
28
= 0,0825 ft
Res =
= 10539,4484
Table.
0,289
k =
4
Btu/(jam)(ft2)(oF/ft)
ho = 366 Btu/(jam)(ft2)(oF)
Uc =
= 294,854 Btu/(jam)(ft2)(oF)
A =
= 1041,964 ft2
UD =
RD =
= 0,006 (jam)(ft2)(oF)/Btu
Pressure Drop
Shell Tube
Fig. 29 Fig. 26
f = 0,0013 ft2/in2 f = 0,0001
N+1 =
= 37,6471
s = 0,85 s = 0,001
ΔP = ΔP1 =
= 0,0001 Fig. 27
ΔP2 =
= 0,4 psi
Flowrate dari flue gas ( gas hasil pembakaran ) bisa dibaca pada fig 1-6 Evans.
Untuk Excess air sebesar 25 % maka Flue gas yang dihasilkan adalah
Radiation Section
12,489 MBtu
jam
Radiasi surface yang dibutuhkan ARC = = 1040,755 ft 2
12000 Btu
jam ft 2
m s
Dicoba 3 pass :
Tube total = 30
Atotal = 3pass • 10 tube • L tube • a’
= 3 • 10 • 38,5 • 1,178
= 1360,6 ft2
(Mencukupi ARC 1040,755 ft2 dan kelebihannya sebagai overdesign )
30 tube = 27 tubewall + 3 shield tube
spacing 8
Spacing ratio = = = 1,78
OD 4,5
a = Faktor perbandingan tube bank dan cold plane = 0,92
Fig 1-18 Evans menunjukkan efisiensi absorpsi pada tube bank.
Mean-bean Length,L = 2 3
3763.375 = 10,3697 ft
3
Partial Pressure , CO2 + H2O, P = 0,23 atm ( Fig 1-7 )
P•L = 0,23 • 10,3697 = 2,385 atm t
Fig 1-8 ,untuk menentukan emisivitas gas diperlukan data suhu gas ( suhu
average box ) dan PL.
Neraca panas :
Qst QA Qn = QR QW Qg
QR Panas radiasi
QR
Bandingkan harga yang diperoleh dari fig 1-11 dengan constant
aAcp
temperature wall = 652,97 oF
Dengan memplotkan hasil trial pertama dan hasil trial kedua pada fig 1.19
maka didapatkan hasil
QR 20,696 Btu
= = 11396,4757 mendekati 12000 Btu/jam ft2 ( hasil
aAcp 1816 jam ft 2
Convection Section
Besarnya panas yang disuplai secara konveksi :
Qgc Panas yang hilang lewat flue gas meninggalkan convection section
Qgc (QR QC ) QW
Stack heat content/ release = = 1
Qn Qn Qn
Qgc
= 1 0.75 0.02 = 0.23
Qn
Suhu flue gas meninggalkan convection section = 850 oF ( Fig 1-10 )
Convection section :
4.5 in OD tube sebanyak 4 unit per row
Spacing 8 in secara staggered ( selang-seling )
Gross width = 4,5 x 8 = 36 in
Free width = 36 – (4 x 4,5) = 18 in = 1,5 ft
Area = 1,5 ft x 38,5ft = 57,75 ft2
Mass velocity at minimum cross section ,
11,0356 lb
G= s = 0,1911lb
57,75 ft 2 ft 2 s
hco = 3 Btu
( jam ft 2
oF ) , koefisien konveksi panas bagian luar
hr = 2,2 Btu
( jam ft 2
oF ) , koefisien radiasi oleh gas (fig 1.13)
hrw = 6,3 Btu
( jam ft 2
oF ), koefisien radiasi oleh dinding (fig
1.14)
hi , koefisien konveksi panas bagian dalam tube diprediksi dengan
persamaan empirik Sieder-Tate :
= c Re Pr 3
0.8
kg
harga c untuk gas adalah : 0,021
Prandtl number terhitung = 0,86
Reynold number terhitung = 10226
( )
Row to row tube spacing = sin 60 8 ft = 0,58 ft
12
Acw = 2 0,58 38,5 = 44,66 ft 2 ( dinding sebelah kiri dan kanan )
ft 2
Tube area per row; Act = 4 38,5 ft 1,178 = 181,412 ft 2
ft
6,3 æ 44,66 ö
f = ç ÷ = 0,1349
2,2 3 6,3 è 181,412 ø
ho, koefisien transfer panas total bagian luar tube :
ho = (1 f ) (hco hr )
kg
G' = v = 25
m2 s
G 18,19 kg
G' = , Ai = s = 0,7276 m 2
Ai 25 kg 2
m s
1 ID 2 = 0,7276 m 2
4
ID = 0,9627 m =37,903 in
Ai = 1 1,0478 2 = 0,8618 m 2
4
18,19 kg
G' = s = 21,108 kg
0,8618 m 2 m2s
Kecepatan gas = 21,108 m/s
v ID
Re = = 1105797
Panjang pipa yang dibutuhkan =21,108 m/s x 6 s =126,6482 m = 415,5073 ft
Over design 15 % , panjang = 477,8 ft ≈ 480 ft
Dipakai pipa 40 ft & 12 turn
13,1 = 1,221 D3
D = 3,27 m = 10,74 t ≈ 12 t
Hs = 1,5 • 3,27 m = 4,9 m = 16,11 t ≈ 17 t
Hh = ¼ • 12 t = 3 t
Pendingin
Produk
gas DE-01
Gas hasil
desublimasi
Padatan hasil
desublimasi
Pendingin
= c Re 0.8 Pr 3
kg
harga c untuk gas adalah : 0.021
IDinner
hio = hi
ODinner
648,2568
diameter annulus De = 4 = 10,4877cm
78,74
= c Re 0.8 Pr 3
kl
harga c untuk viscos liquid adalah 0.027
1 1 1
=
Uc hio ho
Uc = 0,0472 ⁄
1 1
Rd =
Ud Uc
Ud = 0,0405 ⁄
Ao =
L=
T1 = 30oC t1 = 220oC
T2 = 60 oC t2 = 72oC
Azas Black
Q terima = Q lepas
mt x Ct x ΔTt = ms x Cs x ΔTs
mt = 75,2219 kg/s
= 597008,7727 lb/jam
N = 674
OD tube = 1 in
ID shell = 37 in
B = 11,1 in
PT (triangular) = in
L = 20 ft
C’ = 0,25 in
Table
as = at’ = 0,516 in2
10
= at =
= 0,5704 ft2 =
= 2,41 ft2
Gs = Gt =
= =
523309,3698 29809,4649
= =
lb/(jam)(ft2) lb/(jam)(ft2)
Fig. Table.
Ds = 0,99 in Dt = 0,81 in
28 10
= 0,0825 ft = 0,0675 ft
Res = Ret =
= =
= 71360,3686 = 41573,1174
Table.
0,067 294,448
k = hi =
4
Btu/(jam)(ft2)(oF/ft) Btu/(jam)(ft2)(oF)
238,503
=
Btu/(jam)(ft2)(oF)
Uc =
= 121,45 Btu/(jam)(ft2)(oF)
A =
= 3529,064 ft2
UD =
RD =
= 0,026 (jam)(ft2)(oF)/Btu
Pressure Drop
Shell Tube
Fig. 29 Fig. 26
f = 0,0013 ft2/in2 f = 0,0001
N+1 =
= 21,62
s = 1 s = 0,85
ΔP = ΔP1 =
= 0,0001 Fig. 27
ΔP2 =
= 0,0005 psi
T1 = 122oF t1 = 5oF
T2 = 23 oF Cp = 0,81 Btu/lb oF
G = 36836,7324 lb/jam
Cp = 0,24 Btu/lb oF
ΔP yang diizinkan = max 5 psi
Q = 453183,4 Watt = 1532381,8573 Btu/jam
Azas Black
Q terima = Q lepas
mt x Ct x ΔTt = ms x Cs x ΔTs
mt = 70067,7575 lb/jam
Q = •Cp•ΔT Q= • + •
Q = •Cp•ΔT
= 268935,3117 Btu/jam
QC = 941143,8329 Btu/jam
Weigthed Temperature
1532381,8573 Btu
jam
Weigthed Temperature =
591238,0244 Btu 941143,8329 Btu
jam jam
o
o
57,2006 F 24,9698 F
Weigthed Temperature = 31,9063 oF
Trial Ud = 15 Btu/( jam ft2 oF )
Dirancang:
shell – tube passes = 1–4
N = 632
OD tube = 1 in
B = 37 in
PT (triangular) = in
L = 12 ft
C’ = 0,25 in
Table
as = at’ = 0,516 in2
10
= at =
= 1,9014 ft2 =
= 0,566 ft2
Gs = Gt =
= =
19373,5919 123998,4894
= =
lb/(jam)(ft2) lb/(jam)(ft2)
Fig. Fig.
μs = 0,02 cP μt = 3 cP
14 14
Fig. Table.
Ds = 0,99 in Dt = 0,81 in
28 10
= 0,0825 ft = 0,0675 ft
Res = Ret =
= =
Fig.
jH = 170 jH = 4 Fig.24
28
Table.
0,014 0,33
k = k =
4
Btu/(jam)(ft2)(oF/ft) Btu/(jam)(ft2)(oF/ft)
ho = √ hi = √
51,0786
= 26,21 Btu/(jam)(ft2)(oF) =
Btu/(jam)(ft2)(oF)
hio =
41,3737
=
Btu/(jam)(ft2)(oF)
Uc =
= 16,0456 Btu/(jam)(ft2)(oF)
A =
UD =
= 14,5135 Btu/(jam)(ft2)(oF)
RD =
= 0,0066 (jam)(ft2)(oF)/Btu
Pressure Drop
Shell Tube
Fig. 29 Fig. 26
f = 0,0016 ft2/in2 f = 0,0002
N+1 =
= 6,48
ΔP = ΔP1 =
= 0,0015 Fig. 27
= 0,024 psi
0,0705 psi
=
(memenuhi)
Azas Black
Q terima = Q lepas
mt x Ct x ΔTt = ms x Cs x ΔTs
mt = 275,0516 kg/s
= 2182985,549 lb/jam
58901195,3943
Dirancang:
shell – tube passes = 1–2
N = 664
OD tube = 1 in
ID shell = 25 in
B = 37 in
PT (triangular) = in
L = 20 ft
C’ = 0,25 in
Table
as = at’ = 0,516 in2
10
= at =
= 1,9014 ft2 =
= 1,19 ft2
= =
32077,2877 919259,3258
= =
lb/(jam)(ft2) lb/(jam)(ft2)
Fig. Fig.
μs = 1 cP μt = 0,5 cP
14 14
Fig. Table.
Ds = 0,99 in Dt = 0,81 in
28 10
= 0,0825 ft = 0,0675 ft
Res = Ret =
= =
= 40,0676 = 51280,9955
Table.
0,13
k = hi = 1000 Btu/(jam)(ft2)(oF)
4
Btu/(jam)(ft2)(oF/ft)
Fig
ho = 325 Btu/(jam)(ft2)(oF) hio =
12.9
= 810Btu/(jam)(ft2)(oF)
Uc =
= 231,9383 Btu/(jam)(ft2)(oF)
A =
= 3476,704 ft2
UD =
= 147,2872 Btu/(jam)(ft2)(oF)
RD =
= 0,0025 (jam)(ft2)(oF)/Btu
Pressure Drop
Shell Tube
Fig. 29 Fig. 26
f = 0,0013 ft2/in2 f = 0,0002
N+1 =
= 6,48
s = 0,001 s = 1
ΔP = ΔP1 =
= 0,0015 Fig. 27
ΔP2 =
= 0,024 psi
0,0705 psi
=
(memenuhi)
LMTD =
(73 25) (10 5) = 19
æ 73 25 ö
ln ç ÷
è 10 5 ø
U ( koefisien overall transfer panas ) menurut ( Perry ,1984) untuk Agitated –
Btu Watt
Tank Crystalyzer berkisar 50 – 200 atau 285 -1135 2 .
jam ft F
2 o
m K
Inner vessel
Dicoba ID inner = 132 in = 11 ft = 3,3528 m
OD inner = 132,5 in = 3,3655 m
Panjang pengaduk = 3 ft = 0,914 m
Diameter Draft tube = 6 ft
RPM pengaduk = 100 rpm = 1,67 RPS
L2 N
Reynold number = = 3483948,73
Prandtl number = =2
Jacket
Menghitung kebutuhan air pendingin :
711039 Watt
mc = = 8,491 kg
(25 5) C
j o s
4.187 o
g C
Dicoba IDj = 133 in = 3,3782 m
672,3132 cm2
Luas penampang aliran
4
Diameter ekivalen = ODinnervessel =2,545 cm
Kecepatan aliran air pendingin dalam jacket
g
2
a’ = 12,6296 cm s
Ga' De
Reynold number = v = 3213,9657
= c Re 0.8 Pr 3
kl
harga c untuk viscos liquid adalah 0.027
L=
Da = Diameter impeller
gc = gravitasional conversion
N = kecepatan putaran pengaduk
Diameter pipa standar yang dipakai dengan NPS = 1/8 in, Schedule Number
=40, dengan thickness 0,068 in ( Brownel and Young,1959)
Feed hasil Condenser CD-01
Dipakai carbon steel
G = 5,2502 kg/s
Diameter pipa standar yang dipakai dengan NPS = 2 in, Schedule Number
=40, dengan thickness 0,154 in ( Brownel and Young,1959)
( P ) = w
2
(r
2 r1
2 2
) ………….. ( 1 )
2 gc
Dengan
P = Pressure drop . dyne/ cm3
= Berat jenis filtrat , g/cm3
w= Kecepatan putar, Rad/s
r2 = Inside Radius of basket , cm
ri = Radius of innner surface of Cake , cm
r1 = Radius of innner surface of liquid , cm
B= Panjang Bowl, cm
CAKE LIQUID
AXIS
r1
ri
r2
Asumsi :
Cake bersifat incompressible
Tahanan media filter tidak ada, tahanan hanya berupa cake
220 ( Brown,1950 ). Dari grafik diperoleh harga FRE = 75 dan Ff = 250.000 . Harga
2 b(r2 r1 )
AL = ………….. ( 5 )
r
ln 2
r1
Aa = (r2 r1 ) b ………….. ( 6 )
t Cv V
= ………….. ( 8 )
V AL Aa ( P )
V adalah volume filtrat yang dihasilkan per sekali push atau volume filtrat
saat tebal cake mencapai tebal cake yang diinginkan. Hubungan V dengan tebal cake
atau massa cake yang ada pada bowl adalah :
æ (1 x ) (1 X )
V = çç S
x
ö
( 2 2
)
X ÷÷ r2 ri b ………….. ( 9 )
è ø
Dengan menggabungkan persamaan 1, 5 , 6 , 8 dan 9 maka diperoleh persamaan :
æ S (1 x ) (1 X ) ö
çç X ÷÷ Cv V
x t
b=è ø
(r2 r1 ) (
r2 r1 ) w 2
ln æç 2 ö÷
r
è r1 ø
æ 1.2 (1 0.4) (1 0.1) ö g 3
çç 0.1÷÷ 3.1964 10 4 3664,538 cm
0.8 0.4 3 s
b=è ø cm s
(32.5 28.5) (32.5 28.5) cm 2 0.8 g æ 62.8 rad ö 2
ç ÷
ln æç 32.5 ö cm 3 è s ø
è 28.51 ÷ø
b = 45,836
Panjang Bowl adalah = 45,836 cm dan sebagai oveerdesign dipakai harga b = 50 cm
RD-01
A = 1 / 4 D 2
1/ 2
æ 4 x 4,396m 2 ö
1/ 2
æ 4 xA ö
D=ç ÷ = çç ÷÷ = 2,366 m
è ø è 3,14 ø
Diameter rotary dryer biasanya antara 0,2-3 m (hal.12-56, Perry, 1999), sehingga
desain diameter terpenuhi.
d. Hold-up padatan
Hold-up padatan berkisar 10 -15 % ( Perry, 1984 )
Diambil harga 10 %
s = 1283 kg / m
3
e. Slope
0,23 L BLG
= 0.9
0,6
SN D F
B = 5 8330.5 = 0,1732
Dari persamaan Friedman and Marshall diperoleh :
S = 9,843 10-3
Feed plate juga harus dikoreksi, feed 1 berupa uap masuk pada spacing antara
plate 4 dan 5 , feed 2 berupa uap masuk pada spacing antara plate 11 dan 12, dan
feed 3 berupa liquid masuk pada downcomer menuju plate 13
Menentukan Diameter Coloum dengan Sieve -Tray:
Berdasarkan kecepatan uap maksimum yang diperbolehkan agar
entrainment dan pressure drop kecil.
Persamaan 42 dan 43 merupakan persamaan Souder & Brown yang bisa
digunakan untuk mengestimasi kecepatan uap maksimum dan diameter coloum.
0.5
æ L vö
( )
Uv = 0.171 lt 0.27 lt 0.047 çç
2
÷÷
è v ø …………… ( 42 )
4 Vw
Dc = …………… ( 43 )
v Uv
dengan ;
Uv = kecepatan uap maksimum , m/s
lt = plate spacing , m
Dc = diameter coloum, m
Vw = maksimum vapor rate , kg/s
Jenis plate yang digunakan adalah Sieve-plate. Tipe Sieve plate merupakan tipe
yang paling sederhana, paling murah ( berkisar 1/3 dari harga bubble cap ) dan
pressure drop yang lebih kecil. Liquid tertahan ( tidak jatuh melalui lubang tray )
hanya karena ditahan oleh uap. Sehingga sieve tray tidak bisa digunakan untuk
vapor flow rate yang rendah karena weeping akan terjadi. Weeping terjadi bila
liquid jatuh melalui lubang karena uap tidak mampu menahan liquid di lubang.
T = 64,8569oC = 338,0069 K
BMM = 32,042
BMA = 18,02
T = 98,6256oC = 371,7756 K
BMM = 32,042
BMA = 18,02
T= 338,01 K
L= 15,5014 Kg/s
V= 30,7872 kg/s
Fraksi berat tiap komponen
xi BM,i xi * BM,i wi rho,i wi/rho,i
Metanol 0,9894 32,042 31,7024 0,994 792 1,26E-03
Water 0,0106 18,02 0,191 0,006 984,7 6,08E-06
1,0000 31,8934 1,26E-03
BM camp. = 31,8934 kg/kmol
ρL= 792,9293 kg/m3
ρV = 1,1498 kg/m3 ( )
Lt = 2,5ft = 0,762 m
0.5
æ L vö
(
Uv = 0.171 lt 0.27 lt 0.047 çç
2
) ÷÷
è v ø
0.5
æ 792,9293 1,1498 ö
(
Uv = 0.171 (0,762) 0.27 (0,762) 0.047 ç
2
) ÷
è 1,1498 ø
Uv = 1,56m / s
4 Vw
Dc =
v Uv
)
÷÷
è v ø
0.5
æ 795,328 1,033 ö
(
Uv = 0.171 (0,762) 0.27 (0,762) 0.047 ç
2
) ÷
è 1,033 ø
Uv = 1,648m / s
4 Vw
Dc =
v Uv
4 17,616
Dc = = 3,63m = 11,907 ft
3,14 1,033 1,648
Flv = √ = √ = 0,0191
= 3,1489 m/s
Uf design = 3,1489 • 0,8 = 2,5191 m s
An =
Downcomer area = 12 %
Ac =
Dc =√ √ = 3,9283 m = 12,89 ft
Flv = √ = √ = 0,0306
= 0,125 √
= 3,4696 m/s
Uf design = 3,4696 • 0,8 = 2,7757 m s
An =
Downcomer area = 12 %
Ac =
Dc =√ √ = 2,9844 m = 9,79 ft
Design
Menara bagian atas menggunakan :
Diameter coloum = 15 ft = 4, 572 meter
Ac = 176,625 ft2 = 16,409 m2
Menara bagian bawah menggunakan :
Diameter coloum = 11 ft = 3,3528 meter
Ad = 1,9691 m2
2
An = Ac-Ad= 14,4399 m
2
Aa = Ac-2Ad = 12,4708 m
Ah = 0.08Aa= 0,9977 m2
Ad/Ac = 0,12
dari fig 11.31 Coulson diperoleh lw/Dc =0.77
lw = 3.5204 meter = 11,55 ft
Diameter Menara, Dc = 15 ft
Panjang Weir, lw = 11,55 ft
Tinggi Weir ,hw =2 in
Diamater hole, dh = 0.25 in
Tebal plate = 3/16 in
Material = Carbon Steel
Layout Plate :
Menara bagian atas :
Digunakan cartrige-type construction dengan 2 in unperforated strip around plate
edge dan 2 in wide calming zones.
* Perforated Area
dari Fig 11.32, pada lw/Dc = 0.77
- teta = 98 o
- alfa = 82 o
-
Panjang rata-rata unperforated edge strips = 21,3948 m
- Tinggi total = 92 ft
- H/D = 6,1
Tebal dinding dan Head Menara :
Persamaan empirik yang digunakan untuk mengestimasi thickness vessel yaitu ;
P Ri
t= C ………………( 52 )
f E 0.6 P
( Brownel & Young , 1959)
Untuk mencegah terjadinya buckling maka harga Rk / Rc harus lebih besar dari
0.06 dan Rc = ID shell. Bahan kontruksi head terbuat dari bahan yang sama
dengan dinding coloum yaitu Baja SA – 283 , grade C dengan f = 12650 psia.
*Menara bagian atas :
14.7 180 1.77 1
t=
2 12650 0.8 14.7 (1.77 0.2) 8
Dengan memasukkan data ke persamaan 52 diperoleh harga t = 0,25 in dan
untuk alasan keamanan dipakai t untuk = 3/8 =0.375 in .
Azas Black
Q terima = Q lepas
mt x Ct x ΔTt = ms x U
ms = 7,3805 kg/s
= 58576,3303 lb/jam
t 2 t1 27
S= = = 0.3734
T1 t1 149.3013 77
Dari Fig 18 Kern, Ft; faktor koreksi mendekati harga 1
Dirancang:
shell – tube passes = 1–2
N = 736
OD tube = 1 in
Asumsi untuk steam menurut Kern 1950 adalah hio = 1500 Btu
jam ft 2 oF
Q flux
Pressure drop
Shell side
Pressure drop pada shell side sangat kecil dan diabaikan.
Tube-side
f Gt 2 L n
( P )t =
5.22 1010 IDtube s
( P )return = 4 n V
2
s 2g
f = 0,0002
s = 0,5
f Gt 2 L n
( P )t =
5.22 1010 IDtube s
( P )t = 0,0002 1022331,1 20 2
2
V2
= 0,001
2g
( P )return = 4 n V
2
s 2g
( P )return = 4 2 0,001
0,5
( P)return = 0,0160 psi
γ= = 1,2
rpm = 3000
Efisiensi = 75 %
Kondisi P = 1 atm ; T = 25 C
Panjang, L = 1000 ft
dari tabel 7-10 Perry, 1984 dipilih ukuran belt Conveyor standar :
hp required , Brown,1950 :
Antifriction bearing without tripper
Elevation = 0 hp
Trippers = 0 hp
Total 1,7164 hp
Panjang, L = 1000 ft
dari tabel 7-10 Perry, 1984 dipilih ukuran belt Conveyor standar :
hp required , Brown,1950 :
Antifriction bearing without tripper
Elevation = 0 hp
Trippers = 0 hp
Total 1,4571 hp
Panjang, L = 200 ft
Elevasi, Δ = 10 ft
dari tabel 7-10 Perry, 1984 dipilih ukuran belt Conveyor standar :
hp required , Brown,1950 :
Antifriction bearing without tripper
Elevation = 0,0937 hp
Trippers = 0,2325 hp
Total 0,8699 hp
Panjang, L = 1000 ft
dari tabel 7-10 Perry, 1984 dipilih ukuran belt Conveyor standar :
hp required , Brown,1950 :
Antifriction bearing without tripper
Elevation = 0 hp
Trippers = 0 hp
Total 1,7547 hp
Tinggi = 75 ft
Panjang bucket = 12 in
Lebar bucket = 7 in
hp tambahan = 10,5 hp
Lebar Belt = 13 in
Tinggi = 50 ft
Panjang bucket = 6 in
Lebar bucket = 4 in
hp tambahan = 1 hp
Lebar Belt = 7 in
Tinggi = 75 ft
Panjang bucket = 6 in
Lebar bucket = 4 in
Hp tambahan = 0,28 hp
Lebar belt = 7 in
⁄
⁄
⁄
Perhitungan Head
Static Head : m 0 DH = z2 - z1
Gate valve
1 (@ Le = 0.4 ft) (@ Le = 0.4 ft) fig. 127, Brown
fully open
Tot Head =
Total Head : m
18,2449 DP+DH+DV+Fs
DH = z2-z1 = 0 – 0 = 0
(-Ws).Q. g gc
P =
550
= 0,21244 Hp = 0,1564 kW
⁄
⁄
⁄
Perhitungan Head
Gate valve
1 (@ Le = 1 ft) 0 (@ Le = 1 ft) fig. 127, Brown
fully open
1 (@ Le = 50
Globe valve 1 (@ Le = 50 ft) fig. 127, Brown
ft)
Tot Head =
Total Head : m 5,97
DP+DH+DV+Fs
(-Ws).Q. g gc
P =
550
= 0,453522 Hp = 0,333792 kW
⁄
⁄
⁄
Perhitungan Head
Static Head : m 11 DH = z2 - z1
0 (@ Le = 180
Globe valve 0 fig. 127, Brown
ft)
Tot Head =
Total Head : m 11,96
DP+DH+DV+Fs
DH = z2-z1 = 15 – 4 = 11 m
(-Ws).Q. g gc
P =
550
= 4,678431 Hp = 3,443325 kW
Perhitungan Head
Gate valve
1 (@ Le = 1 ft) 0 (@ Le = 1 ft) fig. 127, Brown
fully open
Tot Head =
Total Head : m 6,78
DP+DH+DV+Fs
(-Ws).Q. g gc
P =
550
= 0,5166695 Hp = 0,3802687 kW
⁄
⁄
⁄
Perhitungan Head
Static Head : m 5 DH = z2 - z1
Gate valve
1 (@ Le = 1 ft) 0 (@ Le = 1 ft) fig. 127, Brown
fully open
1 (@ Le = 50
Globe valve 1 (@ Le = 50 ft) fig. 127, Brown
ft)
Tot Head =
Total Head : m 6,4779
DP+DH+DV+Fs
(-Ws).Q. g gc
P =
550
= 0,2747223 Hp = 0,2021956 kW
⁄
⁄
⁄
Perhitungan Head
Static Head : m 5 DH = z2 - z1
Tot Head =
Total Head : m 9,1846
DP+DH+DV+Fs
DH = z2-z1 = 7 – 2 = 5
(-Ws).Q. g gc
P =
550
= 0,002707 Hp = 0,001992 kW
⁄
⁄
⁄
Perhitungan Head
Static Head : m 14 DH = z2 - z1
1 (@ Le = 10
Globe valve 0 fig. 127, Brown
ft)
Tot Head =
Total Head : m 16.9818
DP+DH+DV+Fs
DH = z2-z1 = 15 – 1 = 14
(-Ws).Q. g gc
P =
550
= 0,036871 Hp = 0,027137 kW
Perhitungan Head
Static Head : m 1 DH = z2 - z1
Gate valve
1 (@ Le = 1 ft) 0 fig. 127, Brown
fully open
1 (@ Le = 30
Globe valve 1 (@ Le = 30 ft) fig. 127, Brown
ft)
Tot Head =
Total Head : m 5,7776
DP+DH+DV+Fs
(-Ws).Q. g gc
P =
550
= 0,09 Hp = 0,066 kW
⁄
⁄
⁄
Perhitungan Head
Static Head : m -1 DH = z2 - z1
3 (@ Le = 15 3 (@ Le = 15
Elbow fig. 127, Brown
ft) ft)
0 (@ Le = 180
Globe valve 0 fig. 127, Brown
ft)
Tot Head =
Total Head : m 44,14
DP+DH+DV+Fs
(-Ws).Q. g gc
P =
550
= 0,0263 Hp = 0,0194 kW
Efisiensi pompa = 0,4 (Fig 5.9 Coulson)
Efisiensi motor = 0,8 (Tabel 3.1 Coulson)
⁄
⁄
⁄
Perhitungan Head
Static Head : m 15 DH = z2 - z1
2 (@ Le = 10
Elbow 2 (@ Le = 10 ft) fig. 127, Brown
ft)
Gate valve
0 (@ Le = 2 ft) 0 (@ Le = 2 ft) fig. 127, Brown
fully open
1 (@ Le = 100
Globe valve 0 fig. 127, Brown
ft)
Tot Head =
Total Head : m 16,918
DP+DH+DV+Fs
DH = z2-z1 = 20 – 5 = 15
(-Ws).Q. g gc
P =
550
3,793741 Hp = 2,7921934 kW
Efisiensi pompa = 0,4 (Fig 5.9 Coulson)
Efisiensi motor = 0,8 (Tabel 3.1 Coulson)
2. Bak penggumpal
Fungsi : Menggumpulkan koloid dengan menambahkan koagulant Al2(SO4)3
(Alum) dan water presoftening Na2CO3 (Soda Abu)
Pada bak pengumpal disertai pengaduk untuk mempercepat proses flokulasi
ALum digunakan untuk menetralkan ion-ion penyebab koloid
ALum =
Na2CO3 =
166,548=
D =√ =5m
H = 10 m
Diameter impeller Di = 1 3 • D = 1 3 • 5 = 2 m = 79 in
Vcairan ZL = m
Re = =
1,667 =
D =√ =1m
Vcairan ZL = m
= 317,568 rpm
Re = =
Dt / Di = 3,03 ; ZL / Di = 6,43
Dari Fig. 477 Brown dipilih jenis marine propeller dengan 3 blade
Pitch = 2 • Di = 0,7 m
Jumlah baffle = 4
w/Di = 0,1
w = 0,033 m
Po (Fig. 477 Brown ) = 0,85
Power pengaduk
⁄ ⁄ = 0,666 hp
= =
Fig. 5.6 Ludwig diambil efisiensi = 9,084
Power pengaduk = 0,55
Power standar = 1 hp
0,325 =
D =√ = 0,59 m
H = 1,18 m
Diameter impeller Di = 1 3 • D = 1 3 • 0,59 = 0,197 m = 7,8 in
Vcairan ZL = m
= 512,039 rpm
Re = =
Dt / Di = 3 ; ZL / Di = 5,997
Dari Fig. 477 Brown dipilih jenis marine propeller dengan 3 blade
Pitch = 2 • Di = 0,394 m
Jumlah baffle = 4
w/Di = 0,1
w = 0,02 m
Po (Fig. 477 Brown ) = 0,85
Power pengaduk
=
= 0,249 hp
⁄ ⁄
=
Fig. 5.6 Ludwig diambil efisiensi = 0,6
5. Clarifier
Fungsi : Mengendapkan gumpalan-gumpalan kotoran dari bak penggumpal
secara sedimentasi
Dipakai bak berbentuk kerucut terbalik, dengan waktu tinggal 60 menit &
over design 10 %
Volume Clarifier = 199,8579 m3
D1
h = 10 ft = 3,048 m
D2 = 0,61 D1
V=
V=
D1 = √ = √ = 10,26
D2 = 6,26 m
y = 4,57 m
D= √ = 17,6 ft = 5,4 m
= = 3,940 gpm/ft2
Bacgashing
Internal back washing = 24 jam
(kisaran : 8-24 jam, Powell, 1954)
kecepatan backwash = 25 gpm/ft2
(kisaran : 15-30 gpm/ft2, Powell, 1954)
Area = 244,44 ft2
= 22,707 m2
kecepatan backwash = 6110,399 gpm
Jumlah air untuk backwash diambil sebesar 4 % dari air yang disaring
( kisaran : 0,5-5 % air disaring, Powell, 1954)
Kebutuhan air backwashing
= 42239,203 galon
= 4 • 733,319 gpm • 60 • 24
waktu backwashing = 6,913 menit
= 0,115 jam
Dimensi tangki : D = H
D=H= √ = 6,2 m
Tebal dinding = = 12 cm
9. Hot Basin
Fungsi : Menampung proses yang akan didinginkan di cooling tower
Diameter, D = √ = 2,6 ft
= 0,8 m
Kebutuhan zeolit :
Tebal zeolit yang diperlukan 30 - 72 in (Powell, 1954),
diambil t = 60 in (1,524 m)
Volume zeolit, V = 26,244 ft3
Densitas zeolit, ρ = 13,85 lb/ft3
Kebutuhan zeolit = ρ • V = 363,48 lb = 164,871 kg
Kebutuhan R - NH2 :
Diambil V R-NH2 = V zeolit = 26,244 ft3
Densitas RNH2 , ρ = 16,55 lb/ft3
Larutan NaCl yang digunakan adalah larutan jenuh pada suhu kamar.
Konsentrasi larutan jenuh NaCl pada suhu kamar adalah 36,36 g NaCl/ 100g
H2O
Kebutuhan air untuk membuat NaCl jenuh =
D= √ = 0,5 m
H = 2D = 1,1 m
12. Deaerator
Fungsi : Menghilangkan gas - gas yang terlarut dalam air (seperti CO2 dan
O2) umpan boiler untuk mengurangi terjadinya korosi.
Jenis : Silinder tegak yang berisi packing. Steam dialirkan dari bawah
Bahan Kimia : Na2SO3
Bahan Isian : Rashig ring ceramic (d = 1in = 25,4mm ; packing factor,
Fp=160)
Jumlah air umpan boiler = 5960,015 kg/jam
Kecepatan volumetrik air = 5,960 m3/j
Waktu tinggal diambil 12 jam, dan digunakan tangki dengan overdesign 20%
D= √ = 3,8 m
H = 2D = 7,6 m
steam
D= √ = 1,469 m
≈ 1,5 m
Untuk diameter packing 1 in, tinggi bed = 0,4 - 0,5 m, diambil
Tinggi bed = 0,5 m
tinggi ruang kosong diatas bed = 0.5*H = 0,25 m
tinggi ruang kosong dibawah bed = 0.5*H = 0,25 m
Tinggi shell = 1 m
Dipakai elliptical dished head
Tinggi head atas dan bawah, h = D/4 = 0,375 m
Tinggi Total = 1,75 m
D=H= √ = 23,1 dm
= 2,3 m
P = L = 2T = √ = 8,3 m
Tinggi = 4,2 m
Karena terlalu besar untuk 1 bak digunakan 4 bak =
Volume bak = 72 m3
P = L = 2T = √ = 5,2 m
Tinggi = 2,6 m
V= = 0,336 m3
D =√ = 0,5 m
H = 2D = 1 m
Perhitungan Head
Static Head : m 10 DH = z2 - z1
1 (@ Le = 25 2 (@ Le = 25
Elbow fig. 127, Brown
ft) ft)
Gate valve
1 (@ Le = 5 ft) 0 fig. 127, Brown
fully open
1 (@ Le = 200
Globe valve 0 fig. 127, Brown
ft)
Fs tot.=Fs suction+Fs
Fs total, m 1,319
discharge
Tot Head =
Total Head : m 11,4457
DP+DH+DV+Fs
7,6572 hp = 5,7079 kW
Efisiensi pompa = 0,8 (Fig 5.9 Coulson)
Efisiensi motor = 0,85 (Tabel 3.1 Coulson)
Perhitungan Head
Static Head : m 0 DH = z2 - z1
1 (@ Le = 25 2 (@ Le = 25
Elbow fig. 127, Brown
ft) ft)
Gate valve
1 (@ Le = 5 ft) 0 fig. 127, Brown
fully open
1 (@ Le = 200
Globe valve 0 fig. 127, Brown
ft)
Fs tot.=Fs suction+Fs
Fs total, m 0,4130
discharge
Tot Head =
Total Head : m 0,5397
DP+DH+DV+Fs
Static Head : m 7 DH = z2 - z1
1 (@ Le = 25 2 (@ Le = 25
Elbow fig. 127, Brown
ft) ft)
Gate valve
1 (@ Le = 5 ft) 0 fig. 127, Brown
fully open
1 (@ Le = 200
Globe valve 0 fig. 127, Brown
ft)
Fs tot.=Fs suction+Fs
Fs total, m 0,4133
discharge
Tot Head =
Total Head : m 7,5401
DP+DH+DV+Fs
(-Ws).Q. g gc
P =
550
Static Head : m 0 DH = z2 - z1
1 (@ Le = 25 2 (@ Le = 25
Elbow fig. 127, Brown
ft) ft)
Gate valve
1 (@ Le = 5 ft) 0 fig. 127, Brown
fully open
1 (@ Le = 200
Globe valve 0 fig. 127, Brown
ft)
Fs tot.=Fs suction+Fs
Fs total, m 0,4133
discharge
Tot Head =
Total Head : m 0,5401
DP+DH+DV+Fs
(-Ws).Q. g
0,365 Hp = 0,27 kW gc
P =
550
Perhitungan Head
Static Head : m 5 DH = z2 - z1
1 (@ Le = 25 4 (@ Le = 25
Elbow fig. 127, Brown
ft) ft)
1 (@ Le = 40
Standard Tee 0 fig. 127, Brown
ft)
Gate valve
1 (@ Le = 5 ft) 0 fig. 127, Brown
fully open
2 (@ Le = 200
Globe valve 0 fig. 127, Brown
ft)
Fs tot.=Fs suction+Fs
Fs total, m 0,8036
discharge
Tot Head =
Total Head : m 5,9305
DP+DH+DV+Fs
(-Ws).Q. g gc
P =
550
Perhitungan Head
Static Head : m 3 DH = z2 - z1
Gate valve
1 (@ Le = 1 ft) 0 fig. 127, Brown
fully open
1 (@ Le = 40
Globe valve 0 fig. 127, Brown
ft)
Fs tot.=Fs suction+Fs
Fs total, m 0,8678
discharge
Tot Head =
Total Head : m 3,9659
DP+DH+DV+Fs
(-Ws).Q. g gc
P =
550
0,095 hp = 0,0,708 kW
Efisiensi pompa = 0,4 (Fig 5.9 Coulson)
Perhitungan Head
Gate valve
1 (@ Le = 1 ft) 0 fig. 127, Brown
fully open
1 (@ Le = 40
Globe valve 0 fig. 127, Brown
ft)
Fs tot.=Fs suction+Fs
Fs total, m 0,8678
discharge
Tot Head =
Total Head : m 3,9659
DP+DH+DV+Fs
(-Ws).Q. g gc
P =
0,095 hp =550
0,0708 kW
4Efisiensi pompa = 0,5 (Fig 5.9 Coulson)
Efisiensi motor = 0,8 (Tabel 3.1 Coulson)
Perhitungan Head
Static Head : m 2 DH = z2 - z1
Gate valve
1 (@ Le = 1 ft) 0 fig. 127, Brown
fully open
1 (@ Le = 40
Globe valve 0 fig. 127, Brown
ft)
Fs tot.=Fs suction+Fs
Fs total, m 0,8678
discharge
Tot Head =
Total Head : m 2,9659
DP+DH+DV+Fs
0,071 hp = 0,0529 kW
Efisiensi pompa = 0,4 (Fig 5.9 Coulson)
Efisiensi motor = 0,8 (Tabel 3.1 Coulson)
Perhitungan Head
Static Head : m 3 DH = z2 - z1
Gate valve
1 (@ Le = 1 ft) 0 fig. 127, Brown
fully open
1 (@ Le = 40
Globe valve 0 fig. 127, Brown
ft)
Fs tot.=Fs suction+Fs
Fs total, m 1,6178
discharge
Tot Head =
Total Head : m 4,7158
DP+DH+DV+Fs
(-Ws).Q. g gc
P =
550
0,113 hp = 0,0842 kW
Efisiensi pompa = 0,38 (Fig 5.9 Coulson)
Efisiensi motor = 0,8 (Tabel 3.1 Coulson)
Perhitungan Head
Gate valve
1 (@ Le = 1 ft) 0 fig. 127, Brown
fully open
1 (@ Le = 40
Globe valve 0 fig. 127, Brown
ft)
Fs tot.=Fs suction+Fs
Fs total, m 0,8020
discharge
Tot Head =
Total Head : m 1,3390
DP+DH+DV+Fs
(-Ws).Q. g gc
P =
550
0,3498 hp = 0,2608 kW
Efisiensi pompa = 0,65 (Fig 5.9 Coulson)
Efisiensi motor = 0,8 (Tabel 3.1 Coulson)
Perhitungan Head
Static Head : m 5 DH = z2 - z1
Gate valve
1 (@ Le = 1 ft) 0 fig. 127, Brown
fully open
1 (@ Le = 40
Globe valve 0 fig. 127, Brown
ft)
Fs tot.=Fs suction+Fs
Fs total, m 3,1462
discharge
Tot Head =
Total Head : m 8,4748
DP+DH+DV+Fs
(-Ws).Q. g gc
P =
550
0,3715 hp = 0,2769 kW
Efisiensi pompa = 0,65 (Fig 5.9 Coulson)
Efisiensi motor = 0,8 (Tabel 3.1 Coulson)
Perhitungan Head
Static Head : m 4 DH = z2 - z1
1 (@ Le = 25 2 (@ Le = 25
Elbow fig. 127, Brown
ft) ft)
Gate valve
1 (@ Le = 5 ft) 0 fig. 127, Brown
fully open
1 (@ Le = 200
Globe valve 0 fig. 127, Brown
ft)
Fs tot.=Fs suction+Fs
Fs total, m 0,263
discharge
Tot Head =
Total Head : m 4,510
DP+DH+DV+Fs
(-Ws).Q. g gc
P =
550
24,48 hp = 18,25 kW
Efisiensi pompa = 0,8 (Fig 5.9 Coulson)
Efisiensi motor = 0,85 (Tabel 3.1 Coulson)
Perhitungan Head
Static Head : m 3 DH = z2 - z1
1 (@ Le = 25 20 (@ Le = 25
Elbow fig. 127, Brown
ft) ft)
Gate valve
1 (@ Le = 5 ft) 0 fig. 127, Brown
fully open
4 (@ Le = 200
Globe valve 0 fig. 127, Brown
ft)
Fs tot.=Fs suction+Fs
Fs total, m 3,7472
discharge
Tot Head =
Total Head : m 7,0516
DP+DH+DV+Fs
(-Ws).Q. g gc
P =
550
42,5346 hp = 31,7067 kW
Efisiensi pompa = 0,85 (Fig 5.9 Coulson)
Efisiensi motor = 0,8 (Tabel 3.1 Coulson)
Perhitungan Head
Static Head : m 3 DH = z2 - z1
1 (@ Le = 25 20 (@ Le = 25
Elbow fig. 127, Brown
ft) ft)
Gate valve
1 (@ Le = 5 ft) 0 fig. 127, Brown
fully open
1 (@ Le = 200
Globe valve 0 fig. 127, Brown
ft)
Fs tot.=Fs suction+Fs
Fs total, m 3,2068
discharge
Tot Head =
Total Head : m 6,5112
DP+DH+DV+Fs
(-Ws).Q. g gc
P =
550
39,275 hp = 29,277 kW
Efisiensi pompa = 0,85 (Fig 5.9 Coulson)
Efisiensi motor = 0,85 (Tabel 3.1 Coulson)
Perhitungan Head
Static Head : m 4 DH = z2 - z1
1 (@ Le = 25 2 (@ Le = 25
Elbow fig. 127, Brown
ft) ft)
Gate valve
1 (@ Le = 5 ft) 0 fig. 127, Brown
fully open
1 (@ Le = 200
Globe valve 0 fig. 127, Brown
ft)
Fs tot.=Fs suction+Fs
Fs total, m 0,3144
discharge
Tot Head =
Total Head : m 4,6188
DP+DH+DV+Fs
(-Ws).Q. g gc
P =
27,86 hp =550
20,7681 kW
Efisiensi pompa = 0,8 (Fig 5.9 Coulson)
Efisiensi motor = 0,8 (Tabel 3.1 Coulson)
Perhitungan Head
1 (@ Le = 25
Globe valve 0 fig. 127, Brown
ft)
Fs tot.=Fs suction+Fs
Fs total, m 14,8011
discharge
Tot Head =
Total Head : m 15,8127
DP+DH+DV+Fs
(-Ws).Q. g gc
P =
550
0,6354 hp = 0,474 kW
Efisiensi pompa = 0,38 (Fig 5.9 Coulson)
Efisiensi motor = 0,8 (Tabel 3.1 Coulson)
Perhitungan Head
Static Head : m 3 DH = z2 - z1
1 (@ Le = 25
Globe valve 0 fig. 127, Brown
ft)
Fs tot.=Fs suction+Fs
Fs total, m 29,7647
discharge
Tot Head =
Total Head : m 32,9163
DP+DH+DV+Fs
(-Ws).Q. g gc
P =
550
0,05 hp = 0,04 kW
Efisiensi pompa = 0,5 (Fig 5.9 Coulson)
Efisiensi motor = 0,8 (Tabel 3.1 Coulson)
Perhitungan Head
Static Head : m 3 DH = z2 - z1
1 (@ Le = 15
Globe valve 0 fig. 127, Brown
ft)
Fs tot.=Fs suction+Fs
Fs total, m 0,4950
discharge
Tot Head =
Total Head : m 3,5091
DP+DH+DV+Fs
(-Ws).Q. g gc
P =
550
0,0009 hp = 0,00066 kW
Efisiensi pompa = 0,2 (Fig 5.9 Coulson)
Efisiensi motor = 0,8 (Tabel 3.1 Coulson)
Perhitungan Head
Static Head : m 3 DH = z2 - z1
1 (@ Le = 15
Globe valve 0 fig. 127, Brown
ft)
Fs tot.=Fs suction+Fs
Fs total, m 0,0246
discharge
Tot Head =
Total Head : m 3,0251
DP+DH+DV+Fs
(-Ws).Q. g gc
P =
550
0,00015 hp = 0,00011 kW
Efisiensi pompa = 0,2 (Fig 5.9 Coulson)
Efisiensi motor = 0,8 (Tabel 3.1 Coulson)
Biaya perataan tanah diperkirakan 5 dari harga tanah seluruhnya (Peters et.al.,
2004).
Biaya perataan tanah = Rp 195.415.000
Modal untuk pembelian tanah (A) = Rp 4.103.715.000
r=
n ΣX i Yi ΣX i ΣYi
(Montgomery, 1992)
(n ΣX i 2 (ΣX i )2 ) (n ΣYi 2 (ΣYi )2 )
105
Jan,2002
P-82
103 2
10-1 1 10 10 103
3
Capacity, m
Gambar LE.1 Harga Peralatan untuk Tangki Penyimpanan (Storage) dan Tangki
Pelarutan (Peters et.al., 2004)
Indeks harga tahun 2012 (Ix) adalah 1.274,099. Maka estimasi harga tangki untuk
(X2) 529,644 m3 adalah :
0 , 49
1450,4534 1653,63
Cx = US$ 6667 ×
1 1103
Cx = US$ 353,94 × (Rp 9175,-)/(US$ 1)
Cx = Rp 3.247.402.705,-/unit
Dengan cara yang sama diperoleh perkiraan harga alat lainnya yang dapat
dilihat pada Tabel LE.3 untuk perkiraan peralatan proses dan Tabel LE.4 untuk
perkiraan peralatan utilitas.
Untuk harga alat non impor sampai di lokasi pabrik ditambahkan biaya sebagai
berikut :
- PPn = 10 (Rusjdi, 2004)
- PPh = 10 (Rusjdi, 2004)
- Transportasi lokal = 0,5
- Biaya tak terduga = 0,5
- Total = 21
Total harga peralatan tiba di lokasi pabrik (purchased – equipment delivered) adalah :
= 1,43 × (Rp 29.979.657.211 + Rp 10.668.240.838) + 1,21 ×
(Rp 414.068.404 + Rp 1.118.852.104)
No Jenis Kendaraan Unit Tipe Harga/ Unit (Rp) Harga Total (Rp)
1 Direktur 1 Fortuner 300.000.000 300.000.000
4. Modal Kerja
Modal kerja didasarkan pada perhitungan pengoperasian pabrik selama 1
bulan (30 hari).
2.1 Persediaan Bahan Baku
2.1.1 Bahan Baku Proses
Flow Harga Harga Harga/30hari Harga/hari harga/330 hari
(kg/jam) (Rp) / jam (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
1. AT 6.582 3.680 24.222.577 17.440.255.676 581.341.856 191.842.812.438
2. M 2.898 2.616 7.580.359 5.457.858.764 181.928.625 60.036.446.404
3. Katalis 174.250 125.460.000 4.182.000 1.380.060.000
4. Pengolahan 98,733 30.000 2.961.990 2.132.632.800 71.087.760 23.458.960.800
Limbah
2.2 Kas
2.2.1 Gaji Pegawai
Tabel LE.6 Perincian Gaji Pegawai
Bangunan Rp 25.920.000.000 +
3 Pemasaran 80.130.000
= Rp 28.877.960.415
2.4 Piutang Dagang
IP
PD = HPT
12
dimana : PD = piutang dagang
dimana : IP = jangka waktu kredit yang diberikan (1 bulan)
dimana : HPT = hasil penjualan tahunan
Penjualan :
1. Harga jual DMT = US$ 1,8/kg (ICIS Pricing, 2011)
Produksi DMT= 7.579 kg/jam
Hasil penjualan DMT tahunan yaitu :
= 60.000.000 kg/tahun US$ 1,8/kg
= Rp 991.296.742.091
Total 19.864.160.077
= Rp 17.844.445.087
Total Biaya Depresiasi dan Amortisasi= Rp 19.864.160.077 + Rp 17.844.445.087
= Rp 37.708.605.164
3.1.10 Asuransi =
Rp 137.827.096.441
PM = 100 %
Rp 991.296.742.091
PM = 13,9 %
Rp 139.527.291.003
BEP = 100
Rp 991.296.742.091 Rp 713.249.756.173
BEP = 50,18 %
= Rp 497.444.518.405
Rp 103.370.322.330
ROI = 100
Rp 421.339.779.194
ROI = 25,07 %
Rp 103.370.322.330
RON = 100
Rp 247.403.867.516
RON = 41,78 %
5.549.840.884 -6.348.243.900
penjualan
600
BEP = 50,09%
400
200
36,08
0
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
Gambar E.2 Grafik Break Even Point (BEP) Pabrik Dimetil Tereftalat dari Asam Tereftalat dan Metanol