Sistem Dan Bentuk Teknologi Informasi Dalam BK

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 12

Sistem dan Bentuk Teknologi Informasi dalam BK

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Pada Mata Kuliah


Teknologi dan Informasi dalam Bimbingan dan Konseling

Dosen Pengampu:
Aminah, S.Pd., M.M.Pd

Oleh:

Kelompok I

Ahmad Yasir 19220049


Fauzan Azhim 19220014
Muhammad Adji 19220013
Muhammad Imanudin 19220043
Alfi Sugianto Saputrta 19220048

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN MAB BANJARMASIN
TAHUN 2020/2021
KATA PEGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan kesehatan, kekuatan, dan bimbingan sehingga kami penulis dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik untuk memenuhi mata kuliah “Teknologi
dan Informasi dalam Bimbingan dan Konseling”.

Kami berharap, dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat bagi
kita semua, dalam hal ini dapat menambah wawasan kita terutama sebagai calon
pendidik yang bertugas untuk mengarahkan peserta didik kepada tujuan
pendidikan yaitu mencerdaskan anak bangsa. Memang makalah ini masih jauh
dari sempurna, maka kami mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan menuju
arah yang lebih baik.

ii
DAFTAR ISI

Halaman
COVER------------------------------------------------------------------------------- i
KATA PENGANTAR------------------------------------------------------------- ii
DAFTAR ISI------------------------------------------------------------------------- iii
BAB I PENDAHULUAN---------------------------------------------------------- 1
1.1 Rumusan Masalah-------------------------------------------------------------- 1
1.2 Tujuan Penulisan---------------------------------------------------------------- 1
BAB II PEMBAHASAN----------------------------------------------------------- 2
2.1 Pengertian Multikultural------------------------------------------------------- 3
2.2 Pengertian Konseling Multikultural------------------------------------------ 6
BAB III PENUTUP----------------------------------------------------------------- 9
3.1 Kesimpulan---------------------------------------------------------------------- 9
DAFTAR PUSTAKA-------------------------------------------------------------- 10

iii
BAB I
PENDAHULUAN.

1.1 Rumusan Masalah


1. Sistem Teknologi Informasi dalam Bimbingan dan Konseling.
2. Bentuk pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Bimbingan dan
Konseling

1.2 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui apa itu Sistem TI dalam Bimbingan Konseling
2. Untuk mengetahui bentuk pemanfaatan TI dalam Bimbingan dan
Konseling

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sistem Teknologi Informasi dalam Bimbingan dan Konseling


Seperti yang kita pelajari sebelumnya bahwa Teknologi Informasi (TI)
merupakan salah satu sarana utuk mendukung kerja Bimbingan dan Konseling
(BK) dalam memberikan layanan kepada konseli. TI hanya merupakan sebuah alat
bukan merupakan sesuatu konsep dari BK dan kedudukannya dalam BK sendiri
yaitu pada dukungan sistem.

TI memiliki sebuah sistem yang saling berkaitan dengan satu dan lainnya.
Menurut Tn. (2011) Sistem berasal dari bahasa Latin (systēma) dan bahasa
Yunani (sustēma) adalah suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang
dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi.
Sistem juga merupakan kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan yang
berada dalam suatu wilayah serta memiliki item-item penggerak.

Jadi, sistem merupakan bagian yang terintegrasi antara yang satu dengan yang
lainnya sehingga dapat menjadi suatu sistem yang akan menjadi penghubung
sesuatu. Sistem TI merupakan sekumpulan komponen yang senantiasa
berhubungan antara yang satu dengan yang lainnya dan merupakan bagian yang
terintegrasi untuk menghubungkan informasi dengan teknologi.

Sedangkan menurut Caesar (2010) “Sistem Teknologi Informasi adalah


sistem yang terbentuk sehubungan dengan penggunaan teknologi informasi”. Jika
disimpulkan dari gabungan pemahaman ini bahwa sistem TI merupakan
sekumpulan komponen yang saling berhubungan dan berkaitan dengan
penggunaan TI kemudian menghasilkan suatu hasil dari proses menjalankan
system tersebut.

3
Komponen yang berperan dalam TI yang akan membuat suatu sistem, yaitu :

1. Perangkat Keras (hardware).


2. Perangkat Lunak (software).
3. Pengguna maupun Pencipta (brainware).

Komponen inilah yang membentuk suatu sistem TI dan jika dikaitkan dengan
BK, maka komponen yang menjadi peranan tambahan bagi konselor adalah
komponen braiware.

Brainware merupakan komponen yang dapat mengarahkan sistem tersebut


menuju kearah yang diinginkan oleh komponen brainware. Dalam konteks BK
peran brainware dialihkan kepada konselor sebagai lakon utama dalam BK,
sehingga konselor harus dapat menguasai TI secara utuh agar sistem TI dapat
berjalan lancar dan menghasilkan suatu hasil yang sesuai.

Sistem TI memiliki beberapa pengelompokan atau klasifikasi berdasarkan fungsi


sistem dan cara melayani permintaaan.

Menurut Caesar (2010) klasifikasi menurut fungsi system:

1. Embedded IT System yaitu sistem teknologi informasi yang melekat pada


produk lain. Contoh sistem pada lift berfungsi untuk mengendalikan
gerakan lift.

2. Dedicated IT System yaitu sistem teknologi informasi yang dirancang


untuk melakukan tugas-tugas khusus. Misalnya ATM (Anjungan Tunai
Mandiri) dirancang khusus untuk melakukan transaksi keuangan nasabah
bank.

3. General Purpose IT System yaitu sistem teknologi informasi yang


digunakan untuk melakukan berbagai aktivitas yang bersifat umum.
Misalnya sistem komputer yang disebut PC.

4
Klasifikasi Menurut Cara Melayani Permintaan :

Pada lingkungan yang memiliki sejumlah komputer yang saling


berhubungan, dikenal dengan istilah client/server. Server adalah
komputer/software yang bertugas melayani permintaan komputer yang
berkedudukan sebagai client. Contoh: web server. Client adalah komputer yang
memanfaatkan layanan yang disediakan server.

Sistem TI dalam BK merupakan hal yang harus diperhatikan oleh konselor


karena sistem yang ada pada TI harus dijalankan dan dimanfaatkan sebaik
-baiknya oleh konselor. Dengan sistem TI yang saling berkaitan dan konselor
sebagai bagian dari BK yang menduduki komponen brainware pada sistem TI
maka harus saling berkerja sama antara teknologi dan konselor.

 Hambatan Perkembagaan TI dalam BK

Pasti ada hambatan pada setiap hal yang baru dan bisa juga terjadi shock
kultur yang dialami masyarakat bahkan konselor itu sendiri dalam menaruh
perannya pada perkembangan TI dalam BK. Hambatan yang terjadi bisa
disebabkan karena beragamnya jenis teknologi canggih, kurang mampu membeli
alat teknologi canggih yang harganya lumayan mahal, tidak menguasai
teknologinya, informasi kurang menyeluruh yang diterima oleh konselor jadi akan
menimbulkan kebingungan akan teknologi, kurang adanya keamanan dan
kolaborasi dalam menjalankan teknologi, kurang kepedulian konselor terhadap
teknologi canggih yang dianggapnya terlalu rumit, kurang adanya sosialisasi
tentang teknologi canggih.

Konselor harus memperhatikan strategi layanan konseling pada era globalisasi


yaitu penggunaan teknologi informasi dan komunikasi, dan pendekatan lintas
budaya. Hasil dari berjalannya sistem TI dengan baik pada pelayanan BK, seperti
adanya konseling via telepon, adanya konseling via chatting, adanya konseling via
sms, adanya konseling via video-call, adanya cyber counseling, adanya CAC
(Computer Assisted Counseling), adanya program ITP, adanya program
pengolahan data, adanya berbagai software untuk membantu konselor mengolah
data dan adanya peranan TI dalam BK yang dapat mempermudah dan membantu
konselor dalam melayani konseli.

2.2 Bentuk Pemanfaatan Teknologi Informasi Dalam Bimbingan Dan


Konseling

5
Bimbingan dan Konseling merupakan usaha pemberian bantuan kepada
individu telah mengalami perubahan-perubahan. Perubahan tersebut dapat
ditemukan pada pemanfaatan teknologi informasi dalam layanan konseling.
Adapun media yang digunakan dalam konseling yaitu komputer dan perangkat
audio visual. Komputer adalah media yang sesuai untuk menyampaikan informasi
dalam proses konseling.

Pelling (2002) menyatakan bahwa penggunaan komputer (internet) dapat


dipergunakan untuk membantu siswa dalam proses pilihan karir sampai pada
tahap pengambilan keputusan pilihan karir. Hal ini sangat memungkinkan karena
dari proses konseling yang hanya dilakukan secara tatap muka, konseli merasakan
bahwa informasi yang dibutuhkan masih kurang. Selain itu, dengan membuka
internet, maka siswa dapat melihat banyak informasi atau data yang dibutuhkan
untuk menentukan pilihan studi lanjut atau pilihan karirnya.

Terdapat 8 (delapan) potensi teknologi komputer berbasis internet dan 3


potensi komputer berbasis non internet untuk Bimbingan dan Konseling. Potensi
teknologi komputer berbasis internet yang dapat digunakan untuk bimbingan dan
konseling, sebagai berikut:

1. E-mail/surat elektronik. Potensi penggunaan oleh konselor yaitu untuk


terapi, marketing, screening, surat menyurat untuk penjadwalan janji,
monitoring inter-sessions, dan tindak lanjut post-therapeutik, transfer
rekaman konseling, referral, masukan, home work, penelitian dan colegial
professional.
2. Website/Homepages/Blog. Potensi penggunaan oleh konselor antara lain
untuk pemasaran, periklanan, diseminasi informasi dan publikasi.
3. Komputer konfrensi video, potensi penggunaan oleh konselor yaitu untuk
konsultasi, referral, home work dan terapi.
4. Sistem Bulletin Board /listservs/ newsgroups. Potensi penggunaan oleh
konselor yaitu untuk konsultasi, referral, sumber daya untuk informasi dan
kegiatan asosiasi professional.
5. Simulasi terkomputerisasi. Potensi penggunaan oleh konselor yaitu antara
lain untuk supervisi dan pelatihan kompetensi.
6. Pangkalan data FTP Sites. Potensi penggunaan oleh konselor, yaitu untuk
penelitian, sumber informasi bagi konselor, sumber informasi
perpustakaan, transfer rekaman konseli, penilaian dan analisis.
7. Chat Rooms I Electronic Discussion groups. Potensi penggunaan oleh
konselor antara lain untuk terapi kelompok, membantu diri sendiri dan
assessment/pengukuran.

6
8. Software berbasis internet. Potensi penggunaan oleh konselor yaitu untuk

o Client/therapist Email (surat elektronik)


o Collegial professional Email (surat elektronik)
o Diseminasi informasi website (homepage);
o Dukungan/pengukuhan (chat rooms);
o Kegiatan asosiasi professional (newsgroups);
o Konsultasi (komputer konferensi & newsgroups, marketing email
(surat elektronik);
o Masukan email (surat elektronik),
o Membantu diri sendiri (chat rooms);
o Monitoring intersessions email (surat elektronik);
o Pekerjaan rumah (email/surat elektronik, konputer konferensi
video, & software);
o Pelatihan keterampilan (software);
o Pelatihan kompetensi simulasi terkomputerisasi;
o Pemasaran/periklanan website/homepage;
o Penelitian (email/surat elektronik, pangkalan data/FTP site);
o Penilaian dan analisis pangkalan data (FTP site);
o Publikasi website (homepage); referral (newsgroups, email/surat
elektronik, komputer konferensi video,screening email);
o Sumber daya untuk informasi (newsgroups, pangkalan data/FTP
site);
o Sumber informasi perpustakaan (pangkalan data/FTP site);
o Supervisi simulasi terkomputerisasi;
o Surat menyurat untuk penjadwalan/janji (email/surat elektronik);
o Terapi kelompok (chat rooms);
o Terapi (email/surat elektronik, komputer konferensi video);
o Tindak lanjut posttherapeutic (email/surat elektronik);
o Transfer rekaman konseli (email/surat elektronik, pangkalan
data/FTP site).

7
Sedangkan potensi teknologi komputer berbasis non internet yang dapat
digunakan oleh konselor untuk kegiatan layanan bimbingan dan konseling,
sebagai berikut:

1. Spreadsheet. Potensi penggunaan oleh konselor yaitu untuk tata kearsipan,


data organisasi, informasi konseli dan penelitian.
2. Pemrosesan kata. Potensi penggunaan oleh konselor antara lain, untuk tata
kearsipan, surat menyurat, marketing, publikasi dan penelitian.
3. Software non internet. Potensi penggunaan oleh konselor yaitu untuk,
pelatihan keterampilan untuk professional dan konseli, infromasi bantuan
diri sendiri, marketing, manajemen kantor, sumber referensi dan catatan
kasus.

8
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Teknologi informasi adalah seperangkat alat yang merupakan gabungan
dari teknologi komputer dan teknologi komunikasi. Perkembangan teknologi
informasi dan komunikasi berdampak pada perubahan yang bersifat komprehensif
bagi masyarakat secara umum dan para peserta didik dalam dunia pendidikan
secara khusus, hal ini mendorong para pakar pendidikan untuk melakukan
berbagai terobosan atau inovasi yang merupakan solusi dalam menghadapi
perubahan perkembangan teknologi tersebut.

Bimbingan konseling sebagai bagian integral dalam pendidikan, dengan program


pemberian layanan bantuan kepada peserta didik untuk mencapai perkembangan
optimal tidak terlepas dari pengaruh perkembangan teknologi. Layanan-layanan
dalam bimbingan dan konseling saat ini tidak hanya dapat dilaksanakan melalui
tatap muka secara langsung, tapi juga bisa dengan memanfaatkan teknologi
informasi dan komunikasi melalui penggunaan media komputer. Adapun tujuan
pemanfaatan media komputer tersebut adalah untuk memberikan layanan
bimbingan dan konseling dengan cara yang lebih menarik, interaktif, tidak
terbatas tempat dengan tetap memperhatikan azas-azas dan kode etik dalam
bimbingan konseling.

9
DAFTAR PUSTAKA

Rahmalia, Gesha. (19 Maret 2011).Sistem Teknologi Informasi Dalam Bimbingan


Dan Konseling. gesharandiansyah.blogspot.com/2011/03/sistem-teknologi-
informasi-dalam.html Diakses pada 24 Maret 2021 pukul 10.00

Pautina, Rizki, Amalia. (2017). Konsep Teknologi Informasi Dalam Bimbingan


Konseling. TADBIR : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, 5(2), 1-12.
core.ac.uk/download/pdf/228816415.pdf.

10

Anda mungkin juga menyukai