Sap PHBS

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Tentang

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Oleh

Kelompok 39

Poltekkes kemenkes RI Padang

Tahun 2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS)

Pokok Bahasan :Perilaku hidup bersih dan sehat

Sub Pokok Bahasan :PHBS di rumah tangga

Sasaran : Keluarga

Hari/Tanggal : Minggu, 28 Maret 2021

Waktu : 30 menit

Tempat : Posbindu

Penyuluh :Mahasiswa Poltekkes Kemenkes RI Padang

A.    Latar Belakang

Masalah Kesehatan lingkungan merupakan masalah kompleks yang untuk mengatasinya


dibutuhkan integrasi dari berbagai sector terkait. Di Indonesia permasalah dalam kesehatan
lingkungan antara lain : Air Bersih, Pembuangan Kotoran/Tinja, Kesehatan Pemukiman,
Pembuangan Sampah, Serangga dan Binatang Pengganggu, Makanan dan Minuman,Pencemaran
Lingkungan .
Masalah di atas sangat banyak faktor penyebabnya,salah satunya adalah kurangnya
kesadaran masyarakat akan pentingnya berprilaku hidup bersih dan sehat. Dasar Pemikiran
dilakukan penyuluhan tentang PHBS ini adalah karena faktor perilaku secara teoritis memiliki
andil 30 – 35 % terhadap derajat kesehatan, sedangkan dampak dari perilaku terhadap derajat
kesehatan cukup besar, maka diperlukan berbagai upaya untuk mengubah perilaku yang tidak
sehat menjadi sehat, salah satunya melalui program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
B. Rumusan Masalah 

1. Pengertian Kesehatan Lingkungan


2. Pengertian PHBS
3. Ruang lingkup PHBS
4. Tujuan PHBS

C.Tujuan

Tujuan umum
Setelah mengikuti penyuluhan ini masyarakat dapat memahami dan mengerti tentang pentingnya
kesehatan lingkungan dalam bentuk perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).

Tujuan khusus
                Setelah mengikuti penyuluhan ini diharapkan masyarakat mampu:
         Mengetahui apa itu perilaku hidup bersih dan sehat.
         Mengetahui 10 PHBS
         Masyarakat dapat menyadari tentang pentingnya menggunakan air bersih.
         Masyarakat dapat menyadari tentang pentingnya menggunakan jamban sehat.
         Masyarakat dapat menyadari tentang pentingnya rumah bebas jentik nyamuk.
         Masyarakat dapat menyadari tentang pentingnya rumah bebas asap rokok.

D. Materi (Terlampir)

E. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Diskusi

F. Media (Leaflet)
G. Setting Tempat
Penyuluh

s s
a a
s s
a a
r r
a a
n n

Sasaran

H. Uraian Kegiatan

URAIAN KEGIATAN KEGIATAN


NO WAKTU
KEGIATAN PENYULUHAN MASYARAKAT
1. 10 menit Pembukaan Memperkenalkan diri dan Mendengar
menjelaskan tujuan dan /memperhatikan
Penjelasan pembukaan dari ibu PKK
2. 15 menit materi Menjelaskan materi Mendengarkan
penyuluhan
3. 3 menit Evaluasi Tanya jawab Bertanya

4. 2 menit Penutup Menyimpulkan Memperhatikan

D.Kriteria hasil:
           Masyarakat mengetahui apa itu perilaku hidup bersih dan sehat.
           Masyarakat mengetahui 10 PHBS.
           Masyarakat dapat menyadari tentang pentingnya menggunakan air bersih
           Masyarakat dapat menyadari tentang pentingnya rumah bebas  jentik nyamukdan bebas
asap rokok.
Lampiran
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

a)      Pengertian Kesehatan Lingkungan.


Menurut WHO (World Health Organization), kesehatan lingkungan adalah suatu
keseimbangan ekologi yang harus ada antara manusia dan lingkungan agar dapat menjamin
keadaan sehat dari manusia.
Menurut HAKLI (Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia) kesehatan
lingkungan adalah suatu kondisi lingkungan yang mampu menopang keseimbangan ekologi yang
dinamis antara manusia dan lingkungannya untuk mendukung tercapainya kualitas hidup
manusia yang sehat dan bahagia.

b)     Pengertian Perilaku Hidup Sehat Dan Bersih (PHBS)


PHBS adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan karena kesadaran pribadi
sehingga keluarga dan seluruh anggotanya mampu menolong diri sendiri pada bidang kesehatan
serta memiliki peran aktif dalam aktivitas masyarakat.Perilaku Hidup Bersih dan Sehat adalah
wujud keberdayaan masyarakat yang sadar, mau dan mampu mempraktekkan PHBS. Dalam hal
ini ada 5 program priontas yaitu KIA, Gizi, Kesehatan Lingkungan, Gaya Hidup, Dana Sehat /
Asuransi Kesehatan / JPKM.
Sedangkan penyuluhan PHBS itu adalah upaya untuk memberikan pengalaman belajar
atau menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat, dengan
membuka jalur komunikasi, memberikan informasi dan melakukan edukasi, untuk meningkatkan
pengetahuan, sikap dan perilaku, melalui pendekatan pimpinan (Advokasi), bina suasana (Social
Support) dan pemberdayaan masyarakat (Empowerment).
Dengan demikian masyarakat dapat mengenali dan mengatasi masalahnya sendiri,
terutama dalam tatanan masing-masing, dan masyarakat dapat menerapkan cara-cara hidup sehat
dengan menjaga, memelihara dan meningkatkan kesehatannya.

c)      Indikator PHBS


Indikator PHBS ada 10, yaitu :
1. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan
2. Memberi bayi ASI Eksklusif
3. Menimbang balita setiap bulan
4. Menggunakan Air Bersih
5. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
6. Menggunakan jamban sehat
7. Memberantas jentik di rumah
8. Makan sayur dan buah setiap hari
9. Melakukan aktifitas fisik setiap hari
10. Tidak merokok di dalam rumah

Keterangan INDIKATOR PHBS:

1.      Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan


Pertolongan pertama pada persalinan balita termuda dalam rumah tangga dilakukan oleh
tenaga kesehatan (dokter, bidan)

2.      Memberi bayi ASI Eksklusif


Bayi termuda umur 0 – 6 bulan diberi ASI saja sejak lahir sampai dengan 24 jam terakhir

3.      Menimbang balita setiap bulan


Balita (0 – 59 bl) ditimbang berat badannya secara rutin setiap bulan dan dicatat dalam
KMS. Penimbangan ke posyandu, puskesmas, pustu, RS, bidan dan sarana kesehatan lainnya
minimal 8 kali setahun

4.      Menggunakan Air Bersih


Rumah tangga menggunakan air bersih untuk keperluan sehari-hari. Syarat fisik air bersih
adalah tidak berwarna, tidak berbau dan tidak berasa. Jarak sumber air bersih dengan tempat
penampungan limbah minimal 10 m.

5.      Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun


Kebiasaan anggota rumah tangga untuk mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
sebelum dan sesudah makan, sesudah buang air besar (BAB).Mencuci tangan bisa dilakukan
dengan 2 cara, yang pertama dengan sabn selama 40 detik dan dengan menggunakan hunscub
selama 25-30 detik dengan 6 langkah cuci tangan menurut WHO.

6.      Menggunakan jamban sehat


Rumah tangga memiliki atau menggunakan jamban leher angsa dengan septik tank/lubang
penampung kotoran sebagai tempat pembuangan akhir.
Jamban/kakus adalah bangunan yang dipergunakan untuk membuang tinja atau kotoran
manusia.tinja bagi keluarga. Manfaat jamban adalah untuk mencegah penularan penyakit dan
pencemaran dari kotoran manusia.
Syarat jamban sehat adalah :
a. Tidak mencemari sumber air minum (jarak sumber air minum dengan lubang penampungan
minimum 10 m, bila tidak memungkinkan perlu konstruksi kedap air).
b. Tidak berbau dan tinja tidak dijamak oleh serangga dan tikus
c. Tidak mencemari tanah di sekitarnya
d. Mudah dibersihkan
e. Aman digunakan
f. Dilengkapi dinding dan atap pelindung
g. Cukup penerangan
h. Lantai kedap air
i.  Luas ruangan cukup
j. Ventilasi cukup baik
k. Tersedia air dan alat pembersih

7.      Memberantas jentik di rumah


Tidak ditemukan jentik di semua tempat yang dapat menampung air baik di dalam atau di
lingkungan rumah, yakni dengan cara 3M ,menguras menutup menimbun.

8.      Makan sayur dan buah setiap hari


Anggota rumah tangga umur hendaknya mengonsumsi sayur dan buah setiap hari, kalau bisa
makan sayur bervariasi setiap hari agar tidak bosan.

9.      Melakukan aktifitas fisik setiap hari


Anggota keluarga umur > 10 th melakukan aktifitas fisik setiap hari minimal 30 menit dalam
1 minggu terakhir. Aktifitas fisik yang dimaksud adalah kegiatan olah tubuh yang membuat
tubuh menjadi lebih sehat : lari, jalan, bersepeda kayuh, menimba air, dls.

10.  Tidak merokok di dalam rumah


Anggota keluarga tidak merokok di dalam rumah ketika berada bersama anggota keluarga
lainnya.
DAFTAR PUSTAKA

http://promkes.kemkes.go.id/phbs
https://dinkes.pakpakbharatkab.go.id/info-tips-kesehatan/2016-12-14/perilaku-hidup-bersih-
phbs-di-rumah-tangga
Proverawati, atikah dan eni rahmawati.2012.prilaku hidup bersih dan sehat.nuhamedika:
Yogyakarta
Syaugi Al-Fanjari Dr, Ahmad. Nilai Kesehatan dalam Syariat Islam, Bumi Aksara; Desember
1996.
Budihardjo Ir, Eko, Prof. M.S.C, Kota dan Lingkungan, United Nation, University Pers Jakarta,
LP3ES, 2003.

Anda mungkin juga menyukai