Kelompok 3 Peran Promkes Dalam Yankes

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 16

PERAN PROMKES

DALAM YANKES
Almalida Sinta Mutiara (CMR0190072)
Ayu Mulya (CMR0190074)
Cantika Afrilliani (CMR0190006)
Denisha Sekar Kemaladewi (CMR0190008)
Erika Diyanti (CMR0190013)
Iif Firmansyah (CMR0190018)
Nabila Ayundari (CMR0190022)
Selpiani (CMR0190030)
Shilvia Indah Septiastuti (CMR0190031)
Peran Promkes Dalam Pelayanan Kesehatan
Setiap masalah kesehatan, pada umumnya disebabkan
tiga faktor yang timbul secara bersamaan, yaitu (1) adanya bibit
penyakit atau pengganggu lainnya, (2) adanya lingkungan yang
memungkinkan berkembangnya bibit penyakit, dan (3) adanya
perilaku hidup manusia yang tidak peduli terhadap bibit penyakit
dan lingkungannya. Oleh sebab itu, sehat dan sakitnya seseorang
sangat ditentukan oleh perilaku hidup manusia sendiri. Karena
masalah perubahan perilaku sangat terkait dengan promosi
kesehatan maka peran promosi kesehatan sangat diperlukan
dalam meningkatkan perilaku masyarakat agar terbebas dari
masalah-masalah kesehatan.
Rumah Sakit
● Promosi Kesehatan dirumah sakit atau lebih
dikenal dengan istilah penyuluhan kesehatan
masyarakat Rumah Sakit disingkat PKRS
merupakan salah satu bentuk pelayanan yang
sejalan mendukung arah pembangunan
kesehatan. Promosi Kesehatan juga berusaha
menggugah kesaradaran dana minat pasien,
keluarga, dan pengunjung Rumah Sakit untuk
berperan secara positif dalam usaha
penyembuhan dan pencegahan penyakit
Puskesmas
● Promosi kesehatan puskesmas
adalah upaya puskesmas
melaksanakan pemberdayaan
kepada masyarakat untuk
mencegah penyakit dan
meningkatkan kesehatan
setiap individu, keluarga serta
lingkungannya secara mandiri
dan mengembangkan upaya
kesehatan bersumber
masyarakat.
Strategi
Yankes
Rumah Sakit
Upaya Rumah sakit meningkatkan kemampuan pasien kelompok
masyarakat agar dapat mandiri dalam mempercepat kesembuhan
dan reabilitasnya, klien dana kelompok kelompok masyarakat
dapat mandiri dalam meningkatkan kesehatan, mencegah masalah
masalah- masalah kesehatan dan mengembangkan upaya
kesehatan bersumber daya masyarakat sesuai sosial buadaya
mereka serta didukung kebijakan publik yang berwawasan
kesehatan (Depkes RI 2008).
Strategi yang muncul dalam Promosi Kesehatan Rumah Sakit yaitu :

Sebagian besar Rumah Sakit belum menjadikan PKRS


sebagai salah satu kebijakan upaya pelayanan kesehatan
Di Rumah Sakit

Sebagian besar rumah sakit belum memberikan hak pasien


untuk mendapatkan informasi tentang pencegahan dan
pengobatan yang berhubungan dengan penyakitnya

Sebagian besar rumah sakit belum mewujudkan tempat


kerja yang aman, bersih dan sehat sebagian rumah sakit
kurang mennggalang kemitraan untuk meningkatkan upaya
pelayanan yang bersifat Preventif dan Promotif
Puskesmas
Sebagaimana disebutkan dalam Surat Keputusan Menteri
Kesehatan Nomor 1193/Menkes/SK/X/2004 tentang Kebijakan
Nasional Promosi Kesehatan dan Surat Keputusan Menteri
Kesehatan Nomor 1114/Menkes/SK/VII/2005 tentang Pedoman
Pelaksanaan Promosi Kesehatan di Daerah, strategi dasar utama
Promosi Kesehatan adalah (1) Pemberdayaan (2) Bina Suasana dan
(3) Advokasi, serta dijiwai semangat (4) Kemitraan. Berdasarkan
strategi dasar tersebut diatas, maka strategi promosi kesehatan
puskesmas juga dapat mengacu strategi dasar tersebut dan dapat
dikembangkan sesuai sasaran, kondisi puskesmas dan tujuan dari
promosi tersebut.
1. Pemberdayaan
Pemberdayaan masyarakat adalah upaya untuk menumbuhkan dan meningkatkan pengetahuan,
kemauan dan kemampuan individu, keluarga dan masyarakat untuk mencegah penyakit,
meningkatkan kesehatannya, menciptakan lingkungan sehat serta berperan aktif dalam
penyelenggaraan setipa upaya kesehatan
Pemberdayaan dibagi menjadi 3, yaitu :

• Pemberdayaan Individu

• Pemberdayaan Keluarga

• Pemberdayaan Masyarakat
2. Bina Suasana

Bina suasana adalah upaya menciptakan suasana atau lingkungan sosial yang
mendorong individu, keluarga, dan masyarakat untuk mencegah penyakit dan
meningkatkan kesehatannya serta menciptakan lingkungan sehat dan berperan aktif
dalam setiap upaya penyelenggaraan kesehatan.Seseorang akan terdorong untuk
mau melakukan perilaku yang diperkenalkan apabila lingkungan sosialnya (keluarga,
tokoh panutan, kelompok pengajian dll) mendukung. Oleh karena itu, untuk
mendukung proses pemberdayaan masyarakat, khususnya dalam upaya mengajak
individu, keluarga dan masyarakat mengalami peningkatan dari fase “tahu” ke fase
“mau” perlu diciptakan lingkungan yang mendukung. Keluarga atau orang yang
mengantarkan pasien ke puskesmas, penjenguk (penjenguk pasien) dan petugas
kesehatan mempunyai pengaruh untuk menciptakan lingkungan yang kondusif
atau mendukung opini yang positif terhadap perilaku yang sedang diperkenalkan.
3. Advokasi
Advokasi merupakan upaya atau proses yang terencana untuk mendapatkan komitmen dan
dukungan dari pihak-pihak yang terkait (tokoh-tokoh masyarakat informal dan formal) agar
masyarakat di lingkungan puskesmas berdaya untuk mencegah serta meningkatkan
kesehatannya serta menciptakan lingkungan.

Perlu diperhatikan bahwa sasaran advokasi hendaknya diarahkan / dipandu untuk menempuh
tahapan-tahapan : (1) memahami/menyadari persoalan yang ditujukan, (2) tertarik untuk ikut
berperan dalam persoalan yang diajukan, (3) mempertimbangkan sejumlah pilihan kemungkinan
dalam berperan, (4) menyepakati satu pilihan kemungkinan dalam berperan, dan (5)
menyampaikan langkah tindak lanjut. Jika kelima tahapan tersebut dapat dicapai selama waktu
yang disediakan untuk advokasi, maka dapat dikatakan advokasi tersebut berhasil.Langkah
tindak lanjut di akhir perbincangan (misalnya dengan membuat disposisi pada usulan yang
diajukan menunjukkan adanya komitmen untuk memberikan dukungan). Selama perbincangan,
seorang advocator (misalnya Kepala Puskesmas) terus memantau respon sasaran advokasi.
4. Kemitraan
Kemitraan dikembangkan antara petugas kesehatan Puskesmas dengan sasarannya (para
pasien atau pihak lain) dalam pelaksanaan pemberdayaan, bina suasana, dan advokasi.
Disamping itu, kemitraan juga dikembangkan karena kesadaran bahwa untuk meningkatkan
efektivitas promosi kesehatan, petugas kesehatan puskesmas harus bekerja sama dengan
berbagai pihak terkait, seperti misalnya kelompok profesi, pemuka agama, LSM, media massa,
dan lain-lain.
Tiga prinsip dasar kemitraan yang harus diperhatikan dan dipraktikkan adalah

Kesetaraan

Keterbukaan

Saling menguntungkan.
Pendukung Dalam
Pelaksanaan
Promosi Kesehatan
Metode dan Media
Metode yang dimaksud disini adalah metode komunikasi. Pada prinsipnya, baik
pemberdayaan, bina suasana, maupun advokasi adalah proses komunikasi. Oleh
sebab itu, perlu ditentukan metode yang tepat dalam proses tersebut. Pemilihan
metode harus dilakukan dengan memperhatikan kemasan informasinya, keadaan
penerima informasi (termasuk sosial budayanya) dan hal-hal lain seperti ruang
dan waktu.

Media atau sarana informasi juga perlu dipilih mengikuti metode yang telah
ditetapkan, memperhatikan sasaran atau penerima informasi. Bila penerima
informasi tidak bisa membaca maka komunikasi tidak akan efektif jika digunakan
media yang penuh tulisan, atau bila penerima informasi hanya memiliki waktu
sangat singkat, tidak bisa membaca maka komunikasi tidak akan efektif jika
dipasang poster yang berisi kalimat terlalu panjang.
Sumber Daya
Sumber daya utama yang diperlukan untuk penyelenggaraan promosi kesehatan
puskesmas adalah tenaga (sumber daya manusia/SDM), sarana/peralatan
termasuk media komunikasi, dan dana atau anggaran.

Pengelolaan promosi kesehatan hendaknya dilakukan oleh Koordinator yang


mempunyai kapasitas di bidang promosi kesehatan. Koordinator tersebut dipilih
dari tenaga khusus promosi kesehatan (yaitu pejabat fungsional Penyuluh
Kesehatan Masyarakat atau PKM). Jika tidak tersedia tenaga khusus promosi
kesehatan, tersebut dapat dipilih dari semua tenaga kesehatan Puskesmas yang
melayani pasien/klien (dokter, perawat, bidan, sanitarian, dan lain-lain).

Semua tenaga kesehatan yang ada di Puskesmas hendaknya memiliki


pengetahuan dan keterampilan dalam memberikan informasi atau konseling. Jika
keterampilan ini ternyata belum dimiliki, maka harus diselenggarakan program
pelatihan/kursus.
THANKS! Do you have any questions?

CREDITS: This presentation template was created by


Slidesgo, including icons by Flaticon, infographics &
images by Freepik and illustrations by Stories

Anda mungkin juga menyukai