Laporan Resume Post SC
Laporan Resume Post SC
Laporan Resume Post SC
DISUSUN:
LUKLUATUL MAHBUBAH
1120020078
RIWAYAT KESEHATAN
1. Riwayat kesehatan saat ini: Pasien mengatakan persalinan sebelumnya
sebanyak 2x dan dilakukan operasi SC, sehingga di persalinan ke-3 saat ini
disarankan juga untuk operasi SC oleh dokter. Pasien juga mengatakan ASI
yang keluar sedikit dan dirasakan reflex hisapan bayi belum kuat.
2. Riwayat kesehatan terdahulu
a. Kecelakaan: Pasien mengatakan tidak pernah mengalami kecelakaan.
b. Pernah dirawat: Pasien mengatakan pernah dirawat di rumah sakit karena
melahirkan.
c. Operasi: Pasien mengatakan pernah operasi SC saat melahirkan anak
pertama, kedua, dan ketiga.
d. Penyakit (Kronis/Akut): Pasien mengatakan tidak memiliki penyakit
kronis/akut.
e. Terakhir masuk RS: Pasien mengatakan sekitar 7 tahun yang lalu masuk
RS karena melahirkan anak yang kedua.
3. Alergi (Obat, makanan, plester, dll): Pasien mengatakan tidak memiliki alergi.
PEMERIKSAAN FISIK
1. B1 (Breathing)
Pasien tidak terpasang O2, tidak sesak nafas, hidung normal, tidak ada secret,
tidak ada gangguan indra penghidu. Bentuk dada simetris, tidak ada luka,
tidak ada pembengkakan, tidak ada nyeri tekan, suara perkusi normal
(resonan/sonor), tidak ada suara nafas tambahan.
2. B2 (Blood)
Pasien sudah tidak terpasang IV Line; tidak nyeri dada, pusing, sakit kepala;
suara jantung normal (terdengar bunyi “lub” pada bunyi jantung I (S1) dan
terdengar bunyi “dub” pada bunyi jantung II (S2); konsumsi air ± 1 liter/hari;
obat peroral Sincronik 3x1, Lactamor 2x1, Emineton 2x1, Maltofer 1x1.
3. B3 (Brain)
Kesadaran composmentis, GCS= 4:5:6, pasien mengalami nyeri akut dengan
skala 7 (sangat nyeri); sclera mata putih (normal), konjungtiva merah muda,
pupil isokor; tidak terdapat gangguan penglihatan, pendengaran, penciuman,
perabaan, dan pengecapan.
4. B4 (Bladder)
Pasien sudah tidak terpasang kateter, frekuensi eliminasi urin 4-5x/hari, urin
dalam 24 jam ±900 ml, warna kuning kecoklatan (seperti teh).
5. B5 (Bowel)
Frekuensi makan selama di rumah sakit adalah 3x sehari, makan habis dalam
1 porsi, tidak mual dan muntah, tidak ada sariawan, tidak kesulitan menelan,
BB= 46 kg, TB= 150 cm, pasien belum BAB sejak setelah operasi SC. Pada
abdomen terdapat luka jahitan pada segmen bawah uterus (dinding perut
bagian bawah) bersih, terpaut rapi. Pada rectum normal, tidak terdapat
hemoroid.
6. B6 (Bone)
Pasien tidak tidur siang, lama tidur pada malam hari ± 6 jam, saat tidur malam
hari sering terbangun karena si bayi sering terbangun juga, pergerakan sendi
bebas, ekstremitas atas dan bawah tidak terdapat kelainan.
ANALISA DATA
TGL/JAM DATA FOKUS ETIOLOGI PROBLEM
13 Maret 2021 DS: Agen pencedera Nyeri Akut
13.00 P: Pasien mengatakan fisik (prosedur
nyeri pada luka operasi operasi SC)
SC dan nyeri bertambah
saat bergerak. Luka post operasi
Q: Pasien mengatakan SC
nyeri seperti ditusuk-
tusuk. Jaringan terputus
R: Pasien mengatakan
nyeri dirasakan pada Merangsang area
bagian perut bawah. sensorik motoric
S: Pasien mengatakan
skala nyeri 7 dari angka Nyeri akut
0-10.
T: Pasien mengatakan
nyeri saat digunakan
untuk bergerak, nyeri
selama 5 menit.
DO:
1. Keadaan umum baik
2. TD= 110/77 mmHg
3. N= 80x/menit
4. RR= 20x/menit
5. Suhu= 36,4oC
6. Pasien tampak
meringis saat
bergerak
7. Terdapat luka jahitan
pada segmen bawah
uterus (dinding perut
bawah)
8. Perdarahan kurang
lebih setengah
pembalut
13 Maret 2021 DS: Ketidakadekuatan Menyusui Tidak
13.25 1. Pasien mengatakan suplai ASI Efektif
ASI yang keluar
sedikit Pengeluaran ASI
2. Pasien mengatakan sedikit
dirasakan reflex
hisapan bayi belum Proses laktasi
kuat terganggu
PRIORITAS DIAGNOSA
1. Nyeri akut berhubungan dengan luka post operasi SC dibuktikan dengan nyeri
pada luka operasi SC, nyeri seperti ditusuk-tusuk, nyeri pada bagian perut
bawah, skala nyeri 7, nyeri bertambah saat bergerak, nyeri selama > 5 menit.
2. Menyusui tidak efektif berhubungan dengan ketidakadekuatan suplai ASI
dibuktikan dengan ASI yang keluar sedikit, reflex hisapan bayi belum kuat,,
bayi menghisap hanya pada bagian puting, bayi menghisap tidak terus
menerus.
RENCANA TINDAKAN
No Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Rasionalisasi Nama/TTD
1 Nyeri Akut Tujuan: Setelah dilakukan
tindakan keperawatan
Manajemen nyeri
1. Identifikasi
1. Mengetahui
lokasi,
dengan tepat LM
selama 2x24 jam, tingkat karakteristik, durasi,
neyri yang
nyeri menurun dengan frekuensi, kualitas,
dirasakan pasien
kriteria hasil: intensitas nyeri 2. Mengetahui
1. Keluhan nyeri dari skala 2. Identifikasi skala nyeri
tingkat nyeri
2 (cukup meningkat) 3. Identifikasi respons
pasien
menjadi 4 (cukup nyeri non verbal 3. Memahami
menurun) 4. Berikan teknik non respons yang
2. Meringis dari skala 2 farmakologis untuk
ditunjukkan
(cukup meningkat) mengurangi rasa nyeri pasien saat
menjadi 4 (cukup (relaksasi nafas dalam)
merasakan nyeri
menurun) 5. Jelaskan penyebab,
4. Membantu
3. Sikap protektif dari periode, dan pemicu meringankan
skala 2 (cukup nyeri rasa nyeri yang
meningkat) menjadi 4 6. Anjurkan memonitor
dirasakan pasien
(cukup menurun) nyeri secara mandiri
5. Memberikan
informasi
tambahan untuk
pengetahuan
pasien
6. Agar pasien
selalu berhati-
hati dalam
beraktivitas
2 Menyusui Tidak Efektif Tujuan: Setelah dilakukan Edukasi menyusui
tindakan keperawatan 1. Identifikasi kesiapan dan
1. Agar informasi
yang LM
selama 2x24 jam, status kemampuan menerima disampaikan
menyusui membaik dengan informasi dapat diterima
kriteria hasil: 2. Identifikasi tujuan atau dengan baik
1. Perlekatan bayi pada keinginan menyusui 2. Mengetahui
payudara ibu dari skala 3. Dukung ibu keinginan ibu
2 (cukup meningkat) meningkatkan untuk menyusui
menjadi 4 (cukup kepercayaan diri dalam bayinya
menurun) menyusui 3. Kepercayaan diri
2. Kemampuan ibu 4. Libatkan sistem ibu yang
memposisikan bayi pendukung (suami) meningkat dalam
dengan benar dari skala 5. Jelaskan manfaat menyusui akan
2 (cukup meningkat) menyusui bagi ibu dan mempengaruhi
menjadi 4 (cukup bayi kemauan ibu
menurun) 6. Ajarkan posisi menyusui untuk menyusui
3. Tetesan/pancaran ASI dan perlekatan (lacth 4. Dukungan dari
dari skala 2 (cukup on) dengan benar orang terdekat
meningkat) menjadi 4 7. Ajarkan perawatan sangat penting
(cukup menurun) payudara (memerah bagi ibu
4. Suplai ASI adekuat dari ASI, pijat payudara, menyusui
skala 2 (cukup pijat oksitosin) 5. Mengetahui
meningkat) menjadi 4 manfaat
(cukup menurun) menyusui bagi
ibu dan bayi
6. Untuk
meningkatkan
suplai ASI
7. Untuk
meningkatkan
produksi ASI
CATATAN PERKEMBANGAN
No. Tanggal Jam Implementasi Evaluasi Nama/TTD
Dx
1 13 Maret 2021 14.00 1. Mengidentifikasi lokasi, karakteristik,
durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
S: Pasien mengatakan nyeri masih
di skala 7 di bagian perut bawah LM
R/ Pasien mengatakan nyeri pada luka
operasi SC, nyeri seperti ditusuk-tusuk, nyeri O: Pasien tampak meringis
pada bagian perut bawah, skala nyeri 7, nyeri kesakitan saat bergerak
bertambah saat bergerak, nyeri selama > 5
menit A: Masalah belum teratasi
14.00 2. Mengidentifikasi skala nyeri
R/ Pasien mengatakan nyeri pada skala 7 P: Intervensi 2, 3, 4, 6 dialnjutkan LM
14.05 3. Mengidentifikasi respons nyeri non
verbal LM
R/ Pasien tampak meringis kesakitan saat
bergerak
14.10 4. Memberikan teknik non farmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri (relaksasi LM
nafas dalam)
R/ Pasien bersedia menerapkannya
14.15 5. Menjelaskan penyebab, periode, dan
pemicu nyeri LM
R/ Pasien sudah mengetahui tentang nyeri
yang dirasakannya
14.25 6. Menganjurkan memonitor nyeri secara
mandiri LM
R/ Pasien mengatakan melakukan relaksasi
nafas dalam, bergerak pelan-pelan terlebih
dahulu
2 13 Maret 2021 14.35 1. Mengidentifikasi kesiapan
kemampuan menerima informasi
dan S: Pasien mengatakan akan selalu
berusaha untuk meyusui bayinya LM
R/ Pasien mengatakan bersedia dengan agar ASI dapat keluar lancar
senang hati menerima informasi yang
diberikan O:
LM
14.40 2. Mengidentifikasi tujuan atau keinginan Pasien tampak memahami dengan
menyusui penjelasan yang diberikan
R/ Pasien mengatakan jika bisa menyusui ASI yang keluar masih sedikit
maka akan menghemat pengeluaran karena
tidak perlu membeli susu formula dan juga A: Masalah teratasi sebagian
merasa menjadi seorang Ibu seutuhnya
LM
14.46 3. Mendukung ibu meningkatkan P: Intervensi 6, 7 dilanjutkan
kepercayaan diri dalam menyusui
R/ Pasien sangat ingin ASInya keluar dengan
lancar dan akan terus mencoba menyusukan
ke bayinya
14.50 4. Melibatkan sistem pendukung (suami)
R/ Suami pasien mengatakan sangat LM
mendukung pasien untuk memberikan ASI
14.52 5. Menjelaskan manfaat menyusui bagi ibu
dan bayi LM
R/ Pasien mengerti tentang manfaat
menyusui
14.56 6. Mengajarkan posisi menyusui dan
perlekatan (lacth on) dengan benar LM
R/ Pasien mampu melakukannya
15.10 7. Mengajarkan pijat oksitosin
R/ Pasien bersedia dan kooperatif LM
1 14 Maret 2021 12.30 2. Mengidentifikasi skala nyeri
R/ Pasien mengatakan skala nyeri 5 dari LM
angka 0-10 S: Pasien mengatakan nyeri sedikit
LM
12.35 3. Mengidentifikasi respons nyeri non berkurang daripada kemarin
verbal
R/ Pasien tampak sedikit meringis kesakitan O:
saat bergerak Keluhan nyeri berkurang
LM
12.40 4. Memberikan teknik non farmakologis Ekspresi wajah sedikit meringis
untuk mengurangi rasa nyeri (relaksasi kesakitan saat bergerak
nafas dalam) Pasien tampak bisa berjalan seperti
R/ Pasien mengatakan sudah menerapkan biasa walaupun pelan
ketika merasakan nyeri
LM
12.45 6. Menganjurkan memonitor nyeri secara A: Masalah teratasi
mandiri
R/ Pasien mengatakan sudah melakukan P:
sesuai anjuran (relaksasi nafas dalam, Intervensi dihentikan
bergerak pelan-pelan terlebih dahulu) Discharge planning: perawatan luka
operasi SC
2 14 Maret 2021 12.52 6. Mengajarkan posisi menyusui dan S: Pasien mengatakan sudah
perlekatan (lacth on) dengan benar mengetahui posisi menyusui yang LM
R/ Pasien mampu melakukannya dengan baik bena dan mengetahui cara pijat
LM
13.00 7. Mengajarkan pijat oksitosin oksitosin
R/ Pasien memahami cara pijat oksitosin
O:
Pasien mampu memposisikan bai
dengan benar
ASI yang keluar sedikit meningkat
A: Masalah teratasi
P:
Intervensi dihentikan
Discharge planning: cara menyusui
yang benar, pijat oksitosin