0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
39 tayangan

Anterior Crossbite

Dokumen tersebut membahas tentang anterior crossbite yang merupakan kelainan hubungan gigi antara rahang atas dan bawah dimana satu atau lebih gigi berada pada posisi abnormal. Dokumen ini menjelaskan definisi, klasifikasi, penyebab, gejala, dan pendekatan perawatan untuk anterior crossbite seperti penggunaan tongue blade dan inclined plane.

Diunggah oleh

-
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
39 tayangan

Anterior Crossbite

Dokumen tersebut membahas tentang anterior crossbite yang merupakan kelainan hubungan gigi antara rahang atas dan bawah dimana satu atau lebih gigi berada pada posisi abnormal. Dokumen ini menjelaskan definisi, klasifikasi, penyebab, gejala, dan pendekatan perawatan untuk anterior crossbite seperti penggunaan tongue blade dan inclined plane.

Diunggah oleh

-
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 9

ANTERIOR CROSSBITE

Definisi

Crossbite atau gigitan silang adalah kelainan hubungan bukolingual antara gigi geligi
rahang atas dengan gigi geligi rahang bawah. Graber mendefinisikan crossbite sebagai suatu
kondisi dimana satu atau lebih gigi berada pada posisi abnormal baik dalam arah bukal,
lingual atau labial dalam hubungannya dengan gigi geligi antagonisnya. Istilah gigi yang
terkunci sering digunakan untuk crossbite anterior. Crossbite anterior dapat dijumpai pada
anak terutama pada periode gigi bercampur dan juga dapat mengakibatkan terjadinya trauma
oklusi.1

Dalam keadaan normal, lengkung gigi maksila berada pada posisi tumpang tindih dengan
lengkung gigi mandibula pada bagian bukal dan labial. Jika satu gigi atau satu segmen gigi
geligi mandibula bertumpang tindih dengan gigi geligi antagonisnya pada bagian bukal atau
labial, maka terjadilah crossbite. Gigi geligi yang tersusun rapi tidak hanya berpengaruh
terhadap kesehatan rongga mulut dan sistem stomatognasi, tetapi juga berpengaruh terhadap
berkembangan kepribadian seseorang. Crossbite anterior merupakan masalah estetis dan
fungsional yang sering menjadi keluhan utama orang tua pada masa perkembangan anak.1

Crossbite anterior merupakan salah satu bentuk kelainan yang sering dijumpai pada masa gigi
bercampur. Beberapa literatur melaporkan prevalensi crossbite anterior antara 2,2 – 11,9%,
tergantung pada usia anak yang diobservasi.1

Klasifikasi

Crossbite anterior yang tidak dirawat akan menyebabkan fungsi abnormal gigi insisivus
bawah, kompensasi insisivus mandibula mengarah pada pengurangan tulang alveolar bagian
labial dan atau resesi gingiva. Crossbite dapat diklasifikasikan berdasarkan lokasi, jumlah
gigi yang terlibat dan sifatnya. Klasifikasi Crossbite berdasarkan lokasi dan jumlah gigi yang
terlibat:2
Single tooth anterior crossbite2

Segmental anterior crossbite2

Klasifikasi Crossbite berdasarkan sifat:3

1. Crossbite Dental
Crossbite dental adalah crossbite yang melibatkan satu atau lebih gigi geligi, dan
biasanya disebabkan oleh arah erupsi gigi yang abnormal.Kelainan ini juga dapat
disebabkan oleh posisi gigi geligi yang tipping dan tidak melibatkan tulang basal.
Crossbite dental biasanya terjadi saat gigi insisivus permanen erupsi, dan tidak
berbahaya terhadap kesehatan umum pasien, dan masalah yang disebabkan biasanya
berhubungan dengan periodontal dan estetis.
3

2. Crossbite Skeletal
Crossbite skeletal adalah Crossbite yang dihubungkan dengan diskrepansi ukuran
maksila dan mandibula. Crossbite skeletal biasanya bersifat genetik atau disebabkan
oleh kelainan perkembangan embrionik. Kelainan ini dapat terjadi pada daerah
anterior maupun posterior, dan biasanya disebabkan oleh pertumbuhan maksila yang
terhambat atau pertumbuhan mandibula yang berlebih.

3. Crossbite Fungsional
Crossbite fungsional terjadi karena adanya hambatan oklusal saat penutupan rahang.
Hal ini akan menyebabkan mandibula maju kedepan untuk mencapai interkuspasi
maksimum (Pseudo Klas III). Crossbite ini juga dapat disebabkan oleh adanya
kebiasaan memajukan mandibula. Jika tidak dirawat, crossbite ini dapat berkembang
menjadi crossbite skeletal.

Perawatan Anterior Crossbite

Insiden crossbite anterior memiliki distribusi etnik yang kuat (10% dari populasi Jepang).
Sim (1977) menyatakan bahwa 10% dari seluruh populasi anak menunjukkan beberapa tipe
crossbite. Ia sering mengamati bahwa crossbite anterior, posterior atau kombinasinya terlihat
di antara saudara kandung dalam satu keluarga yang membuktikan bahwa kekuatan genetik
mempengaruhi keberadaannya.5

Crossbite anterior dapat mengakibatkan :1


1. Abrasi yang berlebihan dari gigi anterior RA dan RB, ditandai dengan adanya
pengikisan enamel pada permukaan labial dan lingual dari gigi yang terlibat.
2. Biasanya dijumpai kelainan patologis periodonsium berupa inflamasi gingiva.
3. Gigi anterior yang tumbuh berjejal
4. Gangguan fungsional pada pergerakan rahang bawah dan gangguan
pertumbuhan rahang bawah. Pergeseran RB ke anterior yang terjadi secara terus
menerus dapat merobah pola pertumbuhan wajah.
5. Maloklusi ini didiagnosa sebagai maloklusi klas I tipe 3, juga sering
disebut dengan crossbite anterior sederhana yang biasanya melibatkan tidak
lebih dari dua gigi.
Terdapat beberapa pendekatan yang memungkinkan dan direkomendasikan untuk perawatan
simple anterior crossbite yaitu :5

1. Tongue Blade

Tongue blade digunakan untuk mengkoreksi crossbite anterior dental yang sedang
berkembang, yaitu saat gigi permanen anterior yang terlibat sedang erupsi. Piranti
sederhana ini dapat digunakan untuk kasus tertentu dimana tersedia ruang yang cukup
untuk memajukan gigi anterior maksila.

Tongue blade berbentuk batangan kayu pipih yang menyerupai batang es krim.
Penggunaannya yaitu dengan memasukkan piranti ke dalam mulut dan menyentuhkan
piranti pada aspek palatal gigi atas yang mengalami crossbite. Pada saat penutupan
rahang, bagian tongue blade yang berlawanan akan menyentuh aspek labial dari gigi
anterior mandibula antagonis yang akan berfungsi sebagai fulcrum. Pasien kemudian
diinstruksikan untuk menggerakkan bagian oral dari tongue blade ke arah labial.

Piranti ini memiliki kekurangan yaitu membutuhkan kooperatif pasien untuk


mencapai hasil yang diinginkan, tidak adanya kontrol pasti terhadap besar dan gaya
arah yang diberikan.
6

2. Lower Inclined Plane

Inclined plane digunakan untuk mengkoreksi crossbite anterior yang melibatkan satu
gigi insisivus rahang atas atau satu segmen lengkung gigi atas. Piranti ini dapat
digunakan jika terdapat ruang yang cukup pada lengkung gigi sehingga
memungkinkan untuk dilakukan proklinasi gigi insisivus rahang atas. Inclined plane

o
dipasang pada gigi insisivus rahang bawah dengan kemiringan 45 terhadap bidang
oklusal maksila. Pergerakan gigi dihasilkan pada saat penutupan mulut, gigi insisivus
maksila akan berinteraksi dengan inclined plane yang miring yang mendorong gigi
anterior maksila kearah labial.

Inclined plane dapat berupa piranti lepasan atau cekat. Salah satu bentuk inclined
plane lepasan adalah Bruckl appliance. Piranti ortodonti cekat dapat berupa Catlan’s
appliance yang disemenkan pada gigi insisivus mandibula. Inclined plane dapat
dibuat dari aklirik, komposit atau logam.
7

Syarat-syarat penggunaan inclined plane:1

1. Tersedia ruang yang cukup pada lengkung gigi maksila untuk gigi yang akan
dimajukan.

2. Gigi maksila yang akan dikoreksi harus berada pada posisi posterior dari posisi gigi
yang seharusnya.

3. Gigi insisivus mandibula memiliki kemampuan untuk menahan gaya yang diberikan.

4. Gigi insisivus mandibula harus berada dalam susunan yang baik untuk
memungkinkan pembuatan piranti.

5. Pasien harus kooperatif.


1. Dr. Gliedman. Principles of Cross-bite treatment. 2004. Columbia University
School of Dental and Oral Surgery. DMSc.
2. Arvystas M.G., The rationale for early orthodontic treatment. 1998. Am J Orthod
Dentofacial Orthop

3. Orlando MT., José VB., Tatiana BK., Ana L. R. Á., Matheus MP., The Anterior
Dental Cross-Bite: the paradigmof interception in orthodontics Vol.6. 2010. Rev. Clín
Pesq.
4. https://www.google.com/search?
q=pseudo+klas+iii&tbm=isch&ved=2ahUKEwjwz6vErsHvAhW9FbcAHfVWAZYQ
2-
cCegQIABAA&oq&gs_lcp=CgNpbWcQARgDMgcIIxDqAhAnMgcIIxDqAhAnMgc
IIxDqAhAnMgcIIxDqAhAnMgcIIxDqAhAnMgcIIxDqAhAnMgcIIxDqAhAnMgcIIx
DqAhAnMgcIIxDqAhAnMgcIIxDqAhAnUKfnNlin5zZgqok3aAFwAHgAgAEAiAE
AkgEAmAEAoAEBqgELZ3dzLXdpei1pbWewAQrAAQE&sclient=img&ei=7zhXY
LCcOL2r3LUP9a2FsAk&bih=682&biw=1324&client=safari&safe=strict#imgrc=wq
Dc9u1-5fAX2M
5. Lee BD. Correction of crossbite. 1978. Dent Clin North Am.
6. https://www.google.com/search?
q=tongue+blade&tbm=isch&ved=2ahUKEwi92ZHzscHvAhXkynMBHTDWAb8Q2-
cCegQIABAA&oq&gs_lcp=CgNpbWcQARgDMgcIIxDqAhAnMgcIIxDqAhAnMgc
IIxDqAhAnMgcIIxDqAhAnMgcIIxDqAhAnMgcIIxDqAhAnMgcIIxDqAhAnMgcIIx
DqAhAnMgcIIxDqAhAnMgcIIxDqAhAnULTHIli0xyJgq9MiaAFwAHgAgAEAiAE
AkgEAmAEAoAEBqgELZ3dzLXdpei1pbWewAQrAAQE&sclient=img&ei=dzxXY
P3BFuSVz7sPsKyH-
As&bih=682&biw=1324&client=safari&safe=strict#imgrc=Oe5MA43v_lMHUM&i
mgdii=F16gAOC8ICx2zM
7. https://www.google.com/search?
q=inclined+plane+dental&tbm=isch&ved=2ahUKEwje0MGCtMHvAhXLNCsKHcH
rA5kQ2-
cCegQIABAA&oq&gs_lcp=CgNpbWcQARgCMgcIIxDqAhAnMgcIIxDqAhAnMgc
IIxDqAhAnMgcIIxDqAhAnMgcIIxDqAhAnMgcIIxDqAhAnMgcIIxDqAhAnMgcIIx
DqAhAnMgcIIxDqAhAnMgcIIxDqAhAnUOPbAVjj2wFggOcBaAFwAHgAgAEAi
AEAkgEAmAEAoAEBqgELZ3dzLXdpei1pbWewAQrAAQE&sclient=img&ei=sD5
XYN64HcvprAHB14_ICQ&bih=682&biw=1324&client=safari&safe=strict#imgrc=h
NvEO2za8DPdCM

Anda mungkin juga menyukai