Dokumen tersebut membahas tentang budidaya pembenihan ikan konsumsi, termasuk proses produksi pembenihan ikan lele, pengemasan, dan peluang usaha di bidang pembenihan ikan lele. Jenis-jenis ikan konsumsi yang populer dibudidayakan antara lain lele, nila, gurami, dan bawal. Proses produksi pembenihan ikan lele meliputi pemeliharaan induk, pemijahan, penetasan telur, dan pemeliharaan larva dan benih.
0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
252 tayangan7 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang budidaya pembenihan ikan konsumsi, termasuk proses produksi pembenihan ikan lele, pengemasan, dan peluang usaha di bidang pembenihan ikan lele. Jenis-jenis ikan konsumsi yang populer dibudidayakan antara lain lele, nila, gurami, dan bawal. Proses produksi pembenihan ikan lele meliputi pemeliharaan induk, pemijahan, penetasan telur, dan pemeliharaan larva dan benih.
Dokumen tersebut membahas tentang budidaya pembenihan ikan konsumsi, termasuk proses produksi pembenihan ikan lele, pengemasan, dan peluang usaha di bidang pembenihan ikan lele. Jenis-jenis ikan konsumsi yang populer dibudidayakan antara lain lele, nila, gurami, dan bawal. Proses produksi pembenihan ikan lele meliputi pemeliharaan induk, pemijahan, penetasan telur, dan pemeliharaan larva dan benih.
Dokumen tersebut membahas tentang budidaya pembenihan ikan konsumsi, termasuk proses produksi pembenihan ikan lele, pengemasan, dan peluang usaha di bidang pembenihan ikan lele. Jenis-jenis ikan konsumsi yang populer dibudidayakan antara lain lele, nila, gurami, dan bawal. Proses produksi pembenihan ikan lele meliputi pemeliharaan induk, pemijahan, penetasan telur, dan pemeliharaan larva dan benih.
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online dari Scribd
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 7
BUDIDAYA PEMBENIHAN
IKAN KONSUMSI
A. Produk Pembenihan Ikan Konsumsi
1. Budidaya Ikan Perikanan adalah semua kegiatan yang berhubungan dengan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya ikan dan lingkungannya mulai dari praproduksi, produksi, pengolahan sampai dengan pemasaran. Pembudidayaan ikan adalah kegiatan untuk memelihara, membesarkan, dan/atau membiakkan ikan serta memanen hasilnya dalam lingkungan yang terkontrol, Benih ikan adalah ikan dalam umur, bentuk, dan ukuran tertentu yang belum dewasa, termasuk telur, larva, dan biakan murni alga. Pendederan adalah suatu kegiatan pemeliharaan benih ikan setelah periode larva sampai dihasilkan ukuran benih tertentu yang siap untuk didederkan. 2. Aneka Jenis Produk Pembenihan Ikan Konsumsi Budidaya perikanan merupakan salah satu subsektor yang sangat potensial untuk dikembangkan karena dapat menerapkan rekayasa teknologi sehingga dapat menciptakan produk perikanan yang berkualitas. Ikan konsumsi adalah jenis-jenis ikan yang lazim dikonsumsi oleh manusia sebagai sumber pangan. Contoh ikan konsumsi yang sering dibudidayakan antara lain: lele, gurami, nila. a. Ikan Lele Lokal (Clarias batrachus) Lele lokal merupakan jenis ikan konsumsi air tawar dengan ciri-ciri tubuh memanjang dan kulit licin, serta identik dengan warna punggung hitam dan warna perut (abdomen) putih keabu-abuan. Lele lokal merupakan ikan asli Indonesia. Usaha pembenihan lele mempunyai prospek yang cukup cerah. Permintaan konsumen makin meningkat. b. Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Ikan nila merupakan jenis ikan konsumsi yang hidup di air tawar, merupakan ikan hasil introduksi yang berasal dari Afrika Bagian Timur pada tahun 1969. Ikan nila sangat mudah dibudidayakan dan dipasarkan karena merupakan salah satu jenis ikan yang paling disukai masyarakat. Harga benih nila di pasaran biasanya dijual dengan harga Rp 25.000 sampai Rp 28.000/kg. Jumlah benih nila per kg 500 ekor. Teknik budidaya nila relatif mudah sehingga sangat layak dilakukan pada semua skala usaha. c. Ikan Gurami (Osphronemus gouramy) Gurami merupakan jenis ikan konsumsi air tawar, bentuk badan pipih lebar, bagian punggung berwarna Ikan nila merah sawo dan bagian perut berwarna kekuningan/ keperak- perakan. Gurami merupakan ikan asli Indonesia yang berasal dari daerah Sunda (Jawa Barat, Indonesia) dan menyebar ke Malaysia, Thailand, Ceylon, serta Australia d. Ikan Bawal (Colossoma macropomum) Bawal air tawar saat ini banyak diminati sebagai ikan konsumsi, paling banyak dibudidayakan di daerah Jawa. Bawal mempunyai beberapa keistimewaan, di antaranya pertumbuhan cukup cepat, nafsu makan tinggi serta termasuk pemakan segalanya (omnivora),banyak makan dedaunan, daya tahan yang tinggi dengan rasa dagingnya yang cukup enak. 3. Manfaat Ikan Konsumsi Ikan merupakan sumber makanan penting karena mengandung dua asam lemak Omega-3, yaitu Eicosapentaenoic Acid (EPA) dan Docosahexaenoic Acid (DHA).Karena Omega-3 membantu menurunkan tekanan darah yang akan menjaga kesehatan jantung
B. Proses Produksi Pembenihan Ikan Lele
1. Bahan Pendukung Pembenihan Ikan Lele Bahan yang digunakan dalam pembenihan ikan lele bergantung pada proses pembenihan, yaitu persiapan sarana dan prasarana pemeliharaan induk, pemijahan/pembenihan, penetasan telur, dan pemeliharaan larva dan benih. Induk ikan lele dan pakan merupakan bahan yang paling diperhatikan agar proses produksi dapat berlangsung dengan baik. Beberapa persyaratan untuk memilih bahan yaitu : 1. Ikan yang dipilih sebaiknya yang mudah dipelihara, 2. Bahan baku yang disediakan harus berkualitas 3. Bahan baku yang disediakan hendaknya yang mudah didapatkan di sekitar tempat usaha. 4. Bahan baku yang tersedia hendaknya yang relatif murah 2. Alat Pendukung Pembenihan Ikan Lele Peralatan yang digunakan dalam pembenihan ikan lele tidak membutuhkan peralatan yang rumit. Peralatan yang digunakan dalam proses pembenihan ikan lele adalah seperti 1. Peralatan pengadaan air bersih seperti pompa air atau pompa celup. 2. Peralatan pengukuran kualitas air seperti DO meter, pH-paper Universal, konduktiviti meter,dll 3. Peralatan dalam proses pemijahan ikan lele seperti kakaban. 4. Peralatan dalam pendederan benih ikan lele seperti blower atau aerator. 5. Peralatan pemanenan atau penyortiran benih ikan lele seperti seser. 6. Peralatan pengemasan benih ikan lele seperti plastik, styrofoam, dan tabung oksigen. 3. Proses Pembenihan Ikan Lele a. Proses Pembenihan Ikan Lele Pembenihan adalah suatu tahap kegiatan dalam budidaya yang sangat menentukan tahap kegiatan selanjutnya yaitu pembesaran. Pembenihan juga dapat diartikan sebagai suatu kegiatan pemeliharaan untuk menghasilkan benih dan menjadi komponen input untuk kegiatan pembesaran. Dalam kegiatan pembenihan ikan konsumsi khususnya ikan lele, perlu diperhatikan beberapa hal agar memenuhi standar produksi yaitu: 1} Persiapan sarana dan prasarana (media pemijahan indukan) Dalam pemijahan indukan ikan, langkah utama yang harus dilakukan adalah persiapan kolam. 2} Pemeliharaan induk Pemeliharaan induk bertujuan untuk menumbuhkan dan mematangkan gonad. 3} Pemijahan/pembenihan Pemijahan/pembenihan adalah proses pembuahan telur oleh sperma. Telur dihasilkan oleh induk betina dan sperma dihasilkan oleh induk jantan. Proses pemijahan/pembenihan dapat berlangsung secara alami dan buatan. Antara lain : a. Pembenihan Alami b. Pembenihan Buatan 4} Penetasan telur Penetasan telur bertujuan untuk mendapatkan larva. 5} Pemeliharaan larva dan benih Pemeliharaan larva merupakan kegiatan yang paling menentukan keberhasilan usaha pembenihan. b. Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Kesehatan dan keselamatan kerja pada dunia usaha harus diperhatikan oleh semua tenaga kerja. Pelaksanaan K3 merupakan salah satu bentuk upaya untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, dan bebas dari pencemaran lingkungan. Tempat kerja adalah suatu ruangan atau lapangan, tertutup atau terbuka, bergerak atau tetap, tempat tenaga kerja beraktivitas untuk pengembangan suatu usaha dan dimana terdapat sumber-sumber bahaya. Penerapan kesehatan dan keselamatan kerja pada kegiatan produksi berkaitan dengan metode produksi/ pembenihan yang digunakan yaitu: 1) Metode produksi secara ekstensif 2) Metode produksi secara semi-intensif 3) Metode produksi secara intensif Kesehatan dan keselamatan kerja pada setiap metode budidaya ikan sangat berbeda karena berbeda proses produksi, target produksi, dan peralatan yang digunakan untuk mencapai produksi. c. Penerapan Keselamatan Kerja Pada setiap tahapan kegiatan budidaya ikan, pekerja harus selalu menggunakan pakaian kerja sesuai dengan peraturan perusahaan. Para pekerja yang bekerjanya berhubungan langsung dengan air sebaiknya menggunakan pakaian kerja yang terlindung dari air, atau dapat juga menggunakan pakaian kerja yang khusus. Keselamatan kerja dalam kegiatan budidaya ikan yang menggunakan peralatan listrik harus diperhatikan secara ketat/serba hati-hati karena mudah menimbulkan kecelakaan di antaranya adalah sebagai berikut: 1) Beban listrik terlalu besar 2) Sistem perkabelan yang tidak memenuhi persyaratan standar. 3) Kesalahan menyambungkan peralatan pada sumber
C. Pengemasan Ikan Konsumsi
Ada dua metode pengemasan yang biasa dilakukan untuk transportasi benih ikan agar dapat hidup sampai tujuan, yaitu metode tertutup dan terbuka. 1} Metode Tertutup Pengemasan sistem tertutup yaitu pengemasan ikan hidup dengan menggunakan tempat atau wadah tertutup, udara dari luar tidak dapat masuk ke dalam media tersebut. Metode ini memiliki kekurangan dan kelebihan antara lain: Kelebihan: a) media air tahan terhadap guncangan selama pengangkutan, b) dapat dilakukan untuk pengangkutan jarak jauh (dengan pesawat terbang), c) memudahkan penataan dalam pemanfaatan ruang selama pengangkutan. Kekurangan: a) media air tidak dapat bersentuhan dengan udara langsung b) tidak dapat dilakukan pergantian air, dan c) memerlukan kecermatan dalam memperhitungkan kebutuhan oksigen 2} Metode Terbuka Pengemasan dengan metode terbuka, yaitu pengemasan ikan hidup yang diangkut dengan wadah atau tempat yang menggunakan media air yang masih dapat berhubungan dengan udara bebas. Kelebihan: a) difusi oksigen melalui udara ke media air masih dapat berlangsung. b) dapat dilakukan penambahan oksigen melalui aerator. c) dapat dilakukan pergantian air sebagian selama perjalanan. Kekurangan: a) dapat menimbulkan stres pada ikan. b) tidak dapat dilakukan untuk pengiriman menggunakan pesawat terbang. c) metode ini sangat cocok untuk pengiriman ikan ukuran konsumsi melalui darat/laut. D. Perawatan Kualitas air yang baik merupakan syarat mutlak keberhasilan usaha pembenihan. Hal tersebut dapat diukur dari faktor fisika, kimia, dan biologi lingkungan air yang dapat menunjang kehidupan ikan, yakni: 1. Faktor fisik 2. Faktor kimia 3. Faktor biologi Temperatur yang baik untuk pembenihan ikan adalah 25–31 0C, kandungan oksigen terlarut 5 ppm. Keberhasilan budidaya juga dapat dipengaruhi oleh derajat keasaman (pH) yaitu 6-8.
E. Wirausaha di Bidang Pembenihan Ikan Lele
1. Kebutuhan Pasar di Lingkungan Sekitar Usaha pembenihan merupakan suatu tahapan kegiatan perikanan yang output-nya adalah benih ikan. Usaha pembesaran merupakan kegiatan perikanan yang output-nya adalah ikan berukuran konsumsi. Usaha pendederan merupakan kegiatan perikanan yang outputnya adalah benih ikan Permintaan ikan konsumsi ikan lele yang meningkat membuat peluang usaha sangat terbuka bagi para pelaku usaha. Contohny terlihat melalui warung-warung makanan dengan menu ikan lele, berdampak secara langsung kepada para pengusaha pembesaran ikan lele. 2. Menganalisis Peluang Usaha Pembenihan Ikan Konsumsi Peluang dalam bahasa inggris adalah opportunity yang berarti kesempatan yang muncul dari sebuah kejadian atau momen.Adanya peluang usaha merupakan awal dari mulainya usaha yang akan dilakukan. Peningkatan jumlah usaha skala kecil, menengah, dan besar dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat. Analisis SWOT pada usaha pembenihan ikan didasarkan pada strategi yang efektif adalah dengan memaksimalkan kekuatan dan peluang ,serta meminimalkan kelemahan dan ancaman. Analisis didahului oleh proses identifikasi faktor eksternal dan internal. Analisis SWOT digunakan untuk mengetahui langkah langkah yang perlu dilakukan dalam pengembangan usaha pembenihan ikan. 3. Peluang Usaha Berdasarkan Pengamatan Pasar Sumber daya perikanan Indonesia dibagi menjadi dua kategori yaitu perikanan tangkap dan perikanan budidaya. Kenaikan jumlah produksi ikan berpengaruh langsung terhadap kenaikan konsumsi ikan penduduk Indonesia per kapita per tahun. Usaha pembenihan ikan lele lebih menguntungkan dibandingkan budidaya pembesaran. Karena salah satu usaha yang yang berkembang adalah lele. 4. Menciptakan Peluang Usaha Pembenihan Ikan Konsumsi a} Ide Usaha Faktor-faktor yang dapat memunculkan ide usaha adalah sebagai berikut: 1) Faktor internal Faktor internal ialah faktor yang berasal dari dalam diri seseorang sebagai subjek faktor internal antara lain: a) pengetahuan yang dimiliki, b) pengalaman dari individu itu sendiri, c) pengalaman saat ia melihat orang lain menyelesaikan masalah, d) intuisi yang merupakan pemikiran yang muncul dari individu itu sendiri. 2) Faktor eksternal Faktor eksternal ialah hal – hal yang dihadapi seseorang dan merupakan objek untuk mendapatkan sebuah inspirasi bisnis. faktor eksternal antara lain: a) masalah yang dihadapi dan belum terpecahkan. b) kesulitan yang dihadapi sehari–hari. c) kebutuhan yang belum terpenuhi d) pemikiran yang besar. b} Risiko Usaha Tugas wirausaha di dalam pengambilan risiko yaitu: 1) Menetapkan kebutuhan pada tingkat permintaan waktu sekarang. 2) Membeli alat-alat produksi yang. 3) Menyewakan alat-alat produksi. 4) Mengumpulkan informasi usaha. 5) Mengurangi resiko usaha. Unsur-unsur dalam mengurangi risiko usaha yaitu : 1) Adanya kesadaran dalam kemampuan mengelola usaha, peluang, dan kekuatan perusahaan. 2) Adanya kerja prestatif, dorongan berinisiatif dan antusiasme 3) Adanya kemampuan merencanakan strategi 4) Adanya kreativitas dan inovasi c} Analisis Kemungkinan Keberhasilan dan Kegagalan Wirausaha Keberhasilan seorang wirausaha dalam menjalankan usahanya dapat diidentifikasikan sperti: 1) Keyakinan yang kuat dalam berusaha 2) Sikap mental yang positif dalam berusaha 3) Percaya diri dan keyakinan terhadap diri sendiri 4) Tingkah laku yang dapat dipertanggungjawabkan 5) Inovatif dan kreatif 6) Keunggulan dalam menjalankan usaha 7) Sasaran yang tepat dan menantang dalam berusaha 8) Pengelolaan waktu yang efektif dan efisien 9) Pengembangan diri 10) Selalu mengadakan evaluasi atas usaha yang dijalankan Adapun hal-hal yang dapat menyebabkan kegagalan usaha adalah sebagai berikut. 1) Tidak ada tujuan tertentu dalam usaha 2) Kurang berambisi 3) Tidak disiplin 4) Pendidikan yang tidak cukup 5) Sikap selalu menunda-nunda 6) Kesehatan terganggu 7) Kurang tekun 8) Kepribadian yang negatif 9) Tidak jujur 10) Tidak dapat bekerja sama dengan orang lain
Keberhasilan dan kegagalan wirausaha budidaya pembenihan ikan sangat dipengaruhi oleh kualitas SDM serta pengetahuan usaha yang ditekuni.