Catatan Hema
Catatan Hema
Catatan Hema
Gambaran M1 AML pada ADT. Sel blast ipe I dengan morfologi yang mirip
dengan limfoblast dengan adanya vakuola pada sitoplasma.
Acute myeloid leukemia dengan maturasi: M2 acute myeloid leukemia (AML M2)
Kriteria diagnosis AML M2:
o Blast >= 30% dari sel pada SST
o Blast 30-89% dari sel non eritroid pada SST
o Komponen granulositik (promielosit sampai PMN) > 10% dari sel non eritroid
o Komponen monositik SST (monoblast sampai monosit) <20% dari sel non eritroid
dan kriteria lain dari M4 tidak ditemukan
SST pasien AML M2 menunjukkan blast (salah satunya terdapat Auer rod),
promielosit, dan neutrophil.
Acute hypergranular promyelocytic leukemia: M3 acute myeloid leukemia (AML
M3)
Kriteria diagnosis AML M3:
o Sel yang dominan adakah promielosit yang sangat abnormal.
o Sebagian besar kasus, blast < 30% dari sel berinti sumsum tulang.
o AML M3 dikaitkan dengan kelainan sitogenetik spesifik: t(15;17) (q22; q12)
o Sel predominannya adalah promielosit, yang sitoplasmanya padat dengan
butiran kasar berwarna merah atau ungu yang hamper mengaburkan nucleus.
ADT pasien dengan AML M5b menunjukkan monosit dan promonosit yang
mempunyai banyak granul
(a) (b)
ADT dan AST dari pasien AML M5b dimana sel di ADT lebih mature dari sel yg ada di SST
a. ADT menunjukkan promonosit dan monosit dengan bentuk inti yang abnormal, dan
sel yang ketiga mungkin neutrophil abnormal. (MGG x100)
b. AST menunjukkan predominan monoblast dan promonosit (MGG x100)
BMP pasien dengn AML M6 menunjukkan hyperplasia eritroid tapi dengan diseritropoiesis
ringan, terdapat 1 binucleated eritroblast. (MGG x100)
Acute megakaryoblastic leukemia: M7 acute myeloid leukemia
Kriteria diagnosis AML M7:
o Blast >= 30% dari sel berinti SST
o Blast ditunjukkan menjadi megakarioblast dengan penanda immunological atau
dengan pemeriksaan sitokimia ultrastruktur.
ADT pasien ALL L3 dimana tdk seperti biasanya berada pada T lineage dan mempunyai
translokasi t(7;9)
MYELODYSPLASTIC SYNDROMES