Makalah Kelompok 3
Makalah Kelompok 3
Makalah Kelompok 3
KHULAFAURRASYIDIN
Dosen pengampu
Disusun Oleh:
Fitriatul Afifah
TAMBAKBERAS JOMBANG
Daftar Isi
HALAMAN SAMPUL...........................................................
BAB I PENDAHULUAN.......................................................
A. Latar Belakang................................................................
B. Rumusan Masalah...........................................................
1.1Profil..........................................................................
1.2Proses pengangkatan khalifah....................................
1.3Perkembangan peradaban...........................................
1.4Prestasi khalifah Abu Bakar.......................................
1. Khalifah Umar bin Khattab.............................................
2.1Profil..........................................................................
2.2Umar bin Khattab sebagai khalifah............................
2. Khalfah Ustman bin Affaan............................................
3.1Profil..........................................................................
3.2Masa pemilihan khalifah............................................
3.3Perkembangan peadaban dan daerah kekuasaan........
3. Khalifah Ali bin Abi Thalib............................................
4.1Profil..........................................................................
4.2Masa pemilihan khalifah............................................
4.3Perkembangan peradaban dan daerah kekuasaan.......
BAB III PENUTUP ...............................................................
KESIMPULAN......................................................................
DAFTAR PUSTAKA.............................................................
BAB 1
Pendahuluan
A. Latar belakang
Setelah Nabi Muhammad SAW wafat, fungsi sebagai
rasullah tidak dapat digantikan oleh siapa pun manusia di
dunia ini, karena pemilihan fungsi tersebut adalah mutlak dari
Allah SWT. Fungsi beliau sebagai kepala pemerintahan dan
pemimpin masyarakat harus ada yang menggantinya.
Selanjutnya pemerintahan Islam dipimpin oleh empat orang
sahabat terdekatnya, kepemimpinan dari para sahabat Rasul ini
disebut periode Khulafaur-Rasyidin ( para pengganti yang
mendapatkan bimbingan ke jalan lurus.
Meskipun hanya berlangsung 30 tahun, masa Khalifah
Khulafaur-Rasyidin adalah masa yang penting dalam sejarah
Islam. Khulafaur-Rasyidin berhasil menyelamatkan Islam,
mengkonsolidasi dan meletakkan dasar bagi keagungan umat
Islam.
B. Rumusan masalah
1. Apa saja kemajuan peradaban masa khalifah Abu Bakar?
2. Apa saja kemajuan peradaban masa khalifah Umar?
3. Apa saja kemajuan peradaban masa khalifah Ustman?
4. Apa saja kemajuan peradaban masa khalifah Ali?
Bab II
Pembahasan
1
Saeful Bahri, Sejarah peradaban Islam Masa Khulafa Rasyidin,
(Tangerang : PAM Press, 2020), hlm.14.
2
Akhmad Saufi dan Hasmi Fadillah, Sejarah Peradaban Islam,
(Yogyakarta : Deepublish, 2015), hlm.59.
Sejak usia muda, Abu Bakar memiliki ikatan
persahabatan yang kuat dengan Nabi Muhammad SAW. Ketika
Nabi Muhammad diangkat menjadi nabi dan Rosul dengan
menerima wahyu pertama, Abu Bakar merupakan orang dewasa
pertama masuk Islam.
3
M. Husain Haekal, Abu Bakar As-Siddiq, Terj. Ali Audah (Bogor : Litera
AntarNusa, 2014), hlm.5.
Quraisy. Beliau selalu setia mendampingi Nabi Muhammad
dimanapun dan kapanpun.4
6
Ibid, hlm.64.
kediamannya dekat Masjid Baitulmall atau kas Negara itu
diletakkan di rumahnya sendiri. Tetapi boleh di katakan bahwa
kas situ selalu kosong karena seluruh pembendaharaan yang
datang langsung di bagi-bagi dan di pergunakan menurut
perencanannya.7
1.Zakat
2.Rampasan
3.Upeti
b. Urusan kehakiman.
7
Sunrise,”Makalah pemerintahan Abu Bakar”,
https://armayant.blogspot.com/2012/06/makalah-pemerintahan-abu-
bakar-as.html (Diakses pada 3 April 2021, pukul 21:54)
8
Kajian Islam, “Sejarah Peradaban Islam pada masa Abu Bakar”,
http://kumpulan-makalah-islami.blogspot.com/2009/01/sejarah-
peradaban-islam-pada-masa-abu.html?m=1 (Diakses pada 03 April
2021, pukul 22:02)
Kaum Muslimin dan rakyat Madinah amat patuh kepada
peraturan pemerintah yang di petik dari ajaran Agamanya. Soal
Halal dan Haram, soal hak milik dan hubungan baik sesama
Manusia adalah menjadi pedoman hidup mereka. Mereka tak
membeda-bedakan antara peraturan pemerintah dan hukum
Agama, bahkan mereka meyakinkan bahwa ajaran Agamalah
yang melahirkan pemerintahan dan Negara Islam, seterusnya
seluruh peraturan pemerintah diciptakan oleh syariat Islam.
Berdasarka itu kepatuhan rakyat kepada hukum dan norma Islam
adalah kepatuhan lahir dan batin yang betul-betul timbul dari hati
sanubari dan keimanan.9
c. Perluasan wilayah
11
Akhmad Saufi dan Hasmi Fadillah, Sejarah Peradaban Islam,
(Yogyakarta : Deepublish, 2015), hlm.65.
12
Ibid, hlm.66
Abu Bakar, pasukan ini bergerak dari negeri Qudha’ah, lalu
memasuki kota Abil.
14
Akhmad Saufi dan Hasmi Fadillah, Sejarah Peradaban Islam,
(Yogyakarta : Deepublish, 2015), hlm.65.
15
Ibid, hlm.66.
16
As-Suyuti, Sejarah Khulafaur Rasyidin (Jakarta: Lintas Pustaka, 2003),
hal. 121
Adi yang merupakan salah satu rumpun suku Quraisy, suku
terbesar di kota Mekkah saat itu. Ayahnya Khattab bin Nufail Al
Shimh Al Quraisyi dan ibunya Hantamah binti Hasyim berasal
dari marga Bani Makhzum. Beliau diberi gelar oleh Nabi
Muhammad sebagai Al-Faruq yang artinya orang yang bisa
memisahkan antara kebenaran dan kebatilan. Keluarga Umar
tergolong dalam keluarga kelas menengah yang bisa membaca
dan menulis dan pada masa itu merupakan sesuatu yang langka.
Semasa anak-anak Umar dibesarkan seperti layaknya anak-anak
Quraisy. Ada sisi perbedaan lain, yaitu Umar sempat belajar baca-
tulis, hal yang jarang sekali terjadi di kalangan mereka. Dari
semua suku Quraisy ketika Nabi Muhammad diutus hanya tujuh
belas orang yang pandai baca tulis. Dari situlah Umar dikatakan
istimewa dari teman-temannya. Orang orang Arab masa itu tidak
menganggap pandai baca-tulis sebagai suatu keistimewaan,
bahkan mereka cenderung menghindarinya dan menghindarkan
anak-anaknya dari belajar baca-tulis. 17
19
Muhammad Husain Haikal, Umar Bin Khattab (Jakarta: Litera Antar
Nusa, 2002), hal. 9-10.
20
Muhammad Husain Haikal, Umar Bin Khattab, hal. 11.
melahirkan Fatimah. Perkawinannya dengan Atikah binti Zaid bin
Amr lahir Iyad.21
25
Muhammad Husain Haikal, Umar bin Khattab (Jakarta: Litera Antar
Nusa, 2002), hal.
35.
26
Muhammad Husain Haikal, Umar Bin Khattab, hal. 17-18.
sedih karena sesama anggota masyarakatnya telah pergi
meninggalkan tanah air, sesudah mereka disiksa dan dianiaya
Ketika Nabi Muhammad SAW diangkat Allah SWT sebagai
Rasul terakhir untuk menyampaikan Islam kepada seluruh
manusia, Nabi berdo‟a untuk Umar dan Allah menghendaki dan
memberinya hidayah. Nabi SAW berdo‟a :
27
Muhammad Husain Haikal, Umar bin Khattab, hal. 20.
Abu Bakar Ash Sidiq. Secara umum sebenarnya masyarakat
muslim, yang terdiri dari banyak element dan suku terancam
hancur persatuannya pada peristiwa Saqifah yang terjadi sebelum
masa Khalifah Umar bin Khattab. Sejumlah kalangan pengungsi
dari Mekkah dan beberapa klan lemah di Madinah juga beberapa
orang yang melepaskan diri dari klannya bersatu untuk
memikirkan suksesi Abu Bakar r.a dan menghalangi jalan
Khazraj untuk memilih pemimpin sendiri karena hal ini akan
sangat rentan dengan munculnya permusuhan di kalangan elit
politik dan masyarakat.
28
Samsul Munir Amin, Sejarah Peradaban Islam, hal. 97-98.
kematian Rasulullah SAW. Pemberontakan-
pemberontakan itu bisa dilatari beberapa alasan baik alasan
politik, ekonomi ataupun agama. Beberapa pemberontakan dan
gerakan yang mengancam stabilitas negara itu dapat kita sebutkan
sebagai berikut:
30
Samsul Munir Amin, Sejarah Peradaban Islam, hal. 99.
Abu Bakar memanggil Usman bin Affan, lalu
menyampaikan pesannya. Baru saja setengah dari pesan itu
disampaikan, tiba-tiba Abu Bakar jatuh pingsan, tetapi Usman
terus saja menuliskannya. Ketika Abu Bakar sadar kembali, dia
meminta kepada Usman supaya membacakan apa yang telah
dituliskan. Usman membacanya, yang pada pokoknya
menyatakan bahwa Abu Bakar telah menunjuk Umar bin Khattab
supaya menjadi penggantinya (sepeninggal dia mati). Seusai
dibacakan pesan yang sebagian ditulis oleh Usman, Abu Bakar
bertakbir tanda puas dan berterimakasih kepada Usman. Abu
Bakar menyatakan pula, bahwa tampaknya Usman juga ikut gusar
terhadap kemungkinan perpecahan umat kalau pesan itu tidak
diselesaikan. Umar menjadi khalifah pada bulan Jumadil akhir
pada tahun13 H, Az Zuhri berkata, Umar ditunjuk sebagai
khalifah pada hari di mana Abu Bakar meninggal pada hari Selasa
delapan hari sebelum bulan Jumadil akhir.22
1. Penaklukan Damaskus
2. Penaklukan Mada‟in
3. Penaklukan Baitul Maqdis31
d. Dampak-dampak Penaklukan Umar bin Khattab
32
Syibli Nu‟mani, Umar yang Agung, Sejarah dan Analisa
Kepemimpinan Khalifah II, hal.
yang keempat, yaitu Abdul Manaf. Dari sisi ibu, nasab keduanya
bertemu pada Urwa bint Kariz. Ibunda Urwa adalah Bayda bin
Abdul Muthalib, Bibi rasulullah.33
Khalifah Utsman bin Affan dilahirkan di Taif pada tahun
576 Masehi, 6 tahun setelah tahun gajah (peristiwa penyerbuan
kakbah oleh tentara gajah yang di pimpin oleh raja abrahah).
Beliau adalah putra dari pasangan Abu Ash bin Umayyah dan
Urwa bin Al bayda. Utsman berasal dari keturunan Bani
Muawiyah yang mulia dan terhormat. Beliau terkenal sebagai
keturunan bangsa saudagar kaya raya dan sangat disegani di
kalangan orang Quraisy karena kekayaan yang dimiliki dan sifat
kedermawanannya.34
Di masa jahiliah ia disebut nama panggilan Abu Amr.
Setelah masa islam, ia lebih sering dipanggil “Abu Abdullah”
yang diambil dari nama putranya Ruqayyah bin Rasulullah, ada
juga yang bilang di masa jahiliah ia sering dipanggil Abu Layla,
karena kelembutan dan keramahannya kepada sesama.
Julukannya yang terkenal adalah Dzunnurain (sang pemilik dua
cahaya) itulah julukan yang disukainya. Julukan itu diberikan
oleh junjungannya yang mulia, Rasulullah Muhammad Saw. Ia
mendapat julukan itu karena keutamaanya, karena ia menikah
dengan dua putri nabi, Ruqayyah r.a. dan Ummu Kultsum r.a. 35
33
Dr. Musthafa Murad, Kisah hidup Utsman ibn Affan, (Jakarta: Zaman,
2009) hlm, 12
34
Sohibi, Khulafaur Rasyidin, (Semarang: Mutiara Aksara, 2019) hlm, 27
35
Dr. Musthafa Murad, Kisah hidup Utsman ibn Affan, (Jakarta: Zaman,
2009) hlm, 12
Utsman bin Affan adalah salah satu dari 3 atau 7 orang
yang paling awal memeluk agama islam. Ketika itu, Rasulullah
Saw menyeru orang-orang untuk berserah diri kepada Allah Swt,
secara sembunyi-sembunyi. Bahkan, Darul Arqam yang dijadikan
tempat berkumpul para sahabat tersebut sangat tersembunyi dari
pandangan kaum Quraisy. Padahal, mereka tak bisa menemukan
tempat itu sebelumnya.
Pada situasi inilah Utsman mulai bergabung ke dalam
barisan dakwah tersebut, dengan berbagai resiko yang akan
dihadapinya. Bagi Utstman, ini hijrah pertamanya. Dia
meninggalkan kehidupannya yang nyaman dan dikelilingi
kekayaan. Sahabat rasul ini berpindah dari kehidupan glamor
menuju kehidupan kosong yang sulit diterka dinamika dan
dipengaruhi resiko berbahaya. Utsman telah memastikan di mana
kakinya berpijak dan melangkah, yaitu jalan yang tak dikenal
sebelumnya 36
Akhlak terpuji merupakan bagian yang terpenting dari
pribadi Usman bin Affan. Dia benar-benar menjaga kehormatan
dirinya, termasuk dari hal-hal kecil yang mungkin disepelekan
oleh orang lain. Dia menjadikan malu sebagai benteng dirinya,
dan membuat orang-orang sangat menghargainya. Dalam diri
Utsman juga terdapat sifat pemalu, apalagi jika auratnya terlihat
oleh orang lain. Bahkan, karena sangat pemalunya Utsman,
malaikat juga malu padanya. Sehingga rasul pun berkata,”Umatku
36
Khalid Muhamad Khalid, Utman ibn Affan, (Bandung: Mizania, 2014)
hlm, 25
yang paling pengasih adalah Abu Bakar, yang paling keras
membela agama Allah adalah Abu Bakar, yang paling pemalu
adalah Utsman”. 37
Fitnah yang melanda Utsman inilah yang memicu
kekacauan dan akhirnya menyebabkan Ustman terbunuh di
rumahnya setelah dimasuki oleh sekelompok orang yang
berdemonstrasi di depan rumahnya. Ustman saat itu sedang
membaca al-Qur’an dan berpuasa, dibunuh oleh Hamron bin
Sudan as-Syaqy yang kemudian membuka perpecahan kaum
muslimin. Ustman bin Affan terbunuh pada hari Jum’at 18
Dzulhijah 35 H. Ia kemudian dimakamkan di Baqi’, Madinah. 38
3.2 Masa pemilihan khalifah
37
Yoli Hendi, Gita Mutia, Umi Sholehah, Khulafaur Rasyidin, (Jakarta:
Gramedia Pustaka utama, 2017) hlm, 142.
38
Abdul Syukur al-Azizi, Sejarah Terlengkap Peradaban Islam,
(Yogyakarta: Noktah, 2017), hlm 102.
lamanya disana. Setelah berkumpul Abdurrahman bin Auf
berkata, “ Pilihlah tiga orang diantara kalian”. Zubair
berkata,”Aku memilih Ali”. Thalhah berkata,”Aku memilih
Utsman”. Sa’ad berkata,”Aku memilih Abdurrahman bin Auf”.
Abdurrahman berkata kepada Ali dan Utsman,”Aku akan
memilih seorang diantara kalian yang sanggup memikul tanggung
jawab ini. Jadi sampaikanlah kalian mengenai hal ini”
39
Ibid., hlm 148
Khalifah Utsman bin Affan menerapkan kebijakan berupa
mempercayakan urusan pemerintahan kepada seorang
gubernur untuk setiap wilayah atau provinsi. Pada
masanya, kekuasaan negara Madinah dibagi menjadi
sepuluh provinsi:
1. Nafi’ bin al-Haris al-Khuza’i, Amir wilayah Mekkah.
2. Sufyan bin Abdullah ats-Tsaqafi, Amir wilayah Thaif.
3. Ya’la bin Munabbih halif, Amir wilayah Shan’a.
4. Abdullah bin Abi Rabbah, Amir wilayah Al-Janad.
5. Utsman bin Rabi’ah, Amir wilayah Bahrain.
6. Al-Mughiroh bin Syu’bah, Amir wilayah Kufah.
7. Abu Musa Abdullah bin Qais al-Asy’ari, Amir
wilayah Basrah.
8. Muawiyah bin Abu Sufyan, Amir wilayah Damaskus.
9. Umar bin Sa’ad, Amir wilayah Hims
10. Amr bin al-Ash as-Sahami, Amir wilayah Mesir.40
Tidak hanya itu pada masa khalifah Ustman bin
Affan juga membuat tempat khusus kehakiman (Balai
kehakiman), yang mana dua khalifah sebelumnya hanya
duduk di masjid untuk memutuskan perkara. Khalifah
Ustman telah mewariskan hukum-hukum fikih dalam
bidang hukum qisash, pidana, hudud, ta’zir, ibadah dan
muamalat yang berpengaruh besar dalam madzhab-
40
Dr. Ahmadin, S.Ag., S.Pd., M.Pd, Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta:
Kencana, 2020), hlm 49
madzhab fikih islam. Adapun hakim pada masa khalifah
Ustman :
1. Zaid bin Tsabit di Madinah
2. Abu Ad-Darda’ di Damaskus
3. Ka’ab bin Sur di Basrah
4. Abu Musa Al-Asy’ari di Basrah
5. Syuraih di Kufah
6. Ya’la bin Umayyah di Yaman
7. Tsumamah di Sana’
8. Utsman bin Qais Abil Ash di Mesir41
b. Militer
Pada masa pemerintahannya, Utsman bin Affan membuat
armada laut pertama kali dalam islam. Peran armada laut
ini adalah untuk menghalau serangan-serangan di laut
tengah yang dilancarkan oleh tentara Biztanium. 42
c. Ekonomi dan sosial
Pada masa khalifah Ustman banyak kharaj dan harta yang
masuk ke dalam kas negara dari berbagai penjuru, maka ia
membuat gudang penyimpanan dalam bidang ekonomi dan
sosial. Geliat pertanian, industri dan perdagangan kian aktif
pada masa pemerintahan Utsman, disebabkan anugrah
Allah kepada umat islam dalam ekspansi mereka.
Penduduk Madinah khususnya dan orang orang islam pada
41
Prof. Dr. Ali Muhamad As-Shalabi,Biografi Utsman bin Affan, (Al-
Kautsar:Jakarta, 2013) hlm 177
42
Ibid, hlm 165
umumnya mereka hidup dalam kenikmatan dan
kemudahan. Ustman bin Affan juga memberikan hibahnya
berupa sandang dan pangan kepada penduduk dataran
tinggi di Madinah, dan mewariskan hibahnya kepada
tentara islam43
d. Pengetahuan dan budaya
Prestasi paling gemilang khalifah Utsman bin Affan
adalah berhasil membukukan Al-Qur’an. Pembukuan yang
dilakukan oleh khalifah Utsman bin Affan dilatarbelakangi
oleh semakin meluasnya daerah silam. Disamping itu,
karena adanya perbedaan bacaan dan dialek dalam
melafalkan Al-Qur’an dan masing masing-masing diantara
mereka saling memperkuat pendapatnya.
Orang yang mula-mula menaruh perhatian terhadap
pertikaian karena perbedaan bacaan adalah Huzaifah bin
Yaman. Hal tersebut kemudian dilaporkan kepada khalifah
Ustman bin Affan. Menanggapi hal tersebut, beliau
mengambil naskah Al-Qur’an kemudian membentuk
panitia pembukuan Al-Qur’an. Sebagai ketua Zaid bin
Sabit, dengan anggotanya Abdullah bin Zubair dan
Abdurrahman bin Haris. Dari mushaf yang telah ada
kemudian disalin dengan menulis ulang dan
menggandakannya menjadi 5 buah, masing-masing dikirim
ke Mekkah, Suriah, Basrah, Kufah dan satu mushaf
43
Ibid, hlm 169.
ditinggal di Madinah dan disebut dengan mushaf Ustmani.
Khalifah Utsman bin Affan menginstruksikan agar mushaf
Al-Qur’an selain yang ditulis ulang tersebut tidak boleh
digunakan. Sampe sekarang umat islam merasakan hasil
dari usaha beliau.44
e. Ekspansi daerah kekuasaan
Menurut para ahli sejarah, pemerintahan khalifah Ustman
bin affan merupakan zaman keemasan. Pada saat itu,
tentara islam mendapatkan kemenangan yang luar biasa,
satu demi satu,dan mereka juga menguasai beberapa negeri
yang sebelumnya berada dibawah kekuasaan Romawi
Persia dan Turki. Hal ini juga berkat jasa para panglima
yang ahli dan berkualitas sehingga peta islam menyebar
sangat luas dan bendera islam berkibar dari negeri
Tabaristan, Armenia, Sabur, Afrika Selatan, Andalusia
(Spanyol) Persia, perbatasan Aljazair (Barqah, Tripoli,
Cyprus, Tunisia), di utara sampai ke Aleppo dan sebagian
Asia kecil, di timur laut sampai ke Mawara al-Nahar-
Transoksansia, serta Kabul dan Ghazni. 45
4. Ali bin Abi Thalib
4.1Profil Ali bin Abi Thalib
44
Sohibi, Khulafaur Rasyidin, (Semarang: Mutiara Aksara, 2019) hlm, 35
45
Abdul Syukur al-Azizi, Sejarah Terlengkap Peradaban Islam,
(Yogyakarta: Noktah, 2017), hlm 101.
Ali bin Abi thalib khalifah terakhir dalam kekhalifahan
khulafaur Rasyidin menurut pandangan Sunni. Namun bagi islam
Syi’ah Ali adalah khalifah pertama dan imam pertama dari 12
imam Syi’ah. Ali dilahirkan 10 tahun sebelum dimulainya
kenabian nabi Muhammad, sekitar tahun 600 Masehi. Ia bernama
asli Haydar bin Abu Thalib. Namun, nabi Muhammad tidak
menyukainya dan memanggil Ali, yang berarti memiliki derajat
yang tinggi di sisi Allah swt
46
Ibid., Hlm 104
Kaum pemberontak mengadakan pendekatan kepada Ali
bin Abi Thalib dengan maksud mendukungnya sebagai khalifah,
dipelopori oleh Al-Gafiqi dari pemberontak Mesir sebagai
kelompok terbesar. Tetapi Ali menolak, sebenarnya bukan ini
yang diinginkan. Kedudukannya sekarang memang serba sulit,
tetapi kalau dia mundur juga salah. Mayoritas mereka tetap
mendesak agar Ali dibaiat.
47
Ali Audah, Ali bin Abi Tahlib, (Jakarta: Litera Antarnusa, 2013), hlm
186
Khalifah Ali bin Abi Thalib memerintah selama 6 tahun
dari 35 H hingga 40 H atau 655-661 M. Adapun kemajuan
peradaban pada masa Ali bin Abi Thalib mencakup dari berbagai
lini kehidupan antara lain:
a. Bidang Pemerintahan
Semua gubernur yang diangkat oleh khalifah Ustman
Ibnu Affan terpaksa diganti karena banyak masyarakat
yang tidak menyukainya. Menurut pengamatan Ali, para
gubernur inilah yang menyebabkan timbulnya berbagai
gerakan pemberontakan terhadap pemerintahan khalifah
Ustman bin Affan. Pemberontakan ini pada akhirnya
membuat sengsara banyak rakyat, sehingga rakyat pun
tidak suka terhadap mereka. Berdasarkan pengamatan
inilah, kemudian khalifah Ali binAbi Thalib mencopot
mereka. Adapun beberapa gubernur yang diangkat khalifah
Ali sebagai pengganti gubernur lama ialah:
1. Ammarah bin Syahab sebagai gubernur Kuwait
menggantikan Abu Musa al-Asy’ari
2. Khais bin Tsabit sebagai gubernur Mesir
menggantikan Abdullah bin sa’ad
3. Usnab bin Hany al Anshori sebagai gubernur Basyrah
menggantikan Abdullah bin Amr
4. Shal bin Hanif sebagai gubernur Syam menggantikan
Muawwiyah bin Abu Sufyan
Pada masa pemerintahan khalifah Ustman, banyak para
kerabatnya yang mendapatkan fasilitas dalam berbagai
bidang, sehingga banyak di antara mereka yang kemudian
menyalahgunakan pemerintahan dan kekayaan negara.
Oleh karena itu, khalifah Ali bin Abi Thalib menarik
kembali semua tanah untuk dijadikan milik negara.
Usaha yang dilakukan oleh khalifah Ali itu mendapat
banyak tantangan, serta perlawanan dari para penguasa dan
kerabat mantan khalifah Ustman. Terutama Muawiyah bin
Abu Sufyan yang telah terancam keududukannya sebagai
gubernur syam sampai-sampai mengahasut para sahabat
lain supaya menentang kebijakan khalifah Ali bin Abi
thalib. Muawiyah juga mengajak kerja sama mantan
gubernur yang dicopot khalifah Ali. Kejadian ini kemudian
memicu terjadinya perang Shiffin dan beberapa
48
pemberontakan lainnya
b. Bidang ilmu bahasa
Khalifah Ali bin Abi Thalib juga merupakan salah satu
tokoh sastra yang hebat, ia menulis syair dan beberapa
prosa (terutama dalam bentuk surat atau nasihat). Selain
itu, ia juga dikenal sebagai ahli retorika di kalangan kaum
muslimin. Ia mampu memperkaya dunia sastra dengan
beratus-ratus pidatonya yang mempunyai nilai sastra yang
tinggi.
48
Abdul Syukur al-Azizi, Sejarah Terlengkap Peradaban Islam,
(Yogyakarta: Noktah, 2017), hlm 122.
Selain itu, pemerintahan pada masa khalifah Ali juga
berhasil mengembangkan seni kaligafi. Pada masa khalifah
Ustman, teknikpenulisan al-Qur’an sangat berkembang
terus pada masa khalifah Ali. Adapun kaligrafi yang
berkembang saat itu adalah kufi. Khat kufi memiliki ciri-
ciri yang spesifik, yakni berbentuk kaku, bersiku siku, atau
bersudut-sudut dengan garis lengkung pada huruf-huruf
tertentu saja.49
c. Bidang pembangunan
Salah satu keberhasilan dalam bidang pembangunan pada
masa khalifah Ali ialah dalam masalah tata kota. Salah satu
kota yang dibangun adalah kota Kufah dan Irak. Awalnya,
perkembangan kota ini bertujuan untuk politis dan
rongrongan para pemberontak, salah satunya Muawiyah
bin Abu Sufyan. Akan tetapi, lama kelamaan kota tersebut
berkembang menjadi kota yang sangat ramai dikunjungi,
bahkan menjadi pusat pengembangan ilmu pengetahuan
keagamaan, seperti nahwu, hadits, dan lain sebagainya.
d. Bidang ekonomi
Dalam ekonomi, sistem kebijaksanaan perdagangan yang
diterapkan oleh khalifah Ali tidak jauh berbeda dengan
sebelumnya, Umar bin Khattab. Ia hanya melanjutkan
beberapa kebijakan yang telah dibuat oleh Umar.
Sementara, dalam sektor pertanian, khalifah Ali mengelola
49
Ibid. 124
beberapa tanah atau lahan yang diambilnya dari bani
Umayyah dan para penduduk lainnya. Hal ini digunakan
untuk menambah devisa negara.
Selain itu, kepemimpinan khalifah Ali juga mengelola
dan melestarikan kembali Baitul Mal. Pada masa
pemerintahannya, Ali dengan teguh mengikuti prinsip-
prinsip yang telah ditetapkan oleh khalifa Umar. Harta dan
kekayaan masyarakat dikembalikan kepada rakyat dengan
adil dan merata.50
e. Kebudayaan dan pendidikan
Khalifah Ali berusaha mengembalikan citra pemerintahan
islam sebagaimana masa Abu Bakar dan Umar. Akan
tetapi, karena kondisi saat itu tidak terkendali, usaha Ali
tidak banyak berhasil. Adapun usaha-usaha yang dapat
dilakukannya, antara lain adalah:
1. Mendirikan beberapa madarasah sebagai tempat
memberikan pelajaran daman bentuk khalaqah di
masji atau di tempat pertemuan lainnya.
2. Mengembangkan hukum islam, Ali dikenal sebagai
seorang mujatahid yang agung dan ahli hukum pada
zamannya, dan terbesar di segala zaman. Ia mampu
menetapkan aturan-aturan pokok untuk kepentingan
umat islam secara keseluruhan dan menyelesaikan
semua masalah rumit yang paling sulit sekalipun.
50
Ibid, hlm 125
Selain itu, khalifah Ali juga berhasil mengembangkan
ilmu pengetahuan lainnya. Pada masa pemerintahannya
wilayah islam berkembang luas dan banyak masyarakat
yang bukan berasal dari kalangan Arab, banyak ditemukan
kesalahan dalam membaca teks al- Qur’an atau hadits
sebagai sumber hukum islam.51
Hal itu dianggap sebagai kesalahan fatal oleh khalifah
Ali, ia kemudian memerintahkan Abu al-Aswad al-Duali
untuk mengarang pokok-pokok ilmu nahwu. Dengan
adanya ilmu itu Khalifah Ali berjasa memperbarui
gramatika tulisan Arab, dengan membuat rumus-rumus
tanda baca, seperti titik dan harakat untuk memudahkan
kaum muslimin membaca al-Qur’an atau berkomunikasi
melalui tulisan.52
f. Ekspansi daerah kekuasaan
Pada masa pemerintahannya, wilayah kekuasaan islam
telah sampai ke sungai Eufrat, Tigris, dan Amu Dariyah,
bahkan sampai ke indus India. Selain itu, khalifah Ali juga
berhasil melakukan invasi laut atas konkan dan juga
berhasil mendirikan pemukiman militer di perbatasan
Syiria. Sambil memperkuat daerah perbatasan negaranya,
ia juga membangun benteng-benteng yang tangguh di utara
perbatasan Persia.53
51
Ibid, Hlm 126.
52
Ibid, Hlm 127.
53
Ibid., hlm 126.
BAB III
KESIMPULAN