BIOREEFTEK Panduan Final
BIOREEFTEK Panduan Final
BIOREEFTEK Panduan Final
BIOREEFTEK
Panduan Teknis
1
BIOREEFTEK
Panduan Teknis
● ● ●
Penyusun:
Eghbert Elvan Ampou
Nuryani Widagti
Desain Sampul:
Made Handy Oka Praditya
Diterbitkan oleh:
Balai Riset dan Observasi Laut
Tahun 2018
2
KATA PENGANTAR
i
PRAKATA INVENTOR
ii
DAFTAR ISI
PENUTUP ................................................................................................ 16
iii
EKOSISTEM
TERUMBU KARANG
Salah satu upaya Balai Riset dan Observasi Laut (BROL) untuk ikut serta
menangani kondisi tersebut adalah dengan mengembangkan salah satu
jenis terumbu buatan yaitu Bioreeftek. Teknologi ini mulai dikembangkan
oleh Balai Riset dan Observasi Laut (BROL) sejak tahun 2008.
1
TEKNOLOGI
BIOREEFTEK
Deskripsi Teknologi
Secara etimologi, Bioreeftek terdiri dari 3 kata, yaitu Bio, Reef, dan Tek. Bio
berarti hayat atau hidup; Reef berarti batu atau terumbu; sementara Tek
diambil dari kata teknologi. Secara terminologi, Bioreeftek berarti suatu
teknologi hijau dan sederhana yang memanfaatkan bahan alami
tempurung kelapa sebagai media penempelan larva planula karang hingga
menjadi koloni individu baru atau terumbu.
Fungsi Bioreeftek ini adalah untuk merekrut larva planula karang secara
alami atau dengan reproduksi seksual, sehingga less-destructive. Setelah
larva planula karang menempel pada subtrat Bioreeftek, dapat dilakukan
pemindahan ke lokasi lain yang memiliki prosentase penutupan terumbu
karangnya relatife rendah untuk direhabilitasi.
2
Siklus Reproduksi Karang
3
Penerapan Bioreeftek bertujuan untuk menciptakan dan memberikan
alternatif teknologi konservasi dan rehabilitasi terumbu karang yang
terbuat dari bahan alami dengan biaya pembuatan yang relatif murah dan
mudah diaplikasikan oleh masyarakat lokal di pesisir Indonesia
25 cm
l = 35 cm
t = 3 cm
p = 40 cm
4
Bioreeftek merupakan metode rehabilitasi dan konservasi terumbu karang
yang tidak destruktif, terbuat dari bahan alami dan mudah diperoleh,
mudah diaplikasikan atau diadopsi oleh masyarakat lokal sekalipun, serta
biaya pembuatannya yang relatif murah (efisien). Hasil monitoring
Bioreeftek di beberapa lokasi menunjukan bahwa individu karang baru
sudah dapat tumbuh dalam waktu ± 4 – 6 bulan.
Karang dari jenis Seriatopora yang Acropora sp. yang tumbuh pada
tumbuh pada substrat Bioreeftek di substrat Bioreeftek di perairan
perairan Kabupaten Alas, Sumbawa Pemuteran, Bali, setelah 1.5 bulan
setelah 8 bulan penanaman atau penanaman atau peletakan
peletakan
Jika dibandingkan dengan terumbu karang buatan lain yang telah dikembangkan
selama ini, proses peletakan atau penanaman Bioreeftek ini sangat mudah dan
efisien karena tidak membutuhkan wahana dan peralatan yang mahal dan rumit.
5
Paten Bioreeftek telah terdaftar di Kementerian Hukum dan Hak Asazi
Manusia Republik Indonesia oleh Sentra Haki Kementerian Kelautan dan
Perikanan Republik Indonesia, dengan nomor ID S0001231, yang
diberikan pada tanggal 21 Desember 2012, dengan judul invensi Suatu
Struktur untuk Pembudidayaan Terumbu Karang.
6
Aplikasi Teknis
Aplikasi teknis Bioreeftek terdiri dari 4 tahapan, yaitu (1) Persiapan dan
pembuatan; (2) Penanaman (deployment); (3) Monitoring penempelan
larva planula karang; (4) relokasi dan monitroing hasil relokasi
7
2) Siapkan cetakan media dan rangka dasar media atau rangka besi
yang telah dimasukan tiang almunium
8
4) Posisikan tempurung kelapa secara terbalik, bubuhkan semen
kedalam tempurung tersebut dan letakkan di bawah paparan sinar
matahari, biarkan sampai mengering). Jika sudah kering, susun
substrat tersebut satu per satu pada tiang aluminium, kemudian
sematkan pengikat pada ujung tiang untuk mencegah substrat
terlepas.
Bioreeftek yang sudah siap untuk ditanam di lokasi yang sudah ditentukan
9
Langkah-langkah penanaman atau peletakan (deployment) Bioreeftek,
sebagai berikut:
1) Letakan di atas perahun beberapa Bioreeftek yang akan ditanam dan
bawa ke lokasi penanaman yang telah ditentukan sebelumnya;
2) Ikatkan salah satu ujung tali pada Bioreeftek dan ujung lainnya pada
perahu. Tali tersebut sebagai alat bantu untuk mempermudah
penyelam dalam menurunkan Bioreeftek. Jumlah penyelam yang
diperlukan pada saat penanaman ini adalah 2 orang. Satu penyelam
sebagai peletak Bioreeftek dan lainnya bertugas untuk
mendokumentasikan proses penanaman;
3) Turunkan Bioreeftek dan letakan di dasar perairan yang memiliki
kondisi ekosistem terumbu karang relatif baik. Sebaiknya letakan di
lokasi yang datar atau rata agar Bioreeftek dapat berdiri dengan tegak
dan kokoh;
4) Lepaskan tali yang diikatkan pada Bioreeftek dan gulung. Bioreeftek
sudah selesai ditanam dan lakukan monitoring pertumbuhan dan
perkembangan individu baru karang secara periodik.
10
Monitoring Bioreeftek dengan mengambil foto atau video
11
1
3
12
Diseminasi:
Aplikasi dan Adopsi Bioreeftek
13
11) Di perairan Desa Dikesare, Kabupaten Lembata, atas kerjasama
antara PLAN Internasional, CIS Timor, serta PPB Kab. Lembata (2018).
14
Penghargaan
15
PENUTUP
16
DAFTAR ACUAN
Majalah Divemag Indonesia. 2010. Indonesia Festive Issue. Vol 1 No. 007
ISSN: 2087-2674, Hal. 37-38
17