Rangkuman Pertanyaan Dari Presentasi Kelompok 1
Rangkuman Pertanyaan Dari Presentasi Kelompok 1
Rangkuman Pertanyaan Dari Presentasi Kelompok 1
Jawaban kelompok 1
Jawaban kelompok 1
Jawaban kelompok 1
Aulia Herdayani Ridwan 2006112572Dec 3
Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh. Saya Aulia Herdayani Ridwan dari
kelompok penyaji akan menjawab pertanyaan dari Nadila. Faktor yang mendorong
pemikiran mengenai keterbukaan ideologi Pancasila adalah : 1. Dinamika Masyarakat
Yang Berkembang Pesat Masyarakat dunia terus berkembang dengan pesat. Apalagi
dengan berkembangnya teknologi informasi. Orang tidak membutuhkan waktu lama atau
pergi ke suatu tempat untuk mendapat berita dari belahan dunia lain. Akibatnya, perubahan
atau dinamika masyarakat Indonesia juga berkembang pesat. Oleh karena itu, diharapkan
ideologi pancasila yang bersikap terbuka dapat membuka diri dan menerima hal-hal baik
yang berasal dari luar dan meninggalkan yang tidak sesuai dengan nilai-nilai luhurnya. 2.
Pembangunan Nasional Berkembang Cepat Seiring dengan dinamika masyarakat yang
berkembang pesat, maka pembangunan nasional juga berkembang cepat dalam berbagai
bidang untuk mengimbanginya. Hal ini membutuhkan dasar atau pijakan pikiran yang
bersifas lebih fleksibel dan tidak kaku apalagi memaksakan. 3. Ideologi Tertutup Tidak
Sesuai Dengan Indonesia Ideologi tertutup tidak sesuai dengan Indonesia dan nilai-nilai
luhur oancasila sebagai pandangan hidup Bangsa Indonesia. Banyak negara-negara di
dunia yang mempunyai ideologi tertutup mengalami kemunduran dan kehancuran.
Tentunya Indonesia tidak menginginkan hal tersebut terjadi di sini. 4. Memperkokoh
Kesadaran Akan Nilai-Nilai Pancasila Yang Abadi Dengan menjadikan Pancasila sebagai
ideologi terbuka, generasi selanjutnya akan menyadari bahwa nilai-nilai Pancasila abadi.
Nilai-nilainya dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman dengan tentu saja
tidak mengambil hal negatif dari luar. Dengan membuka diri terhadap pengaruh dari luar
akan memperkokoh kesadaran akan nilai-nilai Pancasila yang abadi. 5. Pengalaman
Sejarah Masa Lampau Ideologi terbuka juga terbentuk berdasarkan pengalaman sejarah
masa lampau, di mana Indonesia pernah menganut sistem yang tertutup. Sistem yang
sangat dipengaruhi oleh ideologi komunisme. Terbukti, negara mengalami kemunduran
dan mengalami banyak masalah dengan cara tersebut. 6. Menjadikan Pancasila Sebagai
Satu-Satunya Nilai Dengan menjadikan Pancasila sebagai ideologi terbuka, berarti
memperteguh tekad bahwa Pancasila adalah salah satu-satunya nilai yang dianut bangsa.
Tidak ada ideologi lain yang dapat diterima. Tidak ada pengaruh lain yang diterima jika
tidak sesuai dengan ideologi Pancasila. 7. Bagian dari Pengamalan Pancasila Secara
Subjektif dan Objektif Pengamalan Pancasila secara subjektif yaitu pengamalan
berdasarkan nilai-nilai luhur Pancasila sebagai dasar negara, UUD 194 sebagai konstitusi,
dan seluruh aturan perundang-undangan di bawahnya. Sedangkan pengamalan secara
objektif adalah pengamalan berdasarkan tafsir tingkah laku dan moral yang dilakukan tiap-
tiap warga negara. Menjadikan Pancasila sebagai ideologi terbuka merupakan bagian dari
pengamalan Pancasila agar lebih mudah diimplemntasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Jawaban kelompok 1
Alief Rachmat Wardhana 2006112562Dec 3
waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatu, baiklah terimakasih atas pertanyaan dari
saudara Felix, saya Alief Rachmat Wardhana akan menjawab nya Ideologi Pancasila tidak
bisa di campur atau di gabung kan dengan ideologi lain nya, Pancasila tidak bisa digabung
dengan ideologi liberal maupun komunisme, karena nilai nilai sila yang sangat
bertentangan dengan ide ide dari ideologi tersebut. Pancasila merupakan pilihan yang
terbaik bagi bangsa Indonesia karena bisa mengatasi keberagaman dalam masyarakat
Indonesia dengan sifat tetap toleran terhadap banyaknya perbedaan yang ada. Pancasila
sebagai dasar negara tidak menghapus perbedaan tetapi bisa merangkum semua menjadi
satu semboyan empiris khas Indonesia yang dinyatakan dalam “Bhinneka Tunggal Ika”.
Bhinneka Tunggal Ika berasal dari Bahasa Jawa Kuno yang artinya adalah “Berbeda-beda
tetapi tetap satu”.