Tot Osn-Sma Tingkat Kabupaten/Kota Bidang Fisika, Materi Vi (Rotasi)
Tot Osn-Sma Tingkat Kabupaten/Kota Bidang Fisika, Materi Vi (Rotasi)
Tot Osn-Sma Tingkat Kabupaten/Kota Bidang Fisika, Materi Vi (Rotasi)
36
b. Jika kelereng dilepaskan dari ketinggian 6R dari dasar lintasan, berapakah
komponen horisontal gaya yang bekerja padanya dititik Q ?
mg
R
h Q
N
mg
Penyelesaian:
a. Energi kinerik kelereng pada saat menggelinding :
2
1 1 v
Ek = Iω2= I
2 2 r ()
dengan I adalah inersia rotasi kelereng terhadap titik kontak dalam lintasannya dan
v/r adalah kelajuan sudut rotasi. Dengan menggunakan teorema sumbu sejajar,
maka I diperoleh :
2 7
I=I PM +mr 2 = mr 2 +mr 2 = mr 2
5 5
sehingga :
2
1 7 2 v 7
Ek = ( )( )
2 5
mr = mv 2
r 10
Dengan menggunakan hukum kekekalan energi :
7 10 mg ( h−2 R−r )
mgh=mg ( 2 R−r ) + mv 2 → v 2 =
10 7m
Dari hukum II Newton :
v2 ( R−r ) ( N +mg )
N +mg=m → v2=
R−r m
2
dengan mengeliminir v dari kedua persamaan, maka diperoleh :
mg 10 h−27 R+17 r
N=
7( R−r )
pada saat kelereng kehilangan kontak dengan lintasannya, maka pengaruh N akan
hilang, sehingga :
10 h−27 R+17 r=0
dari asumsi bahwa R>>r, maka :
10 h−27 R=0 → h=2,7 R
b. Gaya mendatar pada titik Q dinyatakan sebagai :
mv 2 N ( R−r )
N= → v 2=
R−r m
Dengan menggunakan hukum kekekalan energi :
37
7 50 gR
mg ( 6 R )=mgR + 10 mv 2 → v 2=
7
diperoleh hasil dengan asumsi R>>r :
50
N= mg
7
Penyelesaian:
Diagram benda bebas dari sistem dapat digambarkan :
N1 N
T2 N2
fk2
T1
m1 T1 m2
fk1 T2
m1g Mg m2g
Untuk m1:
∑ F y =ma y : N 1 −m1 g=0
N 1 =m1 g=19 , 6 N
f k 1 =μk N 1 =7 , 06 N
∑ F x =ma x : −7 ,06 N +T 1=(2 ,00 kg )a (1)
Untuk katrol:
1 a
∑ τ=Iα :
−T 1 R+T 2 R= MR 2
2 ()
R
1
−T 1 +T 2 = (10 ,0 kg) a=(5,0 kg )a
2 (2)
ntuk m2:
U
N 2 −m2 g cos θ=0
N 2=(6,0 kg )(9,8 m/s2 )(cos30 o )=50 , 9 N
f k 2 =μk N 2=18 , 3 N
−18 ,3 N −T 2 +m2 g sinθ=m2 a
38
−18 ,3 N −T 2 +29 ,4 N =(6,0 kg )a (3)
a. Dengan menjumlahkan persamaan (1), (2), dan (3), diperoleh:
−7,06 N−18,3 N +29,4 N =(13,0 kg)a
4,01 N
a= =0,309 m/s 2
13,0 kg
T 1 =2,0 kg (0,309 m/s2 )+7 ,06 N=7 ,67 N
b.
T 2=7 ,67 N +5,0 kg(0,309 m/s 2 )=9,22 N
Penyelesaian :
τ =Iα
a.
mgR sinθ=( I PM +mR 2 ) α
mgR 2 sinθ
a=
I PM +mR 2
mgR 2 sin θ 2
a piringan = = g sin θ
3 2 3
mR
2
mgR 2 sin θ 1
acincin = = g sin θ
2 mR 2 2
Jadi, piringan akan bergilir dengan percepatan 4/3 kali percepatan cincin
Rf =Iα
b.
f =μN=μ mg cosθ
Iα 2 1
μ=
f
=
R 3
= 2
g sin θ(2
mR 2
1)(
= tan θ
)
mgcos θ mg cosθ R mg cos θ 3
Penyelesaian:
a. Kekekalan energi untuk sistem bola dan bumi antara bagian horisontal dan bagian
atas gulungan:
1 1 1 1
mv 22 + Iω22 +mgy 2 = mv 21 + Iω21 Iα
2 2 2 2
2 2
1 1 2 2 v2 1 1 2 2 v1
2
mv 22 + (
2 3
mr )( )
r
+ mgy 2 = mv12 +
2 2 3 (
mr
r )( )
5 2 5
v 2 + gy 2 = v 21
6 6
6 6
√ 5 √
v 2 = v 21 − gy 2 = (4,03 m/s )2− (9,8 m/s2 )(0,9 m )=2,38 m/s
2
5
v 2 (2,38 m/s )2
= =12,6 m/s2 > g
Percepatan sentripetalnya adalah r 0,45 m
Bola harus menyentuh lintasan, dengan lintasan yang menekan bola ke bawah
2 2
1 2 1 2 2 v3 1 1 2 2 v1
b. 2
mv 3 + (
2 3
mr
r )( )
+mgy 3 = mv12 +
2 2 3
mr
r ( )( )
6 6
√ √
v 3 = v 21 − gy 3= (4,03 m/s )2− (9,8 m/s2 )(−0,2 m)=4,31 m/s
5 5
1 2 1
mv 2 + mgy 2= mv12
c. 2 2
v 2 =√ v 21 −2 gy 2 =√(4,03 m/s)2 −2(9,8 m/s2 )(0,9 m )=√−1,4 m 2 /s2
Hasilnya imajiner. Dalam kasus dimana bola tidak bergilir, bola mulai meluncur
dengan energi lebih kecil dari bagian (a) di atas, tidak akan mencapai puncak
gulungan
40
sistem memiliki momen inersia minimum ketika
melewati sumbu.
Penyelesaian:
2 2
I=Mx +m( L−x)
dI
=2 Mx−2m( L−x )=0
dx (untuk nilai ekstremum)
mL
x=
Jadi, M +m
2
d I
=2 m+2 M
dx 2
mL
x=
sehingga I bernilai minimum ketika sumbu rotasi melalui M +m yang juga
merupakan pusat massa sistem. Momen inersia sekitar sumbu yang melalui x adalah
2 2
mL m Mm 2 Mm
I PM =M ( M +m) (
+m 1−
M+m
L2 = )
M+m
L =μL2
dimana
μ=
M +m
7.
Perhatikan sistem di samping, dimana tali/benang melilit sebuah
silinder sedang ujung lainnya terikat ke dinding. Jarak dari titik
q ikat ke titik sentuh silinder dengan dinding adalah L dan jari-jari
L silinder adalah r. dengan menganggap ada gesekan antara silinder
dan dinding dengan koefisien gesek maksimum μ dan massa
silinder adalah m.
● Hitung berapa tegangan benang T, gaya normal N, dan gaya
gesek f (anggap sistem setimbang)
● Hitung berapa nilai minimum μ agar kesetimbangan ini bisa
r tercapai!
Nyatakan jawaban anda dalam variabel r, L, m, dan g.
Penyelesaian:
Dari gambar di samping terlihat bahwa:
Kesetimbangan gaya pada sumbu-x:
N=T sinθ
q Kesetimbangan gaya pada sumbu-y:
L T
f +T cosθ=mg
f Jumlah torka: f . r=T . r ⇒ f =T
Hubungan sudut:
N
mg
sin( θ2 )= √r r+ L
2 2
θ L
r cos ( )=
2 √r +L2 2
41
2 2
2 rL L −r
sin ( θ )= 2 2 cos ( θ ) = 2 2
r +L r +L
Dari persamaan di atas diperoleh:
2 2 2 2 2 2
r +L r +L r f r +L
T= mg f= mg N= mg μ= =
2 L2 2 L2 L N 2rL
; ; ;
Penyelesaian:
Pertama, tinjau gaya-gaya yang bekerja pada bola: gaya berat dalam arah vertikal ke
bawah (mg), gaya normal (N1) dalam arah tegak lurus bidang kontak, dan gaya gesek
dalam arah ke atas bidang miring (f1).
Persamaan gerak bola: N 1
q f2
Dari keempat persamaan di atas, diperoleh:
5
a= g sinθ Mg
7
2
f 1 = mgsin θ
7
N 1 =mgcos θ
Kesetimbangan gaya pada bidang miring:
Dalam arah-x : N 1 sin θ−f 1 cosθ−f 2=0
42