Makala Bahasa Indonesia 30 Biografi Pahl

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 67

1.

Sam Ratulangi   

Nama : Dr. Gerungan Saul Samuel Jacob Ratulangi


Tempat Lahir : 5 November 1890, Tondano, Sulawesi Utara
Meninggal : 30 Juni 1949, Jakarta, Indonesia (umur 58 tahun)
Makam : Tondano
Agama : Kristen
Warga Negara : Indonesia

Dr. Gerungan Samuel Jacob Ratulangi atau lebih dikenal sebagai Sam Ratulangi
adalah pahlawan ala tondano dan Manado Sulawesi utara. Ia adalah seorang
akademisi yang Sangat terkenal. Ia mulai pejalan pendidikannya di sebuah
seolah dasar milik Belanda hingga ke sekolah raja setara SMA. Selanjutnya ia
bisa memperoleh gelar ijazah guru ilmu pasti dari University di Amsterdam
Belanda. Sungguh biografi Sam Ratulangiadalah seorang akademisi ilmu pasti
yang sangat cerdas.

   Pendidikan Sam Ratulangi   


 Sekolah Dasar Belanda SD (Europesche Lagere School)
 Teknik Koninginlijke Wilhelmina School (SMK Negeri 1 Jakarta Budi
Utomo)
 Sekolah Raja:setingkat SMA (Hoofden School)
 Universitas Amsterdam (Universiteit van Amsterdam)
 Gelar Doktor der Natur-Philosophie (swiss)
 Ilmu Pasti dan Ilmu Alam di Universitas Zürich tahun 1919

1
   Penghargaan Sam Ratulangi   
 Pahlawan Nasional

2. R.A. Kartini    

Nama : Raden Adjeng Kartini


Tempat Lahir : Jepara Jawa Tengah
Tanggal Lahir : Senin, 21 April 1879
Zodiac : Taurus
Wafat : 17 September 1904, Kab. Rembang
Warga Negara : Indonesia
Agama : Islam
Pasangan: K.R.M. Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat
Anak : Soesalit Djojoadhiningrat
Dikenal karena : Emansipasi wanita

    Biografi R.A. Kartini    


Sudah banyak yang mengupas kisah mengenai sosok Kartini, salah satu tokoh
pahlawan wanita fenomenal dari Tanah Jawa, tepatnya di Jawa Tengah.
Banyak penulis menuturkan perjalanan hidup beliau yang menginspirasi lewat
biografi, seperti yang dilakukan oleh Sitisoemandari Soeroto dalam bukunya
yang berjudul, ‘Kartini : Sebuah Biografi’. Dalam buku tersebut diterangkan
mengenai silsilah keluarga Kartini, sisi kehidupan yang menjadi saksi
perjuangan melalui tulisannya yang sarat akan kritik penyetaraan gender,

2
nasionalisme yang menggugah sampai ke negeri Belanda. Kumpulan tulisan
kepada sahabat-sahabat penanya di Belanda maupun surat-surat yang pernah
ia buat dirangkum Armijn Pane dalam sebuah buku berjudul, ‘Habis Gelap
Terbitlah Terang’, yang juga merupakan salah satu tema surat yamg pernah
beliau tuliskan. Berikut pemaparan mengenai Biografi Kartini mulai dari
perjalanan hidupnya, karyanya, semua yang bersangkutan mengenai Kartini,
kontroversi gelarnya, serta keturunan Kartini yang masih hidup. Semuanya
disadur dari buku dan beberapa sumber dari Internet.

Raden Ajeng Kartini Djojo Adhiningrat adalah nama lengkap beliau. Ia


dilahirkan pada tanggal 21 April 1879 di Mayong, Jepara, Jawa Tengah.
Ayahnya yang bernama Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat merupakan
seorang bupati Jepara. Kartini adalah keturunan ningrat. Hal ini bisa dilihat dari
silsilah keluarganya. Kartini adalah putri dari istri pertama, tetapi bukan istri
utama. Ibunya bernama M.A. Ngasirah, putri dari NyaiHaji Siti Aminah dan Kyai
Haji Madirono, seorang guru agama di Telukawur, Jepara. Dari sisi ayahnya,
silsilah Kartini dapat dilacak hingga Hamengkubuwana VI. Garis keturunan
Bupati Sosroningrat bahkan dapat ditilik kembali ke istana Kerajaan Majapahit.
Semenjak Pangeran Dangirin menjadi bupati Surabaya pada abad ke-18, nenek
moyang Sosroningrat mengisi banyak posisi penting di Pangreh Praja. Ayah
Kartini pada mulanya adalah seorang wedana di Mayong. Peraturan kolonial
waktu itu mengharuskan seorang bupati beristerikan seorang bangsawan.
Karena M.A. Ngasirah bukanlah bangsawan tinggi, maka ayahnya menikah lagi
dengan Raden Adjeng Woerjan (Moerjam), keturunan langsung Raja Madura.
Setelah perkawinan itu, maka ayah Kartini diangkat menjadi bupati di Jepara
menggantikan kedudukan ayah kandung R.A. Woerjan, R.A.A. Tjitrowikromo.

Kartini adalah anak ke-5 dari 11 bersaudara kandung dan tiri. Dari kesemua
saudara sekandung, Kartini adalah anak perempuan tertua. Kakeknya,
Pangeran Ario Tjondronegoro IV, diangkat bupati dalam usia 25 tahun dan
dikenal pada pertengahan abad ke-19 sebagai salah satu bupati pertama yang
memberi pendidikan Barat kepada anak-anaknya. Kakak Kartini, Sosrokartono,
adalah seorang yang pintar dalam bidang bahasa. Sampai usia 12 tahun, Kartini
diperbolehkan bersekolah di ELS (Europese Lagere School). Di sini antara lain
Kartini belajar bahasa Belanda. Tetapi setelah usia 12 tahun, ia harus tinggal di
rumah karena sudah bisa dipingit. Beliau bersekolah hanya sampai sekolah
dasar. Ia berkeinginan untuk melanjutkan sekolahnya, tapi tidak diizinkan oleh
orangtuanya. Sebagai seorang gadis, Kartini harus menjalani masa pingitan
hingga sampai waktunya untuk menikah. Ini merupakan suatu adat yang harus

3
dijalankan pada waktu itu. Kartini hanya dapat memendam keinginannnya
untuk bersekolah tinggi.

Untunglah beliau gemar membaca dari buku – buku, koran, sampai majalah
Eropa. Kartini tertarik pada kemajuan berpikir perempuan Eropa .Kartini
banyak membaca surat kabar Semarang De Locomotief yang diasuh Pieter
Brooshooft, ia juga menerima leestrommel (paket majalah yang diedarkan
toko buku kepada langganan). Di antaranya terdapat majalah kebudayaan dan
ilmu pengetahuan yang cukup berat, juga ada majalah wanita Belanda De
Hollandsche Lelie. Di antara buku yang dibaca Kartini sebelum berumur 20,
terdapat judulMax Havelaar dan Surat-Surat Cinta karya Multatuli, yang pada
November 1901 sudah dibacanya dua kali. Lalu De Stille Kraacht (Kekuatan
Gaib) karya Louis Coperus. Kemudian karya Van Eeden yang bermutu tinggi,
karya Augusta de Witt yang sedang-sedang saja, roman-feminis karya Nyonya
Goekoop de-Jong Van Beek dan sebuah roman anti-perang karangan Berta Von
Suttner, Die Waffen Nieder(Letakkan Senjata). Semuanya berbahasa Belanda.
Pikirannya menjadi terbuka lebar, apalagi setelah membandingkan keadaan
wanita di Eropa dengan wanita Indonesia. Sejak itu, timbullah keinginan beliau
untuk memajukan perempuan pribumi yang pada saat itu berada pada status
sosial yang rendah. Ia ingin memajukan wanita Indonesia melalui pendidikan.
Untuk itu, beliau mendirikan sekolah bagi gadis – gadis di Jepara, karena pada
saat itu ia berdomisili di Jepara. Muridnya hanya berjumlah 9 orang yang
terdiri dari kerabat atau famili.

Di samping itu, ia banyak pula menulis surat untuk teman-temannya orang


Belanda.  Salah satunya adalah Rosa Abendanon yang banyak mendukungnya.
Dalam surat itulah ia melampiaskan cita-citanya untuk menuntut persamaan
hak dan kewajiban antara pria dan wanita. Kartini pun kemudian beberapa kali
mengirimkan tulisannya dan akhirnya dimuat diDe Hollandsche Lelie, sebuah
majalah terbitan Belanda yang selalu ia baca. Dari surat-suratnya, tampak
Kartini membaca apa saja dengan penuh perhatian, sambil membuat catatan-
catatan. Kadang-kadang Kartini menyebut salah satu karangan atau mengutip
beberapa kalimat. Perhatiannya tidak hanya semata-mata soalemansipasi
wanita, tapi juga masalah sosial umum. Kartini melihat perjuangan wanita agar
memperoleh kebebasan, otonomi dan persamaan hukum sebagai bagian dari
gerakan yang lebih luas.

Beliau sempat mendapatkan beasiswa dari Pemerintah Belanda karena tulisan-


tulisan hebatnya, namun ayahnya pada saat itu memutuskan agar Kartini harus
menikah dengan R.M.A.A. Singgih Djojo Adhiningrat, Bupati Rembang kala

4
ituyang sudah pernah memiliki tiga istri. Kartini menikah pada tanggal 12
November 1903. Sejak itu, Kartini harus hijrah dari Jepara ke Rembang
mengikuti suaminya.  Suaminya mengerti keinginan Kartini dan Kartini diberi
kebebasan dan didukung mendirikan sekolah wanita di sebelah timur pintu
gerbang kompleks kantor kabupaten Rembang, atau di sebuah bangunan yang
kini digunakan sebagai Gedung Pramuka.

Kartini memiliki seorang anak lelaki bernama Soesalit Djojoadhiningrat, yang


dilahirkan pada tanggal 13 September 1904. Selang beberapa hari pasca
melahirkan, Kartini tutup usia pada tanggal 17 September 1904. Kartini
meninggal pada usia 25 tahun. Beliau dimakamkan di Desa Bulu, Kecamatan
Bulu, Rembang.

Untuk menghormati kegigihan beliau, didirikanlahSekolah Wanita oleh Yayasan


Kartini di Semarang pada tahun1912, kemudian di Surabaya, Yogyakarta,
Malang, Madiun, Cirebon dan daerah lainnya. Nama sekolah tersebut adalah
"Sekolah Kartini". Yayasan Kartini ini didirikan oleh keluarga Van Deventer,
seorang tokoh Politik Etis.Setelah Kartini wafat, Mr.J.H. Abendanon
mengumpulkan dan membukukan surat-surat yang pernah dikirimkan R.A
Kartini pada teman-temannya di Eropa. Abendanon saat itu menjabat sebagai
Menteri Kebudayaan, Agama, dan Kerajinan Hindia Belanda. Buku itu diberi
judul Door Duisternis tot Licht yang arti harfiahnya "Dari Kegelapan Menuju
Cahaya". Buku kumpulan surat Kartini ini diterbitkan pada 1911. Buku ini
dicetak sebanyak lima kali, dan pada cetakan terakhir terdapat tambahan surat
Kartini.

Pada tahun 1922, Balai Pustaka menerbitkannya dalam bahasa Melayu dengan
judul yang diterjemahkan menjadi Habis Gelap Terbitlah Terang: Boeah Pikiran,
yang merupakan terjemahan oleh Empat Saudara. Kemudian tahun 1938,
keluarlah Habis Gelap Terbitlah Terang versi Armijn Pane seorang sastrawan
Pujangga Baru. Armijn membagi buku menjadi lima bab pembahasan untuk
menunjukkan perubahan cara berpikir Kartini sepanjang waktu
korespondensinya. Versi ini sempat dicetak sebanyak sebelas kali. Surat-surat
Kartini dalam bahasa Inggris juga pernah diterjemahkan oleh Agnes L.
Symmers. Selain itu, surat-surat Kartini juga pernah diterjemahkan ke dalam
bahasa-bahasa Jawa dan Sunda.

Terbitnya surat-surat Kartini, seorang perempuan pribumi, sangat menarik


perhatian masyarakat Belanda, dan pemikiran-pemikiran Kartini mulai
mengubah pandangan masyarakat Belanda terhadap perempuan pribumi di

5
Jawa. Pemikiran-pemikiran Kartini yang tertuang dalam surat-suratnya juga
menjadi inspirasi bagi tokoh-tokoh kebangkitan nasional Indonesia, antara
lain W.R. Soepratman yang menciptakan lagu berjudul Ibu Kita Kartini.

Sayangnya, banyak kontroversi bermunculan dikarenakan ketetapan Ir.


Soekarno, Presiden pertama Republik Indonesia,melalui Keputusan Presiden
Republik Indonesia No.108 Tahun 1964, tanggal 2 Mei 1964, yang menetapkan
Kartini sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional sekaligus menetapkan hari
lahir Kartini, tanggal 21 April, untuk diperingati setiap tahun sebagai hari besar
yang kemudian dikenal sebagai Hari Kartini.Bahkan lagu Ibu Kita Kartini yang
diciptakan oleh W.R. Supratman menjadi salah satu lagu nasional. Hal ini
menuai protes dari beberapa kalangan di Indonesia. Pengistimewaan Kartini
terkesan pilih kasih dari Pahlawan wanita Indonesia lainnya di berbagai
belahan nusantara seperti Cut Nyak Dien, Dewi Sartika, Maria Tiahahu, Rohana
Kudus, yang beberapa diantara mereka menurut para pengecam, telah ikut
berperang langsung dengan para penjajah Belanda, dibandingkan Kartini yang
hanya menulis. Namun, apa yang dikatakan Oov Auliansyah pada halaman
(http://sosok.kompasiana.com/2013/04/21/kartinitak-layak-jadi-pahlawan-
nasional-553170.html) ada benarnya, ia mengatakan bahwa, “...Kartini telah
berfikir tentang perssamaan gender di awal 1900. Berbicara tentang wanita yg
berhak mendapat pendidikan selayaknya kaum laki-laki (laki-laki bangsawan &
Belanda, SAAT itu diskriminasi cukup kuat).

Kartini melawan diskriminasi Belanda terhadap pribumi dan kesewenang-


wenangan Belanda lewat suratnya kepada sahabat-sahabatnya di Belanda,
akhirnya mampu menggugah hati pemerintah Belanda dan membangun
pendidikan di Jawa. Kartini adalah anak kaum bangsawan, bisa dibilang
seorang borjuis kecil, tapi kemudian dia memilih sendiri turun menjadi
proletar.

Surat-surat Kartini, seorang perempuan pribumi, sangat menarik perhatian


masyarakat Belanda, dan pemikiran-pemikiran Kartini mulai mengubah
pandangan masyarakat Belanda terhadap perempuan pribumi di Jawa,
sehingga menimbulkan simpati dari masyarakat Belanda dan menentang
kebijakan-kebijakan parlemen Belanda yg merugikan kaum pribumi
Jawa...Kartini telah memikirkan tentang pendidikan kaum wanita di
masyarakat Jawa pada waktu itu yg terpaku dengan segala adat-adatnya yang
kaku, seolah wanita sudah tidak perlu pendidikan, bisa bahasa Belanda saja
sudah cukup, kemudian tinggal menunggu dinikahi dan kemudian
dimadu.Kartini telah memikirkan ini di awal 1900-an.

6
Bahkan ada yang menyangsikan gelar Kartini sebagai Pahlawan Nasional
dikarenakan beliau hanya menulis. Namun hal ini dibantah oleh beberapa
pendapat dari halaman
(http://pustakailmudotcom.wordpress.com/2014/02/23/kartini-layak-menjadi-
pahlawan/) yang menyatakan bahwa, “... Kartini memang tak bisa
mewujudkan mimpinya (akhirnya dipoligami), tapi dia meninggalkan tulisan-
tulisan yang dahsyat. Itu sudah cukup. Sebenarnya  Soekarno  tidak keliru
memilih Kartini sebagai Pahlawan Nasional…Surat Kartini jadi biasa bagi
pembaca yang sudah mengenyam pendidikan. Coba dirimu di era pingitan atau
1890-an…Kartini memang bukan penggerak orang. Ia tak pernah berorasi. Juga
tak punya Taman Siswa seperti Ki Hajar Dewantara, tapi siapa yang
menghubungi Oost en West untuk memulai lagi kerajinan tangan asli Hindia
Belanda? Itu Kartini! Siapa yang menggelar pameran kerajinan PERTAMA asli
Hindia Belanda sampai London memperhatikan batik nasional? Kartini!
@AndiChamomile.

Siapa yang ngobrol soal “feodalisme” sampai akhir tahun 1900-an dan itu di
balik dinding ruang pingitan? Kartini! FYI: setahuku hanya surat-surat Kartini
yang komprehensif membicarakan itu semua. Aku gak ngomongin profil lho ya,
bukan!...Pahlawan itu tidak harus angkat senjata dan menyelam di lautan
pertempuran. Itu pertimbangan Soekarno...Kalau sampean bilang tulisan
Kartini biasa-biasa saja, sungguh aku harus bilang: Kamu harus (benar-benar)
banyak baca!!! Pemimpin redaksi De Echo di Jogjakarta saat itu sampai minta
ortunya Kartini biar mau nulis buat rubrik khusus. Koran-koran Belanda itu
ngemis tulisan Kartini. Kartini sering nolak. Sampai-sampai ia harus pake
anonim “Tiga Saudara” kalo nulis lho...kalau menilai tulisan Kartini biasa-biasa
saja, kamu benar-benar harus banyak baca! Tanpa Kartini, dunia memang tahu
Hindia Belanda. Tapi siapa sih yang tahu soal Koja kalau bukan dari reportase
Kartini?Serius, Kartini tuh mereportase, dan bertitimangsa 1890-an. Ini soal
sejarah Kepala Bumipuetra pertama di Indonesia…Kartini jadi pahlawan karena
ia meninggalkan tulisan. Tulisannya bukan pepesan kosong…Pemikiran Kartini
jauh melampaui orang-orang di zamannya, bahkan bangsawan dan lelaki
sekalipun http://t.co/3qHSxKHWkA...Kalau meragukan tulisan karya Kartini
adalah benar-benar dari Kartini, mungkin karena riset itu tidak tercantum
nama Kartini sebagai penulisny... Kartini sering nulis. kadang disimpen di
lemari. Saat KITLV datang, tulisan Kartini disetorkan sendiri oleh
ayahnya...Sangat disayangkan kalau masih ada yang menyangsikan
kepahlawanan Kartini hanya karena ia akhirnya dipoligami, padahal suaranya
anti-feodal…Kalau mau baca barang sebentar tulisan-tulisan Kartini, pasti

7
terdiam. Perempuan sehebat ini tidak salah jika disebut Pahlawan Nasional!”

Berikut serba – serbi Kartini yang disadur dari sebuah halaman blog :

1) Majalah Kartini
"Kartini adalah majalah wanita yang didirikan oleh Lukman Umar. Majalah
Kartini pertama kali diterbitkan pada tahun 1973 dan sangat populer di
Indonesia. Edisi bahasa Indonesianya diterbitkan oleh Kartini Group. Selain
edisi cetaknya, ada pula edisi online nya."

2) Nama Universitas
Nama bu Kartini di jadikan nama salah satu Universitas di Surabaya, tepatnya
di  Jl. Raya Nginden No. 19-23 Surabaya, Jawa Timur. Perguruan Tinggi Swasta
ini berdiri sejak tahun 1986, yang terletak di kawasan Surabaya Timur dengan
empat lantai. Kampus ini membuka program D3, S1, dan S2 yang memiliki
fakultas hukum, ekonomi, tehnik dan pariwisata.Walaupun namanya
Universitas Kartini, tapi kampus ini tidak hanya untu perempuan saja.

3) Nama Film
R.A. Kartini adalah sebuah filmdramaperjuanganIndonesia yang diproduksi
pada tahun 1984. Film yang disutradarai oleh Sjumandjaja ini dibintangi antara
lain oleh Yenny Rachman, Bambang Hermanto dan Adi Kurdi. Film ini
mengisahkan tentang perjuangan R.A. Kartini dalam memperjuangkan hak
kaum wanita Indonesia yang pada saat itu masih belum disetarakan dengan
hak-hak kaum pria dalam hal mendapatkan pendidikan dan sebagainya
(emansipasiwanita).

4) Nama Museum
Jika anda datang ke Kota Jepara jangan lewatkan untuk mampir ke Museum
R.A.Kartini yang berada di tengah-tengah jantung Kota Jepara, Jalan Alun-alun
No.1 Jepara sebelah barat daya Pendapa Kabupaten Jepara. Lokasinya
memang sangat strategis, persisnya sebelah timur Kantor Pusat Pemerintahan
Kabupaten, sebelah selatan Alun-alun dan Masjid Besar, sebelah barat Kodim
Jepara dan sebelah utara shopping centre ( Pusat Perbelanjaan ).

Museum R.A.Kartini sendiri didirikan pada tanggal 30 Maret 1975 atas usulan
wakil-wakil rakyat Jepara dan didukung bantuan dari mantan Presiden
8
Soeharto, pada era Jepara dipimpin oleh Bupati Suwarno Djojo Mardowo, S.H.
dan diresmikan pada tanggal 21 April 1977 tepat seabad peringatan R.A.Kartini
oleh Bupati Jepara, Sudikto S.H. Museum ini didirikan sebagai penghargaan
terhadap R.A.Kartini perintis emansipasi Wanita Indonesia.Dan saat ini dikelola
oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan di bawah Pemerintah Daerah
kabupaten Jepara.

Museum R.A.Kartini berdiri di atas tanah seluas 5.210 meter persegi, dengan
luas bangunan 890 meter persegi yang terdiri atas beberapa gedung. Selain
menyajikan benda-benda peninggalan R.A.Kartini maupun kakaknya R.M.P.
Sosrokartono, juga menyimpan benda-benda kuno peninggalan sejarah dan
budaya hasil temuan di wilayah Kabupaten Jepara.

5) Nama Pantai
Obyek Wisata Pantai Kartini terletak 2,5 km ke arah barat dari Pendopo
Kabupaten Jepara. Obyek wisata ini berada di kelurahan Bulu kecamatan
Jepara dan merupakan obyek wisata alam yang menjadi dambaan wisatawan.
Berbagai sarana pendukung seperti dermaga, sebagian aquarium Kura-kura,
motel, permainan anak-anak (komedi putar, mandi bola, perahu arus), dan
lain-lain telah tersedia untuk para pengunjung. Suasana di sekitar pantai yang
cukup sejuk memang memberikan kesan tersendiri buat pengunjung, sehingga
tempat ini sangat cocok untuk rekreasi keluarga atau acara santai lainnya.

Pantai Kartini menduduki peringkat pertama apabila dilihat dari jumlah


pengunjungnya. Hal ini karena pantai Kartini yang mempunyai luas sekitar 3,5
hektar ini memiliki potensi alam berupa pemandangan pantai yang indah,
ombak yang kecil dengan pasir putihnya, serta topografi pantai yang landai.
Selain dapat menikmati indahnya pantai Kartini, kita dapat juga menikmati naik
perahu atau kapal motor menuju pulau Panjang atau pulau Karimunjawa.
Sementara disekitar pantai Kartini kita dapat menikmati berbagai fasilitas.

6) Nama Penghargaan
Kartini Award adalah kegiatan tahunan organisasi yang dibentuk pada tahun
1995, bagi para wanita yang telah melakukan hal-hal inspiratif dalam
kehidupannya. Tahun ini ada 7 perempuan inspiratif yang menerima
penghargaan WITT-Kartini Award 2014.

7) Nama Jalan di Belanda


*Utrecht: Di Utrecht Jalan R.A. Kartini atau Kartinistraat merupakan salah satu
jalan utama, berbentuk 'U' yang ukurannya lebih besar dibanding jalan-jalan

9
yang menggunakan nama tokoh perjuangan lainnya seperti Augusto Sandino,
Steve Biko, Che Guevara, Agostinho Neto.

*Venlo: Di Venlo Belanda Selatan, R.A. Kartinistraat berbentuk 'O' di kawasan


Hagerhof, di sekitarnya terdapat nama-nama jalan tokoh wanitaAnne Frank
dan Mathilde Wibaut.

*Amsterdam: Di wilayah Amsterdam Zuidoost atau yang lebih dikenal dengan


Bijlmer, jalan Raden Adjeng Kartini ditulis lengkap. Di sekitarnya adalah nama-
nama wanita dari seluruh dunia yang punya kontribusi dalam sejarah: Rosa
Luxemburg, Nilda Pinto, Isabella Richaards.

*Haarlem: Di Haarlem jalan Kartini berdekatan dengan jalan Mohammed


Hatta, Sutan Sjahrir dan langsung tembus ke jalan Chris Soumokilpresiden
kedua Republik Maluku Selatan.

Berikut bukti mengenai jejak keturunan Kartini

Tulisan ini disadur dari sebuah halaman blog mengenai hal yang bersangkutan :
“……. yang menggerakkan saya untuk menulis artikel ini adalah karena saya
telah menikah selama hampir 7 (tujuh) tahun dengan salah satu keturunan RA.
Kartini dan K.R.M. Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat, seorang bupati dari
Rembang. Yuppp.. seperti model keluarga Jawa pada umumnya, pertemuan
keluarga rutin diadakan tiap bulan di rumah keturunan Beliau. Apalagi
menjelang tanggal 21 April seperti ini, biasanya akan dikirimkan utusan
keluarga dari berbagai daerah untuk khusus nyekar ke makam Beliau di
Rembang……..” ;
Ketika tengah mencari info tentang silsilah dan keturunan R.A. Kartini, kami
temukan paragraf di atas yang merupakan petikan dari alamat situs
http://mubarika-darmayanti.com/1303/ra-kartini-1001-perempuan-yang-
berpengaruh-di-dunia-sosialmedia/  . Ya, Mubarika Darmayanti seorang
blogger Indonesia mengaku bahwa dia telah menjadi bagian keluarga besar
R.A. Kartini sejak 7 tahun yang lalu. Menilik beberapa temuan yang ada, kami
rasa Mubarika Darmayanti bukanlah seorang pembual.
Dari sumber artikel ke [2] yang menceritakan kepada kita sedikit kisah tentang
Singgih/ RM Soesalit (keturunan semata wayang dari R.A Kartini) sebagai
berikut : “… RM Soesalit pernah menjabat sebagai Panglima Divisi III/
Diponegoro di kota Yogyakarta dan Magelang ( periode 1 Oktober 1946 – 1
Juni 1948) dengan pangkat terakhir Mayor Jenderal. RM Soesalit menikahi
Gusti Bendoro A.A Moerjati, putri Susuhunan Paku Buono IX dan mempunyai

10
dua putri yaitu R.A Srioerip dan R.A Sri Noerwati (putra pertama meninggal dan
istri RM Soesalit meninggal saat melahirkan putri kedua). Dalam perjalanan
waktu,  RM Soesalit memperistri Ray. Loewiyah Soesalit DA dan mempunyai
Putra tunggal, yaitu :  RM. Boedi Setiyo Soesalit (cucu RA Kartini) yang
menikahi Ray. Sri Biatini Boedi Setio Soesalit. Dari pernikahan itu dikarunia 5
orang anak (cicit dari R.A Kartini) yakni: RA. Kartini Setiawati Soesalit, RM.
Kartono Boediman Soesalit,RA Roekmini Soesalit, RM. Samingoen Bawadiman
Soesalit, dan RM. Rahmat Harjanto Soesalit. Mayjen RM Soesalit Djojo
Adiningrat sendiri  meninggal di sebuah ruangan di bangsal Pavilliun Rumah
Sakit RSPAD pada 17 Maret 1962, tepat jam 05.30 WIB, di makamkan di desa
Bulu, Rembang dekat dengan makam ibundanya RA Kartini. Tepat tanggal 21
April 1979, alm Mayjen RM Soesalit Djojo Adiningrat mendapat anugerah dari
Pemerintah Republik Indonesia berupa Tanda Kehormatan Bintang Gerilya… ”
Itulah salah satu bukti bahwa hingga saat ini masih ada keturunan/keluarga asli
dari Raden Ajeng Kartini.
“Bangsa yang besar adalah bangsa yang tahu menghargai jasa-jasa para pahlawannya.”
“Agama harus menjaga kita daripada berbuat dosa, tetapi berapa banyaknya dosa
diperbuat orang atas nama agama itu - (R.A Kartini).”
“Tiada awan di langit yang tetap selamanya. Tiada mungkin akan terus-menerus terang
cuaca. Sehabis malam gelap gulita lahir pagi membawa keindahan. Kehidupan manusia
serupa alam. - R. A. Kartini ”
“Gadis yang pikirannya sudah dicerdaskan, pemandangannya sudah diperluas, tidak akan
sanggup lagi hidup di dalam dunia nenek moyangnya. - R. A. Kartini.”
“Tahukah engkau semboyanku? Aku mau! Dua patah kata yang ringkas itu sudah
beberapa kali mendukung membawa aku melintasi gunung keberatan dan kesusahan.
Kata "Aku tiada dapat!" melenyapkan rasa berani. Kalimat "Aku mau!" membuat kita
mudah mendaki puncak gunung. - R. A. Kartini.”
“Dan biarpun saya tiada beruntung sampai ke ujung jalan itu, meskipun patah di tengah
jalan, saya akan mati dengan merasa berbahagia, karena jalannya sudah terbuka dan saya
ada turut membantu mengadakan jalan yang menuju ke tempat perempuan Bumiputra
merdeka dan berdiri sendiri. - R. A. Kartini”
    Penghargaan R.A. Kartini    
 Tanggal 2 Mei 1964, yang menetapkan Kartini sebagai Pahlawan
Kemerdekaan
 Setiap tanggal 21 April, untuk diperingati setiap tahun sebagai hari besar
yang kemudian dikenal sebagai Hari Kartini
 Namanya dijadikan nama jalan di beberapa kota di Belanda. Seperti di
Utrecht, Venlo, Amsterdam, Haarlem

11
3. Bung Tomo    

Nama : Sutomo (Bung Tomo)


Lahir : Surabaya, Minggu, 3 Oktober 1920
Meninggal : Padang Arafah, Arab Saudi, 7 Oktober 1981 (umur 61 tahun)
Dikenal karena : Pahlawan Nasional Indonesia
Agama : Islam
Nama Orangtua : Kartawan Tjiptowidjojo
Pasangan : Sulistina Sutomo
Anak : 5

    Biografi Bung Tomo    


Masyarakat indonesia memperingati hari pahlawan pada sepuluh november,
yang didasarkan pada peperangan besar di Surabaya antara Indonesia
melawan tentara NICA yang mendompleng sekutu, peperangan yang bermula
dari insiden pengibaran bendera belanda di hotel yamato ini berkembang
menjadi peperangan yang menumpahkan banyak darah dan merupakan
peperangan paling besar yang pernah dilakukan oleh pemerintah Indonesia
setelah proklamasi kemerdekaan, Indonesia yang saat itu sudah merdeka
dilecehkan oleh tentara sekutu yang ternyata membawa pasukan belanda
untuk merebut kembali indonesia dengan alasan melucuti tentara jepang dan

12
membebaskan tawanan perang, biografi bung tomo akan menceritakan
sejarah berdarah tersebut.

Bung tomo yang memiliki nama lengkap Soetomo adalah laki-laki kelahiran


Surabaya pada tanggal 02 Oktober 1920, merupakan putra dari Kartawan
Tjiptowidjojo terlahir dari keluarga kelas menengah setengah priyayi, bung
tomo juga menempuh pendidikan yang hampir setara dengan anak-anak
kompeni saat itu, padahal waktu itu sangat sulit mendapatkan akses
pendidikan bagi warga pribumi, bung tomo muda juga aktif mengikuti berbagai
macam organisasi, salah satunya adalah organisasi kepanduan bangsa
indonesia yang juga merupakan organisasi cikal bakal pramuka di indonesia,
bung tomo sendiri mengatakan bahwa selama bergabung dengan organisasi ini
banyak sekali hal yang ia pelajari sebagai landasannya memperjuangkan
negara indonesia, mengetahui biografi bung tomo merupakan hal yang sangat
penting untuk menumbuhkan rasa nasionalisme generasi muda indonesia.

Bung tomo juga memiliki karir yang cemerlang di segala bidang yang pernah
bung tomo geluti, diantaranya adalah sebagai jurnalist, bung tomo memiliki
minat yang sangat tinggi terhadap dunia jurnalistik pada masa mudanya,
puncak karir bung tomo di dunia jurnalistik adalah menjadi pemimpin redaksi
pada kantor berita antara, membahas biografi bung tomo dengan
pertempuran sepuluh november yang sangat sengit tidak bisa terlepas dari
peran ulama-ulama dan kyai-kyai di jawa timur, diantaranya adalah KH. Wahab
Chasbullah yang saat itu menjabat sebagai panglima laskar Hizbullah yang
berada di garis terdepan peperangan sepuluh november. 

Selepas peperangan melawan penjajah bung tomo sempat terjun ke dunia


politik dengan menjadi menteri negara Menteri Negara Urusan Bekas Pejuang
Veteran dan juga pernah menjabat sebagai Menteri Tenaga Kerja dan
Transmigrasi namun pada kenyataannya hati bung tomo tidak terpuaskan dan
seringkali merasa kecewa dengan keputusan-keputusan politik saat itu,
biografi bung tomo bisa sangat panjang jika membahas hal ini. 

Bung tomo mengalami kekecewaan yang sangat mendalam terhadap model


pemerintahan orde baru yang di pimpin oleh soeharto, sehingga membuatnya
menjadi lantang meneriakkan ketidak adilan yang dilakukan oleh
pemerintahan orde baru, sehingga pada puncaknya bung tomo sempat
dipenjara oleh pemerintah orde baru yang merasa khawatir dengan protes dan
kritik yang dilakukan oleh bung tomo, demikian biografi bung tomo semoga
dapat meningkatkan rasa nasionalisme kita.

13
“Merdeka atau mati !”
"Selama banteng-banteng Indonesia masih mempunyai darah
merah yang dapat membikin secarik kain putih menjadi merah dan
putih, selama itu kita tidak akan mau menyerah kepada siapa pun
juga."
“Kita tunjukkan bahwa kita adalah benar-benar orang yang ingin
merdeka. Lebih baik kita hancur lebur daripada tidak merdeka”
   
 Karir Bung Tomo    
 KBI (Kepanduan Bangsa Indonesia)
 Gerakan Rakyat Baru
 Menteri Negara Urusan Bekas Pejuang Bersenjata/Veteran, 1955-1956
 Menteri Sosial Ad Interim, 1955-1956
 Anggota DPR yang mewakili Partai Rakyat Indonesia, 1956-1959

    Penghargaan Bung Tomo    


 Pahlawan Nasional 

14
4. Ki Hadjar Dewantara    

Nama : Ki Hadjar Dewantara


Lahir : 2 Mei 1889, Kota Yogyakarta, Indonesia
Meninggal : 28 April 1959, Kota Yogyakarta, Indonesia
Makam : Taman Wijaya Brata
Pendidikan : School tot Opleiding van Indische Artsen
Warga Negara : Indonesia
Zodiac : Taurus
Agama : Islam

    Biografi Ki Hadjar Dewantara    


Ki Hajar Dewantara lebih dikenal sebagai Bapak pendidikan Indonesia. Nama
asli ki hajar dewantara adalah Raden Mas suwardi suryaningrat. Beliau
merupakan keturunan dari keraton Yogyakarta. Pada umur 40 tahun, beliau
merubah namanya menjadi Ki Hajar Dewantara. Beliau tidak memakai gelar
nama kebangsaannya lagi dikarenakan beliau ingin lebih dekat dengan layar
secara fisik maupun hatinya. Biografi Ki hajar dewantara memang penuh
pengabdian kepada Indonesia. Sudah banyak sekali hal bermanfaat yang
dilakukan oleh beliau.
Ki hajar dewantara bersekolah di ELS yang dulu merupakan sekolah dasar
Belanda. Selanjutnya beliau juga melanjutkan sekolah di STOVIA yang
merupakan sekolah dokter untuk bumiputera. Tetapi selama sekolah di Stovia

15
beliau tidak sampai tamat dikarenakan sakit. Hal ini juga banyak diceritakan
disemua buku biografi Ki Hajar Dewantoro. Beliau juga pernah bekerja menjadi
wartawan diberbagai media cetak terkenal pada masa itu. Seperti mideen java,
sedyotomo, De ekpress, kaoem moeda, poesara, oetoesan hindia, dan tjahaja
timoer. Tulisan beliau diberbagai media tersebut sangat komunikatif dan juga
kritis, sehingga dapat meningkatkan semangat rakyat pada masa itu.
Ketika membahas tentang biografi Ki hajar dewantara memang tidak pernah
ada habisnya. Ada banyak sekali hal yang harus kita banggakan untuk beliau.
Pada tahun 1908 beliau aktif sebagai pengurus di organisasi boedi oetomo.
Selanjutnya beliau juga membuat organisasi sendiri bersama Douwes Dekker
atau lebih dikenal dengan Dr. Danudirdja Setya Budhi dan Dr Cipto
Mangoekoesoemo mendirikan sebuah organisasi yang bernama Indische Partij
pada tanggal 25 desember tahun 1912. Organisasi ini merupakan partai politik
pertama di Indonesia yang beraliran nasionalisme untuk mencapai Indonesia
merdeka. Ketika ingin mendaftarkan partai ini, mereka di tolak oleh Belanda,
karena dianggap menumbuhkan nasionalisme pada rakyat.
Dengan ditolaknya partai tersebut, mereka akhirnya komite boemi poetra yang
digunakan untuk membuat kritik ke pemerintahan Belanda. Mereka menulis
berbagai kritikan untuk pemeritahan Belanda yang dimuat di surat kabar De
ekpress yang pemiliknya pada saat out adalah Douwe Dekker. Dalam tulisan
tersebut mereka mengatakan bahwa tidak mungkin merayakan kemerdekaan,
di Negara yang sudah kita rampas sendiri kemerdekaannya. Karena tulisannya
itu beliau di buang ke pulau Bangka, sebagai hukuman pengasingannya oleh
pemerintahan Belanda. Cerita ini banyak ditemukan di buku-buku biografi ki
hajar dewantara.
Setelah pulang dari pengasingan dan sempat melakukan perjalanan ke
Belanda. Beliau akhirnya mendirikan taman siswa. Selama pendirian taman
siswa ini banyak sekali tantangan dan halangan dari pihak pemerintahan
Belanda. Dengan segala kegigihannya, akhirnya taman siswa mendapatkan ijin
berdirinya. Setelah masa kemerdekaan, beliau menjabat sebagai menteri
pendidikan dan kebudayaan. Jika kalian mengunjungi Yogyakarta, anda bisa
mengunjungi museum yang didedikasikan untuk ki hajar dewantara. Sekian
artikel tentang biografi Ki Hjar Dewantara, semoga dapat memberikan
informasi untuk anda.
  Karir Ki Hajar Dewantara    
 Pendiri perguruan Taman Siswa
  Penghargaan Ki Hajar Dewantara    
 Gelar doktor kehormatan (Doctor honoris causa, Dr.H.C.) dari
Universitas Gadjah Mada

16
 Bapak Pendidikan Nasional Indonesia dan hari kelahirannya dijadikan
Hari Pendidikan Nasional (Surat Keputusan Presiden RI no. 305 tahun
1959, tanggal 28 November 1959
 PROFIL SOEKARNO    

Nama lahir : Kusno Sosrodihardjo


Lahir : Surabaya, Jawa Timur, 6 Juni 1901
Meninggal : Jakarta, 21 Juni 1970 (umur 69)
Makam : Blitar, Jawa Timur
Kebangsaan : Indonesia
Zodiac : Gemini
Jabatan: Presiden Indonesia pertama yang menjabat pada periode 1945–1966
Ayah : Raden Soekemi Sosrodihardjo
Ibu : Ida Ayu Nyoman Rai

    BIOGRAFI SOEKARNO    
Siapa yang tidak kenal dengan Ir. Soekarno. Semua orang di Indonesia pasti
kenal dengan beliau. Beliau adalah Presiden pertama Republik Indonesia.
Sebagai rakyat Indonesia dan mencintai sejarah, anda harus
mengetahui biografi Ir.Soekarno. beliau merupakan sosok yang banyak
dikagumi oleh semua orang. Berkat perjuangan beliau, Indonesia bisa merdeka
dari tangan para penjajah. Bapak ir. Soekarno lebih dikenal dengan nama bung
karno. Beliau lahir di Blitar pada tanggal 6 juni 1901. Nama asli dari Bung karno
adalah Koesno Sosrodiharjo. Mari kita bahas lebih lanjut tentang perjalanan
hidup bung karno.

17
Nama Soekarno diberi ketika soekarno sering mengalami sakit ketika memiliki
nama Koesno Sosrodiharjo. Menurut orang zaman dulu, orang tersebut
keberatan nama sehingga sering sakit. Dari beberapa buku biografi Ir soekarno
menyebutkan bahwa nama dari bapak Ir soekarno adalah Raden Soekemi
Sosrodihardjon dan beliau mempunyai ibu yang bernama Ida Ayu Nyoman Rai.
Bung karno meninggal dunia pada umur 69 tahun yaitu pada tanggal 21 juni
1970 di Jakarta. Banyak sekali sejarah yang menceritakan tentang masa-masa
kejayaan beliau. Ketika masih kecil beliau tinggal bersama kakeknya di daerah
Tulungagung, jawa timur.

Pada saat beliau berumur 14 tahun beliau diajak untuk tinggal di Surabaya dan
bersekolah di Hoogere Burger School (H.B.S) oleh teman ayahnya yang
bernama Oemar Said Tjokroaminoto. Dari buku biografi Ir. Soekarno
diceritakan bahwa beliau mulai kenal dengan pemimpin serikat islam pada saat
beliau tinggal di Surabaya. Pada saat itu serikat islam di pimpin oleh Bapak
Tjokroaminoto. Pada saat itu juga soekarno mulai gabung dengan organisasi
Pemuda java atau Jong Java. Bung karno tamat dari sekolah hoogere burger
School pada tahun 1920. Setelah itu beliau melanjutkan sekolah di ITB yang
dulu bernama Technische Hoge School dan lulus pada tahun 1925.

Jika melihat dari biografi Ir. Soekarno beliau banyak mendirikan dan bergabung
dengan berbagai organisasi. Pada saat tinggal di bandung, beliau pernah
mendirikan organisasi Algemene Studi Club pada tahun 1926. Pada tahun 1927
Ir soekarno merubah organisasi ini menjadi Partai Nasional Indonesia. Ketika
mendirikan Partai Nasional Indonesia inilah, bung karno ditangkap oleh
Belanda pada bulan desember 1929 dan beliau dibebaskan pada bulan
desember tahun 1931. Hal itu juga dikarenakan Pledoi Indonesia menggugat
yang sangat terkenal pada waktu itu.

Ir soekarno mempunyai 3 istri, istri pertama bernama Fatmawati dan


mempunyai anak yang bernama rachmawati, megawati, Guntur dan juga
guruh. Dari istri keduanya yang bernama hartini beliau mempunyai dua anak
yang bernama bayu dan taufan. Istri ketiga beliau merupakan seorang wanita
yang mempunyai kebangsaan Jepang yang bernama naoko nemoto dan
berganti nama bernama ratna sari dewi dan dikarunia anak bernama kartika.
Ketika berbicara tentang biografi Ir. Soekarno memang tidak ada habisnya. Ada
banyak sekali sejarah tentang perjalanan hidup presiden pertama Indonesia
ini. 

“Gantungkan cita-cita mu setinggi langit! Bermimpilah setinggi langit. Jika


engkau jatuh, engkau akan jatuh di antara bintang-bintang.”
18
“Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, perjuanganmu akan
lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri.”
“Beri aku 1.000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya. Beri
aku 10 pemuda niscaya akan kuguncangkan dunia.”
“Jadikan deritaku ini sebagai kesaksian bahwa kekuasaan seorang Presiden
sekalipun ada batasnya. Karena kekuasaan yang langgeng hanya kekuasaan
rakyat. Dan diatas segalanya adalah Kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa.”
“Bangunlah suatu dunia dimana semuanya bangsa hidup dalam damai dan
persaudaraan.”
“Kita bangsa besar, kita bukan bangsa tempe. Kita tidak akan mengemis, kita
tidak akan minta-minta, apalagi jika bantuan-bantuan itu diembel-embeli
dengan syarat ini syarat itu! Lebih baik makan gaplek tetapi merdeka,
daripada makan bistik tapi budak.”
“Kalau perempuan itu baik, maka jayalah negara. Tetapi kalau perempuan itu
buruk, maka runtuhlah negara.”
    PENDIDIKAN SOEKARNO    
 Pendidikan sekolah dasar di Eerste Inlandse School, Mojokerto
 Pendidikan sekolah dasar di Europeesche Lagere School (ELS), Mojokerto
(1911)
 Hoogere Burger School (HBS) Mojokerto (1911-1915)
 Technische Hoge School, Bandung (sekarang berganti nama menjadi
Institut Teknologi Bandung) (1920)
    PENGHARGAAN SOEKARNO    
 Gelar Doktor Honoris Causa dari 26 universitas di dalam dan luar negeri
antara lain dari Universitas Gajah Mada, Universitas Indonesia, Institut
Teknologi Bandung, Universitas Padjadjaran, Universitas Hasanuddin,
Institut Agama Islam Negeri Jakarta, Columbia University (Amerika
Serikat), Berlin University (Jerman), Lomonosov University (Rusia) dan
Al-Azhar University (Mesir). 
 Penghargaan bintang kelas satu The Order of the Supreme Companions
of OR Tambo yang diberikan dalam bentuk medali, pin, tongkat, dan
lencana yang semuanya dilapisi emas dari Presiden Afrika Selatan, Thabo
Mbeki, atas jasa Soekarno dalam mengembangkan solidaritas
internasional demi melawan penindasan oleh negara maju serta telah
menjadi inspirasi bagi rakyat Afrika Selatan dalam melawan penjajahan
dan membebaskan diri dari politik apartheid. Penyerahan penghargaan
dilaksanakan di Kantor Kepresidenan Union Buildings di Pretoria (April
2005). 

19
Profil Soepomo    

Nama Lengkap : Soepomo


Tanggal Lahir : 22 Januari 1903
Tempat Lahir : Sukoharjo, Jawa Tengah, Hindia Belanda
Zodiac : Aquarius
Meninggal : Jakarta, 12 September 1958 (umur 55)
Makam : Pemakaman keluarga di kampung Yosoroto, Sala
Warga Negara : Indonesia
Agama : Islam

    Profil Soepomo    
Pahlawan nasional yang merupakan pencetus sekaligus arsitek UUD 1945 ini
dikenal dengan nama Prof. Mr. Soepomo. Ia adalah seorang ahli hukum pada
generasi pertama yang sudah ada ketika Indonesia merdeka. Dalam biografi
Soepomo, semasa hidupnya hingga akhir hayatnya ia juga berturut serta
berperan dalam pembentukan adanya sistem nasional. Nama Soepomo sering
terdengar saat menempuh pendidikan di sekolah dasar maupun menengah.
Berikut akan diulas kembali sejarah dari beliau, agar anda bisa mengetahui
secara jelas dan mengingat kembali perjalanan hidup Soepomo saat
memerdekakan Indonesia.

20
Prof. Mr. Soepomo lahir di kota Sukoharjo, Jawa Tengah pada tanggal 22
Januari 1903. Dalam biorafi soepomo disebutkan bahwa ia terlahir dari
kalangan keluarga ningrat aristocrat jawa. Kakek dari pihak ibunya adalah
Raden Tumenggung Wirjodirodjo, bupati Nayak dari Sragen. Sedangkan Kakek
dari pihak ayahnya adalah raden Tumenggung Reksowardono, bupati Anom
Sukaharjo pada masa kejayaannya dulu. Pada tahun 1917 pahlawan Soepomo
beruntung memiliki keluarga dari keluarga priyayi, sehingga ia memiliki
kesempatan untuk bisa menjajaki pendidikan di ELS yaitu sekolah yang
setingkat dengan sekolah dasar di daerah Boyolali. Kemudian di tahun 1920
Soepomo melanjutkan pendidikannya di MULO di kota Solo. Setelah itu
meneruskan pendidikan hukumnya di Bataviasche Rechtsschool di Batavia dan
lulus pada tahun 1923. Kemudian ia ditunjuk oleh kolonial Belanda sebagai
pegawai negeri pemerintahannya yang di bantu oleh ketua dari pengadilan
negeri Sragen tahun 1977. Kemudian di antara tahun 1924 hingga 1927, beliau
mendapatkan kesempatan untuk melanjutkan studinya ke Rijksuniversiteit
Leiden di Belanda yang dibimbing oleh Cornelis van Vollenhoven. Ia adalah
seorang professor hukum arsitek yang dikenal sebagai tokoh ilmu hukum adat
Indonesia dan seorang ahli hukum di bidang hukum internasional, yaitu salah
satu konseptor Liga Bangsa Indonesia.    

Pada tahun 1927 dalam biografi Soepomo juga dijelaskan bahwa ia pernah
menyandang gelar sebagai doctor dengan judul disertasinya yaitu
Reorganisatie van het Agrarisch Stelsel in het Gewest Soerakarta (Reorganisasi
Sistem Agraria di Wilayah Surakarta). Dalam disertasinya, Soepomo bukan
hanya mengupas adanya sistem agraria tradisional saja akan tetapi juga
meneliti hukum-hukum kolonial yang terkait dengan pertahanan di daerah
Surakarta. Dengan menggunakan bahasa belanda yang ditulis secara halus dan
tidak langsung dan menggunakan argument kolonialnya, kritik Soepomo atas
wacana-wacana kolonial yaitu tentang proses transisi agrarian di letakkan
dalam disertasinya tersebut. 

Pada buku biografi soepomo tentang bahasa belanda yang terkait dengan
krtikan-kritikan tersebut yang pada dasarnya saat menyatakan kritikan
kolonialnya, Soepomo meletakkan etika jawanya saat melakukan penulisan
subjeytivitas pada argumentnya tersebut. Ini bisa dilihat di buku Frans Magnis-
Suseno tentang etika jawa dan buku Ben Anderson tentang Language and
Power, sebagai patokan tentang etika jawa untuk memahami strategi dan cara
pandang agensi Soepomo. 

21
Hampir tidak ditemukan di biografi Soepomo, kecuali satu karangan Soegito
(1977) yang menyatakan bahwa berdasarkan departemen pendidikan dan
kebudayaan, Marsilam Simanjutak mengatakan bahwa Soepomo adalah
sumber munculnya fasisme di Negara Indonesia karena adanya kekaguman
Soepomo terhadap sistem pemerintahan jepang dan jerman. Simanjuntak
menilai bahwa Negara orde baru pada jendral Soeharto adalah bentuk Negara
yang sistem pemerintahannya paling dekat dengan Soepomo. Akan tetapi ini
perlu di pertimbangkan dan diperdebatkan lagi. Soepomo meninggal di usia
muda akibat sakit serangan jantung yang dideritanya. Ia meninggal pada
tanggal 12 September 1959 di Jakarta dan dimakamkan di daerah Solo.
Semoga informasi di atas dapat memberikan gambaran serta wacana bagi
pembaca.
    Pendidikan Soepomo    
 ELS (Europeesche Lagere School) di Boyolali (1917)
 MULO (Meer Uitgebreid Lagere Onderwijs) di Solo (1920)
 Bataviasche Rechtsschool di Batavia (lulus tahun 1923)
 Rijksuniversiteit Leiden/Leiden University (1924)
    Karir Soepomo    
 Pegawai yang diperbantukan pada Pengadilan Negeri Yogyakarta
 Anggota Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia
(BPUPKI)
 Anggota Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI)
 Ketua Panitia Kecil Perancang UUD
 Menteri Kehakiman
 Rektor Universitas Indonesia (1951-1954)
    Penghargaan Soepomo    
 Gelar Pahlawan Kemerdekaan Nasional (1965)

22
PROFIL JENDRAL SUDIRMAN    

Nama Lengkap : Raden Soedirman


Tempat Lahir : Desa Bodas Karangjati, Purbalingga, Jawa Tengah
Tanggal Lahir : 24 Januari 1916
Zodiac : Aquarius
Kebangsaan : Indonesia
Meninggal : Magelang, 29 Januari 1950
Dimakamkan : Taman Makam Pahlawan Semaki
Agama : Islam

    BIOGRAFI JENDRAL SUDIRMAN    


Jendral Sudirman Pahlawan Nasional yang sangat terkenal dengan taktik
bergerilya untuk melawan penjajah. Biografi Jendral Sudirman pernah ditulis
dalam sebuah buku yang berjudul Guru bangsa, Sebuah Biografi Jenderal
Sudirman yang ditulis oleh Sardiman pada tahun 2008. Beliau dilahirkan di
Bodas Karang Jati Purbalingga Jawa tengah, pada hari Senin 24 Januari 1916.
Beliau memiliki nama lengkap Raden Soedirman, namun lebih dikenal dengan
nama jenderal Sudirman. Kedua orang tuanya berasal dari keluarga sederhana,
ayahnya bernama Karsid Kartowirodji dan ibunya Siyem. Sejak kecil jendral
Sudirman dirawat oleh Raden Tjokrosoenarjo dan istrinya bernama
Teoridowati yang merupakan sebuah keluarga Priyayi.  

23
Biografi Pendidikan Jendral Sudirman di mulai Hollandsch Inlandsche School,
namun ketika tahun kelima Jendral Sudirman berhenti dari sekolahnya dan
kemudian melanjutkan sekolahnya di Yogyakarta di sekolah Taman Siswa.
Setelah itu Jendral Sudirman melanjutkan ke Sekolah Menengah Wirotomo.
Jenderal Sudirman juga berbakat dalam berbagai ilmu pelajaran dan ia juga
memperdalam ilmu agama. Berdasarkan buku biografi Jendral Sudirman,
gurunya Suwarjo Tirtosupono dan Raden Muhammad Kholil mendidiknya
dengan baik. Setelah lulus dan setelah kematian ayah tirinya beliau yang
berusia 19 tahun juga sempat mengajar di sekolah Wirotomo. Jendral
Sudirman juga aktif di organisasi Kepanduan Putra Muhammadiyah, beliau
memimpin Hizboel Wathan.  Selanjutnya beliau juga belajar satu tahun di
sekolah guru di Surakarta yaitu di Kweekschool.

Setelah itu Jenderal Sudirman juga lebih giat bergerak di organisasi


kepemudaan Muhammadiyah. Jenderal Sudirman dikenal sebagai pemimpin
yang pintar untuk bernegosiasi. Jendral Sudirman juga menikah dengan teman
saat sekolah dulunya. Perempuan yang dinikahinya bernama Alfiah dan
mempunyai keturunan 4 orang putra dan seorang putri. Sebelum kedatangan
tentara Jepang, jenderal Sudirman di minta oleh Belanda untuk memberi
pelatihan terhadap tentara pribumi tentang pelatihan kemiliteran. Dan pada
tahun 1942, kedatangan Jepang di Indonesia semakin memperburuk keadaan
ekonomi dan kesejahteraan rakyat pribumi. Banyak sekolah yang ada ditutup
oleh Jepang, salah satunya adalah sekolah yang tempat beliau mengajar.
Namun setelah beberapa waktu berlalu, dalam buku biografi Jendral Sudirman,
beliau mampu bernegosiasi dengan pemerintah jepang untuk membuka
sekolah y tersebut. 

Pada masa pemerintahan Jepang, berdasarkan biografi jendral Sudirman,


beliau aktif memimpin organisasi bentukan Jepang yang bertujuan menjaga
keamanan Indonesia dari pihak sekutu. Sudirman memimpin Syu Sangikai,
bergabung dengan Pembela TanaH Air (PETA). Oleh karena itu Beliau
mengikuti pelatihan di Bogor. Karena kepiwaiannya, Jendral Sudirman diangkat
sebagai Komandan dan dipersenjatai dengan peralatan lengkap dan
ditempatkan di Batalion Kroya, Banyumas, Jawa Tengah. Hingga sampai pada
terjadinya Bom Atom Nagasaki dan Hirosima, jendral Sudirman membantu
Soekarno hatta dan pejuang lainnya untuk mengamankan persiapan
kemerdekaan. Setelah kemerdekaan, negara Indonesia perlu membentuk
pasukan keamanan/ tentara Indonesia.

Kisah perjuangan Jendral Sudirman berlanjut dengan bergabungnya beliau


dengan BKR yang akhirnya berganti menjadi TKR (yang sekarang disebut TNI).
24
Pada masa it pangkat jendral Sudirman mulai berkembang karena keuletannya.
Mulai dari pangkat colonel letnan jenderal, jenderal, hingga jenderal Besar.
Selain itu jenderal Sudirman juga berperan secara langsung dalam perang
Ambarawa dalam mempertahankan dan mengusir tentara sekutu yang
diboncengi NICA. Setelah menyusun perjanjian linggarjati dan melawan
Belanda dalam Agresi Militer ke 1 dan 2, setahun kemudian jendral sudirman
meninggal karena penyakit TBC yang beliau rasakan bertahun-tahun lamanya.
Demikian lah biografi Jendral Sudirman, semoga bermanfaat.
“Tentara bukan merupakan suatu golongan di luar masyarakat, bukan suatu
kasta yang berdiri di atas masyarakat. Tentara tidak lain dan tidak lebih dari
salah satu bagian masyarakat yang mempunyai kewajiban tertentu.”
“Tentara hanya mempunyai kewajiban satu, ialah mempertahankan
kedaulatan negara dan menjaga keselamatannya. Sudah cukup kalau tentara
teguh memegang kewajiban ini, lagipula sebagai tentara, disiplin harus
dipegang teguh. Tentara tidak boleh menjadi alat suatu golongan atau orang
siapapun juga.”
“Karena kewajiban kamulah untuk tetap pada pendirian semula,
mempertahankan dan mengorbankan jiwa untuk kedaulatan negara dan
bangsa kita seluruhnya.”
“Pelihara TNI, pelihara angkatan perang kita. Jangan sampai TNI dikuasai
oleh partai politik manapun juga. Ingatlah, bahwa prajurit kita bukan prajurit
sewaan, bukan prajurit yang mudah dibelokkan haluannya. Kita masuk dalam
tentara, karena keinsyafan jiwa dan sedia berkorban bagi bangsa dan
negara.”
“Kemerdekaan satu negara, yang didirikan diatas timbunan runtuhan ribuan
jiwa-harta-benda dari rakyat dan bangsanya, tidak akan dapat dilenyapkan
oleh manusia siapapun juga.”
“Jangan mudah tergelincir dalam saat-saat seperti ini, segala tipu muslihat
dan provokasi-provokasi yang tampak atau tersembunyi dapat dilalui dengan
selamat, kalau kita waspada dan bertindak sebagai patriot.”
    PENDIDIKAN JENDRAL SUDIRMAN    
 Sekolah Taman Siswa
 HIK (sekolah guru) Muhammadiyah, Solo tetapi tidak sampai tamat. 
 Pendidikan Militer Pembela Tanah Air (PETA) di Bogor
KARIR JENDRAL SUDIRMAN    
 Guru di HIS Muhammadiyah di Cilacap
 Panglima Besar TKR/TNI, dengan pangkat Jenderal
 Panglima Divisi V/Banyumas, dengan pangkat Kolonel
 Komandan Batalyon di Kroya

25
    PENGHARGAAN JENDRAL SUDIRMAN    
 Jenderal Besar Anumerta Bintang Lima (1997)
  Profil Ernest Douwes Dekker    

Nama Lengkap: Dr. Ernest François Eugène Douwes Dekker


Alias : Danudirja Setiabudi
Tempat Lahir : Pasuruan, Jawa Timur
Tanggal Lahir : 8 Oktober 1879
Warga Negara : Indonesia
Wafat : 28 Agustus 1950 di Bandung
Ayah : Auguste Henri Edoeard Douwes Dekker
Ibu : Louise Bousquet
Gelar : Pahlawan Nasional

    Biografi Ernest Douwes Dekker    


Ernest Douwes Dekker atau Danudirja Setiabudi adalah seorang Pahlawan
Nasional yang berkontribusi dalam pergerakan nasional Indonesia. Ia lahir pada
8 Oktober 1879 di Pasuruan, meninggal di usia yang ke-70. Ia meninggal pada
28 Agustus 1950 di Bandung. Bersama rekan-rekannya, Dekker dikenal sebagai
pribadi yang kritis. Ia punya pendirian tegas dan sering melontarkan kritik
terhadap pemerintahan Belanda saat itu. Selain dikenal sebagai penulis, ia juga
adalah seorang aktivis politik dan wartawan. Bahkan ia adalah orang yang
berjasa di dalam pemberian nama Nusantara pada Tanah Air kita.

26
Namanya dikenal sebagai satu dari 3 tokoh penting perjuangan Indonesia.
Mereka adalah Tiga Serangkai, beranggotakan dirinya, Suwardi Suryaningrat
dan Dr. Tjipto Mangoenkoesoemo. Pria kelahiran pasuruan, Jawa Timur ini
sempat mendaftar di Universitas Zurich pada tahun 1913. Sang ayah, Auguste
Henri Edoeard Douwes Dekker punya posisi yang cukup penting sebab ia
adalah agen dari bank Nederlandsch Indisch Escomptobank saat itu.

Darah belanda mengalir di dalam tubuhnya, begitu pula dengan sang adik yang
bernama Jan. Sementara ibunya Louise Bousquet juga memiliki darah
campuran Jerman-Jawa. Sang ibu lahir di Tanah Air, tepatnya di Pekalongan,
Jawa Tengah. Ia masih punya 2 saudara lain, bernama Adeline (1876) dan Julius
(1878). Perjalanan karir politiknya dimulai dari Pasuruan. Disini ia
menghabiskan masa kecilnya untuk menyelesaikan pendidikan dasar. Setelah
tamat, ia kemudian masuk ke HBS di Surabaya. Sempat juga ia berpindah
sekolah ke Gymnasium Koning Willem III School.

Setamatnya dari sana, ia lantas mendapatkan pekerjaan di sebuah kebun kopi


di Malang, bernama Soember Doeren. Ada banyak hal yang ia saksikan disana,
salah satunya adalah perlakuan tidak layak kepada pekerja kebun. Ia berusaha
membela mereka, sehingga membuat banyak orang tidak suka. Puncaknya
adalah konflik dengan sang manager, ia pun akhirnya dipindahtugaskan ke
perkebunan tebu "Padjarakan". Disana ia kembali menemui konflik yang
membuatnya dipecat. Setelah kematian ibunya, Nest pergi ke Afrika Selatan
untuk turut serta dalam perang Boer. Namun naas, ia berhasil ditangkap lalu
dijebloskan ke dalam penjara di Ceylon. 

Dari sini ia mulai sadar akan perlakuan pemerintah Kolonial yang dirasa
semena-mena. Pada 1903 ia menikah dengan Clara Charlotte Deije, namun
sayangnya harus berpisah di tahun 1919. Pernikahan berikutnya adalah dengan
Johanna Petronella Mossel, berlangsung pada 1927. Pernikahan ini pun juga
berakhir setelah Dekker dibuang ke Suriname, namun ini justru
mempertemukannya dengan Nelly. Mereka pun akhirnya menikah. Sebagai
seorang nasionalis, namanya sangat melekat di hati masyarakat Indonesia.
Terbukti banyak tempat dan jalan di Indonesia dinamai Setiabudi, yang diambil
dari namanya.

27
Profil Mohammad Yamin    

Nama : Prof. Mohammad Yamin, S.H.


Tanggal Lahir : 24 Agustus 1903
Tempat Lahir : Sawahlunto, Sumatera Barat, Hindia Belanda
Zodiac : Virgo
Meninggal : Jakarta, 17 Oktober 1962 (umur 59)
Makam : Talawi, Kabupaten Sawahlunto, Sumatera Barat.
Agama : Islam
Ayah : Tuanku Oesman Gelar Baginda Khatib
Ibu: Siti Saadah

    Profil Mohammad Yamin    


Mohammad Yamin merupakan pahlawan yang memperjuangakan persatuan
dan kesatuan pemuda melalui Sumpah Pemuda tahun 28 Oktober 1928. Beliau
adalah seorang sastrawan, politikus dan ahli hukum yang disegani sebagai
Pahlawan nasional Indonesia. Beliau Lahir di Sawah Lunto Sumatera Barat pada
tanggal 24 Agustus 1903. Biografi Mohammad Yamin dimulai dari Riwayat
pendidikan Mohammad Yamin di awali dengan pendidikan dasar d Palembang,
kemudian ia melanjutkan sekolahnya di Yogyakarta yaitu Sekolah AMS. Disana
ia juga mempelajari sejarah purbakala dan beberapa bahasa di dunia seperti
latin, kael dan Yunani. Setelah itu ia melanjutkan pendidikan hukum di Batavia.
Ia memperoleh gelar Messter in de Rechten/Sarjana Hukum dari

28
Rechtshoogeschool te Batavia.

Kisah hidup Mohammad Yamin pada masa penjajahan pemerintahan Belanda,


di isi dengan bergabung dengan beberapa organisasi kepemudaan. Salah satu
organisasi yang ia ikuti saat beliau masih kuliah adalah Jong Sumateranen
Bond. Bersama organisasinya ini Beliau terlibat dalam panitia Sumpah pemuda.
Setelah mendapatkan gelar S 1 nya ia juga bergabung menjadi anggota
PARTINDO yang tidak bertahan lama.  Biografi Mohammad Yamin dilanjutkan
keikutsertaan Mohammad Yamin mengikuti organisasi Gerinda bersama kapau
Gani, Amir Syarifuddin dan Adenan. Pada saat pemerintahan penjajah jepan
Mohammad Yamin masih tetap bergerak untuk mencapai kemerdekaan
melalui Pusat Tenaga Rakyat bentukan Jepang. Selain itu ia juga terpilih
sebagai anggota dalam badan bentukan pemerintahan jepang yaitu badan
Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). 

Setelah Indonesia mendapatkan kemerdekaan dan kekuasaan negara dipimpin


oleh Soekarno Hatta, beliau diangkat sebagai pemangku jabatan penting dalam
sebuah negara. Biografi Mohammad yamin mencatat beliau pernah menjabat
sebagai anggota DPR dari tahun 1950. Cerita hidup Mohammad Yamin
dilanjutkan dengan menjadi menteri kehakiman pada tahun 1952 hingga 1952.
Dilanjutkan dari tahun 1953 hingga 1955 Beliau menjadi menteri Pengajaran,
Pendidikan dan Kebudayaan. Beliau juga sempat menjabat ketua Dewan
perancang Nasional pada tahun 1962. Beliau juga menjadi pengawas IKBN
Antara (1961-1962) dan menjadi menteri penerangan (1962-1963). 

Terlepas dari biografi Mohammad Yamin yang mencatat keberhasilan karier


nya di bidang politik, beliau juga merupakan seorang sejarahwan dan
sastrawan. Beliau juga dikenal sebagai perintis puisi Modern di Indonesia.
Beliau sering menulis dan menerbitkan tulisan-tulisannya dalam journal
berbahasa belanda maupun berbahasa melayu. Karyanya yang telah
diterbitkan adalah puisi Tanah Air dan Tumpah Darahku. Karyanya tersebut
sebagian besar berbentuk sonata. Tidak hanya terbatas pada puisi, beliau juga
menerbitkan esai, drama dan terjemahan karya Shakespeare dan Rabindranath
Tagore. 

Pahlawan Nasional Indonesia ini mengakhiri Biografi Mohammad


Yamin dengan tutup usia di Jakarta pada tanggal 17 oktober 1962 di usia nya
59 tahun. Berdasarkan perjuangan hidup Mohammad Yamin kepada Indonesia,
beliau mendapat penghargaan Bintang Mahaputra RI dari Presiden,
Penghargaan Corps Polisi Militer atas jasanya telah menciptakan lambang

29
gajah mada dan Panca Darma corps, dan penghargaan panglima Kostrad.

    Pendidikan Mohammad Yamin    


 Hollands Indlandsche School (HIS)
 Sekolah guru
 Sekolah Menengah Pertanian Bogor
 Sekolah Dokter Hewan Bogor
 AMS
 Sekolah kehakiman (Reeht Hogeschool) Jakarta
    Karir Mohammad Yamin    
 Ketua Jong Sumatera Bond (1926-1928)
 Anggota Partai Indonesia (1931)
 Pendiri partai Gerakan Rakyat Indonesia
 Anggota BPUPKI
 Anggota panitia Sembilan
 anggota Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP)
 Menteri Pendidikan
 Menteri Kebudayaan
 Menteri Penerangan
 Ketua Dewan Perancang Nasional (1962)
 Ketua Dewan Pengawas IKBN Antara (1961–1962)
    Penghargaan Mohammad Yamin    
 Gelar pahlawanan nasional pada tahun 1973 sesuai dengan SK Presiden
RI No. 088/TK/1973
 Bintang Mahaputra RI
 Tanda penghargaan dari Corps Polisi Militer sebagai pencipta lambang
Gajah Mada dan Panca Darma Corps
 Tanda penghargaan Panglima Kostrad atas jasanya menciptakan Petaka
Komando Strategi Angkatan Darat

30
 Profil Tjipto Mangunkusumo   

Nama Lengkap: dr. Tjipto Mangunkusumo


EYD: Cipto Mangunkusumo
Tempat Lahir : Pecangakan, Ambarawa, Semarang
Tanggal Lahir : 4 Maret 1886
Wafat : Jakarta, 8 Maret 1943
Ayah : Mangunkusumo
Gelar : Pahlawan Nasional
   Biografi Tjipto Mangunkusumo   
Dr. Cipto mangunkusumo adalah Pahlawan Nasional yang merupakan anak
sulung dari Mangunkusumo. Ia dilahirkan di desa Pecangakan, Jepara. Meski
orang tua tergolong priyayi rendahan pada masanya, namun ia sukses
menyekolahkan semua keturunan hingga mencapai taraf pendidikan yang
tinggi. Cipto dikenal tidak hanya karena kemampuannya di dalam berpikir,
namun juga karena pribadinya yang jujur. Ia bahkan mendapatkan julukan dari
para guru, yaitu “Een Begaald Leerling”. Arti dari julukan tersebut adalah murid
yang berbakat.

Ia juga dikenal memiliki pendirian yang kokoh. Ini bisa terlihat dari berbagai
tulisan yang ia buat berisi banyak kritikan pedas kepada Belanda. Ia
menyalurkan aspirasinya lewat De Locomotive dan Bataviaasch Nieuwsblad
mulai dari 1907. Setelah menamatkan pendidikan di STOVIA, ia ditunjuk
sebagai Dokter Pemerintah Belanda dan dikirim ke Demak untuk ditugaskan
disana. Hanya saja karena dinilai terlalu kritis, ia harus kehilangan
pekerjaannya.

31
Dr. Cipto mangunkusumo juga dikenal lewat Budi Utomo. Ia ingin agar
organisasi tersebut lebih demokratis, menyebabkan terjadinya bentrokan
internal dengan pengurus lainnya di sana. Ini pada akhirnya membuat Cipto
mengundurkan diri. Setelah itu, ia membuka praktek dokter yang berlokasi di
Solo. Selain itu, ia juga berpartisipasi di dalam pendirian Kartini Klub yang
ditujukan untuk memperbaiki nasib masyarakat. Di tahun 1912, bersama
dengan Suwardi Suryaningrat mendirikan Indische Partij. Pada perjalanan karir
selanjutnya, ia pergi ke Bandung dalam rangka menjadi penulis untuk harian
De Express.

Ada momen dimana ia mendengar Belanda dan Prancis berniat merayakan 100
tahun kemerdekaan di Indonesia. Kemudian ia bernisiatif mendirikan Komite
Bumiputera bersama rekan bernama Suwardi. Puncaknya adalah pada 19 Juli
1913, saat itu ia yang masih bersama Komite Bumi Putra merilis artikel
berjudul “Ais Ik Nederlands Was” (andaikan saya seorang Belanda). Hanya
selang sehari, ia menulis lagi artikel yang berisi dukungan terhadap Suwardi.
Konsekuensi dari tulisan tersebut adalah ia dan sang rekan dimasukkan ke sel
tahanan pada 30 Juli 1913.

Douwes Dekker tak tinggal diam. Sebagai teman, ia memberikan dukungan


melalui tulisan yang intinya menyatakan keduanya adalah pahlawan. Ini justru
membuat keadaan memburuk, yang pada akhirnya berujung pada
pembuangan ketiga sekawan ini ke Belanda, tepatnya pada 18 Agustus 1913.
Disana ia aktif di Indische Vereeniging, namun diijinkan kembali pulang ke
Indonesia tahun 1914 karena masalah kesehatan. Sepulangnya ke Jawa, ia
bergabung lagi dengan organisasi Insulinde yang akhirnya menjadi Nationaal-
Indische Partij (NIP). 

Cipto Mangunkusumo sempat dikira terlibat dalam sabotase, sehingga ia pun


dibuang ke Banda Neira. Ia punya riwayat sakit asma, dan disini penyakitnya
tersebut kambuh. Sempat diberi kesempatan untuk pulang ke Jawa dengan
syarat melepaskan hak politik, ia menolak dengan tegas. Ia kemudian dipindah
ke beberapa tempat, hingga menghembuskan nafas terakhir pada 8 Maret
1943.

32
 Profil Raden Suprapto   

Nama Lengkap : Raden Suprapto


Tempat Lahir : Purwokerto, Jawa Tengah
Tanggal Lahir : Rabu, 2 Juni 1920
Zodiac : Gemini
Meninggal : 1 Oktober 1965 (umur 45)
Lubang Buaya : Jakarta
Makam : Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta.
Biografi Raden Suprapto   
Siapa yang tidak mengenal pahlawan revolusi yang satu ini, namanya yang
diabadikan sebagai nama jalan dibeberapa kota yang ada di indonesia ini
adalah pahlawan jenderal Suprapto yang telah gugur dalam peristiwa G30S.
Untuk mengenang akan jasa-jasa beliau, dalam artikel berikut akan diulas
kembali sejarah dan biografi Letnan Jenderal Raden Suprapto agar pembaca
lebih tahu akan sejarah dan jasa yang beliau berikan dalam mempertahankan
bangsa dan Negara Indonesia. Jenderal yang menjadi salah satu pahlawan
revolusi akibat peristiwa G30S/PKI ini lahir di Kota Purworejo tanggal 20 Juni
1920. Dalam buku biografi Letnan Jenderal Suprapto disebutkan bahwa
usianya lebih muda 4 tahun ketimbang dengan panglima besar Jenderal
Sudirman. Jenderal Suprapto juga pernah mengecam pendidikan yang
sederajat dengan SMP dan SMA yaitu di MULO dan AMS B Yogyakarta dan
selesai di tahun 1941. Saat jenderal memasuki pendidikan barunya di
kemiliteran dengan nama Akademik Militer Koninklijke di Bandung yang saat
itu tahun dimana Hindia Belanda menginformasikan akan milisi yang
berhubungan dengan adanya pecahnya dari Perang Dunia yang kedua.
Akhirnya pendidikan yang ia tempuhpun tidak dapat diselesaikannya karena
bangsa Jepang telah tiba di Negara Indonesia.  Kemudian Pahlawan Suprapto

33
pun ditangkap dan ditahan di penjara Jepang , namun pada akhirnya bisa
meloloskan diri. Lalu selepas dari pelariannya, kemudian jenderal megikuti
sebuah pelatihan Kurus pemuda, latihan Kurus Syuisyintai, Seinendan, dan
Keibodan. Lalu ia pun juga bekerja di salah satu kantor pendidikan masyarakat.
Dan pada awal kemerdekaan RI, ia adalah salah satu pejuang yang ikut andil
dan turut serta dalam merebut senjata dari pasukan Jepang yang ada di
Cilacap. Kemudian ia masuk dalam anggota dari Tentara Keamanan Rakyat
yang ada di Purworejo. Meskipun ia adalah pejuang yang sering melawan
tentara Jepang, ia hanya dianggap sebagai pejuang biasa seperti halnya
pejuang rakyat pada umumnya. Kemudian Jenderal Suprapto telah melakukan
catatan sejarah selama ia masuk dalam TKR untuk melawan Inggris waktu di
Ambarawa, dan tercatat pula dalam buku sejarah biografi Letnan Jenderal
Suprapto. Dalam biografi Letnan Jenderal Suprapto juga disebutkan bahwa
jenderal bersama Panglima besar Jenderal Sudirman juga telah memimpin dan
menjadi ajudannya dalam melawan bangsa Inggris. Sekembalinya ke Indonesia,
ia pun sering ditugaskan secara berpindah-pindah, dan tempat pertama yang
jenderal singgahi adalah di Ponegoro Semarang, yaitu sebagai Kepala Staf dari
Tentara dan Territorial IV (T&T). Lalu ia ditarik kembali ke Jakarta untuk
ditugaskan sebagai Staf dari Angkatan Darat, lalu Menteri Pertahanan, dan
terakhir sebagai Debuty Kepala Staf dari Angkatan Darat wilayah daerah
Sumatera yang markasnya di Medan. Tugas yang ia emban ini sangatlah berat,
karena ia harus berhati-hati agar peristiwa yang terjadi sebelumnya yaitu
pemberontakan tidak terulang kembali. Pada tanggal 1 Oktober dini hari,
Suprapto, didatangi oleh sekawanan orang yang mengaku sebagai pengawal
kepresidenan (Cakrabirawa), yang mengatakan bahwa ia dipanggil oleh
presiden Sukarno untuk menghadap. Suprapto kemudian dimasukkan ke dalam
truk dan dibawa ke Lubang Buaya, daerah pinggiran kota Jakarta, bersama
dengan 6 orang lainnya. Malam harinya, Jendral Suprapto dan keenam orang
lainnya ditembak mati dan dilemparkan ke dalam sebuah sumur tua. Baru pada
tanggal 5 Oktober, jenazah para korban pembunuhan tersebut bisa
dikeluarkan dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata. Di hari itu
juga, Presiden Sukarno mengeluarkan Kepres no. 111/KOTI/1965, yang
meresmikan Suprapto bersama korban Lubang Buaya yang lain sebagai
Pahlawan Revolusi dengan diberikan pangkat Letnan Jenderal untuk
mengenang akan jasa dan pengabdian beliau.
PENDIDIKAN   
 MULO (Meer Uitgebreid Lager Onderwijs) yang setara SLTP di Yogyakarta
 AMS (Algemeene Middlebare School) yang setara SLTA di Yogykarta
 Koninklijke Militaire Akademie di Bandung
   PENGHARGAAN   
 Gelar Pahlawan Revolusi

34
 Profil Pierre Tendean   

Nama Lengkap : Pierre Andreas Tendean


Tempat Lahir : Batavia, Hindia Belanda
Tanggal Lahir : Selasa, 21 Februari 1939
Warga Negara : Indonesia
Meninggal :  Jakarta, 1 Oktober 1965 (umur 26)
Makam : Taman Makam Pahlawan Kalibata

   Biografi Pierre Tendean   


Seorang bernama Pierre Andreas Tendean adalah seorang pahlawan revolusi
nasional yang meninggal akibat kekejaman pergerakan G30s yang membunuh
para perwira tinggi TNI pada waktu itu yang tak tahu apa-apa. Tandean sendiri
dipromosikan menjadi seorang kapten anumerta telah dirinya sudah
meninggal. Ia kadal seorang anak dari dokter asal Minahasa dan ibu seorang
Indo peranci. Ia juga memiliki dua orang saudara. Ia bersekolah hingga tamat
SMA di Semarang. Selanjutnya ia masuk ke akademi teknik angkatan darat atau
ATEKAD di Bandung hingga lulus. Minatnya menjadi seorang intelijen
membuatnya bersekolah lagi di sekolah intelijen di kota Bogor waktu itu.
Walaupun ayahnya adalah seorang dokter namun ia lebih memilih terjun ke
dunia militer.

35
Kapten Tendean begitu namanya sekarang telah dikenal. Ia menjadi seorang
pasukan batalyon di bukittingi dan menjadi ajudan bagi seorang jenderal yaitu
Abdul Haris Nasution. Ia pun ditugaskan oke badan intelijen Indonesia untuk
menjadi mata mata di Malaysia karena pada waktu itu terjadi konfrontasi
antara Indonesia dengan Malaysia akibat perebutan wilayah di perbatasan dan
konflik pelanggaran batas negara yang dilakukan oleh Malaysia. Biografi Pierre
Tendean terus berlanjut.

Pada tanggal 1 oktober 1965 terjadi gerakan yang menewaskan pahlawan


revolusi yaitu pada waktu gerakan 30 sepetember mendatangi rumah Pierre
Tendean dengan berniat menculiknya. Ketika itu kapten Pierre Tendean sedang
tertidur di dalam rumah tepatnya di bagian belakang rumah. Lalu ia pun segera
terbangun ketika mendengar suara ribut ribut dan tembakan di bagian depan
rumah. Pada waktu itu ia tak bisa mengelak karena tak membawa senjata
apapun. Akhirnya karena kondisi rumah yang gelap Kapten Pierre Tendean
ditangkap oleh gerakan 30 september tersebut. Biografi Pierre Tendean pun
terus berlanjut.

Karena kondisi rumah yang gelap tadilah yang membuat para penculik itu tidak
melihat. Mereka sebenarnya berniat menculik jenderal Abdul haris Nasution
yang ternyata berhasil kabur dengan melompati pagar rumah. Di rumah itu
putri dari Abdul haris Nasution yaitu Dae Irma Suryani Nasution terbunuh di
tempat itu karena ditembak oleh para penculik.

Selanjutnya kapten Pierre Tendean dibawa ke sebuah rumah dekat lubang


buaya bersama dengan ketujuh perwira lainnya yang ditangkap di disana.
Mereka lalu ditembak mati dan jasadnya dibuang ke sumur tua dekat wilayah
itu. Sejak saat itu pahlawan kapten Pierre Tendean diangkat sebagai pahlawan
revolusi dan di beri gelar Kapten. Namanya kini dijadikan di berbagai jalan di
kota besar sebagai jalan kapten Pierre Tendean untuk mengenang jasa jasanya
selama ini.
Pendidikan Pierre Tendean   
 Sekolah Menengah Atas Bagian B di Semarang
 Akademi Teknik Angkatan Darat (Atekad)
Penghargaan Pierre Tendean   
 Gelar Pahlawan Revolusi berdasarkan Presiden RI No. 111/KOTI/Tahun
1965, tgl 5 Oktober 1965

36
  Profil Donald Isaac Panjaitan   

Nama : Donald Isaac Panjaitan


Tempat Lahir : Balige, Tapanuli
Tanggal Lahir : Selasa, 9 Juni 1925
Meninggal : Lubang Buaya, Jakarta, 1 Oktober 1965 (umur 40)
Makam : Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta
Pasangan : Marieke Pandjaitan br Tambunan
Agama : Islam
Warga Negara : Indonesia

   Biografi Donald Isaac Panjaitan   


Pahlawan revolusi yang satu ini lahir di Balige Tapanuli, Sumatera Utara tanggal
19 Juni 1925. Ia adalah salah satu Jenderal yang telah dan ikut gugur dalam
peristiwa G30S/PKI tanggal 1 Oktober 1965. Untuk mengenang akan jasa dan
sejarah beliau, berikut akan diulas kembali biografi Mayor Jenderal
Pandjaitan semasa hidupnya melawan pasukan Jepang dalam membela Tanah
Air Indonesia. Mayor Jenderal Pandjaitan memiliki nama asli Donal Isaac
Panjaitan. Dalam riwayat hidup Pandjaitan, ia juga pernah singgah dengan
menempuh pendidikan di SD, SMP dan SMA. Ketika ia menempuh SMA,
tentara Jepang sudah tiba di Indonesia. Kemudian ia ikut dalam anggota
kemiliteran dan wajib mengikuti latihan Gyugun. Seusai mengikuti latihan
Gyugun, ia pun ditugaskan di Pekanbaru Riau sampai Negara Indonesia

37
memperoklamasikan atas kemerdekaannya.

Setelah Kemerdekaan Indonesia, Pahlawan Pandjaitan pun membentuk TKR


(tentara republik Indonesia) yang kini menjadi TNI. Setelah ikut di TKR, tugas
pertama yang ia emban adalah menjadi komandan di Batalyon, lalu berpindah
menjadi komandan pendidikan di devisi IX Banteng Bukit Tinggi tahun 1948.
Lalu ia melanjutkan tugasnya sebagai kepala staf umum no. IV Komandemen
Tentara di Sumatera. Dan didalam biografi Mayor Jenderal Pandjaitan tercacat
bahwa beliau diangkat sebagai pimpinan dari perbekalan perjuangan PDRI
(pemerintahan darurat RI) dalam melakukan agresi kemiliteran ke II dalam
melawan pasukan Belanda. Dan akhirnya Indonesia mendapat pengakuan dari
belanda atas kedaulatannya.

Jenderal pandjaitan kemudian dengan keberhasilannya tersebut diangkat


sebagai kepala staf dari Operasi Teritorium & Tentara I (T&T) di Bukit Barisan
Medan. Dalam buku biografi Mayor Jenderal Pandjaitan juga disebutkan
bahwa jenderal kemudian dipindah tugaskan ke Palembang untuk menjabat
sebagai kepala staf dari T&T II di Sriwijaya. Setelah jenderal selesai mengikuti
adanya kursus Kemiliteran Atase (Milat) pada tahun 1956, kemudian ia
dipindah tugaskan di bagian Atase Kemiliteran RI di daerah Bonn Jerman Barat.
Setelah menyelesaikan tugasnya, ia lalu pulang ke Indonesia dan ditunjuk
sebagai asisten ke IV dari Panglima/Menteri AD (angkatan darat). Pahlawan
Jenderal Pandjaitan adalah salah satu perwira yang telah selesai menimba ilmu
di AS tentang general staff college dan associated command.

Saat jenderal menjabat sebagai asisten ke IV dari panglima/menteri AD, banyak


prestasi dan hasil yang ia capai. Salah satu keberhasilan yang telah dicapainya
adalah tentang pengiriman dan pembongkaran senjata rahasia dari RRT
(republik rakyat tiongkok) untuk diserahkan kepada pihak PKI. Senjata-senjata
tersebut dipersiapkan dan dibutuhkan oleh PKI dalam masa pemberontakan
akan terbentuknya angkatan kelima dan pembangunan dari gedung Conefo.
Dan disebutkan dalam biografi Mayor Jenderal Pandjaitan, tepat di tanggal 1
Oktober 1965 kelompok pasukan dari anggota G30S meninggalkan daerah
Lubang Buaya untuk mengincar dan membunuh Mayor Jenderal Pandjaitan
akan pengetahuannya terhadap rencana PKI. Akan tetapi saat tiba dirumah
jenderal, yaitu tepatnya di Kebayoran Baru Jalan Hasanudin Jakarta Selatan,
seorang pelayan mati terbunuh oleh tentara PKI.

Kemudian Victor Naiborhu dan Albert Naibohu juga ikut terluka saat melawan
pasukan PKI yang hendak menculik Pandjaitan. Akhirnya dengan perlengkapan
seragam yang komplit, jenderal pun menyerahkan nyawanya kepada Tuhan
38
atas kewajiban dan tanggung jawabnya. Kemudian ia pun di bunuh dan
ditembak mati oleh pasukan gerombolan PKI, dan jasadnya di buang ke sumur
tua daerah Lubang Buaya. Tanggal 4 Oktober 1965 mayatnya pun kemudian
ditemukan dan di makamkan di makam taman pahlawan di kalibata. Dan
dalam buku sejarah biografi Mayor Jenderal Pandjaitan ia tewas sebagai
Pahlawan Revolusi dengan mendapatkan pangkat sebagai Anumarta Jenderal
Mayor RI. Semoga sejarah dan biografi jenderal di atas dapat bermanfaat bagi
yang membacanya.
   Pendidikan Donald Isaac Panjaitan   
 SD, SMP, dan SMA di Indonesia
 Associated Command and General Staff COllege, Amerika Serikat
   Karir Donald Isaac Panjaitan   
 Komandan batalyon di TKR
 Komandan Pendidikan Divisi IX/Banteng di Bukittinggi pada tahun 1948
 Kepala Staff Umum IV (Supplay) Komandemen Tentara Sumatra.
 Pimpinan Perbekalan Perjuangan Pemerintah Darurat Republik
Indonesia (PDRI)
 Kepala Staf Operasi Tentara dan Teritorium (T&T) I Bukit Barisan di
Medan
 Kepala Staf T&T II/Sriwijaya di Palembang
   Penghargaan Donald Isaac Panjaitan   
 Gelar Pahlawan Revolusi Indonesia

39
 Profil Sayuti Melik   

Nama : Mohammad Ibnu Sayuti


Tempat Lahir : Sleman, Yogyakarta
Lahir : 22 November 1908
Meninggal : Jakarta, 27 Februari 1989 pada umur 80 tahun
Makam : TMP Kalibata
Agama : Islam
Pekerjaan : Wartawan Politisi
Warga Negara : Indonesia
Biografi Sayuti Melik
Bung Karno dan Bung Hatta memang merupakan actor dalam kemerdekaan
Indonesia. namun saat menandatangani naskah proklamasi, Bung
Karno dan Bung Hatta menuliskan atas nama bangsa Indonesia. dari situlah
dapat diketahui jika perjuangan kemerdekaan Indonesia dilakukan oleh
berbagai pihak dan kalangan terutama oleh rakyat Indonesia sendiri. Salah satu
pejuang pendukung kemerdekaan adalah sayuti Melik. Kebanyakan orang
mengenal Sayuti Melik karena jasa beliau dalam mengetik naskah proklamasi.
Berdasarkan Biografi Sayuti Melik, beliau tidak hanya berjasa sebagai pengetik
naskah proklamasi. Masih banyak jasa beliau bagi bangsa.

Nama asli beliau adalah Mohammad Ibnu Sayuti. Beliau dilahirkan di Sleman
22 November 1908. Orang tuanya bernama Abdul Mu'in alias Partoprawito dan
Sumilah. Istri beliau bernama Soerastri Karma. Istri Sayuti Melik merupakan
seorang aktivis perempuan sekaligus wartawan. Dalam Biografi Sayuti Melik

40
disebutkan pendidikan beliau di mulai dari Sekolah Ongko Loro (SD) di
Srowolan Solo hanya sampai kelas 4 dan kemudian dilanjutkan di Yogyakarta.
Sejak masih muda beliau merupakan penulis yang mampu membuat belanda
merasa terganggu, kisah hidup Sayuti melik juga diwarnai dengan penahanan
berkali-kali oleh Belanda. Beliau juga pernah di buang di Boven Digul (1927-
1933) karena dianggap terlibat dengan PKI oleh Belanda. Selama satu tahun
beliau juga pernah ditawan dan dipenjara di Singapore, pada tahun 1937
beliau [ulang ke Jakarta namun dimasukkan ke sel di Gang tengah hingga 1938.
Beliau juga mendirikan koran Pesat di semarang yang segala bagian redaksi
hingga percetakan dan penjualan beliau kerjakan sendiri bersama istrinya.
Namun mereka tetap tidak terlepas dari pengasingan. Selama menerbitkan
koran tersebut, Sayuti Melik atau istrinya bergantian keluar masuk penjara dan
pengasingan. Hal itu dikarenakan tulisan mereka yang tajam dan kritis. Pada
kependudukan Jepang tepatnya Putera didirikan, atas bantuan Bung
Karno Sayuti Melik dan istrinya dapat bersatu kembali. Selain aktif dalam dunia
jurnalis, biografi Sayuti melik juga menyebutkan bahwa dirinya juga menjadi
anggota PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia)
Sayuti melik merupakan pemuda ataupun golongan tua yang sangat
mendukung segera diproklamirkan kemerdekaan Indonesia. Pada tanggal 16
Agustus 1945, Seokarno dan Hatta di culik dan dibawa ke Rengasdengklok.
Penculikan tersebut bertujuan untuk menyakinkan Bung Karno dan Bung
Hatta segera menyatakan kemerdekaan Indonesia, ketika Jepang sedang kalah
dari sekutu. proklamasi. Setelah terjadi kesepakatan akhirnya naskah
proklamasi dirumuskan oleh Bung Karno dan Bung Hatta di rumah Laksmana
Muda Maeda. Biografi Sayuti melik menyatakan bahwa dirinya dan sukarni
menjadi sanksi dan membantu mereka dalam merumuskan proklamasi. Atas
usul Sayuti melik juga proklamasi ditanda tangani oleh Bung Karno dan Bung
Hatta atas nama bangsa Indonesia.
Karier politik Sayuti Melik semakin berkembang. Beliau pernah menjabat
sebagai anggota Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP). Sedangkan pada
masa orde baru karier politik Sayuti Melik berkembang menjadi DPR pada
tahun 1971 hingga 1977. Beliau meninggal pada 27 Februari 1989.
Penghargaan yang beliau dapat adalah Bintang Mahaputra (1961) dan BIntang
mahaputra Adiprana pada tahun 1973. 
   Karir Sayuti Melik   
 Anggota DPR/MPR, mewakili Golkar hasil Pemilu 1971 dan Pemilu 1977.
   Penghargaan Sayuti Melik   
 Menerima Bintang Mahaputra Tingkat V (1961) dari
Presiden Soekarno dan Bintang Mahaputra Adipradana (II) dari Presiden
Soeharto (1973)

41
Profil Katamso Darmokusumo   

Nama : Katamso Darmokusumo


Tempat Lahir : Sragen, Jawa Tengah
Tanggal Lahir : Senin, 5 Februari 1923
Meninggal : Yogyakarta, 1 Oktober 1965 pada umur 42 tahun
Makam : Taman Makam Pahlawan Semaki Yogyakarta
Agama : Islam
Warga Negara : Indonesia

   Biografi Katamso Darmokusumo   


Biografi Brigadir Jenderal katamso darmokusumo memberikan informasi,
bahwa beliau dilahirkan pada hari senin, 5 februari 1923 di Sragen, jawa
Tengah. Selepas menamatkan pendidikan di Sekolah Dasar dan Sekolah
Menengah, Ia melanjutkan pada pendidikan tentara Peta di Bogor. Setelah
masa kemerdekaan Indonesia, Beliau bergabung dengan TKR yang berangsur-
angsur berubah menjadi TNI. Ketika terjadi agresi militer belanda, beliau
memimpin pasukan untuk berkali-kali melakukan pertempuran mengusir
Belanda dari Indonesia. Pada masa awal kedaulatan Republik Indonesia masih
sering dirongrong dengan berbagai peristiwa baik dalam maupun luar negeri.

Setelah kedaulatan Negara Indonesia di akui di mata Internasional, terjadi


pemberontakan Batalyon 426 di Jawa Tengah. Brigjen Katamso dan
pasukannya diserahi tugas untuk menumpas pemberontakan tersebut. Pada
Biografi Brigadir Jenderal Katamso darmokusumo disebutkan, bahwa pada

42
tahun 1958 beliau menjabat sebagai Komandan batalyon ``A`` yang tergabung
dalam pasukan Komando Operasi 17 Agustus yang dipimpin oleh Kolonel
Ahmad Yani. Pasukan ini bertugas menumpas pemberontakan yang dilakukan
oleh PRRI/Peremesta.

Makam Katamso Darmokoesoemo


Biografi Brigadir Jenderal katamso Darmokusumo menginformasikan tentang
perjalanan karir militer beliau selanjutnya. Pada tahun 1963 Brigjen Katamso
diamanahi jabatan sebagai Komandan Korem 072 Kodam VII/Diponegoro yang
berkedudukan di Yogyakarta. Pada masa itu ideology PKI telah menyebar luas
dilapisan masyarakat. PKI juga menyasar kalangan terpelajar untuk bergabung
dengan mereka dan diharapkan menjadi kekuatan intelektual mereka. Brigjen
Katamso mencium gelagat itu sangat kuat penyebaran PKI di daerah Solo,
maka beliau memutuskan untuk melakukan pembinaan kepada para
mahasiswa di daerah Solo. Para Mahasiswa tersebut diberi Pelatihan Militer
guna meningkatkan kecintaan kepada Negara Republik Indonesia diatas
kelompok dan golongan.

Membaca Biografi Brigadir Jenderal Katamso Darmokusumo tertangkap


dengan jelas akan aksi pemberontakan dan penculikan G. 30 S/ PKI tidak hanya
berjalan di Jakarta. PKI juga membidik para perwira di daerah termasuk di
wilayah Kodam VII/Diponegoro. PKI dengan menghasud beberapa anggota TNI
di Yogyakarta, mereka berhasil menguasai RRI Yogyakarta. Atas insiden
tersebut, Markas Korem 072 dibawah Komando Brigjen Katamso
mengumumkan pembentukan Dewan Revolusi. Brigjen Katamso termasuk

43
perwira yang sangat tidak menyetujui keberadaan PKI, maka beliau juga
termasuk salah satu perwira yang menjadi sasaran dari penculikan PKI.

PKI melancarkan penculikan terhadap komandan Korem 072 dan Kepala Staf
Korem Letnan Kolonel Sugiono pada tanggal 1 Oktober 1965 sore hari.
Katamso dan Sugiono dibawa ke daerah Keuntungan, dan sesampainya
ditempat, mereka dipukul pakai kunci mortar hingga tewas. PKI telah
mempersiapkan segala sesuatunya di daerah tersebut. Lubang telah disiapkan
khusus untuk menyembunyikan jasad kedua perwira tersebut yang memang
sudah menjadi target pembunuhan. Jenazah keduanya baru diketemukan pada
21 Oktober 1965 dalam keadaan rusak setelah dilakukan pencarian secara
besar-besaran semenjak peristiwa hilangnya mereka berdua. Kemudian pada
tanggal 22 Oktober 1965 jenazah mereka berdua dimakamkan di Taman
Makam Pahlawan Semaki Yogyakarta. Biografi Brigadir Jenderal Katamso
Darmokusumo menjelaskan, atas jasa dan perjuangan beliau, pemerintah
menganugerahkan sebagai Pahlawan Revolusi berdasarkan SK Presiden RI No.
118/KOTI/ tahun 1965 yang tertanggal 19 Oktober 1965.

   Karir Katamso Darmokusumo   


 Shodanco Peta di Solo
 Komandan Kompi di klaten
 Komandan Kompi Batalyon 28 Divisi IV
 Komandan Batalyon "A" Komando Operasi 17 Agustus
 Kepala Staff Resimen Team Pertempuran (RTP)  II Diponegoro
 Kepala Staff Resimen Riau Daratan Kodam III/17 Agustus
 Komando Pendidikan dan Latihan (Koplat) merangkap Komandan Pusat
 Pendidikan Infanteri (Pusdikif) di Bandung
 Komandan Resort Militer korem 072, Komando Daerah Militer (Kodam)
VII Diponegoro di Yogyakarta.
   Penghargaan Katamso Darmokusumo   
 Gelar Pahlawan Revolusi (Tahun 1965, tanggal 19 Oktober 1965
Mendapatkan SK Presiden RI No. 118/KOTI/)
Tokoh Revolusi Indonesia lainnya:
 Jenderal Ahmad Yani "Sang Pahlawan Revolusi"

44
 Profil Supriyadi    

Nama : Supriyadi
Tempat Lahir : Trenggalek, Jawa Timur, Hindia Belanda
Lahir : 13 April 1923
Zodiac : Aries
Meninggal : Tidak di ketahui
Warga Negara : Indonesia
    Biografi Supriyadi    
Supriyadi kecil adalah seorang yang mendapat pembelajaran nilai-nilai
kepahlawanan dari kakek tirinya melalui media wayang. Melalui budaya
wayang tersebut mulai tertanam jiwa patriotik cinta tanah air. Putra kelahiran
Trenggalek, 13 April 1923  ini memulai perjuangan bela tanah air dengan
masuk tentara pribumi atau yang dahulu dikenal dengan PETA (Pembela Tanah
Air). Adapun sejarah biografi Supriyadi akan diulas lebih mendalam sebagai
berikut.
Supriyadi yang bernama kecil Priyambodo ini termasuk seorang pribumi yang
kaya sehingga memiliki kesempatan mengenyam pendidikan di bangku sekolah
formal. Biografi Supriyadi dimulai dari pendidikan yang Ia enyam di ELS
(setingkat Sekolah Dasar) kemudian dilanjutkan ke MULO (setingkat Sekolah
Lanjutan Tingkat Pertama). Setelah tamat MULO Ia melanjutkan Sekolah
Pamongpraja di Magelang. Ketika tentara Jepang di Indonesia ia belum sempat
menyelesaikan sekolah Pamongpraja kemudian beralih memasuki Sekolah
Menengah Tinggi dan mengikuti latihan pemuda Seimendoyo di Tangerang. 

45
Biografi Supriyadi berlanjut pada masa penggabungan dirinya di dalam PETA
(Pembela Tanah Air) bentukan Jepang bulan Oktober 1943. Pada awalnya PETA
dibentuk sebagai sebuah pasukan strategis Pribumi bentukan Jepang untuk
mendukung ia pada perang Asia Pasifik dan mendukung kepentingan Jepang.
Hal ini lantas dimanfaatkan oleh tokoh Nasional untuk menanamkan jiwa cinta
kebangsaan Indonesia para pemuda pribumi. Supriyadi pun termasuk anggota
PETA yang kemudian diangkat menjadi Sudhanco di Blitar. Sebagai Sudhanco ia
bertugas mengawasi pekerjaan Romusha. Romusha bekerja keras, namun
tingkat kesejahteraan (makanan, kesehatan) hidupnya sangat memprihatinkan.
Tak jarang mereka diperlakukan kasar oleh pihak Jepang.

Biografi Supriyadi menjadi menarik, karena sebagai anak muda, Ia tak gentar


untuk membela kaum tertindas Romusha meskipun dengan keterbatasan
pasukan dan alat perang. Supriyadi mulai terbersit untuk melakukan
perlawanan terhadap pihak Jepang karena tidak tahan melihat kesewenang-
wenangan Jepang terhadap bangsanya, dalam hal ini para Romusha. Strategi
perlawanan mulai disusun Supriyadi bersama teman-teman PETA nya.
Perlawanan ini pun sempat dikonsultasikannya kepada Bung Karno ketika
berkunjung di Blitar untuk bertemu dengan ayah Supriyadi. Hal ini pun
didukung Bung Karno dengan nasihat untuk memperkuat pasukan. 

Puncak perlawanan terjadi pada tanggal 14 Februari 1945 dini hari di Daidan
Blitar. Jepang sangat terkejut dengan aksi pemberontakan tersebut dan
akhirnya mengerahkan pasukan besar untuk menumpas pasukan PETA.
Pasukan PETA berakhir dengan penangkapan dan pembujukan tokoh PETA.
Tokoh-tokoh yang berhasil ditangkap kemudian diadili di Mahkamah Militer
Jepang. Enam orang dijatuhi hukuman mati, tiga orang hukuman seumur
hidup, dan yang lain mendapat hukuman bervariasi mulai dari 3 hingga 15
tahun penjara. Nama Supriyadi tidak termasuk di dalam orang yang terkena
sanksi. Bahkan ketika akan dilantik dan diangkat menjadi Menteri Keamanan
Rakyat dalam Kabinet RI pertama pada 6 Oktober 1945 Supriyadi tidak hadir.
Diduga Supriyadi tewas terbunuh pada peristiwa perlawanan PETA di Blitar.

 Profil Teuku Umar    


46
Nama : Teuku Umar
Lahir : 1854, Meulaboh, Kesultanan Aceh
Meninggal : 1899, Meulaboh, Kesultanan Aceh
Makam :  Mesjid Kampung Mugo di Hulu Sungai Meulaboh
Agama : Islam

    Biografi Teuku Umar    


Pahlawan nasional Teuku Umar merupakan seseorang yang lahir pada tahun
1854 dan berasal dari meulaboh, aceh barat. Beliau merupakan pahlawan yang
mencetuskan adanya perang aceh melawan pemerintahan Belanda pada masa
situ. Perang gerliya aceh tersebut terjadi pada tahun 1873 sampai 1899. Bapak
dari teuku umar adalah teuku Mahmud yang merupakan seorang pejuang juga
di tanah aceh. Dalam biografi Teuku umar diceritakan sejak berumur 19 tahun
beliau sudah menjabat sebagai kepala desa atau keuchik di daerah meulaboh.

Perang aceh terjadi pada tahun 1873, pada perang tersebut teuku umar muda
sudah ikut berjuang bersama pejuang lainnya untuk mengusir Belanda. Teuku
umar tidak pernah mendapatkan pendidikan formal, tetapi beliau merupakan
seorang pemimpin yang bijaksana, pintar dan juga tegas dalam merumuskan
berbagai macam strategi perang. Selain itu beliau juga memiliki pribadi yang
kuat, tidak mudah patah menyerah dan juga pemberani. Inilah yang membuat
banyak orang yang percaya dengan kepemimpinan beliau. Jika membaca buku

47
tentang biografi Teuku umar, anda akan mengetahui seperti apa perjalanan
hidup teuku umar.

Teuku umar menikah pada saat beliau berumur 20 tahun dengan seorang
wanita yang bernama Nyak sofiah. Nyak sofiah merupakan anak dari
uleebalang glumpah. Selanjutnya beliau juga pernah menikah dengan Nyak
malighai. Nyak malighai merupakan putri dari panglima sagi XXVI mukim. Sejak
pernikahan keduanya tersebut, beliau memiliki gelar teuku. Terakhir beliau
menikah dengan seorang janda yang bernama Cut Nyak Dien, yang merupakan
putri dari paman Teuku umar. Mereka menikah pada tahun 1880. Suami
pertama dari Cut Nyak Dien adalah Teuku Ibrahim lamnga, tetapi suami
dari Cut Nyak Dien sudah meninggal pada tahun 1878. Dalam biografi teuku
umar, teuku umar dan Cut Nyak Dien berjuang bersama untuk mengusir
Belanda dari aceh.

Pada tahun 1883 pasukan pemerintahan Belanda menyerah pada pasukan dari
teuku umar. Tetapi pada tahun 1884, terjadi peperangan kembali antara
Belanda dan rakyat aceh. Teuku umar akhirnya bergabung dengan Belanda.
Awalnya rakyat aceh berpikir bahwa teuku umar merupakan penghianat.
Tetapi hal itu dilakukan teuku umar untuk mendapatkan tambahan senjata dan
juga mencari tahu tentang strategi perang dari Belanda. Pada saat itu teuku
umar masuk ke dinas politik dan sempat dianugerahi gelar johan pahlawan. Hal
ini banyak diceritakan diberbagai buku biografi teuku umar.

Setelah berhasil memasukkan banyak orang aceh dipecah Belanda. Pada


tanggal 30 maret tahun 1896, teuku umar bisa melepaskan diri dan berhasil
membawa senjata, amunisi, butir peluru dan juga uang dari pemerintahan
Belanda. Pemerintahan Belanda sangat marah dan melakukan penyerbuan
pada rakyat aceh. Pada tanggal 11 februari tahun 1899, Belanda akhirnya bisa
menemukan teuku umar dan beliau wafat pada saat penyeragaman tersebut.
Itulah beberapa cerita tentang biografi teuku umar. Semoga menjadi
pengetahuan tentang pahlawan nasional Indonesia.
    Penghargaan Teuku Umar    
 Gelar Pahlawan Nasional lewat SK Presiden No. 087/TK/1973 tanggal 6
November 1973.

 Profil Gatot Subroto    

48
Nama : Gatot Subroto
Tempat Lahir : Banyumas,  Jawa Tengah
Tanggal Lahir : Minggu, 10 Oktober 1909
Zodiac : Balance
Meninggal : Jakarta, 11 Juni 1962 (umur 54)
Makam: Ungaran, kabupaten Semarang
Warga Negara : Indonesia
    Biografi Gatot Subroto    
Nama Gatot Subroto diabadikan dalam sebuah nama jalan di daerah Jakarta.
Pengabdiannya dalam sebuah nama jalan mengartikan bahwa Gatot Subroto
ialah seseorang yang patut dikenang jasanya. Dikenal sebagai seorang yang
pemberani, tegas, dan pantang akan kesewenang-wenangan. Hal ini tertanam
mulai dari sejak ia kecil dan terbukti dengan keberaniannya ketika berkelahi
dengan anak kompeni yang menganggap dirinya memiliki derajat tinggi lantas
menindas orang, membuat Gatot Subroto tidak tinggal diam. Agar tahu lebih
jelas, mari kita ulas bersama biografi Gatot Subroto.
Biografi Gatot Subroto berawal dari keberaniannya di masa kecil. Putra
kelahiran Banyumas pada tanggal 10 Oktober 1909 ini sempat mengenyam
pendidikan di Europesche Lagere School (ELS) namun tak sampai tamat.
Dikeluarkan dari ELS karena ulah keberaniannya, Gatot Subroto kemudian
beralih sekolah di Holands Inlandse School (HIS). Ia menyelesaikan pendidikan
formalnya di sana, namun  tidak melanjutkan pendidikannya ke sekolah yang
lebih tinggi. Ia memilih bekerja sebagai pegawai. Pilihan bekerja sebagai
pegawai kemudian ia alihkan ke militer karena tidak memuaskan jiwanya. Pada
tahun 1923 beliau memutuskan untuk masuk sekolah militer di magelang. 

49
Gatot Subroto berkesan karena ia adalah seorang tentara pada tiga zaman.
Selepas ia lulus dari sekolah militer di Magelang, Gatot Subroto menjadi
anggota KNIL (Tentara Hindia Belanda) hingga akhir kependudukan Belanda di
Indonesia. Setelah itu Ia diangkat anggota PETA (Pembela Tanah Air) pada
masa penjajahan Jepang dan menjadi TKR (Tentara Keamanan Rakyat) setelah
kemerdekaan Indonesia. Ia ikut serta dalam penumpasan PKI tahun 1948. Ia
pula menjadi pioneer pembentukan Akademi Angkatan Bersenjata Republik
Indonesia (AKABRI). Watak seorang tentara yang membela keadilan memang
terlahir dalam darahnya. Bersifat berani, tegas, bersolidaritas tinggi dan anti
akan kesewenang-wenangan menjadi ciri khasnya. 
Biografi Gatot Subroto tak hanya mengesankan keberanian seorang prajurit
militer, namun juga orang yang memiliki jiwa empati yang tinggi. Meskipun ia
adalah tentara baik pada masa penjajahan, namun ia menaruh perhatian
terhadap orang kecil tertindas. Tak ayal, ia pernah menyumbangkan gajinya
untuk membantu keluarga orang hukuman yang berada di bawah
pengawasannya. Pada tahun 1945-1950 Ia dipercaya untuk mengemban
jabatan penting, yakni menjadi Panglima Corps Polisi Militer, Panglima Divisi II
dan juga menjabat sebagai Gubernur Militer dari daerah Surakarta. Semasa ia
menjadi Gubernur ia menumpas pemberontakan PKI dengan gemilang dan
akhirnya ia dipercaya menjabat sebagai Panglima Tentara dan Teritorium (T &
T)  IV Diponogoro. puncak karir Gatot Subroto yakni ketika diangkat menjadi
Wakasad (Wakil Kepala Staff Angkatan Darat pada tahun 1956. Ia dikenal
sebagai pemimpin yang memiliki perhatian besar  terhadap pembinaan
perwira muda. Menurutnya pembinaan perwira dapat berjalan maksimal jika
akademi militer setiap angkatan menyatu yakni Angkatan Darat, Laut dan
Udara. Berkat gagasannya, akhirnya terbentuklah AKABRI (Akademi Angkatan
Bersenjata Republik Indonesia). Demikian biografi Gatot Subroto dengan
perjalanan militernya. Ia wafat di Jakarta pada tanggal 11 Juni 1962 pada usia
55 tahun. Seminggu setelah kematiannya, beliau dinobatkan sebagai Pahlawan
Kemerdekaan Nasional dan dikuatkan dengan SK Presiden RI No. 222 Tahun
1962.

    Pendidikan Gatot Subroto    


 Europeesche Lagere School (ELS)

50
 Holands Inlandse School (HIS)
 Sekolah Militer, Magelang, 1923
 Pendidikan Tentara Pembela Tanah Air (Peta)
 Tentara Keamanan Rakyat (TKR)
    Karir Gatot Subroto    
 Wakil Kepala Staff Angkatan Darat, 1953
 Panglima Tentara & Teritorium (T & T) IV Diponegoro
 Gubernur Militer Daerah Surakarata dan sekitarnya, 1945-1950
 Panglima Corps. Polisi Militer, 1945-1950
 Panglima divisi II, 1945-1950 
 Komandan Batalyon
 Komandan kompi, Sumpyuh, Banyumas
 Anggota KNIL (Tentara Hindia Belanda)
 Pegawai pemerintah
    Penghargaan Gatot Subroto    
 Gelar Pahlawan Kemerdekaan Nasional menurut SK Presiden RI No.222
tanggal 18 Juni 1962

 Profil Sutan Syahrir    

51
Nama : Sutan Syahrir
Tanggal Lahir: 5 Maret 1909
Tempat Lahir : Padang Panjang, Sumatera Barat, Hindia Belanda
Meninggal: 7 November 1966, Zürich, Swiss
Makam : TMP Kalibata, Jakarta
Warga Negara : Indonesia
Anak: Kriya Arsyah Sjahrir, Siti Rabyah Parvati Sjahrir
Istri : Maria Duchateau & Siti Wahyunah
Agama : Islam

    Biografi Sutan Syahrir    


Sutan syahrir tentu saja sebuah nama yang tak asing di telinga rakyat
Indonesia. Sutan Syahrir ini sempat mencapai karier tertingginya pada saat
mencapai perdana menteri pertama Indonesia. Untuk lebih lengkapnya
mengenai sang perdana Menteri pertama ini, anda bisa menyimak
mengenai biografi Sutan Syahrir yang telah membantu dalam
memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dari kekuatan penjajahan jepang
pada waktu itu. 

Salah satu penulis biografi Sutan Syahrir adalah Rosihan Anwar dengan judul
biografi tokoh Nasional Kemerdekaan ini yaitu Sutan Sjahrir: Negarawan
Humanis, Demokrat Sejati yang Mendahului Zamannya. Sutan Syahrir ini
dilahirkan di Padang Panjang Sumatera Barat, 5 Maret 1909. Kedua orang
tuanya bernama Mohammad rasad Gelar Maharaja Soetan bin Soetan leman
gelar Soetan palindih dan ibunya bernama Putri Siti Rabiah. Riwayat

52
pendidikannya di mulai di sekolah dasar ELS dan SMP di MULO Medan yang
merupakan sekolah terbaik di Medan. Selanjutnya Sutan Syahrir melanjutkan
pendidikannya pada sekolah menengah atas di AMS di Bandung. Sekolahan
tersebut merupakan sekolahan termahal yang ada di Hindia Belanda saat itu.
Setelah menamatkan sekolah menengah atasnya Sutan Syahrir melanjutkan
pendidikannya di Belanda, di Universitas Amsterdam di fakultas Hukum.

Berdasarkan biografi Sutan Syahrir yang ditulis Rosihan Anwar, saat masih


mengenyam pendidikan, Syutan syahrir sudah mulai tertarik dengan dunia
politik. Cerita hidup Sutan syahrir ini juga mengisahkan dirinya yang sudah
mulai menjadi penggagas terbentuknya organisasi Jong Indonesie. Tidak hanya
itu Sutan Syahrir juga menjadi penggerak tercetusnya Sumpah Pemuda. Pada
tahun 1930 Sutan syahrir juga bergabung dengan organisasi Perhimpunan
Indonesia (PI). Selanjutnya Sutan Syahrir juga bergabung dengan PNI baru yang
sebelumnya sempat dibubarkan oleh pemerintah Hindia Belanda. Selanjutnya
PNI dianggap semakin Radikal sehingga Sutan Syahrir dan Moh Hatta di
asingkan di Boven Digoel selama setahun dan selanjutnya dipindahkan ke
banda Neira untuk masa pembuangan 6 tahun.

Semangat perjuangan menentang penjajah tidak hanya saat pemerintahan


belanda, dalam Biografi Sutan Syahrir, ia masih tetap berjuang pada saat
penjajahan Jepang. PNI yang semakin berkembang ia jadikan roda pergerakan
kekuatan bawah tanah. Hingga akhirnya Sutan Syahrir beserta pemuda-
pemuda Indonesia mendesak Soekarno Hatta untuk memproklamasikan
Kemerdekaan Indonesia. Biografi Sutan Syahrir masih berlanjut. Pada masa
mempertahankan kemerdekaan Indonesia, Sutan Syahrir juga berperan dalam
mempertahankan kemerdekaan. Yaitu dengan membentuk cabinet Syahrir I
hingga Kabinet Syahrir ke III, dan mempertahankan Indonesia melalui jalur
diplomasi. 

Setelah tidak memimpin kabinet, Sutan Syahrir menjadi Duta besar keliling dan
penasihat Presiden Soekarno. Bersamaan itu pula biografi Sutan Syahrir
menambah cerita mengenai Partai Sosialis Indonesia PSI yang merupakan
partai bentukan Sutan Syahrir. Karena bergerak dalam arah komunis dan Sutan
Syahrir terkait dengan kasus PRRI, Presiden membubarkan PSI pada Tahun
1960. Selama 3 tahun Sutan Syahrir dipenjara kemudian tanpa diadili sehingga
menderita sakit. Atas izin yang didapat, ia boleh berobat di Swiss dan akhirnya
meninggal di Swiss. Sutan Syahrir meninggal pada tanggal 9 April 1966 dan
dikebumikan di TMP Kalibata dan mengakhiri kisah hidup Sutan Syahrir. 
    Karya Sutan Syahrir    

53
 Pikiran dan Perjuangan, tahun 1950 (kumpulan karangan dari Majalah
”Daulat Rakyat” dan majalah-majalah lain, tahun 1931 – 1940)
 Pergerakan Sekerja, tahun 1933
 Perjuangan Kita, tahun 1945
 Indonesische Overpeinzingen, tahun 1946 (kumpulan surat-surat dan
karangan-karangan dari penjara Cipinang dan tempat pembuangan di
Digul dan Banda-Neira, dari tahun 1934 sampau 1938).
 Renungan Indonesia, tahun 1951 (diterjemahkan dari Bahasa Belanda:
Indonesische Overpeinzingen oleh HB Yassin)
 Out of Exile, tahun 1949 (terjemahan dari ”Indonesische
Overpeinzingen” oleh Charles Wolf Jr. dengan dibubuhi bagian ke-2
karangan Sutan Sjahrir)
 Renungan dan Perjuangan, tahun 1990 (terjemahan HB Yassin dari
Indonesische Overpeinzingen dan Bagian II Out of Exile)
 Sosialisme dan Marxisme, tahun 1967 (kumpulan karangan dari majalah
“Suara Sosialis” tahun 1952 – 1953)
 Nasionalisme dan Internasionalisme, tahun 1953 (pidato yang diucapkan
pada Asian Socialist Conference di Rangoon, tahun 1953)
 Karangan–karangan dalam "Sikap", "Suara Sosialis" dan majalah–
majalah lain
 Sosialisme Indonesia Pembangunan, tahun 1983 (kumpulan tulisan
Sutan Sjahrir diterbitkan oleh Leppenas)
    Karir Sutan Syahrir    
 Perdana Menteri pertama Republik Indonesia
 Ketua Partai Sosialis Indonesia (PSI)
 Ketua delegasi Republik Indonesia pada Perundingan Linggarjati
 Duta Besar Keliling (Ambassador-at-Large) Republik Indonesia
    Penghargaan Sutan Syahrir    
 Pahlawan Nasional Indonesia berdasarkan SK Keppres nomor 76 tahun
1966

Profil Adam Malik    

54
Nama : Adam Malik
Lahir : 22 Juli 1917, Kota Pematangsiantar, Indonesia
Meninggal : Bandung, Jawa Barat, 5 September 1984
Makam : Taman Makam Pahlawan Kalibata
Zodiac : Cancer
Kebangsaan : Indonesia
Agama : Islam
    Biografi Adam Malik    
Untuk mencapai kemerdekaan Indonesia ada banyak sekali jasa-jasa para
pahlawan yang menjadikan Indonesia merdeka. Salah satunya adalah adam
malik. Adam malik merupakan seorang pejuang kemerdekaan bersama bung
karno, bung hatta dan lain sebagainya yang merumuskan teks proklamasi.
Adam malik lahir pada tanggal 22 juli tahun 1971 di daerah pematang siantar,
sumatera utara. Beliau dikenal sebagai si kancil karena kelincahannya dalam
berbagai hal. Orang tua beliau adalah haji abdul malik batubara dan ibunya
salamah lubis. Berikut cerita tentang biografi adam malik lebih lanjutnya.
Beliau pernah ditahan oleh polisi dinas di sipirok pada tahun 1934. Beliau
dipenjara selama 2 bulan kurungan penjara. Hal itu dikarenakan larangan
mendirikan perkumpulan, pada saat itu membentuk sebuah perkumpulan
sangatlah di larang. Pada saat beliau berumur 17 tahun, adam malik sudah
menjadi ketua partindo di pematang siantar. Beliau berjuang untuk
kemerdekaan Indonesia. Oleh karena itu beliau akhirnya hijrah ke Jakarta
untuk berjuang dengan pejuang lainnya demi kemerdekaan Indonesia. Dalam
beberapa buku biografi adam malik, diceritakan tentang perjalanan hidup
adam malik untuk membantu kemerdekaan Indonesia.

55
Pada tahun 1937 beliau bersama sipahutar, abdul hakim, soemanang, armin
pane dan pandu kartawiguna mendirikan kantor berita antara. Dengan
didirikannya kantor berita antara mereka memberikan banyak sekali tulisan
tentang perlawanan terhadap pemerintahan saat itu. Banyak sekali artikel yang
sudah dimuat antara lain pada surat kabar majalah perindo dan juga pelita
andalas. Pada saat pemerintahan colonial Belanda, adam malik banyak
melakukan gerilya bersama gerakan pemuda lainnya. sebelum
dikumandangkannya kemerdekaan republik Indonesia pada tanggal 17 agustus
1945. Jika melihat biografi adam malik, kita akan tahun gerakan apa saja yang
beliau lakukan.
Beliau juga menggerakkan seluruh rakyat Indonesia untuk berkumpul di
lapangan Ikada, Jakarta. Beliau juga terpilih sebagai wakil dari kelompok muda
untuk menjadi ketua komite III nasional Indonesia pusat dan bertugas untuk
menyusun pemerintahan. Selain itu beliau juga pernah mendirikan partai
murba dan juga partai rakyat. Adam malik juga pernah menjabat sebagai duta
besar luar biasa dan bertempat tinggal di polandia dan uni soviet. Pada masa
partai komunis Indonesia, adam malik dan roeslan abdulgani dianggap sebagai
musuh PKI. Ini juga diceritakan diberbagai versi biografi adam malik.
Pada masa order baru, adam malik berperan sebagai fasilitator dalam
perundingan dengan berbagai Negara. Beliau juga mempelopori terbentuknya
ASEAN bersama dengan menteri luar negeri seluruh Negara di daerah asia.
Asean terbentuk pada tahun 1967. Adam malik juga pernah menjadi wakil
presiden republik Indonesia ketiga mengantikan sri sultan hamengkubuono ke
IX. Bapak Haji Adam Malik meninggal di kota bandung pada tanggal 5
september tahun 1984. Karena penyakit kanker liver.
    Pendidikan Adam Malik    
 Hollandsch-Inlandsche School  Pematangsiantar
 Sekolah Agama Parabek di Bukittinggi
    Karir Adam Malik    
 Wakil Presiden Republik Indonesia
 Ketua DPR/MPR
 Menteri Luar Negeri Indonesia
 Duta besar luar biasa dan berkuasa penuh untuk Uni Soviet dan Polandia
 Menko Pelaksana Ekonomi Terpimpin
    Penghargaan Adam Malik    
 Bintang Mahaputera kl. IV pada tahun 1971
 Bintang Adhi Perdana kl.II pada tahun 1973
 Pahlawan Nasional pada tahun 1998

56
Profil Ismail Marzuki    

Nama Lengkap : Ismail Marzuki


Tempat Lahir : Batavia, Indonesia
Tanggal Lahir : Senin, 11 Mei 1914
Meninggal : Jakarta, 5 Januari 1958 (umur 44)

Makam : TPU Karet Bivak, Jakarta


Istri : Eulis Zuraidah
Agama : Islam
Zodiac : Taurus
Warga Negara : Indonesia

    Biografi Ismail Marzuki    


Ismail Marzuki atau Bang Maing sapaan akrapnya adalah putra Betawi, lahir pada 11 Mei
1914 di Kwitang, Senen, Batavia atau Jakarta Sekarang ini. Beliau merupakan komponis
besar yang telah menciptakan lebih dari 200 lagu. Lagu-lagunya yang melegenda
diantaranya sepasang mata bola, Rayuan pulau kelapa yang merupakan lagu penutup
siaran TVRI pada jaman Orde Baru, Indonesia Pusaka, dan masih banyak lagi. Pada biografi
Ismail Marzuki disebutkan, bahwa ibunya meninggal saat usianya masih tiga bulan sehingga
sosok ibu digantikan oleh Anie Haminah, kakak kandungnya yang berumur sebelas tahun
diatasnya.

Masa pendidikan Ismail Marzuki dimulai dengan belajar di HIS Idenburg, Menteng sampai
kelas 7, berlanjut ke MULO di jalan Menjangan, Jakarta. Selepas mendapat ijazah MULO dan
kemampuan berbahasa Inggris dan Belanda, ia bekerja di Socony servie Station untuk
beberapa saat hingga kemudian pindah ke perusahaan dagang KK Nies. Ia senang bekerja

57
pada perusahaan yang merekam piringan hitam dan menjual alat-alat music, karena
disinilah bakatnya dibidang music bisa tersalurkan. Dalam biografi Ismail Marzuki
disebutkan, hobinya dengan music terpupuk dengan baik saat usia sekolah ayahnya
membelikan alat music seperto harmonica, mandolin dan lainnya. Dengan alat music
tersebut ia aktif mengasah kemampuannya bermain music dan mampu menciptakan lagu
pada usia 17 tahun dengan judul O Sarinah.

Karir bermusik Ismail Marzuki dimulai sejak ia bergabung dengan perkumpulan orkes Lief
Java dibawah pimpinan Hugo Dumas pada tahun 1936. Di grup inilah kemampuannya terus
terasah dan meningkat dengan pesat. Kreatifitasnya dalam mengaransemen lagu dengan
genre yang beragam, lagu Barat, Irama Keroncong dan Langgam Melayu sangat diapresiasi.
Ia orang pertama yang mengganti harmonium pompa dalam langgam melayu dengan
instrument akordean. Mengikuti karirnya dalam biografi Ismail Marzuki sungguh menarik.
Pada tahun 1937 beberapa lagu Bang maing seperti O Sarinah, Ali Baba Rumba, dan Olhe
Lheu Dari Kotaradja direkam dalam piringan hitam dan mendapat sambutan yang sangat
antusias dari para penggemar music. Pada tahun 1938, Ia membawakan lagu bertajuk
Duduk Termenung untuk mengisi suara dalam film Terang Bulan, karena Rd. Muchtar
selaku pemerannya tidak dapat menyanyikannya. Sukses di dunia film, Ia diundang dalam
serangkaian pementasan di Singapura dan Malaysia. Pada tahun 1939, Ia menciptakan lagu
berjudul Als De Orchideen Bloeien yang mampu memukau hati penggemar diseluruh tanah
air hingga melintas ke negeri Belanda.

Menelaah lebih dalam biografi Ismail Marzuki, kita jadi mengetahui kalau Ia adalah seorang
pejuang kemerdekaan melalui syair lagu. Lagu-lagu yang Ia ciptakan mampu membakar
semangat perlawanan rakyat pribumi terhadap para penjajah. Ia menggubah lagu Indonesia
Pusaka dan Bisikan Tanah air yang berujung pada pemanggilan dirinya oleh Kenpetai,
karena lagunya yang disiarkan secara luas melalui radio dianggap memprovokasi rakyat
untuk melawan penjajah Jepang. Ia menciptakan mars Gagah Perwira untuk memberi
semangat perjuangan kepada para pasukan Peta (Pembela Tanah Air). Sedangkan lagu
Rayuan Pulau Kelapa, Ia ciptakan pada tahun 1944.

Pada biografi Ismail Marzuki, sisi kehidupan pribadinya terungkap, kalau Ia menikah dengan
Eulis Zuraidah. Ia memiliki anak angkat bernama Rachmi Aziah, sedangkan sampai akhir
hayatnya Ia tidak dikaruniai anak kandung yang terlahir dari Rahim istrinya. Tahun 1956, Ia
menulis lagu berjudul Inikah Bahagia saat sedang sakit. Menjalani masa sakit selama dua
tahun hingga akhirnya pada tanggal 25 Mei 1958 Ia meninggal dunia dalam usia 44 tahun.
Namanya terkenang sepanjang masa dan terabadikan lewat Pusat Kebudayaan dan Sastra
di Salemba Jakarta Pusat dengan nama Taman Ismail Marzuki. Ia dianugerahi sebagai salah

58
satu Pahlawan Nasional Indonesia berdasarkan SK Presiden No 089/TK/ tahun 2004.

    Penghargaan Ismail Marzuki    


 Pahlawan Nasional berdasarkan SK Presiden No 089/TK/ tahun 2004
 Namanya diabadikan sebagai pusat seni dan kebudayaan Taman Ismail Marzuki (TIM), 1968

 Profil Ahmad Yani    

Nama : Jenderal TNI Anumerta Ahmad Yani


Tanggal Lahir : 19 Juni 1922
Tempat Lahir : Purworejo, Jawa Tengah, Hindia Belanda
Meninggal : 1 Oktober 1965 (umur 43), Jakarta
Makam : Taman Makam Pahlawan di Kalibata
Zodiak : Libra
Kebangsaan : Indonesia

59
Istri : Yayu Rulia Sutowiryo Ahmad Yani
Anak : 8
Agama : Islam
    Biografi Ahmad Yani    
Ahmad Yani dilahirkan pada 19 Juni 1922 di Purworejo Jawa Tengah di
keluarga Wongsoredjo. Ahmad yani ikut pindah keluarganya ke Batavia pada
tahun 1927. Ahmad Yani menjalani pendidikan dasar di HIS (Setingkat Sekolah
Dasar)Bogor selesai pada tahun 1935. Berlanjut dengan menempuh
pendidikannya ke MULO (setingkat SMP), berada pada kelas B Afd dikota yang
sama yaitu Bogor. Di biografi Jenderal Ahmad Yani disebutkan, selepas selesai
dari MULO pada tahun 1938, Ia pindah ke Jakarta untuk melanjutakan
pendidikan ke AMS (setingkat SMU) masuk pada bagian B dan hanya bertahan
sampai kelas dua karena kena wajib militer.

Pada tahun 1940, pemerintah Hindia Belanda melakukan kebijakan wajib


militer. Dari sisnilah pendidikan Militer Ahmad Yani dimulai. Ahmad Yani
mempelajari tentang topografi militer di Malang jawa Timur, namun belum
sempat selesai terganggu oleh kedatangan pasukan Jepang pada tahun 1942.
Ia dan keluarganya kembali ke daerah Jawa Tengah. Dalam biografi Jenderal
Ahmad Yani disebutkan, pada tahun 1943 Ia bergabung dengan pasukan Peta
(Pembela Tanah Air) dan menjalani pelatihan di Magelang. Tahap selanjutnya,
Ia menjalani pendidikan komandan peleton Peta di Bogor jawa Barat. Selesai
dari Bogor, kembali lagi ke Magelang dan menjadi instruktur. Pada tahun
tersebut, dia mengawali karier militer dengan pangkat Sersan

Pada masa awal kemerdekaan, ahmad yani bergabung dengan tentara


Republik Indonesia untuk mempertahankan kemerdekaan dari Belanda yang
masih terus merongrong. Ahmad Yani membentuk battalion dan dirinya yang
menjadi komandan serta menorehkan kemenangan pertama di Magelang, saat
belanda mencoba mengambil alih Magelang dan digagalkan oleh dirinya
beserta pasukan. Maka Ahmad Yani mendapat Julukan ``Juruselamat
Magelang``. Pada biografi Jenderal ahmad yani disebutkan, setelah terbentuk
Tentara Keamanan Rakyat (TKR), ia ditugaskan menjadi komandan TKR di
Purwokerto. Saat terjadi Agreis Militer Belanda Pertama, ahmad yani dan
pasukannya yang berada didaerah Pingit berhasil menghalau serangan Belanda

60
melalui perang gerilya. Agresi Militer Belanda yang kedua dilancarkan kembali,
Dia diberikan kepercayaan sebagai komandan Wehrkreise II untuk wilayah
pertahanan Kedu. Setelah Indonesia berdaulat, muncul gerakan
pemberontakan yang dilakukan oleh DI/TII (Darul Islam/Tentara Islam
Indonesia) diwilayah Jawa Tengah. Ahmad Yani ditugaskan untuk menumpas
pemberontakan tersebut. Dalam rangka tugas tersebut ahmad Yani
membentuk pasukan khusus yang diberi nama ``The Banteng Raiders``.
Pasukan DI/TII berhasil dikalahkan. Ia bertugas di staf Angkatan Darat.

Pada lintasan biografi Jenderal Ahmad Yani dijelaskan, pada Desember 1955 Ia


mendapat tugas belajar selama 9 bulan di Komando dan Staf Umum College,
Fort Leavenwort, Texas kembali pada 1956. Kemudian mengikuti pendidikan
dua bulan pada special Warfare Course di Inggris. Setelahnya, Ahmad Yani
dipindah ke Markas Besar Angkatan Darat di Jakarta menjadi anggota staf
umum untuk Abdul Haris Nasution. Selanjutnya menjabat Asisten Logistik
Kepala Staf angkatan darat. Karirnya naik menjadi Wakil Kepala Staf Angkatan
Darat untuk organisasi dan kepegawaian. Pada tahun 1958 terjadi
pemberontakan PRRI (Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia) di
Sumatera Barat. Saat itu ia berpangkat kolonel dan mendapat mandate sebagai
komandan komando Operasi 17 Agustus dan berhasil menumpas
pemberontak. Keberhasilannya menjadikan Ia mendapat promosi jabatan pada
1 September 1962 menjadi Wakil Kepala Staf Angkatan Darat ke-2. Setahun
kemudian, tepatnya 13 November 1963 menjadi Panglima Angkatan Darat
yang otomatis menjadi Menteri di Kabinet Presiden Soekarno.

Pada era akhir kepemimpinan, Presiden Soekarno lebih condong kepada


haluan Komunis dan memaksakan ideologi Nasakom. Pada tanggal 31 Mei
1965, Ahmad yani dan nasution juga bersebrangan pendapat dengan PKI
tentang rencana pembentukan tentara angkatan kelima, yaitu buruh dan tani
yang dipersenjatai. Pada saat PKI melancarkan Gerakan 30 September, Ahmad
yani menjadi menjadi salah satu target operasi tersebut. Pada tanggal
tersebut, rumah Ahmad yani di Jalan Latuhahary No.6 di Menteng Jakarta
Pusat, dikepung oleh sekitar 200 orang. Para penculik masuk kerumah Ahmad
Yani, masuk ke rumah dan memaksa Ahmad Yani untuk ikut mereka dan
mengatakan akan dihadapkan pada Presiden. Ahmad yani meminta untuk

61
mandi dan berganti pakaian, namun ditolak oleh para penculik dan terjadi
insiden hingga penembakan yang menewaskan Ahmad Yani pada 1 Oktober
dini hari di depan kamar tidurnya. Penculik membawa jenazah Ahmad Yani ke
Lubang Buaya di Jakarta Timur dan dimasukkan ke dalam sumur bekas
bersama para Jenderal yang dibunuh lainnya. Dalam rekam sejarah biografi
Jenderal Ahmad Yani disebutkan, Jenazah para korban G-30 S PKI diangkat dari
sumur pada tanggal 4 Oktober 1965 dan di makamkan di TMP Kalibata tanggal
5 setelah melalui upacara kenegaraan. Ahmad Yani dan rekan-rekannya yang
terbunuh, dinyatakan sebagai Pahlawan Revolusi melalui Keppres Nomor
111/KOTI/1965 dan pangkatnya dinaikkan secara anumerta menjadi Jenderal
Anumerta. Kini bekas rumah Ahmad yani dijadikan sebagai museum public
yang suasananya dibuat sama dengan kondisi semula tahun 1965. Sebagai
penghargaan atas jasa-jasanya, Namanya kini terkenang sebagai nama jalan
hampir di tiap kota seluruh Indonesia. 

    Pendidikan    
 HIS (setingkat SD) Bogor, tamat tahun 1935
 MULO (setingkat SMP) kelas B Afd. Bogor, tamat tahun 1938
 AMS (setingkat SMU) bagian B Afd. Jakarta, berhenti tahun 1940
 Pendidikan militer pada Dinas Topografi Militer di Malang
 Pendidikan Heiho di Magelang
 PETA (Tentara Pembela Tanah Air) di Bogor
 Command and General Staff College di Fort Leaven Worth, Kansas,
Amerika Serikat, tahun 1955
 Special Warfare Course di Inggris, tahun 1956
    Bintang Kehormatan    
 Bintang RI Kelas II
 Bintang Sakti
 Bintang Gerilya
 Bintang Sewindu Kemerdekaan I dan II
 Satyalancana Kesetyaan VII, XVI
 Satyalancana G: O.M. I dan VI
 Satyalancana Sapta Marga (PRRI)
 Satyalancana Irian Barat (Trikora)
 Ordenon Narodne Armije II Reda Yugoslavia (1958) dan lain-lain

62
    Penghargaan    
 Pahlawan Revolusi (SK Presiden Nomor 111/KOTI/1965)

 Profil Halim Perdanakusuma    

Nama Lengkap : Abdul Halim Perdanakusuma


Lahir : 18 November 1922, Sampang, Madura, Jawa Timur, Hindia Belanda
Meninggal : 14 Desember 1947 (umur 25), Lumut, Perak, Uni Malaya
Dimakamkan : Taman Makam Pahlawan Kalibata
Zodiac : Scorpion
Warga Negara : Indonesia
Agama : Islam

63
    Biografi Halim Perdanakusuma    
Pahlawan satu ini siapa yang tidak mengenalnya, nama yang dijadikan sebuah nama
bandara di kota Jakarta ini adalah tokoh pahlawan nasional yang gugur di medan
perang. Pahlawan yang gagah berani dan mempunyai tekatd serta teladan bagi anda
semua. Tentang biografi Halim Perdanakusuma biasanya anda dengar di mata kulaih
sejarah maupun pelajaran sejarah saat menjajaki pendidikan sekolah dasar maupun
menengah. Tidak ada salahnya jika mengulas kembali perjalanan dari pahlawan
Halim Perdanakusuma ini. Tentunya ini malah akan membuka kenangan serta
mengingat kembali jasa-jasa yang beliau lakukan untuk memerdekakan bangsa
Indonesia.
Dalam biografi Halim Perdanakusuma, beliau adalah tokoh pahlawan nasional yang
lahir di kota Sampang, Madura pada tanggal 18 November 1922 dan meninggal di
Malaysia tanggal 14 Desember 1947 tepat diusianya berumur 25 tahun . Beliau
adalah salah satu toko pahlawan yang menempuh pendidikan di sekolah dasar HIS
dan menengah pertama MULO di Sampang. Kemudian beliau melanjutkan studinya
di Magelang ke sekolah Pamong Praja (MOSVIA) yang ditempuh pada tingkat II saja.
Lalu beliau menjalani transisi training navigasi bersama Royal Canadian Air Force di
Inggris saat penjajahan Jepang berlangsung yaitu tahun 1942. Karena kepiawaiannya,
saat kembali ke Indonesia ia ditugaskan untuk ikut serta dalam percobaan pesawat
terbang AURI tanggal 23 April 1946 dari Jakarta menuju Sumenep dan Malang dan
ditugaskan untuk mendirikan cabangnya di daerah Bukit Tinggi.
Berdasarkan biografi Halim Perdanakusuma tanggal 17 Oktober 1947, beliau
ditugaskan kembali untuk memimpin sebuah pasukan untuk terjun di daerah
Kalimantan. Kemudian tanggal 14 Desember 1947 ia ditugaskan kembali terbang dari
Thailand ke Indonesia dengan menggunakan AVRON ANSON RI-003 untuk
mengambil obat-obatan dan perlengkapan persenjataan. Beliau berangkat bersama
opsir Iswahyudi. Di Malaysia tepatnya di Labuhan Bilik Besar Pantai Lumut, akan
tetapi cuaca udara semakin memburuk. Yang mana cuaca tersebut mengakibatkan
sayap pesawat AVRON patah dan kemudian menjadi meledak. Keduanya Halim dan
Iswahyudi gugur di peristiwa tersebut. Jasad dari pahlawan halim dapat ditemukan.
Tetapi untuk opsir Iswahyudi sampai sekarang masih belum ditemukan.
Dalam catatan biografi Halim Perdanakusuma, ia dimakamkan di Malaysia hingga
tanggal 10 November 1975 kemudian kerangka jenazahnya dipindah ke Indonesia
lalu dimakamkan di TMP Nasional Kalibata. Halim dianugerahi gelar sebagai
pahlawan nasional dengan SK presiden bernomor 063/TK/1975 pada tanggal 9
Agustus 1975.
Untuk mengenang jasa-jasa beliau selama hidupnya, pemerintahan Indonesia
mengabdikan nama Halim Perdanakusuma sebagai sebuah lapangan udara militer di
daerah Jakarta yang dikenal sebagai lapangan udara Halim Perdanakusuma. Beliau
juga meninggalkan seorang istri bernama Koessadalina dan seorang putera bernama
Ian Santoso. Nama-nama tersebut adalah kenang-kenangan yang diberikan
sahabatnya yang gugur dalam perang Dunia II, sahabat karibnya tersebut bernama
Wing Commander yang berasal dari daerah Scotlandia.

64
   Pendidikan Halim Perdanakusuma    
 Sekolah Dasar (HIS), ELS,
 Sekolah Menengah Pertama MULO,
 MOSVIA (Sekolah Pamong Praja) di Magelang hanya sampai tingkat II, 
 Training navigasi bersama Royal Canadian Air Force di Inggris (1942)
    Karir Halim Perdanakusuma    
 1946: Anggota Tentara Keamanan Rakyat (TKR) 
 1947: Dipromosikan menjadi Komodor, ditugaskan untuk mendirikan cabang
AURI di Bukittinggi, Sumatera Barat
 1947: Wakil II kepala staf AURI dengan pangkat Komodor Muda
    Penghargaan Halim Perdanakusuma    
 1975: Gelar pahlawan nasional RI dengan SK Presiden No 063/TK/1975

Profil Fatmawati    

Nama Lengkap : Fatmawati Soekarno


Lahir : Bengkulu, Hindia Belanda, 5 Februari 1923
Meninggal : Kuala Lumpur, Malaysia, 14 Mei 1980 (umur 57)
Makam : Karet Bivak, Jakarta.
Kebangsaan : Indonesia
Zodiac : Aquarius
Suami : Soekarno (1943-1953)
Agama : Islam

65
    Biografi Fatmawati    
Anda pasti percaya dengan kata-kata, ada wanita hebat dibalik seorang lelaki yang
hebat. Kehebatan dan kesukesan dari presiden pertama Indonesia Ir.soekarno juga
tidak akan terlepas dari campur tangan istrinya yaitu ibu fatmawati. Ibu fatmawati
lahir di daerah pasar Padang Bengkulu pada tanggal 15 Februari tahun 1923. Beliau
tumbuh dari keluarga muhammadiyah. Dalam biografi fatmawati diceritakan bahwa
beliau menempuh pendidikan di Hollandsch inlandsche School (HIS). Selanjutnya
beliau juga menempuh pendidikan khusus di sebuah sekolah yang dikelola oleh
organisasi katolik.
Fatmawati mulai menyukai dan memberikan minta pada organisasi sejak beliau
berada sekolah dasar. Pada saat itu beliau aktif dalam organisasi naysatul asyiyah
yang merupakan organisasi perempuan dibawah organisasi muhamamdiyah. Beliau
mulai kenal dengan soekarno, sejak soekarno dipindahkan ke tempat perasinganya
yaitu didaerah Flores, NTT. Pada saat itu bung karno bekerja sebagai seorang
pengajar di sekolah muhammadiyah dan fatmawati menjadi siswanya pada saat itu.
Dalam biografi fatmawati diceritakan bahwa fatmawati tinggal dirumah bung karno
bersama istrinya yaitu bu inggit. 

Akhirnya soekarno bercerai dengan ibu inggit dan memperistri ibu fatmawati.


Pernikahan ir soekarno dan fatmawati dilakukan pada tahun 1943 yang dilaksanakan
di Jakarta. Dikarenakan masalah yang semakin banyak, menjadikan fatmawati ikut
hijrah ke Jakarta dan mendampingi soekarno disana. Setelah menikah satu tahun,
akhirnya mereka dikaruniai seorang putra yang bernama Muhammad guruh
soekarno putra. Pada tahun 1945 setelah Jepang menyerah kepada sekutu, terjadi
suatu masalah yang cukup hebat. Dan muncul cerita bahwa soekarno dan hatta

66
menghianati bangsa Indonesia. Tetapi itu hanya bualan yang dibuat oleh Jepang saja.
Dalam biografi fatmawati, tentang berita ini juga banyak diceritakan.
Pada suatu malam, soekarno dibawa ke rengas dengklok dan disuruh oleh para
pemuda untuk segera memplokamirkan kemerdekaan. Pada saat itu banyak sekali
pemuda yang berkumpul didepan rumah fatmawati. Akhirnya bung karno dan bung
hatta keluar dan bilang bahwa semuanya sudah dipersiapkan. Melihat hal itu Ibu
fatmawati akhirnya mengambil kain yang dia jahit sendiri. bahan bendera tersebut
dia terima dari seorang pemuda yang bernama chaerul bisri. Bendera pertama yang
dikibarkan itu, sekarang disimpan di monumen nasional Indonesia. Ketika membaca
biografi fatmawati, kita akan tahu bagaimana perjuangan beliau untuk mendukung
kemerdekaan Indonesia.

Pada tanggal 17 agustus 1945, proklamasi kemerdekaan Indonesia akhirnya


dikumandangkan. Selanjutnya ibu fatmawati dan rekannya S,K trimutri mengibarkan
bendera merah putih pada saat berkumandangnya lagu Indonesia raya. Beliau juga
melahirkan putra dan putri lainnya dari soekarno. Soekarno juga minta ijin untuk
menikah dengan hartini. Mendengar itu, fatmawati minta untuk dipulangkan ke
orang tuanya. Fatmawati meninggal dunia pada tahun 1980 pada tanggal 14 mei.

    Anak Fatmawati    
 Guntur Soekarnoputra
 Megawati Soekarnoputri
 Rachmawati Soekarnoputri
 Sukmawati Soekarnoputri
 Guruh Soekarnoputra
    Penghargaan Fatmawati    
 Terkenal sebagai wanita yang menjahit bendera merah putih pada saat
kemerdekaan Republik Indonesia

67

Anda mungkin juga menyukai