Makala Bahasa Indonesia 30 Biografi Pahl
Makala Bahasa Indonesia 30 Biografi Pahl
Makala Bahasa Indonesia 30 Biografi Pahl
Sam Ratulangi
Dr. Gerungan Samuel Jacob Ratulangi atau lebih dikenal sebagai Sam Ratulangi
adalah pahlawan ala tondano dan Manado Sulawesi utara. Ia adalah seorang
akademisi yang Sangat terkenal. Ia mulai pejalan pendidikannya di sebuah
seolah dasar milik Belanda hingga ke sekolah raja setara SMA. Selanjutnya ia
bisa memperoleh gelar ijazah guru ilmu pasti dari University di Amsterdam
Belanda. Sungguh biografi Sam Ratulangiadalah seorang akademisi ilmu pasti
yang sangat cerdas.
1
Penghargaan Sam Ratulangi
Pahlawan Nasional
2. R.A. Kartini
2
nasionalisme yang menggugah sampai ke negeri Belanda. Kumpulan tulisan
kepada sahabat-sahabat penanya di Belanda maupun surat-surat yang pernah
ia buat dirangkum Armijn Pane dalam sebuah buku berjudul, ‘Habis Gelap
Terbitlah Terang’, yang juga merupakan salah satu tema surat yamg pernah
beliau tuliskan. Berikut pemaparan mengenai Biografi Kartini mulai dari
perjalanan hidupnya, karyanya, semua yang bersangkutan mengenai Kartini,
kontroversi gelarnya, serta keturunan Kartini yang masih hidup. Semuanya
disadur dari buku dan beberapa sumber dari Internet.
Kartini adalah anak ke-5 dari 11 bersaudara kandung dan tiri. Dari kesemua
saudara sekandung, Kartini adalah anak perempuan tertua. Kakeknya,
Pangeran Ario Tjondronegoro IV, diangkat bupati dalam usia 25 tahun dan
dikenal pada pertengahan abad ke-19 sebagai salah satu bupati pertama yang
memberi pendidikan Barat kepada anak-anaknya. Kakak Kartini, Sosrokartono,
adalah seorang yang pintar dalam bidang bahasa. Sampai usia 12 tahun, Kartini
diperbolehkan bersekolah di ELS (Europese Lagere School). Di sini antara lain
Kartini belajar bahasa Belanda. Tetapi setelah usia 12 tahun, ia harus tinggal di
rumah karena sudah bisa dipingit. Beliau bersekolah hanya sampai sekolah
dasar. Ia berkeinginan untuk melanjutkan sekolahnya, tapi tidak diizinkan oleh
orangtuanya. Sebagai seorang gadis, Kartini harus menjalani masa pingitan
hingga sampai waktunya untuk menikah. Ini merupakan suatu adat yang harus
3
dijalankan pada waktu itu. Kartini hanya dapat memendam keinginannnya
untuk bersekolah tinggi.
Untunglah beliau gemar membaca dari buku – buku, koran, sampai majalah
Eropa. Kartini tertarik pada kemajuan berpikir perempuan Eropa .Kartini
banyak membaca surat kabar Semarang De Locomotief yang diasuh Pieter
Brooshooft, ia juga menerima leestrommel (paket majalah yang diedarkan
toko buku kepada langganan). Di antaranya terdapat majalah kebudayaan dan
ilmu pengetahuan yang cukup berat, juga ada majalah wanita Belanda De
Hollandsche Lelie. Di antara buku yang dibaca Kartini sebelum berumur 20,
terdapat judulMax Havelaar dan Surat-Surat Cinta karya Multatuli, yang pada
November 1901 sudah dibacanya dua kali. Lalu De Stille Kraacht (Kekuatan
Gaib) karya Louis Coperus. Kemudian karya Van Eeden yang bermutu tinggi,
karya Augusta de Witt yang sedang-sedang saja, roman-feminis karya Nyonya
Goekoop de-Jong Van Beek dan sebuah roman anti-perang karangan Berta Von
Suttner, Die Waffen Nieder(Letakkan Senjata). Semuanya berbahasa Belanda.
Pikirannya menjadi terbuka lebar, apalagi setelah membandingkan keadaan
wanita di Eropa dengan wanita Indonesia. Sejak itu, timbullah keinginan beliau
untuk memajukan perempuan pribumi yang pada saat itu berada pada status
sosial yang rendah. Ia ingin memajukan wanita Indonesia melalui pendidikan.
Untuk itu, beliau mendirikan sekolah bagi gadis – gadis di Jepara, karena pada
saat itu ia berdomisili di Jepara. Muridnya hanya berjumlah 9 orang yang
terdiri dari kerabat atau famili.
4
ituyang sudah pernah memiliki tiga istri. Kartini menikah pada tanggal 12
November 1903. Sejak itu, Kartini harus hijrah dari Jepara ke Rembang
mengikuti suaminya. Suaminya mengerti keinginan Kartini dan Kartini diberi
kebebasan dan didukung mendirikan sekolah wanita di sebelah timur pintu
gerbang kompleks kantor kabupaten Rembang, atau di sebuah bangunan yang
kini digunakan sebagai Gedung Pramuka.
Pada tahun 1922, Balai Pustaka menerbitkannya dalam bahasa Melayu dengan
judul yang diterjemahkan menjadi Habis Gelap Terbitlah Terang: Boeah Pikiran,
yang merupakan terjemahan oleh Empat Saudara. Kemudian tahun 1938,
keluarlah Habis Gelap Terbitlah Terang versi Armijn Pane seorang sastrawan
Pujangga Baru. Armijn membagi buku menjadi lima bab pembahasan untuk
menunjukkan perubahan cara berpikir Kartini sepanjang waktu
korespondensinya. Versi ini sempat dicetak sebanyak sebelas kali. Surat-surat
Kartini dalam bahasa Inggris juga pernah diterjemahkan oleh Agnes L.
Symmers. Selain itu, surat-surat Kartini juga pernah diterjemahkan ke dalam
bahasa-bahasa Jawa dan Sunda.
5
Jawa. Pemikiran-pemikiran Kartini yang tertuang dalam surat-suratnya juga
menjadi inspirasi bagi tokoh-tokoh kebangkitan nasional Indonesia, antara
lain W.R. Soepratman yang menciptakan lagu berjudul Ibu Kita Kartini.
6
Bahkan ada yang menyangsikan gelar Kartini sebagai Pahlawan Nasional
dikarenakan beliau hanya menulis. Namun hal ini dibantah oleh beberapa
pendapat dari halaman
(http://pustakailmudotcom.wordpress.com/2014/02/23/kartini-layak-menjadi-
pahlawan/) yang menyatakan bahwa, “... Kartini memang tak bisa
mewujudkan mimpinya (akhirnya dipoligami), tapi dia meninggalkan tulisan-
tulisan yang dahsyat. Itu sudah cukup. Sebenarnya Soekarno tidak keliru
memilih Kartini sebagai Pahlawan Nasional…Surat Kartini jadi biasa bagi
pembaca yang sudah mengenyam pendidikan. Coba dirimu di era pingitan atau
1890-an…Kartini memang bukan penggerak orang. Ia tak pernah berorasi. Juga
tak punya Taman Siswa seperti Ki Hajar Dewantara, tapi siapa yang
menghubungi Oost en West untuk memulai lagi kerajinan tangan asli Hindia
Belanda? Itu Kartini! Siapa yang menggelar pameran kerajinan PERTAMA asli
Hindia Belanda sampai London memperhatikan batik nasional? Kartini!
@AndiChamomile.
Siapa yang ngobrol soal “feodalisme” sampai akhir tahun 1900-an dan itu di
balik dinding ruang pingitan? Kartini! FYI: setahuku hanya surat-surat Kartini
yang komprehensif membicarakan itu semua. Aku gak ngomongin profil lho ya,
bukan!...Pahlawan itu tidak harus angkat senjata dan menyelam di lautan
pertempuran. Itu pertimbangan Soekarno...Kalau sampean bilang tulisan
Kartini biasa-biasa saja, sungguh aku harus bilang: Kamu harus (benar-benar)
banyak baca!!! Pemimpin redaksi De Echo di Jogjakarta saat itu sampai minta
ortunya Kartini biar mau nulis buat rubrik khusus. Koran-koran Belanda itu
ngemis tulisan Kartini. Kartini sering nolak. Sampai-sampai ia harus pake
anonim “Tiga Saudara” kalo nulis lho...kalau menilai tulisan Kartini biasa-biasa
saja, kamu benar-benar harus banyak baca! Tanpa Kartini, dunia memang tahu
Hindia Belanda. Tapi siapa sih yang tahu soal Koja kalau bukan dari reportase
Kartini?Serius, Kartini tuh mereportase, dan bertitimangsa 1890-an. Ini soal
sejarah Kepala Bumipuetra pertama di Indonesia…Kartini jadi pahlawan karena
ia meninggalkan tulisan. Tulisannya bukan pepesan kosong…Pemikiran Kartini
jauh melampaui orang-orang di zamannya, bahkan bangsawan dan lelaki
sekalipun http://t.co/3qHSxKHWkA...Kalau meragukan tulisan karya Kartini
adalah benar-benar dari Kartini, mungkin karena riset itu tidak tercantum
nama Kartini sebagai penulisny... Kartini sering nulis. kadang disimpen di
lemari. Saat KITLV datang, tulisan Kartini disetorkan sendiri oleh
ayahnya...Sangat disayangkan kalau masih ada yang menyangsikan
kepahlawanan Kartini hanya karena ia akhirnya dipoligami, padahal suaranya
anti-feodal…Kalau mau baca barang sebentar tulisan-tulisan Kartini, pasti
7
terdiam. Perempuan sehebat ini tidak salah jika disebut Pahlawan Nasional!”
Berikut serba – serbi Kartini yang disadur dari sebuah halaman blog :
1) Majalah Kartini
"Kartini adalah majalah wanita yang didirikan oleh Lukman Umar. Majalah
Kartini pertama kali diterbitkan pada tahun 1973 dan sangat populer di
Indonesia. Edisi bahasa Indonesianya diterbitkan oleh Kartini Group. Selain
edisi cetaknya, ada pula edisi online nya."
2) Nama Universitas
Nama bu Kartini di jadikan nama salah satu Universitas di Surabaya, tepatnya
di Jl. Raya Nginden No. 19-23 Surabaya, Jawa Timur. Perguruan Tinggi Swasta
ini berdiri sejak tahun 1986, yang terletak di kawasan Surabaya Timur dengan
empat lantai. Kampus ini membuka program D3, S1, dan S2 yang memiliki
fakultas hukum, ekonomi, tehnik dan pariwisata.Walaupun namanya
Universitas Kartini, tapi kampus ini tidak hanya untu perempuan saja.
3) Nama Film
R.A. Kartini adalah sebuah filmdramaperjuanganIndonesia yang diproduksi
pada tahun 1984. Film yang disutradarai oleh Sjumandjaja ini dibintangi antara
lain oleh Yenny Rachman, Bambang Hermanto dan Adi Kurdi. Film ini
mengisahkan tentang perjuangan R.A. Kartini dalam memperjuangkan hak
kaum wanita Indonesia yang pada saat itu masih belum disetarakan dengan
hak-hak kaum pria dalam hal mendapatkan pendidikan dan sebagainya
(emansipasiwanita).
4) Nama Museum
Jika anda datang ke Kota Jepara jangan lewatkan untuk mampir ke Museum
R.A.Kartini yang berada di tengah-tengah jantung Kota Jepara, Jalan Alun-alun
No.1 Jepara sebelah barat daya Pendapa Kabupaten Jepara. Lokasinya
memang sangat strategis, persisnya sebelah timur Kantor Pusat Pemerintahan
Kabupaten, sebelah selatan Alun-alun dan Masjid Besar, sebelah barat Kodim
Jepara dan sebelah utara shopping centre ( Pusat Perbelanjaan ).
Museum R.A.Kartini sendiri didirikan pada tanggal 30 Maret 1975 atas usulan
wakil-wakil rakyat Jepara dan didukung bantuan dari mantan Presiden
8
Soeharto, pada era Jepara dipimpin oleh Bupati Suwarno Djojo Mardowo, S.H.
dan diresmikan pada tanggal 21 April 1977 tepat seabad peringatan R.A.Kartini
oleh Bupati Jepara, Sudikto S.H. Museum ini didirikan sebagai penghargaan
terhadap R.A.Kartini perintis emansipasi Wanita Indonesia.Dan saat ini dikelola
oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan di bawah Pemerintah Daerah
kabupaten Jepara.
Museum R.A.Kartini berdiri di atas tanah seluas 5.210 meter persegi, dengan
luas bangunan 890 meter persegi yang terdiri atas beberapa gedung. Selain
menyajikan benda-benda peninggalan R.A.Kartini maupun kakaknya R.M.P.
Sosrokartono, juga menyimpan benda-benda kuno peninggalan sejarah dan
budaya hasil temuan di wilayah Kabupaten Jepara.
5) Nama Pantai
Obyek Wisata Pantai Kartini terletak 2,5 km ke arah barat dari Pendopo
Kabupaten Jepara. Obyek wisata ini berada di kelurahan Bulu kecamatan
Jepara dan merupakan obyek wisata alam yang menjadi dambaan wisatawan.
Berbagai sarana pendukung seperti dermaga, sebagian aquarium Kura-kura,
motel, permainan anak-anak (komedi putar, mandi bola, perahu arus), dan
lain-lain telah tersedia untuk para pengunjung. Suasana di sekitar pantai yang
cukup sejuk memang memberikan kesan tersendiri buat pengunjung, sehingga
tempat ini sangat cocok untuk rekreasi keluarga atau acara santai lainnya.
6) Nama Penghargaan
Kartini Award adalah kegiatan tahunan organisasi yang dibentuk pada tahun
1995, bagi para wanita yang telah melakukan hal-hal inspiratif dalam
kehidupannya. Tahun ini ada 7 perempuan inspiratif yang menerima
penghargaan WITT-Kartini Award 2014.
9
yang menggunakan nama tokoh perjuangan lainnya seperti Augusto Sandino,
Steve Biko, Che Guevara, Agostinho Neto.
Tulisan ini disadur dari sebuah halaman blog mengenai hal yang bersangkutan :
“……. yang menggerakkan saya untuk menulis artikel ini adalah karena saya
telah menikah selama hampir 7 (tujuh) tahun dengan salah satu keturunan RA.
Kartini dan K.R.M. Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat, seorang bupati dari
Rembang. Yuppp.. seperti model keluarga Jawa pada umumnya, pertemuan
keluarga rutin diadakan tiap bulan di rumah keturunan Beliau. Apalagi
menjelang tanggal 21 April seperti ini, biasanya akan dikirimkan utusan
keluarga dari berbagai daerah untuk khusus nyekar ke makam Beliau di
Rembang……..” ;
Ketika tengah mencari info tentang silsilah dan keturunan R.A. Kartini, kami
temukan paragraf di atas yang merupakan petikan dari alamat situs
http://mubarika-darmayanti.com/1303/ra-kartini-1001-perempuan-yang-
berpengaruh-di-dunia-sosialmedia/ . Ya, Mubarika Darmayanti seorang
blogger Indonesia mengaku bahwa dia telah menjadi bagian keluarga besar
R.A. Kartini sejak 7 tahun yang lalu. Menilik beberapa temuan yang ada, kami
rasa Mubarika Darmayanti bukanlah seorang pembual.
Dari sumber artikel ke [2] yang menceritakan kepada kita sedikit kisah tentang
Singgih/ RM Soesalit (keturunan semata wayang dari R.A Kartini) sebagai
berikut : “… RM Soesalit pernah menjabat sebagai Panglima Divisi III/
Diponegoro di kota Yogyakarta dan Magelang ( periode 1 Oktober 1946 – 1
Juni 1948) dengan pangkat terakhir Mayor Jenderal. RM Soesalit menikahi
Gusti Bendoro A.A Moerjati, putri Susuhunan Paku Buono IX dan mempunyai
10
dua putri yaitu R.A Srioerip dan R.A Sri Noerwati (putra pertama meninggal dan
istri RM Soesalit meninggal saat melahirkan putri kedua). Dalam perjalanan
waktu, RM Soesalit memperistri Ray. Loewiyah Soesalit DA dan mempunyai
Putra tunggal, yaitu : RM. Boedi Setiyo Soesalit (cucu RA Kartini) yang
menikahi Ray. Sri Biatini Boedi Setio Soesalit. Dari pernikahan itu dikarunia 5
orang anak (cicit dari R.A Kartini) yakni: RA. Kartini Setiawati Soesalit, RM.
Kartono Boediman Soesalit,RA Roekmini Soesalit, RM. Samingoen Bawadiman
Soesalit, dan RM. Rahmat Harjanto Soesalit. Mayjen RM Soesalit Djojo
Adiningrat sendiri meninggal di sebuah ruangan di bangsal Pavilliun Rumah
Sakit RSPAD pada 17 Maret 1962, tepat jam 05.30 WIB, di makamkan di desa
Bulu, Rembang dekat dengan makam ibundanya RA Kartini. Tepat tanggal 21
April 1979, alm Mayjen RM Soesalit Djojo Adiningrat mendapat anugerah dari
Pemerintah Republik Indonesia berupa Tanda Kehormatan Bintang Gerilya… ”
Itulah salah satu bukti bahwa hingga saat ini masih ada keturunan/keluarga asli
dari Raden Ajeng Kartini.
“Bangsa yang besar adalah bangsa yang tahu menghargai jasa-jasa para pahlawannya.”
“Agama harus menjaga kita daripada berbuat dosa, tetapi berapa banyaknya dosa
diperbuat orang atas nama agama itu - (R.A Kartini).”
“Tiada awan di langit yang tetap selamanya. Tiada mungkin akan terus-menerus terang
cuaca. Sehabis malam gelap gulita lahir pagi membawa keindahan. Kehidupan manusia
serupa alam. - R. A. Kartini ”
“Gadis yang pikirannya sudah dicerdaskan, pemandangannya sudah diperluas, tidak akan
sanggup lagi hidup di dalam dunia nenek moyangnya. - R. A. Kartini.”
“Tahukah engkau semboyanku? Aku mau! Dua patah kata yang ringkas itu sudah
beberapa kali mendukung membawa aku melintasi gunung keberatan dan kesusahan.
Kata "Aku tiada dapat!" melenyapkan rasa berani. Kalimat "Aku mau!" membuat kita
mudah mendaki puncak gunung. - R. A. Kartini.”
“Dan biarpun saya tiada beruntung sampai ke ujung jalan itu, meskipun patah di tengah
jalan, saya akan mati dengan merasa berbahagia, karena jalannya sudah terbuka dan saya
ada turut membantu mengadakan jalan yang menuju ke tempat perempuan Bumiputra
merdeka dan berdiri sendiri. - R. A. Kartini”
Penghargaan R.A. Kartini
Tanggal 2 Mei 1964, yang menetapkan Kartini sebagai Pahlawan
Kemerdekaan
Setiap tanggal 21 April, untuk diperingati setiap tahun sebagai hari besar
yang kemudian dikenal sebagai Hari Kartini
Namanya dijadikan nama jalan di beberapa kota di Belanda. Seperti di
Utrecht, Venlo, Amsterdam, Haarlem
11
3. Bung Tomo
12
membebaskan tawanan perang, biografi bung tomo akan menceritakan
sejarah berdarah tersebut.
Bung tomo juga memiliki karir yang cemerlang di segala bidang yang pernah
bung tomo geluti, diantaranya adalah sebagai jurnalist, bung tomo memiliki
minat yang sangat tinggi terhadap dunia jurnalistik pada masa mudanya,
puncak karir bung tomo di dunia jurnalistik adalah menjadi pemimpin redaksi
pada kantor berita antara, membahas biografi bung tomo dengan
pertempuran sepuluh november yang sangat sengit tidak bisa terlepas dari
peran ulama-ulama dan kyai-kyai di jawa timur, diantaranya adalah KH. Wahab
Chasbullah yang saat itu menjabat sebagai panglima laskar Hizbullah yang
berada di garis terdepan peperangan sepuluh november.
13
“Merdeka atau mati !”
"Selama banteng-banteng Indonesia masih mempunyai darah
merah yang dapat membikin secarik kain putih menjadi merah dan
putih, selama itu kita tidak akan mau menyerah kepada siapa pun
juga."
“Kita tunjukkan bahwa kita adalah benar-benar orang yang ingin
merdeka. Lebih baik kita hancur lebur daripada tidak merdeka”
Karir Bung Tomo
KBI (Kepanduan Bangsa Indonesia)
Gerakan Rakyat Baru
Menteri Negara Urusan Bekas Pejuang Bersenjata/Veteran, 1955-1956
Menteri Sosial Ad Interim, 1955-1956
Anggota DPR yang mewakili Partai Rakyat Indonesia, 1956-1959
14
4. Ki Hadjar Dewantara
15
beliau tidak sampai tamat dikarenakan sakit. Hal ini juga banyak diceritakan
disemua buku biografi Ki Hajar Dewantoro. Beliau juga pernah bekerja menjadi
wartawan diberbagai media cetak terkenal pada masa itu. Seperti mideen java,
sedyotomo, De ekpress, kaoem moeda, poesara, oetoesan hindia, dan tjahaja
timoer. Tulisan beliau diberbagai media tersebut sangat komunikatif dan juga
kritis, sehingga dapat meningkatkan semangat rakyat pada masa itu.
Ketika membahas tentang biografi Ki hajar dewantara memang tidak pernah
ada habisnya. Ada banyak sekali hal yang harus kita banggakan untuk beliau.
Pada tahun 1908 beliau aktif sebagai pengurus di organisasi boedi oetomo.
Selanjutnya beliau juga membuat organisasi sendiri bersama Douwes Dekker
atau lebih dikenal dengan Dr. Danudirdja Setya Budhi dan Dr Cipto
Mangoekoesoemo mendirikan sebuah organisasi yang bernama Indische Partij
pada tanggal 25 desember tahun 1912. Organisasi ini merupakan partai politik
pertama di Indonesia yang beraliran nasionalisme untuk mencapai Indonesia
merdeka. Ketika ingin mendaftarkan partai ini, mereka di tolak oleh Belanda,
karena dianggap menumbuhkan nasionalisme pada rakyat.
Dengan ditolaknya partai tersebut, mereka akhirnya komite boemi poetra yang
digunakan untuk membuat kritik ke pemerintahan Belanda. Mereka menulis
berbagai kritikan untuk pemeritahan Belanda yang dimuat di surat kabar De
ekpress yang pemiliknya pada saat out adalah Douwe Dekker. Dalam tulisan
tersebut mereka mengatakan bahwa tidak mungkin merayakan kemerdekaan,
di Negara yang sudah kita rampas sendiri kemerdekaannya. Karena tulisannya
itu beliau di buang ke pulau Bangka, sebagai hukuman pengasingannya oleh
pemerintahan Belanda. Cerita ini banyak ditemukan di buku-buku biografi ki
hajar dewantara.
Setelah pulang dari pengasingan dan sempat melakukan perjalanan ke
Belanda. Beliau akhirnya mendirikan taman siswa. Selama pendirian taman
siswa ini banyak sekali tantangan dan halangan dari pihak pemerintahan
Belanda. Dengan segala kegigihannya, akhirnya taman siswa mendapatkan ijin
berdirinya. Setelah masa kemerdekaan, beliau menjabat sebagai menteri
pendidikan dan kebudayaan. Jika kalian mengunjungi Yogyakarta, anda bisa
mengunjungi museum yang didedikasikan untuk ki hajar dewantara. Sekian
artikel tentang biografi Ki Hjar Dewantara, semoga dapat memberikan
informasi untuk anda.
Karir Ki Hajar Dewantara
Pendiri perguruan Taman Siswa
Penghargaan Ki Hajar Dewantara
Gelar doktor kehormatan (Doctor honoris causa, Dr.H.C.) dari
Universitas Gadjah Mada
16
Bapak Pendidikan Nasional Indonesia dan hari kelahirannya dijadikan
Hari Pendidikan Nasional (Surat Keputusan Presiden RI no. 305 tahun
1959, tanggal 28 November 1959
PROFIL SOEKARNO
BIOGRAFI SOEKARNO
Siapa yang tidak kenal dengan Ir. Soekarno. Semua orang di Indonesia pasti
kenal dengan beliau. Beliau adalah Presiden pertama Republik Indonesia.
Sebagai rakyat Indonesia dan mencintai sejarah, anda harus
mengetahui biografi Ir.Soekarno. beliau merupakan sosok yang banyak
dikagumi oleh semua orang. Berkat perjuangan beliau, Indonesia bisa merdeka
dari tangan para penjajah. Bapak ir. Soekarno lebih dikenal dengan nama bung
karno. Beliau lahir di Blitar pada tanggal 6 juni 1901. Nama asli dari Bung karno
adalah Koesno Sosrodiharjo. Mari kita bahas lebih lanjut tentang perjalanan
hidup bung karno.
17
Nama Soekarno diberi ketika soekarno sering mengalami sakit ketika memiliki
nama Koesno Sosrodiharjo. Menurut orang zaman dulu, orang tersebut
keberatan nama sehingga sering sakit. Dari beberapa buku biografi Ir soekarno
menyebutkan bahwa nama dari bapak Ir soekarno adalah Raden Soekemi
Sosrodihardjon dan beliau mempunyai ibu yang bernama Ida Ayu Nyoman Rai.
Bung karno meninggal dunia pada umur 69 tahun yaitu pada tanggal 21 juni
1970 di Jakarta. Banyak sekali sejarah yang menceritakan tentang masa-masa
kejayaan beliau. Ketika masih kecil beliau tinggal bersama kakeknya di daerah
Tulungagung, jawa timur.
Pada saat beliau berumur 14 tahun beliau diajak untuk tinggal di Surabaya dan
bersekolah di Hoogere Burger School (H.B.S) oleh teman ayahnya yang
bernama Oemar Said Tjokroaminoto. Dari buku biografi Ir. Soekarno
diceritakan bahwa beliau mulai kenal dengan pemimpin serikat islam pada saat
beliau tinggal di Surabaya. Pada saat itu serikat islam di pimpin oleh Bapak
Tjokroaminoto. Pada saat itu juga soekarno mulai gabung dengan organisasi
Pemuda java atau Jong Java. Bung karno tamat dari sekolah hoogere burger
School pada tahun 1920. Setelah itu beliau melanjutkan sekolah di ITB yang
dulu bernama Technische Hoge School dan lulus pada tahun 1925.
Jika melihat dari biografi Ir. Soekarno beliau banyak mendirikan dan bergabung
dengan berbagai organisasi. Pada saat tinggal di bandung, beliau pernah
mendirikan organisasi Algemene Studi Club pada tahun 1926. Pada tahun 1927
Ir soekarno merubah organisasi ini menjadi Partai Nasional Indonesia. Ketika
mendirikan Partai Nasional Indonesia inilah, bung karno ditangkap oleh
Belanda pada bulan desember 1929 dan beliau dibebaskan pada bulan
desember tahun 1931. Hal itu juga dikarenakan Pledoi Indonesia menggugat
yang sangat terkenal pada waktu itu.
19
Profil Soepomo
Profil Soepomo
Pahlawan nasional yang merupakan pencetus sekaligus arsitek UUD 1945 ini
dikenal dengan nama Prof. Mr. Soepomo. Ia adalah seorang ahli hukum pada
generasi pertama yang sudah ada ketika Indonesia merdeka. Dalam biografi
Soepomo, semasa hidupnya hingga akhir hayatnya ia juga berturut serta
berperan dalam pembentukan adanya sistem nasional. Nama Soepomo sering
terdengar saat menempuh pendidikan di sekolah dasar maupun menengah.
Berikut akan diulas kembali sejarah dari beliau, agar anda bisa mengetahui
secara jelas dan mengingat kembali perjalanan hidup Soepomo saat
memerdekakan Indonesia.
20
Prof. Mr. Soepomo lahir di kota Sukoharjo, Jawa Tengah pada tanggal 22
Januari 1903. Dalam biorafi soepomo disebutkan bahwa ia terlahir dari
kalangan keluarga ningrat aristocrat jawa. Kakek dari pihak ibunya adalah
Raden Tumenggung Wirjodirodjo, bupati Nayak dari Sragen. Sedangkan Kakek
dari pihak ayahnya adalah raden Tumenggung Reksowardono, bupati Anom
Sukaharjo pada masa kejayaannya dulu. Pada tahun 1917 pahlawan Soepomo
beruntung memiliki keluarga dari keluarga priyayi, sehingga ia memiliki
kesempatan untuk bisa menjajaki pendidikan di ELS yaitu sekolah yang
setingkat dengan sekolah dasar di daerah Boyolali. Kemudian di tahun 1920
Soepomo melanjutkan pendidikannya di MULO di kota Solo. Setelah itu
meneruskan pendidikan hukumnya di Bataviasche Rechtsschool di Batavia dan
lulus pada tahun 1923. Kemudian ia ditunjuk oleh kolonial Belanda sebagai
pegawai negeri pemerintahannya yang di bantu oleh ketua dari pengadilan
negeri Sragen tahun 1977. Kemudian di antara tahun 1924 hingga 1927, beliau
mendapatkan kesempatan untuk melanjutkan studinya ke Rijksuniversiteit
Leiden di Belanda yang dibimbing oleh Cornelis van Vollenhoven. Ia adalah
seorang professor hukum arsitek yang dikenal sebagai tokoh ilmu hukum adat
Indonesia dan seorang ahli hukum di bidang hukum internasional, yaitu salah
satu konseptor Liga Bangsa Indonesia.
Pada tahun 1927 dalam biografi Soepomo juga dijelaskan bahwa ia pernah
menyandang gelar sebagai doctor dengan judul disertasinya yaitu
Reorganisatie van het Agrarisch Stelsel in het Gewest Soerakarta (Reorganisasi
Sistem Agraria di Wilayah Surakarta). Dalam disertasinya, Soepomo bukan
hanya mengupas adanya sistem agraria tradisional saja akan tetapi juga
meneliti hukum-hukum kolonial yang terkait dengan pertahanan di daerah
Surakarta. Dengan menggunakan bahasa belanda yang ditulis secara halus dan
tidak langsung dan menggunakan argument kolonialnya, kritik Soepomo atas
wacana-wacana kolonial yaitu tentang proses transisi agrarian di letakkan
dalam disertasinya tersebut.
Pada buku biografi soepomo tentang bahasa belanda yang terkait dengan
krtikan-kritikan tersebut yang pada dasarnya saat menyatakan kritikan
kolonialnya, Soepomo meletakkan etika jawanya saat melakukan penulisan
subjeytivitas pada argumentnya tersebut. Ini bisa dilihat di buku Frans Magnis-
Suseno tentang etika jawa dan buku Ben Anderson tentang Language and
Power, sebagai patokan tentang etika jawa untuk memahami strategi dan cara
pandang agensi Soepomo.
21
Hampir tidak ditemukan di biografi Soepomo, kecuali satu karangan Soegito
(1977) yang menyatakan bahwa berdasarkan departemen pendidikan dan
kebudayaan, Marsilam Simanjutak mengatakan bahwa Soepomo adalah
sumber munculnya fasisme di Negara Indonesia karena adanya kekaguman
Soepomo terhadap sistem pemerintahan jepang dan jerman. Simanjuntak
menilai bahwa Negara orde baru pada jendral Soeharto adalah bentuk Negara
yang sistem pemerintahannya paling dekat dengan Soepomo. Akan tetapi ini
perlu di pertimbangkan dan diperdebatkan lagi. Soepomo meninggal di usia
muda akibat sakit serangan jantung yang dideritanya. Ia meninggal pada
tanggal 12 September 1959 di Jakarta dan dimakamkan di daerah Solo.
Semoga informasi di atas dapat memberikan gambaran serta wacana bagi
pembaca.
Pendidikan Soepomo
ELS (Europeesche Lagere School) di Boyolali (1917)
MULO (Meer Uitgebreid Lagere Onderwijs) di Solo (1920)
Bataviasche Rechtsschool di Batavia (lulus tahun 1923)
Rijksuniversiteit Leiden/Leiden University (1924)
Karir Soepomo
Pegawai yang diperbantukan pada Pengadilan Negeri Yogyakarta
Anggota Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia
(BPUPKI)
Anggota Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI)
Ketua Panitia Kecil Perancang UUD
Menteri Kehakiman
Rektor Universitas Indonesia (1951-1954)
Penghargaan Soepomo
Gelar Pahlawan Kemerdekaan Nasional (1965)
22
PROFIL JENDRAL SUDIRMAN
23
Biografi Pendidikan Jendral Sudirman di mulai Hollandsch Inlandsche School,
namun ketika tahun kelima Jendral Sudirman berhenti dari sekolahnya dan
kemudian melanjutkan sekolahnya di Yogyakarta di sekolah Taman Siswa.
Setelah itu Jendral Sudirman melanjutkan ke Sekolah Menengah Wirotomo.
Jenderal Sudirman juga berbakat dalam berbagai ilmu pelajaran dan ia juga
memperdalam ilmu agama. Berdasarkan buku biografi Jendral Sudirman,
gurunya Suwarjo Tirtosupono dan Raden Muhammad Kholil mendidiknya
dengan baik. Setelah lulus dan setelah kematian ayah tirinya beliau yang
berusia 19 tahun juga sempat mengajar di sekolah Wirotomo. Jendral
Sudirman juga aktif di organisasi Kepanduan Putra Muhammadiyah, beliau
memimpin Hizboel Wathan. Selanjutnya beliau juga belajar satu tahun di
sekolah guru di Surakarta yaitu di Kweekschool.
25
PENGHARGAAN JENDRAL SUDIRMAN
Jenderal Besar Anumerta Bintang Lima (1997)
Profil Ernest Douwes Dekker
26
Namanya dikenal sebagai satu dari 3 tokoh penting perjuangan Indonesia.
Mereka adalah Tiga Serangkai, beranggotakan dirinya, Suwardi Suryaningrat
dan Dr. Tjipto Mangoenkoesoemo. Pria kelahiran pasuruan, Jawa Timur ini
sempat mendaftar di Universitas Zurich pada tahun 1913. Sang ayah, Auguste
Henri Edoeard Douwes Dekker punya posisi yang cukup penting sebab ia
adalah agen dari bank Nederlandsch Indisch Escomptobank saat itu.
Darah belanda mengalir di dalam tubuhnya, begitu pula dengan sang adik yang
bernama Jan. Sementara ibunya Louise Bousquet juga memiliki darah
campuran Jerman-Jawa. Sang ibu lahir di Tanah Air, tepatnya di Pekalongan,
Jawa Tengah. Ia masih punya 2 saudara lain, bernama Adeline (1876) dan Julius
(1878). Perjalanan karir politiknya dimulai dari Pasuruan. Disini ia
menghabiskan masa kecilnya untuk menyelesaikan pendidikan dasar. Setelah
tamat, ia kemudian masuk ke HBS di Surabaya. Sempat juga ia berpindah
sekolah ke Gymnasium Koning Willem III School.
Dari sini ia mulai sadar akan perlakuan pemerintah Kolonial yang dirasa
semena-mena. Pada 1903 ia menikah dengan Clara Charlotte Deije, namun
sayangnya harus berpisah di tahun 1919. Pernikahan berikutnya adalah dengan
Johanna Petronella Mossel, berlangsung pada 1927. Pernikahan ini pun juga
berakhir setelah Dekker dibuang ke Suriname, namun ini justru
mempertemukannya dengan Nelly. Mereka pun akhirnya menikah. Sebagai
seorang nasionalis, namanya sangat melekat di hati masyarakat Indonesia.
Terbukti banyak tempat dan jalan di Indonesia dinamai Setiabudi, yang diambil
dari namanya.
27
Profil Mohammad Yamin
28
Rechtshoogeschool te Batavia.
29
gajah mada dan Panca Darma corps, dan penghargaan panglima Kostrad.
30
Profil Tjipto Mangunkusumo
Ia juga dikenal memiliki pendirian yang kokoh. Ini bisa terlihat dari berbagai
tulisan yang ia buat berisi banyak kritikan pedas kepada Belanda. Ia
menyalurkan aspirasinya lewat De Locomotive dan Bataviaasch Nieuwsblad
mulai dari 1907. Setelah menamatkan pendidikan di STOVIA, ia ditunjuk
sebagai Dokter Pemerintah Belanda dan dikirim ke Demak untuk ditugaskan
disana. Hanya saja karena dinilai terlalu kritis, ia harus kehilangan
pekerjaannya.
31
Dr. Cipto mangunkusumo juga dikenal lewat Budi Utomo. Ia ingin agar
organisasi tersebut lebih demokratis, menyebabkan terjadinya bentrokan
internal dengan pengurus lainnya di sana. Ini pada akhirnya membuat Cipto
mengundurkan diri. Setelah itu, ia membuka praktek dokter yang berlokasi di
Solo. Selain itu, ia juga berpartisipasi di dalam pendirian Kartini Klub yang
ditujukan untuk memperbaiki nasib masyarakat. Di tahun 1912, bersama
dengan Suwardi Suryaningrat mendirikan Indische Partij. Pada perjalanan karir
selanjutnya, ia pergi ke Bandung dalam rangka menjadi penulis untuk harian
De Express.
Ada momen dimana ia mendengar Belanda dan Prancis berniat merayakan 100
tahun kemerdekaan di Indonesia. Kemudian ia bernisiatif mendirikan Komite
Bumiputera bersama rekan bernama Suwardi. Puncaknya adalah pada 19 Juli
1913, saat itu ia yang masih bersama Komite Bumi Putra merilis artikel
berjudul “Ais Ik Nederlands Was” (andaikan saya seorang Belanda). Hanya
selang sehari, ia menulis lagi artikel yang berisi dukungan terhadap Suwardi.
Konsekuensi dari tulisan tersebut adalah ia dan sang rekan dimasukkan ke sel
tahanan pada 30 Juli 1913.
32
Profil Raden Suprapto
33
pun ditangkap dan ditahan di penjara Jepang , namun pada akhirnya bisa
meloloskan diri. Lalu selepas dari pelariannya, kemudian jenderal megikuti
sebuah pelatihan Kurus pemuda, latihan Kurus Syuisyintai, Seinendan, dan
Keibodan. Lalu ia pun juga bekerja di salah satu kantor pendidikan masyarakat.
Dan pada awal kemerdekaan RI, ia adalah salah satu pejuang yang ikut andil
dan turut serta dalam merebut senjata dari pasukan Jepang yang ada di
Cilacap. Kemudian ia masuk dalam anggota dari Tentara Keamanan Rakyat
yang ada di Purworejo. Meskipun ia adalah pejuang yang sering melawan
tentara Jepang, ia hanya dianggap sebagai pejuang biasa seperti halnya
pejuang rakyat pada umumnya. Kemudian Jenderal Suprapto telah melakukan
catatan sejarah selama ia masuk dalam TKR untuk melawan Inggris waktu di
Ambarawa, dan tercatat pula dalam buku sejarah biografi Letnan Jenderal
Suprapto. Dalam biografi Letnan Jenderal Suprapto juga disebutkan bahwa
jenderal bersama Panglima besar Jenderal Sudirman juga telah memimpin dan
menjadi ajudannya dalam melawan bangsa Inggris. Sekembalinya ke Indonesia,
ia pun sering ditugaskan secara berpindah-pindah, dan tempat pertama yang
jenderal singgahi adalah di Ponegoro Semarang, yaitu sebagai Kepala Staf dari
Tentara dan Territorial IV (T&T). Lalu ia ditarik kembali ke Jakarta untuk
ditugaskan sebagai Staf dari Angkatan Darat, lalu Menteri Pertahanan, dan
terakhir sebagai Debuty Kepala Staf dari Angkatan Darat wilayah daerah
Sumatera yang markasnya di Medan. Tugas yang ia emban ini sangatlah berat,
karena ia harus berhati-hati agar peristiwa yang terjadi sebelumnya yaitu
pemberontakan tidak terulang kembali. Pada tanggal 1 Oktober dini hari,
Suprapto, didatangi oleh sekawanan orang yang mengaku sebagai pengawal
kepresidenan (Cakrabirawa), yang mengatakan bahwa ia dipanggil oleh
presiden Sukarno untuk menghadap. Suprapto kemudian dimasukkan ke dalam
truk dan dibawa ke Lubang Buaya, daerah pinggiran kota Jakarta, bersama
dengan 6 orang lainnya. Malam harinya, Jendral Suprapto dan keenam orang
lainnya ditembak mati dan dilemparkan ke dalam sebuah sumur tua. Baru pada
tanggal 5 Oktober, jenazah para korban pembunuhan tersebut bisa
dikeluarkan dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata. Di hari itu
juga, Presiden Sukarno mengeluarkan Kepres no. 111/KOTI/1965, yang
meresmikan Suprapto bersama korban Lubang Buaya yang lain sebagai
Pahlawan Revolusi dengan diberikan pangkat Letnan Jenderal untuk
mengenang akan jasa dan pengabdian beliau.
PENDIDIKAN
MULO (Meer Uitgebreid Lager Onderwijs) yang setara SLTP di Yogyakarta
AMS (Algemeene Middlebare School) yang setara SLTA di Yogykarta
Koninklijke Militaire Akademie di Bandung
PENGHARGAAN
Gelar Pahlawan Revolusi
34
Profil Pierre Tendean
35
Kapten Tendean begitu namanya sekarang telah dikenal. Ia menjadi seorang
pasukan batalyon di bukittingi dan menjadi ajudan bagi seorang jenderal yaitu
Abdul Haris Nasution. Ia pun ditugaskan oke badan intelijen Indonesia untuk
menjadi mata mata di Malaysia karena pada waktu itu terjadi konfrontasi
antara Indonesia dengan Malaysia akibat perebutan wilayah di perbatasan dan
konflik pelanggaran batas negara yang dilakukan oleh Malaysia. Biografi Pierre
Tendean terus berlanjut.
Karena kondisi rumah yang gelap tadilah yang membuat para penculik itu tidak
melihat. Mereka sebenarnya berniat menculik jenderal Abdul haris Nasution
yang ternyata berhasil kabur dengan melompati pagar rumah. Di rumah itu
putri dari Abdul haris Nasution yaitu Dae Irma Suryani Nasution terbunuh di
tempat itu karena ditembak oleh para penculik.
36
Profil Donald Isaac Panjaitan
37
memperoklamasikan atas kemerdekaannya.
Kemudian Victor Naiborhu dan Albert Naibohu juga ikut terluka saat melawan
pasukan PKI yang hendak menculik Pandjaitan. Akhirnya dengan perlengkapan
seragam yang komplit, jenderal pun menyerahkan nyawanya kepada Tuhan
38
atas kewajiban dan tanggung jawabnya. Kemudian ia pun di bunuh dan
ditembak mati oleh pasukan gerombolan PKI, dan jasadnya di buang ke sumur
tua daerah Lubang Buaya. Tanggal 4 Oktober 1965 mayatnya pun kemudian
ditemukan dan di makamkan di makam taman pahlawan di kalibata. Dan
dalam buku sejarah biografi Mayor Jenderal Pandjaitan ia tewas sebagai
Pahlawan Revolusi dengan mendapatkan pangkat sebagai Anumarta Jenderal
Mayor RI. Semoga sejarah dan biografi jenderal di atas dapat bermanfaat bagi
yang membacanya.
Pendidikan Donald Isaac Panjaitan
SD, SMP, dan SMA di Indonesia
Associated Command and General Staff COllege, Amerika Serikat
Karir Donald Isaac Panjaitan
Komandan batalyon di TKR
Komandan Pendidikan Divisi IX/Banteng di Bukittinggi pada tahun 1948
Kepala Staff Umum IV (Supplay) Komandemen Tentara Sumatra.
Pimpinan Perbekalan Perjuangan Pemerintah Darurat Republik
Indonesia (PDRI)
Kepala Staf Operasi Tentara dan Teritorium (T&T) I Bukit Barisan di
Medan
Kepala Staf T&T II/Sriwijaya di Palembang
Penghargaan Donald Isaac Panjaitan
Gelar Pahlawan Revolusi Indonesia
39
Profil Sayuti Melik
Nama asli beliau adalah Mohammad Ibnu Sayuti. Beliau dilahirkan di Sleman
22 November 1908. Orang tuanya bernama Abdul Mu'in alias Partoprawito dan
Sumilah. Istri beliau bernama Soerastri Karma. Istri Sayuti Melik merupakan
seorang aktivis perempuan sekaligus wartawan. Dalam Biografi Sayuti Melik
40
disebutkan pendidikan beliau di mulai dari Sekolah Ongko Loro (SD) di
Srowolan Solo hanya sampai kelas 4 dan kemudian dilanjutkan di Yogyakarta.
Sejak masih muda beliau merupakan penulis yang mampu membuat belanda
merasa terganggu, kisah hidup Sayuti melik juga diwarnai dengan penahanan
berkali-kali oleh Belanda. Beliau juga pernah di buang di Boven Digul (1927-
1933) karena dianggap terlibat dengan PKI oleh Belanda. Selama satu tahun
beliau juga pernah ditawan dan dipenjara di Singapore, pada tahun 1937
beliau [ulang ke Jakarta namun dimasukkan ke sel di Gang tengah hingga 1938.
Beliau juga mendirikan koran Pesat di semarang yang segala bagian redaksi
hingga percetakan dan penjualan beliau kerjakan sendiri bersama istrinya.
Namun mereka tetap tidak terlepas dari pengasingan. Selama menerbitkan
koran tersebut, Sayuti Melik atau istrinya bergantian keluar masuk penjara dan
pengasingan. Hal itu dikarenakan tulisan mereka yang tajam dan kritis. Pada
kependudukan Jepang tepatnya Putera didirikan, atas bantuan Bung
Karno Sayuti Melik dan istrinya dapat bersatu kembali. Selain aktif dalam dunia
jurnalis, biografi Sayuti melik juga menyebutkan bahwa dirinya juga menjadi
anggota PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia)
Sayuti melik merupakan pemuda ataupun golongan tua yang sangat
mendukung segera diproklamirkan kemerdekaan Indonesia. Pada tanggal 16
Agustus 1945, Seokarno dan Hatta di culik dan dibawa ke Rengasdengklok.
Penculikan tersebut bertujuan untuk menyakinkan Bung Karno dan Bung
Hatta segera menyatakan kemerdekaan Indonesia, ketika Jepang sedang kalah
dari sekutu. proklamasi. Setelah terjadi kesepakatan akhirnya naskah
proklamasi dirumuskan oleh Bung Karno dan Bung Hatta di rumah Laksmana
Muda Maeda. Biografi Sayuti melik menyatakan bahwa dirinya dan sukarni
menjadi sanksi dan membantu mereka dalam merumuskan proklamasi. Atas
usul Sayuti melik juga proklamasi ditanda tangani oleh Bung Karno dan Bung
Hatta atas nama bangsa Indonesia.
Karier politik Sayuti Melik semakin berkembang. Beliau pernah menjabat
sebagai anggota Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP). Sedangkan pada
masa orde baru karier politik Sayuti Melik berkembang menjadi DPR pada
tahun 1971 hingga 1977. Beliau meninggal pada 27 Februari 1989.
Penghargaan yang beliau dapat adalah Bintang Mahaputra (1961) dan BIntang
mahaputra Adiprana pada tahun 1973.
Karir Sayuti Melik
Anggota DPR/MPR, mewakili Golkar hasil Pemilu 1971 dan Pemilu 1977.
Penghargaan Sayuti Melik
Menerima Bintang Mahaputra Tingkat V (1961) dari
Presiden Soekarno dan Bintang Mahaputra Adipradana (II) dari Presiden
Soeharto (1973)
41
Profil Katamso Darmokusumo
42
tahun 1958 beliau menjabat sebagai Komandan batalyon ``A`` yang tergabung
dalam pasukan Komando Operasi 17 Agustus yang dipimpin oleh Kolonel
Ahmad Yani. Pasukan ini bertugas menumpas pemberontakan yang dilakukan
oleh PRRI/Peremesta.
43
perwira yang sangat tidak menyetujui keberadaan PKI, maka beliau juga
termasuk salah satu perwira yang menjadi sasaran dari penculikan PKI.
PKI melancarkan penculikan terhadap komandan Korem 072 dan Kepala Staf
Korem Letnan Kolonel Sugiono pada tanggal 1 Oktober 1965 sore hari.
Katamso dan Sugiono dibawa ke daerah Keuntungan, dan sesampainya
ditempat, mereka dipukul pakai kunci mortar hingga tewas. PKI telah
mempersiapkan segala sesuatunya di daerah tersebut. Lubang telah disiapkan
khusus untuk menyembunyikan jasad kedua perwira tersebut yang memang
sudah menjadi target pembunuhan. Jenazah keduanya baru diketemukan pada
21 Oktober 1965 dalam keadaan rusak setelah dilakukan pencarian secara
besar-besaran semenjak peristiwa hilangnya mereka berdua. Kemudian pada
tanggal 22 Oktober 1965 jenazah mereka berdua dimakamkan di Taman
Makam Pahlawan Semaki Yogyakarta. Biografi Brigadir Jenderal Katamso
Darmokusumo menjelaskan, atas jasa dan perjuangan beliau, pemerintah
menganugerahkan sebagai Pahlawan Revolusi berdasarkan SK Presiden RI No.
118/KOTI/ tahun 1965 yang tertanggal 19 Oktober 1965.
44
Profil Supriyadi
Nama : Supriyadi
Tempat Lahir : Trenggalek, Jawa Timur, Hindia Belanda
Lahir : 13 April 1923
Zodiac : Aries
Meninggal : Tidak di ketahui
Warga Negara : Indonesia
Biografi Supriyadi
Supriyadi kecil adalah seorang yang mendapat pembelajaran nilai-nilai
kepahlawanan dari kakek tirinya melalui media wayang. Melalui budaya
wayang tersebut mulai tertanam jiwa patriotik cinta tanah air. Putra kelahiran
Trenggalek, 13 April 1923 ini memulai perjuangan bela tanah air dengan
masuk tentara pribumi atau yang dahulu dikenal dengan PETA (Pembela Tanah
Air). Adapun sejarah biografi Supriyadi akan diulas lebih mendalam sebagai
berikut.
Supriyadi yang bernama kecil Priyambodo ini termasuk seorang pribumi yang
kaya sehingga memiliki kesempatan mengenyam pendidikan di bangku sekolah
formal. Biografi Supriyadi dimulai dari pendidikan yang Ia enyam di ELS
(setingkat Sekolah Dasar) kemudian dilanjutkan ke MULO (setingkat Sekolah
Lanjutan Tingkat Pertama). Setelah tamat MULO Ia melanjutkan Sekolah
Pamongpraja di Magelang. Ketika tentara Jepang di Indonesia ia belum sempat
menyelesaikan sekolah Pamongpraja kemudian beralih memasuki Sekolah
Menengah Tinggi dan mengikuti latihan pemuda Seimendoyo di Tangerang.
45
Biografi Supriyadi berlanjut pada masa penggabungan dirinya di dalam PETA
(Pembela Tanah Air) bentukan Jepang bulan Oktober 1943. Pada awalnya PETA
dibentuk sebagai sebuah pasukan strategis Pribumi bentukan Jepang untuk
mendukung ia pada perang Asia Pasifik dan mendukung kepentingan Jepang.
Hal ini lantas dimanfaatkan oleh tokoh Nasional untuk menanamkan jiwa cinta
kebangsaan Indonesia para pemuda pribumi. Supriyadi pun termasuk anggota
PETA yang kemudian diangkat menjadi Sudhanco di Blitar. Sebagai Sudhanco ia
bertugas mengawasi pekerjaan Romusha. Romusha bekerja keras, namun
tingkat kesejahteraan (makanan, kesehatan) hidupnya sangat memprihatinkan.
Tak jarang mereka diperlakukan kasar oleh pihak Jepang.
Puncak perlawanan terjadi pada tanggal 14 Februari 1945 dini hari di Daidan
Blitar. Jepang sangat terkejut dengan aksi pemberontakan tersebut dan
akhirnya mengerahkan pasukan besar untuk menumpas pasukan PETA.
Pasukan PETA berakhir dengan penangkapan dan pembujukan tokoh PETA.
Tokoh-tokoh yang berhasil ditangkap kemudian diadili di Mahkamah Militer
Jepang. Enam orang dijatuhi hukuman mati, tiga orang hukuman seumur
hidup, dan yang lain mendapat hukuman bervariasi mulai dari 3 hingga 15
tahun penjara. Nama Supriyadi tidak termasuk di dalam orang yang terkena
sanksi. Bahkan ketika akan dilantik dan diangkat menjadi Menteri Keamanan
Rakyat dalam Kabinet RI pertama pada 6 Oktober 1945 Supriyadi tidak hadir.
Diduga Supriyadi tewas terbunuh pada peristiwa perlawanan PETA di Blitar.
Perang aceh terjadi pada tahun 1873, pada perang tersebut teuku umar muda
sudah ikut berjuang bersama pejuang lainnya untuk mengusir Belanda. Teuku
umar tidak pernah mendapatkan pendidikan formal, tetapi beliau merupakan
seorang pemimpin yang bijaksana, pintar dan juga tegas dalam merumuskan
berbagai macam strategi perang. Selain itu beliau juga memiliki pribadi yang
kuat, tidak mudah patah menyerah dan juga pemberani. Inilah yang membuat
banyak orang yang percaya dengan kepemimpinan beliau. Jika membaca buku
47
tentang biografi Teuku umar, anda akan mengetahui seperti apa perjalanan
hidup teuku umar.
Teuku umar menikah pada saat beliau berumur 20 tahun dengan seorang
wanita yang bernama Nyak sofiah. Nyak sofiah merupakan anak dari
uleebalang glumpah. Selanjutnya beliau juga pernah menikah dengan Nyak
malighai. Nyak malighai merupakan putri dari panglima sagi XXVI mukim. Sejak
pernikahan keduanya tersebut, beliau memiliki gelar teuku. Terakhir beliau
menikah dengan seorang janda yang bernama Cut Nyak Dien, yang merupakan
putri dari paman Teuku umar. Mereka menikah pada tahun 1880. Suami
pertama dari Cut Nyak Dien adalah Teuku Ibrahim lamnga, tetapi suami
dari Cut Nyak Dien sudah meninggal pada tahun 1878. Dalam biografi teuku
umar, teuku umar dan Cut Nyak Dien berjuang bersama untuk mengusir
Belanda dari aceh.
Pada tahun 1883 pasukan pemerintahan Belanda menyerah pada pasukan dari
teuku umar. Tetapi pada tahun 1884, terjadi peperangan kembali antara
Belanda dan rakyat aceh. Teuku umar akhirnya bergabung dengan Belanda.
Awalnya rakyat aceh berpikir bahwa teuku umar merupakan penghianat.
Tetapi hal itu dilakukan teuku umar untuk mendapatkan tambahan senjata dan
juga mencari tahu tentang strategi perang dari Belanda. Pada saat itu teuku
umar masuk ke dinas politik dan sempat dianugerahi gelar johan pahlawan. Hal
ini banyak diceritakan diberbagai buku biografi teuku umar.
Profil Gatot Subroto
48
Nama : Gatot Subroto
Tempat Lahir : Banyumas, Jawa Tengah
Tanggal Lahir : Minggu, 10 Oktober 1909
Zodiac : Balance
Meninggal : Jakarta, 11 Juni 1962 (umur 54)
Makam: Ungaran, kabupaten Semarang
Warga Negara : Indonesia
Biografi Gatot Subroto
Nama Gatot Subroto diabadikan dalam sebuah nama jalan di daerah Jakarta.
Pengabdiannya dalam sebuah nama jalan mengartikan bahwa Gatot Subroto
ialah seseorang yang patut dikenang jasanya. Dikenal sebagai seorang yang
pemberani, tegas, dan pantang akan kesewenang-wenangan. Hal ini tertanam
mulai dari sejak ia kecil dan terbukti dengan keberaniannya ketika berkelahi
dengan anak kompeni yang menganggap dirinya memiliki derajat tinggi lantas
menindas orang, membuat Gatot Subroto tidak tinggal diam. Agar tahu lebih
jelas, mari kita ulas bersama biografi Gatot Subroto.
Biografi Gatot Subroto berawal dari keberaniannya di masa kecil. Putra
kelahiran Banyumas pada tanggal 10 Oktober 1909 ini sempat mengenyam
pendidikan di Europesche Lagere School (ELS) namun tak sampai tamat.
Dikeluarkan dari ELS karena ulah keberaniannya, Gatot Subroto kemudian
beralih sekolah di Holands Inlandse School (HIS). Ia menyelesaikan pendidikan
formalnya di sana, namun tidak melanjutkan pendidikannya ke sekolah yang
lebih tinggi. Ia memilih bekerja sebagai pegawai. Pilihan bekerja sebagai
pegawai kemudian ia alihkan ke militer karena tidak memuaskan jiwanya. Pada
tahun 1923 beliau memutuskan untuk masuk sekolah militer di magelang.
49
Gatot Subroto berkesan karena ia adalah seorang tentara pada tiga zaman.
Selepas ia lulus dari sekolah militer di Magelang, Gatot Subroto menjadi
anggota KNIL (Tentara Hindia Belanda) hingga akhir kependudukan Belanda di
Indonesia. Setelah itu Ia diangkat anggota PETA (Pembela Tanah Air) pada
masa penjajahan Jepang dan menjadi TKR (Tentara Keamanan Rakyat) setelah
kemerdekaan Indonesia. Ia ikut serta dalam penumpasan PKI tahun 1948. Ia
pula menjadi pioneer pembentukan Akademi Angkatan Bersenjata Republik
Indonesia (AKABRI). Watak seorang tentara yang membela keadilan memang
terlahir dalam darahnya. Bersifat berani, tegas, bersolidaritas tinggi dan anti
akan kesewenang-wenangan menjadi ciri khasnya.
Biografi Gatot Subroto tak hanya mengesankan keberanian seorang prajurit
militer, namun juga orang yang memiliki jiwa empati yang tinggi. Meskipun ia
adalah tentara baik pada masa penjajahan, namun ia menaruh perhatian
terhadap orang kecil tertindas. Tak ayal, ia pernah menyumbangkan gajinya
untuk membantu keluarga orang hukuman yang berada di bawah
pengawasannya. Pada tahun 1945-1950 Ia dipercaya untuk mengemban
jabatan penting, yakni menjadi Panglima Corps Polisi Militer, Panglima Divisi II
dan juga menjabat sebagai Gubernur Militer dari daerah Surakarta. Semasa ia
menjadi Gubernur ia menumpas pemberontakan PKI dengan gemilang dan
akhirnya ia dipercaya menjabat sebagai Panglima Tentara dan Teritorium (T &
T) IV Diponogoro. puncak karir Gatot Subroto yakni ketika diangkat menjadi
Wakasad (Wakil Kepala Staff Angkatan Darat pada tahun 1956. Ia dikenal
sebagai pemimpin yang memiliki perhatian besar terhadap pembinaan
perwira muda. Menurutnya pembinaan perwira dapat berjalan maksimal jika
akademi militer setiap angkatan menyatu yakni Angkatan Darat, Laut dan
Udara. Berkat gagasannya, akhirnya terbentuklah AKABRI (Akademi Angkatan
Bersenjata Republik Indonesia). Demikian biografi Gatot Subroto dengan
perjalanan militernya. Ia wafat di Jakarta pada tanggal 11 Juni 1962 pada usia
55 tahun. Seminggu setelah kematiannya, beliau dinobatkan sebagai Pahlawan
Kemerdekaan Nasional dan dikuatkan dengan SK Presiden RI No. 222 Tahun
1962.
50
Holands Inlandse School (HIS)
Sekolah Militer, Magelang, 1923
Pendidikan Tentara Pembela Tanah Air (Peta)
Tentara Keamanan Rakyat (TKR)
Karir Gatot Subroto
Wakil Kepala Staff Angkatan Darat, 1953
Panglima Tentara & Teritorium (T & T) IV Diponegoro
Gubernur Militer Daerah Surakarata dan sekitarnya, 1945-1950
Panglima Corps. Polisi Militer, 1945-1950
Panglima divisi II, 1945-1950
Komandan Batalyon
Komandan kompi, Sumpyuh, Banyumas
Anggota KNIL (Tentara Hindia Belanda)
Pegawai pemerintah
Penghargaan Gatot Subroto
Gelar Pahlawan Kemerdekaan Nasional menurut SK Presiden RI No.222
tanggal 18 Juni 1962
51
Nama : Sutan Syahrir
Tanggal Lahir: 5 Maret 1909
Tempat Lahir : Padang Panjang, Sumatera Barat, Hindia Belanda
Meninggal: 7 November 1966, Zürich, Swiss
Makam : TMP Kalibata, Jakarta
Warga Negara : Indonesia
Anak: Kriya Arsyah Sjahrir, Siti Rabyah Parvati Sjahrir
Istri : Maria Duchateau & Siti Wahyunah
Agama : Islam
Salah satu penulis biografi Sutan Syahrir adalah Rosihan Anwar dengan judul
biografi tokoh Nasional Kemerdekaan ini yaitu Sutan Sjahrir: Negarawan
Humanis, Demokrat Sejati yang Mendahului Zamannya. Sutan Syahrir ini
dilahirkan di Padang Panjang Sumatera Barat, 5 Maret 1909. Kedua orang
tuanya bernama Mohammad rasad Gelar Maharaja Soetan bin Soetan leman
gelar Soetan palindih dan ibunya bernama Putri Siti Rabiah. Riwayat
52
pendidikannya di mulai di sekolah dasar ELS dan SMP di MULO Medan yang
merupakan sekolah terbaik di Medan. Selanjutnya Sutan Syahrir melanjutkan
pendidikannya pada sekolah menengah atas di AMS di Bandung. Sekolahan
tersebut merupakan sekolahan termahal yang ada di Hindia Belanda saat itu.
Setelah menamatkan sekolah menengah atasnya Sutan Syahrir melanjutkan
pendidikannya di Belanda, di Universitas Amsterdam di fakultas Hukum.
Setelah tidak memimpin kabinet, Sutan Syahrir menjadi Duta besar keliling dan
penasihat Presiden Soekarno. Bersamaan itu pula biografi Sutan Syahrir
menambah cerita mengenai Partai Sosialis Indonesia PSI yang merupakan
partai bentukan Sutan Syahrir. Karena bergerak dalam arah komunis dan Sutan
Syahrir terkait dengan kasus PRRI, Presiden membubarkan PSI pada Tahun
1960. Selama 3 tahun Sutan Syahrir dipenjara kemudian tanpa diadili sehingga
menderita sakit. Atas izin yang didapat, ia boleh berobat di Swiss dan akhirnya
meninggal di Swiss. Sutan Syahrir meninggal pada tanggal 9 April 1966 dan
dikebumikan di TMP Kalibata dan mengakhiri kisah hidup Sutan Syahrir.
Karya Sutan Syahrir
53
Pikiran dan Perjuangan, tahun 1950 (kumpulan karangan dari Majalah
”Daulat Rakyat” dan majalah-majalah lain, tahun 1931 – 1940)
Pergerakan Sekerja, tahun 1933
Perjuangan Kita, tahun 1945
Indonesische Overpeinzingen, tahun 1946 (kumpulan surat-surat dan
karangan-karangan dari penjara Cipinang dan tempat pembuangan di
Digul dan Banda-Neira, dari tahun 1934 sampau 1938).
Renungan Indonesia, tahun 1951 (diterjemahkan dari Bahasa Belanda:
Indonesische Overpeinzingen oleh HB Yassin)
Out of Exile, tahun 1949 (terjemahan dari ”Indonesische
Overpeinzingen” oleh Charles Wolf Jr. dengan dibubuhi bagian ke-2
karangan Sutan Sjahrir)
Renungan dan Perjuangan, tahun 1990 (terjemahan HB Yassin dari
Indonesische Overpeinzingen dan Bagian II Out of Exile)
Sosialisme dan Marxisme, tahun 1967 (kumpulan karangan dari majalah
“Suara Sosialis” tahun 1952 – 1953)
Nasionalisme dan Internasionalisme, tahun 1953 (pidato yang diucapkan
pada Asian Socialist Conference di Rangoon, tahun 1953)
Karangan–karangan dalam "Sikap", "Suara Sosialis" dan majalah–
majalah lain
Sosialisme Indonesia Pembangunan, tahun 1983 (kumpulan tulisan
Sutan Sjahrir diterbitkan oleh Leppenas)
Karir Sutan Syahrir
Perdana Menteri pertama Republik Indonesia
Ketua Partai Sosialis Indonesia (PSI)
Ketua delegasi Republik Indonesia pada Perundingan Linggarjati
Duta Besar Keliling (Ambassador-at-Large) Republik Indonesia
Penghargaan Sutan Syahrir
Pahlawan Nasional Indonesia berdasarkan SK Keppres nomor 76 tahun
1966
54
Nama : Adam Malik
Lahir : 22 Juli 1917, Kota Pematangsiantar, Indonesia
Meninggal : Bandung, Jawa Barat, 5 September 1984
Makam : Taman Makam Pahlawan Kalibata
Zodiac : Cancer
Kebangsaan : Indonesia
Agama : Islam
Biografi Adam Malik
Untuk mencapai kemerdekaan Indonesia ada banyak sekali jasa-jasa para
pahlawan yang menjadikan Indonesia merdeka. Salah satunya adalah adam
malik. Adam malik merupakan seorang pejuang kemerdekaan bersama bung
karno, bung hatta dan lain sebagainya yang merumuskan teks proklamasi.
Adam malik lahir pada tanggal 22 juli tahun 1971 di daerah pematang siantar,
sumatera utara. Beliau dikenal sebagai si kancil karena kelincahannya dalam
berbagai hal. Orang tua beliau adalah haji abdul malik batubara dan ibunya
salamah lubis. Berikut cerita tentang biografi adam malik lebih lanjutnya.
Beliau pernah ditahan oleh polisi dinas di sipirok pada tahun 1934. Beliau
dipenjara selama 2 bulan kurungan penjara. Hal itu dikarenakan larangan
mendirikan perkumpulan, pada saat itu membentuk sebuah perkumpulan
sangatlah di larang. Pada saat beliau berumur 17 tahun, adam malik sudah
menjadi ketua partindo di pematang siantar. Beliau berjuang untuk
kemerdekaan Indonesia. Oleh karena itu beliau akhirnya hijrah ke Jakarta
untuk berjuang dengan pejuang lainnya demi kemerdekaan Indonesia. Dalam
beberapa buku biografi adam malik, diceritakan tentang perjalanan hidup
adam malik untuk membantu kemerdekaan Indonesia.
55
Pada tahun 1937 beliau bersama sipahutar, abdul hakim, soemanang, armin
pane dan pandu kartawiguna mendirikan kantor berita antara. Dengan
didirikannya kantor berita antara mereka memberikan banyak sekali tulisan
tentang perlawanan terhadap pemerintahan saat itu. Banyak sekali artikel yang
sudah dimuat antara lain pada surat kabar majalah perindo dan juga pelita
andalas. Pada saat pemerintahan colonial Belanda, adam malik banyak
melakukan gerilya bersama gerakan pemuda lainnya. sebelum
dikumandangkannya kemerdekaan republik Indonesia pada tanggal 17 agustus
1945. Jika melihat biografi adam malik, kita akan tahun gerakan apa saja yang
beliau lakukan.
Beliau juga menggerakkan seluruh rakyat Indonesia untuk berkumpul di
lapangan Ikada, Jakarta. Beliau juga terpilih sebagai wakil dari kelompok muda
untuk menjadi ketua komite III nasional Indonesia pusat dan bertugas untuk
menyusun pemerintahan. Selain itu beliau juga pernah mendirikan partai
murba dan juga partai rakyat. Adam malik juga pernah menjabat sebagai duta
besar luar biasa dan bertempat tinggal di polandia dan uni soviet. Pada masa
partai komunis Indonesia, adam malik dan roeslan abdulgani dianggap sebagai
musuh PKI. Ini juga diceritakan diberbagai versi biografi adam malik.
Pada masa order baru, adam malik berperan sebagai fasilitator dalam
perundingan dengan berbagai Negara. Beliau juga mempelopori terbentuknya
ASEAN bersama dengan menteri luar negeri seluruh Negara di daerah asia.
Asean terbentuk pada tahun 1967. Adam malik juga pernah menjadi wakil
presiden republik Indonesia ketiga mengantikan sri sultan hamengkubuono ke
IX. Bapak Haji Adam Malik meninggal di kota bandung pada tanggal 5
september tahun 1984. Karena penyakit kanker liver.
Pendidikan Adam Malik
Hollandsch-Inlandsche School Pematangsiantar
Sekolah Agama Parabek di Bukittinggi
Karir Adam Malik
Wakil Presiden Republik Indonesia
Ketua DPR/MPR
Menteri Luar Negeri Indonesia
Duta besar luar biasa dan berkuasa penuh untuk Uni Soviet dan Polandia
Menko Pelaksana Ekonomi Terpimpin
Penghargaan Adam Malik
Bintang Mahaputera kl. IV pada tahun 1971
Bintang Adhi Perdana kl.II pada tahun 1973
Pahlawan Nasional pada tahun 1998
56
Profil Ismail Marzuki
Masa pendidikan Ismail Marzuki dimulai dengan belajar di HIS Idenburg, Menteng sampai
kelas 7, berlanjut ke MULO di jalan Menjangan, Jakarta. Selepas mendapat ijazah MULO dan
kemampuan berbahasa Inggris dan Belanda, ia bekerja di Socony servie Station untuk
beberapa saat hingga kemudian pindah ke perusahaan dagang KK Nies. Ia senang bekerja
57
pada perusahaan yang merekam piringan hitam dan menjual alat-alat music, karena
disinilah bakatnya dibidang music bisa tersalurkan. Dalam biografi Ismail Marzuki
disebutkan, hobinya dengan music terpupuk dengan baik saat usia sekolah ayahnya
membelikan alat music seperto harmonica, mandolin dan lainnya. Dengan alat music
tersebut ia aktif mengasah kemampuannya bermain music dan mampu menciptakan lagu
pada usia 17 tahun dengan judul O Sarinah.
Karir bermusik Ismail Marzuki dimulai sejak ia bergabung dengan perkumpulan orkes Lief
Java dibawah pimpinan Hugo Dumas pada tahun 1936. Di grup inilah kemampuannya terus
terasah dan meningkat dengan pesat. Kreatifitasnya dalam mengaransemen lagu dengan
genre yang beragam, lagu Barat, Irama Keroncong dan Langgam Melayu sangat diapresiasi.
Ia orang pertama yang mengganti harmonium pompa dalam langgam melayu dengan
instrument akordean. Mengikuti karirnya dalam biografi Ismail Marzuki sungguh menarik.
Pada tahun 1937 beberapa lagu Bang maing seperti O Sarinah, Ali Baba Rumba, dan Olhe
Lheu Dari Kotaradja direkam dalam piringan hitam dan mendapat sambutan yang sangat
antusias dari para penggemar music. Pada tahun 1938, Ia membawakan lagu bertajuk
Duduk Termenung untuk mengisi suara dalam film Terang Bulan, karena Rd. Muchtar
selaku pemerannya tidak dapat menyanyikannya. Sukses di dunia film, Ia diundang dalam
serangkaian pementasan di Singapura dan Malaysia. Pada tahun 1939, Ia menciptakan lagu
berjudul Als De Orchideen Bloeien yang mampu memukau hati penggemar diseluruh tanah
air hingga melintas ke negeri Belanda.
Menelaah lebih dalam biografi Ismail Marzuki, kita jadi mengetahui kalau Ia adalah seorang
pejuang kemerdekaan melalui syair lagu. Lagu-lagu yang Ia ciptakan mampu membakar
semangat perlawanan rakyat pribumi terhadap para penjajah. Ia menggubah lagu Indonesia
Pusaka dan Bisikan Tanah air yang berujung pada pemanggilan dirinya oleh Kenpetai,
karena lagunya yang disiarkan secara luas melalui radio dianggap memprovokasi rakyat
untuk melawan penjajah Jepang. Ia menciptakan mars Gagah Perwira untuk memberi
semangat perjuangan kepada para pasukan Peta (Pembela Tanah Air). Sedangkan lagu
Rayuan Pulau Kelapa, Ia ciptakan pada tahun 1944.
Pada biografi Ismail Marzuki, sisi kehidupan pribadinya terungkap, kalau Ia menikah dengan
Eulis Zuraidah. Ia memiliki anak angkat bernama Rachmi Aziah, sedangkan sampai akhir
hayatnya Ia tidak dikaruniai anak kandung yang terlahir dari Rahim istrinya. Tahun 1956, Ia
menulis lagu berjudul Inikah Bahagia saat sedang sakit. Menjalani masa sakit selama dua
tahun hingga akhirnya pada tanggal 25 Mei 1958 Ia meninggal dunia dalam usia 44 tahun.
Namanya terkenang sepanjang masa dan terabadikan lewat Pusat Kebudayaan dan Sastra
di Salemba Jakarta Pusat dengan nama Taman Ismail Marzuki. Ia dianugerahi sebagai salah
58
satu Pahlawan Nasional Indonesia berdasarkan SK Presiden No 089/TK/ tahun 2004.
59
Istri : Yayu Rulia Sutowiryo Ahmad Yani
Anak : 8
Agama : Islam
Biografi Ahmad Yani
Ahmad Yani dilahirkan pada 19 Juni 1922 di Purworejo Jawa Tengah di
keluarga Wongsoredjo. Ahmad yani ikut pindah keluarganya ke Batavia pada
tahun 1927. Ahmad Yani menjalani pendidikan dasar di HIS (Setingkat Sekolah
Dasar)Bogor selesai pada tahun 1935. Berlanjut dengan menempuh
pendidikannya ke MULO (setingkat SMP), berada pada kelas B Afd dikota yang
sama yaitu Bogor. Di biografi Jenderal Ahmad Yani disebutkan, selepas selesai
dari MULO pada tahun 1938, Ia pindah ke Jakarta untuk melanjutakan
pendidikan ke AMS (setingkat SMU) masuk pada bagian B dan hanya bertahan
sampai kelas dua karena kena wajib militer.
60
melalui perang gerilya. Agresi Militer Belanda yang kedua dilancarkan kembali,
Dia diberikan kepercayaan sebagai komandan Wehrkreise II untuk wilayah
pertahanan Kedu. Setelah Indonesia berdaulat, muncul gerakan
pemberontakan yang dilakukan oleh DI/TII (Darul Islam/Tentara Islam
Indonesia) diwilayah Jawa Tengah. Ahmad Yani ditugaskan untuk menumpas
pemberontakan tersebut. Dalam rangka tugas tersebut ahmad Yani
membentuk pasukan khusus yang diberi nama ``The Banteng Raiders``.
Pasukan DI/TII berhasil dikalahkan. Ia bertugas di staf Angkatan Darat.
61
mandi dan berganti pakaian, namun ditolak oleh para penculik dan terjadi
insiden hingga penembakan yang menewaskan Ahmad Yani pada 1 Oktober
dini hari di depan kamar tidurnya. Penculik membawa jenazah Ahmad Yani ke
Lubang Buaya di Jakarta Timur dan dimasukkan ke dalam sumur bekas
bersama para Jenderal yang dibunuh lainnya. Dalam rekam sejarah biografi
Jenderal Ahmad Yani disebutkan, Jenazah para korban G-30 S PKI diangkat dari
sumur pada tanggal 4 Oktober 1965 dan di makamkan di TMP Kalibata tanggal
5 setelah melalui upacara kenegaraan. Ahmad Yani dan rekan-rekannya yang
terbunuh, dinyatakan sebagai Pahlawan Revolusi melalui Keppres Nomor
111/KOTI/1965 dan pangkatnya dinaikkan secara anumerta menjadi Jenderal
Anumerta. Kini bekas rumah Ahmad yani dijadikan sebagai museum public
yang suasananya dibuat sama dengan kondisi semula tahun 1965. Sebagai
penghargaan atas jasa-jasanya, Namanya kini terkenang sebagai nama jalan
hampir di tiap kota seluruh Indonesia.
Pendidikan
HIS (setingkat SD) Bogor, tamat tahun 1935
MULO (setingkat SMP) kelas B Afd. Bogor, tamat tahun 1938
AMS (setingkat SMU) bagian B Afd. Jakarta, berhenti tahun 1940
Pendidikan militer pada Dinas Topografi Militer di Malang
Pendidikan Heiho di Magelang
PETA (Tentara Pembela Tanah Air) di Bogor
Command and General Staff College di Fort Leaven Worth, Kansas,
Amerika Serikat, tahun 1955
Special Warfare Course di Inggris, tahun 1956
Bintang Kehormatan
Bintang RI Kelas II
Bintang Sakti
Bintang Gerilya
Bintang Sewindu Kemerdekaan I dan II
Satyalancana Kesetyaan VII, XVI
Satyalancana G: O.M. I dan VI
Satyalancana Sapta Marga (PRRI)
Satyalancana Irian Barat (Trikora)
Ordenon Narodne Armije II Reda Yugoslavia (1958) dan lain-lain
62
Penghargaan
Pahlawan Revolusi (SK Presiden Nomor 111/KOTI/1965)
63
Biografi Halim Perdanakusuma
Pahlawan satu ini siapa yang tidak mengenalnya, nama yang dijadikan sebuah nama
bandara di kota Jakarta ini adalah tokoh pahlawan nasional yang gugur di medan
perang. Pahlawan yang gagah berani dan mempunyai tekatd serta teladan bagi anda
semua. Tentang biografi Halim Perdanakusuma biasanya anda dengar di mata kulaih
sejarah maupun pelajaran sejarah saat menjajaki pendidikan sekolah dasar maupun
menengah. Tidak ada salahnya jika mengulas kembali perjalanan dari pahlawan
Halim Perdanakusuma ini. Tentunya ini malah akan membuka kenangan serta
mengingat kembali jasa-jasa yang beliau lakukan untuk memerdekakan bangsa
Indonesia.
Dalam biografi Halim Perdanakusuma, beliau adalah tokoh pahlawan nasional yang
lahir di kota Sampang, Madura pada tanggal 18 November 1922 dan meninggal di
Malaysia tanggal 14 Desember 1947 tepat diusianya berumur 25 tahun . Beliau
adalah salah satu toko pahlawan yang menempuh pendidikan di sekolah dasar HIS
dan menengah pertama MULO di Sampang. Kemudian beliau melanjutkan studinya
di Magelang ke sekolah Pamong Praja (MOSVIA) yang ditempuh pada tingkat II saja.
Lalu beliau menjalani transisi training navigasi bersama Royal Canadian Air Force di
Inggris saat penjajahan Jepang berlangsung yaitu tahun 1942. Karena kepiawaiannya,
saat kembali ke Indonesia ia ditugaskan untuk ikut serta dalam percobaan pesawat
terbang AURI tanggal 23 April 1946 dari Jakarta menuju Sumenep dan Malang dan
ditugaskan untuk mendirikan cabangnya di daerah Bukit Tinggi.
Berdasarkan biografi Halim Perdanakusuma tanggal 17 Oktober 1947, beliau
ditugaskan kembali untuk memimpin sebuah pasukan untuk terjun di daerah
Kalimantan. Kemudian tanggal 14 Desember 1947 ia ditugaskan kembali terbang dari
Thailand ke Indonesia dengan menggunakan AVRON ANSON RI-003 untuk
mengambil obat-obatan dan perlengkapan persenjataan. Beliau berangkat bersama
opsir Iswahyudi. Di Malaysia tepatnya di Labuhan Bilik Besar Pantai Lumut, akan
tetapi cuaca udara semakin memburuk. Yang mana cuaca tersebut mengakibatkan
sayap pesawat AVRON patah dan kemudian menjadi meledak. Keduanya Halim dan
Iswahyudi gugur di peristiwa tersebut. Jasad dari pahlawan halim dapat ditemukan.
Tetapi untuk opsir Iswahyudi sampai sekarang masih belum ditemukan.
Dalam catatan biografi Halim Perdanakusuma, ia dimakamkan di Malaysia hingga
tanggal 10 November 1975 kemudian kerangka jenazahnya dipindah ke Indonesia
lalu dimakamkan di TMP Nasional Kalibata. Halim dianugerahi gelar sebagai
pahlawan nasional dengan SK presiden bernomor 063/TK/1975 pada tanggal 9
Agustus 1975.
Untuk mengenang jasa-jasa beliau selama hidupnya, pemerintahan Indonesia
mengabdikan nama Halim Perdanakusuma sebagai sebuah lapangan udara militer di
daerah Jakarta yang dikenal sebagai lapangan udara Halim Perdanakusuma. Beliau
juga meninggalkan seorang istri bernama Koessadalina dan seorang putera bernama
Ian Santoso. Nama-nama tersebut adalah kenang-kenangan yang diberikan
sahabatnya yang gugur dalam perang Dunia II, sahabat karibnya tersebut bernama
Wing Commander yang berasal dari daerah Scotlandia.
64
Pendidikan Halim Perdanakusuma
Sekolah Dasar (HIS), ELS,
Sekolah Menengah Pertama MULO,
MOSVIA (Sekolah Pamong Praja) di Magelang hanya sampai tingkat II,
Training navigasi bersama Royal Canadian Air Force di Inggris (1942)
Karir Halim Perdanakusuma
1946: Anggota Tentara Keamanan Rakyat (TKR)
1947: Dipromosikan menjadi Komodor, ditugaskan untuk mendirikan cabang
AURI di Bukittinggi, Sumatera Barat
1947: Wakil II kepala staf AURI dengan pangkat Komodor Muda
Penghargaan Halim Perdanakusuma
1975: Gelar pahlawan nasional RI dengan SK Presiden No 063/TK/1975
Profil Fatmawati
65
Biografi Fatmawati
Anda pasti percaya dengan kata-kata, ada wanita hebat dibalik seorang lelaki yang
hebat. Kehebatan dan kesukesan dari presiden pertama Indonesia Ir.soekarno juga
tidak akan terlepas dari campur tangan istrinya yaitu ibu fatmawati. Ibu fatmawati
lahir di daerah pasar Padang Bengkulu pada tanggal 15 Februari tahun 1923. Beliau
tumbuh dari keluarga muhammadiyah. Dalam biografi fatmawati diceritakan bahwa
beliau menempuh pendidikan di Hollandsch inlandsche School (HIS). Selanjutnya
beliau juga menempuh pendidikan khusus di sebuah sekolah yang dikelola oleh
organisasi katolik.
Fatmawati mulai menyukai dan memberikan minta pada organisasi sejak beliau
berada sekolah dasar. Pada saat itu beliau aktif dalam organisasi naysatul asyiyah
yang merupakan organisasi perempuan dibawah organisasi muhamamdiyah. Beliau
mulai kenal dengan soekarno, sejak soekarno dipindahkan ke tempat perasinganya
yaitu didaerah Flores, NTT. Pada saat itu bung karno bekerja sebagai seorang
pengajar di sekolah muhammadiyah dan fatmawati menjadi siswanya pada saat itu.
Dalam biografi fatmawati diceritakan bahwa fatmawati tinggal dirumah bung karno
bersama istrinya yaitu bu inggit.
66
menghianati bangsa Indonesia. Tetapi itu hanya bualan yang dibuat oleh Jepang saja.
Dalam biografi fatmawati, tentang berita ini juga banyak diceritakan.
Pada suatu malam, soekarno dibawa ke rengas dengklok dan disuruh oleh para
pemuda untuk segera memplokamirkan kemerdekaan. Pada saat itu banyak sekali
pemuda yang berkumpul didepan rumah fatmawati. Akhirnya bung karno dan bung
hatta keluar dan bilang bahwa semuanya sudah dipersiapkan. Melihat hal itu Ibu
fatmawati akhirnya mengambil kain yang dia jahit sendiri. bahan bendera tersebut
dia terima dari seorang pemuda yang bernama chaerul bisri. Bendera pertama yang
dikibarkan itu, sekarang disimpan di monumen nasional Indonesia. Ketika membaca
biografi fatmawati, kita akan tahu bagaimana perjuangan beliau untuk mendukung
kemerdekaan Indonesia.
Anak Fatmawati
Guntur Soekarnoputra
Megawati Soekarnoputri
Rachmawati Soekarnoputri
Sukmawati Soekarnoputri
Guruh Soekarnoputra
Penghargaan Fatmawati
Terkenal sebagai wanita yang menjahit bendera merah putih pada saat
kemerdekaan Republik Indonesia
67