Etsa Dan Bonding
Etsa Dan Bonding
a. Etsa
Jenis asam yang secara universal digunakan adalah assam fosforik dengan konsentrasi
antara 30%-50%. Kuas kecil digunakan untuk menempatakan gel atau asam dipasok
Lamanya waktu pemberian etsa bervariasi, tapi akhir-akhir ini pengaplikasian bahan
etsa lamanya adalah 15 detik. Begitu gigi dietsa, asam harus dibilas dengan air, dan
email dikeringkan dengan baik. Bila email sudah kering, harus terlihat permukaan
berwarna putih, seperti bersalju, menunjukkan bahwa etsa berhasil. Permukaan ini
harus dijaga tetap bersih dan kering sampai resin diletakkan untuk membentuk ikatan
b. Bonding
Adhesive dentin harus bersifat hidrofilik untuk menggeser cairan dentin dan juga
dentin dan akhirnya bereaksi dengan komponen organik atau anorganik. Karena
restorasi resin.
c.
A. Bahan bonding email
Email merupakan jaringan yang paling padat dan keras pada tubuh manusia.
Email terdiri atas 96 % mineral, 1 % organik material, dan 3 % air. Mineral tersusun
dari jutaan kristal hydroksiapatit (Ca10 (PO4)6 (OH)2) yang sangat kecil. Dimana
tersusun secara rapat sehingga membentuk perisma email secara bersamaan berikatan
dengan matriks organik. Pada perisma yang panjang bentuknya seperti batang
tipis, karena strukrur seperti itu tidak memungkinkan mendapatkan susunan yang
sempurna. Celah diantara kristal dapat terisi air dan material organik.
Bahan bonding biasanya terdiri atas bahan matriks resin BIS-GMA yang
encer tanpa pasi atau hanya dengan sedikit bahan pengisi (pasi). Bahan bonding
teretsa. Umumnya, kekentalan bahan ini berasal dari matriks resin yang dilarutkan
optimum pada email. Beberapa tahun terakhir bahan bonding tersebut telah
digantikan dengan sistem yang sama seperti yang digunakan pada dentin. Peralihan
ini terjadi karena manfaat dari bonding simultan pada enamel dan dentin
Dentin adalah bagian terbesar dari struktur gigi yang terdapat hampir
diseluruh panjang gigi dan merupakan jaringan hidup yang terdiri dari odontoblas dan
materi air. Didalam matriks dentin terdapat tubuli berdiameter 0,5-0,9 mm dibagian
dentino enamel jungsion dan 2-3 mm diujung yang berhubungan dengan pulpa.
Jumlah tubuli dentin sekitar 15-20 ribu /mm2 didekat dentino enamel jungtion
dan sekitar 45-65 ribu dekat permukaan pulpa.
Penggunaan asam pada etsa untuk mengurangi terbentuknya microleakage
atau kehilangan tahanan tidak lagi menjadi resiko pada resin dipermukaan enamel.
asam pada dentin yang tidak sempurna dapat melukai pulpa. Dentin bonding terdiri
dari :
Dentin Conditioner
layer yang terbentuk pada dentin selama proses preparasi kavitas. Yang
termasuk dentin conditioer antara lain asam maleic, EDTA, asam oxalic,
Primer
Primer bekerja sebagai bahan adhesive pada dentin bonding
(Gambar 3)
M-S-R
dengan komposit resin dan meningkatkan kekuatan kovalen, S adalah pembuat celah
reactive group yang merupakan gugus polar atau gugus terakhir (membentuk
perlekatan dengan jaringan gigi). Ikatan polar ini terbentuk akibat distribusi elektron
yang asimetris. Reactive group dalam bahan pengikat ini dapat berkombinasi dengan
molekul polar lain di dalam dentin, seperti gugus hidroksi dalam apatit dan gugus
amino dalam kolagen. Ikatan yang terjadi banyak berupa ikatan fisik tetapi bisa juga
kolagen melalui gugus hidroksil dan amino yang terdapat pada kolagen. Aksi dari
bahan pengikat dari larutan primer adalah untuk membuat hubungan ataupun ikatan
Sifat:
bonding akan menempel pada resin komposit. Interaksi kimia antar gugus fungsi
amina kolagen dengan gugus karbonil resin akan membentuk ikatan peptide
enamel dan tubuli dentin). Bonding yang masuk ke mikroporositas enamel dan
tubuli dentin akan membentuk ikatan resin tag (ikatan resin dengan enamel dan
dentin)