A 1908106030 OvitaSari Reptil

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 21

Laporan Praktikum Zoologi Vertebrata

REPTIL

Disusun oleh:
Nama : Ovita Sari
NIM : 1908106030
Kelas : Biologi A/4

LAPORAN PRAKTIKUM ZOOLOGI VERTEBRATA

JURUSAN TADRIS BIOLOGI


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SYEKH NURJATI
CIREBON
2021
I. PENDAHULUAN

A. LatarBelakang

Fosil-fosil tertua, ditemukan di bebatuan dari Nova Scotia, berasal dari akhir periode
Karbon, sekitar 310 juta tahun lalu. Salah satu kelompok utama reptil pertama yang
muncul adalah parareptil (parareptile), yang sebagian besar merupakan herbivor
kuadrupedal besar yang bertubuh kekar. Beberapa parareptil memiliki lempengan pada
kulitnya yang mungkin telah digunakan untuk memepertahankan diri dari predator.
Parareptil musnah sekitar 200 juta tahun lalu, pada pengujung periode Trias (Campbell,
dkk. 2008).
Ketika parareptil mengalami penurunan, klad reptil purba yang lain, diapsida (diapsid),
berdiversifikasi. Salah satu karakter turunan yang paling jelas pada diapsida adalah
sepasang lubang disisi dua tengkorak, dibelakang rongga mata. Diapsida terdiri dari dua
garis keturunan utama. Satu garis keturunan memunculkan lepidosaurus (lepidosaur),
yang mencakup tuatara, kadal, dan ular. Garis keturunan ini juga menghasilkan sejumlah
reptil laut, termasuk monosaurus raksasa. Panjang beberapa spesies yang hidup di laut ini
menandingi paus masa kini semua spesies reptil laut ini telah punah (Campbell, dkk.
2008).
Hewan reptil mempunyai kulit yang bersisik atau berketul yang terdiri dari selaput
bertulang atau bergading, mempunyai kaki yang pendek atau tidak mempunyai kaki,
kebanyakan reptilia bertelur (ovivar), walaupun sebagian ada yang menyimpan telur di
dlam perut induk hingga menetas (Lestrari, 2013). Salah satu reptilia tersebut adalah kadal
(Mabouya multifacinata). Kadal merupakan reptilia dari ordo squamata yang diikenal
sebagai kadal. Kadal ternasuk orod squamata yang mencakup 6.000 spesies yang masih
hidup. Kadal yang memiliki sub-ordo Lacertilian mencakup kira-kira 180 spesies dan
sekitar 20 genus yang tersebar di seluruh benua Eropa, Asia dan Afrika (Lestrari, 2013).
Tiga ordo reptilia hidup yang terbesar dan paling beraneka ragam adalah Chelonia (kura-
kura), Squama (kadal dan ular), dan Crocodila (buaya dan alligator). Kura-kura
berkembang selama zaman mezoikum dan hanya sedikit berubah sejak saat itu (pandit,
2013).
B. TujuanPraktikum
Tujuan praktikum acara adalah sebagai berikut: Mengamati dan mengidentifikasi
karakter morfometrik, meristik dan anatomi Tokek (Gecko gecko) dan Bunglon
(Bronchocela jubata)
II. TINJAUAN PUSTAKA

Reptilia merupakan sekelompok vertebrata yang menyeseuaikan diri ditempat


yang kering di tanah. Penandukan atau cornificatio kulit dan squama atau carpace
untuk menjaga banyak hilangnya cairan dari tubuh pada tempat yang kering atau panas.
Nama kelas ini diambil dari model cara hewan berjalan (Latin : reptum = melata atau
merayap) dan studi tentang reptilian di sebut Herpetology (jelata atau merayap) dan
studi tentang reptilian di sebut Herpetology (Yunani :creptes = reptil). (Jasin, 2002).
Reptilia memiliki ciri khusus, yaitu tubuhnya dibungkus oleh kulit yang
menanduk (tidak licin) biasanya dengan sisik atau bercarapace; beberapa ada yang
memiliki kelenjar permukaan kulit. Mempunyai dua pasang anggota, yang masing-
masing 5 jari dengan kuku-kuku yang cocok untuk lari, mencengkram dan naik pohon.
Pada yang masih hidup di air kakinya mempunyai bentuk dayung, dan pada ular bahkan
tidak memilikinya. Skeletonnya mengalami penulangan secara sempurna; tempurung
kepala mempunyai satu condylus occipitalis. Memiliki jantung yang tidak sempurna,
terdiri atas 4 ruangan, dua auricular dan sebuah ventericulus (pada crocodalia menjadi
dua tapi masih berlubang yang disebut foramen panizzae). Terdapat oval biconvex dan
dengan nukleus. Pernapasannya selalu dengan paru-paru; pada penyu bernapas juga
dengan kloaka, memiliki 12 nevri cranialis, fertilisasi terjadi di dalam tubuh, biasanya
mempunyai alat kopulasi ; telur besar dengan banyak yolk, berselaput kulit lunak atau
becangkok tipis. Telur biasanya diletakkan di suatu tempat dibiarkan menetas sendiri,
tapi pada beberapa hewan misalnya kadal dan ular dierami oleh betina (Jasin, 2002).
Reptilia merupakan hewan vertebrata berdarah dingin (Poikilothermic) yang
dapat menyesuaikan suhu tubuh dengan lingkungan sekitarnya. Reptilia tidak dapat
mengatur suhu internal layaknya hewan mamalia yang berdarah panas (Homoiothermic)
sehingga mereka bergantung pada lingkungan sekitar untuk dapat mengatur suhu tubuh
mereka. Berjemur di bawah sinar matahari merupakan upaya reptilia dalam
menghangatkan diri dan meningkatkan metabolisme tubuh, sedangkan untuk
mendinginkan suhu tubuh, reptilia biasanya berpindah ke tempat yang teduh atau
berpindah ke kawasan perairan (Taylor dan O’Shea, 2004).
Tubuh reptilia tertutup oleh sisik yang tesusun oleh keratin dan berbentuk rata
maupun berduri. Fungsi sisik dari tubuh reptilia adalah untuk mengatur sirkulasi air
yang memungkinkan agar reptilia terhindar dari ancaman dehidrasi saat jauh dari
wilayah perairan (McDiarmid dkk.,2012).
Reptilia tidak memilikitelinga eksternal dan rambut maupun bulu. Pada
umumnya reptilia merupakan hewan karnivora. Jenis kura-kura dan beberapa jenis
kadal seperti iguana merupakan herbivora, sedangkan chameleon merupakan jenis reptil
pemakan serangga atau insektivora (O’Shea dan Halliday, 2001). Sistem reproduksi
reptilia adalah ovipar dan sebagian ovivipar, contoh pada jenis ular boa (Boa
constrictor) yang merupakan salah satu jenis ular dengan reproduksi ovivipar (Goin dan
Goin,1971).
Reptilia mempunyai kepala, hidung, badan, ekor, dan 4 kaki. Tiap kaki terdapat
5 jari cakar dan memiliki indera penglihatan dan pendengaran yang baik. Telinga terdiri
dari membran timpani dan pada telinga tengah terdapat tulang kolumela. Reptil
mempunyai 3 kelopak mata yang dapat bergerak dan lidah yang tak bercabang. Badan
terdiri atas caput, cervix, truncus, dan cauda. Caput berbentuk agak pyramidal,
meruncing kearah dorsal dan memipih dalam arah dorsoventral. Caput terdapat rima
oris yang dibatasi oleh labium superius dan inferius. Organum visus dilindungi oleh
palpebra superior dan inferior yang keduanya dapat digerakkan. Cervix (collum),
truncus, dan convex lebih panjang, pada bagian dorsal berwarna cokelat kekuningan dan
bagian ventral putih (Sukiya, 2005).
Habitat dari kelas Reptilia ini bermacam-macam. Ada yang merupakan hewan
akuatik seperti penyu dan beberapa jenis ular, semi akuatik yaitu ordo Crocodilia dan
beberapa anggota Ordo Chelonia, beberapa sub-ordo Ophidia, terrestrial yaitu pada
kebanyakan sub-kelas Lacertilia dan Ophidia, beberapa anggota ordo Testudinata, sub-
terran pada sebagian kecil anggota sub-kelas Ophidia, dan arboreal pada sebagian kecil
sub-ordo Ophidia dan Lacertilia (Sukiya, 2005).
Ordo squamata adalah bangsa yang memiliki jumlah spesies terbanyak
dibandingkan dengan tiga ordo reptilia lainya. Ordo squamata terbagi menjadi tiga sub-
ordo yang terdiri dari serpentes (ular), sauria (kadal) dan amphisbaenia (kadal cacing).
Dari sub-ordo serpentes terbagi menjadi 27 famili yang terdiri dari sekitar 2700 jenis
dan di Indonesia terdapat sekitar 250 jenis ular (Minelli, 1987). Ular merupakan jenis
reptil yang tidak memiliki kaki dan telinga eksternal. Ular dapat dijumpai di hutan hujan
tropis dan dapat di temukan diberbagai macam habitat terestrial maupun aquatik.
Habitat gurun pasir juga dapat dijumpai jenis ular, contohnya adalah jenis boa pasir
(Eryx muelleri) dan viper bertanduk (Cerastes cerastes). Ukuran tubuh ular berkisar
antara 10 mm hingga 12 m. Jenis ular sanca kembang (Malayopython reticulatus) dari
famili pythonidae merupakan jenis ular terpanjang saat ini yang pernah ditemukan,
sedangkan untuk jenis ular terbesar berasal dari famili boidae yaitu jenis anakonda hijau
(Eunectes murinus) dengan diameter badan mencapai 40 cmIkan merupakan binatang
vertebrata yang berdarah Dingin (poikiloterm), hidup di dalam lingkungan air,
Pergerakan dan keseimbangan tubuhnya terutama Menggunakan sirip dan umumnya
bernafas dengan Insang. Ikan adalah hewan bertulang belakang (vertebrata) yang hidup
diair. Suhu tubuhnya berubah-ubah tergantung dengan suhu lingkungannya
(poikiloterm). Bergerak dan mempertahankan keseimbangan tubuhnya dengan
menggunakan sirip dan bernafas dengan insang, namun selain menggunakan insang ada
juga ikan yang memiliki alat pernafasan tambahan yang fungsinya sama dengan paru-
paru. Ikan apabila ditinjau dari morfologinya dapat dibagi menjadi tujuh bagian yaitu
bentuk tubuh, bentuk mulut, linnealateralis, sirip, sungut, sisik, dan ciri-ciri lainnya.
Sedangkan bagian tubuh lainnya, ikan dapat dibagi tiga bagian yaitu kepala (caput),
badan (truncus), dan ekor (caudal). Vertebrata yang pertama kalinya ditemukan sebagai
fosil adalah ikan tak berahang, yakni Ostrakodermi Beberapa terdapat di dalam batu-
batuan Ordovisium meskipun pada zaman silur mereka terdapat dalam jumlah yang
lebih banyak. Hewanini adalah ikan pipih yang relative berukuran kecil dengan ukuran
sekitar 15 sampai 30 cm. Dengan ukurannya tersebut, diperkirakan hidup dengan
mengisap zat-zatorganik dari dasar sungai tempat mereka hidup. Pertukaran gas terjadi
pada pasangan-pasangan insang antenna, dengan tiap insang ditunjang oleh satu
lengkungtulang. Air masuk melalui mulut, melalui insang dan keluar melalui
serangkaiankantung insang yang bermuara di permukaan. Tidak terdapat sirip pada ikan
tersebut,dan berenang dengan gerakan undulasi (Kimball 2010).
Morfometrik adalah suatu studi yang bersangkutan dengan variasi dan perubahan
dalam bentuk (ukuran dan bentuk) dari organisme, meliputi pengukuran panjang dan
analisis kerangka suatu organisme. Studi morfometri didasarkan pada sekumpulan data
pengukuranyang mewakili variasi bentuk dan ukuran ikan. Dalam biologi perikanan
pengukuran morfologi (analisis morfometri) digunakan untuk mengukur ciri ciri khusus
dan hubungan variasi dalam suatu taksonomi suatu kelompok populasi ikan. Karakter
morfologi meliputi studi morfometrik dan meristik dari ikan. Morfometrik adalah ciri
yang berkaitan dengan ukuran tubuh atau bagian tubuh ikan misalnya panjang total dan
panjang baku. Ukuran ini merupakan salah satu hal yang dapat digunakan sebagai ciri
taksonomik saat mengidentifikasi ikan. Hasil pengukuran dinyatakan dalam satuan
milimeter atau centimeter, ukuran yang dihasilkan disebut ukuran mutlak. Adapun
meristik adalah ciri yang berkaitan dengan jumlah bagian tubuh dari ikan, misalnya
jumlah sisik padagaris rusuk, jumlah jari-jari keras dan lemah pada sirip punggung
(Affandi et al., 1992). Secara umum morfometrik terbagi dua yaitu tradisional
morfometrik dan trussnetwork morfometrik. Berbeda dengan karakter morfometrik yang
menekankan pada pengukuran bagian-bagian tertentu tubuh ikan, karakter meristik
berkaitan dengan penghitungan jumlah bagian-bagian tubuh ikan (counting methods).
Bagian tubuh ikan yang di ukur berdasarkan ciri meristik yaitu Jari-jari keras, Jari-jari
lemah, Perumusan sirip, jumlah sisik, jumlah sisik predorsal, jumlah sisik pipi, jumlah
sisik keliling badan, jumlah sisik batang ekor, jumlah tapis insang dan jumlah finlet
(Modul 2021).
III. MATERI DAN METODE

a. Bahan : Preparat hewan hidup berupa Kadal, Tokek dan Bunglon

b. Alat : Bak Preparat, alat bedah, jarum penusuk, penggaris, alat tulis, kertas gambar,

tissue /lap, cairan chloroform untuk pembiusan dan jarum pentul.

c. Prosedur Kerja:

1. Siapkan semua peralatan yang akan digunakan

2. Bius hewan dengan menggunakan chlorofom atau eter

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Pengamatan morfologi

No. Bagian yang diamati Tokek Bunglon

Bentuknya agak piramida,


meruncing, kearah kravial Bentuknya agak runcing,
1. Caput
dan memipih dalam arah warna coklat,
darso ventral
Berbentuk memanjang dan
2. Truncus Terdapat crus dan femer
convek
Berwana coklat ,
3. Abdomen Berwana putih,
kekuningan
4. Cauda Silindris panjang 2xbadan . Berbentuk agak meruncing.
Memiliki ukuran kecil
5. Extremitas anterior Adanya apaetura cloacalis
berbentuk .
6. Extremitas posterior Memiliki ukuran panjang. Adanya crus terukur
7. Jumlah digiti 12 buah dengan bentuk yang 7
runcing
Berwara coklat kehitaman
8. Warna tubuh Berwara coklat kehitaman
dan sedikit oren
9. Jantan/ betina Jantan Betina
Tidak terdapat saccus Tidak terdapat saccus
10. Saccus vokalis
vokalis vokalis
11. Bagian mulut/Cavum oris Berbentuk melebar Adanya gigi dn lidah

Pengamatan anatomi

Jenis reptil
No. Bagian yang diamati
Tokek Bunglon

Terdiri dari laring,


Terdiri dari paru-paru yang
trakea, bronkus,
memiliki pundi udara
1. Sistem Respirasi pulma, bifurcation ,
untuk membantu melayang
annulus trachealis,
di udara
rima glotic
Terdiri dari esophagus,
ventriculus, duadenum, Terdiri dari tracus,
2. Sistem Digesti intestinum, kokum, digentifum, ventrikulus,
rektum, kloaka, hepar, dan grandula disgestana
vesika, pankreas
Terdiri dari aorta, arteri,
Terdiri dari aorta, actrium kanan dan kiri,
arteri, actrium kanan vena, serambi kanan dan
3. Sistem Sirkulasi
dan kiri, vena, serambi kiri
kanan dan kiri

Terdiri dari ginjal Terdiri dari gijal ren,


4. Sistem Eksresi ureter, vesika uriaria, saluran kemih (ureter),
kloaka kloaka
5. Sistem Reproduksi Terdiri dari ovarium, Jantan testis vas diferens,
dan kloaka, tekstis kloaka,
Betina : ovarium oviduk,
saluran genital, kloaka

Pengamatan meristik

Reptil yang diamati


No. Bagian yang diamati
Tokek Bunglon

Jumlah digiti pada Extremitas


1.
anterior
5 5

Jumlah digiti pada Extremitas


2.
posterior
7 7

3. Jumlah gigi rahang atas 3 3

4. Jumlah gigi rahang bawah - -


Pengamatan morfometrik

Bagian yang diamati (cm)


No Jenis
. Amphibi FA
SVL HW Hh TL EL EOS HDL AL FOL MO THL
L

1,
1. Tokek 8 0,8 15,7 1,5 2 1 7 4 1 3 2,5
7
1,
2. Bunglon 6 0,5 15,5 0,5 1,5 1 2,5 1 4 1 5
5
Keterangan :
1. SVL : Snout-vent length
2. HW : head width
3. HH : head height
4. TL : tail length
5. EL : eye length
6. EOS : ear opening-snout distance
7. FAL : forearm length
8. HDL : hand length
9. AL : arm length
10. FOL : foot length
11. MO : mouth opening
12. SL : shank length
13. THL : thigh length
B. Pembahasan

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan mengenai reptil pada spesimen yang
pertama yaitu tokek pengamatan morfologi nya berdasarkan bagian yang diamati terdapat
caput tokek bentuknya agak piramida meruncing ke arah rafia dan memiliki ke arah
ventral berbentuk memanjang dan convex dan berwarna coklat kekuningan ke udah
segaris panjang dua kali badan ekstremitas anterior memiliki ukuran kecil ekstremitas
posterior memiliki ukuran yang panjang jumlah 12 buah dengan bentuk yang yang
meruncing warna tubuh berwarna coklat agak kehitaman berjenis kelamin jantan
saccusvocalis terdapat saccusvocalis Pengamatan selanjutnya yaitu mengenai anatomi
reptil sistem respirasi pada spesimen tokek terdiri dari laring trakea bronkus
bifurcationannulustrachealis Rima gotikkemudian terdapat sistem digesti terdiri dari
esofagus ventrikulus duodenum intestinum lokal vesika pankreas Terdapat sistem sirkulasi
terdiri dari aorta atrium kanan dan kiri Vena serambi kanan dan kiri dan yang terakhir
terdapat reproduksi Yaitu terdiri dari ovarium dan testis.
Tokek rumah hidup di dataran rendah mulai pada elevasi 0 meter dpl sampai dataran
tinggi pada elevasi sekitar 1200 meter dpl; selain distribusi vertikal yang luas, habitat
satwa reptilia ini sangat beragam, yaitu meliputi hutan primer, hutan sekunder,
perkebunan tanaman keras dan permukiman manusia (McKay 2006). Keberadaan tokek
rumah paling mudah dijumpai pada bangunan yang menjadi hunian manusia. Oleh sebab
itu survei dilakukan melalui metode close questioner system yang dilakukan pada
perumahanperumahan yang terdapat pada suatu perkampungan. Tipe dari rumah yang
dikunjungi dibagi menjadi empat, yaitu (1) Tipe permanen: seluruh dinding rumah
merupakan tembok; (2) Tipe semi-permanen: sebagian dari dinding rumah merupakan
tembok, bagian atas tembok adalah kayu atau gedek; (3) Tipe kayu: seluruh dinding
rumah terbuat dari kayu, umumnya berbentuk rumah panggung; (4) Tipe gedek atau bilik:
seluruh dinding rumah terbuat dari gedek, umumnya berbentuk rumah panggung.
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Reptilia
Ordo: Squamata
Subordo: Sauria
Famili: Gekkonidae
Genus: Gekko
Spesies: G. gecko
(Linnaeus, 1758)
Spesimen yang kedua yaitu bunglon yang pertama yaitu pengamatanmu pada caput
bentuknya agak runcing berwarna coklat terus khusus terdapat kurus dan fember abdomen
berwarna putih kau dalam berbentuk agak meruncing ekstremitas anterior adanya
aperturacloakalis, aktivitas posterior adanya kurs terukur jumlah digiti 7 warna tubuh
coklat kehitaman dengan sedikit agak orange berjenis kelamin betina saccusvocalis tidak
terdapat bagian mulut atau cavumOris adanya gigi dan l Bagian bagian dari bunglon pada
digiti jumlahnya pada ekstremitas anterior terdapat 5 jumlah posterior 7 jumlah gigi
geraham atas jika dan tidak terdapat gigi rahang bawah
Pengamatan anatomi pada bunglon yang pertama terdapat sistem sistem respirasi
terdiri dari paru-paru yang memiliki pundi udara yang membentuk melayang di udara
sistem digesti terdapat di ventrikulus granula. Setiap kaki bunglon (jumlah kaki 4),
terdapat 5 jari dan cakar. Kepala (caput) berbentuk bersegi dengan panjang ± 2,4 cm,
panjang moncong 1 cm, lidah bercabang, dan mata bulat hitam. Leher (cervix) berukuran
± 1, 7 cm. Leher dorsal memiliki tonjolan bergerigi yang dapat berdiri tegak. Tonjolan
bergerigi ini sebenarnya memanjang mulai dari kepala, leher, hingga setengah panjang
punggung dorsal. Panjang badan (truncus) ± 5,2 cm, lebar badan ± 2,1 cm. Ekor (caudal)
silindris, besar pada pangkal dan semakin meruncing ke arah ujung ekor. Panjang ekor
21,5 cm dan lebar ekor 0,5 cm. Bunglon memiliki deretan sisik bintik putih yang kontras
dengan warna sisik lainnya mulai dari punggung (dorsal) mengarah ke perut (ventral)
Secara umum sirkulasi reptil Otak dengan dua lobus olfaktorius yang panjang, hemisfer
serebral, 2 lobus optikus, serebellum, medulla oblongata yang melanjut ke korda saraf. Di
bawah hemisfer serebral terdapat traktus optikus dan syaraf optikus, infundibulum, dan
hipofisis.Terdapat 12 pasang syaraf kranial. Pasangan-pasangan syaraf spinal menuju ke
somitsomit tubuh.Pada lidah terdapat kuncup-kuncup perasa, dan terdapat organ pembau
pada rungga hidung. Mata dengan kelenjar air mata. Telinganya seperti telinga
vertebratarendah. Saluran auditori eksternal tertutup kulit, dengan membran tympani
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata (mempunyai penyokong tubuh dalam)
Kelas : Reptilia
Ordo : Squamata
Famili : Agamidae
Genus : Bronchocela
Spesies : Bronchocela jubata
Sistem peredaran darah pada jenis hewan melata (reptil) masih lebih baik daripada sistem
peredaran pada jenis hewan amfibi. Reptil lebih baik daripada amfibi disebabkan sudah
ada sekat atau terpisahnya antara darah yang tidak memiliki oksigen dengan darah yang
mengandung oksigen pada jantung. Letak jantung reptil dapat ditemukan pada rongga
dada, didepan vetral. Pada umumnya secara garis besar, hewan berjenis reptil memiliki
jantung yang terbagi menjadi 4 ruang yakni dua bilik (2 ventrikel) dan dua serambi (2
atrium). Bilik kiri (ventrikel kiri) dan bilik kanan (ventrikel kanan) terdapat sekat yang
tidak sempurna. Akibat sekat yang tidak sempurna ini, maka darah yang ada di bilik kiri
dan bilik kanan dapat bercampur satu sama lain. Kondisi inilah yang menyebabkan hewan
reptil umumnya berdarah dingin. Pengecualian pada jantung jenis alligator, antar sekat
ventrikel memiliki lorong kecil yang dinamakan foramen panizzae. Fungsi Foramen
Panizzae digunakan Memastikan penyebaran oksigen yang memadai untuk sistem
pencernaan. Menjaga sirkulasi dan keharmonisan tekanan darah yang ada pada jantung
pada saat berenangSistem peredaran darah pada hewan reptil terbagi menjadi pembuluh
nadi paru-paru dan serambi (aorta). Bunglon memiliki 2 serambi (aorta), yaitu aorta yang
terdapat pada bagian kanan dan aorta yang terdapat pada bagian kiri. Darah yang ada pada
aorta kanan yang berasal dari bilik kiri mengandung banyak oksigen yang nantinya akan
diedarkan ke seluruh sel-sel dan jaringan-jaringan tubuh. Aorta ini akan membuat aliran
dari arteri utama menuju ke bagian seluruh tubuh.
tokek (Gecko gecko), ciri-ciri yang dimiliki tokek hias ini adalah memiliki kepala badan,
dan ekor. Mata pada tokek brkelopak, memiliki membran tympani sebagai alat
pendengaran Brancium, antebrancium dan digity yang merupakananggota gerak bagian
anterior. Femur, crus dan digitv yang merupakanorgan bagian posterior juga memiliki
fungsi yang sama yaitu sebagai alatpergerakan pada tokek dan dari bagian alat terak ini
terdapat alat perckatyang di schut scansor Seansor ini yang membuat tokek dapat
menempel pada segala bidang hak kasar maupun halus Kuku pada bagian diritiatan kaki
tokek dapat juga digunakan ketika sedang menaiki pohon (kurniati 2020)
Alat respirasi pada reptilia Paru-paru reptilia berada dalam rongga dada dan dilindungi
oleh tulang rusuk. Paru-paru reptilia lebih sederhana, hanya dengan beberapa lipatan
dinding yang berfungsi memperbesar permukaan pertukaran gas. Pada reptilia pertukaran
gas tidak efektif. Pada kadal, kura-kura, dan buaya paru-paru lebih kompleks, dengan
beberapa belahanbelahan yang membuat paru-parunya bertekstur seperti spon. Paru-paru
pada beberapa jenis kadal misalnya bunglon afrika mempunyai pundi-pundi hawa
cadangan yang memungkinkan hewan tersebut melayang di udara.
Sistem Reproduksi Pada Reptil Sistem Genitalia JantanTestis berbentuk oval, relatif
kecil, berwarna keputih-putihan,berjumlah sepasang, dan terletak di dorsal rongga
abdomen. Padakadal dan ular, salah satu testis terletak lebih ke depan dari padayang
lain. Testis akan membesar saat musim kawin.Saluran reproduksi, duktus mesonefrus
berfungsi sebagai saluranreproduksi, dan saluran ini akan menuju kloaka. Sebagian
duktus wolfdekat testis bergelung membentuk epididimis. Tubulus
mesonefrusmembentuk duktus aferen yang menghubungkan tubulus seminiferustestis
dengan epididimis. Duktus wolf bagian posterior menjadi duktusdeferen. Pada
kebanyakan reptil, duktus deferen bersatu dengan ureterdan memasuki kloaka melalui
satu lubang, yaitu sinus urogenital yang pendek (Purnamasari2017)
V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan mengenai reptildapat disimpulkan


morfologi Tokek (Gecko gecko) dan Bunglon (Bronchocela jubata) berdasarkan aspek yang
diamati yaitu Caput Bentuknya agak piramida, meruncing, kearah kravial dan memipih
dalam arah darso ventral Bentuknya agak runcing, warna coklat, Truncus Berbentuk
memanjang dan convek Terdapat crus dan femerAbdomen Berwana coklat ,
kekuningan Berwana putih, Cauda Silindris panjang 2xbadan, Berbentuk agak
meruncing. Extremitas anterior Memiliki ukuran kecil berbentuk . Adanya apaetura
cloacalisExtremitas posterior Memiliki ukuran panjang. Adanya crus terukur Jumlah
digiti 12 buah dengan bentuk yang runcing 7 buahWarna tubuh Berwara coklat
kehitaman Berwara coklat kehitaman dan sedikit oren Jantan/ betina Jantan Betina
Saccus vokalis Tidak terdapat saccus vokalis Tidak terdapat saccus vokalis Bagian
mulut/Cavum oris Berbentuk meleba Adanya gigi dn lidah. Dan anatomi dari
keduanya terdapat Sistem Respirasi, Sistem Digesti, Sistem Sirkulasi, Sistem
Eksresi ,Sistem Reproduksi
DAFTAR REFERENSI

Campbell, N.A., Reece, J.B., dan Mitchell, L.G. 2004. Biologi: Edisi Kelima Jilid 3. Jakarta:
Erlangga.

PANDIT, I. Buku_PEDOMAN PRAKTIKUM zoologi vertebrata . 2011


PURNAMASARI, Risa; SANTI, Dwi Rukma. Fisiologi Hewan. 2017.
KIMBALL, Ralph; ROSS, Margy. The Kimball group reader: relentlessly practical tools for
data warehousing and business intelligence. John Wiley & Sons, 2010.
KURNIATI, Hellen. Estimasi Populasi Tokek Rumah, Gekko gecko (Linnaeus, 1758) di Kaki
Gunung Karang, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, Jawa Bagian Barat. Jurnal
Biologi Indonesia, 2020, 15.2.
Modul praktikum IAIN Syekhnurjati Cirebon 2021 Zoologi Vertebrata

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai