A 1908106030 OvitaSari Reptil
A 1908106030 OvitaSari Reptil
A 1908106030 OvitaSari Reptil
REPTIL
Disusun oleh:
Nama : Ovita Sari
NIM : 1908106030
Kelas : Biologi A/4
A. LatarBelakang
Fosil-fosil tertua, ditemukan di bebatuan dari Nova Scotia, berasal dari akhir periode
Karbon, sekitar 310 juta tahun lalu. Salah satu kelompok utama reptil pertama yang
muncul adalah parareptil (parareptile), yang sebagian besar merupakan herbivor
kuadrupedal besar yang bertubuh kekar. Beberapa parareptil memiliki lempengan pada
kulitnya yang mungkin telah digunakan untuk memepertahankan diri dari predator.
Parareptil musnah sekitar 200 juta tahun lalu, pada pengujung periode Trias (Campbell,
dkk. 2008).
Ketika parareptil mengalami penurunan, klad reptil purba yang lain, diapsida (diapsid),
berdiversifikasi. Salah satu karakter turunan yang paling jelas pada diapsida adalah
sepasang lubang disisi dua tengkorak, dibelakang rongga mata. Diapsida terdiri dari dua
garis keturunan utama. Satu garis keturunan memunculkan lepidosaurus (lepidosaur),
yang mencakup tuatara, kadal, dan ular. Garis keturunan ini juga menghasilkan sejumlah
reptil laut, termasuk monosaurus raksasa. Panjang beberapa spesies yang hidup di laut ini
menandingi paus masa kini semua spesies reptil laut ini telah punah (Campbell, dkk.
2008).
Hewan reptil mempunyai kulit yang bersisik atau berketul yang terdiri dari selaput
bertulang atau bergading, mempunyai kaki yang pendek atau tidak mempunyai kaki,
kebanyakan reptilia bertelur (ovivar), walaupun sebagian ada yang menyimpan telur di
dlam perut induk hingga menetas (Lestrari, 2013). Salah satu reptilia tersebut adalah kadal
(Mabouya multifacinata). Kadal merupakan reptilia dari ordo squamata yang diikenal
sebagai kadal. Kadal ternasuk orod squamata yang mencakup 6.000 spesies yang masih
hidup. Kadal yang memiliki sub-ordo Lacertilian mencakup kira-kira 180 spesies dan
sekitar 20 genus yang tersebar di seluruh benua Eropa, Asia dan Afrika (Lestrari, 2013).
Tiga ordo reptilia hidup yang terbesar dan paling beraneka ragam adalah Chelonia (kura-
kura), Squama (kadal dan ular), dan Crocodila (buaya dan alligator). Kura-kura
berkembang selama zaman mezoikum dan hanya sedikit berubah sejak saat itu (pandit,
2013).
B. TujuanPraktikum
Tujuan praktikum acara adalah sebagai berikut: Mengamati dan mengidentifikasi
karakter morfometrik, meristik dan anatomi Tokek (Gecko gecko) dan Bunglon
(Bronchocela jubata)
II. TINJAUAN PUSTAKA
b. Alat : Bak Preparat, alat bedah, jarum penusuk, penggaris, alat tulis, kertas gambar,
c. Prosedur Kerja:
A. Hasil
Pengamatan morfologi
Pengamatan anatomi
Jenis reptil
No. Bagian yang diamati
Tokek Bunglon
Pengamatan meristik
1,
1. Tokek 8 0,8 15,7 1,5 2 1 7 4 1 3 2,5
7
1,
2. Bunglon 6 0,5 15,5 0,5 1,5 1 2,5 1 4 1 5
5
Keterangan :
1. SVL : Snout-vent length
2. HW : head width
3. HH : head height
4. TL : tail length
5. EL : eye length
6. EOS : ear opening-snout distance
7. FAL : forearm length
8. HDL : hand length
9. AL : arm length
10. FOL : foot length
11. MO : mouth opening
12. SL : shank length
13. THL : thigh length
B. Pembahasan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan mengenai reptil pada spesimen yang
pertama yaitu tokek pengamatan morfologi nya berdasarkan bagian yang diamati terdapat
caput tokek bentuknya agak piramida meruncing ke arah rafia dan memiliki ke arah
ventral berbentuk memanjang dan convex dan berwarna coklat kekuningan ke udah
segaris panjang dua kali badan ekstremitas anterior memiliki ukuran kecil ekstremitas
posterior memiliki ukuran yang panjang jumlah 12 buah dengan bentuk yang yang
meruncing warna tubuh berwarna coklat agak kehitaman berjenis kelamin jantan
saccusvocalis terdapat saccusvocalis Pengamatan selanjutnya yaitu mengenai anatomi
reptil sistem respirasi pada spesimen tokek terdiri dari laring trakea bronkus
bifurcationannulustrachealis Rima gotikkemudian terdapat sistem digesti terdiri dari
esofagus ventrikulus duodenum intestinum lokal vesika pankreas Terdapat sistem sirkulasi
terdiri dari aorta atrium kanan dan kiri Vena serambi kanan dan kiri dan yang terakhir
terdapat reproduksi Yaitu terdiri dari ovarium dan testis.
Tokek rumah hidup di dataran rendah mulai pada elevasi 0 meter dpl sampai dataran
tinggi pada elevasi sekitar 1200 meter dpl; selain distribusi vertikal yang luas, habitat
satwa reptilia ini sangat beragam, yaitu meliputi hutan primer, hutan sekunder,
perkebunan tanaman keras dan permukiman manusia (McKay 2006). Keberadaan tokek
rumah paling mudah dijumpai pada bangunan yang menjadi hunian manusia. Oleh sebab
itu survei dilakukan melalui metode close questioner system yang dilakukan pada
perumahanperumahan yang terdapat pada suatu perkampungan. Tipe dari rumah yang
dikunjungi dibagi menjadi empat, yaitu (1) Tipe permanen: seluruh dinding rumah
merupakan tembok; (2) Tipe semi-permanen: sebagian dari dinding rumah merupakan
tembok, bagian atas tembok adalah kayu atau gedek; (3) Tipe kayu: seluruh dinding
rumah terbuat dari kayu, umumnya berbentuk rumah panggung; (4) Tipe gedek atau bilik:
seluruh dinding rumah terbuat dari gedek, umumnya berbentuk rumah panggung.
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Reptilia
Ordo: Squamata
Subordo: Sauria
Famili: Gekkonidae
Genus: Gekko
Spesies: G. gecko
(Linnaeus, 1758)
Spesimen yang kedua yaitu bunglon yang pertama yaitu pengamatanmu pada caput
bentuknya agak runcing berwarna coklat terus khusus terdapat kurus dan fember abdomen
berwarna putih kau dalam berbentuk agak meruncing ekstremitas anterior adanya
aperturacloakalis, aktivitas posterior adanya kurs terukur jumlah digiti 7 warna tubuh
coklat kehitaman dengan sedikit agak orange berjenis kelamin betina saccusvocalis tidak
terdapat bagian mulut atau cavumOris adanya gigi dan l Bagian bagian dari bunglon pada
digiti jumlahnya pada ekstremitas anterior terdapat 5 jumlah posterior 7 jumlah gigi
geraham atas jika dan tidak terdapat gigi rahang bawah
Pengamatan anatomi pada bunglon yang pertama terdapat sistem sistem respirasi
terdiri dari paru-paru yang memiliki pundi udara yang membentuk melayang di udara
sistem digesti terdapat di ventrikulus granula. Setiap kaki bunglon (jumlah kaki 4),
terdapat 5 jari dan cakar. Kepala (caput) berbentuk bersegi dengan panjang ± 2,4 cm,
panjang moncong 1 cm, lidah bercabang, dan mata bulat hitam. Leher (cervix) berukuran
± 1, 7 cm. Leher dorsal memiliki tonjolan bergerigi yang dapat berdiri tegak. Tonjolan
bergerigi ini sebenarnya memanjang mulai dari kepala, leher, hingga setengah panjang
punggung dorsal. Panjang badan (truncus) ± 5,2 cm, lebar badan ± 2,1 cm. Ekor (caudal)
silindris, besar pada pangkal dan semakin meruncing ke arah ujung ekor. Panjang ekor
21,5 cm dan lebar ekor 0,5 cm. Bunglon memiliki deretan sisik bintik putih yang kontras
dengan warna sisik lainnya mulai dari punggung (dorsal) mengarah ke perut (ventral)
Secara umum sirkulasi reptil Otak dengan dua lobus olfaktorius yang panjang, hemisfer
serebral, 2 lobus optikus, serebellum, medulla oblongata yang melanjut ke korda saraf. Di
bawah hemisfer serebral terdapat traktus optikus dan syaraf optikus, infundibulum, dan
hipofisis.Terdapat 12 pasang syaraf kranial. Pasangan-pasangan syaraf spinal menuju ke
somitsomit tubuh.Pada lidah terdapat kuncup-kuncup perasa, dan terdapat organ pembau
pada rungga hidung. Mata dengan kelenjar air mata. Telinganya seperti telinga
vertebratarendah. Saluran auditori eksternal tertutup kulit, dengan membran tympani
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata (mempunyai penyokong tubuh dalam)
Kelas : Reptilia
Ordo : Squamata
Famili : Agamidae
Genus : Bronchocela
Spesies : Bronchocela jubata
Sistem peredaran darah pada jenis hewan melata (reptil) masih lebih baik daripada sistem
peredaran pada jenis hewan amfibi. Reptil lebih baik daripada amfibi disebabkan sudah
ada sekat atau terpisahnya antara darah yang tidak memiliki oksigen dengan darah yang
mengandung oksigen pada jantung. Letak jantung reptil dapat ditemukan pada rongga
dada, didepan vetral. Pada umumnya secara garis besar, hewan berjenis reptil memiliki
jantung yang terbagi menjadi 4 ruang yakni dua bilik (2 ventrikel) dan dua serambi (2
atrium). Bilik kiri (ventrikel kiri) dan bilik kanan (ventrikel kanan) terdapat sekat yang
tidak sempurna. Akibat sekat yang tidak sempurna ini, maka darah yang ada di bilik kiri
dan bilik kanan dapat bercampur satu sama lain. Kondisi inilah yang menyebabkan hewan
reptil umumnya berdarah dingin. Pengecualian pada jantung jenis alligator, antar sekat
ventrikel memiliki lorong kecil yang dinamakan foramen panizzae. Fungsi Foramen
Panizzae digunakan Memastikan penyebaran oksigen yang memadai untuk sistem
pencernaan. Menjaga sirkulasi dan keharmonisan tekanan darah yang ada pada jantung
pada saat berenangSistem peredaran darah pada hewan reptil terbagi menjadi pembuluh
nadi paru-paru dan serambi (aorta). Bunglon memiliki 2 serambi (aorta), yaitu aorta yang
terdapat pada bagian kanan dan aorta yang terdapat pada bagian kiri. Darah yang ada pada
aorta kanan yang berasal dari bilik kiri mengandung banyak oksigen yang nantinya akan
diedarkan ke seluruh sel-sel dan jaringan-jaringan tubuh. Aorta ini akan membuat aliran
dari arteri utama menuju ke bagian seluruh tubuh.
tokek (Gecko gecko), ciri-ciri yang dimiliki tokek hias ini adalah memiliki kepala badan,
dan ekor. Mata pada tokek brkelopak, memiliki membran tympani sebagai alat
pendengaran Brancium, antebrancium dan digity yang merupakananggota gerak bagian
anterior. Femur, crus dan digitv yang merupakanorgan bagian posterior juga memiliki
fungsi yang sama yaitu sebagai alatpergerakan pada tokek dan dari bagian alat terak ini
terdapat alat perckatyang di schut scansor Seansor ini yang membuat tokek dapat
menempel pada segala bidang hak kasar maupun halus Kuku pada bagian diritiatan kaki
tokek dapat juga digunakan ketika sedang menaiki pohon (kurniati 2020)
Alat respirasi pada reptilia Paru-paru reptilia berada dalam rongga dada dan dilindungi
oleh tulang rusuk. Paru-paru reptilia lebih sederhana, hanya dengan beberapa lipatan
dinding yang berfungsi memperbesar permukaan pertukaran gas. Pada reptilia pertukaran
gas tidak efektif. Pada kadal, kura-kura, dan buaya paru-paru lebih kompleks, dengan
beberapa belahanbelahan yang membuat paru-parunya bertekstur seperti spon. Paru-paru
pada beberapa jenis kadal misalnya bunglon afrika mempunyai pundi-pundi hawa
cadangan yang memungkinkan hewan tersebut melayang di udara.
Sistem Reproduksi Pada Reptil Sistem Genitalia JantanTestis berbentuk oval, relatif
kecil, berwarna keputih-putihan,berjumlah sepasang, dan terletak di dorsal rongga
abdomen. Padakadal dan ular, salah satu testis terletak lebih ke depan dari padayang
lain. Testis akan membesar saat musim kawin.Saluran reproduksi, duktus mesonefrus
berfungsi sebagai saluranreproduksi, dan saluran ini akan menuju kloaka. Sebagian
duktus wolfdekat testis bergelung membentuk epididimis. Tubulus
mesonefrusmembentuk duktus aferen yang menghubungkan tubulus seminiferustestis
dengan epididimis. Duktus wolf bagian posterior menjadi duktusdeferen. Pada
kebanyakan reptil, duktus deferen bersatu dengan ureterdan memasuki kloaka melalui
satu lubang, yaitu sinus urogenital yang pendek (Purnamasari2017)
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Campbell, N.A., Reece, J.B., dan Mitchell, L.G. 2004. Biologi: Edisi Kelima Jilid 3. Jakarta:
Erlangga.
LAMPIRAN