Lapres Gel Edit

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN RESMI

(PRAKTIKUM FARMASETIKA SEDIAAN GEL)

PRAKTIKUM KE :1

JUDUL MATERI PRAKTIKUM : GEL

TANGGAL PRAKTIKUM :

GRUP DAN KELOMPOK PRAKTIKUM : C-3

KETUA DAN ANGGOTA KELOMPOK PRAKTIKUM :

1. Bayu Eko Saputro (2018135048) KETUA


2. Melisa sudjana (2018135035)
3. Dian Triyani Situmorang (2018135036)
4. Dwi Nur Diyanti (2018135037)
5. Wanri Noviolita Yudistira (2018135038)
6. Tuti Alawiyah (2018135040)
7. Sovia Andriana (2018135046)
8. Devi Wulandari (2018135047)
I. TUJUAN

1. Mengetahui cara pembuatan dan formula sediaan gel


2. Mengamati pengaruh basis terhadap karakteristik sediaan gel

II. TEORI DASAR

Gel merupakan sistem semipadat terdiri dari suspensi yang dibuat dari partikel
anorganik yang kecil atau molekul organik yang besar terpenetrasi oleh suatu cairan.
Gel biasanya bersifat transparan atau tembus cahaya, terdiri dari larutan atau dispersi
dari satu atau lebih zat aktif dalam basis hidrofilik.

Emulgel adalah emulsi baik O/W (M/A) maupun W/O (A/M) yang dicampurkan
dengan gelling agent. Kelebihan emulgel antara lain memilikki daya hantar obat yang
baik seperti gel maupun emulsi. Gelling agent ditambahkan dalam fase air yang
mengubah emulsi menjadi emulgel. Sistem O/W secara langsung menjerat obat-obat
lipofilik, sedangkan sistem W/O menjerat obat-obat hidrofobik.

III. DATA PREFORMULASI

1. Zat Aktif
Piroxicam (Martindale ed.36 hal:117, FI V hal: 1029-1030)
 Pemerian : Serbuk, hampir putih atau coklat terang atau kuning terang, tidak
berbau, bentuk monohidrat warna kuning
 Kelarutan : sangat sukar larut dalam air, dalam asam encer dan sebagian
besar pelarut, sukar larut dalam etanol dan dalam larutan alkali mengandung
air.
 Dosis : 0,5%-1%
 Khasiat :analgetuk, antiinflamasi,antipiretik
 Stabilitas : tidak tahan terhadap cahaya, harus disimpan pada suhu 30°C
 OTT : derivat fenol seperti metil, propil paraben dan anionik primer dapat
meningkatkan viskositas larutan
 pH : 7,5
 Rumus Bangun : C15H13N3O4S
 BM : 331,348 gr/mol
 Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat dan tidak tembus cahaya

2. Bahan tambahan

Propilen gikol (HOPE Hal : 592; FI V hal : 1070-1071)

 Pemerian : cairan kental, jernih, tidak berwarna bau khas,menyerap air pada
udara lembab
 Kelarutan : dapat bercampur dengan air, dengan aseton dan dengan
kloroform. Larut dalam eter dan beberapa minyak essensial, tidak bercamur
dengan minyak lemak
 Konsentrasi : ̴ 15%
 Kegunaan : humektan,pembasah dan peningkat penetrasi
 pH :3-6
 Stabilitas : pada temperatur rendah dan stabil dengan etanol 95% diwadah
tertutup
 OTT : tidak dapat bercampur dengan minyak lemak dan reagen oksidator.
Contohnya potasium permanganat
 Penyimpanan : wadah tertutup rapat
 Rumus molekul : C₃H₈O₂
 Bobot molekul : 76,09

Aquadest ( FI III hal : 96)

 Pemerian : cairan jerih, tidak berbau, tidak berwarna, tidak mempunyai rasa
 Kegunaan : pelarut
 Stabilitas : stabil dalam keadaan secara kimia
 OTT : obat dan eksipien yang mudah terhidrolisis
 pH : 5,0-7,0
 Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik
 Rumus molekul : H₂O
 Bobot molekul : 18,02

Ethanol ( FI III hal 65)

 Pemerian : cairan tidak berwarna, jernih, mudah menguap dan mudah


bergerak, bau khas, rasa panas. Mudah terbakar dengan memberikan nyala
biru yang tidak berasap
 Rumus molekul : C₂H₆O
 Bobot molekul : 46,07
 Kelarutan : sangat mudah larut dalam air, dalam kloroform P, dan dalam eter
P
 pH : 7,33
 Kegunaan : zat tambahan
 Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya, ditempat
sejuk, jauh dari nyala api

Hidroksi Propil Selulosa HPC(M) ( hand book of excipient hal : 223, martindale 30ͭͪ
edition hal : 1219)

 Pemerian : serbuk atau granul berwarna putih atau putih kekuningan, praktis
tidak berbau, higroskopis
 Kelarutan : larut dalam air dingin, alkohol, kloroform, methanol dan propilen
glikol. Membentuk larutan koloid, praktis tidak larut dalam air panas.
 pH : 5,0-8,5 untuk larutan 1%
 OTT : derivat fenol seperti methyl paraben dan propil paraben
 Konsentrasi : 2-6 %
 Kegunaan : basis gel
 Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik ditempat yang sejuk
IV. FORMULA

Piroksikam 0,5%

HPCM 4%

Propylenglikol 5%

Aquadest ad 300ml

V. PERHITUNGAN DAN PENIMBANGAN

Perhitungan

Piroksikam : 0,5/100 x 300gr = 1,5 gr

HPCM : 4/100 x 300gr = 12 gr

Propilen glikol : 5/100 x 300gr = 15 gr

Ethanol untuk mengembangkan HPCM ( 20x dari beratnya )

: 20 x 12 gr = 240 gr

Air : 300 – ( 1,5 + 15 + 240 )

: 43,5 gr ̴ 43,5 ml

Penimbangan :

Bahan Teoritis Praktek


Piroksikam 1,5 gr
Propilen glikol 15 gr
HPCM 12 gr
Ethanol 240 gr
Aquadest 43,5 ml

VI. ALAT DAN BAHAN


ALAT :

1. Mortir dan stumper 5. Tube


2. Sudip 6. Sendok tanduk
3. Gelas ukur 7. Beaker glass
4. Kertas perkamen 8. Anak timbangan

BAHAN :

1. Piroksikam
2. HPCM
3. Propilengklikol
4. Ethanol
5. Aquadest

VII. PEMBUATAN

1. Disiapkan alat dan bahan


2. Ditimbang semua bahan
3. HPCM dikembangkan dengan cara didispersikan kedalam etanol sebanyak 240gr,
didiamkan selama 24 jam (M1)
4. Piroksikam digerus dalam mortir, dibasahi dengan propilen glikol sampai
terbasahi (M2)
5. HPCM yang sudah dikembangkan distiren dengan magnetik stiren ad basis gel,
lalu ditambah campuran M2 sedikit demi sedikit ad basis gel. Setelah itu
ditambah air sedikit demi sedikit ad basis gel
6. Dilakukan uji evaluasi
7. Ditimbang 10 gr lalu masukkan kedalam tube
8. Dikemas , diberi etiket, label lalu diserahkan.

VIII. EVALUASI DAN TABULASI DATA


1. Uji Organoleptik (Drug Stability volume 17 hal 263)
*Diamati sediaan salep seperti bau, bentuk dan warna.

Organoleptik Hasil pengamatan


Warna Putih kekuningan
Bau Khas
Bentuk Semi padat
Kesimpulan : Dihasilkan sediaan berbentuk semi padat berwarna putih kekuningan
dan berbau khas

2. Uji Homogenitas (Farmakope indonesia edisi V)


*Salep dioleskan diatas objek glass, diratakan.
*Bahan aktif didalam basis diamati homogenitasnya.

Sediaan Hasil pengamatan


Salep kloramfenikol Homogen
Kesimpulan : Gel pirosikam diperoleh hasil yang homogen

3. Uji Daya Sebar (Farmakope indonesia edisi V)


*1 gram sediaan ditimbang, dioleskan pada pusat diameter lempeng kaca ditutup
dengan lempeng kaca.
*Diamkan selama 1 menit diukur diameter penyebaran sediaan.
*Ditambahkan beban 5 gram diatas permukaan kaca.
*Diamkan selama 1 menit diukur diameter penyebaran sediaan.
*Diulangi percobaan 4-5 kali dengan penambahan beban 5 gram 1menit sampai
diameter sudah tidak bertambah lagi.

KesKKesimpulan :

Diameter Diameter rata-rata


(cm)
Beban Vertikal Horizontal
Formula

4. Uji Viskositas Dan Rheologi (Lachman III jilid I hal 264)


*Dimasukan salep kedalam gelas viskositas.
*Dipasangkan spindie dan ditentukan ukuran spindienya lalu dicelupkan kedalam
gelas yang berisi salep yang akan diisi ad tercelup mencapai batas.
*Ditentukan RPMnya, alat dinyalakan dan catat skala.
*Dihitung dan ditentukan sifat alirnya dengan rumus.
R = Faktor (F) x Skala (S)
F = Skala (R) x KV
KV =

Spindle RPM Faktor (F) Skala (R) R (CPI) = Skala F (dype/cm)


X Faktor = Skala X Kv
4 5
4 10
4 20
4 10
4 5
Kesimpulan :

5. Uji PH
*Dicelupkan PH meter kedalam sebuah sediaan salep.
*PH yang terukur dicatat

Sediaan PH
Salep kloramfenikol
Kesimpulan :

IX. PEMBAHASAN

Dian Triyani S
1. Pada praktikum ini, digunakan zat aktif piroksikam dengan dosis 0,5% yang sesuai
dengan pustaka dimana berfungsi sebagai antinflamasi. HPCM berfungsi sebagai
gelling agent. Propilenglikol dan air berfungsi sebagai humektan yang akan
menjaga kestabilan sediaan. HPCM digunakan sebagai gelling agent dalam
sediaan gel piroksikam kaena memiliki stabilitas yang baik pada suasana asam da
basa. Propilenglikol digunakan sebagai humektan yang akan mempertahankan
kandungan air dalam sediaan sehingga sifat fisik dan stabilitas sediaan selama
penyimpanan dapat dipertahankan.
2. Pada uji organoleptik yang bertujuan untuk melihat bentuk sediaan, warna dan
baunya. Dihasilkan sediaan berbentuk semi padat berwarna putih kekuningan
dan berbau khas
3. Pada uji homogenitas, sediaan gel piroksikam tersebut homogen. Susunan gel
dikatakan homogen bila terdapat persamaan warna yang merata dan tidak
ditemukan partikel-partikel yang berbeda.
4. pH gel yang baik adalah pH yang hampir sama atau mendekati pH kulit yang
berkisar antara 4,5-6,5. Apabila sediaan gel terlalu asam dari pH kulit
dikhawatirkan mengiritasi kulit tetapi apabila terlalu basa maka kulit
dikhawatirkan akan kering.
5. Daya sebar gel yang baik antara 5-7 cm. Semakin besar daya sebar yang
diberikan, maka kemampuan zat aktif untuk menyebar dan kontak dengan kulit
semakin luas. Konsistensi, derajat keasaman dan daya sebar gel berkaitan
dengan kenyamanan dalam pemakaian. Konsistensi gel yang lunak menyebabkan
gel lebih mudah merata, mudah terserap di kulit dan berkesan lembut di kulit
dari pada gel yang kaku. Konsistensi gel berhubungan dengan viskositas dan daya
sebarnya
6. Uji viskositas bertujuan untuk menguji kekentalan sediaan tersebut. Viskositas
gel dipengaruhi oleh konsentrasi HPCM. Dalam sistem gel HPCM bertanggung
jawab terhadap terbentuknya matriks gel. Selama penyimpanan, HPCM dapat
mengalami kerusakan yang menyebabkan perubahan viskositas gel.

Sovia Andriana
Gel merupakan sistem semipadat terdiri dari suspensi yang dibuat dari
partikel anorganik yang kecil atau molekul organik yang besar terpenetrasi oleh
suatu cairan. Gel biasanya bersifat transparan atau tembus cahaya, terdiri dari
larutan atau dispersi dari satu atau lebih zat aktif dalam basis hidrofilik.

Emulgel adalah emulsi baik O/W (M/A) maupun W/O (A/M) yang
dicampurkan dengan gelling agent. Kelebihan emulgel antara lain memilikki daya
hantar obat yang baik seperti gel maupun emulsi. Gelling agent ditambahkan dalam
fase air yang mengubah emulsi menjadi emulgel. Sistem O/W secara langsung
menjerat obat-obat lipofilik, sedangkan sistem W/O menjerat obat-obat hidrofobik.

Pada praktikum kali ini, digunakan zat aktif piroksikam dengan dosis 0,5%
yang berkhasiat sebagai antinflamasi. HPCM berfungsi sebagai gelling agent.
Propilenglikol dan air berfungsi sebagai humektan yang akan menjaga kestabilan
sediaan. HPCM digunakan sebagai gelling agent dalam sediaan gel piroksikam karena
memiliki stabilitas yang baik pada suasana asam dan basa. Propilenglikol digunakan
sebagai humektan yang akan mempertahankan kandungan air dalam sediaan
sehingga sifat fisik dan stabilitas sediaan selama penyimpanan dapat dipertahankan
dan dapat mengurangi risiko petumbuhan mikroba

Dilakukan uji evaluasi :

1. Uji Organoleptik
Uji organoleptik bertujuan untuk melihat bentuk sediaan, warna dan baunya.
Dihasilkan sediaan berbentuk semi padat berwarna putih kekuningan dan
berbau khas.
2. Uji Homogenitas
Uji ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah zat aktif dan basis salep sudah
tercampur merata (homogen) sehingga setiap kali digunakan dosisnya sama.
Susunan gel dikatakan homogen bila terdapat persamaan warna yang merata
dan tidak ditemukan partikel-partikel yang berbeda. Homogenitas juga dapat
dipengaruhi oleh faktor penggerusan yang dilakukan pada saat pembuatan. Pada
uji ini, formula salep Kloramfenikol diperoleh hasil yang homogen di atas kaca
objek, tidak terlihat adanya partikel-partikel kecil yang membuat salep terasa
kasar.
3. Uji PH
Uji pH dilakukan untuk melihat pH gel apakah berada pada rentang pH normal
kulit yaitu 4,5 – 7. Jika pH terlalu basa dapat mengakibatkan kulit kering,
sedangkan jika pH kulit terlalu asam dapat memicu terjadinya iritasi kulit.
4. Uji Daya Sebar
Uji ini dilakukan untuk melihat seberapa luas jangkauan atau daya sebar gel di
kulit. Daya sebar gel yang baik antara 5-7 cm. Semakin besar daya sebar yang
diberikan, maka kemampuan zat aktif untuk menyebar dan kontak dengan kulit
semakin luas. Konsistensi, derajat keasaman dan daya sebar gel berkaitan
dengan kenyamanan dalam pemakaian. Konsistensi gel yang lunak
menyebabkan gel lebih mudah merata, mudah terserap di kulit dan berkesan
lembut di kulit dari pada gel yang kaku. Konsistensi gel berhubungan dengan
viskositas dan daya sebarnya.
5. Uji Viskositas
Uji viskositas dan sifat alir dilakukan untuk mengetahui seberapa besar tahanan
yang diberikan oleh sediaan dan bagaimana sifat alirnya bila diperlakukan pada
berbagai tingkatan gaya. Sifat alir yang diharapkan pada sediaan semi solid
adalah sifat alir thiksotropi yang mana pada keadaan diam menyerupai suatu
gel, ketika digunakan mengalami transformasi dari gel ke sol dan pada saat
tekanan ditiadakan struktur tersebut mulai terbentuk kembali secara
perlahan. Dari hasil uji evaluasi tentang viskositas dan rheologi, sifat alir yang
diperoleh adalah pseudoplastis. Sifat alir dari salep yang terbentuk adalah
Pseudoplastis karena pada rpm 1, nilai viskositas yang naik ataupun turun adalah
sama. Pada nilai rpm 0,5 , nilai viskositas seharusnya juga sama untuk kurva yang
naik ataupun turun namun hasil praktikum menunjukkan berbeda, yang
disebabkan karena kesalahan pada saat praktikum seperti kesalahan membaca
skala, atau setelah menggunakan rpm 1 untuk kurva turun, salep tidak
didiamkan cukup lama sehingga viskositasnya belum kembali ke keadaan
normal.
X. KEMASAN, BROSUR, ETIKET
PIROPAIN®

PIROPAIN® Gel Piroksikam

Komposisi :
Gel Piroksikam
Tiap 10 gram gel mengandung piroksikam 0.5%

Farmakologi :
Netto : 10 gram

Komposisi : Inhibasi reversibel siklooksigenase, juga inhibisi pada


aktivitas granulosit neurofil.
Tiap 10 gram gel mengandung piroksikam 0.5%.
Farmakokinetik :
Indikasi :
Piroksikam bekerja dengan menghambat kinerja enzim
siklooksigenasi-1 (COX-1) dan siklooksigenase-2 (COX-2)
Penyakit inflamasi sendi
yang misal artritis reumatoid,
bertanggungjawab dalamosteoartritis, spondilitis antilosa.
sintesis prostaglandin.
Penghambatan enzim siklooksigenase akan menurunkan
Kontraindikasi : jumlah produksi prostaglandin sehingga akan mengurangi
rasa nyeri, radang, dan demam akibat adanya trauma. Hasil
metabolisme piroksikam di dalam tubuh kemudian
Pasien yang hipersensitivitas
dikeluarkanterhadap piroksikam,
melalui urin dan feses. aspirin atau NSAID lainnya.

Efek samping : Farmakodinamik :

Eritema kulit. Produksi prostaglandin meningkat saat sel mengalami


kerusakan. AINS bekerja untuk menghambat enzim
siklooksigenase sehingga konvensi asam arakidonat menjadi
Aturanpemakaian :PGG2 terganggu.

Dioleskan 3-4 kali seharipada


Indikasi : bagian yang sakit

Penyakit inflamasi, sendi misal artritis reumatoid,


osteoartritis, spondilitis antilosa.
KETERANGAN LEBIH LENGKAP LIHAT BROSUR
Kontraindikasi :

Pasien yang hipersensitivitas terhadap piroksikam, aspirin

PIROPAIN
atau NSAID lainnya. ®

Interaksi Obat:

Gel Piroksikam
anti platelet, cimetidine, kortikosteroid.

Efek samping : Netto : 10 gram


Eritemakulit

Perhatian & Peringatan:


No. Reg : DKL 2012112128A1 Diproduksi oleh :
Jangan dioleskan ke mata, mukosa dan lesi kulit terbuka

No. Batch : 02C2002


Aturan pemakaian : PT. Suka Farma

Dioleskan 3-4 kali sehari pada bagian yang sakit.


MFG Date : Maret 2020 Jakarta–Indonesia
Cara Pemakaian :
EXP Date : Maret 2022
Oleskan pada bagian kulit luar yang mengalami peradangan.

Penyimpanan :
HANYA UNTUK PEMAKAIAN LUAR
Simpan di tempat sejuk dan kering.

Isi : HARUS DENGAN RESEP DOKTER

10 gram

Kemasan :

Tube

No. Reg : DKL2012112128A1

HANYA UNTUK PEMAKAIAN LUAR


XI. KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN : 1) Mahasiswa dapat membuat sediaan gel piroksikam


2) Gel adalah sediaan bentuk setengah padat terdiri dari suspensi yang
dibuat dari partikel anorganik yang kecil atau molekul organik yang
besar terpenetrasi oleh suatu cairan dan dimaksudkan untuk
pemakaian luar.

3) Pemilihan formula zat tambahan berpengaruh terhadap sediaan


yang akan dihasilkan

SARAN : Lebih baik melakukan praktek terlebih dahulu sebelum membuat


laporan resmi

XII. DAFTAR PUSTAKA

 Martindale ed.36 hal : 117


 FI V hal: 1029-1030
 Hope hal: 592
 FI V hal : 1070-1071
 FI III hal : 96
 FI III hal : 65
 Hand book of excipient hal : 223
 Martindale ed.30 hal : 1219
 Drug stability vol.17 hal : 263
 Martindale hal : 697-698
 R. Voight hal : 381-382
 Lachman hal : 292-293
 Martin V hal : 707-708

Anda mungkin juga menyukai