Lapres Gel Edit
Lapres Gel Edit
Lapres Gel Edit
PRAKTIKUM KE :1
TANGGAL PRAKTIKUM :
Gel merupakan sistem semipadat terdiri dari suspensi yang dibuat dari partikel
anorganik yang kecil atau molekul organik yang besar terpenetrasi oleh suatu cairan.
Gel biasanya bersifat transparan atau tembus cahaya, terdiri dari larutan atau dispersi
dari satu atau lebih zat aktif dalam basis hidrofilik.
Emulgel adalah emulsi baik O/W (M/A) maupun W/O (A/M) yang dicampurkan
dengan gelling agent. Kelebihan emulgel antara lain memilikki daya hantar obat yang
baik seperti gel maupun emulsi. Gelling agent ditambahkan dalam fase air yang
mengubah emulsi menjadi emulgel. Sistem O/W secara langsung menjerat obat-obat
lipofilik, sedangkan sistem W/O menjerat obat-obat hidrofobik.
1. Zat Aktif
Piroxicam (Martindale ed.36 hal:117, FI V hal: 1029-1030)
Pemerian : Serbuk, hampir putih atau coklat terang atau kuning terang, tidak
berbau, bentuk monohidrat warna kuning
Kelarutan : sangat sukar larut dalam air, dalam asam encer dan sebagian
besar pelarut, sukar larut dalam etanol dan dalam larutan alkali mengandung
air.
Dosis : 0,5%-1%
Khasiat :analgetuk, antiinflamasi,antipiretik
Stabilitas : tidak tahan terhadap cahaya, harus disimpan pada suhu 30°C
OTT : derivat fenol seperti metil, propil paraben dan anionik primer dapat
meningkatkan viskositas larutan
pH : 7,5
Rumus Bangun : C15H13N3O4S
BM : 331,348 gr/mol
Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat dan tidak tembus cahaya
2. Bahan tambahan
Pemerian : cairan kental, jernih, tidak berwarna bau khas,menyerap air pada
udara lembab
Kelarutan : dapat bercampur dengan air, dengan aseton dan dengan
kloroform. Larut dalam eter dan beberapa minyak essensial, tidak bercamur
dengan minyak lemak
Konsentrasi : ̴ 15%
Kegunaan : humektan,pembasah dan peningkat penetrasi
pH :3-6
Stabilitas : pada temperatur rendah dan stabil dengan etanol 95% diwadah
tertutup
OTT : tidak dapat bercampur dengan minyak lemak dan reagen oksidator.
Contohnya potasium permanganat
Penyimpanan : wadah tertutup rapat
Rumus molekul : C₃H₈O₂
Bobot molekul : 76,09
Pemerian : cairan jerih, tidak berbau, tidak berwarna, tidak mempunyai rasa
Kegunaan : pelarut
Stabilitas : stabil dalam keadaan secara kimia
OTT : obat dan eksipien yang mudah terhidrolisis
pH : 5,0-7,0
Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik
Rumus molekul : H₂O
Bobot molekul : 18,02
Hidroksi Propil Selulosa HPC(M) ( hand book of excipient hal : 223, martindale 30ͭͪ
edition hal : 1219)
Pemerian : serbuk atau granul berwarna putih atau putih kekuningan, praktis
tidak berbau, higroskopis
Kelarutan : larut dalam air dingin, alkohol, kloroform, methanol dan propilen
glikol. Membentuk larutan koloid, praktis tidak larut dalam air panas.
pH : 5,0-8,5 untuk larutan 1%
OTT : derivat fenol seperti methyl paraben dan propil paraben
Konsentrasi : 2-6 %
Kegunaan : basis gel
Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik ditempat yang sejuk
IV. FORMULA
Piroksikam 0,5%
HPCM 4%
Propylenglikol 5%
Aquadest ad 300ml
Perhitungan
: 20 x 12 gr = 240 gr
: 43,5 gr ̴ 43,5 ml
Penimbangan :
BAHAN :
1. Piroksikam
2. HPCM
3. Propilengklikol
4. Ethanol
5. Aquadest
VII. PEMBUATAN
KesKKesimpulan :
5. Uji PH
*Dicelupkan PH meter kedalam sebuah sediaan salep.
*PH yang terukur dicatat
Sediaan PH
Salep kloramfenikol
Kesimpulan :
IX. PEMBAHASAN
Dian Triyani S
1. Pada praktikum ini, digunakan zat aktif piroksikam dengan dosis 0,5% yang sesuai
dengan pustaka dimana berfungsi sebagai antinflamasi. HPCM berfungsi sebagai
gelling agent. Propilenglikol dan air berfungsi sebagai humektan yang akan
menjaga kestabilan sediaan. HPCM digunakan sebagai gelling agent dalam
sediaan gel piroksikam kaena memiliki stabilitas yang baik pada suasana asam da
basa. Propilenglikol digunakan sebagai humektan yang akan mempertahankan
kandungan air dalam sediaan sehingga sifat fisik dan stabilitas sediaan selama
penyimpanan dapat dipertahankan.
2. Pada uji organoleptik yang bertujuan untuk melihat bentuk sediaan, warna dan
baunya. Dihasilkan sediaan berbentuk semi padat berwarna putih kekuningan
dan berbau khas
3. Pada uji homogenitas, sediaan gel piroksikam tersebut homogen. Susunan gel
dikatakan homogen bila terdapat persamaan warna yang merata dan tidak
ditemukan partikel-partikel yang berbeda.
4. pH gel yang baik adalah pH yang hampir sama atau mendekati pH kulit yang
berkisar antara 4,5-6,5. Apabila sediaan gel terlalu asam dari pH kulit
dikhawatirkan mengiritasi kulit tetapi apabila terlalu basa maka kulit
dikhawatirkan akan kering.
5. Daya sebar gel yang baik antara 5-7 cm. Semakin besar daya sebar yang
diberikan, maka kemampuan zat aktif untuk menyebar dan kontak dengan kulit
semakin luas. Konsistensi, derajat keasaman dan daya sebar gel berkaitan
dengan kenyamanan dalam pemakaian. Konsistensi gel yang lunak menyebabkan
gel lebih mudah merata, mudah terserap di kulit dan berkesan lembut di kulit
dari pada gel yang kaku. Konsistensi gel berhubungan dengan viskositas dan daya
sebarnya
6. Uji viskositas bertujuan untuk menguji kekentalan sediaan tersebut. Viskositas
gel dipengaruhi oleh konsentrasi HPCM. Dalam sistem gel HPCM bertanggung
jawab terhadap terbentuknya matriks gel. Selama penyimpanan, HPCM dapat
mengalami kerusakan yang menyebabkan perubahan viskositas gel.
Sovia Andriana
Gel merupakan sistem semipadat terdiri dari suspensi yang dibuat dari
partikel anorganik yang kecil atau molekul organik yang besar terpenetrasi oleh
suatu cairan. Gel biasanya bersifat transparan atau tembus cahaya, terdiri dari
larutan atau dispersi dari satu atau lebih zat aktif dalam basis hidrofilik.
Emulgel adalah emulsi baik O/W (M/A) maupun W/O (A/M) yang
dicampurkan dengan gelling agent. Kelebihan emulgel antara lain memilikki daya
hantar obat yang baik seperti gel maupun emulsi. Gelling agent ditambahkan dalam
fase air yang mengubah emulsi menjadi emulgel. Sistem O/W secara langsung
menjerat obat-obat lipofilik, sedangkan sistem W/O menjerat obat-obat hidrofobik.
Pada praktikum kali ini, digunakan zat aktif piroksikam dengan dosis 0,5%
yang berkhasiat sebagai antinflamasi. HPCM berfungsi sebagai gelling agent.
Propilenglikol dan air berfungsi sebagai humektan yang akan menjaga kestabilan
sediaan. HPCM digunakan sebagai gelling agent dalam sediaan gel piroksikam karena
memiliki stabilitas yang baik pada suasana asam dan basa. Propilenglikol digunakan
sebagai humektan yang akan mempertahankan kandungan air dalam sediaan
sehingga sifat fisik dan stabilitas sediaan selama penyimpanan dapat dipertahankan
dan dapat mengurangi risiko petumbuhan mikroba
1. Uji Organoleptik
Uji organoleptik bertujuan untuk melihat bentuk sediaan, warna dan baunya.
Dihasilkan sediaan berbentuk semi padat berwarna putih kekuningan dan
berbau khas.
2. Uji Homogenitas
Uji ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah zat aktif dan basis salep sudah
tercampur merata (homogen) sehingga setiap kali digunakan dosisnya sama.
Susunan gel dikatakan homogen bila terdapat persamaan warna yang merata
dan tidak ditemukan partikel-partikel yang berbeda. Homogenitas juga dapat
dipengaruhi oleh faktor penggerusan yang dilakukan pada saat pembuatan. Pada
uji ini, formula salep Kloramfenikol diperoleh hasil yang homogen di atas kaca
objek, tidak terlihat adanya partikel-partikel kecil yang membuat salep terasa
kasar.
3. Uji PH
Uji pH dilakukan untuk melihat pH gel apakah berada pada rentang pH normal
kulit yaitu 4,5 – 7. Jika pH terlalu basa dapat mengakibatkan kulit kering,
sedangkan jika pH kulit terlalu asam dapat memicu terjadinya iritasi kulit.
4. Uji Daya Sebar
Uji ini dilakukan untuk melihat seberapa luas jangkauan atau daya sebar gel di
kulit. Daya sebar gel yang baik antara 5-7 cm. Semakin besar daya sebar yang
diberikan, maka kemampuan zat aktif untuk menyebar dan kontak dengan kulit
semakin luas. Konsistensi, derajat keasaman dan daya sebar gel berkaitan
dengan kenyamanan dalam pemakaian. Konsistensi gel yang lunak
menyebabkan gel lebih mudah merata, mudah terserap di kulit dan berkesan
lembut di kulit dari pada gel yang kaku. Konsistensi gel berhubungan dengan
viskositas dan daya sebarnya.
5. Uji Viskositas
Uji viskositas dan sifat alir dilakukan untuk mengetahui seberapa besar tahanan
yang diberikan oleh sediaan dan bagaimana sifat alirnya bila diperlakukan pada
berbagai tingkatan gaya. Sifat alir yang diharapkan pada sediaan semi solid
adalah sifat alir thiksotropi yang mana pada keadaan diam menyerupai suatu
gel, ketika digunakan mengalami transformasi dari gel ke sol dan pada saat
tekanan ditiadakan struktur tersebut mulai terbentuk kembali secara
perlahan. Dari hasil uji evaluasi tentang viskositas dan rheologi, sifat alir yang
diperoleh adalah pseudoplastis. Sifat alir dari salep yang terbentuk adalah
Pseudoplastis karena pada rpm 1, nilai viskositas yang naik ataupun turun adalah
sama. Pada nilai rpm 0,5 , nilai viskositas seharusnya juga sama untuk kurva yang
naik ataupun turun namun hasil praktikum menunjukkan berbeda, yang
disebabkan karena kesalahan pada saat praktikum seperti kesalahan membaca
skala, atau setelah menggunakan rpm 1 untuk kurva turun, salep tidak
didiamkan cukup lama sehingga viskositasnya belum kembali ke keadaan
normal.
X. KEMASAN, BROSUR, ETIKET
PIROPAIN®
Komposisi :
Gel Piroksikam
Tiap 10 gram gel mengandung piroksikam 0.5%
Farmakologi :
Netto : 10 gram
PIROPAIN
atau NSAID lainnya. ®
Interaksi Obat:
Gel Piroksikam
anti platelet, cimetidine, kortikosteroid.
Penyimpanan :
HANYA UNTUK PEMAKAIAN LUAR
Simpan di tempat sejuk dan kering.
10 gram
Kemasan :
Tube