Bab Ii Lavender
Bab Ii Lavender
Bab Ii Lavender
TINJAUAN TEORI
1. Pengertian Postpartum
Postpartum adalah masa atau waktu sejak bayi dilahirkan dan plasenta
keluar lepas dari rahim, sampai enam minggu berikutnya, disertai dengan
Pada masa post partum ibu banyak mengalami kejadian yang penting, mulai
keluarga baru dengan kehadiran buah hati yang sangat membutuhkan perhatian
dan kasih sayang. Namun kelahiran bayi juga merupakan suatu masa kritis bagi
kesehatan ibu, kemungkinan timbul masalah atau penyulit, yang bila tidak
mendatangkan kematian bagi ibu, sehingga masa postpartum ini sangat penting
Pada masa post partum masalah diet perlu mendapat perhatian yang serius,
karena dengan nutrisi yang baik dapat mempercepat penyembuhan ibu dan
sangat mempengaruhi susunan air susu. Diet yang diberikan harus bermutu,
bergizi tinggi, cukup kalori, tinggi protein, dan banyak mengandung cairan. Ibu
tambahan 500 kalori tiap hari, makan dengan diet berimbang untuk
8
9
mendapatkan protein, mineral, dan vitamin yang cukup, dan minum sedikitnya 3
membimbing ibu post partum bangun dari tempat tidurnya dan membimbing ibu
secepat mungkin untuk berjalan. Sekarang tidak perlu lagi menahan ibu
postpartum sudah diperbolehkan bangun dari tempat tidur dalam 24-48 jam
postpartum. Eliminasi Dalam 6 jam ibu post partum harus sudah bisa BAK
spontan. Jika dalam 8 jam postpartum belum dapat berkemih atau sekali
berkemih belum melebihi 100 cc, maka dilakukan kateterisasi. Akan tetapi,
kalau ternyata kandung kemih penuh, tidak perlu 8 jam untuk kateterisasi. Ibu
postpartum diharapkan dapat buang air besar setelah hari kedua postpartum. Bila
lebih dari tiga hari belum BAB bisa diberikan obat laksantia. Ambulasi secara
dini dan teratur akan membantu dalam regulasi BAB. Asupan cairan yang
adekuat dan diit tinggi serat sangat dianjurkan. Personal higiene sangat penting
dilakukan Pada masa post partum, seorang ibu sangat rentan terhadap infeksi.
Oleh karena itu, kebersihan diri sangat penting untuk mencegah terjadinya
infeksi. Kebersihan tubuh, pakaian, tempat tidur, dan lingkungan sangat penting
kesempatan kepada ibu untuk beristirahat yang cukup sebagai persiapan untuk
Secara fisik aman untuk melakukan hubungan seksual begitu darah merah
berhenti dan ibu dapat memasukkan satu atau dua jarinya kedalam vagina tanpa
10
rasa nyeri. Banyaknya budaya dan agama yang melarang untuk melakukan
hubungan seksual sampai masa waktu 40 hari atau 6 minggu setelah persalinan.
2017). Senam nifas dilakukan sejak hari pertama melahirkan setiap hari sampai
hari kesepuluh, terdiri dari sederetan gerakan tubuh yang dilakukan untuk
memperkuat otot panggul dan membantu ibu untuk lebih rileks dan segar pasca
plasenta lahir Fauza (2018). Perubahan uterus terjadi kontraksi uterus yang
meningkat setelah bayi keluar. Hal ini menyebabkan iskemia pada lokasi
plasenta dan dinding uterus, mengalami nekrosis dan lepas. Ukuran uterus
setelah bayi lahir setinggi pusat dengan berat uterus 1000 gram, setelah
plasenta lahir 2 jari di bawah pusat dengan berat 750 gram, setelah satu
minggu tinggi fundus uteri pada pertengahan pusat simfisis dengan berat 500
gram, setelah dua minggu tinggi fundus uteri tidak teraba diatas simfisis
dengan berat 350 gram, enam minggu tinggi fundus uteri bertambah kecil
11
dengan berat uterus 50 gram, pada 8 minngu tinggi fundus uteri sebesar
robekan perineum pada hampir semua persalinan pertama dan tidak jarang
juga pada persalinan berikutnya. Bila ada laserasi jalan lahir atau luka bekas
partus kala II dilalui (3) besarnya tekanan kepala yang menekan pada saat
(Ernawati, 2016).
Pada wanita yang menyusui bayinya, kadar prolaktin tetap tinggi dan pada
12
permulaan ada rangsangan folikel dalam ovarium yang ditekan. Pada wanita
yang tidak menyusui bayinya tingkat sirkulasi prolaktin menurun dalam 14-
Hal ini sangat mempengaruhi saluran kemih, ginjal, usus, dinding vena,
dan perubahan hormonal jika terjadi peningkatan suhu 38ºC yang menetap 2
hari setelah 24 jam melahirkan, maka perlu dipikirkan adanya infeksi seperti
lain. Dalam periode waktu 6-7 jam sesudah melahirkan, sering ditemukan
kehilangan darah dan proses persalinan yang lama. Selama beberapa jam
mmHg) yang ditandai dengan adanya pusing segera setelah berdiri, yang
preeklamsia dan ibu perlu dievaluasi lebih lanjut. Fungsi pernafasan ibu
kembali ke fungsi seperti saat sebelum hamil pada bulan ke enam setelah
e) Perubahan pada sistem pencernaan sering terjadi konstipasi pada ibu setelah
melahirkan. Hal ini umumnya karena makanan padat dan kurang berserat
selama persalinan. Seorang wanita dapat merasa lapar dan siap menyantap
makanannya dua jam setelah persalinan, tetapi berbeda untuk ibu yang
yang lama akibat dari efek anastesi, apalagi bila ibu post sectio caesarea
1. Pengertian kecemasan
nyaman, ketakutan yang tidak jelas dan gelisah, dan disertai respon otonom.
berkaitan dengan perasaan tidak pasti dan tidak berdaya (Stuart, 2017).
(Reality Testing Ability / RTA), masih baik, kepribadian masih tetap utuh (tidak
14
berbagai proses emosi yang bercampur baur dan terjadi ketika mengalami
tekanan perasaan (frustasi) dan pertentangan batin (Hawari, 2016). Selain itu
kecemasan adalah situasi yang mengancam, dan merupakan hal yang normal
pernah dilakukan, serta dalam menemukan identitas diri dan arti hidup (Fitri,
2016).
2. Etiologi kecemasan
melawan kecemasan.
a. Faktor predisposisi
1) Teori psikoanalisis
norma budaya. Ego berfungsi menengahi tuntutan dari dua elemen yang
15
2) Teori interpersonal
3) Teori perilaku
5) Teori biologis
Hingga saat ini belum diketahui secara jelas bagaimana kerja dari
ketidakpastian tentang prosedur dan operasi yang akan dijalani (Gant dan
Cunningham, 2014).
17
b. Faktor presipitasi
1) Faktor eksternal
dan peran.
2) Faktor internal
a) Potensial stressor
beradaptasi.
b) Maturitas
c) Pendidikan
baru.
d) Respon koping
f) Keadaan fisik
g) Tipe kepribadian
i) Dukungan sosial
berfikir individu.
j) Usia
k) Jenis kelamin
partum umumnya terjadi pada 3 hari post partum. Dua hari post
keinginan yang tidak sesuai dengan hati nurani. Represi juga bisa diartikan
sebagai usaha untuk menenangkan atau meredam diri agar tidak timbul
2. Relaksasi, yaitu dengan mengatur posisi tidur dan tidak memikirkan masalah
relaksasi dan rekreasi bisa menurunkan kecemasan dengan cara tidur yang
pasien dengan cara memberi informasi yang lengkap mulai pertama kali
mulai dari fase orientasi sampai dengan terminasi atau yang disebut dengan
dan dorongan agar pasien yang bersangkutan tidak merasa putus asa dan
6. Psikoreligius, yaitu dengan doa dan dzikir. Doa adalah mengosongkan batin
dan memohon kepada Tuhan untuk mengisinya dengan segala hal yang kita
energi yang hanya terbatas dalam diri sendiri dan melalui hubungan dengan
21
doa tercipta hubungan yang dalam antara manusia dan Tuhan (Prasetyono,
2017). Terapi medis tanpa disertai dengan doa dan dzikir tidaklah lengkap,
sebaliknya doa dan dzikir saja tanpa terapi medis tidaklah efektif.
4. Manifestasi Klinik
perilaku dan secara langsung melalui timbulnya gejala sebagai upaya untuk
peningkatan tingkat kecemasan (Stuart dan Sundeen, 1998). Berikut tanda dan
adalah:
1. Tanda fisik
1) Cemas ringan:
b) Ketegangan otot
d) Mudah lelah
2) Cemas sedang:
a) Sering kaget
b) Hiperaktifitas autonomik
3) Cemas berat:
a) Takikardi
c) Berpeluh
e) Panik
a) Diare
c) Sering kencing
e) Sulit menelan
2. Gejala psikologis
tersinggung
7) Libido menurun
5. Tahapan kecemasan
dan panik (Stuart dan Laraia, 2015). Semakin tinggi tingkat kecemasan individu
maka akan mempengaruhi kondisi fisik dan psikis. Kecemasan berbeda dengan
perhatian yang selektif namun dapat berfokus pada lebih banyak area.
pada sesuatu yang rinci dan spesifik serta tidak berpikir tentang hal lain.
terperangah, ketakutan, dan teror. Hal yang rinci terpecah dari proporsi,
Scale for Anxiety (HRS-A) yang sudah dikembangkan oleh kelompok Psikiatri
Biologi Jakarta (KPBJ) dalam bentuk Anxiety Analog Scale (AAS). Validitas
AAS sudah diukur oleh Yul Iskandar pada tahun 1984 dalam penelitiannya yang
alat ukur kecemasan yang disebut HARS (Hamilton Anxiety Rating Scale). Skala
Setiap item yang diobservasi diberi 5 tingkatan skor antara 0 (Nol Present)
sampai dengan 4 (severe). Skala HARS pertama kali digunakan pada tahun
1959, yang diperkenalkan oleh Max Hamilton dan sekarang telah menjadi
standar dalam pengukuran kecemasan terutama pada penelitian trial clinic. Skala
HARS telah dibuktikan memiliki validitas dan reliabilitas cukup tinggi untuk
melakukan pengukuran kecemasan pada penelitian trial clinic yaitu 0,93 dan
menggunakan skala HARS akan diperoleh hasil yang valid dan reliable.
tersinggung.
c. Ketakutan: takut terhadap gelap, terhadap orang asing, bila tinggal sendiri
d. Gangguan tidur: sukar memulai tidur, terbangun pada malam hari, tidur tidak
konsentrasi.
g. Gejala somatik: nyeri pada otot-otot dan kaku, gertakan gigi, suara tidak
dan muntah, nyeri lambung sebelum dan sesudah makan, perasaan panas di
perut.
m. Gejala vegetatif: mulut kering, mudah berkeringat, muka merah, bulu roma
atau kening, muka tegang, tonus otot meningkat dan napas pendek dan cepat.
kategori:
Penentuan derajat kecemasan dengan cara menjumlah nilai skor dan item 1-
14 dengan hasil:
6. Penatalaksanaan Kecemasan
1. Farmakologi
tetap diberikan namun dosis akan diturunkan secara bertahap. Jenis obat
2. Norfarmakologi
1) Hipnoterapi
atau mengubah pikiran, perasaan, dan perilaku agar menjadi lebih baik.
2) Guided Imagery
2013).
3) Terapi Musik
kecemasan, dan depresi. Musik dapat memberikan efek terapi pada tubuh
4) Akupresur
5) Aroma terapi
C. AromaTerapi Lavender
berbentuk cairan yang terbuat dari tanaman dan mudah menguap, dikenal
terapi dikembangkan oleh para dokter dan kimiawan muslim Ibnu Sina sejak
pengobatan pada abad ke-7 M. Setelah itu, dikembangkan di daratan Eropa oleh
a. Menggunakan cara difusi yaitu dengan melalui udara yang berisi uap dari
minyak esensial.
c. Penggunaan pada kulit untuk keperluan terapi pijat, mandi, kompres, serta
kebiruan, dan tinggi tanaman mencapai 72 cm. Asal tumbuhan ini adalah dari
wilayah selatan Laut Tengah sampai Afrika tropis dan ke timur sampai India.
semak pendek, dan semak kecil. Tanaman ini juga menyebar di Kepulauan
Kanari, Afrika Utara dan Timur, Eropa selatan dan Mediterania, Arabia, dan
dunia, tumbuhan ini sering ditemukan tumbuh liar di daerah di luar daerah
asalnya (http://en.wikipedia.org/wiki/Aromaterapi).
Tanaman ini tumbuh baik pada daerah dataran tinggi, dengan ketinggian
biakkan tanaman ini tidaklah sulit, dimana menggunakan biji dari tanaman
lavender yang sudah tua dan disemaikan, Bila sudah tumbuh, dapat dipindahkan
ke polybag Bila tinggi tanaman telah mencapai 15-20 cm, dapat dipindahkan ke
8.blogspot.com/2009/05/bunga-lavender.html)
minyak mandi sejak zaman dahulu. Bunga lavender dapat digosokkan ke kulit,
selain memberikan aroma wangi, lavender juga dapat menghindarkan diri dari
gigitan nyamuk. Bunga lavender kering dapat diolah menjadi teh yang dapat kita
konsumsi. Manfaat lain bunga lavender adalah dapat dijadikan minyak esensial
relaksasi dan memiliki efek sedasi yang sangat membantu pada orang yang
terlebih dahulu dengan minyak lain dari tumbuh-tumbuhan (carrier oil) seperti
sweet almond oil, apricot oil, dan grapeseed oil agar dapat diaplikasikan pada
dalam 100 gram bunga Lavender tersusun atas beberapa kandungan, seperti:
dapat disimpulkan bahwa kandungatn utama dari bunga lavender adalah linalyl
Diteliti efek dari tiap kandungan bunga Lavender untuk mencari tahu zat
Geller conflict test dan Vogel conflict test. Cineol, terpinen-4-ol, alpha-pinene,
dan beta- myrcene tidak menghasilkan efek anti cemas yang signifikan pada test
Geller. Linalyl asetat sebagai salah satu kandungan utama pada lavender tidak
menghasilkan efek anti cemas yang signifikan pada kedua tes. Bormeol dan
camphene memberikan efek anti cemas yang signifikan pada tes Geller, tapi
tidak signifikan pada tes Vogel. Linalool, yang juga merupakan kandungan
utama pada lavender, memberikan hasil yang signifikan pada kedua tes. Dapat
dikatakan, linalool adalah kandungan aktif utama yang berperan pada efek anti
daun, akar, buah, dan bunga dapat diisolasi atau dipisahkan dengan berbagai
dari suatu tanaman. Terdapat beberapa cara penyulingan yang dapat dilakukan
penyulingan minyak sebaiknya terbuat dari bahan stainless steel. Jika proses
penyulingan dibuat dari bahan lain (non-staintess steel), minyak yang dihasilkan
bunga lavender menjadi bagian yang lebih kecil. Hal ini bertujuan ngar kelenjar
teduh atau ruang tertutup selama kurang lebih dua hari. Hal ini bertujuan untuk
pengeringan yang terlalu cepat dupat mengakibatkan bunga menjadi rapuh dan
sulit untuk disuling. Bila dua tahap di atas telah dikerjakan, bunga lavender siap
dilakukan dengan tiga cara, yaitu penyulingan dengan air (direbus), penyulingan
dengan air dan uap (dikukus), dan penyulingan dengan uap (diuapkan).
dan masih digunakan sampai saat ini oleh petani tradisional, Dalam teknik
ini, ketel penyulingan diisi air sampai sampai volumenya hampir separuh
dari volume ketel, lalu dipanaskan. Sebelum air mendidih, bahan baku
beberapa saat sampai cairan terpisah menjadi bagian air dan minyak. Bahan
yang berat jenisnya lebih besar akan berada di bawah. Lalu, dengan
membuka keran pada alat penampung, minyak dan air dapat dipisahkan.
Teknik ini adalah yang paling sederhana dan tidak memerlukan banyak
modal, namun teknik ini lebih cocok terhadap bahan yang jumlahnya tidak
terlalu banyak. Ada beberapa kelemahan dari teknik ini, yaitu kualitas
minyak yang dihasilkan cukup rendah, kadar minyak sedikit, dan produk
kerjanya adalah ketel penyulingan diisi air sampai batas saringan. Bahan
dengan air yang mendidih, tetapi nantinya akan berhubungan dengan uap air.
Oleh karena itulah, teknik ini disebut penyulingan tidak langsung (indirect
distilation). Pada teknik ini, air yang menguap akan membawa partikel-
terjadi pengembunan dan uap air yang bercampur minyak akan mencair
memisahkan minyak dari air dengan membuka keran pada tabung pemisah.
dan memerlukan biaya yang cukup besar karena memakai dua buäh ketel
dan sebagian besar peralatan memakai bahan stainless steel (SS) dan mild
steel (MS). Biaya besar untuk pengadaan alat-alat sepadan dengan hasil
sebelumnya.
Prinsip kerja teknik ini sebenarnya hampir sama dengan teknik dikukus,
namun antara ketel uap dan ketel penyulingan harus dipisah. Ketel uap yang
berisi air dipanaskan, lalu uapnya dialirkan ke ketel penyulingan yang berisi
bahan baku. Suhu uap diusahakan tidak lebih dari 100°C, agar tidak terlalu
panas dan dapat merusak hasil sulingan. Partikel-partikel minyak pada bahan
baku terbawa bersama uap dan dialirkan ke alat pendingin. Di dalam alat
minyak akan mengembun dan mencair kembali. Setelali itu, campurun ini
dialirkan ke alat pemisah yang akan memisahkan minyak dari air. Dalam
tabung pemisah, minyak akan berada di bagian atas karena berat jenisnya
lebih ringan daripada air. Selanjutnya dengan membuka keran pada tabung
pemisah, air yang ada dalam tabung dapat dikeluarkan dan yang tertinggal
1) 100 gr lilin
3) carrier oil 5 ml
4) sumbu
b. Cara membuat
4) Tempel sumbu di dasar wadah baru tuang lilinnya dan tunggu hingga
mengeras
Bagi sistem saraf, efek aroma yang ditimbulkan dapat dinilai dari dua
stimulasi yaitu stimulasi kortikal seperti gelombang aktivitas dari otak dan
stimulasi autonomik seperti detak jantung serta konduksi pada kulit. Jika
aroma lemon dan bunga ros terhadap detak jantung dan tekanan darah. Hasil
detak jantung, sedangkan aroma bunga ros dapat menurunkan detak jantung.
Artinya, lemon memiliki efek stimulasi dan bunga ros bersifat sedatif (Putri,
2019).
36
dari fungsi tubuh. Sebuah penelitian membuktikan bahwa minyak biji pala
sebagai obat penenang, menurunkan kecemasan, marah, serta rasa malu yang
sistem limbik (pusat emosi) pada lobus limbik. Limbik lobus terdiri dari
otak bagian lain yang mengontrol detak jantung, tekanan darah, pernafasan,
(Putri, 2019).
37
Gambar 2.1
Pathway Aroma Terapi Lavender
Menyeimbangkan hormon
tubuh Merangsang otak untuk mengeluarkan
bahan kimia ke dalam aliran darah
Menyeimbangkan hormon
tubuh
Memberikan efek
sedatif/relaksasi
Lavender Secara alami dapat berfungsi sebagai anti bakteri, jamur, virus
seperti infeksi saluran pernafasan, saluran reproduksi, luka bakar, infeksi kulit,
keseimbangan jiwa dan raga (memberi rasa nyaman, tenang, sedatif) (Putri,
2019).
8. Bentuk-Bentuk Aromaterapi
a. Cairan atau minyak yang digunakan dengan cara dipanaskan atau diuapkan,
b. Dalam bentuk dupa, yang digunakan dengan cara dibakar sehingga uapnya
tertentu.
akan keluar. Biasanya digunakan untuk mandi dan merendam seluruh tubuh
f. Sabun yang diproduksi dengan berbagai bentuk yaitu padat dan cair dengan
bermacam wangi aromaterapi berasal dari daun, bunga, kulit tanaman yang
D. Kerangka Teori
Berdasarkan uraian teori maka kerangka teori yang digunakan dalam penelitian
ini untuk lebih jelas akan disajikan dalam bagan 2.1 sebagai berikut:
Bagan 2.1
Kerangka Teori
Faktor-faktor yang
mempengaruhi kecemasan
ibu postpartum
1. Faktor eksternal
a. Ancaman integritas
diri
b. Ancaman sistem diri
Penatalaksanaan
2. Faktor internal
farmakologi
a. Potensial stressor Kecemasan:
b. Maturitas 1. Ringan
c. Pendidikan 2. Sedang Meningkatkan
d. Respon koping 3. Berat serotonin
e. Status sosial ekonomi 4. panik
f. Keadaan fisik Penatalaksanaan
g. Tipe kepribadian non farmakologi
h. Lingkungan dan 1. Hipnoterapi relaks
situasi 2. Guided
i. Dukungan sosial Imagery
j. Usia 3. Terapi musik
4. Akupresur Menurunkan
k. Jenis kelamin
5. Aroma terapi kecemasan