Dapatkah Masyakat Komutarian Itu Diwujudkan Di Indonesia

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 2

Dapatkah Masyakat Komutarian Itu Diwujudkan Di Indonesia

Nama : Eki Maulana

NIM : 2006277

Mata Kuliah : Pengantar Sosiologi

Program Studi : Pendidikan Sosiologi

Kelas :1A

Masyarakat Amerika Serikat perlu mengembangkan nilai keangkuannya yang


bersifat individualis yang telah berakar pada budaya mereka dengan nilai-nilai
kekitaan yang bersifat komunitarian (Amitai Etzioni 1993).

Harus adanya keseimbangan antara hak yang berorientasi pada keakuan dan
kewajiban yang berorientasi pada hak orang banyak (Prof. Dr. Dasim
Budimansyah, M.Si).

Berdasarkan dari beberapa pernyataan tersebut dapat disimpulkan


bahwasannya masih banyak masyarakat yang cenderung menuntut hak, akan
tetapi melalaikan kewajibannya untuk kepentingan umum. Maka dari itu
diperlukannya masyarakat komunitarian yang perlu dibentuk dengan cara
sistematis.

Komutarianisme adalah sebuah ajaran atau gerakan yang lebih pada respon atas
sistem liberalisme yang dinilai gagal dalam mewujudkan kesehjateraan
masyarakat atau dalam hal ini kebaikan bersama. Sebuah alternatif sistem dalam
membangun kembali komunitas-komunitas yang bertujuan untuk mewujudkan
kebaikan bersama, yang selama ini ditolak oleh kaum liberal. Kaum komutarian
menolak konsep keadilan versi liberalisme ini yang menonjolkan nilai-nilai
individu, sehingga mereka hendak mengangkat identitas komunalis dalam tatanan
masyarakat yang telah menyatu pada masyarakat Indonesia yang potensi
kolektiftasnya cukup besar.
Kerena Negara Indonesia menganut sistem demokrasi maka demokrasi dalam
hal ini bisa diapakai sebagai kendaraan paling efektif untuk menjalankan roda
komutarian, seperti kaum liberalisme menggunakannya. Sebagai contoh saat ini,
dimana moment pilkada menjadi berita yang tidak ada habisnya, dari mulai proses
penjaringan bakal calon, kampanye calon, pemilihan hingga akibat yang
ditimbulkan. Seperti main bola, mau menag ataupun kalah keributan pasti akan
terjadi. Maka nyaris keributan saat ini hampir-hampir menjadi budaya masyarakat
Indonesia. Ditambah pula dengan munculnya keinginan kuat sebagian golongan
untuk menetapkan calon pemimpin independen, sebagai sebuah reaksi
kekecewaan atas peran partai politik yang kurang mampu mengakomodir
kepentingan sebagian golongan.

Demokrasi deliberatif merupakan prosedular (struktural), yang dimiliki


komutarian yang lebih mengedepankan pada keterlibatan masyarakat langsung
melalui dialog, musyawarah dan pengambilan keputusan bersama. Komutarian
bukan berarti membatasi hak individu atau menyangkal hak individu apalagi
menjadikan individu tenggelam dalam massa (J.S Mill).

Anda mungkin juga menyukai