Kel - 02 Elektif

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 22

Tugas Maakalah Elektif 1

Dosen :Eva,S.Kep.,Ns.,M.Kes.,

TERAPI KOMPLEMENTER (BEKAM)

OLEH
KELOMPOK 2 / KELAS : A2 2018

1. Nia elvira (NH0118054)


2. Nurhalisa (NH0118058)
3. Abdul zakir rasyid (NH0118002)
4. Riwin Susanti Ibrahim (NH0118072)
5. Selvia Watafuhan (NH0118077)
6. Yeheskiel kayang Ma’dika (NH0118094)
7. Yuni Saraila (NH0118096)
8. Asrianto (NH0118098)

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TNGGI ILMU KESEHATAN
NANI HASANUDDIN
MAKASSAR
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat,
Inayah, Taufik dan Hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan  penyusunan
makalah ini. Pembuatan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah Elektif I.
Makalah ini membahas tentang bagaimana Terapi Komplementer atau
Bekam.Diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita
semua.Dalam menyelesaikan makalah ini, banyak kesulitan yang kami hadapi.
Namun berkat bimbingan dari Dosen, sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat
pada waktunya.
Kami menyadari, sebagai seorang mahasiswa yang pengetahuannya belum
seberapa dan masih banyak belajar dalam membuat makalah.Oleh karena itu, kami
sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang positif agar makalah ini menjadi
lebih baik dan berdaya guna.Harapan kami, mudah-mudahan makalah ini dapat
berguna dan bermanfaat bagi kita semua.

Makassar, 16 Maret 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................

KATA PENGANTAR..............................................................................................

DAFTAR ISI.............................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................
A. Latar Belakang……………………………………………………………..
B. Rumusan Masalah………………………………..........................................
C. Tujuan………………………………………………………………………

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................
A. Definisi Terapi Bekam.................................................................................
B. jenis-jenis Terapi Bekam.............................................................................
C. Alat Terapi Bekam
D. Titik- Titik Bekam
E. Manfaat Terapi Bekam
F. Kontraindikasi Terapi Bekam

BAB III PENUTUP..................................................................................................


A.Kesimpulan...................................................................................................
B. Saran.............................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Salah satu pengobatan alternatif yang dipilih sebagai terapi
komplementer adalah bekam. Pengobatan ini selain sangat terjangkau dengan
akses lingkungan yang nyaman dan aman juga sangat dianjurkan karena
kemanjuran dan keterjangkauannya Dalam istilah bahasa, bekam berarti
menghisap. Bekam merupakan sebuah metode dengan mengeluarkan darah
hasil metabolism atau darah yang terkontaminasi racun dan oksidan dari tubuh
lewat permukaan kulit. Cara ini dianggap lebih aman dibandingkan dengan
cara pemberian obat antioksidan atau obat kimia lainnya.(Nuridah, 2021)
Bekam basah dianggap lebih efektif untuk berbagai penyakit, terutama
penyakit yang berkaitan dengan gangguan pada pembuluh darah. Berbeda
dengan bekam kering yang mungkin hanya menyembuhkan penyakit ringan,
bekam basah dapat membantu mengatasi penyakit yang lebih parah, akut,
kronis atau degeneratif, seperti hipertensi. (Nuridah, 2021)
Pemberian terapi bekam dilakukan pada titik-titik meridian untuk
menurunkan hiperkolesterolemia. Pemberian terapi bekam pada titik- titik
meridian yang tepat maka akan meningkatan jumlah leukosit, limfosit dan
sistem retikulo-endothelial, pelepasan ACTH, kortisol, endorphin, enkefalin
dan faktor humoral lain yang juga menimbulkan efek anti peradangan,
penurunan serum lemak trigliserida, fosfolipida, kolesterol total khususnya
kolesterol LDL, merangsang lipolisis jaringan lemak dan menormalkan kadar
glukosa dalam darah.(Aroz, 2018)

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan terapi bekam ?
2. Apa jenis – jenis Bekam ?
3. Apa saja alat – alat terapi bekam ?
4. Bagaimana titik – titik terapi bekam ?
5. Apa saja manfaat terapi Bekam ?
6. Apa saja kontraindikasi terapi Bekam ?
C. Tujuan
1. Tujuan umum
Tujuan umum penulis makalah ini adalah pembaca dan khususnya penulis
mengetahui tentang Terapi Komplementer Bekam
2. Tujuan khusus
Tujuan khusus yang ingin dicapai penulis dalam penulisan makalah ini
Adalah :
a. Untuk mengetahui Pengertian Terapi Bekam
b. Untuk mengetahui Apa saja jenis – jenis Bekam
c. Untuk mengetahui Alat terapi Bekam
d. Untuk Mengetahui Titik – titik Bekam
e. Untuk Mengetahui Manfaat terapi bekam
f. Untuk mengetahui Kontraindikasi terapi Bekam
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Terapi Bekam
Terapi Bekam adalah metode tradisional yang sudah dikenal sejak
dahulu kala dan digunakan untuk berbagai kondisi medis tertentu. Banyak
metode untuk terapi bekam, namun yang cukup sering digunakan adalah
terapi bekam kering (dry cupping) dan terapi bekam basah (wet cupping).
Terapi bekam kering adalah menarik kulit kedalam mangkuk bekam tanpa
mengeluarkan darah, sementara pada terapi bekam basah adalah kulit di tusuk
atau diiris sedikit sehingga darah dapat tertarik keluar ke mangkuk bekam.
(SYAHIRAH, 2020)
Bekam adalah sebuah pengobatan yang disyariatkan Allah SWT
melalui Rasulullah SAW. Sebagai umatnya maka wajib mempelajari,
mengamalkan dan mendakwahkan metode pengobatan bekam.Bekam (Al-
Hijamah) merupakan metode pengobatan dengan cara mengeluarkan darah
kotor dari dalam tubuh melalui permukaan kulit. Terapi bekam merupakan
suatu metode pembersihan darah dan angina, dengan mengeluarkan sisa
toksid dalam tubuh melalui permukaan kulit dengan cara menyedot.(YANI,
2019)
B. Jenis - jenis terapi bekam (hijamah)
1. Bekam basah (wet cupping)
Bekam basah adalah bekam yang menggunakan goresan pada kulit setelah
meletakkan gelas udara (cuping) dengan tujuan menyedot sejumlah darah
yang stagnan di tempat tertentu. Untuk anda yang memiliki kondisi tubuh fit
dan tidak mengalami trauma terhadap darah. Maka bisa melakukan bekam
basah. Ini adalah salah satu metode dari berbagai jenis macam-macam
bekam yang paling banyak dipilih. Dengan melakukan bekam basah, maka
kulit akan dilukai menggunakan pisau bedah atau jarum tajam sebagai media
untuk mengeluarkan darah statis dari dalam tubuh. Khasiat bekam basah
untuk mengobati penyakit sudah dipercaya sejak ribuan tahun yang lalu.
[ CITATION Isn20 \l 1057 ]
2. Bekam kering (dry cupping)
Bekam kering adalah pengekopan dengan pompa tanpa mengeluarkan darah,
bekam kering akan mengeluarkan pathogen angin dan panas dalam tubuh.
Untuk anda yang memiliki pobia terhadap darah dan takut dengan hal-hal
berbau benda tajam, maka jenis pengobatan bekam kering dapat anda pilih.
Pada bekam kering, hanya akan dilakukan pemvakuman pada kulit. Bekam
kering memiliki manfaat untuk membuang angin dari dalam tubuh,
melemaskan otot  serta saraf dan membantu mengatasi penyakit tanpa harus
melukai kulit.[ CITATION Isn20 \l 1057 ]
3. Bekam luncur
Metode ini sebagai pengganti kerokan yang dapat membahayakan kulit karena
dapat merusak poripori. Tindakan ini bermanfaat untuk membuang angin pada
tubuh, melemaskan otot-otot, dan melancarkan peredaran darah. Metode
bekam jenis ini adalah salah satu bagian dari bekam kering. Umumnya bekam
luncur dilakukan di punggung. Fungsi bekam luncur ini adalah untuk
melemaskan kulit dan jaringan otot syaraf yang ada di bawah permukaan
kulit. Dengan melakukan bekam luncur juga bisa mempermudah menemukan
titik-titik tubuh yang terdapat darah statis. Jadi jika anda ingin melakukan
bekam basah, maka direkomendasikan untuk melakukan bekam luncur
terlebih dahulu.[ CITATION Isn20 \l 1057 ]
4. Bekam tarik
Metode ini hanya menghilangkan rasa nyeri atau penat di bagian dahi, kening,
dan bagian yang pegapegal lainnya. Bekam tarik umumnya dilakukan dengan
cara menempelkan alat penyedot, seperti gelas kaca ke dahi atau bagian tubuh
lain yang terasa pegal. Manfaat bekam tarik bagi tubuh adalah menghilangkan
nyeri, rasa penat, dan pegal yang mendera tubuh.[ CITATION Isn20 \l 1057 ]
C. Alat Terap Bekam
Alat bekam sendiri, pada awalnya dibuat dari bahan-bahan alam
seperti tanduk hewan. Tanduk hewan yang dikeringkan dan diolah dengan
cara khusus dapat menjadi bentuk wadah yang juga transparan Alat bekam
berubah dan berkembang terus sesuai dengan peradabannya. Masyarakat
Romawi Kuno dikenal sangat terampil dalam mengolah dan membuat alat
perang dari logam besi. Ini berdampak juga pada alat bekam, dimana pada
masa tersebut wadah bekam terbuat dari logam besi.
Masyarakat Cina Kuno dikenal sangat trampil memanfaatkan bambu,
sehingga dalam naskah – naskah Kuno Cina, bekam herbal digambarkan
sebagai merendam batang bamboo pada cairan herbal untuk diaplikasikan
selanjutnya di permukaan tubuh Penemuan materii lkaca anti-pecahdanplastik
yang tahan panas juga mengubah tampilan wadah bekam. Wadah bekam
berbahan plastic atau kaca yang memiliki sifat transparan, tahan panas dan
awet membuat pada saat ini bahan tersebut adalah bahan ideal untuk wadah
bekam dimana pembekam bisa mendapatkan wadah bekam yang higienenya
lebih terjaga karena mudah disterilkan dan terukur karena dapat
mengobservasi proses bekam secara jelas dari arah luar(Flori Ratna Sari,
2018).
D. Titik – Titik Bekam
1. Titik Bekam Nabawi
Pada dasarnya titik-titik bekam juga merupakan perpaduan titik
Meridian akupuntur. Titik bekam ini bermanfaat untuk pencegahan dan
penyembuhan penyakit, diantara titik-titik bekam yang paling penting dan
di sunnahkan Rasulullah SAW adalah (KHALEDA, 2018):
a) Titik pada kepala
Pada daerah ini terdapat jalur yang langsung masuk ke dalam otak yang
paling dalam yang banyak diselimuti pembuluh darah. Akan dapat
banyak manfaat apabila aliran darah dalam otak lancar. Titik tersebut
berada di ubun-ubun. Dapat bermanfaat untuk menghilangkan sakit
kepala, migrain, vertigo, mengatasi penyakit stroke.
b) Titik pada al-akhda’in
Titik ini adalah dua urat di samping kiri dan kanan leher.
Kadangkadang posisinya agak tersembunyi. Bermanfaat untuk
mengatasi hipertensi dan stroke pada bagian kepala dan wajah. Pada
titik tersebut terdapat hubungan aliran darah langsung dari tangan
kanan dan kiri, jantung, paru-paru, mata, telinga, gigi, leher, pundak.
c) Titik pada al-kâhil
Titik ini berada diantar dua pundak, di ujung atas tulang belakang,
bermanfaat untuk masalah sekitar kepala dan saraf. Pada titik ini
terdapat cabang-cabang pembuluh darah dari seluruh organ tubuh
manusia.
d) Titik pada ẓahrul qadami (punggung kaki)
Titik ini berada pada satu jari di atas lipatan pertemuan antara ibu jari
kaki dan telunjukkaki. Bermanfaat untuk mengatasi sakit punggung,
hipertensi, kesemutan dan nyeri di kaki bawah.
Gambar 1
2. Titik bekam Menurut ulama dan dokter
Titik Bekam Menurut Ulama dan Dokter Terdahulu
a. Ummu Mughits ( puncak kepala )
b. Al Akhdain ( urat leher kiri dan kanan )
c. Katifain ( bahu kiri dan kanan )
d. Kaahil ( punuk )
e. Al Warik ( Panggul )
f. Dzohril Qadami ( Punggung Kaki )
a) Keutamaan bekam
Di dalam Hadis-hadis Rasulullah saw. dapat kita temukan
hadis tentang keutamaan ḥijâmah atau bekam. Salah satunya hadis
yang berisi tentang nasihat dari malaikat kepada Rasulullah saw. untuk
memerintahkan umatnya berbekam. Hadis tersebut disahihkan oleh
Syaikh al-Albany dalam Ṣahîh al-Jami‟ nomor 5671, juga disahihkan
oleh Syaikh Ibnu Baz.181 Di dalam hadis tersebutlah dapat kita lihat
keutamaan dan nilai ilahiyah dari pengobatan bekam yang secara tidak
langsung diperintahkan Allah swt. melalui para malaikat kepada
Rasulullah saw.[ CITATION SYA18 \l 1033 ]
Di dalam hadis lain sebagaimana yang beliau katakan bahwa
"Terapi pengobatan itu ada tiga cara, yaitu sayatan bekam, minum
madu, dan kay (menempelkan besi panas pada daerah yang terluka),
sedangkan aku melarang ummatku berobat dengan kay”.[ CITATION
SYA18 \l 1033 ] Ibnu Hajar al-Asqalani berkata bahwa Rasulullah saw.
saw. tidak bermaksud membatasi pengobatan pada tiga hal tersebut,
akan tetapi Rasulullah saw. hanya menyebutkan pokok atau inti dari
penyembuhan adalah salah satunya berasal dari tiga pengobatan
tersebut yang biasanya penyakit-penyakit kebanyakan berasal dari
kelebihan darah, cairan empedu, lender dan lainnya. Salah satu cara
penyembuhannya adalah dengan mengelurkan darah, maka Rasulullah
saw. menyebutkan bekam yang telah banyak digunakan oleh bangsa
Arab sendiri.[ CITATION SYA18 \l 1033 ]
b) Waktu berbekam
Tentang waktu berbekam di hari-hari dalam sebulan yang
disebutkan dalam sejumlah hadis, seperti yang diriwayatkan oleh Abu
Daud. Dari Sa'id bin Abdurrahman al-Jumahi dari Suhail bin Abu
Salih. Sa‟id dinyatakan siqah oleh sejumlah ahli hadis, tetapi sebagian
mereka menganggap hafalannya lemah. Namun, ia memiliki riwayat
pendukung, yaitu hadis Ibnu Abbas pada hadis yang dikutip Imam
Ahmad dan atTirmizi melalui periwayat siqah, hanya saja memiliki
illat (cacat yang tersembunyi). Pendukung hadis lainnya adalah dari
hadis Anas yang dinukil oleh Ibnu Majah akan tetapi sanadnya lemah. [
CITATION SYA18 \l 1033 ] Ibnu Hajar berkata bahwa Ibnu Majah
meriwayatkan hadis ini melalui dua jalur yang lemah. Al-Khallah
menyebutkan dari Ahmad bahwa dia tidak menyukai berbekam di
hari-hari tersebut, tetapi menurutnya hadis itu tidak akurat. Dikisahkan
bahwa seorang laki-laki berbekam pada hari rabu, lalu ditimpa
penyakit belang.[ CITATION SYA18 \l 1033 ]
Oleh karena hadis-hadis mengenai waktu berbekam tidak ada
yang sahih dan tidak ada yang memenuhi kriteria Imam al-Bukhari,
maka Hambal bin Ishaq berkata: “Biasanya Ahmad berbekam saat
kapan pun darahnya bergolak dan pada jam berapa pun.” Hanya saja
para pakar sepakat bahwa bekam sagat bermanfaat jika dilakukan pada
separoh kedua bulan atau seperempat ketiga.[ CITATION SYA18 \l 1033 ]
Al-Muwaffiq al-Baghdadi berkata, “Hal itu karena metabolisme tubuh
di awal bulan baru bergolak dan akan tenang pada akhir bulan. Maka
saat paling tepat mengeluarkan sisa-sia kotoran dalam tubuh adalah
saat ia berada pada puncaknya.”[ CITATION SYA18 \l 1033 ]
c) Upah bekam
Dalam hadis-hadis Rasulullah saw. tentang upah bekam
terdapat kontradiktif yang menyebutkan antara boleh tidaknya upah
tersebut. Di satu sisi Rasulullah saw. memberikan upah bekam kepada
tukang bekam, dan di sisi lainnya Rasulullah saw. melarangnya dan
menyebut upah bekam adalah kotor.[ CITATION SYA18 \l 1033 ]
Para ulama berbeda pendapat mengenai masalah ini. Mayoritas
mereka berpendapat halal. Mereka berkata: “Ia adalah usaha yang
mengandung unsur kerendahan (kehinaan), tetapi tidak haram.” Para
ulama memahami larangan pada hadis ini dalam konteks tanzih
(menjauhi hal-hal yang dibenci atau tidak baik).[ CITATION SYA18 \l
1033 ]
Ibnu al-Jauzi menyebutkan alasan tidak disukainya upah tukang
bekam, karena itu adalah pekerjaan yang wajib atas setiap muslim agar
saling membantu bila dibutuhkan.[ CITATION SYA18 \l 1033 ]
Abu Isa at-Tirmizi berkata bahwa sebagian ulama dari
kalangan sahabat Rasulullah saw. dan lain-lain memberikan rukhsah
(keringanan) menyangkut hasil usaha juru bekam, ini juga merupakan
pendapat Syafi‟i sebagaimana yang disepakti oleh jumhur ulama.
[ CITATION SYA18 \l 1033 ]
d) Bekam ketika berpuasa
Ibnu Taimiyah mengatakan bahwa para ulama berbeda
pendapat mengenai bekam, apakah bekam membatalkan puasa atau
tidak. Kemudian beliau berpendapat bahwa bekam membatalkan puasa
karena kesahihan hadis “Orang yang membekam dan dibekam batal
puasanya.” Sebagaimana beliau mengikuti pendapat Imam Ahmad,
Ibnu Khuzaimah, Ibnu Munzir dan diikuti pula oleh Ibnu Qayyim
bahwa bekam membatalkan puasa.[ CITATION SYA18 \l 1033 ]
Imam Tirmizi mengatakan bahwa sebagian ulama dari
kalangan sahabat Rasulullah saw. membenci berbekam untuk orang
yang sedang berpuasa hingga sebagian sahabat Rasulullah berbekam
pada malam hari. Di antaranya adalah: Abu Musa dan Ibnu Umar.
[ CITATION SYA18 \l 1033 ]
Ibnu Umar seorang sahabat yang dikenal sangat teguh
memegang sunnah Rasulullah saw. Al-Bukhari meriwayatkan bahwa
Ibnu Umar biasa berbekam dalam keadaan berpuasa. Beliau
melihatnya sebagai kebiasaan hidup Rasulullah saw., sampai akhirnya
ia semakin tua dn fisiknya menjadi lemah, maka ia meninggalkan
kebiasaan berbekam di siang hari, namun tetap melakukannya di
malam hari.[ CITATION SYA18 \l 1033 ]
Disebutkan bahwa penolakannya untuk berbekam pada siang
hari karena puasa, sehingga puasanya tidak rusak. Sebagaimana
pendapat Imam Malik yang memakruhkan bekam bagi orang yang
berpuasa sehingga puasanya tidak rusak.[ CITATION SYA18 \l 1033 ]
Imam Malik berkata bahwasanya berbekam tidak dimakruhkan bagi
orang yang berpuasa kecuali bila dikhawatirkan kondisi fisiknya
melemah. Jika bukan karena hal itu, tentulah ia tidak dimakruhkan.
Andaikata ada orang yang berbekam di bulan Ramadan, kemudian
keadaannya tetap segar bugar tanpa harus berbuka membatalkan
puasanya, maka hal tersebut tidak ada masalah baginya. Karena
dimakruhkannya bekam hanyalah disebabkan resiko yang
ditimbulkannya terhadap puasa.[ CITATION SYA18 \l 1033 ]
Perbedaan dari keduanya adalah bahwa bekam pada masa itu
dilakukan dengan adanya penyedotan yang langsung dilakukan oleh
tukang bekam melalui tanduk, sehingga dikhawatirkan darah yang
dibekam dapat masuk ke dalam mulut penyedot dan tertelan olehnya.
Sedangkan orang yang dibekam akan menjadi lemah karena
penyedotan darah tersebut sehingga tidak mampu berpuasa dan
membatalkannya.[ CITATION SYA18 \l 1033 ]
Ibnu Hazm berkata bahwa hadis “Telah batalnya puasa orang
yang membekam dibekam” adalah hadis sahih, namun dia mendapati
pula hadis dengan sanad yang sahih “Rasulullah saw. memberi
keringanan untuk berbekam bagi orang yang berpuasa”. Hadis ini
seharusnya diterima sebab “keringanan” tidaklah diberikan melainkan
sebelumnya sudah ada kewajiban. Maka, hal ini menunjukkan bahwa
hukum puasa yang batal karena bekam mansukh sebagaimana pula
mansukh-nya hadis tersebut jika dilihat dari sisi sejarah sebagaimana
yang telah penulis cantumkan sebelumnya.[ CITATION SYA18 \l 1033 ]
3. Titik Bekam berdasarkan kajian anatomi fisisologi
Selain titik bekam sunnah atau titik-titik nabawy, penentuan titik bekam
juga berkembang mengikuti perkembangan ilmu kedokteran modern.
Sehingga penentuan titik bekam juga terkadang mengikuti titik berdasarkan
keluhan pada organ tertentu. Kajian mengenai penentuan titik berdasarkan
keluhan organ mengacu pada keterampilan dan pengetahuan yang lebih
terkait ilmu anatomi fisiologi tubuh manusia.(Blackhawk, 2016)
1) Titik bekam menurut Anatomi Hijamah Anatomi adalah ilmu yang
mempelajari tentang nama bagian tubuh dan susunan tubuh itu dari
bagian yang satu dengan yang lain. Akan tetapi ilmu anatomi berbeda
dengan anatomi hijamah
Gambar titik bekam depan Belakang :

Anatomi hijamah
adalah titik-titik
berdasarkan
pendekatan ilmu
struktur
tubuh dan penyakit
yang menjangkitinya.
Titik-titik anatomi
hijamah tidak sama
dengan titik akupuntur.
2) Titik Bekam Berdasarkan anatomi dan fisiologi penyakit
Penyakit adalah perubahan dalam proses tubuh yang
mengganggu kemampuan untuk berfungsi normal. Setiap hari fisiologi
tubuh manusia menuntut dipertahankannya tingkat oksigenasi,
asiditas, salinitas, dan lainnya dalam rentang spektrum yang sangat
sempit. Sebuah penyimpangan dari rentang tersebut dapat disebabkan
oleh kegagalan organ, racun, gen, radiasi, atau infeksi bakteri dan
virus.
a). Asma
Asma merupakan peradangan kronis yang umum terjadi pada
saluran napas yang ditandai dengan gejala yang bervariasi dan
berulang, penyumbatan saluran napas yang bersifat reversibel, dan
spasme bronkus. Gejala umum meliputi mengi, batuk, dada terasa
berat, dan sesak napas. Dalam pengobatan bekam pada penyakit asma
dibedakan berdasarkan jenis kelamin pasien yang dikarenakan
memiliki penentuan lokasi titik bekam yang berbeda.

b). Diabetes Mellitus


Diabetes Mellitus adalah suatu penyakit dimana kadar glukosa
(gula sederhana) di dalam darah tinggi karena tubuh tidak dapat
melepaskan atau menggunakan insulin secara adekuat. Kadar gula
darah bervariasi sepanjang hari. Gula darah akan meningkat
setelah makan dan kembali normal dalam waktu 2 jam. Kadar gula
darah yang normal cenderung meningkat secara ringan tetapi
progresif setelah usia 50 tahun, terutama pada orang-orang yang
tidak aktif. Dalam pengobatan bekam pada penyakit diabetes
mellitus dibedakan berdasarkan jenis kelamin pasien yang
dikarenakan memiliki penentuan lokasi titik bekam yang berbeda.
c). Letak Titik Bekam Pada Penanganan Kolesterol
Letak titik bekam pada penanganan kolesterol menurut (Umar,
2015). Letak Titik Bekam di Punggung

1) Titik kahil, terletak di sekitar tonjolan tulang leher belakang nomer 7


(processus spinosus vertebrae cervicalis VII). Antara bahu
(acromion) kanan dan kiri, setinggi pundak.
2) Titik darah, terletak di kiri atau kanan tulang belakang dada (V-
toraks) ke 7-8. Tepat di batas bawah tulang belikat (scapula).
3) Titik liver belakang, terletak di kiri atau kanan tulang belakan,
sejajar dengan ujung bagian bawah tulang belikat, agar ke awah, di
antara ujung tulang dada (V-toraks) ke 9-10.
4) Titik limpa belakang, terletak di atas pinggang, di bawah\ titik
kandung empedu, di antara ujung tulang dada ( V-toraks) ke 11-12,
tepat di kanan kiri ruas tulang belakang.(EVANIA, 2018)
E. Manfaat bekam
Manfaat bekam bisa sebagai pengeluaran racun dari dalam tubuh dan
efektif sebagai terapi komplementer untuk macam-macam penyakit. Bekam
yang dilakukan pada satu titik atau poin pada tubuh, kutis, subkutis, fasia,
serta otot akan terjadi kerusakan dari mast cell, akibat dari kerusakan tersebut
akan dilepaskan beberapa zat seperti serotonin, histamin, brandkinin,
slowreacing substance, yang mana zat-zat tersebut dapat menyebabkan
dilatasi kapiler dan arteri olserta flare reaction pada daerah yang dibekam.
Dilatasi kapiler dapat terjadi di tempat yang jauh dari tempat pembekaman
yang menyebabkan terjadinya perbaikan mikrosirkulasi pembuluhdarah,
akibatnya akan menimbulkan efek relaksasi otot-otot yang kaku serta
menurunkan tekanan darah secara stabil.(Ilmiah& Keperawatan, 2018)
F. Kontraindikasi Terapi Bekam
Indikasi dan Kontraindikasi Bekam Bekam dapat digunakan untuk
penyakit yang sifatnya lokal maupun sistemik. Bekam dapat digunakan untuk
mengurangi rasa sakit pada penyakit-penyakit seperti sakit kepala, carpal
tunnel syndrome dan beberapa penyakit lokal lainnya. Sementara untuk
penyakit sistemik, bekam banyak digunakan pada kasus-kasus hipertensi dan
diabetes mellitus.
Kontra indikasi terapi bekam menurut Ikmal (2020) yaitu :
Kondisi klien
1. Bayi hingga pada anak usia 3 tahun
2. Orang tua yang rentan sakit tanpa daya dan upaya
3. Menderita tekanan darah rendah
4. Wanita hamil maupun yang sedang haid
5. Orang yang sedang minum obat pengencer darah
6. Alergi kuliat yang serius
Anggota tubuh
1. Titik mata
2. Telinga
3. Hidung
4. Mulut
5. Puting susu
6. Alat Kelamin
7. Anus
8. Area tubuh yang banyak simpul limpa
9. Area tubuh yang dekat pembuluh darah besar
10. Bagian tubuh yang ada varises, tumor, retak tulang dan jaringan luka
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari materi di atas maka kami simpulkan Salah satu pengobatan
alternatif yang dipilih sebagai terapi komplementer adalah bekam.
Pengobatan ini selain sangat terjangkau dengan akses lingkungan yang
nyaman dan aman juga sangat dianjurkan karena kemanjuran dan
keterjangkauannya Dalam istilah bahasa, bekam berarti menghisap.
Bekam merupakan sebuah metode dengan mengeluarkan darah hasil
metabolism atau darah yang terkontaminasi racun dan oksidan dari
tubuh lewat permukaan kulit. Cara ini dianggap lebih aman
dibandingkan dengan cara pemberian obat antioksidan atau obat kimia
lainnya.
B. Demikian Materi yang kami paparkan yang menjadi pokok bahasan
dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan
kelemahannya, karena terbatasnya pengetahuan dan kekurangan atau
referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini, maka dari
itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun agar pada pembuatan makalah selanjutnya bisa lebih baik
lagi, atas perhatiannya kami mengucapkan terima kasih
DAFTAR PUSTAKA
Aroz, E. Z. A. (2018). Effect of Cupping Therapy to Total Cholesterol Level to
Hypercholesterolemia in Islamic Medication Clinic of Reflection and Cupping
Samarinda.

Blackhawk, N. (2016). Bab ii tinjauan pustaka. 11–44.

EVANIA ZUHRIYAH AULFAH AROZI, & PROGRAM. (2018). No Title.


Flori Ratna Sari, P. . (2018). BEKAM SEBAGAI KEDOKTERAN PROFETIK
DALAM TINJAUAN HADIS, SEJARAH DAN KEDOKTERAN BERBASIS
BUKTI.

Ilmiah, J., & Keperawatan, B. (2018). Indonesian Journal of Nursing Research


(IJNR). 1(2).

Nuridah. (2021). Pengaruh Terapi Bekam terhadap Tekanan Darah pada Penderita
Hipertensi : Studi Quasy Eksperimental. 6(1), 53–60.

Rahmadi, A., Indrayani, Oktavitia, P. N., & Mudarris, N. (2017). What information
do people want to know about hijamah? Jurnal Kebidanan Midwiferia, 3(1), 45–
63. https://doi.org/10.21070/mid.v3i1.1505
Risniati, Y., Afrilia, A. R., Lestari, T. W., & Siswoyo, H. (2019). Pelayanan
Kesehatan Tradisional Bekam: Kajian Mekanisme, Keamanan dan Manfaat.
Jurnal Penelitian Dan Pengembangan Pelayanan Kesehatan, 3(3), 212–225.

SYAHIRAH, S. (2020). PENGARUH TERAPI BEKAM TERHADAP KADAR ASAM


URAT PADA PASIEN DI KLINIK SEHAT DR. ABDURRAHMAN MEDAN
TAHUN 2020.

YANI, P. K. (2019). PENGARUH BEKAM KERING TERHADAP PENURUNAN


TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI DI KLINIK PENGOBATAN
ISLAMI BEKAM MATARAM TAHUN 2019 Diajukan. 1–86.
Ikmal, N. W., & Satria, A. P. (2020). Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan
Penggunaan Terapi Bekam di Klinik Cendana Herbal Samarinda. Borneo Student
Research (BSR), 1(3), 1326-1334.

Anda mungkin juga menyukai